• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA DAN MORAL LINGKUNGAN. pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ETIKA DAN MORAL LINGKUNGAN. pptx"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

ETIKA DAN MORAL

LINGKUNGAN

Oleh :

(2)
(3)

A.Konsep Lingkungan

• Lingkungan berdasarkan ruang lingkupnya dapat

dibagi menjadi 3 bagian yaitu 1) lingkungan rumah tangga sebagai lingkungan mikro (micro environment); 2) lingkungan kerja (meso environment); dan 3) lingkungan makro (macro/ambient environment).

• Permasalahan lingkungan mikro yang dominan

(4)

•Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

•Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

(5)

Hutan berfungsi sebagai penampung karbon

dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan,

modulator arus hidrologi, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfera Bumi yang paling penting.

Sebagai ilustrasi bahwa Laju kerusakan

(6)

 Komponen lingkungan dari Norbert Dee

(Battelde Columbus) dibagi dalam 4 kelompok dasar yaitu ekologi, pencemaran lingkungan, estetika dan kepentingan manusia.

 Aspek kepentingan manusia itulah yang

(7)

B. Inventarisasi Permasalahan Lingkunngan

• Inventarisasi permasalahan lingkungan dalam ekosistem menurut Fuad Amsyari) meliputi suhu udara tinggi, penyediaan air bersih yang kurang , pencemaran udara , pencemaran air, sampah padat , perumahan penduduk dan lahan kritis .

(8)

• Lahan kritis (Tawangmangu dan sekitarnya) dan suhu udara tinggi (Global Warming)

penyebab banjir berpotensi menjadi masalah

(9)

C. Degradasi Lingkungan

• Hal yang perlu kita renungkan bersama adalah

banyak kasus degradasi lingkungan yang disebabkan oleh Environmental Attitude kita.

• Jika Kran air bocor 1 tetes/detik=900

liter/bulan=11.000 liter/tahun air akan terhamburkan tanpa pemanfaatan yang jelas.

• Penggunaan 1 ton kertas akan menghabiskan

(10)

Proses penyediaan daging sapi 150 gram akan membutuhkan 3290 liter air sehingga menambah panjang deretan pemakaian air yang pada gilirannya eksploitasi air semakin mendekati titik kulminasi menuju kejenuhan

(11)

Tingkat kerusakan hutan 3,8jt/th=7,2 Ha/menit dari total 130jt Ha (72%)

dalam kondisi rusak, sehingga sampai detik ini kita mendengar banyak sekali kasus banjir di wilayah kita.

Data riset menunjukkan bahwa 8 Kg CO2 dapat terserap daun per

Hektar per JAM ~ Setara dengan CO2 yang dihembuskan 200 Orang dalam waktu yang sama.

14.000 liter O2 dapat dihasilkan dari 16 Pohon yang berdiameter Tajuk

10 meter.

1 Ha Ruang Terbuka Hijau penuh pohon akan hasilkan 0,6 Ton Oksigen

untuk 1500 org/hari. Tiap batang mampu menyerap 6 Kg CO2/th.

Tiap Ha Hutan akan menyerap 2,5 Ton CO2.

Tiap kenaikan 1 °C suhu akan menaikkan 15 cm muka laut.

Kendaraan Penglaju tiap 7 km hasilkan CO2 8,9 ton/th (Gas CO yang

bahaya dapat diserap tanaman Sansievera).

Hal inilah yang patut kita renungkan bersama kondisi Quo Vadis antara

(12)
(13)

Kita pasti akan terkesima melihat besaran nominal yang tertulis tapi itulah senyatanya secara teoritis nilai manfaat hutan tersebut.

Proses degradasi hutan inilah sebagai pemicu utama adanya bencana tanah longsor, kekeringan dalam arti luas akan menimbulkan

(14)
(15)
(16)

Di Indonesia terdapat kurang lebih 20.000 industri manufaktur tapi hanya 800 yang diolah limbahnya atau 64,4 juta ton limbah hanya 5 % yang diolah dengan baik.

