NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Dosen Pengampu : Whilis Putri Pitaloka, S.IP., M.Pd.
DISUSUN OLEH :
Haris Muhammad Haq D1091201002
Arinda Dinnia Widyanti D1091201006
Ricky Pratama D1091201016
Shella Angria Lestari D1091201022
Dewi Kania D1091201023
Riska Viantia Silvana D1091201024
Aulia Nurfatikhah D1091201026
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH KOTA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper ini yang berjudul “Norma-Norma dalam Kehidupan Masyarakat di Lingkungan Universitas Tanjungpura” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari paper ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester pada Mata Kuliah Kewarganegaraan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan pengetahuannya untuk membantu kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa kami ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Whilis Putri Pitaloka, S.IP., M.Pd. selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Kewarganegaraan di Universitas Tanjungpura yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni dan membantu kami dalam proses penyelesaian paper ini.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca agar dapat menjadi pembelajaran serta umpan balik bagi kami untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi masa yang akan datang. Akhir kata kami berharap nantinya makalah yang kami tulis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi insan-insan yang membacanya. Sekian dan kami ucapkan banyak terima kasih.
Pontianak, 5 Juni 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
DAFTAR TABEL...iii
DAFTAR GAMBAR...iv
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1. Latar Belakang...1
1.2. Rumusan Masalah...1
BAB II PEMBAHASAN...2
2.1 Pengertian Norma...2
2.2 Tingkatan dan Jenis-Jenis Norma Dalam Masyarakat:...2
2.3 Macam-Macam Norma dan Penerapannya di Lingkungan Universitas Tanjungpura 3 2.3.1. Norma Sosial...3
2.3.2. Norma Hukum...6
2.3.3. Norma Agama...11
2.3.4. Norma Kebiasaan...11
2.3.5. Norma Kesusilaan...16
BAB III PENUTUP...24
3.1. Kesimpulan...24
3.2. Saran...25
DAFTAR RUJUKAN...v
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kegiatan Terkait Norma Sosial di Lingkungan Universitas Tanjungpura
Tabel 2. 2 Klasifikasi Kegiatan terkait Norma Hukum di Lingkungan Universitas Tanjungpura
Tabel 2. 3 Norma Agama di Lingkungan Universitas Tanjungpura Tabel 2. 4 Norma Kebiasaan di Lingkungan Universitas Tanjungpura Tabel 2. 5 Tabel Norma Kesusilaan di lingkungan Universitas Tanjungpura
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Merokok sebagai Bentuk Pelanggaran Norma Hukum...8 Gambar 2. 2 Membuang Sampah Sembarangan...16 Gambar 2. 3 Kumpul Bersama...16
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia memiliki berbagai sikap dalam menjalani kehidupan seperti adanya sikap baik dan sikap buruk. Menurut Sarlito Sarwono dalam buku Pengantar Psikologi Umum (2009) sikap atau attitude adalah pencerminan rasa senang, tidak senang, atau perasaan biasa-biasa saja dari seseorang terhadap sesuatu (bisa berupa benda, kejadian, situasi, orang, maupun kelompok tertentu). Sikap baik memiliki ciri-ciri yaitu tidak merugikan orang lain, memberikan manfaat, lahir dari pengendalian diri, dan cara pikir positif.
Sedangkan sikap buruk dapat merugikan orang lain, lingkungan, dan diri sendiri, dan juga lahir karena kurangnya pengendalian diri juga cara pikir yang negatif. Menurut Tyas Palupi dan Dian R. Sawitri dalam jurnal Hubungan antara Sikap dan perilaku Pro- Lingkungan Ditinjau dari Perspektif Theory of Planned Behavior (2017) menyebutkan bahwa manusia dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik, sikap dan perilaku manusia mempengaruhi baik buruknya kondisi suatu lingkungan. Selain itu terdapat pula norma-norma yang berlaku di lingkungan sekitar seperti, norma kesusilaan, norma hukum, norma kesopanan, dan norma agama. Norma-norma tersebut lumrah ditemukan atau dijumpai dalam kehidupan sehari-hari namun tidak jarang pula ditemukannya norma- norma yang dilanggar dalam masyarakat. Baik perilaku yang baik maupun melanggar norma-norma masyarakat dapat diidentifikasi dari hasil survei di seluruh lingkungan Universitas Tanjungpura dan tidak keluar dari batas paling jauh.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apakah norma-norma dalam masyarakat dapat diidentifikasi di seluruh lingkungan Universitas Tanjungpura?
b. Apakah terdapat norma yang dilanggar di seluruh lingkungan Universitas Tanjungpura?
BAB II PEMBAHASAN 2.1Pengertian Norma
Bahasa latin norma berarti “siku-siku” (yang dipakai untuk mengukur), aturan dan pedoman dasar. Kata sifatnya adalah normalis yang berarti menyelaraskan dengan ukuran. Jika di artikan lebih luas pengertian norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat baik tertulis maupun tidak tertulis yang disertai dengan sanksi atau ancaman bagi pelanggarnya.
Pada mulanya norma berbentuk secara tidak terencana. Pada saat itu, norma hanya sebagai konsekuensi hidup bersama. Aturan atau norma ini hanya berupa perintah lisan dari orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Lama-kelamaan perintah lisan tersebut berkembang menjadi aturan atau norma tertulis yang sengaja dibuat agar lebih muda dipelajari dan tidak mudah untuk berubah-ubah. Dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat aturan, kaidah atau norma, baik yang berupa suatu keharusan, anjuran atau larangan. Kaidah atau norma yang ada di masyarakat ini merupakan aplikasi atau perwujudan dari nilai-nilai yang di anut oleh masyarakat tersebut.
