• Tidak ada hasil yang ditemukan

DETEKSI GEN VITAMIN D RECEPTOR VDR YANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DETEKSI GEN VITAMIN D RECEPTOR VDR YANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DETEKSI GEN VITAMIN D RECEPTOR (VDR) YANG

DIEKSTRAKSI DARI DARAH DENGAN METODE

POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)

PROPOSAL KTI

Disusun oleh :

Bayu Kharisma NPM 411115070

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

(2)
(3)
(4)

BAB I

dapat digunakan untuk identifikasi seseorang. Sampel tes DNA dapat

diperoleh dari hampir semua sampel biologis tubuh, tetapi yang sering

digunakan adalah darah (Sadita,2009).

Menurut Smith (2010) 74% DNA dari saliva berasal dari sel darah

putih dan lainnya berasl dari sel epitel bukal. DNA yang di hasilkan oleh

saliva berasal dari sel epitel bukal. DNA yang di hasilkan oleh saliva

pervolumenya sama dengan kualitas DNA yang di hasilkan oleh darah,

sehingga DNA saliva dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi genetik.

Ekstraksi adalah jenis pemisahan satu atau beberapa bahan

dari suatu padatan atau cairan. Proses ekstraksi bermula dari

penggumpalan ekstrak dengan pelarut kemudian terjadi kontak antara

bahan dan pelarut sehingga pada bidang datar antarmuka bahan

ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan massa dengan cara difusi. Bahan ekstraksi yang telah tercampur dengan pelarut yang

telah menembus kapiler-kapiler dalam suatu bahan padat dan

(5)

dalam bahan ekstraksi dan terjadi difusi yang memacu keseimbangan

konsentrasi larutan dengan larutan di luar bahan (Sudjadi, 1988).

Vitamin D receptor (VDR), merupakan bagian dari kelompok

reseptor steroid. Semua organ target memiliki resptor vitamin D (VDR)

pada inti selnya. VDR memiliki afinitas yang besar terhadap calcitrol.

Setelah mencapai organ target, calcitrol akan terlepas dari protein

pengikatnya, kemudian masuk kedalam sel dan berinteraksi dengan

VDR membentuk kompleks 1,25(OH)2D-VDR. Terdapat hubungan

sebab akibat antara fungsi kompleks 1,25(OH)2D-VDR dengan

imunitas tubuh terhadap infeksi bakteri maupun virus. Perubahan pada

fungsi VDR akibat mutasi, mengakibatkan masuknya infeksi

mikrobakteria atau infeksi infeksi virus kedalam tubuh

(Ginanjar,dkk.,2008).

Menurut Roy (1999)VDR bisa ditemukan dalamsel-sel sistem

kekebalan tubuh salah satunya sel monosit. Hal tersebut sesuai dengan

salah satu fungsi dari Gen Vitamin D Receptor (VDR) yaitu berperan

dalam memodulasi respon imun terhadap serangan kuman patogen.

VDR terdapat dalam sitoplasma makrofag.

PCR adalah reaksi polimerase berantai, yaitu reaksi yang

melibatkan enzim polimerase yang dilakukan secara berulang-ulang.

Yang diulang-ulang adalah proses pemisahan untai ganda DNA

menjadi untai tunggal, hibridisasi primer untuk mengawali replikasi DNA

dilanjutkan dengan proses penambahan basa pada cetakan DNA oleh

enzim polimerase, untuk melakukan kegiatan ini dibutuhkan tabung

(6)

cycler, suatu mesin yang mampu menaikkan dan menurunkan suhu

dengan cepat, dan bahan-bahan untuk membuat reaksi PCR

(Mahmuddin,2010).

Saat ini PCR juga sering digunakan untuk membuat fragmen DNA

spesifik untuk diinsersikan secara langsung ke dalam suatu vektor,

sehingga tidak memerlukan tahapan skreening suatu perpustakaan

DNA.PCR merupakan tehnik amplifikasi DNA selektif in vitro yang

meniru fenommena replikasi DNA in vivo. Komponen reaksi yang

diperlukan dalam teknik ini adalah untai tunggal DNA sebagai cetakan,

primer (sekuens oligonukleotida yang mengkomplementeri akhiran

sekuens cetakan DNA yang sudah ditentukan), dNTPs

(deoxynucleotide triphosphates), dan enzim TAQ polimerase yaitu

enzim dari bakteri Termovilus aquatikus (Morin.,dkk 2004).

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk

membuktikan adanya Gen Vitamin D Receptor (VDR) dari darah

seseorang.

1.2 . Rumusan Masalah

Dikarenakan penggunaan darah sebagai sampel deteksi Gen

Vitamin D Reseptor (VDR) bisa memakan waktu yang lama,biaya yang

(7)

pada pasien maka peneliti ingin menggantikan sampel darah dengan

saliva untuk mendeteksi Gen Vitamin D Receptor (VDR).

1.3 . Tujuan Masalah

Untuk membuktikan keberadaan Gen Vitamin D Reseptor (VDR)

pada darah dengan menggunakan PCR (Polymerase Chain

Reaction).

1.4 . Pembatasan Masalah

Pada pembatasan masalah kali ini,peneliti memilih kriteria sampel

dari mahasiswa/i dengan rentang usia 17-20 tahun serta tidak

merokok.

1.5 . Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik : Untuk memberikan informasi kepada para

peneliti bahwa apakah terdapat atau tidaknya Gen Vitamin D

Reseptor (VDR) pada darah

2. Manfaat Praktis : Diharapkan agar kedepannya dengan

penggunaan saliva sebagai sampel maka tidak memakan waktu

yang lama, tidak menyakitkan, dan tidak menimbulkan rasa

(8)

Bab2

Bab3

Bab4

(9)
(10)
(11)

Referensi

Dokumen terkait

Urteak igaro dira orduz geroztik eta euskara batuak ekarri dituen onurak garrantzitsuak izan dira batzuentzat. Euskara bateratu bat beharrezkoa izan da euskalki ezberdinetako

Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 18.6 gaya-gaya disalurkan antara komponen-komponen struktur dengan menggunakan sambungan grouting, kunci geser, sambungan mekanis, sambungan

lingkungannya maka free body diagramnya hanya menunjukkan 2 gaya saja yang bekerja pada. ujungnya Yaitu

Jika bunga digabungkan secara kontinu dalam 1 tahun, maka m menjadi tak terbatas, maka nilai asset pada akhir tahun menjadi :... ™ Discounting &

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggantian Azolla microphylla fermentasi (AMF) dengan jamur Trichoderma harzianum sebagai pengganti bungkil

Ada yang berlaku seperti toggle switch dimana selektor dapat berhenti pada satu posisi, dan ada yang berlaku seperti push button, dimana setelah melakukan pemilihan

Sejajar dengan dapatan kajian penyelidik terdahulu, didapati penilaian terhadap tahap komitmen amalan dalam memenuhi keperluan syarak dan pihak autoriti berkaitan

Bütün arkadaşlarımız konuştuktan sonra düşündüm ki, hangi terimlerle söylersek söyleyelim bir ötekinin varlı­ ğını kabul ediyoruz; yani izafi olarak, bir