• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika dalam berbisnis lengkap pada Makul Etika Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Etika dalam berbisnis lengkap pada Makul Etika Bisnis"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

ETIKA BISNIS

(2)

Pengertian

Etika

Dua pengertian;

1.

Etika

kata Yunani ethos,

berarti

(3)

2. Etika

filsafat moral,

(4)

Nietzsche

,

etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk

(5)

Kant,

 etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom.

 Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan bertanggungjawab.

(6)

Norma Khusus dan

Norma Umum

Norma Khusus

aturan yang berlaku

dalam bidang kegiatan khusus atau

kehidupan khusus,

(7)

Norma Umum

bersifat umum dan universal.

Norma umum ada tiga yaitu,

norma sopan santun, norma hukum,

(8)

Teori Etika.

Etika Deontologi

(9)

Etika Deontologi

kata Yunani deon  kewajiban.

penekanan pada kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.

(10)

Suatu tindakan itu baik

dinilai berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri

bukan

pada akibat atau tujuan baik dari tindakan itu

Tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat tindakan itu.

(11)

 Tiga prinsip supaya tindakan itu mempunyai nilai

moral:

 (1) tindakan itu harus dijalankan berdasarkan

kewajiban;

 (2) tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari

tindakan itu, melainkan tergantung pada

kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu;

 (3) dilakukan berdasarkan sikap hormat pada

(12)

Etika Teleologi

mengukur baik buruknya suatu tindakan

berdasarkan tujuan yang hendak dicapai,

(13)

Etika Umum dan

Etika Khusus.

Etika Umum

suatu etika mengenai norma dan nilai moral,

kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis,

bagaimana manusia mengambil keputusan etis.

(14)

 Etika Khusus

 penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma

moral dasar dalam kehidupan khusus.

 Dalam hal ini Etika Khusus mengamati perilaku

dan kehidupan manusia dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus tertentu.

 Etika Khusus memberi aturan sebagai pedoman

(15)

Etika Khusus dianggap sebagai

Etika Terapan

.

karena

aturan normatif yang bersifat umum

diterapkan secara khusus

(16)

Etika Terapan – Etika Bisnis.

 Etika Bisnis merupakan salah satu bentuk dari

Etika Terapan.

 Dalam Etika Bisnis diterapkan secara khusus

(17)

Prinsip Etika Bisnis

1. otonomi;

2. kejujuran;

3. keadilan;

(18)

Prinsip Otonomi

sikap dan kemampuan manusia

(19)

Prinsip Kejujuran

kejujuran dalam memenuhi

syarat-syarat perjanjian,

kejujuran dalam penawaran barang

dan jasa dengan mutu dan harga

yang sebanding,

(20)

Prinsip Keadilan

memperlakukan setiap orang sesuai

dengan haknya masing-masing, baik

dalam relasi eksternal maupun

(21)

Paham Tradisional

Keadilan

1. Keadilan Legal

 Menyangkut hubungan antara

individu/kelompok masyarakat dengan negara.

(22)

Dasar moral:

1. semua orang mempunyai harkat dan

martabat yg sama.

(23)

Prinsip dasar

konsekuensi legal dan

moral:

1. perlindungan hukum yang sama;

2. tidak ada yang diperlakukan istimewa

(24)

3. produk hukum tidak boleh demi

kepentingan orang atau kelompok tertentu;

(25)

= Keadilan Legal =

+ dalam

bisnis

negara bersikap netral

dalam memperlakukan semua pelaku

ekonomi.

+ dalam

perusahaan

pimpinan

perusahaan memperlakukan semua

(26)

2. Keadilan Komutatif

  mengatur hubungan yang adil antara orang yang satu dengan orang yg lain.

(27)

interaksi sosial antara warga yg satu

dengan lainnya, tidak boleh ada yang

dirugikan.

(28)

3. Keadilan Distributif (keadilan

ekonomi)

distribusi ekonomi yg merata dan

yang dianggap adil oleh semua

(29)

Keadilan Distributif

tidak

mengakui prinsip sama rata dlm

pembagian kekayaan ekonomi.

(30)

Prinsip Saling Menguntungkan

(

mutual benefit principle

)

bisnis dijalankan sedemikian rupa agar semua

pihak menikmati keuntungan.

