• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Kepuasan dan Motivasi Dalam P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengukuran Kepuasan dan Motivasi Dalam P"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN KEPUASAN DAN MOTIVASI DALAM PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TWITTER OLEH MAHASISWA FISIP UI

(STUDI DESKRIPTIF PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP UI)

Diajukan Untuk Mata Kuliah Metode Penelitian Komunikasi (Kuantitatif)

Oleh :

Amalia Puspa Khoirunnisa (1106084476) Nadhila Khairina Isnan (1106085491)

Savira Hanza (1106085554) Tia Rizkina Anggraeni (1106084993) Titus Bernard M. Sihombing (1106084551)

Yosua Hara Rizky (1106084513)

PROGRAM SARJANA S1 PARALEL DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

ABSTRAK

Twitter merupakan salah satu Social Networking Sites (SNS) yang kini banyak digunakan banyak orang. para pengguna twitter mempunyai berbagai motivasi dalam penggunaan twitter. berbagai motivasi yang kami temukan antara lain adalah motivasi

personal needs, social needs, dan information seeking. dengan mengacu pada jurnal oleh

Phillip R. Johnson & Sung Un Yang yang berjudul "Uses and Gratifications of Twitter: An

Examination of User Motives and Satisfaction of Twitter Use". kami menganalisa fenomena

penggunaan twitter pada kalangan mahasiswa S1 FISIP UI dengan menggunakan teori Uses and Gratification untuk mengetahui motivasi dan kepuasan mahasiswa dalam menggunakan twitter.

Kata kunci: Uses and Gratfication Theory, Social Networking Sites, Twitter, Motivasi, Kepuasan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(3)

virtual yang mengumpulkan seluruh pengguna dari sosial media menjadi sebuah populasi yang lebih spesifik dan membentuk banyak komunitas yang tidak dapat ditemukan diluar dari pengaturan secara online. Munculnya konsep ‘user-generated content’ ini menandakan bahwa adanya interaktivitas oleh pengguna secara aktif melalui penggunaan internet (termasuk penggunaan situs jejaring sosial) dalam mencari, mengakses dan memproduksi informasi sesuai motivasi, kebutuhan dan ekspektasi kepuasan atas penggunaan sosial media tersebut sesuai apa yang ia harapkan. Beberapa contoh dari social network sites yang saat ini digunakan secara luas oleh khalayak, seperti Facebook, Twitter, dsb.

Beberapa data menunjukkan pengguaan sosial media menunjukkan angka yang signifikan melalui sumber Worldwide Social Network Users 2013: Forecast and Comparative Estimates Report, bahwa pengguna sosial media di dunia telah mencapai 3,2

miliar pengguna (yang berarti 48% dari total populasi di dunia) dengan rasio perbandingan 1 (satu) dari 4 (empat) orang di dunia merupakan pengguna sosial media. Fenomena penggunaan akun media sosial sebagai bentuk baru dalam melakukan kegiatan komunikasi di Indonesia, tercatat pengguna sosial media aktif sekitar 55 juta jiwa dengan penetrasi pengguna sosial media di Tanah Air sekitar 22,1% dari total populasi Indonesia sebanyak 248,64 juta jiwa. Keberadaan angka ini turut menyumbang 2,3% pengguna sosial media merupakan berasal dari Indonesia, dengan jumlah total akun sebanyak 19,5 juta. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia di peringkat kelima dalam jumlah akun, setelah sebelumnya diikuti oleh Inggris Raya yang berhasil berada di peringkat keempat dengan 23,8 juta akun, Jepang di peringkat ketiga dengan 29,9 juta akun, Brasil di peringkat kedua dengan 33,3 juta akun, dan Amerika Serikat di peringkat pertama dengan 107,7 juta akun.

Melalui data tersebut, menunjukkan bahwa adanya motivasi tertentu dibalik penggunaan dan pemilihan pemenuhan kebutuhan komunikasi serta ekspektasi kepuasan melalui penggunaan akun sosial media. Kemunculan fenomena penggunaan situs sosial media menjadi salah satu bentuk media baru dalam memenuhi kebutuhan informasi (sebagai alternatif dari pengguaan media konvensional), menimbulkan pertanyaan apakah penggunaan sosial media sebagai media baru dalam pemenuhan kebutuhan informasi sesuai motivasi dan ekspektasi kepuasan yang ia miliki dapat diukur melalui sudut pandang teori komunikasi Uses and Gratifications Theory.

(4)

yang memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis mereka (Cantril, 1942). Hal tersebut kemudian dibantah oleh Agustin J. Gallion (Indiana University – Purdue University Fort Wayne); dalam jurnalnya yang berjudul ‘Applying the Uses and Gratifications Theory to SNS: A Reveiew of Related Literature’ melihat perkembangan dan pertumbuhan penggunaan

social sites networking saat ini telah menarik perhatian sejumlah peneliti komunikasi dengan menggunakan Uses and Gratifications Theory untuk menjelaskan mengapa pengguna menemukan ketertarikan terhadap penggunaan dari bentuk media baru tersebut. Penggunaan Uses and Gratifications Theory dalam penggunaan situs sosial media, menurut Park et al

(2009) dan La Rose and Eastin (2004) dapat diklasifikasikan kedalam faktor – faktor berikut; yaitu fungsi sosializing, entertainment, self-status seeking, dan information. Pada dasarnya teori ini berusaha untuk menemukan motif dan kepuasan yang sesuai dengan apa yang pengguna inginkan dalam menggunakan sosial media sesuai dengan 4 (faktor) yang mendukung penggunaan teori uses and gratifications dalam konteks penggunaan sosial media.

Hasil penelitian yang sebelumnya membahas mengenai teori uses and gratifications dalam penggunaan sosial media dilakukan pada tahun 2009 oleh Phillip R. Johnson, Sung Un Yang dari Syracuse University, New York membuat penelitian berjudul Uses and Gratifications of Twitter: An Examination of User Motives and Satisficatication of Twitter Use. Mereka menyebarkan kuesionaer secara online, dengan 90% responden tinggal di Amerika Serikat, dan 10% lainnya tersebar di Kanada, Inggris Raya, dan Australia. Penelitian ini berusaha untuk mecari tahu mengenai perbandingan antara ekspektasi kepuasan pengguna twitter dengan kepuasan akhir yang mereka dapatkan. Di dalam motif sosial mereka, ekspektasi berjumlah 25,3% sementara kepuasan yang diperoleh adalah 28,8%, sedangkan pada motif informasi ekspektasi adalah 16,2% dan kepuasan yang diraih adalah 17,3%. Maka, kepuasan yang diperoleh dari penggunaan Twitter lebih tinggi daripada ekspektasi kepuasannya bagi para responden.

(5)

kebutuhan sosialiasi dan kebutuhan informasi, dapat membantu kami dalam memetakan bagaimana gratifikasi dan kepuasaan penggunaan media sosial dengan berfokus pada sosial media Twitter berdasarkan motif sosial dan motif informasi yang dimiliki. Dengan menggunakan tiga variable utama, yaitu dua variable independent Gratifikasi yang diharapkan ( Gratification Sought) dan Penggunaan Twitter (Twitter Use) , yang tidak saling mempengaruhi satu sama lain, namun keduanya mempunyai pengaruh terhadap variable dependent, Gratifikasi yang didapatkan (Gratification Obtained).

