1. Etika dan Moral
Etika adalah studi tentang apa yang dianggap baik dan benar dalam perilaku dan tindakan manusia
Moral adalah seperangkat nilai-nilai, prinsip, atau aturan yang mengatur perilaku individu atau kelompok dalam masyarakat.
2. pengertian etika bisnis
adalah seperangkat prinsip moral dan nilai-nilai yang mengatur perilaku dan tindakan dalam konteks bisnis. Etika bisnis mencakup berbagai aspek, termasuk bagaimana perusahaan berinteraksi dengan karyawan, pelanggan, pemasok, pesaing, masyarakat, dan lingkungan.
3. prinsip etika bisnis
• Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap apa adanya berdasarkan fakta, situasi dan kondisi yang sebenarnya. Dengan kata lain, apa yang dikatakan itulah apa yang dikerjakan. Prinsip ini juga memberikan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai kontrak, komitmen, dan perjanjian yang telah dibuat.
• Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, serta tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil keputusan lalu melaksanakannya berdasarkan kemampuannya sendiri dan sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.
• Prinsip saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran untuk saling memberikan keuntungan satu sama lain, artinya dalam setiap tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
• Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk bersikap adil terhadap semua pihak, dengan tidak membeda-bedakan segala aspek, seperti aspek ekonomi, hukum, maupun yang lainnya.
• Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral merupakan prinsip yang tidak merugikan orang lain dalam mengambil keputusan dan tindakan bisnis. Prinsip ini dilandasi dengan kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati sebagai manusia.
4. Kode Etik Profesi
Merupakan sebuah panduan profesionalisme dalam dunia kerja. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga mencatat pengertian kode etik sebagai norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku.
5. Prinsip Kode Etik Profesi
• Tanggung Jawab
Prinsip yang paling utama dari professional ethics adalah rasa tanggung jawab pada setiap pelaku profesi. Jadi, seseorang tidak hanya bertanggung jawab atas apa yang dia kerjakan, tapi juga hasil, serta kemungkinan buruk yang bisa terjadi dari profesi yang dijalani terhadap masyarakat secara luas.
• Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan juga wajib dijunjung tinggi oleh setiap pekerja dalam menjalankan tugasnya. Hal tersebut akan menghindarkan seseorang untuk melakukan
diskriminasi terhadap pihak tertentu saat bertugas.
• Prinsip Otonomi
Kode etik dalam sebuah profesi juga memberikan wewenang bagi individu terkait pekerjaan. Jadi, ada pakem-pakem khusus yang bisa menjadi pedoman bagi profesi tertentu untuk melakukan atau menolak suatu pekerjaan tanpa menyalahi prinsip yang seharusnya.
• Prinsip Integritas Moral
Integritas moral merujuk pada kualitas kejujuran dan prinsip moral dalam diri seseorang. Dengan kata lain, profesi apapun wajib berkomitmen penuh untuk melindungi kewajiban kerja, diri sendiri, dan masyarakat umum.
6. Fungsi Kode Etik
• Menjaga martabat profesi
Dalam hal ini yang harus dilindungi adalah “citra” orang luar atau masyarakat sehingga “orang luar” itu memandang rendah atau “memandang rendah”
profesinya. Oleh karena itu, setiap kode etik profesi akan melarang segala bentuk fitnah profesi terhadap dunia luar. Dari perspektif ini, kode etik juga memiliki namanya atau disebut “kode kehormatan.”
• Menjaga kesejahteraan anggota
Artinya kesejahteraan berupa kesehatan materi dan mental atau mental. Mengenai kesejahteraan material anggota profesional, kode etik biasanya melarang anggota melakukan perilaku yang merugikan kesejahteraan anggotanya.
Misalnya dengan menetapkan remunerasi minimal bagi pelaku industri untuk menjalankan tugasnya, sehingga siapapun yang tarifnya di bawah remunerasi minimum dianggap tercela karena tidak pantas dan tidak menguntungkan sesama pekerjaannya.
Sejauh menyangkut kesehatan mental atau mental anggota profesional, kode etik biasanya mengarahkan anggotanya untuk menjalankan tugas profesionalnya. Selain itu, kode etik juga memberikan batasan kepada anggotanya agar tidak melakukan perilaku yang dianggap tercela oleh masyarakat.
Kode Etik juga menetapkan peraturan yang dirancang untuk membatasi perilaku yang tidak pantas atau tidak jujur pada interaksi anggota industri dengan anggota industri lainnya.
• Tingkatkan layanan profesional
Dalam hal ini, kode etik juga memuat tujuan pengabdian tertentu, sehingga para profesional dapat dengan mudah memahami tanggung jawab dan tanggung jawab pelayanannya saat menjalankan tugas profesionalnya. Oleh karena itu, Kode Etik menetapkan aturan yang harus diterapkan oleh para profesional dalam menjalankan tugasnya.
• Tingkatkan kualitas profesional
Dalam rangka meningkatkan kualitas profesional, kode etik juga memuat
rekomendasi yang relevan, sehingga anggota profesional senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas anggotanya sesuai bidang pelayanannya.
Selain itu, kode etik juga mengatur bagaimana menjaga dan meningkatkan kualitas organisasi profesi. Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa tujuan penyusunan kode etik profesi adalah untuk menjaga harkat dan martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan anggota, meningkatkan tingkat pelayanan anggota dan meningkatkan etika profesi. Kualitas profesional dan organisasi profesional yang sempurna.
7. Sanksi
• Menerima Peringatan
Pelaku menerima peringatan halus berupa teguran lisan maupun tertulis
• Blokir
Pelaku menerima pembekuan atau pencabutan izin
• Hukum Pidana / Perdata
pelaku akan ditindak melalui proses hukum yang lebih kompleks, termasuk persidangan, penyelidikan, dan pengadilan.
8. Akuntansi & Etika
a. Kepatuhan terhadap standar profesi b. Objektivitas dan independensi
c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan d. Pelaporan kepada pihak yang berwenang e. Transparasi
f. Kejujuran dan integritas g. Pendidikan dan pelatihan etika