• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Arsitektur Bisnis dan Aplikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembuatan Arsitektur Bisnis dan Aplikasi"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Pembuatan Arsitektur Bisnis dan Aplikasi Dinas Pendapatan dan Keuangan Bagian Pendapatan Daerah Kota Surabaya

1. Emha Diambang Ramadhany (1111093000006) 2. Rizki Mubarok (11110930000008)

3. Ahmad Djunaedi (1111093000016) 4. Ahmad Sopian (1111093000017)

(2)
(3)

1. Menentukan Wilayah

Dalam menentukan wilayah kami diberikan kebebasan untuk memilih wilayah/kota/kabupaten di Indonesia. Alasan kami memilih Kota Surabaya untuk dianalisis proses bisnisnya khususnya pada domain pajak adalah :

a. Kota Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia

b. Kota Surabaya memiliki portal website khusus/e-government yang dimana pada website tersebut dimuat seluruh perda mengenai peraturan pajak

2. Mencari Sumber Peraturan Daerah

Dalam mencari sumber peraturan daerah kami menggunakan metode literature, yakni dengan browsing di mesin pencari kemudian juga mengunduh beberapa peraturan yang menyangkut pajak daerah pada situs resmi pemerintahan Kota Surabaya

3. Mengunduh Peraturan Mengenai Pajak Daerah pada web resmi

(4)

4. Membaca Pasal yang ada

PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH

(5)

a. Pajak Hotel

(6)
(7)

d. Pajak Reklame

(8)

f. Pajak Parkir

(9)

6. Jika sudah lengkap, lakukan analisa mengenai proses bisnis pada perda Dari keseluruhan perda diatas ada 3 poin utama/bagian yang sama

(10)

b. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Pemungutan Pajak

c. Masa Pajak dan Saat Terutangnya Pajak

(11)

 Memuat Judul Bab  Memuat Pasal

 Lalu ada isi pasal yang berupa ayat-ayat b. Menganalisa Use Case dari struktur penulisan

Business Use Case Internal Actor External Actor Relationship  Business use case pada peraturan daerah Pajak Daerah adalah setiap aktivitas

yang dimuat dalam proses perpajakan

 Internal actor adalah orang/bagian yang berhubungan langsung dalam setiap aktivitas pada proses.

 Sedangkan actor eksternal adalah orang/bagian yang menunjang aktivitas pada proses tersebut

(12)
(13)

 Kemudian Pengelola Hotel sebagai Wajib Pajak, menambahkan pajak sebagai aktifitas yang dilakukan, dan orang/badan yang melakukan pembaran di hotel disebut sebagai Subyek Pajak

8. Mendefinisikan actor pada pajak

Setelah membaca keseluruhan perda, didapatkan actor-aktor seperti berikut :

 Wajib Pajak, Kepala Daerah, Kas Daerah, Tempat Lain yang ditunjuk (Bank), Juru Sita, Kantor Lelang Negara, Badan Peradilan Pajak

 Dari keseluruhan actor tersebut dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu actor internal dan actor eksternal

 Aktor Internal : Wajib Pajak, Kepala Daerah, Kas Daerah, Juru Sita

(14)
(15)
(16)

Yang dimaksud dengan Aktor adalah yang hanya berupa perorangan, lembaga atau organisasi

 Jika Eksternal Aktor dan Internal Aktor sama terulang kembali pada bab lain maka akan dianggap satu actor

 Kemudian menyusun hasil analisa berdasarkan bab dan ayat pada perda  Bussines Use Case : Pemungutan Pajak

Internal Actor : Wajib Pajak, Kepala Daerah, Kas Daerah, Juru SitaEksternal Aktor : Bank, Kantor Lelang Negara, dan Badan Peradilan

Pajak

 Buat Tabel Business Use Case

Business Use Case

Internal Actor External Actor Relationship

(17)
(18)
(19)
(20)

 Yang digaris bawahi (merah) merupakan Business Use Case nya

N

o Business Use Case Aktor Internal Aktor Eksternal Relationship 1 Pembuatan NPWPD

2 Penetapan Pajak 3 Pemungutan Pajak 4 Keberatan dan Banding 5 Keringanan dan Pembebasan

Pajak

6 Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak

7 Pengawasan

 Kemudian bisa dimasukan aktornya sesuai dengan Business Use Casenya

N o

Business Use Case Aktor Internal Aktor Eksternal Relationship

1 Pembuatan NPWPD Wajib Pajak, Petugas Pajak

Daerah

Walikota

2 Penetapan Pajak Wajib Pajak, Walikota

Konsultan Pajak/Auditor 3 Pemungutan Pajak Wajib Pajak, Kas

Daerah, Petugas 4 Keberatan dan Banding Wajib Pajak,

Badan Peradilan Pajak

(21)

5 Keringanan dan Pembebasan

Pajak DPRD Surabaya,Dinas Pajak, Walikota, Penyelenggara

HIburan 6 Pengembalian Kelebihan

Pembayaran Pajak Wajib Pajak, KasDaerah, Petugas Pajak Daerah

Walikota

7 Pengawasan Wajib Pajak,

Walikota, Personil

9. Menentukan relationship dari business use case 10. Membuat sinopsis proses dari business use case

Business Usecase

Nama Proses Internal Actor  Business Use Case pada Perda Pajak Daerah adalah Setiap Aktivitas yang

merupakan garis besar dari Proses Perpajakan.