Prinsip ini terutama mengakomodasi hakikat

dan tujuan bisnis.

dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini

(31)

Integritas Moral

 Integritas (Integrity) adalah bertindak

konsisten sesuai dengan nilai-nilai yang

berlaku, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Mempunyai moral yang terpuji, disiplin dan konsisten terus menerus di dalam pencapaian target dan impian.

 tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis  Integritas moral pada demokrasi adalah

keutuhan perasaan, pikiran, dan tindakan

(32)

(33)

Hubungan kerja sebagai suatu relasi

(34)

Adam Smith

menganggap prinsip keadilan

sebagai prinsip yang paling pokok.

prinsip paling pokok dari keadilan

adalah prinsip no harm (tidak

(35)

Prinsip no harm,

merupakan rumusan lain dari

The Golden Rules (Kaidah Emas)

yaitu :

“Perlakukan orang lain sebagaimana

anda ingin diperlakukan, dan jangan

lakukan pada orang lain apa yang

anda sendiri tidak ingin

(36)

HUBUNGAN KERJA

PERJANJIAN KERJA

PERATURAN PERUSAHAAN

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

(37)

PERJANJIAN KERJA

Pasal 1.14 UU no. 13/2003

Perjanjian kerja adalah perjanjian

antara pekerja/buruh dengan

pengusaha atau pemberi kerja yang

memuat syarat-syarat kerja, hak,

(38)

KUHPerdata psl. 1601a

Perjanjian kerja adalah suatu

perjanjian di mana pihak yang satu,

buruh, mengikatkan diri untuk

bekerja pada pihak yang lain,

majikan, selama suatu waktu

(39)

PERJANJIAN KERJA

Pasal 1601a KUHPerdt.

Unsur-unsur:

 Pekerja melakukan pekerjaan,

 Pengusaha membayar upah,

 Bekerja pada pihak lain,

(40)

Pengusaha membayar

upah

Imbalan jasa bagi pekerja

Upah sebagai unsur utama

perjanjian kerja,

(41)

Bekerja pada pihak lain

– Di bawah perintah pengusaha

(42)

PERJANJIAN KERJA

WAKTU TERTENTU

(43)

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

pasal 56 ayat 2, UU no. 13/2003

diadakan

 Jangka waktu

(44)

PKWT

Hanya dapat dibuat untuk pekerjaan, yang

 Sekali selesai/bersifat sementara

 Selesai paling lama 3 tahun

 Bersifat musiman

 Berhubungan dengan produk baru, kegiatan

(45)

PKWT

perpanjangan - pembaruan

 Perpanjangan

:

 Dapat diperpanjang 1 kali untuk jangka waktu paling

lama 1 tahun. Perpanjangan didahului pemberitahuan 7 hari sebelumnya.

 Pembaruan

:

 Setelah berakhirnya PKWT yang lama, pembaruan hanya

(46)

PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK

TERTENTU

 dapat mensyaratkan masa percobaan 3 bulan

 dalam masa percobaan pengusaha dilarang

(47)

Perjanjian kerja berakhir jika:

 Pekerja meninggal dunia

 Berakhirnya jangka waktu perj. Kerja

Putusan pengadilan/putusan atau

penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial

(48)

PEKERJA ANAK

 Pengusaha dilarang mempekerjakan anak

 Pengecualian:

(49)

 Syarat mempekerjakan pekerja anak;

 Izin tertulis orang tua

 Perjanjian kerja antara pengusaha – orang

tua/wali

 Waktu kerja maksimum 3 jam  Bekerja pada siang hari

 Tidak mengganggu waktu sekolah

 Memperhatikan keselamatan - kesehatan kerja  Hubungan kerja yang jelas

(50)

Pekerja Perempuan

Persyaratan untuk bekerja pukul 23.00 – 07.00

Pekerja perempuan di bawah 18 th dilarang bekerja,

Dilarang mempekerjakan perempuan hamil, membahayakan kesehatan, keselamatan, kandungan dan dirinya,

Menyediakan makanan dan minuman bergizi, Menjaga kesusilaan dan keamanan tempat kerja,

(51)

 Ketentuan mengenai waktu istirahat

pekerja perempuan.

