• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemiskinan dan Kesenjangan Global docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kemiskinan dan Kesenjangan Global docx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Kemiskinan dan Kesenjangan

Oleh: Asrie Karwanti

Pendahuluan

Kemiskinan dan kesenjangan merupakan problematika global yang sangat kompleks, baik dari penyebabnya, fenomenanya, maupun cara penyelesaiannya. Kemiskinan dan kesenjangan adalah dua hal yang berbeda namun saling berkaitan erat. Problematika ini bukan hal baru jika kita mengingat banyak cerita kemiskinan dan kesenjangan yang mewarnai sejarah peradaban manusia. Buktinya dalam kitab suci selalu dikatakan bahwa kita harus menyantuni fakir miskin, hal tersebut menunjukkan jurang kesenjangan dan fenomena kemiskinan itu sudah ada sejak dulu. Kemudian dalam peradaban manusia dari dulu sudah banyak diceritakan tercipta kelas-kelas sosial, seperti kasta, kelas borjuis dan proletar, dan perbudakan.

Masalah kemiskinan dan kesenjangan pada umumnya banyak terjadi di negara berkembang. Negara maju selama kurang lebih tiga abad telah melangsungkan kolonoalisme dan imperialisme merupakan salah satu sebab utama dari munculnya ketimpangan antara Utara dan Selatan. 1 Negara-negara “utara” bisa berhasil karena

terjadi revolusi industri sehingga muncul kapitalisme dan ekspansi besar-besaran. Namun, yang terjadi di negara “selatan” masih dalam keadaan tertinggal. Ketika negara-negara “Selatan” mendapatkan kemerdekaannya, Eropa dan Amerika Utara telah sampai dan berhasil mencapai kejayaan serta kemajuan ekonomi dan teknologi.

Ada beberapa kritik terhadap pembangunan yang dianggap melanggengkan permasalahan ini. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Raul Prebisch. Prebisch menganggap cara-cara pembangunan seperti revolusi industri yang dilakukan oleh negara maju pada masa lampau tidak bisa diterapkan pada negara berkembang saat ini, dan justru dengan adanya pembangunan membuat negara berkembang menjadi ketergantungan. Adanya perkembangan dalam pembangunan pada saat ini masih belum bisa menyelesaikan masalah kemiskinan dan kesenjangan.

1 T. May Rudy. 2007. Ekonomi Politik Internasional. Bandung: Penerbit Nuansa. Hal. 93.

(2)

Meskipun demikian, kemiskinan dan kesenjangan tidak semata muncul akibat neoliberal. Namun juga banyak hal lain yang membuat masalah ini meskipun menjadi dari prioritas utama dalam pembangunan menjadi sulit terpecahkan. Korupsi, sistem pemerintahan yang buruk, perubahan iklim, tingginya angka kelahiran manusia, bencana alam, krisis ekonomi, dan problematika sosial lainnya menjadikan masalah kemiskinan dan kesenjangan ini menjadi semakin pelik.

Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas maka permasalahan dirumuskan menjadi: 1. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan dan kesenjangan?

2. Faktor apa saja yang menyebabkan kemiskinan dan kesenjangan di era globalisasi?

3. Bagaimana respon internasional terhadap kemiskinan dan kesenjangan?

Kemiskinan dan Kesenjangan

Sebelum mengkaji lebih dalam mengenai kemiskinan dan kesenjangan, maka penulis akan memaparkan terlebih dahulu definisi dari masing-masing konsep ini. Sebagaimana kajian ilmu sosial lainnya, dalam kemiskinan dan kesenjangan tidak ada definisi yang disepakati secara global. Menurut United Nations: Fundamentally, poverty is a denial of choices and opportunities, a violation of human dignity. It means lack of basic capacity to participate effectively in society. It means not having enough to feed and clothe a family, not having a school or clinic to go to, not having the land on which to grow one’s food or a job to earn one’s living, not having access to credit. It means insecurity, powerlessness and exclusion of individuals, households and communities. It means susceptibility to violence, and it often implies living in marginal or fragile environments, without access to clean water or sanitation.2

Sedangkan menurut World Bank, poverty is pronounced deprivation in well-being, and comprises many dimensions. It includes low incomes and the inability to acquire the basic goods and services necessary for survival with dignity. Poverty also encompasses low levels of health and education, poor access to clean water and

2 Dalam David Gordon. 2005. Indicator of Poverty and Hunger. New York: Expert Group Meeting on

(3)

sanitation, inadequate physical security, lack of voice, and insufficient capacity and opportunity to better one’s life. 3

