• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Supplement Basis Data. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Modul Supplement Basis Data. docx"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

PENDALAMAN MATERI UJI KOMPETENSI LSP LPPPTK KPTK

Kompetensi Keahlian: Rekayasa Perangkat Lunak

MODUL 2

MENGGUNAKAN BASIS DATA

(2)

Pengarah:

1. Dr. Rusdi, M.Pd.

2. Yopi Sopian, ST., M.Pd. Penulis:

1. Alun Sujjada, S.Kom., M.T Editor:

1. Singgih Afifa Putra, S.Pi., M.Si. 2. Robert Polikarpus

3. Andi Risda 4. Rizal Mattawang

© Hak Cipta Milik LPPPTK KPTK Gowa, Tahun 2017 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tujuan suatu masalah; dan pengutipan tidak merugikan kepentingan LPPPTK KPTK Gowa.

(3)

KATA PENGANTAR

Profesi guru dan tenaga kependidikan harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Hal ini dikarenakan guru dan tenaga kependidikan merupakan tenaga profesional yang mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu “Menciptakan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”. Untuk itu guru dan tenaga kependidikan khususnya guru bidang vokasi dalam menjamin profesionalisme nya wajib melakukan untuk dapat melakukan asesmen kompetensi keahlian.

Modul Pendalaman Materi Uji Kompetensi Sertifikasi Keahlian Bagi Guru khususnya yang berpartisipasi dalam Program Keahlian ganda adalah untuk institusi penyelenggara program keahlian ganda dan merupakan petunjuk bagi penyelenggara pelatihan di dalam melaksanakan pengembangan modul yang merupakan salah satu sumber belajar bagi guru vokasi. Modul ini disajikan untuk memberikan informasi tentang deskripsi dan kisi-kisi materi uji kompetensi yang akan digunakan dalam asesmen kompetensi keahlian pada kegiatan program keahlian ganda, dan sertifikasi keahlian bagi guru dan tenaga kependidikan nantinya.

Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi secara maksimal dalam mewujudkan modul ini, mudah-mudahan modul ini dapat menjadi acuan dan sumber inspirasi bagi guru dan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program yang dimaksud. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan modul ini di masa mendatang.

(4)

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR...vi

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

GLOSARIUM...ix

PENDAHULUAN: MODUL ASESMEN KOMPETENSI GURU VOKASI...1

A. Latar Belakang...1

B. Ruang Lingkup...4

C. Tujuan dan Manfaat...4

D. Metode Pembelajaran...4

E. Daftar Pustaka...6

(5)
(6)

DAFTAR GA

Gambar 1. Alat Tangkap Rawai...3 YGambar 2. Cara Pengoperasian Alat Tangkap Rawai...3 YGambar 3. Selanjutnya Selanjutnya...3 YGambar 4. Selanjutnya Selanjutnya Selanjutnya Selanjutnya Selanjutnya

(7)

DAFTAR T

Tabel 1. Unit-unit kompetensi Klaster Perakitan dan Pengoperasian Alat Tangkap 2...3 YTabel 2. Selanjutnya ...14 YTabel 3. Selanjutnya Selanjutnya Selanjutnya...23 YTabel 4. Selanjutnya Selanjutnya Selanjutnya Selanjutnya Selanjutnya

(8)

DAFTAR LAMP

Lampiran 1. Skema Desain Alat Tangkap Rawai...71 YLampiran 2. Bangunan Kapal Pengoperasian Rawai Tuna...72 YLampiran 3. Formulir data analisis kebutuhan alat dan bahan perakita rawai

tuna dan pancing...73 YLampiran 4. Seterusnya Seterusnya Seterusnya Seterusnya Seterusnya

(9)

GLOSARIUM

Shortening/shrinkage : Pengerutan, beda panjang tubuh jarring dalam keadaan tegang sempurna dengan panjang jaring setelah diletakkan pada float line

Mesh size : Ukuran mata jaring

Float : Pelampung

Sinker : Pemberat

Mesh depth : Lebar jaring

Basket : Rangkaian tali utama dan tali cabang di antara dua pelampung

Main line : Tali utama pada rangkaian alat tangkap longline.

