Lanjutan…
Asas oportunitas asas ini memberikan
wewenang kepada penuntut umum untuk tidak menuntut seseorang yang
melakukan perbuatan pidana jika adanya tuntutan tersebut dianggap tidak
“opportuun” (tidak berguna bagi
kepentingan masyarakat) Pasal 35 c UU
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI
Lanjutan…
Asas pemeriksaan pengadilan terbuka untuk umum Pasal 153 Ayat 3 dan 4, 195 KUHAP
jo Pasal 13 UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan Kehakiman
Asas semua orang diperlakukan sama di
depan hukum Pasal 4 Ayat 1 UU Nomor 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman Asas peradilan dilakukan “demi keadilan
berdasarkan Ketuhanan YME” Pasal 2 Ayat
Lanjutan…
• Asas tersangka/terdakwa berhak
mendapatkan bantuan hukum Pasal 69 –
74 KUHAP jo Pasal 56 – 57 UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
– Lawyer fee
– Operasional fee – Success fee
• Asas ganti rugi dan rehabilitasi Pasal 95
Lanjutan…
• Asas akusator dan inkisitor
– Asas akusator adalah kebebasan
tersangka/terdakwa untuk mendapatkan bantuan hukum sehingga dalam setiap tingkat pemeriksaan hak-haknya tidak terabaikan
– Asas inkisitor adalah mendudukkan
tersangka/terdakwa sebagai obyek dalam pemeriksaan pendahuluan
• Yang dicari dalam situasi ini adalah pengakuan dari
Lanjutan…
• Asas pemeriksaan hakim yang langsung
Pasal 154 – 155 KUHAP, di mana hakim akan bertanya secara langsung kepada terdakwa maupun saksi
• Khusus untuk tindak pidana khusus seperti
korupsi, pencucian uang dan perikanan, dapat dilakukan secara in absentia
–
In absentia adalah ketidakhadiran
MIRANDA RULE
• Miranda rule adalah suatu aturan yang
mengatur tentang hak-hak seseorang yang dituduh atau disangka telah melakukan
perbuatan pidana sebelum diperiksa oleh penyidik
– Hak untuk tidak menjawab atau diam sebelum diperiksa
– Hak untuk menghadirkan penasihat hukum dan hak untuk berkonsultasi sebelum dimulainya pemeriksaan
PIHAK-PIHAK DALAM HUKUM
ACARA PIDANA
• Tersangka dan terdakwa
– Tersangka adalah seseorang yang karena
perbuatannya atau keadaannya berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku
perbuatan pidana
– Terdakwa adalah seorang tersangka yang
dituntut, diperiksa dan di adili di pengadilan
• Penyelidik dan penyidik
– Penyelidik adalah pejabat kepolisian negara yang
diberi wewenang oleh UU untuk melakukan penyelidikan
– Penyidik adalahpejabat kepolisian negara atau
Lanjutan…
Penuntut Umum (Jaksa) jaksa yang oleh UU diberi kewenangan untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht)
Penasihat Hukum seseorang yang
memenuhi syarat yang ditentukan oleh atau berdasarkan UU untuk memberikan bantuan hukum
TAHAP-TAHAP PEMERIKSAAN
PERKARA PIDANA
Surat panggilan
Memuat:
Alasan pemanggilan (sebagai tersangka, saksi atau
ahli)
Ditandatangani oleh pejabat penyidik
Memperhatikan tenggang waktu yang wajar
dan layak
Tenggang waktu yang wajar (minimum 3 hari
sebelum pemeriksaan)
Jika panggilan pertama tidak hadir
panggilan kedua jika tetap tidak hadir
HAK-HAK TERSANGKA DALAM
PEMERIKSAAN
• Memberikan keterangan secara bebas tanpa tekanan dari siapapun dan dalam bentuk apapun (Pasal 117 Ayat 1
KUHAP)
• Hak untuk dicatat keterangannya secara teliti sesuai
dengan kata-kata yang disampaikan oleh tersangka sendiri (Pasal 117 Ayat 2 KUHAP)
• Hak untuk meneliti dan membaca kembali hasil
pemeriksaan sebelum ditandatangani (Pasal 118 Ayat 1 KUHAP)
• Catatan: Jika didampingi oleh PH maka sifat PH hanya pasif, yaitu terbatas hanya melihat dan mendengar
– Fungsi PH:
PENYIDIKAN
• Tujuan:
– Untuk mencari serta mengumpulkan bukti – Untuk membuat terang mengenai tindak
pidana yang terjadi
– Untuk menemukan tersangka
• Siapa yang menjadi penyidik?