1.2 Rumusan Masalah

Dalam meneliti motivasi dan melakukan pengukuran apakah penggunaan sosial media oleh mahasiswa FISIP UI sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan, kami merumuskan perumusan masalah sebagai berikut;

1. Gratifikasi apa yang diinginkan (gratification sought) oleh mahasiswa FISIP UI melalui penggunaan situs media sosial Twitter?

2. Gratifikasi apa yang didapatkan (gratifikasi obtained) oleh mahasiswa FISIP UI melalui penggunaan situs media sosial Twitter?

3. Seberapa besar kepuasan yang didapatkan oleh mahasiswa FISIP UI melalui penggunan sosial media Twitter?

4. Apakah terdapat hubungan antara frekuensi penggunaan twitter (Twitter Use) terhadap Gratfikasi yang didapatkan (gratification obtained) oleh mahasiswa FISIP UI?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk memetakan motivasi apa yang dimiliki oleh mahasiswa FISIP UI melalui penggunaan akun sosial media Twitter

2. Untuk mengukur tingkatan penggunaan sosial media Twitter oleh mahasiswa FISIP UI terhadap gratifikasi dan kepuasan yang diinginkan

(6)

1.4 Signifikansi Penelitian

a. Signifikansi Akademis

Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, penelitian ini bertujuan secara akademis bagaimana teori komunikasi Uses and Gratifcations Theory dapat dikembangkan dan diaplikasikan kedalam konteks penggunaan akun sosial media Twitter sebagai bentuk media baru oleh mahasiswa FISIP UI atas dasar penelitian yang menggunakan grounded theory yang sama oleh peneliti sebelumnya.

b. Signifikansi Praktis

Sebagai wujud lain dari signifikansi akademis penelitian, penggunaan teori uses and gratifications theory dalam penelitian ini secara praktis diharapkan dapat diaplikasikan

(7)

BAB II

KERANGKA TEORI

Untuk menjelaskan motivasi dan kepuasaan dari mahasiswa FISIP Universitas Indonesia ketika menggunakan Twitter, maka kami akan menggunakan teori Uses and Gratification (U&G) sebagai pisau analisis.

2.1 Uses and Gratification (U&G):

Asumsi utama dari teori Uses and Gratification (U&G) adalah bahwa khalayak adalah khalayak yang aktif dan memiliki tujuan dalam memilih media (Baran & Davis, 2006). Khalayak aktif ini bebas berinterasksi dengan media dan menginterpretasi pesan yang diterima (Abercombie & Longhurst, 2007). Anggota dari khalayak aktif “bukan merupakan orang yang pasif atau reaktor terhadap stimulus dari media; tapi mereka mempunyai tujuan dan menyeleksi pesan untuk memenuhi kebutuhanya (seperti ‘mencari berita penting ‘ atau ‘sebagai pelarian dari kebosanan’) (Meyrowitz, 2002).

Teori ini merupakan teori komunikasi dengan pendekatan positivis yang berusaha menjelaskan mengenai proses komunikasi pada skala mass media1. Oleh karena itulah, pada awalnya teori ini U&G digunakan untuk menjelaskan uses and gratification pada para pendengar radio (Lazarsfeld, 1940) dan media massa konvensional lainnya. Walaupun begitu memasuki abad 21 ini banyak peneliti yang mengaplikasikan teori U&G ini sendiri, dan berpendapat bahwa teori ini lebih cocok untuk mempelajari pembelajaraan mengenai penggunaan internet (Morris and Ogan, 1996; Newhagen and Rafaeli, 1996; Ruggiero, 2000). Pada awal penelitian mengenai penggunaan teori U&G pada penggunaan internet, internet dilihat sebagai single mass medium layakanya pengaplikasian teori U&G pada media massa tradisional lainnya. Penelitian ini mengelompokan motivasi penggunaan internet pada menghabiskan waktu, pencariian informasi, kemudahan, hiburan dan lainnya (Chraney & Greenberg 2002). Walaupun begitu pada penelitian ini, seperti yang dilakukan oleh Johonson dan Yang , kami melihat internet sebagai media yang terdiri dari beberapa (multiple) media massa, dimana internet merupakan medium yang        

1

(8)

memungkin berbagi media untuk hidup bersama, dan untuk berkomunikasi melalui infrastruktur jaringan global, yang saling berhubungan (Johonson & Yang, 2009).

Social Media yang merupakan salah satu komponen dari infrastruktur jaringan global

yang saling berhubungan ini, merupakan salah satu hal yang cukup sering dipelajari mengenai sisi uses and gratification ( Urista, et al.,2009; Joinson , 2008; Cha, 2010). Social media sendiri menawarkan berbagai aplikasi dari computer-mediated

communication seperti blogs, micro blogging, video dan email2, penelitian sebelumnya

menemukan bahwa sisi multifungsional dari social media ini sendiri memungkinkan untuk memenuhi berbagai variasi kebutuhan dari satu lokasi yang sama3.

Kemampuan social media untuk memenuhi berbagi kebutuhan dari penggunaanya inilah yang akan kami teliti lagi lebih dalam, dalam penelitian ini. Melalui pengetahun menegenai gratifikasi yang diiharapakan (gratification sought) dan gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) baik dari sisi motivasi sosial ataupun motivasi informasi dari keduanya, kami dapat melihat bentuk kepuasan apa saja yang didapatkan dari menggunakan Twitter itu sendiri. Melakukan perbandingan antara ekspektasi (gratification sought) dan hasil yang terpenuhi (gratification obtained) dalam pengaplikasi teori uses and gratification sendiri bukanlah hal baru lagi, hal ini sudah pernah dilakukan sebelumnya baik dalam studi kepuasaan konsumer. Pada dasarnya gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) oleh pengguna sebelum menggunakan suau hal, atau dalam kasus ini media, tidaklah selalu didapatkan (gratification obtained) dalam kenytaannya4.

2.1.1 Gratifikasi yang diharapkan (Gratification sought):

Gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) merupkan konsep yang digunakan untuk menjelaskan mengenai motivasi atau ekspektasi dari pengunaan media. Untuk kasus ini maka gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) merupakan motivasi atau ekspektasi yang dirasakan oleh individu, sebelum ia menggunakan Twitter itu sendiri.

       

2

Hou, Jinghui. (2011). Uses and gratification of Social games: blending social networking and game play.

3

Idle.

4

(9)

Berdasarkan pra-penelitian yang kami lakukan terhadap 10 Mahasiswa FISIP UI pada tanggal 1 November 2013 untuk mengetahui alasan mengapa mahasiswa memakai twitter, kami telah menemukan bahwa gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) mahasiswa terdiri dari dua dimensi yaitu, mahasiswa menggunakan twitter sebagai motivasi untuk mencari informasi (information seeking) dan motivasi untuk bersosialisasi (social needs), pembagian ini juga telah dilakukan sebelumnya dalam penelitian yang mengaplikasikan teori uses and gartification pada kasus Twitter (Johnson& Yang; 2009).

Menurut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai motivasi penggunaan SNS ( Park et al ;2009) mengemukakan bahwa motivasi mencari informasi pada umumnya berhubungan dengan pencarian informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan acara kampus ataupun acara luar kampus dan juga membantu mereka untuk mengemukakan berita-berita yang berhubungan dengan hal-hal politik. Sedangkan motivasi untuk keperluan bersosialisasi (social needs) lebih mengarah kepada keperluan pengguna SNS untuk berkomunikasi dengan sesama pengguna lainnya. Park et al mengemukakan bahwa motivasi sosialisasi merupakan komponen yang utama yang mendorong masyarkat untuk menggunakan SNS. Kembali kepada hasil dari pra-penelitian yang sudah dilakukam sebelumnya, kami menemukan bahwa jenis motivasi sosial penggunaan SNS kepada 10 mahasiswa FISIP antara lain adalah untuk berkomunikasi secara gratis dengan pengguna SNS lainnya dan juga untuk mencari informasi mengani keadaan teman.