Setiap orang menghasilkan sampah 2 kg/hari dan 1 ton sampah akan menghasilkan 50 Kg gas methan.

(17)
(18)

Sampah rumah tangga 4,2 liter larutannya (leachate) akan hasilkan 420,01 liter biogas, jika 2,4 liter ampas tahu akan hasilkan 381,82 liter biogas, sedangkan sampah faeces sapi 15,3 liter akan hasilkan 124,9 liter biogas.

(19)

Kesulitan Dilapangan

1. Kesulitan dilapangan dalam manajemen

bencana di tingkat daerah karena

(20)
(21)

UBAH PERILAKU DAN

CEGAH PENCEMARAN

(22)

Teori Lingkungan Antroposentrisme

Antroposentrisme : Merupakan teori etika

lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat alam semesta.

Etika ini sangat instrumentalistik dalam pengertian

(23)

Ekologi dangkal dapat digolongkan dalam penganut

antroposentrisme (Buntaran, 1966) dan menekankan hal-hal sebagai berikut :

1. Gambaran manusia yang terpisah dari alam

2. Mangutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia

3. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya 4. Kebijakan dan manajemen sumber daya alam untuk kepentingan

manusia

5. Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya di negara-negara miskin

6. Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi 7. Norma utama adalah untung dan rugi

8. Mengutamakan rencana jangka pendek

(24)

Biosentrisme

Teori ini menganggap setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga di alam semesta.

Semua makhluk hidup bernilai pada dirinya

sendiri sehingga pantas mendapat

pertimbangan dan kepedulian moral, alam

(25)

Ekosentrisme

Teori ini hampir sama dengan teori biosentrisme tetapi diperluas untuk mencakup komunitas ekologis seluruhnya.

Teori ini menggunakan konsep deep ecology.

Prinsip moral yang dikembangkan yaitu

(26)

Prinsip-prinsip Etika Lingkungan bertumpu pada dua teori biosentrisme dan ekosentrisme dimana komunitas moral tidak hanya dibatasi pada komunitas social melainkan mencakup komunitas ekologi seluruhnya.

Hakekat manusia bukan hanya makhluk sosial

(27)

MENURUT SONY KERAF (2002:133), PRINSIP ETIKA

LINGKUNGAN ADALAH : 1. Sikap hormat terhadap alam 2. Prinsip tanggung jawab

3. Solidaritas kosmis (Manusia mempunyai kedudukan sederajat

dan setara dengan alam dan makhluk hidup di alam).

4. Kasih sayang dan kepedulian terhadap alam 5. Tidak merugikan

6. Hidup sederhana dan selaras dengan alam (bukan rakus dan

tamak mengumpulkan harta)

7. Keadilan 8. Demokrasi

9. Integritas moral((Terutama dimaksudkan untuk pejabat publik.

(28)
(29)

Maka hadirnya Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2008 diharapkan bisa menghentikan mentalitas dan perilaku kita yang terus menerus suka merusak dan mengeksploitasi alam.

(30)

Kasus lingkungan hidup yang terjadi sekarang ini, baik pada lingkup global maupun pada lingkup nasional, sebagian besar bersumber pada perilaku manusia.

(31)

Contoh lain adalah kasus kebakaran hutan di Kalimantan, kasus pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT. Indorayon Utama di Sumatra Utara

(32)
(33)

Pokok permasalahan dalam etika

lingkungan terletak pada :

1. Sistem pengelolaan yang tidak ramah lingkungan 2. Kurang menghargai terhadap alam lingkungan

beserta isinya, baik biotik maupun abiotik

3. Mengeksploitasi serta berusaha memiliki secara maksimal atau berlimpah.

4. Tidak berusaha untuk memulihkan kembali kerusakan yang ditimbulkan akibat pengeksploitasian SDA

(34)

Kasus Pelanggaran Etika Lingkungan

a. Pencemaran Air

1..Kasus Pencemaran Teluk Buyat

(35)

• Sejumlah ikan ditemui memiliki benjolan semacam tumor dan mengandung cairan kental berwarna hitam dan lendir berwarna

kuning keemasan. Fenomena serupa

(36)
(37)
(38)

• Menururt Raja Siregar (WALHI) kontaminasi Arsen pada tubuh menimbulkan gejala-gejala seperti dada panas, rasa mual, mudah lelah dan lupa, kolaps, dan kanker kulit.