Branch line : Tali cabang dari alat tangkap longline.

Snapper : Penjepit yang berbentuk seperti peniti dan terbuat dari bahan stainless steel atau besi galvanis dengan ukuran panjang 12 cm, lebar 2,6 cm, dan diameter besi 0,4 cm.

Sekiyama : Tali kecil dengan diameter 5 mm dan panjang 6 – 12 m yang berupa kawat yang dibungkus dengan benang

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN: MODUL ASESMEN KOMPETENSI GURU VOKASI

Oleh: Singgih Afifa Putra, M.Si.

A. Latar Belakang

Kompetensi guru dapat diartikan sebagai kecakapan/keahlian atau kemampuan yang dibekali dengan pengetahuan untuk proses instruksional atau belajar mengajar dan dilakukan dengan proses sadar serta penuh tanggung jawab. Sadar disini maksudnya adalah mengetahui materi dan keterampilan yang akan dan sudah diberikan. Sedangkan, tanggung jawab maksudnya adalah seorang guru memantau perkembangan kelas dari awal hingga akhir dan dia berusaha agar seluruh kelas terstimulasi, paham, dan turut berperan aktif dalam memperoleh pengetahuan dan kompetensi yang diajarkan (Kartini, 2011).

(11)

Indonesia mempunyai arti strategis dan mendasar dalam upaya peningkatan mutu guru. Oleh karena itu, proses sertifikasi kompetensi dipandang sebagai bagian esensial dalam memperoleh sertifikat kompetensi yang diperlukan (Salim, 2014). Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau oleh lembaga sertifikasi mandiri yang dibentuk oleh organisasi profesi yang diakui pemerintah (PP Nomor 19 Tahun 2005) kepada warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu.

Sebagai guru profesional dan telah menyandang sertifikat pendidik, guru berkewajiban untuk terus mempertahankan profesionalismenya sebagai guru. Pengembangan kompetensi dan profesionalisme guru dapat dilakukan melalui upaya pembinaan dan pemberdayaan guru. Untuk menjamin konsistensi profesionalisme guru seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, diperlukan upaya-upaya peningkatan profesionalisme secara berkesinambungan (Slameto, 2014). Pengalaman dalam pelatihan menjadi factor yang berpengaruh paling besar dalam mempengaruhi profesionalisme guru (Mulyawan, 2013), selain itu secara preskriptif dukungan kompetensi manajemen, strategi pemberdayaan, supervisi pengembangan, dan penelitian tindakan kelas merupakan dimensi-dimensi alternatif untuk meningkatkan profesionalisme guru (Slameto, 2014).

(12)

(Japan Vocational Ability Development Association), bahwa bahan uji kompetensi dikirim oleh penguji (asesor) beberapa bulan sebelum waktu pelaksanaan ujian dilaksanakan, hal ini dilakukan untuk membantu tenaga kerja mempersiapkan dirinya sebelum menghadapi proses asesmen kompetensi (Silitonga, 2007). Mempertimbangkan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini LPPPTK KPTK Gowa menyusun modul pendalaman materi uji kompetensi masing-masing skema kompetensi keahlian di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) LPPPTK KPTK Gowa, dengan tujuan untuk dapat dijadikan bahan pembelajar bagi guru dan tenaga kependidikan yang akan mengikuti proses asesmen kompetensi.