2.1.2 Gratifikasi yang didapatkan (Gratification Obtained):

(10)

Dimensi yang akan kami gunakan dalam melakukan penelitian mengenai gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) akan sama seperti dimensi yang digunakan pada gratifikasi yang diharapkan (gratification sought). Hal ini didasari dari hasil pra-penelitian kami yang menyatakan pada dasarnya dalam penggunaan Twitter mahasiswa FISIP menggunakannya untuk memenuhi dua dimensi utama yaitu demensi sosial dan informasi.

Gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) merupakan variable dependent yang dipengaruhi oleh dua varible independent yaitu, gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) dan penggunaan Twitter (Twitter Use), yang seperti sudah dijelaskan sebelumnya tidaklah saling mempengaruhi. Penelitian hubungan anatara variable Penggunaan Twitter (Twitter Use) dan gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) sudah dilakukan sebelumnya ( Johnson & Yang., 2009) dimana mereka melihat hubungan antara frekuensi dan intensitas penggunaan Twitter dengan dimensi-dimensi dari gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained), menurut hasil penelitian yang dilakukan Johnson dan Yang menyatakan bahwa adanya hubungan positif antara tingkat gratifikasi yang terpenuhi dengan jumlah waktu yang dihabiskan.

Selain dipengaruhi dengan penggunaan Twitter (Twitter Use), gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) juga memiliki hubungan dengan gratifiaksi yang diharapkan (gratification sought) dimana kepuasaan (satisfaction) akan kami ukur dari perbandingan antara gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) dan gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) . Konsep perbandingan antara gratifikakasi yang diharapkan (gratification sought) dan gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) untuk mengukur tingkat kepuasaan (satisfaction) sebelumnya juga sudah dipraktekan oleh peneliti Jonson dan Yang (2009) dalam menjelaskan tingkat kepuasaan (satisfaction) dalam menggunakan Twitter.

2.1.3 Kepuasaan (satisfaction):

Oxforddictionaries.com mendefinisikan kepuasan (satisfaction) sebagai

(11)

(gratification sought) dan gratifikasi yang didapat (gratification obtained) akan mendorong terjadinya motivasi untuk perubahan perilaku dari individu untuk mengurangi perbedaan. Perbedaan antara kedua bentuk gratifikasi tersebut memberi dampak sampai pada tingkat apa seseorang akan merasa terpuaskan. Pada intinya, kepuasan merupakan tahap dimana suatu individu mempersepsikan bahwa gratifikasi yang diharapkannya telah didapatkannya melalui media yang dipakai.

2.2 Penggunaan Twitter (Twitter Use):

Penggunaan Twitter (Twitter Use) merupkan variable independendent yang digunakan oleh Johnson & Yang (2009) untuk menjelaskan mengenai frekuensi penggunaan Twitter. Pada penelitiannya Johnsosn et al., meneliti penggunaan Twitter dengan melihat penggunaan Twitter per-hari dan per-minggu. Pada penelitian ini kami memutuskan untuk mengadopsi klasifikasi pengguna Twitter yang berbeda, kami menggunakan pengklasifikasian yang digunakan oleh Alex Burmaster (2010) dalam penelitianya mengenai norma sosial pengguna Twitter setelah dieberlakukanya peraturan 797 di Inggris Raya, dimana dia mengklasasifikasikan pengguna Twitter kedalam tiga kalsifikasi:

• Pengguna ringan (light) - ≤ 5 menit / bulan

• Pengguna sedang (medium) – 5 menit – 60 menit / bulan

• Pengguna berat (heavy) - > 60 menit / bulan

Alasan kami untuk menggunakan pengklasifikasian yang dilakukan Burmaster adalah melihat pengklasifikasian sudah pernah digunakan dalam penelitian sebelumnya dan juga guna mempermudah kami, peneliti, dalam mengklasifikasi pengguna Twitter kedalam kategori ringan, sedang ataupun berat.

2.3 Hipotesa Teori:

1. Terdapat kepuasan dalam pemakaian twitter, yang berarti gratification obtained lebih tinggi atau sama dengan gratification sought.

2. Terdapat perbedaan antara gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) dan gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) dari penggunaan Twitter.

(12)

2.4 Model Analisis:

Variabel Independen I

Gratification Sought

Variabel Independen II

Twitter Use

Variabel Dependen

(13)

BAB III

METODOLOGI

3.1 Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma positivis yang menempatkan ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu-ilmu alam dan fisika, dan sebagai metode yang terorganisir untuk mengkombinasikan deductive logic dengan pengamatan empiris, guna secara probabilistik menemukan hukum sebab akibat yang bisa dipergunakan untuk memprediksi pola-pola umum gejala sosial tertentu5. Paradigma positivis merupakan pandangan yang di dalamnya terdapat realitas objektif sebagai realitas eksternal diluar peneliti dimana peneliti harus menjaga jarak dengan objek penelitian, termasuk dalam hal nilai, etika, dan pilihan moral. Penilaian subjektif dan bias pribadi harus bisa dipisahkan dari temuan penelitian. Penelitian ini menggunakan kerangka deduktif, dimulai dari pembentukan kerangka teori lalu membuat hipotesis sebagai jawaban tentative bagi masalah penelitian yang akan diuji lebih lanjut melalui perangkat metodologi tertentu. Melalui penelitian empiris, hipotesis-hipotesis itu diuji kebenarannya. Bila teruji kebenarannya, maka hipotesis tersebut diakui sebagai fakta. Dengan adanya fakta-fakta baru, teori yang dipakai dalam penelitian dapat disempurnakan6.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu sebuah desain survey yang memberikan uraian kuantitatif maupun numeric sejumlah pecahan populasi-sampel melalui proses pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan untuk orang7. Penelitian kuantitatif ini dapat dikonstruksikan sebagai strategi penelitian yang menekankan kuantifikasi dalam pengumpulan data analisis dengan pendekatan        

5

Lawrence W Newmann, Social Research Method, Qualitative and Quantitative Approach,

4th ed, (Boston: Allyn and Bacon, 2000, hal 66-71 

6

Dr. Ulber Silalahi, MA, Metodologi Penelitian Sosial, (BandungL PT Refika Aditama, 2009), hal 76

7

(14)

deduktif. Oleh karena itu, penelitian kuantitatif merupaka sebuah penyelidikan tentang masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menemukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar8. Karakteristik pendeatan kuantitatif adalah sebagai berikut: peneliti menggunakan pengujian hipotesis sebagai permulaan, konsep-konsep diambil dalam bentuk variabel yang jelas dan terukur, pengukuran ditetapkan terlebih dahulu sebelum pengumpulan data dan setiap pengukuran terdapat standardisasinya9. Penggunaan pendekatan kuantitatif yang didasarkan pada penelitian ini akan melihat pengaruh antara variabel kognisi khalayak pada iklan dengan keputusan pembelian. Oleh karena itu, peneliti berusaha untuk menemukan kebenaran yang berlaku umum untuk topic yang diteliti dengan cara menemukan teori hipotesis yang sesuai dengan tema penelitian.