– Pejabat polisi negara Ri
– Pejabat PNS tertentu yang diberi wewenang
PENAHANAN
Syarat-syarat:
Ada bukti yang cukup
Ada keadaan yang menimbulkan kekuatirak
bahwa tersangka/terdakwa akan:
Melarikan diri
Meghilangkan barang bukti
Melakukan perbuatan pidana lainnya
Ada surat perintah penahanan atau
penetapan hakim
Tembusan surat perintah penahan harus
MASA PENAHANAN
Tingkat
Penahanan Pihak yang Menahan HukumDasar Maksimal Waktu Penahan
Perpanjang an
Penahanan
Penyidikan Penyidik Pasal 24 Ayat 1 dan 2
KUHAP
20 hari 40 hari
Penuntutan Penuntut
Umum Pasal 25 Ayat 1 dan 2 KUHAP
20 hari 30 hari
Pengadilan
Negeri Hakim PN Pasal 26 Ayat 1 dan 2 KUHAP
30 hari 60 hari
Pengadilan
Tinggi Hakim PT Pasal 27 Ayat 1 dan 2 KUHAP
30 hari 60 hari
MA Hakim MA Pasa 28 Ayat 1 dan 2
KUHAP
JENIS PENAHANAN
• Penyidik, penuntut umum dan hakim berwenang untuk melakukan penahan dalam bentuk:
– Penahanan di rumah tahanan (rutan) – Penahanan rumah
– Penahanan kota
• Terhadap penahanan, tersangka/terdakwa dapat mengajukan:
– Penangguhan penahanan (Pasal 31 KUHAP); atau
• Penangguhan penahanan tidak memotong masa hukuman
– Pengalihan jenis penahanan (Pasal 22 KUHAP)
PENUNTUTAN
• Penuntutan adalah tindakan penuntut
umum untuk melimpahkan perkara pidana ke PN yang berwenang dengan permintaan supaya perkara tersebut diperiksa dan
diputus oleh hakim (Pasal 1 butir 7 KUHAP)
• Penuntut Umum selanjutnya membuat
surat dakwaan
– Rumusan surat dakwaan harus sejalan dengan hasil pemeriksaan penyidikan
SYARAT SURAT DAKWAAN
Syarat formil
Dakwaan harus memuat tanggal dan tandatangan dari penuntut umum, dengan memuat:
Nama lengkap
Tempat lahir/tanggal lahir Jenis kelamin
Kebangsaan Tempat tinggal Agama
Pekerjaan
Syarat materiil
BENTUK SURAT DAKWAAN
Tunggal dalam surat dakwaan, hanya ada satu tindak pidana yang didakwakan
Alternatif/pilihan dalam surat dakwaan, terdapat beberapa dakwaan yang disusun secara berlapis, di mana lapisan yang satu merupakan alternatif dan bersifat
mengecualikan dakwaan pada lapisan lainnya. Bentuk seperti ini dibuat bila belum didapat
kepastian perbuatan pidana mana yang paling tepat untuk dibuktikan Pertama: Pasal 362
Lanjutan…
Bertingkat/berlapis/subsidair surat dakwaan subsidair terdiri dari beberapa dakwaan yang disusun secara berlapis yang
mana lapisan yang satu berfungsi menggantikan lapisan sebelumnya Contoh: pembunuhan, primair: Pasal 340
tentang pembunuhan berencana dan subsidair: Pasal 338 tentang pembunuhan
Kumulatif dalam surat dakwaan didakwakan beberapa tindak pidana sekaligus contoh: Pasal 338 tentang pembunuhan,
Pasal 363 tentang curat dan Pasal 285 tentang perkosaan
Campuran/kombinasi dalam surat dakwaan dikombinasikan antara dakwaan kumulatif dan dakwaan subsidair contoh:
PEMERIKSAAN DI
PENGADILAN
• Macam-macam acara pemeriksaan pidana
di PN
– Acara pemeriksaan cepat
• Tipiring (Pasal 205 KUHAP)
• Pelanggaran lalu lintas (Pasal 211 KUHAP)
– Acara pemeriksaan singkat Pemeriksaan
perkara yang oleh penuntut umum,
pembuktian dan penerapan hukumnya muda dan sederhana (tidak boleh lebih dari 2
minggu) contoh: adanya perdamaian dan
Lanjutan…
– Acara pemeriksaan biasa kurang lebih
sama dengan acara pemeriksaan singkat
namun ada beberapa hal yang membedakan, seperti:
• Hakim berbentuk majelis
• Ada surat pelimpahan perkara • Ada surat dakwaan
• Pemerksaan dilakukan secara bertahap sesuai
dengan KUHAP
• Pembuktian dilakukan secara berurutan • Saksi disumpah
ALAT BUKTI
• Pengertian
– Alat bukti yang ada hubungannya dengan suatu
tindak pidana, di mana alat-alat tersebut digunakan sebagai bahan pembuktian di persidangan untuk menimbulkan keyakinan bagi hakim
• Pasal 148 Ayat 1 KUHAP mengenai alat-alat bukti yang
sah
– Keterangan saksi
– Keterangan ahli
– Surat
– Petunjuk hanya dapat diperoleh dari keterangan
saksi, surat dan keterangan terdakwa
ALAT BUKTI ≠ BARANG BUKTI
Alat bukti
sebagaimana yang diatur di dalam
pasal 184 Ayat 1 KUHAP
Barang bukti
adalah
barang-barang yang bisa dikenakan
PUTUSAN (VONNIS)
• Bebas murni (vrijpraak) putusan ini dijatuhkan bilama dakwaan
JPU tidak terbukti sama sekali (Pasal 191 (1) KUHAP)
• Lepas dari segala tuntutan hukum (bebas tidak murni) (onslag van
rechts vervoolging) putusan ini dijatuhkan bilamana terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan namun dengan
pengecualian: (Pasal 191 (2) KUHAP)
– Perbuatannya bukan perbuatan pidana
– Terdakwa tidak dapat dipertanggungjawabkan pidananya (alasan
pemaaf)
– Dilakukan secara terpaksa – Membela diri (noodweer)
– Adanya alasan pembenar (diperintahkan UU atau menjalankan
perintah)
• Pemidanaan putusan ini dijatuhkan bilamana dakwaan JPU
UPAYA HUKUM
Pengertian
Hak terdakwa atau JPU untuk tidak menerima putusan
pengadilan, berupa:
Banding upaya hukum yang dapat diminta oleh salah satu pihak atau kedua belah pihak yang
berperkara atas putusan PN kepada PT
Kasasi upaya hukum yang dapat diminta oleh salah satu pihak atai kedua belah pihak yang berperkara atas putusan PT kepada MA
Peninjauan Kembali (upaya hukum luar biasa)
Putusan pengadilan telah bersifat inkracht