• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Inventaris barang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Inventaris barang "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Perancangan Sistem Informasi Inventaris Barang

(Studi Kasus di Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan

Kawasan Pertambangan)

Shiyami Milwandhari, S.Kom

Jurusan Manajemen Informatika Politeknik Pos Indonesia

Jl. Sariasih No.54 Sarijadi Bandung 40151

Telepon (022) 2009579 ext 138

e-mail :

shiyami.milwandhari@gmail.com

ABSTRAK

Inventarisasi barang merupakan kegiatan untuk melakukan penghitungan, pencatatan,

pendaftaran, dan penilaian terhadap semua barang milik negara berdasarkan Keputusan

Menteri Keuangan No. Kep. 225/MK/V/4/1971, Penatausahaan barang milik/kekayaan negara

perlu dilaksanakan dan mendapat perhatian secara sungguh-sungguh, karena bila tidak

mendapat perhatian akan merugikan negara. Oleh karena itu perlu dibangun suatu sistem

informasi sebagai pendukung kegiatan penatausahaan inventaris barang.

Metode pengembangan system dalam merancang Sistem Informasi Inventaris Barang

ini menggunakan Structural Analysis and Design. Sistem informasi ini dirancang berbasiskan

web yang mampu menangani pengelolaan klasifikasi barang, pengelolaan kodefikasi barang,

pengelolaan data barang masuk dan penghapusan barang, dan pengelolaan laporan barang.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Inventaris Barang, Structural Analysis and Design, web

1.

PENDAHULUAN

Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan

Kawasan Pertambangan merupakan salah satu

unit kerja dibawah Direktorat Jenderal Geologi

dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi

dan Sumber Daya Mineral. Salah satu fungsi dari

Direktorat

Tata

Lingkungan

Geologi

dan

Kawasan Pertambangan adalah pelaksanaan

urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat,

dimana Sub Bagian Rumah Tangga yang

memiliki tugas pokok dalam mengelola data

inventaris barang .

Informasi mengenai barang masuk dan

barang

keluar

demikian

penting

untuk

membukukan

secara

tertib

barang

hasil

pengadaaan, dapat memberikan informasi dalam

melaksanakan perencanaan penentuan kebutuhan

barang, dan mengetahui secara pasti jumlah dan

nilai kekayaan Negara. Penatausahaan barang

milik/kekayaan negara perlu dilaksanakan dan

mendapat perhatian secara sungguh-sungguh,

karena bila tidak mendapat perhatian akan

merugikan Negara.

Dengan demikian sub bagian rumah tangga

pun dituntut untuk dapat bekerja lebih efektif dan

efisien

dalam

melakukan

setiap

kegiatan

inventarisasi barang seperti; penghitungan barang,

penilaian kondisi dan nilai barang, pemberian

nomor urut pendaftaran barang, dan pengumpulan

dan mendafar barang yang dinyatakan rusak berat.

Seluruh kegiatan ini dilaksanakan di tengah

keterbatasan dalam pengelolaan data secara

komputerisasi menggunakan sistem perangkat

lunak lotus. System tersebut tidak memberikan

hasil kerja yang optimal dengan terjadinya

penumpukan data yang tidak tersimpan secara

terstruktur sehingga dalam pengolahan dan

pengelolaan data tidak bekerja secara efektif dan

efisien.

Dengan melihat adanya keterbatasan sistem

dalam pengolahan data inventaris barang ini maka

diperlukan

Perancangan

Sistem

Informasi

Inventaris Barang yang dapat memberikan

kemudahan proses pengolahan data inventaris

barang, sehingga membantu meningkatkan kinerja

sub bagian rumah tangga dan membantu dalam

menyediakan informasi mengenai data inventaris

barang.

Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang dapat dirumuskan

pada unit rumah tangga DTLGKP dalam

menangani pengelolaan inventarisasi barang

adalah sebagai berikut :

1.

Bagaimana

membuat

otomasi

proses

(2)

2

2.

Bagaimana membuat kodefikasi setiap barang

masuk dapat dilakukan dengan otomasi

penyimpanan dan pencarian data.

3.

Bagaimana

membuat

pengelolaan

setiap

barang masuk dapat terintegrasi dengan

pengelolaan pengalokasian barang ke daftar

inventaris ruangan.

4.

Bagaimana

membuat

pengelolaan

setiap

barang keluar dapat tercatat dalam riwayat

daftar inventaris ruangan.