3.3 Sifat Penelitian

Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian eksplanatif karena digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Dalam penelitian eksplanatif, peneliti mengumpulkan informasi mengenai topic yang telah diketahui dan sudah memiliki gambaran yang jelas, juga bertujuan untuk mencari sebab dan alasan mengapa sesuatu hal terjadi10. Format eksplanatif dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel lain karena itulah penelitian eksplanatif menggunakan sampel dan hipotesis11. Penelitian eksplanatif digunakan untuk menguji prediksi atau prinsip teori, memperluas penjelasan teori, memperluas teori menjadi isu atau topik baru, mendukung prediksi, menguhubungkan isu atau topic dengan prinsip secara umum, menentukan mengapa sesuatu terjadi. Hasil akhir penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat12. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat

       

8

Ulber Silalahi, MA, Op Cit, hal. 77

9

Laurence W Neumann, Op Cit, hal 71

10

Ibid

11

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana 2006), hal. 38.

12

(15)

pengaruh variabel kognisi pada iklan televisi terhadap variabel keputusan pembelian konsumen.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik penelitian survey dengan mengajukan pertanyaan yang telah disusun dalam kuisioner. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuisioner merujuk pada pengertian metode survey yaitu penelitian dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok13. Pertanyaan-pertanyaan tertutup yang diajukan dalam kuisioner diajukan secara terstruktur dan alternative jawabannya sudah ditentukan. Peneliti menggunakan pertanyaan tertutup untuk mempermudah proses pengolahan data, mempermudah responden untuk menjawab, dan juga menngurangi resiko jawaban yang membingungkan atau tidak sesuai dengan pertanyaan.

3.4.1 Data Primer

Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah oleh peneliti yang didapatkan langsung dari objek penelitian. Uma Sekaran (2003) menyebutkan bahwa data primer adalah data yang dikumpulkan dari situasi actual ketika peristiwa terjadi14. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli/tanpa melalui media perantara. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan kuisioner. Dalam menyusun kuisioner, peneliti memilih dengan pertanyaan tertutup (close end questions) karena memudahkan peneliti dalam menilai jawaban responden dan menganalisis data, serta memudahkan responden dalam menjawab karena ada pilihan jawaban. Responden diminta memberikan menjawab pertanyaan seputar identitas responden dan memberikan tangapan terhadap indikator-indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti.

       

13

Masri Singarimbun & Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1986), hal 3.

14

(16)

3.5 Subjek Penelitian

Subjek penelitian berisi penjelasan mengenai unit analisis, populasi penelitian, sampel, dan teknik penarikan sampel (sampling procedure).

3.5.1 Unit Analisis

Satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian yang dipelajari disebut unit analisis, atau unit elemen penelitian. Subjek penelitian atau unit analisis yang paling umum dipelajari dalam penelitian sosial adalah individu, keluarga, kelompok, organisasi, struktur sosial informal, dan struktur sosial formal15. Dalam penelitian ini, unit analisis yang digunakan adalah individu. Pada umumnya, yang merupakan unit analisis dalam penelitian survey adalah individu16. Individu menjadi unit analisis yang paling sering diteliti dalam penelitian soosial, karena bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan kelompok sosial beserta interaksinya. Oleh karena itu, peneliti dapat menggunakan indovodu untuk mengumpulkan deskripsi dari tiap individu yang diteliti.

3.5.2 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek atau unit analisis yang karakteristiknya akan diteliti. Masri Singarimbun dan Soffian Effendi mengatakan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga17. Populasi dapat berupa organism, orang atau sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik dan tidak secara mendua18. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) dari, laki-laki atau perempuan berusia 18-21 tahun, pengguna handphone aktif, tinggal di daerah perkotaan, suka bersosialisasi, dan memiliki akun twitter.

       

15

Ibid, hal 250.

16

Robert B. Burns, Introduction to Research Model, 4th Edition, (French Forest NSW: Longman, 2000), hal 83.

17

Ibid, 152.

18

(17)

Pemilihan mahasiswa S1 FISIP UI dengan pertimbangan jarak dan waktu dengan peneliti agar lebih efektif dan efesien dalam melakukan penelitian.

3.5.3 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti19. Sampel adalah satu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan apakah itu resresentatif atau tidak20. Sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih dari populasi. Beberapa peneliti menetapkan bahwa jumlah sampel paling sedikit adalah 100 responden. Suatu sampel yang baik harus memenuhi syarat bahwa ukuran atau besarnya memadai pada saat analisis data sehingga didapatkan hasil yang lebih terukur, serta untuk meyakinkan kestabilan ciri-cirinya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 100 responden sebagai sampel dan responden dipilih berdasarkan criteria penelitian dengan asumsi semakin jumlah banyak responden akan membuat kredibilitas penelitian ini semakin baik21. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 FISIP UI yang masih aktif kuliah sebanyak 100 orang yang memiliki akun twitter.

3.5.4 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan memakai teknik Simple Random Sampling yaitu

metode sampling yang setiap anggota populasinya memiliki peluang spesifik dan bukan nol untuk terpilih sebagai sampel. Peluangnya tersebut dapat sama, dapat pula tidak sama besarnya dengan anggota poppulasi lainnya. Selain itu sampel ditarik dengan menggunakan kerangka sampling. Kerangka sampling (sampling frame) adalah sebuah daftar dari semua unsure atau anggota populasi yang dapat dipilih menjadi sampel. Setelah kerangka sampling diketahui, peneliti menggunakan metode undian untuk menarik sampel dari kerangka sampling.

       

19

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal 117.

20

Ulber Silalahi, Op Cit, hal 254

21

(18)

Peneliti mengundi sampel dengan cara membuat interval diantara sampel sehingga mendapatkan jumlah yang diinginkan, unsur-unsur yang terundi itulah yang menjadi sampel peneliti. Interval dari setiap responden ialah 5, namun ketika responden tidak dapat diambil menjadi sampel, maka nama selanjutnya yang akan menjadi responden.

3.6 Realibilitas dan Validitas

3.6.1 Realibilitas

Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan22. Realibilitas berkaitan dengan konsistensi atau keterandalan suatu indikator. Artinya, bila suatu pengamatan dilakukan dengan perangkat ukur yang sama lebih dari satu kali, hasil pengamatan itu (seharusnya) sama. Bila tidak sama, dikatakan perangkat tersebut tidak reliable23. Dalam uji realibilitas, peneliti menggunakan metode pengukuran dengan cronbach’s alpha (a). cronbach alpha merupakan teknik yang digunakan secara luas untuk menguji realibilitas. Cronbach’s alpha sering digunakan pada suatu tes atau angket yang jawaban atau tanggapannya berupa pilihan24. Dari nilai Cronbach’s alpha yang diperoleh, akan diketahui konsistensi antar indikator yang digunakan. Adapun standar nilai alpha yang digunakan adalah 0,5 yang artinya indikator yang digunakan sesuai untuk mengukur suatu konsep duatasnya. Maka bila nilai yang diperoleh berada dibawah 0,5 dapat dikatakan bahwa alat ukur yang dibuat tidak reliable25.

3.6.2 Validitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas berkaitan dengan kesesuaian antara suatu konsep dengan indikator yang digunakan untuk        

22

Masri Singarumbun & Soffian Effendi, Op Cit. hal 140.