(39)

2.Kasus Pencemaran Sungai Ciliwung

• Pada dasarnya, persoalan umum yang dihadapi di sepanjang aliran Sungai Ciliwung adalah pencemaran limbah domestik (sampah yang dibuang sembarangan di sungai dan limbah rumah tangga lainnya), limbah industri, limbah peternakan, erosi, dan kurangnya resapan air.

• Ciliwung bersumber antara lain dari sebuah mata air yang mengalir di perkebunan teh Ciliwung, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Di tengah perkebunan teh, hulu Ciliwung itu membentuk air terjun kecil setinggi kurang lebih 6 meter. Airnya jernih dan dingin, turun memerciki pakis dan tanaman lain yang tumbuh rapat di sekitar air terjun, kemudian terus turun membentuk sungai kecil yang mengalir membelah perkebunan teh.

(40)

• Pemantauan sejumlah sungai di Indonesia pada tahun 2004

oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa kualitas air sungai sangat dipengaruhi oleh limbah domestik, limbah industri, limbah pertanian, dan limbah peternakan. Dari seluruh sungai yang dipantau, Sungai Ciliwung adalah yang terparah pencemarannya.

• Hilir yang tercemar berat hanya ditemukan di Sungai

Ciliwung. Bahkan, sejak di hulu sudah tercemari fecal coli dan total coliform yang sangat jauh melebihi baku mutu yang ditetapkan. Bakteri tersebut berpengaruh sangat besar terhadap status mutu air sungai.

• Bila parameter itu dapat dikendalikan, status mutu air

(41)

3. Kasus Pencemaran Sungai Cilamaya (Kabupaten Subang, Jawa Barat)

Sungai Cilamaya yang bermuara di Desa Rawameneng, Kecamatan Bianakan, Kabupaten Subang secara administrasi alirannya melalui 3 (tiga) Kabupaten, yaitu : Kabupaten Purwakarta (Hulu Sungai). Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang.

Sungai tersebut digunakan oleh masyarakat

(42)

Hilir Sungai Cilamaya yang berada di Desa Rawameneng, Kecamatan Blanakan, airnya berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat.

(43)

4.

Kasus Pencemaran Teluk Jakarta

Pencemaran di perairan Teluk Jakarta tergolong memiliki

kualitas pencemarannya sangat tinggi karena termasuk kategori limbah bahan beracun berbahaya (B3), dan korban yang disebabkannya sudah begitu banyak dan sering terjadi.

Mulai dari matinya ratusan ribu ikan, udang, rajungan,

(44)

Hasil investigasi WALHI Jakarta atas peristiwa kematian massal

ikan di perairan Teluk Jakarta pada bulan Mei 2004 menyatakan bahwa pabrik-pabrik industri yang berada didekat kawasan pantai Ancol dimiliki oleh 5 perusahaan, yaitu PT. Asahimas Flat Glass (industri Kaca), PT. Wirantono Baru (Codl Storage/gudang pendingin), PT. Charoen Pokphan Indonesia (industri makanan ternak), PT. Pasifik Paint (industri cat), PT. Nippon Paint (industri cat).

