DASAR-DASAR BISNIS JASA KONSTRUKSI
NAMA AGUS MAHENDRA SYAPUTRA STAMBUK:03120210234
KELAS: C1
RINGKASAN PERTEMUAN 3 : Etika Bisnis
A. Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis adalah seperangkat prinsip dan standar moral yang memandu perilaku dalam dunia bisnis. Ini mencakup nilai-nilai, norma, dan pedoman untuk menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab.
1. Definisi: Etika bisnis merupakan penerapan prinsip-prinsip etika umum dalam konteks bisnis dan ekonomi.
2. Tujuan: Bertujuan untuk menciptakan dan memelihara kepercayaan dalam transaksi bisnis, serta melindungi kepentingan semua pemangku kepentingan.
3. Cakupan: Meliputi berbagai aspek seperti kejujuran, integritas, keadilan, tanggung jawab sosial, dan kepatuhan terhadap hukum.
4. Implementasi: Diterapkan dalam pengambilan keputusan sehari- hari, kebijakan perusahaan, dan interaksi dengan pelanggan, karyawan, pemasok, dan masyarakat.
5. Manfaat: Membangun reputasi positif, meningkatkan loyalitas pelanggan, menarik investor, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Muslich dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 2004, halaman 9, mendefinisikan etika bisnis sebagai berikut:
"Etika bisnis dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis."
Beberapa poin penting dari definisi Muslich ini:
1. Pengetahuan: Etika bisnis dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan.
2. Tata cara ideal: Menekankan pada aspek ideal atau yang seharusnya dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis.
3. Norma dan moralitas: Memperhatikan standar perilaku yang diterima secara umum.
4. Universal: Norma dan moralitas yang dimaksud berlaku secara luas, tidak terbatas pada satu kelompok atau wilayah tertentu.
5. Ekonomi/sosial: Mempertimbangkan aspek ekonomi dan sosial dalam penerapannya.
6. Penerapan praktis: Bukan hanya teori, tapi juga penerapan norma dan moralitas tersebut.
7. Tujuan bisnis: Penerapan etika bisnis seharusnya mendukung tujuan kegiatan bisnis, bukan menghambatnya.
Definisi Muslich ini menekankan bahwa etika bisnis bukan hanya tentang teori moral, tetapi juga tentang bagaimana
menerapkan prinsip-prinsip etika dalam praktik bisnis sehari-hari untuk mencapai tujuan bisnis sambil tetap memperhatikan norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
B. Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Prinsip-prinsip etika bisnis merupakan pedoman dasar yang menjadi acuan dalam menjalankan praktik bisnis secara etis.
Berikut adalah prinsip-prinsip utama etika bisnis:
1. Prinsip Otonomi:
- Kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggap baik.
- Melibatkan kebebasan dalam membuat keputusan bisnis dengan tetap mempertimbangkan dampaknya.
2. Prinsip Kejujuran:
- Tidak berbohong atau menipu dalam segala aspek bisnis.
- Mencakup kejujuran dalam komunikasi, perjanjian, dan praktik bisnis sehari-hari.
3. Prinsip Keadilan:
- Memperlakukan semua pihak dengan adil dan setara.
- Termasuk keadilan dalam kompensasi, perlakuan terhadap karyawan, dan hubungan dengan stakeholder.
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit):
- Memastikan bahwa praktik bisnis menguntungkan semua pihak yang terlibat.
- Menghindari eksploitasi dan menciptakan nilai bersama.
Prinsip-prinsip ini saling terkait dan seringkali diterapkan secara bersamaan dalam praktik bisnis sehari-hari. Penerapannya dapat membantu perusahaan membangun reputasi yang baik, meningkatkan kepercayaan stakeholder, dan menciptakan lingkungan bisnis yang berkelanjutan.
C. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Etika Bisnis
Dalam etika bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Baik, saya akan menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam etika bisnis menurut Muslich. Muslich, dalam karyanya tentang etika bisnis, menekankan beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan. Berikut adalah hal-hal utama yang ia soroti:
1. Penerapan konsep tanggung jawab:
- Tanggung jawab terhadap diri sendiri - Tanggung jawab terhadap perusahaan 2. Penerapan konsep keadilan:
- Keadilan dalam hubungan kerja - Keadilan dalam persaingan usaha 3. Penerapan konsep otonomi:
- Kebebasan dalam mengambil keputusan bisnis - Kebebasan dalam menentukan arah perusahaan 4. Kejujuran dan integritas:
- Dalam pelaporan keuangan - Dalam perjanjian bisnis
Muslich menekankan bahwa penerapan etika bisnis ini bukan hanya tentang mematuhi peraturan, tetapi juga tentang
membangun budaya etis dalam organisasi. Ia berpendapat bahwa bisnis yang etis pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan
dalam jangka panjang, meskipun mungkin terlihat mengorbankan keuntungan jangka pendek.
D. Pentingnya Etika Bisnis
Pentingnya etika bisnis dapat dijelaskan melalui beberapa poin kunci berikut:
1. Membangun kepercayaan dan reputasi:
- Menciptakan citra positif di mata konsumen, investor, dan masyarakat
- Meningkatkan loyalitas pelanggan dan karyawan 2. Keberlanjutan jangka panjang:
- Memastikan kelangsungan bisnis dalam jangka panjang
- Mengurangi risiko skandal atau krisis yang dapat merusak perusahaan
3. Keunggulan kompetitif:
- Membedakan perusahaan dari pesaing yang kurang etis
- Menarik konsumen yang semakin sadar akan etika dan tanggung jawab sosial
4. Meningkatkan kinerja keuangan:
- Mengurangi biaya yang terkait dengan pelanggaran hukum atau skandal
- Menarik investor yang mempertimbangkan faktor etika dalam keputusan investasi
5. Manajemen risiko yang lebih baik:
- Mengidentifikasi dan mengelola risiko etika sebelum menjadi masalah besar
- Meningkatkan kemampuan menghadapi krisis 6. Inovasi yang bertanggung jawab:
- Mendorong pengembangan produk dan layanan yang mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan
- Membuka peluang pasar baru yang berorientasi pada keberlanjutan
Dengan memperhatikan etika bisnis, perusahaan tidak hanya melakukan hal yang benar secara moral, tetapi juga memposisikan diri untuk sukses dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan terhubung secara global.