Dari kedua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemiskinan yaitu kondisi dimana individu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dengan layak. Kemiskinan tidak hanya dilihat dari pendapatan saja, namun juga akses terhadap kesehatan, pendidikan, sanitasi, dan kesempatan hidup yang lebih baik. Secara umum, kemiskinan dapat dibagi atas tiga kategori kemiskinan yaitu kemiskinan relatif, kemiskinan absolut, kemiskinan struktural dan kultural. Kemiskinan relatif merupakan kondisi masyarakat karena kebijakan pemerintah dalam pembangunan masyarakat yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan. Kemiskinan secara absolut ditentukan berdasarkan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan pokok minimum. Kemiskinan struktural dan kultural merupakan kemiskinan yang disebabkan kondisi struktur dan faktor adat budaya dari suatu daerah tertentu yang membelenggu seseorang.4

Kemudian, kesenjangan sebagai suatu bentuk adanya ketimpangan dalam distribusi pembangunan yang terjadi di banyak negara berkembang merupakan dampak dari kepercayaan para pembuat kebijakan dalam pembangunan yang menitikberatkan laju pertumbuhan tinggi yang akan memberikan tricke down effect. Namun, kenyataannya hasil pembangunan yang dirasakan oleh tataran masyarakat bawah sangat rendah dan berjalan lambat dan kesenjangan antara pembangunan di kota dan di desa semakin jelas. Kesenjangan merupakan pembahasan utama dalam penetapan kebijakan pembangunan ekonomi di negara berkembang sejak puluhan tahun lalu. Perhatian ini timbul karena ada kecenderungan bahwa kebijakan pembangunan yang dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi justru memperburuk kondisi kesenjangan ekonomi antar wilayah dalam suatu negara.

Keterkaitan antara kemiskinan dan kesenjangan, keduanya merupakan fenomena yang muncul salah satunya akibat tidak meratanya pembangunan. Sebagai contohnya, Asian Development Bank/ ADB mengungkapkan pengentasan kemiskinan di kawasan Asia Pasifik terhalang oleh semakin melebarnya kesenjangan ekonomi masyarakat

3 Central Bank of Srilanka. 2012. News Survey. Di akses dari: http://www.cbsl.gov.lk/pics_n_docs/10_

pub/_docs/periodicals/news_survey/news_survey_jan_march_2012.pdf Hal. 3. Diakses tanggal 2 Juni 2013

4 Sudantoko dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29235/4/Chapter%20I.pdf Hal 2.

(4)

kendati perekonomian di wilayah ini menunjukkan kinerja yang baik. Menurut Vinod Thomas Dirjen Evaluasi Independen ADB, beragam studi mengindikasikan bahwa pola pertumbuhan ekonomi tidak akan cukup dalam menghambat lonjakan kesenjangan yang mengancam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ia memaparkan, jurang perbedaan jumlah harta benda antara si kaya dan si miskin semakin melebar di sekitar separuh kawasan Asia Pasifik yang menjadi tempat tinggal dari 80 persen populasi kawasan tersebut.

Vinod Thomas melihat kesenjangan ekonomi Asia tidak hanya terbatas pada minimnya penghasilan, tetapi juga dalam ketimpangan yang besar dari beragam aspek lainnya, seperti pelayanan dasar kesehatan. Terabaikannya kualitas pertumbuhan di sejumlah kawasan juga berdampak kepada beban yang harus dihadapi masyarakat di sejumlah negara, seperti malnutrisi anak-anak di India serta menurunnya kesehatan akibat polusi udara kronis di China.

Secaraa spesifik, Thomas menyebutkan salah satu ketidakadilan dan kesenjangan sosial terlihat dari hanya 0,22 persen orang Indonesia menguasai 56 persen aset nasional. Sebesar 87 persen aset yang dikuasai itu berupa lahan tidur, padahal pada saat yang sama, 80 persen petani kini tak punya tanah.5

Penyebab kemiskinan dan kesenjangan

Kemiskinan merupakan sebuah konsep abstrak yang dapat dijelaskan secara berbeda tergantung dari perspektif analis dalam memahami kondisi, sifat dan konteks kemiskinan, bagaimana kemiskinan itu terjadi (sebab-sebab kemiskinan) dan bagaimana masalah kemiskinan dapat diatasi. Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang masuk kedalam kategori miskin.