Perusahaan-perusahaan ini dicurigai sebagai industri yang

(45)

Berbagai penelitian sudah dengan tegas menyatakan bahwa industrilah yang

paling bertanggung jawab terhadap pencemaran Teluk Jakarta. Salah satu penelitian mutakhir adalah yang dipublikasikan M. Rudi Wahyono, Direktur Indo Repro Indonesia pada bulan Juli 2004 di Jakarta, yang menyatakan sumber-sumber pencemar utama di Teluk Jakarta adalah: Pertama, Unsur logam berat Fe (besi), Se (Selenium), Co (kobalt) yang berasal dari industri pencelupan kain, cat, alat elektronik, logam/alloy, kendaraan bermotor, pestisida. Logam berat ini merupakan micronutrient sebagai katalisator bagi pertumbuhan phytoplankton (alga bloom), menyebabkan eutropikasi, deplesi oksigen, membunuh biota air, menjadi musabab beberapa penyakit ikan.

Kedua, unsur sedimen (TSS) dari limbah industri yang meningkatkan

kekeruhan sehingga mengurangi sinar matahari yang dibutuhkan untuk fotosintesis, menaikkan COD dan BOD.

Ketiga, POP (Persistent Organic Pollutan) yang berasal dari limbah petrokimia

(46)

Begitu pula dengan yang disampaikan Dra. Asti Rozanah, Biolog pemerhati

masalah kesehatan dan lingkungan yang menyatakan bahwa pencemaran logam berat di kawasan Teluk Jakarta saat ini memang sudah dalam tahap memprihatinkan. Terlihat dari tingginya angka pencemaran, khususnya merkuri dan pestisida, yang mencapai rata-rata 9 ppb PCB dan 13 ppb DDT.

Keduanya sudah melebihi ambang batas yang diperbolehkan, yaitu

(47)

Logam berat yang terakumulasi dalam tubuh manusia

dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tubuh, menimbulkan cacat fisik, menurunkan kecerdasan, melemahkan sistem saraf, dan berpengaruh ke tulang.

Kadmium yang mengendap di dalam tubuh dapat

(48)

5.Kasus Pencemaran Sungai Citarum (Bandung, Jawa Barat)

Menurut Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah

(BPLHD) Jawa Barat, pencemaran Sungai Citarum paling banyak berasal dari limbah domestik rumah tangga dari rumah yang ada di sekitar Sungai Citarum. Masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Citarum ini membuang limbah rumah tangga langsung ke sungai.

Keadaan tersebut membuat kondisi Sungai Citarum

semakin tercemari.

Selain itu, tidak semua rumah tangga di sepanjang SungaiCitarum yang memiliki septictank untuk menampung

(49)

Selain dicemari limbah domestik, Sungai

(50)

6. Kasus Pencemaran Sungai Cisadane (Jakarta)

Peningkatan pencemaran Sungai Cisadane selain akibat dari

buangan rumah tangga juga oleh limbah cair industri sebanyak 60483 m3/hari dari 63 industri. Kadar logam berat Hg, Pb, Cd (0,007 ppm, 0,1 ppm, 0,33 ppm) telah melewati kadar yang ditentukan dalam Baku Mutu sumber air Golongan B juga

logam berat Cu, Pb dan Hg dalam lumpur Sungai Cisadane telah melewati kadar logam berat dalam lumpur Sungai Chao Phraya.

Angka pencemaran logam berat Cu, Cd, Cr, Pb dan Hg dari

tahun ke tahun meningkat di sungai yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Hal ini mungkiri ada hubungannya dengan

(51)

b.Kerusakan Hutan

Penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor manusia yang berawal dari kegiatan atau permasalahan sebagai berikut:

1. Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang berpindah-pindah.

2. Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak Pengusahaan

Hutan (HPH) untuk insdustri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.

(52)

Peranan Etika Lingkungan

Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi

selanjutnya dibedakan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal.

Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika

pelestarian dan etika pemeliharaan.

Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada

mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia,

Sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk

(53)

Yang dimaksud Etika ekologi dalam adalah pendekatan

terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling

menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama.

Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua

bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.

Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan

(54)

Sedangkan Etika ekologi dangkal adalah pendekatan

terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris.

Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat

rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan

mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan.

Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan

(55)

1. Etika Ekologi Dangkal

Etika ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu etika antroposentris

yang menekankan segi estetika dari alam dan etika antroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus.

Etika ekologi dangkal yang berkaitan dengan kepentingan estetika

didukung oleh dua tokohnya yaitu Eugene Hargrove dan Mark Sagoff. Menurut mereka etika lingkungan harus dicari pada aneka kepentingan manusia, secara khusus kepentingan estetika.

Sedangkan etika antroposentris yang mementingkan

kesejahteraan generasi penerus mendasarkan pada perlindungan atau konservasi alam yang ditujukan untuk generasi penerus

(56)

Etika yang antroposentris ini memahami bahwa alam merupakan sumber hidup

manusia. Etika ini menekankan hal-hal berikut ini :

a. Manusia terpisah dari alam.

(57)

c. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.

d. Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.

e. Norma utama adalah untung rugi.

f. Mengutamakan rencana jangka pendek.

g. Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara miskin.

(58)

2. Etika Ekologi Dalam

Bagi etika ekologi dalam, alam memiliki fungsi sebagai

penopang kehidupan. Untuk itu lingkungan patut dihargai dan diperlakukan dengan cara yang baik.

Etika ini juga disebut etika lingkungan ekstensionisme

dan etika lingkungan preservasi. Etika ini menekankan pemeliharaan alam bukan hanya demi manusia tetapi juga demi alam itu sendiri. Karena alam disadari

sebagai penopang kehidupan manusia dan seluruh ciptaan. Untuk itu manusia dipanggil untuk

(59)

Etika lingkungan ini dibagi lagi menjadi beberapa macam

menurut fokus perhatiannya, yaitu neo-utilitarisme, zoosentrisme, biosentrisme dan ekosentrisme.

Etika lingkungan neo-utilitarisme merupakan

pengembangan etika utilitarisme, Jeremy Bentham yang menekankan kebaikan untuk semua. Dalam konteks etika lingkungan maka kebaikan yang dimaksudkan, ditujukan untuk seluruh mahluk. Tokoh yang mempelopori etika ini adalah Peter Singer. Dia beranggapan bahwa menyakiti binatang dapat dianggap sebagai perbuatan tidak

(60)

Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan

perjuangan hak-hak binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah

Charles Brich.

Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati

kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus

dicegah dari penderitaan. Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan salah satu

standar moral.

Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to Animals,

(61)

Etika lingkungan Biosentrisme adalah etika lingkungan yang lebih

menekankan kehidupan sebagai standar moral. Salah satu tokoh penganutnya adalah Kenneth Goodpaster.

Menurut Kenneth rasa senang atau menderita bukanlah tujuan pada

dirinya sendiri. Bukan senang atau menderita, akhirnya, melainkan kemampuan untuk hidup atau kepentingan untuk hidup. Kepentingan untuk hidup yang harus dijadikan standar moral.

Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus dihargai

secara moral tetapi juga tumbuhan.

Menurut Paul Taylor, karenanya tumbuhan dan binatang secara moral

(62)

Etika Lingkungan Ekosentrisme adalah sebutan untuk etika yang

menekankan keterkaitan seluruh organisme dan anorganisme dalam

ekosistem. Setiap individu dalam ekosistem diyakini terkait satu dengan yang lain secara mutual. Planet bumi menurut pandangan etika ini adalah

semacam pabrik integral, suatu keseluruhan organisme yang saling membutuhkan, saling menopang dan saling memerlukan.

Sehingga proses hidup-mati harus terjadi dan menjadi bagian dalam tata

kehidupan ekosistem. Kematian dan kehidupan haruslah diterima secara seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk saling memangsa diantara semua spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia boleh memakan unsur-unsur yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan.

