• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA PEMERINTA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA PEMERINTA (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN ELECTRONIC GOVERNMENT PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

Diajukan sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Oleh :

ADI WAHYU WICAKSONO F1B00910

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTASI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO

(2)

ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN ELECTRONIC GOVERNMENT PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

Oleh :

ADI WAHYU WICAKSONO F1B00910

Diajukan sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Telah diterima dan disetujui Pada tanggal,...

Pembimbing 1. Pembimbing Utama

Dr.Ali Rokhman, M.Si.

NIP: 19671017 199303 1 003 ... ... 2. Pembimbing Pendamping

Dwiyanto Indiahono, S.Sos, M.Si.

NIP: 19800908 200501 1 001 ...

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(3)

PENGEMBANGAN ELECTRONIC GOVERNMENT PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

DEVELOPMENT OF ELECTRONIC GOVERNMENT IN BANYUMAS REGENCY GOVERNMENT

Adi Wahyu Wicaksono, Ali Rokhman, Dwiyanto Indiahono

Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

ABSTRAK

Pelayanan publik membutuhkan sebuah transformasi dari pelayanan publik manual ke pelayanan publik berbasis digital (e-Government) untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan publik . Kabupaten Banyumas telah menyikapi pentingnya kebutuhan pelayanan publik berbasis e-Government melalui Perda No 4 Tahun 2012 Rencana Induk Pengembangan Electronic Government, sebagai dasar hukum pelaksanaan pengembangan e-Government di segenap lingkup Pemerintahan Kabupaten Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memberikan gambaran dan menjelaskan proses pengembangan layanan e-Government yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui website resmi Pemkab Banyumas www.banyumaskab.go.id. Metode penelitian kualitatif deskriptif dilakukan untuk melihat sejauh mana proses pengembangan e-Government di Kabupaten Banyumas berlangsung. Informan dalam penelitian ini didapat melalui purposive sampling, yaitu Kepala Seksi Telematika Dinhubkominfo, Staff Seksi Telematika Dinhubkominfo, Kabag Humas Setda Banyumas, dan pengguna layanan e-Government di Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian mengungkapkan proses pengembangan e-Government memerlukan keterkaitan antara tiga aspek yang mempengaruhi keberhasilan

e-Government yaitu, support, capacity, dan value. Aspek support sudah didukung

oleh komitmen Pemkab Banyumas untuk mengembangkan e-Government melalui Perda No 4 Tahun 2012 Tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Electronic Government di Kabupaten Banyumas. Aspek capacity belum sepenuhnya terpenuhi, terutama pada kapasitas SDM pengelola e-Government dan kapasitas struktur organisasi pada instansi pengelola e-Government. Aspek value dalam kemanfaatan website sudah dimanfaatkan sebagai sarana penghubung antar instansi di Kabupaten Banyumas melalui media e-Office dan sebagai media informasi yang dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna website tersebut.

(4)

ABSTRACT

Public service requires a transformation of the public service manual to digital -based public services ( e -Government ) to achieve effectiveness and efficiency in the public service . Banyumas has been addressing the importance of needs -based public services through e -Government Regulation No. 4 of 2012 Master Plan for Development of Electronic Government , as the legal basis for the implementation of e-Government development in the entire scope of the Government of Banyumas. This study aims to determine , provide an overview and explains the process of the development of e-Government services are carried out by the Government through the official website Banyumas regency of Banyumas www.banyumaskab.go.id . Descriptive qualitative research methods to look at the extent to which the process of the development of e -Government in Banyumas underway . Informants in this study obtained through purposive sampling , this

informan are Head Section Of Dinhubkominfo Telematics Section

,Dinhubkominfo Telematics Section Staff, Head of Public Relations Setda Banyumas , and users of e -Government services in Banyumas . The results of the study revealed the development of e -Government requires a link between the three aspects that affect the success of e -government , namely , support , capacity , and value . Aspects of support has been supported by the Banyumas regency commitment to develop an e -Government by Regulation No. 4 of 2012 on Policy and Strategy Development of Electronic Government in Banyumas . Aspects of capacity not being fully met , especially in the management of human resources capacity and the capacity of e -Government organizational structure in the management of e -Government agencies . Aspects value in usefulness website has been used as a means of liaison between agencies in Banyumas through the medium of e - Office and as a medium of information utilized by the community of users of the website.