Materi pembelajaran yang disajikan pada modul ini merupakan hasil telaah secara akademik yang diharapkan dapat membantu pendalaman materi uji kompetensi bagi peserta uji kompetensu dalam asesmen kompetensi pada skema kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak di LSP LPPPTK KPTK. Unit-unit kompetensi yang dijelaskan dalam modul ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Unit-unit kompetensi Klaster Basis Data

No Kode Unit Unit Kompetensi Acuan Standar

1. LOG.OO01.001.0 2. J.620100.004.01 Menggunakan Struktur Data SKKNI 282 Tahun

2016 3. J.620100.011.01 Melakukan Instalasi Software

Tools Pemrograman SKKNI 282 Tahun 2016 4. J.620100.012.01 Melakukan Pengaturan

Software Tools Pemrograman SKKNI 282 Tahun 2016

5. J.620100.020.02 Menggunakan SQL SKKNI 282 Tahun

2016

6. J.620100.021.02 Menerapkan Akses Basis Data SKKNI 282 Tahun 2016

7. ICTDBS403 Create Basic Databases (Membuat basis data dasar)

Australian National Register of VET 8. ICTDBS412 Build a database (Membuat

basis data)

Australian National Register of VET 9. ICTDBS402 Complete database backup

and restore (Membuat

database backup and restore)

Australian National Register of VET

10. ICTPRG412 Configure and Maintain Databases (Konfigurasi dan memelihara basis data)

(13)

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup disini maksudnya adalah batasan (limitation) penggunaan modul dan sumber materi uji kompetensi yang akan dijelaskan. Modul ini terbatas penggunaanya hanya untuk diklat pendalaman materi uji kompetensi terkait skema kompetensi yang akan diikuti asesmen kompetensinya. Secara umum sasaran capaian materi uji kompetensi terbatas hanya kepada calon peserta asesmen kompetensi (asesi) di LSP (lembaga Sertifikasi Profesi) LPPPTK KPTK, dan khususnya kepada peserta guru tahap in service training ke-2 program Keahlian Ganda yang akan mengikuti asesmen kompetensi yang dilaksanakan oleh LPPPTK KPTK Gowa.

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penyusunan modul ini adalah untuk memberikan deskripsi dan kisi-kisi pendalaman materi uji kompetensi pada Skema sertifikasi klaster Basis Data kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak yang akan diujikan dalam asesmen kompetensi LSP LPPPTK KPTK. Manfaat dari penyusunan modul ini adalah kisi-kisi materi uji kompetensi dapat diberikan oleh instruktur sebelum waktu pelaksanaan ujian dilaksanakan, hal ini dilakukan untuk membantu calon asesi mempersiapkan dirinya sebelum menghadapi proses asesmen kompetensi.

D. Metode Pembelajaran

Menurut Purnamawati (2011) pendekatan metode pembelajaran dapat memberikan hasil yang optimal dalam proses pembelajaran, beberapa prinsip yang harus ditaati dalam konsep ini, adalah:

(14)

c) Isi pembelajaran harus dipahami dan didesain dalam kerangka atau konteks bekal awal (entry level behaviour) peserta didik, sehingga pengalaman belajar dapat diefektifkan secara optimal

d) Asesmen peserta didik dilakukan secara formatif sebagai diagnosis untuk menyesuaikan pengalaman belajar secara berkesinambungan dalam bingkai belajar sepanjang hayat (life-long-continuing education);

e) Pendidik yang berfungsi sebagai fasilitator memberi keleluasaan dan mendorong munculnya kemajemukan dalam perspektif dan skema pengorganisasian pengetahuan dan kemampuan sehingga pengetahuan atau keterampilan yang dikuasai peserta didik kaya akan konteks.

Berdasarkan uraian tersebut, Purnamawati (2011) membagi beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan vokasi, yaitu,

a) Pembelajaran peserta didik aktif;

b) Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual; c) Pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

d) Pembelajaran discovery-learning; e) Pembelajaran tematik (proyek/tugas); f) Pembelajaran problem-solving.