Menurut salah satu tokohnya, John B. Cobb, etika ini mengusahakan

(63)

Secara umum etika ekologi dalam menekankan hal-hal berikut :

a. Manusia adalah bagian dari alam.

b. Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkanoleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.

c. Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alamdiperlakukan sewenang-wenang.

d. Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.e. Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.

f. Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.g. Menghargai dan memelihara tata alam.

h. Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.

(64)

Etika lingkungan, dapat diartikan sebagai dasar moralitas yang memberikan pedoman bagi

individu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih tindakan yang baik dalam

menghadapi dan menyikapi segala sesuatu

(65)

Menurut Menurut Masykuri etika yang harus digunakan masyarakat modern saat ini adalah Etika Keberlanjutan (sustainable ethics) yang dikemukakan oleh Chiras (1985: 435) yang memiliki anggapan dasar bahwa :

a. Bumi merupakan sumber persediaan yang memiliki batas.

b. Mendaur-ulang dan menggunakan sumber daya yang dapat diganti akan mencegah terjadinya kehabisan persediaan sumber daya.

c. Nilai hidup tidak di ukur dari besarnya uang kita di bank.

d. Harga setiap usaha, bukan hanya penggunaan energi, tenaga kerja dan materi tetapi harga eksternal, seperti : kerusakan lingkungan dan

kemerosotan derajat kesehatan manusia harus juga diperhitungkan.

e. Kita harus memahami dan bekerja sama dengan alam.

f. Usaha-usaha individu dalam mengatasi masalah yang sangat menekan harus dibarengi dengan hukum yang kuat serta teknologi yang tepat.

g. Kita adalah bagian dari alam, kita dikuasai oleh hukum alam, oleh karena itu harus menghormati komponen hukum-hukum tersebut. Kita tidak lebih hebat dari alam.

(66)

1. Restorasi Perilaku

Restorasi dalam arti ini adalah usaha untuk memulihkan kembali

keseimbangan ekosistem yang telah rusak oleh tindakan manusia.

Alam boleh dimanfaatkan, tetapi harus dengan bijaksana. Atau, yang oleh Giffor Pichot, seorang penganjur etika

perlindungan alam atau lingkungan (conservation ethic) dikatakan segala sumber daya alam hendaknya dimanfaatkan dengan

bijaksana guna menciptakan kesejahteraan optimal bagi sebanyak mungkin orang dan dalam kurun waktu yang selama mungkin pula.

Maka, ia menganjurkan agar pengelolaan lingkungan serta sumber

daya alam harus ditangani oleh negara demi kemakmuran bersama warga negara. Dan negara pun harus memahami dan menjiwai

(67)
(68)

1. Pengertian Etika

Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, etika

diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).

Menurut Ahmad Amin, etika adalah ilmu

pengetahuan yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam perbuatan mereka, dan

(69)

Menurut Soegarda Poerbakawatja, etika

adalah filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, ilmu yang mempelajari soal

kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya, terutama mengenai

gerak-gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai

(70)

Menurut Martin [1993], etika didefinisikan

sebagai "the discipline which can act as the performance index or reference for our control system". Dengan demikian, etika akan

(71)
(72)

Prinsip-prinsip etika:

• 1.Etika kemanfaatan umum (utilitarianism ethics)

Setiap langkah/tindakan yang menghasilkan

(73)

2.Etika kewajiban (duty ethics)

• a. Setiap sistem harus mengakomodasikan hal-hal yang wajib untuk diindahkan tanpa harus

mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin bisa timbul, berupa nilai moral umum yang

harus ditaati seperti jangan berbohong, jangan mencuri, harus jujur, dan sebagainya.

• b. Semua nilai moral ini jelas akan selalu benar dan wajib untuk dilaksanakan, sekalipun

(74)

3.Etika kebenaran (right ethics)

• Suatu pandangan yang tetap menganggap salah terhadap segala macam tindakan yang melanggar nilai-nilai dasar moralitas.