23

Bambang Praseto & Lina Mifathul Jannah, Op Cit. hal 104-105.

24

Robert F. DeVellis, Scale Development: Theory and Applications, (London: SAGE, 2003), hal 28.

25

(19)

mengukurnya26. Sebuah instrument dapat dikatakan valid jika setiap faktor yang membentuk instrument tersebut sudah valid. Untuk membuktikan validitas, digunakanlah sebuah faktor analisis. Sebagai syarat untuk melakukan analisis dari faktor yang berkaitan, peneliti menggunakan nilai yang dihasilkan dari The Kaiser-Meyer-Olkin Measures of Sampling

Adequency (KMO). Nilai yang dihasilkan dari faktor analisis dengan

menggunakan KMO dapat mengkonfirmasikan keberadaan validitas konstruk dalam indstrumen pengukuran dan penelitian27. Bila hasil nilai KMO diatas 0,5 mengindikasikan bahwa suatu dimensi sinyatakan sudah memenuhi uji validitas. Dilihat pula nilai signifikansinya, apabila nilai signifikansi lebih rendah dari 0,05 maka dianggap layak untuk melakukan faktor analisis28.

3.7 Metode Analisis Data

Data-data yang diperoleh melalui hasil survey dalam penelitian ini akan dianalisa melalui uji analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat. Terdiri dari variabel

3.7.1 Analisis univariat

Analisis univariat dilakukan pada tahap awal pengolahan data dengan menampilkan tabel-tabel frekuensi. Tujuan dari analisis univariat adalah menggambarkan karakteristik sampel penelitian. Setiap sampel biasanya dipilih dari populasi yang lebih luas sehingga analisis univariat juga dianggap menerangkan karakteristik populasi29.

Analisis univariat yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis deskriptif frekuensi. Analisis deskripsi frekuensi bertujuan memberikan gambaran mengenai penilaian tiap-tiap responden terhadap indikator dalam instrument penelitian. Analisis univariat ini dimaksudkan        

26

Robert F. DeVellis. Op cit. Hal 98.

27

Yogesh Kumar Dwivedi, Consumer Adoption and Usage of Broadband, (Pennsylvania: Idea Group Inc, 2007), hal 124

28

John C Reinard, Communication Reseach Statistics, (London: SAGE, 2006), hal 410.

29

(20)

untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik responden yang ada serta untuk melihat secara deskriptif mengenai bagaimana pengaruh kognisi khalayak pada iklan televise terhadap keputusan pembelian.

Perhitungan data dengan distribusi frekuansi dapat dilihat dengan menghitung frekuansi data tersebut lalu dipersentasekan, lalu dengan dilihat penyebaran persentasenya30. Sedangkan untuk mendapatkan ciri khas tertentu dalam bentuk sebuah nilai bilangan tersebut dapat digunakan teknik tendensi sentral, yaitu mean, median, modus31.

3.7.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan metode korelasi, ini dilakukan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi faktor lainnya32. Koefisien korelasi adalah besaran yang dapat menunjukkan kekuatan hubungan antara dua variabel dan dapat diketahui berdasarkan nilai (r) hasil analisis korelasi Indeks dari korelasi Pearson menunjukkan bilangan di antara +1,00 dan -1,00. Bila tidak ada hubungan di antara variabel, nilai sama dengan nol. Bila tanda r positif, variabel-variabel dikatakan berkorelasi positif, artinya bila skor pada variabel x bertambah, skor pada variabel y pun bertambah33. Interpretasi kekuatan hubungan antar variabel berdasarkan koefisien korelasi pearson r, adalah34:

<0,2 : Korelasi sangat lemah, hampir bisa diabaikan 0,20-0,40 : Korelasi lemah

0,40-0,60 : Korelasi cukup kuat/moderat 0,60-0,80 : Korelasi kuat

>0,8 : Korelasi sangat kuat

Selanjutnya akan dilakukan analisis regresi sederhana untuk melihat apakah gratification obtained lebih tinggi atau sama dengan gratification obtained yang berarti kepuasan tercapai, ataukah gratification obtained lebih        

30

Burhan Bungin, Op Cit., hal 171.

31

Ibid, 174.

32

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakary, 1998), hal. 27.

33

Triton P.B., SPSS 13 Terapan (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2006), hal 92.

34

(21)

rendah daripada gratification sought yang berarti kepuasan tidak tercapai. Selain itu, akan dilihat dan dianalisis pula apakah twitter use dapat memengaruhi tingkat gratification obtained.

3.8 Hipotesis Penelitian

1. Terdapat kepuasan dalam pemakaian twitter, yang berarti gratification obtained lebih tinggi atau sama dengan gratification sought.

2. Terdapat perbedaan antara gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) dan gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) dari penggunaan Twitter.

3. Terdapat korelasi yang signifikan antara twitter use dan gratification obtained

3.9 Hipotesis Statistik 1. Pearson’s r xy > 0

Terdapat korelasi r pearson yang signifikan antara twitter use dan gratification obtained.

2. Pearson’s xy > 0

Terdapat nilai korelasi r square yang signifikan antara twitter use dan gratification obtained.

3.10 Operasionalisasi Konsep

(22)

melakukan survey sederhana mengenai kebutuhan yang dibutuhkan oleh beberapa sample.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Konsep

Motivasi dalam menggunakan Twitter

Variabel Dimensi Indikator STS TS CS S SS

Gratification Sought :

Gratifikasi yang diharapkan user ketika

menggunakan media (motivasi menggunakan media)

Personal Needs:

Kebutuhan user untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri

Bersenang-senang Mencari hiburan Bersantai

Menghabiskan waktu

Social Needs : Kebutuhan user untuk memenuhi kebutuhan sosial

Menjaga hubungan dengan teman / keluarga

1 2 3 4 5

Berkomunikasi lebih mudah

1 2 3 4 5

Berkenalan dengan orang baru

1 2 3 4 5

Berpartisipasi dalam suatu diskusi

(23)

Information Seeking:

Kebutuhan user untuk memenuhi kebutuhan pencarian akan informasi

Untuk mencari informasi (fakta, berita, pengetahuan, ide)

1 2 3 4 5

Untuk memberi dan menerima nasihat

1 2 3 4 5

Untuk mempelajari hal yang menarik

1 2 3 4 5

Untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain

1 2 3 4 5

Variabel Dimensi Indikator STS TS CS S SS

Gratification Obtained: Gratifikasi yang didapatkan

Personal Needs : Kebutuhan user untuk memenuhi kebutuhan pribadi

Bersenang-senang 1 2 3 4 5

Hiburan 1 2 3 4 5

Bersantai 1 2 3 4 5

Untuk

mengekspresikan diri

(24)

3.11 Uji Instrumen

3.11.1 Uji Realibilitas

Dalam menginput hasil data-data lapangan kedalam SPSS, kami telah menganalisis bahwa data yang kami dapat sudah reliabel. Terlihat angka Chronbach (Chronbach's Alpha) melebihi angka 0,7 (0,7 <) yaitu sebesar 0.9 yang menandakan peneliatan kami termasuk kedalam penelitian dengan realibilitas yang tinggi.