Secara umum, penyebab kemiskinan dapat terjadi karena kondisi alamiah dan ekonomi, kondisi struktural dan sosial, serta kondisi kultural (budaya). Kemiskinan alamiah dan ekonomi timbul akibat keterbatasan sumber daya alam, manusia, dan sumberdaya lain sehingga peluang produksi relatif kecil dan tidak dapat berperan dalam pembangunan. Kemiskinan struktural dan sosial disebabkan hasil pembangunan yang belum merata, tatanan kelembagaan dan kebijakan dalam pembangunan. Sedangkan

5 Kompas. 2013. ADB: Kesenjangan Ekonomi Makin Melebar. Diakses dari: http://bisniskeuangan.

(5)

kemiskinan kultural (budaya) disebabkan sikap atau kebiasaan hidup yang merasa

Sementara itu terdapat juga banyak faktor yang mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung tingkat kemiskinan, mulai dari produktivitas tenaga kerja, tingkat upah netto, distribusi pendapatan, kesempatan kerja, tingkat inflasi, pajak dan subsidi, investasi, alokasi serta sumber daya alam, ketersediaan fasilitas umum (seperti pendidikan dasar, kesehatan, informasi, transportasi, listrik, air bersih dan lokasi pemukiman), penggunaan teknologi, tingkat dan jenis pendidikan, kondisi fisik dan alam suatu wilayah, etos kerja dan motivasi pekerja budaya atau tradisi, politik, bencana alam dan peperangan. Sebagian besar dari faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. 6

Bank Dunia menyebutkan indikator-indikator kemiskinan yang terdiri dari: 1. Kepemilikan tanah dan modal yang terbatas

2. Terbatasnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan 3. Pembangunan yang bias di kota

4. Perbedaan kesempatan diantara anggota masyarakat 5. Perbedaan sumber daya manusia dan sektor ekonomi 6. Rendahnya produktivitas

7. Budaya hidup yang jelek 8. Tata pemerintahan yang buruk

9. Pengelolaan sumber daya alam yang berlebihan

6 Tulus Tambunan. Dalam Roy Hendra. Determinan Kemiskinan Absolut di Provinsi Sumatra Utara tahun

(6)

Sebenarnya jika melihat penyebab permasalahan antara kemiskinan dan kesenjangan, keduanya berdasar pada hal yang sama, yaitu ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan pokok. Dan ketika pembangunan dilakukan dengan terus mengejar pertumbuhan ekonomi tanpa distribusi yang adil maka timbullah kesenjangan. Dalam kesenjangan yang terjadi di beberapa negara berkembang, contohnya seperti di Indonesia disebabkan karena tidak meratanya pembangunan infrastruktur, sistem distribusi yang buruk, pemerintah yang korup dan tidak kompeten, ketimpangan skill

antar individu, dan mental yang masih lemah di tataran akar rumput.

Data Statistik

Kemiskinan dan kesenjangan di dunia paling banyak terjadi di negara berkembang. Bank dunia menunjukkan data extreme poverty dengan pendapatan sebanyak 1,25 US$ masih banyak terdapat di Sub Sahara Afrika dan Asia Selatan. Kongo, Liberia, Zimbabwe, Burundi merupakan negara termiskin di dunia dan berada di daerah Afrika.

(7)

Sumber: dataworldbank.org

World Bank menyebutkan bahwa kemiskinan dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang cukup signifikan secara global yaitu dari tahun 1990 sampai 2010 mengalami penurunan angka dari 43,1% menjadi 20,6%. Hal ini menunjukkan upaya yang dilakukan oleh masyarakat global telah mengurangi angka kemiskinan setengahnya selama 10 tahun. Maka, dari itu Millenium Development Goals memiliki prioritas utama dalam program penghapusan extreme poverty pada tahun 2015. Hal ini mungkin saja terwujud jika standar extreme poverty masih berada pada level penetapan pendapatan sebesar 1.25 US$, tetapi realitanya setiap tahun terjadi inflasi sehingga pemenuhan kebutuhan pokok pun akan mengalami kenaikan harga. Sehingga perlu ditinjau ulang dan berkala dalam penetapan batas-batas pendapatan dalam kategori kemiskinan ini. Penurunan angka kemiskinan terjadi secara bertahap dari tahun 1981 sampai 2008. Untuk lebih jelas bisa dilihat dari gambar dan tabel di bawah ini.