Norma atau kaidah sangat diperlukan oleh masyarakat dalam mengatur hubungan antar anggota masyarakat. Norma menjadi panduan, tatanan dan pengendalian tingkah laku warga. Norma juga menjadi criteria bagi masyarakat untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang. Oleh Karena itu, pola kelakuan yang telah sesuai dengan norma selalu mengandung unsur pembelaan. Pada dasarnya anggota masyarakat mengetahui, mengerti dan menghargai adanya norma yang ada di masyarakat yang harus di patuhi. Namun, dalam pelaksanaannya selalu ada penyimpangan- penyimpangan dengan berbagai alasan.
2.2Tingkatan dan Jenis-Jenis Norma Dalam Masyarakat:
A. Tata Cara (Usage)
Adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya atau norma dengan sanksi yang sangat ringan terhadap pelanggarnya karena orang yang melanggar hanya mendapatkan sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja. Cara atau usage menunjuk pada suatu perbuatan yang berkaitan dengan hubungan antarindividu dalam masyarakat.
B. Kebiasaan (Folkways)
Adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage, karena kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga
menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.
C. Tata kelakuan (Mores)
Adalah aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol secara sadar atau tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota- anggotanya. Pelanggaran terhadap kelakuan akan diberi sanksi berat seperti diarak di depan umum atau bahkan dirajam.
D. Adat Istiadat (Custom)
Adalah norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat sehingga angota- anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan mendapat sanksi keras yang secara langsung dikenakan kepada pelanggar adat istiadat tersebut.
E. Hukum (Law)
Adalah norma-norma yang dirumuskan dan diwajibkan secara jelas dan tegas serta berlaku bagi semua masyarakat. Hukum merupakan norma yang tertulis dan dibukukan serta diberlakukan secara resmi dalam bentuk kitab Undang- Undang Hukum Pidana. Pelanggaran terhadap norma hukum dikenakan hukuman yang tegas sesuai peraturan hukum yang berlaku.
2.3Macam-Macam Norma dan Penerapannya di Lingkungan Universitas Tanjungpura
2.3.1.Norma Sosial
Norma sosial merupakan sebuah kumpulan peraturan sosial yang akan menjadi pedoman dalam melakukan sesuatu dan berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu dengan tujuan untuk mendorong dan menekan setiap setiap anggota masyarakat secara keseluruhan guna memperoleh nilai-nilai sosial. Norma sosial diambil dari kata dasar norma yang memiliki makna sebagai aturan, tata kelaukan atau tata aturan yang terbentuk secara makro. Norma dapat tertuang dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, konstitusi, konvensi hingga aturan tak tertulis. Sementara kata dasar sosial itu mengacu pada kehidupan sosial yang tidak memiliki batasan luas.
Norma sosial ini menjadi satu hal yang membuat suatu tindakan sosial yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Norma sosial terbentuk untuk menciptakan dan dipatuhi guna menciptakan padanan masyarakat yang teratur. Adanya norma ini tentu menjadi pedoman agar tidak boleh ada orang yang bertindak
sesuka hatinya, setiap perbuatan dan tingkah laku mausia harus dapat dipertanggungjawabkan. Norma sosial ini tentu harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat agar terciptaya kehidupan yang aman, tentram, dan damai.
Sangat penting dalam memahami lebih lanjut mengenai norma sosial sehingga masyarakat banyak dapat mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Norma sosial ini menjadi sebuah aturan, norma sosial memiliki sifat memandu, memengarugi hingga menentukan serta mengatur tindakan seseorang. Adanya norma sosial tentunya juga memiliki fungsi tersendiri di tengah kehidupan masyarakat. Fungsi dari norma sosial adalah sebagai pedoman hidup yang berlaku untuk setiap individu maupun masyarakat yang ada di dalam lokasi dan waktu yang spesifik. Selain itu pula fungsi norma sosial ini cukup beragam seperti sebagai media untuk menciptakan ketertiban dan keadilan dalam bermasyarakat serta menjadi suatu alat dalam menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial masyarakat. Kemudian menjadi suatu standar, sistem kendali, maupun petunjuk dalam masyarakat serta menjadi landasan dalam memberikan sanksi bagi mereka yang memang melakukan pelanggaran terhadap norma- norma yang berlaku.
Norma sosial juga memiliki ciri-ciri di dalamnya. Adanya ciri-ciri ini akan lebih mempermudah masyarakat dalam mengenali norma sosial. Ciri-ciri norma sosial ialah:
Memiliki sifat tidak tertulis, norma sosial biasanya hanya diingat, diresapi dan diterapkan dalam suatu interaksi antar anggota dalam kelompok masyarakat tertentu.
Ada karena hasil kesepakatan Bersama, satu diantara adanya norma sosial ini ialah untuk mengatur perilaku seluruh anggota masyarakat. Oleh karea itu, keberadaan norma sosial harus didasarkan dari hasil kesepakatan Bersama dalam suatu lingkungan masyarakat.
Bisa mengalami perubahan, seiring berjalannya waktu norma sosial memungkinkan untuk berubah, hal ini tak lain karena norma sosial terbentuk atas proses interaksi sosial dikelompok masyarakat yang dipengaruhi oleh perkembangan zaman juga.
Akan ditaati Bersama, norma sosial in merupakan suatu aturan Bersama yang di dalam kehidupan masyarakat, tentunya keberadaan norma sosial harus ditaati secara Bersama-sama oleh seluruh masyarakat.
Adanya hukum atau sanksi, norma sosial berjalan juga akan beriringan dengan suatu hukuman atau sanksi, hal ini terjadi karena memiliki sifat ringan, sedang dan berat. Keberadaan hukuman atau sanksi ini akan diberikan kepada masyarakat yang melanggar norma yang telah diberlakukan dan disetujui oleh masyarakat lainnya.
Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan norma sosial juga dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel ini dibuat berdasarkan kegiatan yang telah diamati di lingkungan Universtitas Tanjungpura
Tabel 2. 1 Kegiatan Terkait Norma Sosial di Lingkungan Universitas Tanjungpura
No Norma Kegiatan Positif Negatif Keterangan
1 Sosial Membuang
sampah √
Masih terdapat
masyarakat di sekitaran lokasi UNTAN yang membuang sampah sembarangan
2 Sosial Keamanan
Sekitar
√
Keamanan sekitar Fakultas Teknik kurang baik, pasalnya terdapat pencurian helm mahasiswa.
3 Sosial
Etika
berpakaian di tempat umum
√
Masyarakat di sekitar Lokasi UNTAN dan jyga mahasiswa sudah mencerminkan dalam etika berpakaian yang baik, sopan,bersih, dan serasi.
4 Sosial Menjaga
sopan santun
√ Masyarakat sekitar
lokasi kajian dan juga
dalam berbicara
mahasiswa berbicara kepada sesama dengan sopan dan santun
5 Sosial Membantu
sesama
√
Mahasiswa UNTAN saling membantu sesame baik itu ke mahasiswa lain dan masyarakat sekita
6 Sosial
Toleransi antar umat beragama
√
Mahasiswa UNTAN memberhentikan kegiatannya sejenak
saat azan
berkumandang
7 Sosial Menghargai orang lain
√
Mahasiswa UNTAN saling menghargai saat mengeluarkan
pendapat.
8 Etika makan
dan minum
√
Masih terdapat
masyarakat dan
mahasiswa UNTAN yang makan dan minum sambal berdiri dan menunjukkan hal yang tidak sopan 2.3.2.Norma Hukum
Norma hukum merupakan satu di antara macam norma yang sangat erat dengan kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Hukum sebagai suatu alat dibuat untuk ditaati sebagai perintah dan/atau dihindari sebagai larangan. Hukum juga sering dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan tatanan hidup sehingga menjamin perlindungan untuk masyarakat.
Norma hukum adalah ketentuan yang mengikat dalam masyarakat. Norma hukum ini dijadikan sebagai tolok ukur dalam penilaian atau perbandingan tingkah laku masyarakat sesuai aturan dan/atau kaidah yang berlaku. Norma hukum umumnya
berupa perintah, kewajiban, dan larangan, serta hak yang harus dihormati karena masing-masing dimiliki dan berdampingan dengan milik orang lain.
Norma hukum menurut Hans Kelsen adalah sesuatu yang seharusnya ada atau seharusnya terjadi, khususnya manusia harus berperilaku dengan cara tertentu.
Pendapat Kelsen ini dikutip dari penjelasan kata norma dalam bahasa Inggris, yaitu something ought to be or ought to happen, especially that a human being ought to behave in a spesific way. Sejalan dengan Kelsen, Achmad Ali berpendapat bahwa pengertian dari norma hukum adalah aturan-aturan atau cara-cara bersikap yang sifatnya menjadi wajib dengan adanya pembebanan sanksi serta diberlakukan oleh otoritas pengendalian. Makna norma hukum tercantum dalam UUD 1945 Pasal 1 Ayat (3) di mana norma hukum harus mampu menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang tertib, adil, dan beriorientasi pada kemasyarakatan.
Norma hukum memiliki fungsi dan ciri untuk mengatur keberlangsungan kegiatan dalam hidup masyarakat. Norma hukum berfungsi sebagai pedoman hidup yang wajib ditaati oleh masing-masing masyarakat di suatu wilayah sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Selain itu, norma hukum juga memiliki fungsi dalam menjaga stabilitas dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial yang secara kodrati terikat dengan hak asasi sejalan dengan fungsi norma hukum yang membatasi larangan dan perintah. Jika terbukti adanya pelanggaran, norma hukum secara tegas mampu menjatuhkan sanksi atau risiko kepada pelaku pelanggaran. Adanya norma hukum mampu menciptakan masyarakat yang adaptif mengingat norma hukum di setiap wilayah tidak jarang berbeda sehingga masyarakat perlu menyesuaikan di mana ia tinggal.
Norma hukum memiliki ciri-ciri yang menjadi pembeda dengan norma-norma lain yang ditemukan di sekitar kehidupan masyarakat. Ciri yang umumnya ditemukan adalah norma hukum berisi tata cara, kaidah, dan panduan. Pemberlakuan norma hukum secara khusus dilakukan oleh pemerintah melalui otoritas resmi. Hal ini menjadikan norma hukum sebagai satu komplementer yang fundamental dalam penyelenggaraan hidup kemasyarakatan. Norma hukum yang mengikat dan bersifat memaksa menjadikan norma ini harus dipatuhi karena adanya sanksi seperti hukuman penjara, denda, dan lain sebagainya.
Observasi implementasi norma hukum di lingkungan Universitas Tanjungpura dilakukan untuk mengetahui ketaatan masyarakat terhadap norma-norma hukum yang ada. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan beberapa implementasi norma
hukum yang menunjukkan kegiatan negatif. Hal ini sangat disayangkan mengingat norma hukum seharusnya ditaati oleh masyarakat, khususnya yang sedang berada di lingkungan Universitas Tanjungpura.
Gambar 2. 1 Merokok sebagai Bentuk Pelanggaran Norma Hukum
Implementasi terkait norma hukum juga dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel ini menunjukkan klasifikasi sejumlah kegiatan yang ditemukan di lingkungan Universitas Tanjungpura.
Tabel 2. 2 Klasifikasi Kegiatan terkait Norma Hukum di Lingkungan Universitas Tanjungpura
9 No
.