Tujuan

Tujuan dari perancangan system informasi

inventaris barang ini adalah sebagai berikut :

1.

Merancang proses penyimpanan data

master barang dengan sistem parent-child

untuk setiap golongan, bidang, kelompok

dan sub kelompok barang tertentu

2.

Merancang tampilan antarmuka yang

dapat

membuat

proses

kodefikasi

dilakukan secara otomasi sesuai dengan

klasifikasi barang yang telah ditentukan

3.

Merancang table barang masuk yang

terintegrasi dengan setiap unit dan

ruangan.

4.

Merancang riwayat penghapusan barang

di setiap daftyar inventaris ruangan.

2.

METODOLOGI PENELITIAN

1.

Tahap Survey

Pengkajian sistem yang sudah ada secara

umum

dilaksanakan

dalam

tahap

ini.

Pengkajian sistem tersebut dapat berupa

proses-proses dalam sistem, tujuan sistem,

ataupun laporan-laporan perencanaan sistem

bahkan mengenai hardware dan softwarenya.

Pengkajian sistem dilakukan dengan cara :

a.

Mempelajari struktur organisasi.

b.

Memperoleh

keadaaan

sebenarnya

tentang data lapangan, data atribut serta

data lainnya, kebutuhan pengguna, serta

hardware dan software.

c.

Mengidentifikasi

proses-proses,

dan

aturan-aturan pada sistem.

Pencarian data dan informasi dari system

dalam tahap survey ini dilakukan dengan cara

wawancara dan pengumpulan dokumentasi

2.

Tahap Analisis Sistem

Secara spesifik langkah-langkah dalam

tahap analisis sistem pada Direktorat Tata

Lingkungan

Geologi

dan

Kawasan

Pertambangan adalah :

a.

Menganalisa

dokumen-dokumen

hasil survey untuk menentukan ruang

lingkup dan mengetahui

proses-proses apa saja yang akan ditangani

oleh sistem.

b.

Menganalisa

keterkaitan

antar

dokumen-dokumen.

c.

Menganalisa alur perolehan data

yang

terdapat

pada

dokumen-dokumen

untuk

mengetahui

hubungan antara sistem dengan

sistem luar yang terkait

3.

Tahap Perancangan Sistem

Tahap ini bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan pemakai dan memberikan

gambaran yang jelas dan rancang bangun

yang lengkap kepada pemrogram atau

ahli-ahli teknik yang terlibat. Oleh karena

itu dalam tahap perancangan sistem ini

dilaksanakan

penggambaran,

perencanaan, dan pembuatan sketsa yang

utuh

mengenai

sistem

hasil

pengembangan sistem yang sudah ada

Perancangan sistem dilakukan melalui

langkah-langkah :

a.

Melakukan

penanganan

proses-proses

yang

dibutuhkan

dalam

perancangan

b.

Memahami bagaimana sistem yang

akan dikembangkan bekerja untuk

mencapai tujuannya

Melakukan perancangan relasi-relasi data

yang akan digunakan dalam perancangan

system

3.

TINAJAUAN PUSTAKA

a.

Konsep dasar sistem informasi

Sistem Informasi didefinisikan oleh

Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis

sebagai berikut :

Sistem Infromasi adalah suatu sistem di

dalam

suatu

organisasi

yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi

dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan.(Robert A.

Leitch / K. Roscoe Davis, Accounting

Information

System,(New

Jersy:

(3)

3

b.

Alat pengembangan sistem

Untuk menterjemahkan konsep diatas,

maka diperlukan suatu alat untuk

memodelkan suatu sistem baik pada

tahap

analisis

dan

pada

tahap

peerancangan. Pemodelan sistem yang

didasarkan

pada

pendekatan

secara

struktural mencakup tiga sudut pandang

yaitu :

1.

Model Proses

a.

Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram Konteks merupakan bagian

dari data flow diagram yang berada

pada level paling tinggi. Berfungsi

untuk

menggambarkan

hubungan

sistem

dengan

lingkungan

luar.

Context diagram diwakili dengan

sebuah lingkaran tunggal yang saling

memiliki

hubungan

dengan

lingkungannya. Komponen-komponen

yang dipakai pada context diagram

sama dengan komponen yang dipakai

pada penggambaran DFD.

b.