Keyword: capacity, e-Government development, support, value

PENDAHULUAN

Pelayanan publik merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh lapisan

masyarakat. Pemerintah sebagai organisasi yang memiliki kewajiban untuk

menyelenggarakan tugas – tugas pelayanan publik dituntut untuk melaksanakan

pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai efisinsi dan efektivitas dalam rangka

mewjudkan pelayanan publik yang berkualitas. Pelayanan publik yang efisien dan

efektif dapat diwujudkan dengan melakukan reformasi pelayanan publik.

Reformasi pelayanan publik yang diharapkan akan terwujud jika di dalamnya

terdapat sebuah inovasi baru daalm pelayanan publik. Pemanfaatan Teknologi

(5)

inovasi saat ini mendapat perhatian untuk menwujudkan reformasi pelayanan

publik. Pemerintah pusat menanggapi perlu adanya sebuah transformasi

pelayanan publik dari pelayanan publik berbasis birokratis ke pelayanan publik

berbasis elektronik (e-Government) dengan memanfaatkan TIK. Tanggapan

pemerintah pusat tersebut diwujudkan melalui Inpres No 6 Tahun 2003 tentang

Strategi dan Kebijakan Nasional Pengembangan Electronic Government. Inpres

tersebut pada intinya mengamanatkan kepada segenap Instansi pemerintahan baik

pusat maupun daerah untuk segera menyusun strategi dan kebijakan

pengembangan e-Government pada instansi masing-masing.

Pemerintah Kabupaten Banyumas sebagai instansi pemerintahan

mengawali pengembangan e-Government dengan meluncurkan website

Pemerintah Kabupaten Banyumas pada tahun 2007 dengan domain

www.kabupatenbanyumas.go.id. Peluncuran website tersebut dijadikan awal bagi

pelaksanaan pengembangan e-Government di Kabupaten Banyumas. Tahun 2010

atas Instruksi Kemenkominfo untuk penyeragaman nama domain instansi

pemerintahan domain www.banyumas.go.id dirubah menjadi

www.banyumaskab.go.id yang dikelola oleh Seksi Telematika Pos dan

Telekomunikasi Dinhubkominfo Kabupaten Banyumas. Website

www.banyumaskab.go.id yang dikelola Dinhubkominfo Kab.Banyumas dalam

perjalananya terdapat berbagai kendala. Konten website yang disajikan masih

belum terbarukan dan beberapa menu yang tersedia masih belum bisa diakses.

Begitu pula pada layanan interaksi di menu suara warga, terdapat banyak

komentar yang masuk namun tidak ditangapi oleh pengelola website. Fenomena

di atas merupakan masalah yang muncul secara faktual dalam konteks ini

mengingat ciri informasi yang baik dalam website harus memenuhi syarat dimensi

waktu, dimensi konteks dan dimensi bentuk. Berdasarkan permasalahan tersebut

maka peneliti tertarik untuk meneliti dan mendesksripsikan bagaimana proses

pengembangan layanan e-Government yang telah diselenggarakan oleh

(6)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Banyumas, tepatnya pada Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyumas selaku

organisasi pengelola layanan e-Government di Pemkab Banyumas. Lokasi

tersebut dipilih karena Kabupaten Banyumas merupakan salah satu kabupaten

yang telah memeiliki dan mengembangkan layanan e-Government serta sebagai

kabupaten yang telah memiliki kebijakan pengembangan e-Government daerah

dalam bentuk Peraturan Daerah no 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Induk

Pengembangan Electronic Government.

Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini.

Melalui metode penelitian kualitatif penulis bertujuan untuk mengungkapkan dan

menggambarkan fenomena sebenarnya yang terjadi dalam objek penelitian secara

alamiah. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling yang

diperkuat dengan snow ball sampling. Semua informan dalam penelitian ini

dipilih dengan kriteria memiliki keterlibatan dan mengetahui secara langsung

pelaksanaan dan proses pengembangan e-Government di Kabupaten Banyumas.