 Pekerja perempuan yang dalam masa haid merasa sakit dan memberitahukan pada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua masa haid.

 Berhak memperoleh istirahat 1,5 bln sebelum dan 1,5 setelah melahirkan

 Perempuan yang mengalami keguguran 1,5 bln setelah keguguran.

(52)

OUTSOURCING

perjanjian pemborongan pekerjaan

atau

(53)

Perjanjian pemborongan

pekerjaan

Syarat-syarat:

 Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama  Perintah langsung atau tidak langsung dari

pemberi kerja

 Merupakan kegiatan penunjang

 Tidak menghambat proses produksi secara

(54)

Perjanjian pemborongan

pekerjaan

Syarat-syarat:

 Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama

 Perintah langsung atau tidak langsung dari

pemberi kerja

 Merupakan kegiatan penunjang

 Tidak menghambat proses produksi secara

(55)

Syarat-syarat lain:

Perusahaan penerima pekerjaan harus

berbentuk badan hukum,

Perlindungan kerja/syarat-syarat kerja

perusahaan penerima dan pemberi

(56)

 Hubungan kerja perusahaan penerima

pekerjaan dengan pekerja dapat dlm bentuk PKWTT atau PKWT.

 Jika tidak memenuhi ayat 2 dan 3 psl. 65

UU no 13/2003 maka demi hukum status hubungan kerja dengan prsh penerima

(57)

Penyediaan Jasa Pekerja

= Bentuk usaha –

 - Badan Hukum

(58)

Pekerjaan:

Tidak melaksanakan kegiatan pokok

(59)

 Syarat-syarat :

 Hubungan kerja antara pekerja dengan perusahaan

peyedia jasa,

 PKWT atau PKWTT

 Perlindungan upah, kesejahteraan, syarat kerja,

perselisihan menjadi tanggung jawab penyedia jasa,

 Perjanjian antara persh pengguna jasa dan persh

(60)

PERATURAN

PERUSAHAAN

 Disusun oleh pengusaha sendiri.

 Para pekerja tidak terlibat dalam pembuatan peraturan perusahaan.

 Wajib dibuat dalam perusahaan yang mempekerjakan 10 pekerja atau

lebih.

Masa berlaku 2 tahun

 Isi : hak dan kewajiban pengusaha-pekerja  syarat-syarat kerja

(61)

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

 Para pihak:

 Serikat Pekerja/Serikat Buruh

 Beberapa Serikat Pekerja/Serikat Buruh

 Pengusaha

 Beberapa Pengusaha

(62)

 Hak Pekerja.

 1. Hak atas pekerjaan,

 2. Hak atas Upah yang adil,

 3. Hak untuk beserikat dan berkumpulan,  4. Hak atas perlindungan Keamanan dan

Kesehatan,

(63)

 Hak atas Pekerjaan.

1. kerja melekat pada tubuh manusia.

= kerja adalah aktivitas tubuh,

(64)

2. kerja merupakan perwujudan diri manusia,

• = melalui kerja, manusia merealisasi dirinya sbg manusia,

(65)

3. Hak atas kerja

 = merupakan salah satu hak asasi manusia.

 = HAM  setiap warga negara, sesuai

(66)

HAM.

 Setiap orang berhak untuk mendirikan serikat pekerja dan tidak boleh

dihambat untuk menjadi anggotanya

demi melindungi dan memperjuangkan kepentingannya serta sesuai dengan

(67)

SERIKAT PEKERJA

Syarat-syarat mewakili para pekerja dalam

pembuatan PKB:

 Terdaftar di Dep. Tenaga Kerja

 Memiliki anggota lebih dari 50 o/o dari jumlah

pekerja

 Jika ada beberapa serikat pekerja dalam

perusahaan tetapi tidak memenuhi jumlah 50 o/o tsb maka diadakan koalisi antara

(68)

PENGUSAHA

Pengusaha

Beberapa pengusaha dari perusahaan

sejenis.