Pembelajaran di laboratorium (pembelajaran praktik) merupakan salah satu cara mengembangkan Competency-Based Training (CBT). Pembelajaran praktik di laboratorium pada pendidikan vokasi bertujuan untuk mengembangkan kompetensi atau kemampuan peserta didik dalam keterampilan manual dan kemampuan berpikir kreatif, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Dengan demikian CBT merupakan salah satu alternatif pembelajaran dan pelatihan dalam mengembangkan kompetensi (Purnamawati 2011). Larson (1972) Leighbody & Kidd (1968) dalam

Purnamawati (2011) menjelaskan pola yang dapat menjadi tuntutan dosen/guru/instruktur dalam menyampaikan pembelajaran berbasis praktik, yaitu: (1) persiapan, meliputi persiapan guru dan motivasi belajar siswa untuk menerima pelajaran; (2) presentasi; (3) aplikasi; dan (4) pengujian (evaluasi).

(15)

Hartiningtyas L., Purnomo, Elmunsyah H., 2016. Meningkatkan kompetensi pedagogik dan professional guru SMK melalui pemberdayaan pengembagan keprofesian berkelanjutan (PKB). Seminar Nasional Pendidikan. Hal 79-88.

Kartini T., 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi professional guru di SMK Negeri 1 Losarang Kabupaten Indramayu [Tesis]. Program Pascasarjana, Kekhususan Administrasi dan Kebijakan Pendidikan, Universitas Indonesia. 159 Hal.

Mulyawan B., 2013. Pengaruh pengalaman dalam pelatihan terhadap peningkatan kompetensi profesional guru. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 11(1): 45-65

Purnamawati, 2011. Peningkatan kemampuan pelatihan berbasis kompetensi (competency-based training) sebagai suatu proses pengembangan pendidikan vokasi. Jurnal MEDTEK 3(2): 13 halaman.

Salim S., 2014. Upaya peningkatan kompetensi professional guru sekolah kejuruan. Prosiding Pedagogika FIP Universitas Negeri Gorontalo. 10 Hal. Tautan: http://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/243/upaya-peningkatan-kompetensi-profesional-guru-sekolah-kejuruan.html [diakses 18 Juli 2017] Silitonga P., 2007. Perbandingan penerapan sistem sertifikasi kompetensi di

Indonesia dan di Negara-Negara lain. Panorama Nusantara 2 (1): 57-65 Slameto, 2014. Permasalahan-permasalahan terkait dengan profesi Guru SD.

(16)

BAB 2

MELAKUKAN KOMUNIKASI KERJA TIMBAL BALIK

Kode Unit: (LOG.OO01.001.01)

Oleh: Alun Sujjada

A. Ringkasan

Unit Kompetensi “Melakukan Komunikasi Kerja Timbal Balik” adalah salah satu unit kompetensi mengenai keahlian melakukan bentuk komunikasi spsesifik di lingkungan tempat kerja. Cakupan target komunikasi yang dibahas adalah pekerja dalam kelompok, dan pekerja di luar kelompok. Bentuk komunikasi adalah informasi pokok dan informasi pendukung dalam tujuan mencapai hasil kerja yang ditetapkan sebelumnya.

Tujuan uraian materi ini adalah agar para peserta dapat ikut aktif berperan dalam kelompok untuk menghasilkan kesepakatan solusi kerja dan merepresentasikan solusi tersebut menuju pihak di luar kelompok kerja. Pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk pendalaman materi unit kompetensi ini diantaranya adalah dapat diawali dengan metode ceramah dan dapat ditambahkan kerja kelompok sebagai metode untuk memastikan pemahaman melaksanakan komunikasi kerja timbal-balik.

(17)

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta diklat menyelesaikan pendalaman materi mengenai unit kompetensi Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-Balik, diharapkan dapat:

a) Melaksanakan komunikasi informasi pokok dan pendukung pencapaian hasil kerja.

b) Menampilkan partisipasi aktif dalam diskusi kelompok untuk mencapai hasil kerja.

c) Mewakili dan melakukan komunikasi pendapat kelompok terhadap pihak eksternal.