Pengumpulan data dalam penelitian ini didapat melalui wawancara,

pendokumentasian data penelitian baik primer maupun sekunder dan observasi

langsung terhadap kegiatan yang terjadi dalam objek penelitian. Data yang telah

peneliti peroleh kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data interaktif

versi Miles Huberman. Analisis data dimulai dengan pengumpulan data di

lapangan, kemudian data yang telah terkumpul direduksi untuk mendapatkan data

yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang telah direduksi kemudian

disajikan dalam hasil penelitian yang berupa narasi dan tabel. Data penelitian

yang telah disajikan diambil kesimpulan untuk melihat secara ringkas penelitian

hasil penelitian yang telah dilakukan.

Fokus penelitian tertuju pada pengembangan electronic government.

Aspek yang dilihat untuk mendeskripsikan proses pengembangan e-Government

di Kabupaten Banyumas didapat dari tiga element keberhasilan pengembangan

e-Government yang dikemukakan oleh JF.Kennedy School Of Government Harvard

(7)

tersebut akan diteliti untuk mendapatkan hasil berupa deskripsi proses

pengembangan e-Government di Pemkab Banyumas dan mengetahui level

pengembangan e-Government yang telah dicapai.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengembangan e-Government pada sebuah instansi memerlukan

proses yang panjang. Keberhasilan pengembangan e-Government dapat dilihat

dari sejauh mana level pengembangan e-Government telah dicapai oleh sebuah

layanan e-Government. Inpres No 3 Tahun 2003 mengemukakan empat level

pengembangan e-Government yang harus mampu dicapai secara bertahap oleh

instansi pengelola e-Government. Tahapan pertama yaitu tahap persiapan, tahap

kedua adalah tahap pematangan, tahap ketiga yaitu tahap pemantapan, dan tahap

keempat adalah tahap pemanfaatan.

Pemkab Banyumas telah melaksanakan proses pengembangan

e-Government melalui layanan e-Government berupa website resmi Pemkab

Banyumas www.banyumaskab.go.id. Website tersebut merupakan portal induk

layanan e-Government yang ada di Kabupaten Banyumas. Pengelolaan dan

pengembangan e-Government di Kabupaten Banyumas menjadi tugas seksi

Telematika Dinhubkominfo Kabupaten Banyumas. Penelitian yang dilakukan

memfokuskan pada pengembangan e-Government di Pemkab Banyumas.

Pengembangan e-Government yang telah dilaksanakan dinilai berdasarkan tiga

aspek yaitu tiga element keberhasilan pengembangan e-Government. Ketiga aspek

dalam penelitian ini adalah support capacity, dan value. Aspek support

merupakan bentuk dukungan serta komitmen pemerintah yang ditujukan terhadap

pengembangan e-Government. Aspek capacity yaitu kapasitas sumber daya baik

secara kualitas maupun kuantitas yang dimiliki untuk mendukung kebutuhan

pengembangan e-Government. Aspek value yaitu nilai yang bermanfaat serta

bentuk pemanfaatan dari adanya layanan e-Government yang telah dikembangkan

oleh pemerintah. Hasil penelitian ketiga aspek tersebut peneliti bahas sebagai

(8)

A.Aspek support

Hasil penelitian menemukan bahwa aspek support sudah mendapatkan

dukungan Pemkab banyumas. Aspek support dinilai berdasarkan tiga sub

aspek. Sub aspek pertama adalah persepsi pemerintah mengenai pentingnya

e-Government bagi optimalisasi pelayanan publik. Dinhubkominfo memiliki

persepsi bahwa e-Government merupakan cara baru yang efektif untuk

mewujudkan pelayanan publik yang lebih profesional. Pemanfaatan

e-Government diakui menjadi faktor yang mendorong peningkatan pelayanan

publik, dengan pernyataan ini maka dapat disimpulkan bahwa persepsi

pemerintah kabupaten banyumas memandang e-Government sebagai hal yang

penting dan patut dikembangkan untuk mewujdukan pelayanan publik yang

optimal. Sub aspek kedua yaitu keberadaan kebijakan pengembangan

e-Government. Kebijakan pengembangan e-Government di Kab. Banyumas telah

disusun dalam Perda No 4 Tahun 2012 tentang Kebijakan dan Strategi

Pengembangan Electronic Government di Kabupaten Banyumas. Kebijakan

tersebut menjadi bukti bahwa Pemkab Banyumas berkomitmen untuk

mengembangkan e-Government secara terencana, terstruktur dan sistematis.