• Sebagai contoh tindakan plagiat ataupun pembajakan hak cipta/karya orang lain,

(75)

4.Etika keunggulan/kebaikan (virtue ethics)

• Suatu cara pandang untuk membedakan

tindakan yang baik dan salah dengan melihat dari karakteristik (perilaku) dasar orang yang melakukannya.

• Suatu tindakan yang baik/benar umumnya

akan keluar dari orang yang memiliki karakter yang baik pula.

• Penekanan di sini diletakkan pada moral

(76)

5.Etika sadar lingkungan (environmental ethics)

• a. Suatu etika yang berkembang di pertengahan

abad 20 ini yang mengajak masyarakat untuk

berpikir dan bertindak dengan konsep masyarakat modern yang sensitif dengan kondisi lingkungannya.

• b. Pengertian etika lingkungan di sini tidak lagi

dibatasi ruang lingkup penerapannya merujuk pada nilai-nilai moral untuk kemanusiaan saja, tetapi

(77)

Etika disebut juga filsafat moral merupakan

cabang filsafat yang berbicara tentang

tindakan manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.

• Tindakan manusia ini ditentukan oleh

bermacam-macam norma, diantaranya norma hukum, norma moral, norma agama dan

(78)

Aliran etika dalam kehidupan manusia meliputi:

A. Aliran Deontologis

Sesuatu yang sudah dinyatakan dilarang maka apapun alasannya hal itu tetap tidak boleh

dilakukan.

B. Aliran Teleologis

(79)

Secara teoritis, etika mempunyai pengertian sebagai berikut :

1. Pertama, secara etimologis, etika berasal dari

kata Yunani ethos (jamaknya : ta etha), yang berarti “adat-istiadat” atau “kebiasaan”.

Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan

hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau masyarakat.

Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan

(80)

2. Kedua, etika dipahami dalam pengertian yang

berbeda dengan moralitas sehingga mempunyai pengertian yang jauh lebih luas.

Dalam pengertian ini, etika dimengerti sebagai refleksi

kritis tentang bagaimana manusia harus hidup dan

bertindak dalam situasi konkret, situasi khusus tertentu.

Etika adalah filsafat moral, atau ilmu yang membahas

dan mengkaji secara kritis persoalan benar dan salah secara moral, tentang bagaimana harus bertindak

(81)
(82)

Tiga Teori Etika

Ketiga teori ini juga berguna untuk menjawab pertanyaan, bagaimana menilai suatu

tindakan yang baik secara moral dan

bagaimana kita harus bertindak dalam situasi konkret tertentu, ada tiga jawaban berbeda. • Jawaban pertama dikenal sebagai teori

(83)

a. Etika Deontologi

Istilah ”deontologi” berasal dari kata Yunani deon,

yang berarti kewajiban, dan logos berarti ilmu atau teori. Terhadap pertanyaan bagaimana bertindak dalam situasi konkret tertentu,

deontologi menjawab: lakukan apa yang menjadi kewajibanmu sebagaimana terungkap dalam

norma dan nilai-nilai moral yang ada.

Sejalan dengan itu, menurut etika deontologi,

suatu tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan

(84)

b. Etika Teleologi

Istilah ”teleologi” berasal dari kata Yunani telos, yang

berarti tujuan, dan logos berarti ilmu atau teori. Berbeda dengan etika deontologi, etika teleologi menjawab pertanyaan bagaimana bertindak dalam situasi konkret tertentu dengan melihat tujuan atau akibat dari suatu tindakan.

(85)

c. Etika Keutamaan

Berbeda dengan kedua teori etika di atas, etika keutamaan (virtue ethics) tidak

mempersoalkan akibat suatu tindakan.

Juga, tidak mendasarkan penilaian moral pada kewajiban terhadap hukum moral universal.

Etika keutamaan lebih mengutamakan

(86)

3. Keterkaitan Etika dengan Etiket, Moral,

Moralitas dan Agama

a. Keterkaitan Etika dan Etiket

Etika (ethics) berarti moral sedangkan etiket (etiquette) berarti

sopan santun.