Social Needs: Kebutuhan users untuk memenuhi kebutuhan sosial dalam dirinya Untuk menjaga hubungan dengan teman atau keluarga

1 2 3 4 5

Untuk

berkomunikasi lebih mudah

1 2 3 4 5

Untuk berkenalan dengan orang baru

1 2 3 4 5

Untuk

berpartisipasi dalam suatu diskusi

1 2 3 4 5

Information Seeking: User menggunakan sosial media untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan informasi Untuk mencari informasi (fakta, berita, pengetahuan, ide)

1 2 3 4 5

Untuk memberi dan menerima nasihat

1 2 3 4 5

Untuk mempelajari hal menarik

1 2 3 4 5

Untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain

(25)

Tabel 3.2 Nilai Alpha Cronbach semua variable

Jumlah Indikator Nilai Alpha Cronbach

25 0.900

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa hasil uji realibilitas pada 25 indikator yang telah kami buat menghasilkan nilai alpha cronbach 0.900 yang menandakan bahwa ke 25 indikator yang telah kami buat telah reliable untuk diinginkan dalam penelitian ini.

3.11. 2 Uji Validitas

Suatu penelitian yang valid menandakan bahwa penelitian tersebut akan dapat menjawab pertanyaan penelitian. Setelah kami menginput data lapangan kedalam SPSS, dan mengumpulkannya berdasarkan dimensi, kami menemukan bahwa indikator-indikator dimensi -dengan cara melihat komponen matriks- telah berkelompok. Pengakuan validitas dilakukan dengan KMO measure of sampling adequancy Bartlett's Test.

Tabel 3.3 Nilai KMO semua variable

Tabel 3.3 yang menunjukan bahwa angka KMO sebesar 0,774, menunjukan bahwa penelitian ini layak dilakukan uji analisis.

3.11.2.1 Uji Validitas Variable Gratifikasi yang diharapkan

Tabel 3.4 Nilai Matrix Komponen Variable Gratifikasi yang diharapkan

Component

1 2 3

PNGS 1 PNGS 2 PNGS 3 PNGS 4 SNGS 1

SNGS 2 SNGS 3 SNGS 4 ISGS 1

.819 .785 .676

.476 .300

.396 .596

.723 .767

.758 .318

.818

Jumlah Indikator Nilai KMO

(26)

ISGS 2 ISGS 3 ISGS 4

.724 .578 .631

Berdasarkan tabel 3.4 dapat kita lihat bagaimana variabel Gratifikasi yang diharpkan(Gratification sought) telah terkelompok kedalam tiga dimensi seperti yang kami harapkan. Nilai yang ada dalam tabel 3.4 merupaka hasil dari uji hasil rotasi varimax.

3.11.2.2 Uji Validitas Variable Gratifikasi yang didapatkan

3.5 Nilai Matrix Komponen Variable Gratifikasi yang didapatkan

Component

1 2 3

PNGS 1 PNGS 2 PNGS 3 PNGS 4 SNGS 1 SNGS 2

SNGS 3 SNGS 4 ISGS 1 ISGS 2

ISGS 3 ISGS 4

.841 .859 .820 .620

.307 .734

.642 .696 .802

.910

.489 .388

.318 .756

.379 .330 .398

Berdasarkan tabel 3.5 uji variable gratifikasi yang didaptkan tidak terlalu berbeda dengan uji variable gratifikasi yang diharapkan, semuaindikator telah terbagi kedalam tiga dimensi seperti yang kami inginkan. Dalam menghasilkan data ini kami juga melakukan rotasi varimax.

3.11 Keterbatasan Penelitian

(27)

3.12 Kelemahan Penelitian

1. Banyaknya pertanyaan dalam kuesioner memungkinkan responden tidak konsisten dengan jawaban-jawabannya.

(28)

BAB IV ANALISIS DATA

4.1 IDENTITAS RESPONDEN

4.1.1 Identitas Responden Bedasarkan Jurusan

FISIP UI terbagi menjadi 8 Departemen: Ilmu komunikasi, Administrasi, Kriminologi, Kesejahteraan Sosial, Hubungan Internasional, Sosiologi, Antropologi dan Ilmu Politik. Dalam penelitian ini pembagian kuesioner seperti yang disarankan sebelumya minimal akan dibagikan kepada 100 responden.

Tabel 4.1 Jumlah Responden Tiap Jurusan di FISIP UI

Jurusan Jumlah

Ilmu Komunikasi 24

Administrasi 25

Kriminologi 20

Kesejahteraan Sosial 5

Hubungan Internasional 4

Sosiologi 8

Antropologi 6

Ilmu politik 11

Total: 103

Pembagian ini sudah direncanakan sebelum kami turun lapangan, dapat dilihat bahwa total responden kami adalah 103 orang, dengan jurusan Ilmu Komunikasi dan Administrasi sebagai dua jurusan dengan dengan populasi mahasiswa terbesar, sedangkan Hubungan intrenasional merupakan jurusan dengan jumlah responden terkecil, yang juga merepresentasi hubungan internasional sebagi jurusan dengan populasi mahasiswa terendah di FISIP UI.

4.1.2 Identitas Responden Bedasarkan Angkatan

(29)

Tabel 4.2 Jumlah Responden per Angkatan di FISIP UI

Angkatan Jumlah

2010 13

2011 54

2012 22

2013 14

Total: 103

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angkatan 2011 merupakan responden dengan jumlah terbanyak dalam penelitian ini, dimana jumlah responden angkatan 2011 lebih dari setengah total jumlah total responden dalam penelitian ini.

4.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Selain jumlah responden berdasarkan angakatan dan jurusan, identitas responden lainnya yang kami tanyakan dalam penelitian ini adalah identitas berdasarkan jenis kelamin. Dari 103 kuesioner yang telah kami bagikan inilah pembagian inilah hasil data pembagian responden berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.3 Jumalah responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 42

Perempuan 61

Total: 103

4.2 ANALISIS UNIVARIAT:

(30)
[image:30.595.67.531.91.201.2]

Tabel 4.4 Rata-rata frekuensi penggunaan Twitter (Twitter Use) mahasiswa FISIP UI

Frekuensi Penggunaan Twitter Jumlah

Pengguna Ringan (<5 menit/hari) 21

Pengguna Sedang (5-60 menit/hari) 61

Pengguna Berat (>60 menit/hari) 31

Total: 103

Dapat dilihat dari data diatas bahwa pada umumnya mahasiswa FISIP UI dalam penelitian inin merupakan pengguna sedang dari Twitter itu sendiri, dimana mereka menghabiskan kurang lebih 5-60 menit per harinya untuk mengakses Twitter. Posisi kedua ditempati oleh pengguna berat dan posisi terakhir ditempati oleh pengguna ringan. Hal ini memperlihatkan bahwa Twitter memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-sehari mahasiswa FISIP UI , dimana majoritas mahasiwa FISIP UI tergolong kedalam pengguna Twitter berat-sedang, sedangkan mahasiswa FISIP UI yang termasuk kedalam pengguna ringan terbilang cukup kecil jika dibandingkan dengan dua kelompok lainnya.