Norm
a Kegiatan Positi f
Negati
f Keterangan
1 Huku
m
Merokok √ Hal ini merupakan
pelanggaran norma hukum dengan dasar Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 10 Tahun 2010 tentang Kawasan Tanpa Rokok.
2 Huku
m
Melawan arah jalan dan tidak taat rambu
√ Hasil observasi
menunjukkan masih banyak masyarakat yang melawan arah jalan pada jalur yang bersifat one way. Hal ini dapat membahayakan dan melanggar fungsi rambu.
3 Huku
m
Pengambilan ikan
√ Kegiatan ini diketahui dari
pengakuan penjaga
keamanan bahwa terdapat
oknum yang ingin
mengambil ikan yang ada di
Gedung Konferensi
UNTAN.
4 Huku
m
Menggunaka n pedestrian untuk sepeda listrik dan skuter
√ Spanduk peringatan sudah dipasang namun masih ditemukan pelanggaran.
5 Huku
m
Parkir ilegal √ Pelanggaran berupa adanya pemanfaatan lahan untuk
parkir sehingga
menyebabkan kemacetan karena lahan tidak diperuntukan untuk parkir.
6 Huku
m
Penggunaan atribut di lingkungan
√ Hasil observasi ditemukan
mahasiswa/i yang
menggunakan atribut
2.3.3.Norma Agama
Norma agama adalah aturan yang bersumber dari ajaran Tuhan, sanksi terhadap yang melanggar berupa dosa. Norma agama juga berarti berbagai aturan hidup yang berupa perintah-perintah serta larangan-larangan, yang diyakini bersumber dari Tuhan.
Umumnya setiap pemeluk agama menyakini bawa barang siapa yang mematuhi perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangan-larangan Tuhan akan memperoleh pahala. Sebaliknya barang siapa yang melanggarnya akan berdosa dan sebagai sanksinya, ia akan memperoleh siksa. Berikut adalah tabel pelanggaran norma agama yang ada di sekitar kawasan Universitas Tanjungpura.
Tabel 2. 3 Norma Agama di Lingkungan Universitas Tanjungpura No Norma Kegiatan Positif Negati
f Keterangan
1 Agama
Saling mengingatkan sholat ketika adzan
berkumandang. √
Beberapa mahasiswa di lokasi yang saling mengingatkan dan mengajak untuk sholat
2 Agama
Hening sejenak ketika adzan berkumandang.
√
Ketika Adzan
berkumandang ada salah satu mahasiswa yang mengingatkan untuk hening sejenak
3 Agama
Ketika sudah larut malam masih ada yang berduaan di sekitaran Auditorium UNTAN.
√
Berduaan merupakan hal yang dilarang oleh agama apalagi sudah larut malam
4 Agama
Tidak berdoa ketika memulai pelajaran di
perkuliahan. √
Dalam lingkungan Untan sudah sangat jaran sekali ketika memulai kelas untuk berdoa masing-masing
5 Agama
Sudah sangat menjaga toleransi di lingkungan
UNTAN. √
Mahasiswa Untan khususnya jurusan PWK sudah sangat menaga toleransi umat beragama
2.3.4.Norma Kebiasaan
Secara lazim norma kebiasaan (folkways) diartikan sebagai norma atau kaidah yang berasal dari tradisi atau adat kebiasaan turun temurun. Kebiasaan yang dilakukan dimaknai sebagai tindakan berulang, karena pada dasarnya hal itu dilakukan karena
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), norma kebiasaan terdiri dari kata
“norma” dan “kebiasaan”. Norma dalam KBBI diartikan sebagai hal yang mengikat suatu warga kelompok dalam masyarakat dalam bentuk aturan atau ketentuan sedangkan, kebiasaan di dalam KBBI dijabarkan sebagai pola yang dilakukan berulang kali atas suatu bentuk tanggapan mengenai situasi tertentu yang dilakukan oleh individu untuk hal yang selalu sama. Jadi dapat disimpulkan bahwa norma kebiasaan adalah aturan mengikat yang terbentuk dari suatu perilaku yang dilakukan terus-menerus dan telah ada dan disetujui di suatu warga kelompok masyarakat.
Pelaksanaan norma kebiasaan sangat berdampak dalam kehidupan sehari-hari, apalagi di era degradasi moral saat ini. Dampak yang diakibatkan jelas merupakan dampak yang baik, apabila kita menjalankan nilai-nilai norma kebiasaan. Misalnya kita melakukan suatu tindakan yang termasuk dalam norma kebiasaan, contohnya kebiasaan menghormati dan mendahulukan orang yang lebih tua, tindakan tersebut mengakibatkan kita akan disukai oleh banyak orang, dihormati kembali, dan dicap sebagai anak baik serta bermoral. Apabila kita tidak menjalankan norma kebiasaan ini sebagaimana mestinya, alih-alih mendapatkan dampak baik, justru kita akan mendapatkan dampak buruk, seperti kecaman dari berbagai pihak yang ada di dalam masyarakat dan yang terpenting kita akan mendapatkan sanksi atau hukuman yang berlaku. Dampak ini sangatlah buruk, maka dari itu kita harus menghindarinya dengan cara menjalankan norma yang berlaku. Hal ini jelas sekali, bahwa bagi anggota masyarakat tidak melaksanakan norma kebiasaan ini maka dia akan memperoleh sanksi atau hukuman. Sanksinya berupa mendapatkan kritikan, cemoohan, bahkan bisa dikucilkan atau diasingkan dari lingkungan masyarakat.