Persamaan antara etika dengan etiket yaitu:

1) Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai hanya mengenai manusia, tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket.

(87)

Adapun perbedaan etika dan etiket adalah :

a) Etiket menyangkut cara melakukan suatu perbuatan.

Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yangdiharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangantertentu. Etika tidak terbatas pada cara melakukan suatuperbuatan, justru etika memberi norma tentang

perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakahsebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh

dilakukan.

b) Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.

c) Etiket bersifat relatif.

Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan

(88)

d) Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam.

Penipu dapat saja bertutur kata dengan lembut,

berarti memegang etiket, namun itu dilakukan untuk menipu, berarti mempunyai etika tidak baik.

(89)

Keterkaitan Etika dan Moral

Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat pada

sekelompok manusia.

Ajaran moral mengajarkan bagaimana orang harus hidup.

(90)

Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan

ajaran moral.

Etika merupakan filsafat yang merefleksikan

ajaran moral.

Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas yaitu

bersifat rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif (tidak sekadar melaporkan pandangan moral melainkan menyelidiki bagaimana

(91)

Pluralisme moral diperlukan karena:

a) a. Pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya perbedaan suku, daerah budaya dan agama yang hidup berdampingan

b) b. Modernisasi membawa perubahan besar dalam

struktur dan nilai kebutuhan masyarakat yang akibatnya menantang pandangan moral tradisional

(92)

Keterkaitan Etika dan Moralitas

Etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan

filsafat yang mereflesikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai lima ciri khas yaitu : rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif.

a) Rasional berarti mendasarkan diri pada rasio atau nalar, pada argumentasi yang bersedia untuk dipersoalkan tanpa

perkecualian.

b) Kritis berarti filsafat ingin mengerti sebuah masalah sampai ke akar-akarnya, tidak puas dengan pengertian dangkal.

c) Sistematis artinya membahas langkah demi langkah.

(93)

Keterkaitan Etika dan Agama

Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama

merupakan hal yang tepat untuk memberikan orientasi moral.

Pemeluk agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya.

Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadar

indoktrinasi.

Etika dapat membantu menggali rasionalitas agama.Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada

(94)

Antrosentrisme = Shallow Ecologycal EthicBiosentris = Intermediate Ecological EthicBiosentrisme = Deep Ecologycal Ethic

Hotspot = daerah dengan endemik tinggi namun

tingkat kepunahannya tinggi. Endemik ada dua : terbatas dan luas.

Exernalcost = orang yang terkena dampak tapi

(95)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian diperoleh valuasi Surat Keputusan Direktorat Jenderal Dikti Nomor 38/DIKTI/Kep.2000 Tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa di

Belshaw ( 1981:10 ) berpendapat bahwa pasar tidak hanya merupakan lembaga tukar-menukar, tetapi pasar berfungsi sebagai tempat penyebaran lembaga penyimpanan barang,

Mengecualikan jumlah bankir dan remunerasi bankir, faktor 1 yang terdiri atas total aset, keuntungan, dan beban pengeluaran mencerminkan kemampuan bank dalam mengelola aset

な関係にあるのか」、「死者たちの声を曲にするということはどういうことか」といった、

Tabel indek tidak dapat berdiri sendiri, karena membutuhkan data transaksi kata setiap dokumennya, sehingga dibutuhkan pula tabel master kata untuk mempercepat proses

Pada penelitian ini yang menjadi objek observasi adalah kegiatan pengasuhan yang dilakukan oleh pendidik, kegiatan penuangan informasi pengasuhan anak usia dini pada

Judul Skripsi : STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM MENGHADAPI KOMPETISI PERHOTELAN (studi pada department sales & marketing hotel Pacific Balikpapan)..

Penulisan tesis tentang Penerapan Pembelajaran Kooperatif Paired Story Telling dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Peserta Didik