4.2.2 Gratifikasi yang diharapkan (Gratification Sought)

Sesuai dengan pertanyaan penelitian kami, pada hasil data ini kami akan menganalisi hasil kuesioner kami untuk menemukan jenis gratifikasi apa saja yang diharapkan (Gratification sought) oleh mahasiswa FISIP UI sebelum mengakses Twitter, data ini akan kami simpulkan dengan melihat rata-rata dari setiap pertanyaan yang sudah kami buat sebelumnya:

Tabel 4.5 gratifikasi yang diharapkan (gratification sought) per dimensi

Dimensi Rata-rata

Dimensi Personal Needs 3,7112

Dimensi Information Seeking 3,6844

Dimensi Social Needs 3,0171

[image:30.595.72.530.530.616.2]
(31)

Tabel 4.6 gratifikasi yang diharpakan (gratification sought) per indikator

Dimensi Indikator posisi Rata-rata

Kebutuhan Personal

Untuk bersenang-senang

5

3,7476

Untuk mencari hiburan 3 3,8350

Untuk bersantai 2 3,8447

Untuk menghabiskan waktu 8 3,4175 Kebutuhan sosial Untuk menjaga hubungan dengan teman/keluarga 9 3,3495 Untuk berkomunikasi dengan mudah 7 3,5049 Untuk berkenalan dengan orang baru

12 3,4600 Untuk berpartisipasi dalam diskusi 11 2,7476 Kebutuhan inforamsi Untuk mencari informasi 1 4,2330 Untuk menerima nasihat (kultwit) 10 3,0097

Untuk mempelajari hal menarik

4

3,7864

Untuk mengetahui apa yang dilakuka orang

lain

6

3,7087

(32)

indikator yang menempati posisi ketiga adalah indikator penggunaan Twitter untuk hiburan dengan rata-rata 3,8350. Sedangkan indikator terendah dalam gratifikasi yang diharpkan sebelum menggunakan Twitter adalah indikator berkenalaan dengan dengan orang baru dengat rata-rata 2,4600 , hal ini memperlihatkan bahwa sebelum menggunakan Twitter mahasiswa FISIP UI tidak berharap bahwa kebutuhan mereka untuk bereknalan dengan orang baru akan terpenuhi setelah menggunakan Twitter. Posisi kedua terakhir ditempati oleh indikatotor twitter sebagai sarana untuk berpartisipasi dalam diskusi dengan rata-rata 2,7476, hal ini memperlihatkan bahwa pada dasarnya sebelum menggunakan Twitter mahasiswa FISIP UI tidak berharap bahwa twitter akan memenuhi kebutuhan mereka untuk berdiskusi dengan pihak lain. Posisi tiga terbawah ditempati oleh harapan penggunaan Twitter sebagau sarana untuk menerima nasihat atau kultwit.

Urutan gratifikasi yang diharapkan oleh penggunaan Twitter mahasiswa FISIP UI (tertinggi -terbawah) sebelum menggunakan Twitter:

1. Penggunaan Twitter untuk mencari informasi 2. Pengguna Twitter untuk bersantai

3. Penggunaan Twitter untuk mencari hiburan

4. Penggunaan Twitter untuk mempelajarai ha menarik 5. Penggunaan Twitter untu bersenang-senang

6. Penggunaan Twitter untuk mengetahui apa yang dilakukan orang lain (kepo) 7. Penggunaan Twitter untuk berkomunikasi dengan lebih mudah

8. Penggunaan Twitter untuk meghabiskan waktu

9. Penggunaan Twitter untuk menjaga hubungan dengan teman/saudara

10. Penggunaan Twitter untuk menerima nasihat dari orang-orang tertentu (Kultwit) 11. Penggunaan Twitter untuk berpartisipasi dalam berdiskusi

12. Penggunaan Twitter untuk berkenaalan dengan orang baru

4.2.3 Gratifikasi yang didapatkan (Gratification Obtained)

(33)

4.7 Gratifikasi yang didapatkan (Gratification obtained) per dimensi

Dimensi Rata-rata

Dimensi Personal Needs 3,4415

Dimensi Information Seeking 3,6116

Dimensi Social Needs 3,0728

Dapat dilihat dari data ini, bahwa information Needs merupakan dimensi dengan rata-rata tertinggi, walaupun pada dasarnya rata-rata nya sendiri mendapatkan penurunan dari rata-rata dimensi information Needs pada gratifikasi yang diharapkan (gratification sought). Dimensi kedua merupakan dimensi Personal needs dengan rata-rata 3,4415, dimensi menurun baik secara-rata ataupun posisi awal pada gratifikasi yang diharapkan. Posisi terakhir ditempati oleh dimensi social needs,walaupun tidak mengalami perubahan dari sisi posisi dari gratifikasi yang diharapkan, jika dilihat dari sisi rata-rata dimensi ini mengalami penaikan dari 3,0171 menjadi 3,0728 walaupun tidak terlalu signifikan hal ini membuktikan bahwa pada kenyataan tingkat gratifikasi yang didapatkan dari dimensi ini lebih tinggi dari yang diharapkan.

4.8 Gratifikasi yang didapatkan (gratification obtained) per indikator

Dimensi Indikator posisi Rata-rata

Kebutuhan Personal

Untuk bersenang-senang

5

3,4660

Untuk mencari hiburan 6 3,4563

Untuk bersantai 4 3,4951

Untuk menghabiskan waktu 8 3,3689 Kebutuhan sosial Untuk menjaga hubungan dengan teman/keluarga 9 3,3010 Untuk berkomunikasi dengan mudah 7 3,4466 Untuk berkenalan dengan orang baru

(34)

Kebutuhan inforamsi

Untuk mencari informasi

1

3,9903

Untuk menerima nasihat (kultwit)

10

3,0971

Untuk mempelajari hal menarik

2

3,7573

Untuk mengetahui apa yang dilakuka orang

lain

3

3,6019

Tabel diatas memeperlihatkan bahwa pada dasarnya hampir semua indikator mengalami penurunan rata-rata nilai gratifikasi yang didapatkan. Walaupun begitu terdapat empat indikator yang mengalami kenaikan rata-rata diantaranya adalah indikator yang menyatakan penggunaa twitter untuk berkenalan dengan orang lain, berpartisipasi dalam diskusi, untuk menerima naasihat dari orang lain (kultwit) dan mempelajari hal menarik. Tiga indikator dengan nilai rata-rata tertinggi yang berarti merupakan indikator dengan nilai gratifikasi tertinggi yang didapatkan mahassiwa FISIP UI adalah indikator mencari informasi, mempelajari hal menarik dan mengatahui apa yang dilakuka orang lain. Pada posisi tiga besar terdapat perubahan yang cukup signifikan dimana indikator bersantai dan bersenang-senang tidak ada dalam posisi tiga besar. Sedangkan untuk posisi tiga terbawah tidak terjadi perubahan sama sekali.

Urutan gratifikasi yang didapatkan oleh penggunaan Twitter mahasiswa FISIP UI (tertinggi -terbawah) sesudah menggunakan Twitter:

1. Penggunaan Twitter untuk mencari informasi 2. Pengguna Twitter untuk mempelajari hal menarik

3. Penggunaan Twitter untuk mengetahui apa yang dilakuka orang lain (kepo) 4. Penggunaan Twitter untuk bersantai

5. Penggunaan Twitter untu bersenang-senang 6. Penggunaan Twitter untuk mencari hiburan

7. Penggunaan Twitter untuk berkomunikasi dengan lebih mudah 8. Penggunaan Twitter untuk meghabiskan waktu

[image:34.595.67.535.71.261.2]
(35)

10. Penggunaan Twitter untuk menerima nasihat dari orang-orang tertentu (Kultwit) 11. Penggunaan Twitter untuk berpartisipasi dalam berdiskusi

12. Penggunaan Twitter untuk berkenaalan dengan orang baru

4.2.4 Tingkat Kepuasaan penggunaan Twitter

[image:35.595.70.533.322.406.2]

Pengukuran kepuasaan pada penelitian ini akan dilakukan dengan membandingkan rata-rata gratifikasi yang diharapkan dengan gratifikasi yang didapatkan dari penelitian ini. Dari membandingkan rata-rata dapat kita lihat apakah pada dasarnya Twitter memenuhi gratifikasi yang diharapkan oleh Mahsiswa FISIP UI.