Norma kebiasaan memiliki beberapa ciri-ciri diantaranya ialah pertama, tindakan dilakukan secara terus-menerus atau berulang-ulang. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang dan dengan sadar menjadi kebiasaan yang disepakati oleh lingkungan di masyarakat. Kedua, bersifat adat istiadat, hal ini biasanya sesuai dengan nilai yang telah disepakati di masyarakat. Norma terbentuk sebagai wujud nyata dari nilai-nilai yang telah dianut oleh masyarakat, nilai ini biasanya bersifat kedaerahan atau sesuai dengan adat istiadat yang berlaku. Dalam hal ini, norma juga merupakan konsensus atau kesepakatan di masyarakat dan biasanya sifatnya sesuai dengan nilai-nilai adat masyarakat yang menyepakatinya. Ketiga, tindakan dilakukan dalam keadaan sadar dan memiliki tujuan yang baik. Norma kebiasaan umumnya merupakan kaidah yang mengatur cara berperilaku seseorang di suatu masyarakat.
Orang yang menganut norma ini, jelas dengan sadar melakukannya karena mengingat efek samping dari tidak melaksanakan norma ini. Selain, untuk menjauhkannya dari sanksi ataupun hukuman sebagai manifestasi dari tujuan baik norma kebiasaan, ada pula tujuan baiknya yaitu membuat tatanan kehidupan lebih teratur, tentram, dan damai.
Keempat, seperti halnya norma-norma lain, norma kebiasaan ini sifatnya mengikat, walau tidak tertuang di undang-undang. Berkaitan dengan cirinya yang bersifat mengikat, hal itu dikarenakan adanya sanksi sosial yang siap menunggu apabila kita melanggarnya. Selain ada sanksi sosial yang telah menunggu, norma yang ditaati itu karena sudah adanya kesepakatan di antara anggota kelompok masyarakat. Untuk diterima di masyarakat, maka kita harus menjalankan norma yang ada. Pengharapan atas penerimaan di lingkungan masyarakat ini yang membuat anggota masyarakat rela menjalankan norma yang ada. Kelima atau yang terakhir ialah bersifat wajib ditaati dan apabila melanggar akan dikenakan sanksi atau hukuman yang sesuai. Ciri norma kebiasaan yang kelima ini berkorelasi secara langsung dengan ciri yang keempat. Apabila kita melanggar norma, maka konsekuensi dari hal tersebut ialah kita mendapatkan sanksi atau hukuman sosial.
Selain memiliki ciri-ciri, norma kebiasaan juga memiliki fungsi. Fungsi tersebut antara lain; Pertama, norma kebiasaan memiliki fungsi untuk mengatur perilaku manusia di dalam lingkungan masyarakat dalam berinteraksi antara satu manusia dengan yang lainnya sesuai dengan norma yang telah berlaku. Kedua, norma kebiasaan juga menjadi dasar dalam pemberian hukuman atau sanksi terhadap anggota masyarakat yang melakukan perilaku menyimpang atau tidak patuh terhadap hal yang sudah disepakati di dalam masyarakat. Ketiga, norma kebiasaan mampu menjadikan lingkungan masyarakat yang tertib dan teratur. Norma pada dasarnya memiliki tujuan yang baik bagi tiap-tiap anggota yang menjalankannya, begitu pula dengan tujuan dari norma kebiasaan. Tujuan itu adalah agar norma kebiasaan ini menjadi dasar, pedoman, arahan, panduan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari bagi anggota masyarakat, khususnya dalam mereka berinteraksi dengan anggota masyarakat lain, hal seperti ini akan meminimalisir konflik yang terjadi antar anggota masyarakat dan munculnya ketentraman hidup.
Tujuan adanya norma kebiasaan ini berkorelasi dengan manfaat norma kebiasaan untuk menciptakan masyarakat yang teratur dan juga tentram, hal ini juga dalam hal
mana hal yang benar, begitu pula sebaliknya. Seperti halnya sikap konsumtif manusia, dimana tidak dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan yang dapat berdampak pada terkurasnya sumber daya alam secara membabi buta. Dengan adanya norma kebiasaan, maka manusia dapat lebih sadar akan hal tersebut.
Esensi dari norma kebiasaan bukan hanya sekedar menerapkannya. Esensinya lebih dalam daripada itu, memahami, lalu menerapkan, lalu mengerti akibat dari segala perbuatannya baik yang sejalan maupun yang berbenturan, bahkan menyimpang dari norma yang berlaku. Memahaminya membuat manusia lebih sadar akan kewajiban yang memang seharusnya dilakukan sedari awal, bahkan tanpa perlu memikirkan sanksi atau hukuman yang akan diterima atas tindakan itu. Adanya norma kebiasaan ini merupakan cerminan dari adanya nilai yang telah dianut oleh masyarakat.
Tabel 2. 4 Norma Kebiasaan di Lingkungan Universitas Tanjungpura No
.
Norma Kegiatan Positif Negatif Keterangan
1 Kebiasaan Menyapa orang lain √
Masyarakat di lokasi saling menyapa, baik itu sesama mahasiswa maupun masyarakat di sekitaran UNTAN
2 Kebiasaan Menggunakan pakaian
yang sopan √
Mahasiswa UNTAN menggunakan pakaian yang sopan saat jam perkuliahan
3 Kebiasaan
Mudik saat libur ataupun menjelang hari raya
√
Menjelang hari raya besar, mahasiswa
UNTAN biasanya
mudik atau pulang ke kampung halamannya
4 Kebiasaan Membuang sampah
sembarangan √
Masyarakat di sekitaran UNTAN masih sering membuang sampah sembarangan
5 Kebiasaan Kebiasaan mengadakan acara syukuran
√ Mahasiswa UNTAN
biasa melakukan
No .