(69)

ISI

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

 Syarat-syarat kerja

(70)

FUNGSI

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

 Menciptakan :

 Ketenangan kerja bagi pekerja

(71)

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

SUMBER HUKUM

Ketentuan dalam Perjanjian Kerja tidak boleh betentangan

dengan

(72)

 Akibat Hukum:

 Jika ketentuan perjanjian kerja bertentangan

dengan ketentuan PKB maka:

 ketentuan Perjanjian Kerja batal demi hukum

 dan ketentuan PKB berlaku bagi Perjanjian Kerja

(73)

 Jika hal-hal yang diatur dalam PKB

tidak diatur dalam Perjanjian Kerja

maka,

 ketentuan PKB berlaku otomatis bagi

(74)

KLASIFIKASI SIFAT KETENTUAN

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

Sifat obligatoire

 sifat normatif

(75)

MOGOK

KERJA

Salah satu hak asasi manusia adalah setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan perat.per-uu-an.

Mogok kerja adalah hak dasar Pekerja dan Serikat Pekerja

(76)

Mogok kerja sah, jika:

 7 (tujuh) hari sebelum mogok kerja memberitahukan pada pengusaha

dan instansi ketenagakerjaan,

 Pemberitahuan menyangkut (minimal):

- waktu mulai dan berakhirnya pemogokan, - tempat mogok kerja

- alasan pemogokan

(77)

Larangan bagi pengusaha dalam

pemogokan yang sah

 mengganti pekerja yang mogok dengan

pekerja dari luar perusahaan.

 memberikan sanksi atau tindakan balasan

(78)

Upaya instansi ketenagakerjaan

 Mempertemukan dan merundingkan penyelesaian permasalahan dengan para pihak yang berselisih.

 Jika tercapai kesepakatan maka dibuat Perjanjian Bersama.

(79)

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

 PHK demi hukum

 PHK atas dasar kesepakatan pekerja –

pengusaha

 PHK sepihak

(80)
(81)

Jenis perselisihan

• Perselisihan hak

• Perselisihan kepentingan

• Perselisihan pemutusan hubungan kerja

(82)

Mogok kerja tidak sah

 Tidak memenuhi ketentuan psl. 140 ayat 1-2 UU no. 13/2003

 Dikualifikasi sebagai mangkir

 Pemanggilan untuk kembali bekerja dilakukan 2 kali

berturut-turut secara patut dan tertulis dalam tenggang waktu 7 hari

 Pekerja yang tidak memenuhi panggilan dianggap

(83)

Pekerja Pengusaha

(84)

 Konsiliasi

 Perselisihan kepentingan

 Perselisihan PHK

 Perselisihan antar Serikat Pekerja

Arbitrase

Perselisihan Kepentingan

Perselisihan antar Serikat Pekerja

Mediasi

Perselisihan Hak

Perselisihan Kepentingan Perselisihan PHK

(85)

PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

• Pengadilan Hubungan Industrial bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus:

• Di tingkat pertama mengenai perselisihan hak

• Di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan kepentingan

Di tingkat pertama mengenai perselisihan PHK

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam makalah sebelumnya (7), telah dilaporkan kinetika radiasi kopolimerisasi tempel DMAEA dengan film LDPE, berikut ini dilaporkan beberapa sifat daD karakte-ristik dari

Langkah-langkah penerapan Metode Quantum Teaching pada mata pelajaran Al- Qur‟an Hadits materi hadits tentang ciri -ciri orang munafiq pada siswa kelas VB MI Al

Stres yang dialami oleh pekerja tersebut ialah sesuai dengan pengertian menurut Palupi (2003) yang menyatakan bahwa stres kerja merupakan ketegangan yang dengan mudah muncul

Target khusus dalam penelitian ini adalah memberikan informasi khusus bagi guru pendidikan jasmani “bagaimana tingkat Kemampuan Motorik Kasar Siswa Sekolah Dasar

3) Dengan mempelajari laporan keuangan periodik tersebut, investor dapat menghindari adanya kemungkinan keliru dalam investasinya. 4) Adanya keharusan dari pemerintah untuk

Rukun Islam, seperti yang diketahui, ada lima bentuk ajaran, yaitu mengucapkan dua kalimat sumpah ( syah ā datain ) bahwa Allah adalah Tuhan satu- satunya dan tidak ada

Kak Laisa dan Mamak Lainuri mungkin tidak akan pernah kesepian, karena meski jadwal pulang bersama yang lain hanya dua bulan sekali, perkebunan itu tetap ramai