Sumber: World Bank For Result 2012

Kemiskinan banyak sekali terjadi di daerah Afrika. James Watson (penemu struktur double helix DNA) mengatakan bahwa orang Afrika secara genetis lebih tertinggal daripada orang Eropa, terlihat dari tingkat kecerdasan IQ-nya.7 Kemudian hal

7 Cokhy Indira Fasha. 2010. Celotehan tentang Evolusi Manusia. Diakses dari: http://cokhy.blogspot.com/

(8)

ini pun menyebabkan kontroversi karena pernyataan Watson dinilai rasis dan tidak etis. Namun jika dilihat dari sejarah evolusi manusia, diceritakan bahwa peradaban manusia yang semua bermula dari manusia purba di Afrika terdapat homo sapiens, kemudian di Eropa dan Asia Tengah dan Barat terdapat homo neanderthal, dan di Asia Timur dan Tenggara yaitu homo erectus. Populasi homo sapiens saat itu sangat banyak, maka terjadilah penyebaran ke seluruh dunia. Kemudian terjadilah perkawinan dengan homo neanderthal dan homo erectus yang melahirkan berbagai bentuk ras manusia menjadi seperti sekarang ini. Populasi homo sapiens yang menyebar di luar Afrika mengalami proses evolusi yang lebih cepat karena harus beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga kecerdasan mereka lebih terasah. Sementara homo sapiens yang tinggal di Afrika, masih sama sampai sekarang ini.

Namun jika ditinjau dari aspek kehidupan sekarang, sangat jelas sekali mengapa di Afrika tergolong miskin. Contohnya di Burkina Faso terjadi kekeringan berkepanjangan dan kudeta militer, sehingga mereka sangat kesulitan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan pangan mereka. Krisis politik di Pantai Gading, konflik dan pemberontakan di Sierra Leone, penyelundupan berlian dan narkoba membuat iklim pengentasan kemiskinan tidak kondusif. Kemudian, selain itu juga adanya wabah HIV dan AIDS yang tinggi di Burundi membuat rakyat tidak berdaya untuk memperbaiki hidupnya dan hampir seluruh hidupnya bergantung pada bantuan asing. Republik Kongo sebagai negara termiskin di dunia, pada tahun 2010 setidaknya 45.000 orang di Kongo tewas setiap bulannya karena kelaparan. Bahkan mereka memakan manusia untuk bertahan hidup.8

Fenomena lainnya mengenai kemiskinan yaitu terjadinya peningkatan kemiskinan di negara-negara di Uni Eropa seperti Yunani, Portugal, dan Siprus akibat krisis ekonomi. Angka pengangguran di Yunani meningkat 27% menunjukkan bahwa ada peningkatan rakyat Yunani yang tidak memperoleh penghasilan dan mengalami kemiskinan. 9

8 Dede Suprianto. 2012. 10 Negara Termiskin di Dunia. Diakses dari http://bejagat.blogspot.com/2012/

03/10-negara-termiskin-di-dunia.html Tanggal 03 Juni 2013

9 Wahyu Daniel. 2013. Demi Hemat Anggaran, Yunani Pecat 15.000 PNS. Diakses dari:

(9)

Terkait dengan kesenjangan, UNDP melaporkan dalam Human Development Index tahun 2013 bahwa terjadi penurunan angka kesenjangan dalam akses kesehatan dan pendidikan. Namun angka kesenjangan dalam pendapatan malah meningkat. Hal ini sangat menarik, karena menunjukkan bahwa upaya dalam pengentasan kemiskinan malah memperbesar kesenjangan pendapatan antara gap kaya dan miskin. Ternyata pengentasan kemiskinan yang biasa dilakukan dengan cara pembangunan malah membuat kesenjangan pendapatan yang semakin tajam.

Sumber: Human Development Index 2013 UNDP

(10)

Namun, ternyata pembangunan malah memperbesar jurang pendapatan antara orang kaya dan orang miskin. Ternyata dari grafik ini menegaskan pendapat “yang kaya makin kaya, dan yang miskin makin miskin.” OECD mengatakan dalam tiga tahun terakhir hingga tahun 2010 kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan miskin semakin meningkat. 10 Sebagai contohnya, di Hongkong penghasilan untuk keluarga kelas bawah

naik jadi HK$ 7.000 per bulan pada 2011 dari HK$ 5.000 pada 2006. Sedangkan kelas atas mengalami kenaikan luar biasa jadi HK$ 100.000 per bulan pada 2011 dari HK$ 82.500 pada 2006. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan hanya menguntungkan segelintir orang yang memiliki power lebih dan melupakan kaum miskin yang merupakan sasaran pembangunan yang sesungguhnya.