Tabel 4.9 Rata-rata secara keseluruhan Gratifikasi yang diharapkan dan didapatkan

Gratifikasi yang diharapkan

(Gratification sought) 3.4542 Gratifikasi yang didapatkan

(Gratification obtained) 3.3528

Merujuk dari nilai rata-rata gratifikasi secara umum dapat kita lihat bahwa pada dasarnya nilai gratifikasi yang diharapkan lebih besar dibandingakan gratifikasi yang didapatkan. Hal ini menunjukan bahwa pada dasarnya dalam penggunaan Twitter ekspektasi mahasiswa FISIP UI lebih tinggi dibandingkan kenyataan nya, sehingga dapat disumpulkan dalam penelitian bahwa penggunaan Twitter tidak memuaskan mahasiswa FISIP.

(36)

4.3 ANALISIS BIVARIAT

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier. Analisis ini menjelaskan hubungan linier antara variabel independen dan dependen, terutama untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari

[image:36.595.78.513.276.491.2]
(37)

Yth. Para Responden,

Kami adalah mahasiswa S1 Departemen Ilmu Komunikasi – Universitas Indonesia, sedang melakukan penelitian kuantitatif dengan judul ‘Pengukuran Kepuasan dan Motivasi dalam Penggunaan Sosial Media Twitter oleh Mahasiswa FISIP UI (Studi Deskriptif

Penggunaan Sosial Media Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP UI)’. Untuk itu, kami memohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun. Informasi yang kami dapat akan digunakan dengan sebaik-baiknya hanya untuk kepentingan penelitian dan kami akan menjaga privasi dari informasi tersebut. Atas kesediaannya, kami ucapkan terima kasih.

(38)

Depok, ___ November 2013

Tanda Tangan,

( )

* (Lingkari yang perlu)

Jurusan* : 1. Ilmu Komunikasi

2. Ilmu Administrasi

3. Kriminologi

4. Ilmu Kesejahteraan Sosial

5. Ilmu Hubungan Internasional

6. Sosiologi

7. Antropologi

8. Ilmu Politik

Angkatan* : 1. 2010

2. 2011

3. 2012

4. 2013

Jenis kelamin* : 1. Laki-laki

2. Perempuan

Memiliki akun twitter* : Ya / Tidak

Frekuensi menggunakan twitter* : 1. >5 menit per hari

(39)

3. >60 menit per hari

Keterangan:

1. STS = Sangat Tidak Setuju 4. S = Setuju

(40)

A. Variabel Independen: Motivasi / Ekspektasi dari Penggunaan Twitter (Gratification Sought)

A.1Dimensi Kebutuhan Personal (Personal Needs)

Saya menggunakan Twitter dengan motivasi….

No. Indikator STS TS CS S SS

1. Saya menggunakan Twitter untuk bersenang–senang (have fun).

2. Saya menggunakan Twitter untuk mencari hiburan.

3. Saya menggunakan Twitter untuk bersantai.

4. Saya menggunakan Twitter untuk menghabiskan waktu.

A.2 Dimensi Kebutuhan Sosial (Social Needs)

Saya menggunakan Twitter dengan motivasi...

No. Indikator STS TS CS S SS

1. 

Saya menggunakan Twitter untuk menjaga hubungan dengan teman/keluarga.

2. Saya menggunakan Twitter untuk berkomunikasi lebih mudah.

3. Saya menggunakan Twitter untuk berkenalan dengan orang baru.

4. 

Saya menggunakan Twitter untuk berpartisipasi dalam suatu diskusi

A.3 Dimensi Information Seeking (Memenuhi Kebutuhan Informasi) Saya menggunakan Twitter dengan motivasi...

No. Indikator STS TS CS S SS

(41)

dan pengetahuan).

2.  Saya menggunakan Twitter untuk untuk menerima nasihat dari orang tertentu (selebtwit atau orang-orang yang saya kenal).

3. 

Saya menggunakan Twitter untuk mempelajari hal yang menarik

4. 

Saya menggunakan Twitter untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain.

B. Variabel Dependen: Gratifikasi yang Didapatkan (Gratification Obtained)

B.1 Dimensi Kebutuhan Personal (Personal Needs)

Dari penggunaan Twitter saya mendapatkan...

No. Indikator STS TS CS S SS

1. Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk bersenang – senang (have fun).

2. Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk mencari hiburan. 3. Saya merasa penggunaan Twitter yang

saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk untuk bersantai. 4. Saya merasa penggunaan Twitter yang

(42)

B.2 Dimensi Kebutuhan Sosial (Social Needs)

No. Indikator STS TS CS S SS

1. 

Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk menjaga hubungan dengan teman/keluarga.

2. Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk berkomunikasi lebih mudah.

3. Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk berkenalan dengan orang baru.

5.

Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk berpartisipasi dalam suatu diskusi.

B.3 Dimensi Information Seeking (Memenuhi Kebutuhan Informasi) Dari penggunaan Twitter saya mendapatkan...

No. Indikator STS TS CS S SS

1. Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk informasi (fakta, berita, ide, dan pengetahuan).

2.  Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk menerima nasihat dari orang-orang tertentu (selebtwit atau orang-orang yang saya kenal).

3. 

Saya merasa penggunaan Twitter yang saya lakukan telah memenuhi keinginan saya untuk mempelajari hal yang menarik

4. 

(43)

Gambar

Tabel 3.4 Nilai Matrix Komponen Variable Gratifikasi yang diharapkan
tabel 3.4
Tabel 4.1 Jumlah Responden Tiap Jurusan di FISIP UI
Tabel 4.2 Jumlah Responden per Angkatan di FISIP UI
+5

Referensi

Dokumen terkait

Zaini (2008:67) mengemukakan, langkah-langkah strategi pembelajaran aktif mencocokan kartu indeks sebagai berikut: (a) Buatlah potongan-potongan kertas (kartu)

Pembuatan komposit dengan menggunakan matriks dari plastik yang telah didaur ulang, selain dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan kayu, juga dapat

Abstrak: Telah dibuat sensor kecepatan angin dengan memanfaatkan perbedaan suhu sebagai langkah awal pemanfaatan tenaga angin sebagai pembangkit listrik

“ Financial statement are principal means through which a company communicates its financial information to those outside it”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa

 Desain akhir dari redesain interior Hotel Horison Bekasi dapat memberikan ciri khas dengan menampilkan corporate image hotel, sentuhan budaya daerah Bekasi dan kesan

Sahardjo merupakan tokoh yang pertama kali melontarkan perlunya perbaikan perlakuan bagi narapidana yang hidup dibalik tembok penjara, memerlukan landasan sistem pemasyarakatan

Kegiatan yang dipilih dalam Praktek Kerja Nyata adalah Bagian Akuntansi Keuangan yang mana salah satunya berfungsi dalam Prosedur Dana Kas Kecil dengan Virtual

Ujian Perbaikan (UP) adalah evaluasi untuk suatu mata kuliah yang dinyatakan tidak lulus (nilai D untuk mata kuliah wajib atau E) pada Evaluasi Akhir, dan dilaksanakan sesuai