C. Ruang Lingkup

Unit Kompetensi Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-Balik, menunjukkan kemampuan pekerja untuk melaksanakan sebuah bentuk komunikasi dengan lokasi implementasi dalam ruang lingkup tempat kerja. Komunikasi yang dibahas berisi informasi tentang tugas-tugas, proses serta informasi pendukung lainnya untuk mencapai hasil kerja.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

Elemen-elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja dalam unit kompetensi Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-Balik dijelaskan pada Tabel 2 berikut,

Tabel 2. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja unit kompetensi (Berdasarkan SKKNI No 240 Tahun 2004)

1.1 Suatu pilihan teknik komunikasi yang tepat , misalny a

telpon, secara langsung, laporan tertulis, sketsa-sketsa

dsb,digunakan.

1.2 Pengoperasian ganda yang melibatkan beberap a

(18)

Tabel 2. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja unit kompetensi (Berdasarkan SKKNI No 240 Tahun 2004)

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

informasiekstra.

1.5 Sumber-sumberinformasiyangbenardikenali.

1.6 Informasidipilihdandiurutkandengantepat.

1.7 Laporanlisandantertulisdilakukanbilaperlu.

1.8 Komunikasi didemonstrasikan baik dalam situasi akr ab

maupuntidak akrabdanuntuk individudan kelompokya ng

2.1 Tanggapan-tanggapandicaridandiberikanuntuk orang-orangdalamkelompok.

2.2 Kontribusiyangmembangundibuatberkenaandengan prosesproduksiterkait.

2.3 Cita-citadantujuandikomunikasikan. 03 Mewakilipandangan

kelompokterhadap oranglain.

(19)

pengurangan, perkaliandan pembagian. Meskipun demikian unit ini tidak mengacu dalam pengelolaannya dan akan sulit bergerak dalam mencapai tujuan organisasi. Semua organisasi tidak bisa dipungkiri selalu melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuannya (Ayatullah, 2003). Berikut beberapa pendapat dari ahli tentang komunikasi, sebagai berikut (Umboh, 2016):

1. Wilbur Schramm

Komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

2. Theodore Herbert

Komunikasi merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud informasi. Definisi ini jelas menunjukkan hubungan antara pengajaran dan guru komunikasi terus-menerus menanamkan pengetahuan baru, atau transmisi informasi.

5. Robbins and Mukerji

(20)

lebih dari sekedar kata-kata. Berbicara, menulis, menggambar, tetapi gerakgerik/isyarat juga merupakan bagian dari komunikasi.

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Komunikasi dalam suatu organisasi selalu merupakan komunikasi timbal balik, demi kepentingan semua pihak. Dalam berkomunikasi kita menciptakan persamaan pengertian, ide, pemikiran, dan sikap tingkah laku kita terhadap orang lain. Jadi komunikator dan komunikan mempunyai kesamaan dan kesepakatan pesan sehingga menimbulkan suatu pengertian. Dalam proses komunikasi melibatkan beberapa komponen yaitu (Rahmanto, 2004) adalah Komunikator (sumber), Pesan, Saluran Komunikan (organisasi/publik), dan Efek.

Model proses komunikasi yang ditampilkan Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management (Effendy, 2004), berdasarkan paradigma Harold Lasswell, dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Model Komunikasi Harold Lasswell

1. Sender, yaitu komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang

6. Receiver, yaitu komunikan yang menerima pesan dari komunikator.

(21)

8. Feedback, yaitu umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.

9. Noise, yaitu gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

MEDIA KOMUNIKASI

Media dalam ilmu komunikasi dapat diartikan dalam beberapa hal adalah sebagai berikut: Saluran Sarana penghubung dan Alat-alat komunikasi Media dalam organisasi adalah berbagai macam sarana penghubung yang dipergunakan oleh suatu organisasi dalam menjalin komunikasi dengan publik, yaitu publik internal dan publik eksternal untuk membantu pencapaian tujuan (Rahmanto, 2004). Menurut Burch dan Grudnitski dalam Ratminto (2003), kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: relevansi, tepat waktu, dan akurasi.