Norma Kegiatan Positif Negatif Keterangan kegiatan acara syukuran seperti kegiatan ulang tahun program studi
6 Kebiasaan Parkir tidak beraturan √
Masih banyak
mahasiswa UNTAN yang memarkirkan kendaraannya secara tidak beraturan
7 Kebiasaan Sholat ketika adzan
berkumandang √
Mahasiswa di lokasi saling mengingatkan dan mengajak untuk sholat
8 Kebiasaan
Tidak berdoa ketika memulai pelajaran di perkuliahan
√
Mahasiswa UNTAN sudah jarang sekali memulai kelas dengan berdoa
9 Kebiasaan
Menggunakan
pedestrian way menjadi lintasan sepeda listrik
√
Masih banyak
masyarakat yang menggunakan
pedestrian way menjadi lintasan jalur sepeda listrik
10 Kebiasaan Kumpul bersama √
Banyak mahasiswa maupun masyarakat sekitar UNTAN yang berkumpul bersama untuk bersantai dan melepas penat
11 Kebiasaan Tidak menggunakan
helm √
Masih banyak
mahasiswa maupun masyarakat sekitaran UNTAN yang tidak menggunakan helm saat
Gambar 2. 2 Membuang Sampah Sembarangan
Gambar 2. 3 Kumpul Bersama
2.3.5. Norma Kesusilaan
Pengertian dari norma kesusilaan adalah aturan-aturan yang terdapat di masyarakat dan dijalankan oleh masyarakat itu sendiri. Aturan yang ada asalnya dari dalam hati nurani seseorang. Norma kesusilaan merupakan sesuatu hal yang kita jalani dan rasakan setiap harinya, dimana seseorang didorong untuk melakukan tindakan yang baik dan menghindari tindakan yang buruk [ CITATION And18 \l 1033 ]. Pengertian secara umum norma kesusilaan adalah sikap atau aturan yang asalnya dari hati dan nurani manusia. Norma ini berkaitan
dengan tindakan yang dilakukan baik atau tindakan yang dilakukan buruk. Oleh karena itu, norma kesusilaan pada dasarnya tidak memiliki aturan tertulis karena hanya berlandaskan pada budi pekerti seseorang dalam bertindak. Sedangkan menurut para ahli, pengertian Norma Kesusilaan adalah sebagai berikut:
Sartono Kartodirdjo, Norma Kesusilaan adalah Aturan-aturan yang mengatur tindakan manusia yang berdasarkan pada nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang berlaku dalam masyarakat. [ CITATION Ded18 \l 1033 ]
Menurut Soerjono Soekanto Norma Kesusilaan adalah Norma-norma yang mengatur tindakan manusia dalam hubungannya dengan nilai-nilai moral dan sosial yang dianggap baik atau buruk oleh masyarakat. [ CITATION Soe82 \l 1033 ]
Menurut Koentjaraningrat Aturan-aturan yang mengatur perilaku manusia dalam hubungannya dengan nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang berlaku dalam masyarakat. [ CITATION Ded18 \l 1033 ]
Menurut M. Arifin Norma Kesusilaan adalah Aturan-aturan yang mengatur perilaku manusia dalam hubungannya dengan nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dengan tujuan untuk menciptakan keharmonisan dan keselarasan antarindividu dan kelompok dalam masyarakat. [ CITATION Ded18 \l 1033 ]
Menurut Muhammad Ali Norma Kesusilaan adalah Aturan-aturan yang mengatur tindakan manusia dalam hubungannya dengan nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang dianggap baik atau buruk oleh masyarakat, dengan tujuan untuk mencapai keselarasan dan keharmonisan antarindividu dan kelompok dalam masyarakat. [ CITATION Ded18 \l 1033 ]
Dari pengertian para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa norma kesusilaan adalah aturan-aturan yang mengatur tindakan manusia dalam hubungannya dengan nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dengan tujuan untuk mencapai keharmonisan dan keselarasan antarindividu dan kelompok dalam masyarakat.
Norma kesusilaan memiliki fungsi sebagai pembatas dan menjadi pedoman hidup yang terjadi pada manusia, baik itu perilaku baik dan buruk. Biasanya, norma kesusilaan dijelaskan dari peraturan setempat melalui kebiasaan ataupun dari kebiasaan terdahulu atau nenek moyang.Dengan adanya norma kesusilaan yang ada di suatu lingkungan, sangat diharapkan agar setiap anggota masyarakat bisa saling menjaga hubungan dengan baik dan juga bisa berperilaku baik juga.Selain itu, diharapkan setiap individu dapat menghindari suatu perbuatan asusila atau perbuatan negatif. Jika kita melanggar norma kesusilaan maka akan mendapatkan sanksi sosial sehingga mendapatkan hukuman.Seperti halnya kita hidup di suatu tempat dengan kebudayaan, suku, maupun adat istiadat yang berbeda. Maka, norma yang berlaku juga berbeda.
Kita harus mengikuti norma tersebut secara sukarela demi keamanan serta kenyamanan hidup bermasyarakat.Jadi pada intinya, norma kesopanan memiliki tujuan untuk mengatur perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang. Dan apabila dilanggar maka akan membuat nilai atau kualitas diri sendiri menurun, orang lain bisa saja menilai diri kita negatif.
Tujuan norma kesusilaan adalah[ CITATION And18 \l 1033 ] :
Untuk mengatur perilaku manusia dalam hubungannya dengan nilai-nilai moral dan sosial yang berlaku di masyarakat.
Menetapkan standar perilaku yang dianggap baik dan benar dalam hubungannya dengan kewajiban, tanggung jawab, dan hak individu dalam masyarakat.
Masyarakat dapat mempromosikan nilai-nilai seperti kesopanan, kejujuran, keadilan, kesederhanaan, dan penghargaan terhadap hak-hak dan martabat manusia.
Membantu mencegah tindakan yang merugikan orang lain atau merusak lingkungan sosial.
Individu dapat membentuk citra diri yang positif dan dihormati di masyarakat.