Sub aspek ketiga adalah dukungan dalam pendanaan bagi pengembangan

e-Government. Hasil penelitian mengungkapkan adanya peningkatan alokasi

dana pengembangan e-Government secara signifikan paska ditetapkanya Perda

No 4 Tahun 2012. Sub Aspek keempat adalah dukungan penyediaan

infrastruktur. Infrastruktur yang disediakan sejalan dengan besaran pendanaan

bagi pengembangan e-Government. Infrastruktur yang saat ini ada di

Dinhubkominfo telah memenuhi kebutuhan pengelolaan e-Government,

sehingga mampu mendukung pelaksanaan pengembangan e-Government sesuai

kebutuhan.

B.Aspek capacity

Aspek capacity menilai kemampuan sebuah organisasi untuk

menyediakan segala sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan tujuan

organisasi. Sub aspek yang pertama adalah kapasitas Sumber daya manusia.

(9)

sesuai dengan kebutuhan ideal organisasi. Hal ini dilihat secara kauantitas

masih kurangnya jumlah tenaga dan staff pengelola e-Government di

Dinhubkominfo. Secara kualitas pendidikan SDM yang ada saat ini masih

belum memenuhi syarat yaitu memiliki kemampuan khusus di bidang TIK. Sub

aspek kedua adalah kapasitas infrastruktur pendukung pengelolaan

e-Government. Kapasitas infrastruktur yang disediakan oleh Pemkab kepada

Dinhubkominfo mampu mencukupi kebutuhan pelaksanaan e-Government. Hal

ini dapat dilihat dari kapasitas yang paling mutakhir yaitu pembangunan

gedung pusat data yang dijadikan sebagai pusat pengelolaan sistem informasi

manajemen dan pusat pengelolaan dan pengembangan layanan e-Government

yang ada di Pemkab Banyumas. Sub aspek ketiga adalah kapasitas struktur

organisasi. Struktur organisasi yang ada di Dinhubkominfo saat ini belum

adaptif dengan kebutuhan dan tujuan organisasi. Untuk itu perlu adanya

penambahan dan pembenahan struktur organisasi. Untuk melaksanakan

layanan publik dengan baik perlu dbentuk unit khusus pengelola e-Government

untuk masing-masing layanan.

C.Aspek value

Aspek value merupakan nilai dan kemanfaatan yang dihasilkan dari

pemanfaatan layanan e-Government yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Tiga sub aspek menjadi dasar penilaian aspek value yang muncul dalam

layanan e-Government di Kabupaten Banyumas. Sub aspek pertama adalah

pemanfaatan e-Governement antar instansi pemerintahan. Bentuk pemanfaatan

e-Government yang telah dilakukan antar SKPD di Pemkab Banyumas adalah

layanan e-Office. Layanan e-Office terbukti mampu meningkatkan efisiensi

serta efektifitas hubungan kerja antar SKPD, sekaligus mampu mempersingkat

alur kerja khususnya dalam surat menyurat dinas. Sub aspek kedua adalah

pemanfaatan e-Government antara instansi pemerintah dengan masyarakat.

Pemerintah mampu berinteraksi dengan masyarakat pengguna melalui media

interaksi yan tersedia dalam www.banyumaskab.go.id. Sub aspek ketiga adalah

kemanfaatan e-Government bagi pelayanan publik. E-Government berperan

(10)

pemerintah sebagai penyedia layanan publik dengan masyarakat sebagai

pengguna layanan publik. Sebagai penyedia layanan informasi

www.banyumaskab.go.id mampu menyajikan informasi dan data yang berguna

bagi kebutuhan pengguna website. Sebagai media interaksi layanan interaksi

yang disediakan dalam www.banyumaskab.go.id belum bisa memenuhi

kebutuhan pengguna, karena adanya keterbatasan akses dan alur kerja sehingga

interaksi antara administrator dengan pengguna website terhambat.