 Nama Proses adalah sub-sub pada Business Usecase yang merupakan proses.

 Internal Actor adalah para pelaku internal yang ada pada sistem perpajakan

 External Actor adalah para pelaku eksternal yang berda pada sistem lain

 Input Document dalah dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk Proses.

 Output Document adalah dokumen-dokumen yang dihasilkan setelah proses, yang biasanya diterima oleh Actor.

Sebetulnya pada tahap synopsis ini adalah hanya menentukan Proses, Input dan Output Document, karena Bussines Use Case, serta Internal/Eksternal Aktor sudah kita analisis sebelumnya. Kita ambil contoh satu business use case, yaitu Pemungutan Pajak

N

o Business Use Case Aktor Internal Aktor Eksternal Relationship 3 Pemungutan Pajak Wajib Pajak, Kas

Daerah, Petugas

Setelah kita membaca keseluruhan perda mengenai salah satu pajak (Pajak Hotel) kita

(22)

No Nama Proses

Internal Actor Eksternal Aktor

Doc Input Doc Output

3.

1 PembayaranPajak Wajik Pajak, Petugas Kas Daerah,Walikota

Bank/Loket Pembayaran

3. 2

Penagihan Pajak

Wajib Pajak, Kas Daerah,

(23)

Pejabat, Kantor Pelelangan Daerah

h

(24)

Setelah mendapatkan dokumen input dan output baru kita masukkan ke dalam table

No Nama

Proses Internal Actor EksternalAktor Doc Input Doc Output 3.

1 PembayaranPajak Wajik Pajak, Petugas Kas Daerah,Walikota

Bank/Loket

Pembayaran Form SSPD Bukti Pembayara n

3.

2 Penagihan Pajak Wajib Pajak, Kas Daerah, Pejabat, Kantor Pelelangan Daerah

Kantor Lelang Negara/Daera h

Surat Paksa, Surat Teguran, Surat Penyitaan, Surat Permintaan Pelelangan

Bukti Pelunasan

(25)

1. Melihat Perda

Melihat dan mebaca perda secara keseluruhan

2. Memetakan Proses Bisnis

Mapping Proses bisnis ini kita sudah dapat dari analisis business use case sebelumnya yang kita sudah kerjakan

(26)

1 Pembuatan NPWPD Wajib Pajak, Petugas Pajak

Daerah

Walikota

2 Penetapan Pajak Wajib Pajak, Walikota

Konsultan Pajak/Auditor 3 Pemungutan Pajak Wajib Pajak, Kas

Daerah, Petugas 4 Keberatan dan Banding Wajib Pajak,

Badan Peradilan Pajak

Walikota

5 Keringanan dan Pembebasan Pajak 6 Pengembalian Kelebihan

Pembayaran Pajak

Wajib Pajak, Kas Daerah, Petugas

Pajak Daerah

Walikota

7 Pengawasan Wajib Pajak,

Walikota,

Internal Actor Eksternal Aktor

Doc Input Doc Output

1. 1

Pendaftara n

Wajib Pajak, Petugas Pajak Daerah

Walikota Berkas identitas individu/berkas

kelengkapan badan usaha

NPWPD

2. 1

Pembuatan SPTPD

Wajib Pajak, Walikota

Form SPTPD SKPD

3. 1

Pembayara n Pajak

Wajik Pajak, Petugas Kas Daerah,Walikot a

Bank/Loket Pembayaran

Form SSPD Bukti

Pembayaran

3.

2 Penagihan Pajak Wajib Pajak, Kas Daerah, Pejabat, Kantor Pelelangan

Surat Paksa, Surat

Teguran, Surat Penyitaan, Surat Permintaan

Pelelangan

Wajib Pajak, Walikota,

Wajib Pajak, Badan Penyelesaian

(27)

Sengketa Pajak 5.

1

Pembebasa n Pajak

Wajib Pajak, Walikota 5.

2

Keringanan Pajak

Wajib Pajak, Walikota

Surat Keterangan hiburan Olah raga/Kesenian Daerah/Perfilman Nasional/Sosial dan Agama

6. 1

Pengembalia n Kelebihan Pajak

Wajib Pajak, Walikota

Surat permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak

Surat Keputusan Permohonan Pengembalia n Kelebihan Pembayaran penataan dan peralatan potensi wajib pajak riil dan tidak bersifat investigasi/ penyelidikan.

Wajib Pajak, Walikota,

Mapping sudah termasuk synopsis proses.

3. Menentukan aktivitas masing-masing dari actor

(28)

 Actor diatas akan berjumlah sesuai jumlah Actor yang dimiliki Proses pada tabel Proses Synopsis.

 Titik disana merupakan keadaan awal/mula-mula

 Jumlah aktifitas akan disesuaikan dari hasil analisa pada jumlah aktifitas pada Proses yang ada di perda.