Respon Internasional

Banyak sekali lembaga internasional yang merespon kemiskinan dan membuat program pengentasan kemiskinan, seperti World Bank, UNDP, ILO, UNICEF, dan sebagainya. Kesemuanya cukup membantu negara berkembang dalam mengentaskan kemiskinan. Sebagai sebuah fenomena global, kemiskinan tidak hanya ditemukan di negara miskin, tetapi juga di negara-negara maju. Namun, nasib orang-orang miskin di negara maju jelas berbeda. Isu kemiskinan di negara maju tidak sekuat di negara miskin. Disisi lain, lembaga multilateral seperti Bank Dunia juga mempunyai agenda untuk pemberantasan kemiskinan. Vandermoortele mengatakan di luar Asia Timur, rata-rata pengurangan kemiskinan berlangsung lambat. Menyikapi kelambatan tersebut, James Grant (UNICEF) mengemukakan “the problem is not that we have tried to eradicate global poverty and failed; the problem is that no serious and concerted attempt has ever been made.

Ketiadaan perhatian dan komitmen kuat inilah yang mebuat target Millenium Development Goals (MDGs) sulit terlampaui pada 2015. MDGs merupakan suatu bentuk komitmen negara-negara di dunia untuk mengambil berbagai langkah guna mengatasi kemiskinan global. MDGs merupakan suatu bentuk konkret karena menyertakan berbagai indikator untuk mengukur keberhasilan pengurangan laju

10 The Real Portal Berita. 2013. OECD: Kesenjangan Ekonomi Dunia Makin Parah. Diakses dari:

(11)

kemiskinan. 11 Sebagai contoh konkrit dari indikator MDG’s bisa dilihat dari tabel

berikut:

Dari tabel di atas, terlihat jelas sekali bahwa dalam pencapaian pengurangan kemiskinan ada perubahan. Namun, seberapa signifikan penurunan angka tersebut dengan kondisi realita yang terjadi di lapangan masih menjadi tanda tanya besar jika melihat pembangunan yang tidak merata dan hanya terpusat di kota-kota besar saja. Kemudian, selain kemudahan mengakses infrastruktur harus dilihat pula apakah kelayakannya dan juga perlu disertai kualitas SDM yang mengelola dan bekerja melayani masyarakat. Percuma saja ada puskesmas, tapi tidak ada dokter. Hal yang perlu dicermati dari berbagai upaya yang dilakukan oleh lembaga internasional itu tidak

(12)

akan terasa perubahannya tanpa disertai dengan usaha dari masing-masing individu dan pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat. Sehingga perlu ada kerjasama dari keseluruhan komponen masyarakat, pemerintah, dan lembaga internasional dalam pengentasan kemiskinan secara seutuhnya. Di Indonesia, contohnya dengan adanya program PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) yang didukung oleh World Bank melibatkan seluruh komponen masyarakat, pemerintah, dan lembaga internasional. Meskipun masih berjalan, keberlangsungan PNPM sangat dipertanyakan melihat kondisi di lapangan UKM-UKM masih berjalan sendiri tanpa perhatian nyata dari pemerintah.

Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Maka dapat dikatakan latihan ini sangat baik sekali digunakan dalam latihan dalam permainan bola voli guna untuk meningkatkan lompat yaitu daya ledak otot tungkai dari

Namun proses dari metode latihan yang dapat memberikan stimulus lebih baik pada sistem saraf pusat, saraf sensorik hingga respon saraf motorik yang akan mengaktifkan

Pada dasarnya, sintaks pembelajaran dalam rangka pembelajaran untuk membantu siswa mampu membuat model matematika dari soal cerita adalah sebagai berikut: (1) Guru memberi

Cara yang paling afdhal jika anda mendapati 2 ayat yang mirip adalah dengan membuka mushaf pada setiap ayat yang mirip tersebut, lalu perhatikanlah perbedaan diantara kedua

d) Panitia pengadaan meminta kesediaan 2 (dua) orang wakil dari penawar yang hadir sebagai saksi dan apabila tidak terdapat wakil penawar yang hadir pada saat

Menyusun kubus menyerupai stupa, digunakan untuk , mengenalkan warna mengenalkan jumlah motorik halus konsentrasi Harga Rp.45.000,- Menara Balok Digunakan untuk :

Pada awalnya dibuat model diesel engine dengan bahan bakar solar lalu dirunning, jika hasil running sudah sesuai dengan spek mesin aslinya baru dilakukan perubahan bahan bakarnya

Penyusunan Laporan BMN BPKP Tahun Anggaran 2013, sudah menerapkan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap dengan berpedoman pada Peraturan Menteri