KESIMPULAN

Aspek Support mendapatkan dukungan nyata dari Pemerintah Kabupaten

Banyumas. Hal ini bisa dilihat melalui komitmen dan dukungan Pemkab

Banyumas terhadap pengembangan e-Government. Dukungan yang muncul dalam

pengembangan e-Government di Kabupaten Banyumas berupa kebijakan dan

strategi pengembangan e-Government di Kabupaten Banyumas melalui Perda No

4 Tahun 2012 yang berisi kebijakan dan strategi pengembangan e-Government di

Kabupaten Banyumas. Dukungan tersebut berpengaruh pada alokasi pendanaan

pengembangan e-Government di Kabupaten Banyumas yang mengalami

perbaikan dan berimbas pada lancarnya proses pengembangan e-Government

sampai saat ini.

Aspek Capacity yang dimiliki oleh Dinhubkominfo selaku instansi

pengelola e-Government di Kabupaten Banyumas belum memiliki kapasitas yang

dapat mendukung pengembangan e-Government sesuai kebutuhan. Kapasitas

sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pengelolaan e-Government

belum dimiliki oleh Dinhubkominfo, jumlah pegawai masih kurang dan tingkat

kompetensi TIK pegawai belum memenuhi persyaratan pengelola e-Government..

Kapasitas struktur organisasi pelaksana belum mampu mendukung pelaksanaan

e-Government di Dinhubkominfo. Dinhubkominfo masih harus menggunakan

tenaga honorer non PNS untuk membantu pengelolaan e-Government. Belum

idealnya kapasitas sumber daya manusia dan belum sesuainya struktur organisasi

dengan kebutuhan pengembangan e-Government berdampak pada pengembangan

(11)

Aspek Value yang muncul dari pengembangan e-Government di

Pemerintah Kabupaten Banyumas yaitu pemanfaatan layanan e-Government antar

instansi pemerintah di Kabupaten Banyumas. Dinhubkominfo telah menyusun

layanan e-Office yang digunakan sebagai sarana surat menyurat elektronik antar

SKPD di Pemerintah Kabupaten Banyumas. Selain pemanfaatan e-Government

antara instansi pemerintah, e-Government juga digunakan sebagai sarana penyedia

informasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah dengan

masyarakat, dalam layanan tersebut pemerintah dapat berinteraksi dengan

masyarakat melalui website resmi Kabupaten Banyumas.

DAFTAR PUSTAKA

Indiahono, Dwiyanto. 2009, Perbandingan Administrasi Publik, Gava Media, Yogyakarta.

Indrajit, Richardus Eko. 2002, Electronic Government: Strategi Pembangunan

dan Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital.

Penerbit Andi, Yogyakarta.

---. 2005, Electronic Government In Action: Ragam Kasus

Implementasi Sukses di Berbagai Belahan Dunia, Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Miles, Matthew, Michael Huberman. 2007, Analisis Data Kualitatif, UI Press, Jakarta.

Sugiyono. 2009, Memahami Penelitian Kualitatif, Alvabeta, Bandung.

---. 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Alavabeta, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Anak yang menderita diare (diare akut dan diare persisten) mungkin juga disertai dengan penyakit lain, seperti demam, gangguan gizi atau penyakit

Setelah dilakukan penelitian dapat dinyatakan bahwa hadis tentang jaminan keamanan bagi kafir dhimmi> dalam kitab Sunan al-Nasa'i no indeks 6952 tersebut dapat dinyatakan

2 Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, keperawatan selama 3x24 jam,  pasien dengan ketidakseimbangan  pasien dengan

Reaksi Obat Alergik dibagi dalam 4 tipe reaksi hipersensitivitas oleh Coombs dan Gell yaitu Tipe I (Reaksi hipersensitivitas cepat/reaksi anafilaktik), tipe II

Perencanaan ini dibuat untuk memberikan pelayanan informasi yang berkaitan dengan kegiatan akademik sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar, efektif

Pada metode ini penulis mengumpulkan data-data melalui pengamatan dan mencatat hal-hal yang berhubungan dengan data dalam pembuatan perangkat lunak ajar tematik 4

Pada penelitian ini yang akan dilakukan adalah membandingkan 5 buah metode algoritma data mining untuk menentukan metode mana yang paling optimal dalam menentukan

Hal ini dilakukan dalam rangka menutup jalan kerusakan sadd al-dzari’ah.10 Dari pemahaman ihdad di atas, maka dalam konteks wilayah Indonesia, ihdad juga diatur dalam KHI11,