 Garis dengan arah menunjukan alur aktifitas dari diagram diatas..

 Pendekatan Activity Diagram ini untuk mempresentasikan setiap aktivitas yang ada pada proses perpajakan dalam hal ini acuan kita adalah ayat-ayat pada pasal PERDA Kota Surabaya

(29)
(30)
(31)

 Karena actor pada pemungutan pajak, wajib pajak membayar ke kas daerah atau tempat lain kami mendefinisikan tempat lain itu adalah Bank Daerah

 Aktifitas pada PERDA dijelaskan secara terputus-putus pada satu ayat dan dijelaskan pada ayat lainnya.

 Aktifitas tidak secara langsung terurut.

Membuat Activity Diagram berdasarkan kata kerja sesuai dengan actor yang terlibat

a. Membuat Judul Activity Diagram dan Aktor actor terkait

(32)

c. Memasukkan aktifitas-aktifitas sesuai urutan dan aktor yang berperan

d. Memberikan titik akhir pada diagram

(33)

f. Gabungkan seluruh Activity Diagram berdasarkan Proses yang ada pada Proses Synopsis

(34)

2. Menganalisa system manual yang berjalan pada setiap activity diagram

(35)

 Document masih berbentuk formulir hardcopy belum berbentuk form online

 Wajib pajak masih membayar pajak melalui datang langsung ke bank  Bank baru menerima uang pajak secara tunai belum bisa melalui internet

banking atau sms banking yang terhubung langsung dengan rekening wajib pajak

3. Menentukan kelemahan yang dimiliki system berjalan

Ambil contoh pada proses pembayaran pajak ditemukan kelemahan dan kekurangan sebagai berikut

Analisis  Proses pengisian form SSPD masih manual

 Data-data harus diolah terlebih dahulu dari data hardcopy, belum memiliki database sehingga menjadi rumit

 Pembayaran hanya bisa dengan uang tunai

4. Menentukan Solusi dan usulan system baru yang akan dibuat

(36)

 Membuat e-payment pajak yang tersambung dengan rekening wajib pajak melalui internet banking maupun sms banking

Setelah kita berhasil menentukan target untuk satu proses, lanjutkan pada proses selanjutnya. Sampai seluruh proses dianalisa.

5. Mendefinisikan kelemahan system serta target system yang baru

N o

Proses Bisnis Yang Berjalan

Analisis Usulan Sistem Online/Semi Online

1 Pendaftaran - Masih menggunakan pendaftaran secara manual

- Pendaftaran sudah terkomputerisasi

2 Penetapan Pajak - Masih menggunakan perhitungan secara manual

- Disposisi diantar ke bagian masing-masing

- Penetapan

perhitungan pajak sudah

terkomputerisasi - Terintegrasi

kebagian-bagian lain 3 Pembayaran Pajak - Pembayaran langsung

ditempat pembayaran pajak

- Pembayaran bisa langsung ditransfer ke rekening bagian terkait melaui bank 4 Penagihan Pajak - Penagihan pajak masih

dilakukan melalui surat pemberitahuan kepada WP

- Disposisi diantar ke bagian masing-masing

- Pemberitahuaan penagihan pajak sudah bisa dikirim lewat email kepada WP

- Terintegrasi ke bagian-bagian lain 5 Pengajuan Keberatan - WP dalam pengajuan

keberatan harus datang langsung

- Pengajuan bisa dilakukan dari mana saja melalui

PC/mobile yang terkoneksi internet 6 Permohonan Banding - WP dalam pengajuan

permohonan banding harus datang langsung

- Pengajuan bisa dilakukan dari mana saja melalui

PC/mobile yang terkoneksi internet 7 Pembebasan Pajak - WP dalam pengajuan

pembebasan pajak harus dating langsung

- Pengajuan bisa dilakukan dari mana saja melalui

(37)

Pengembalian

Gambar

Tabel harus diisi sesuai dengan letak pada BAB dan ayat perda menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam sistem tersebut terdapat 4 external entity yang memberikan input dan output pada sistem yaitu Responsibility center melakukan pencatatan administrasi yang meliputi

Hubungan DFD dengan PSPEC yaitu semua proses dalam DFD yang tidak dapat dipecah kembali harus didefinisikan dalam PSPEC, aliran data masuk (input) dan keluar (output) dalam DFD

Sistem dibangun berdasarkan garis besar peraturan pemerintah dan masukan atau saran dari pejabat setempat sehingga menghasilkan beberapa menu input-output meliputi Data Profil

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:161), “Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau

Proses perancangan ulang yang benar adalah dengan memualinya dari aktivitas terluar, yaitu yang menghubungkan perusahaan dengan konsumennya (customer focus business

Dalam sistem tersebut terdapat 4 external entity yang memberikan input dan output pada sistem yaitu Responsibility center melakukan pencatatan administrasi yang meliputi

dalam pengendalian input, proses, dan output ke sistem audit e-procurement dan penelitian yang telah dilakukan oleh Hamzah Ritchi (2009) membahas mengenai analisis proses bisnis

a) Proses : menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke output. Disajikan dengan lingkaran atau bujur sangkar dengan ujung-ujung melengkung. b)