Dapat membantu menjaga harmoni dan stabilitas sosial dalam masyarakat.
Terdapat dua jenis norma kesusilaan, yaitu ormal dan non formal[ CITATION Dja16 \l 1033 ].
1. Formal
Masyarakat hidup dengan aturan yang dibuat oleh pemerintah atau institusi resmi. Hubungan antara masyarakat dan lembaga tersebut bersifat mengikat dan berlaku bagi semua orang. Contoh norma kesusilaan formal adalah UUD 1945 dan Pancasila di Indonesia. Negara Indonesia yang majemuk menuntut adanya hubungan yang harmonis antar warganya dengan menjunjung nilai-nilai UUD 1945 dan Pancasila. Pelanggaran terhadap norma ini dapat dikenakan sanksi yang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
2. Non Formal
Ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun tidak tertulis secara resmi, etika atau aturan dalam hidup bersama harus dijalankan. Setiap keluarga memiliki aturan yang berbeda-beda, tergantung pada kebiasaan hidup mereka.
Dalam situasi non formal, seperti di lingkungan baru, masyarakat diharapkan lebih peka dalam menjalankan norma kesusilaan non formal.
Contohnya adalah berbicara dengan sopan kepada orang yang lebih tua.
Dalam penerapan sehari-hari dalam kehidupan terdapat beberapa contoh dalam hal ini ada 36 contoh norma kesusilaan:
1. Menjaga kesopanan dan etika dalam berbicara.
2. Menghormati orang tua dan orang yang lebih tua.
3. Menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan.
4. Tidak merokok di tempat umum 5. Menjaga kebersihan lingkungan 6. Membantu orang yang membutuhkan
7. Tidak membicarakan orang lain di belakang mereka 8. Memberi salam kepada orang yang dikenal
9. Tidak menggunakan kata-kata kasar
10. Tidak mengambil barang milik orang lain tanpa izin 11. Mengantri dengan tertib
12. Membantu membayar tagihan jika bersama-sama makan di restoran 13. Tidak merusak fasilitas umum
14. Tidak membunyikan klakson terus-menerus di jalan raya 15. Menjaga ketertiban di tempat umum
16. Menjaga kesehatan dengan pola makan yang sehat 17. Tidak membuang sampah sembarangan
18. Tidak menghindari tanggung jawab 19. Tidak menuduh orang lain tanpa bukti
20. Menghindari perilaku yang mengganggu orang lain 21. Tidak meminta sesuatu yang tidak pantas
22. Tidak memalsukan dokumen
23. Tidak mengintimidasi atau memaksa orang lain 24. Tidak mengambil jalan pintas untuk mencapai tujuan 25. Menjaga ketertiban di tempat kerja
26. Tidak menipu atau berbohong
27. Tidak mengganggu privasi orang lain
28. Menghargai perbedaan budaya, agama, dan suku 29. Menghargai waktu orang lain
30. Tidak memasuki area yang dilarang
31. Menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan 32. Tidak membuka rahasia orang lain
33. Tidak berbicara keras di tempat umum 34. Tidak menipu dalam bisnis atau transaksi.
35. Tidak membuang limbah kimia sembarangan.
36. Tidak membunuh hewan secara sembarangan.
Tabel 2. 5 Tabel Norma Kesusilaan di lingkungan Universitas Tanjungpura No Norma Kegiatan Positif Negati
f
Keterangan
1 Kesusilaa n
Berbicara sopan kepada seseorang yang lebih tua.
√
Terlihat pengunjung Taman Rektorat yang datang membawa keluarga, anak-anak yang datang bersama
orang tuanya
berbicara dengan sopan kepada orang tuanya.
2 Kesusilaa n
Tidak Merokok di
tempat umum √
Terdapat banyak pengunjung Taman Rektorat khususnya pengunjung laki-laki yang merokok di
tempat umum
termasuk membuang
puntung rokok
sembarangan.
3 Kesusilaa n
Menjaga kebersihan
lingkungan √
Pengunjung menjaga kebersihan Taman Rektorat khususnya pengunjung yang membawa makanan dan minuman dari luar maupun yang dibeli didalam Taman Rektorat tidak
No Norma Kegiatan Positif Negati f
Keterangan
4 Kesusilaa n
Memberi salam kepada
orang yang dikenal √
Pengunjung yang saling mengenal memberikan senyum, sapa, dan salam
kepada sesama
pengunjung yang dikenalnya. Dan bahkan terdapat beberapa pengunjung
yang tetap
memberikan
senyuman kepada pengunjung lainnya yang tidak dikenal
ketika sedang
bertatapan muka.
5 Kesusilaa
n Tidak berkata kasar √
Pengunjung Taman Rektorat khususnya mahasiswa yang sedang melakukan aktivitas didalam area
UNTAN tetap
berbicara dengan sopan santun tanpa mengucapkan kata- kata kasar.
6 Kesusilaa n
Tidak merusak fasilitas umum
√ Pengunjung Taman
Rektorat khsusnya mahasiswa Untan
yang sedang
menggunakan
fasilitas di UNTAN
No Norma Kegiatan Positif Negati f
Keterangan
tidak merusak
fasilitas yang disediakan seperti bangku taman, tong sampah, tempat cuci tangan, toilet, gazebo, dan lainnya.