Diagram Arus Data (Data Flow

Diagram)

Dalam menggambarkan sistem perlu

dilakukan

pembentukan

simbol,

berikut

ini

simbol-simbol

yang

digunakan dalam Data Flow Diagram

(DFD) dengan mengacu pada notasi

DeMarco-yourdon :

flow 3

Flow 2 flow 1

entity 1 entity 2

1 Prcs_8

data store

keterangan :

: external entity

(pihak luar dari sistem)

data store

:

Komponen penyimpanan data

c.

Daftar Kejadian (Event List)

Event list merupakan suatu daftar

naratif kejadian yang berasal dari luar

system yang menyebabkan system

melakukan respon terhadap

kejadian-kejadian tersebut (Edward Yourdon,

Modern Structured Analysis, Hal 340).

Event List dapat dikatakan sebagai

stimuli yang menggerakan system.

2.

Model Data

Entity-Relationship Diagram adalah

suatu model yang menjelaskan layout

penyimpanan data pada suatu abstraksi

level tinggi, Dengan kata lain, E-R

Diagram

merupakan

diagram

yang

menggambarkan

model

data

yang

digunakan dalam suatu sistem secara

keseluruhan.

4.

ANALISA SISTEM

Adapun kegiatan dalam pembuatan Sistem

Informasi inventaris barang ini diperlukan suatu

analisa terhadap sistem, analisa formulir, analisa

pengkodean, dan analisa penanganan proses.

a.

Analisa Sistem

Event List

No.

Nama Event

1.

2.

3.

4.

5.

6.

UPB (Unit Pengelola Barang) melakukan

opname pisik barang hasil pembelian

panitia

Pegawai gudang melakukan kodefikasi

barang hasil opname pisik UPB

Pegawai gudang melakukan pengalokasian

barang hasil kodefikasi

UPB melakukan penilaian dan penelitian

barang yang akan dihapus

UPB

melaporkan

rencana

usul

penghapusan pada PPBI

PPBI

(Pembantu

Penguasa

Barang

Inventaris)

mengajukan

penghapusan

barang kepada Pebin (Pembina Barang

: aliran data/informasi

(4)

4

7.

8.

9.

10.

Inventaris)

Pebin

menetapkan/menyetujui/menolak

usulan penghapusan yang diajukan oleh

PPBI

PPBI

melaksanakan

tindak

lanjut

penghapusan

Pegawai gudang melakukan dokumentasi

inventaris barang yang diserahkan pada

UPB, PPBI dan Pebin

Context Diagram

dt_usulanBrgHapus

SI INVENTARIS BARANG DTLGKP

+ PEBIN

PPBI PGW

GUDANG s tat usSKPB[ 1] s tat usSKPB[ 0]

[dt _brgMskTeralokas i]

(5)

5

[dt_us ul anBrgHapus] [dt_brgLayakHapus ] memo status

ajuan

cek status barang

b.

Analisa Formulir

Nama

formulir

Buku Induk Barang Inventaris

Fungsi

Menyimpan data barang masuk dan

keluar

Frekuensi

Setiap

terjadi

pembelian

dan

penghapusan barang

Rangkap

3

Sumber

Unit Pengelola Barang

Tujuan

UPB, PPBI, dan Pebin

Isi

Nomor urut, tgl. Pembukuan, nama

barang/sub-sub kelompok, kode

sub-sub kelompok, merk/tipe, T/K,

uraian, jumlah barang, satuan,

jumlah, kondisi, keterangan

c.

Analisa Pengkodean

Menurut keputusan Menteri Keuangan No.

195/KMK.01/1982 bahwa cara membuat kode

barang milik / kekayaan Negara harus

mengikuti petunjuk dari Menteri Keuangan.

Yang terdiri dari 9 (sembilan)digit yang

susunannya sebagai berikut :

Penjelasan :

a.

Kotak 1 menunjukan kode golongan

barang

b.

Kotak 2 dan 3 menunjukan kode

bidang barang

c.

Kotak 4 dan 5 menunjukan kode

kelompok barang

d.

Kotak 6 dan 7 menunjukan kode sub

kelompok barang

e.

Kotak 8 dan 9 menunjukan kode

sub-sub kelompok barang

d.

Analisa Penanganan Proses

No.

Proses

Nama Proses

Manual

Otomasi

1

Pengelolaan

barang baru

1.1

Opname pisik

1.2

Kodefikasi

barang

1.3

Pengalokasian

barang

2

Pengelolaan

barang lama

No.

Proses

Nama Proses

Manual

Otomasi

2.1

Cek

status

2.4

Penghapusan

barang

3

Pembuatan

laporan

5.