7 Kesusilaa n
Tidak membuang
sampah sembarangan √
Pengunjung Taman Rektorat khususnya mahasiswa UNTAN tidak membuang sampah sembarangan
dan membuang
sampah ditempat sampah namun ada sedikit titik Lokasi yang ditemukan sampah makanan yang ditinggalkan semabarangan
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan
Penanaman nilai dan norma yang berlaku didalam masyarakat sejatinya diwarisi melalui individu kepada individu lainnya. Nilai-nilai tersebut mengandung berbagai pedoman bagi individu dalam kehidupan bermasyarakat karena didalamnya juga terdapat sistem tindakan. Sistem tindakan ini secara umum berlaku dan dipraktikkan oleh individu lainnya yang mana jika terdapat suatu tindakan yang bertolak belakang dengan sistem nilai yang ada, maka tindakan tersebut bisa dikatakan tindakan yang menyimpang dari nilai yang berlaku.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh tim penyusun di lingkungan Universitas Tanjungpura diperoleh hasil dari sikap dan perilaku masyarakat dalam bersosialisasi. Penilaian ini kami lakukan dengan meninjau perilaku berdasarkan lima jenis norma yang ada, yaitu norma sosial, norma hukum, norma agama, norma kebiasaan, dan norma kesusilaan. Untuk setiap jenis norma terdiri dari beberapa kegiatan dengan memperlihatkan respon yang diberikan oleh masyarakat berupa respon positif atau respon negatif. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan bersosialisasi di lingkungan Universitas Tanjungpura masih diperoleh beberapa kegiatan yang menghasilkan respon negatif dan cenderung merugikan orang lain. Adapun contoh kegiatan negatif dari norma kesusilaan yang merugikan orang lain ialah merokok di ruang publik. Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan, hal ini terjadi di Kawasan Rektor UNTAN dimana oknum juga membuang puntung rokok yang telah ia konsumsi secara sembarangan. Hal ini tentu saja dapat mengganggu kenyaman pengunjung lain serta kebersihan ruang publik tersebut. Masih banyak ditemukan respon negatif dari aktivitas masyarakat berdasarkan norma yang telah diklasifikasikan.
Maka dari itu kedudukan norma, etika, dan moral memang sangat penting untuk diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan beramsyarakat.
Norma-norma dasar sangat diperlukan untuk dipahami oleh masyarakat dalam mengatur hubungan antar sesama. Untuk memahami dan mencermati makna dari norma, seorang individu terlebih dahulu memahami mengenai etika. Etika dapat membantu dalam mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu dilakukan dan
yang perlu dipahami karena etika dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan.
3.2. Saran
Sebagai penutup laporan paper yang telah ditugaskan mengenai norma-norma kehidupan bermasyarakat di lingkungan Universitas Tanjungpura, maka beberapa saran berikut ini dapat penulis sampaikan kepada pembaca:
Pertama, kepada masyarakat umum untuk lebih memahami dengan baik makna dari norma-norma dasar dalam kehidupan bersosialisasi. Hal ini bertujuan untuk mencapai kenyamanan bersama dan memperoleh kehidupan yang patuh terhadap norma-norma yang berlaku.
Kedua, kepada rumpun mahasiswa untuk mencerminkan perilaku bahwa kita merupakan seorang mahasiswa yang memiliki etika dan bermoral tinggi. Materi mengenai adab dan perilaku yang telah diperoleh dapat dijadikan pedoman dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari karena banyak nilai positif yang dapat dirasakan dan dapat diterapkan.
DAFTAR RUJUKAN
[1] A. Kaelan, "Norma Kesusilaan dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Hukum," Jurnal Hukum Novelty, Jakarta, 2018.
[2] D. Sudrajat, "Norma Hukum dan Norma Kesusilaan: Perspektif Teori Hukum," Jurnal Hukum Res Publica, Jakarta, 2018.
[3] S. Soekanto, "Pengantar Pengetahuan Hukum," Rajawali Press, Jakarta, 1982.
[4] Djaali, "Norma Kesusilaan Dalam Etika Bisnis," Jurnal Etika Bisnis, Jakarta, 2016.
Amalia, Rizky. 2021. Norma Sosial dan Contohnya dalam Mengatur Perilaku Manusia di Masyarakat. 30 Oktober . https://kids.grid.id/read/472966075/norma-sosial-dan- contohnya-dalam-mengatur-perilaku-manusia-di-masyarakat?page=all.
Ahmad. t.thn. Pengertian Norma: Fungsi, Jenis, Contoh dan Ciri-cirinya.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-norma/.
Amanda. t.thn. Norma Sosial: Pengertian, Fungsi, Jenis, Ciri dan Contohnya.
Ananda, Bertold. 2022. 15 Contoh Norma Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari. 03 november . https://www.celebrities.id/read/contoh-norma-sosial-dalam-kehidupan-sehari-hari- FV14W6.
Grid Kids. (2019, Desember). Mengenal Norma Kebiasaan. Retrieved from Kidsgrid id:
https://kids.grid.id/read/473064478/mengenal-norma-kebiasaan-ciri-ciri-dan-contoh- perilakunya-sehari-hari?page=all#:~:text=Norma%20kebiasaan%20adalah
%20tindakan%20sesuai%20aturan%20yang%20dilakukan,sesuai%20dengan%20nilai
%20yang%20sudah%20disepakati%20di%
Haloedukasi, R. (2023). 10 Contoh Norma Kebiasaan dalam Kehidupan Sehari-hari . Retrieved from Halo Edukasi.com: https://haloedukasi.com/contoh-norma-kebiasaan Nandy. (2021). Gramedia Blog. Norma Kebiasaan dan Contoh Norma Kebiasaan Retrieved
from Gramedia Blog web site : https://www.gramedia.com/literasi/norma-kebiasaan/
Yonatan, Agnes Z. 2022. Memahami Norma Sosial: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contoh . 11 November . https://www.detik.com/bali/berita/d-6400345/memahami-norma- sosial-pengertian-fungsi-jenis-dan-contoh#:~:text=Contoh%20Norma%20Sosial,-
Untuk%20lebih%20memahaminya&text=Membuang%20sampah%20pada
%20tempatnya.,Menjaga%20sopan%20santun%20dalam%20berbicara.