PERANCANGAN

a.

Perancangan proses

Untuk

melakukan

perancangan

terhadap sistem tidak jauh berbeda dengan

tahap analisa yaitu menggunakan Event List,

Context Diagram, Data Flow Diagram

(DFD), dan ER- Diagram

Event List

No.

Nama Event

Pegawai gudang melakukan validasi

hak akses

Pegawai gudang melakukan kodefikasi

barang

Pegawai

gudang

melakukan

pengalokasian barang

Pegawai gudang melakukan Pendataan

barang keluar.

(6)

6

dokumentasi inventaris barang yang

diserahkan pada Pejabat (UPB, PPBI

dan Pebin)

Context Diagram

req_laporan kodef ikasi

barang

b.

Perancangan Basis Data

Untuk

menggambarkan

perancangan

basis data menggunakan Entity-Relationship

Diagram

serta

tools

tambahan

yaitu

Conceptual Data Model (CDM) untuk

memodelkan data secara konseptual dan

Physical

Data

Model

(PDM)

untuk

(7)

7

ER-Diagram

Conceptual Data Model

ru an g

Physical Data Model

NO_MS K = NO_MS K ID_UNIT = ID_UNIT

ID_BRG = ID_BRG NO_MSK = NO_MS K

ID_P GW = ID_PGW BRGMSK HARGA_MSK DOUBLE PRECISION TOTAL_MSK DOUBLE PRECISION DICATAT_DLM VARCHAR(4) HARGA_KELUAR DOUBLE PRECISION TOTAL_KELUAR DOUBLE PRECISION DICATAT_DLM VARCHAR(4)

c.

Perancangan Antarmuka

(8)

8

Antarmuka Tambah Data Barang Masuk dan

Keluar

6.

KESIMPULAN

Berdasarkan

hasil

perancangan

Sistem

Inventaris Barang ini maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1.

Sistem informasi yang dirancang mampu

mengklasifikasikan

barang

kedalam

golongan dan bidang kelompok barang

tertentu.

2.

Sistem informasi yang dirancang mampu

mengolah kodefikasi setiap barang masuk

dengan menetapkan kode-kode yang telah

ditentukan.

3.

Sistem informasi yang dirancang mampu

menangani pengelolaan

data barang

masuk kedalam daftar inventaris ruangan.

4.

Sistem informasi yang dirancang mampu

menangani riwayat pengelolaan setiap

data barang yang keluar.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Software

Engineering,

A

practitioner’s

Approach, roger S. Prresman, Mc. Grwathill,

2001.

[2] Moekijat, Drs “Pengantar Sistem informasi

Manajemen”, remadja Karya CV, Bandung,

1986.

[3] Edward

Yourdon

“Modern

Structured

Analysis”, Prentice-Hall International, New

York, 1988.

[4] Fathansyah, Ir “Basis Data”, Informatika,

Bandung, 1999.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini untuk pembangunan sosial ekonomi di Indragiri Hilir lebih baik, sehingga setelah melihat kondisi di lapangan perlunya agar pemerintah sebaiknya

Salah satunya adalah Ketua Umum Partai Golkar yakni Aburizal Bakrie yang telah disahkan menjadi Calon Presiden dari hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Juni 2012 lalu..

Selanjutnya untuk membentuk kinerja yang baik dan optimal dalam sebuah organisasi Dan dapat diterima oleh seluruh mahasiswa dan civitas akademika, maka terciptalah suatu

Mengangkat Tuan JOHN KOSASIH, selaku Direktur Perseroan, yang berlaku efektif pada tanggal yang ditentukan oleh Direksi Perseroan setelah Perseroan menerima

Partai politik tentu yang memegang kekuasaan memilih caleg yang akan di berkompetisi di pemilu, tentu partai politik hanya ingin menaati peraturan dan juga ingin mendongkrak

“horizontal” dengan wujud-wujud (beings) di dunia. 2 Melainkan Tuhan lebih awal dari semesta dan bersifat transenden jika dikaitkan dengannya Ia adalah Tuhan sebagaimana

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara wawancara dan observasi secara langsung di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, di indikatorkan dengan elemen penilaian

FOKUS KAJIAN : Desain bangunan dengan penghawaan dan pencahayaan alami yang nyaman untuk menikmati karya seni di dalam ruang pamer.. PENYUSUN : Tiara Saraswati Permatasari NIM