Tabel 1. Kategori Pemrosesan Informasi Dan Alat Teknologi Informasi Yang Dipakai No

.

Tugas Pemrosesan Keterangan Alat Teknologi Informasi

(22)

Menurut Marhaeni Fajar dalam bukunya yang berjudul ilmu komunikasi, teori dan praktik (2009:62) ada beberapa hambatan dalam komunikasi, yaitu :

a. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional sehingga mempengaruhi motivasi, yaitu mendorong seseorang

untuk bertindak sesuai keinginan, kebutuhan atau kepentingan.

b. Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang digunakan antara si pengirim dengan si penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. menerima/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

Menurut Effendy dalam bukunya yang berjudul dinamika komunikasi (2009) faktor-faktor penghambat komunikasi terdiri dari :

a. Hambatan sosio-antro-psikologis

Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional (situational context). Ini berarti bahwa komunikator harus memperhatikan situasi ketika komunikasi dilangsungkan, sebab situasi amat berpengaruh terhadap kelnacaran

komunikasi, terutama situasi yang berhubungan dengan faktor-faktor sosiologisantropologis-psikologis.

b. Hambatan semantic

salah ucap atau tulis dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau salah tafsir (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa

(23)

Contoh yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari, suara telepon yang tidak jelas, ketika huruf buram pada surat, suara yang hilang-muncul pada pesawat radio, berita surat kabar yang sulit dicari sambungan kolumnya, gambar yang meliuk-liuk pada pesawat televisi, dan lain-lain.

d. Hambatan ekologis

Hambatan ekologis yang terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi, jadi datangnya dari lingkungan.

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI

Ada beberapa bentuk komunikasi yang dipakai dalam menyampaikan informasi, perintah, dan kebijakan yaitu komunikasi vertikal, horsontal, dan diagonal. Disamping bentuk komunikasi tersebut ada juga komunikasi lisan dan tertulis, komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang akan disampaikan. Biasanya komunikasi antar pribadi disampaikan secara lisan maupun tertulis. Sebagian besar proses komunikasi dalam organisasi terjadi dalam bentuk ini, banyak anggota organisasi yang menyukai komunikasi lisan karena keakraban yang ditimbulkannya. Komunikasi lisan dan tertulis juga dapat menimbulkan kecermatan dan ketepatan.

Dalam komunikasi organisasi pimpinan juga perlu mendengarkan atau mengetahui masukan-masukan atau saran-saran dari bawahan, karena itu komunikasi dari bawahan dapat menunjukkan bahwa pimpinan menghargai karyawan dan mendengarkan serta berinteraksi dengan karyawan sehingga membentuk dasar bagi sebuah komunikasi yang efektif, dan salah satu bentuknya dengan meluangkan waktu untuk pertemuan tatap muka. Dengan adanya komunikasi dari bawahan kepada atasan mana pimpinan dapat mengetahui pertama informasi tentang keberhasilan, kemajuan, dan rencana-rencana mendatang dari para bawahan.

(24)

memastikan apakah pesan yang ingin disampaikan sudah benarbenar diterima.

Kedua mengatur alur informasi, teknik ini meliputi pengaturan komunikasi untuk menjamin arus informasi yang optimum kepada para pimpinan. Ketiga

memanfaatkan umpan balik, umpan balik memberi saluran bagi tanggapan penerima yang memungkinkan pimpinan untuk menentukan apakah pesannya telah diterima dan apakah menghasilkan tanggapan yang dimaksud. Keempat empati. empati lebih berorientasi peda penerima daripada berorientasi pada komunikator. Bentuk komunikasi sebagian besar harus tergantung dari apa yang diketahui tentang penerima. Empati mengharuskan para komunikator untuk menempatkan diri mereka ke dalam diri penerima dengan maksud untuk mengetahui sebelumnya bagaimana pesan itu akan diuraikan sandinya. Kelima pengulangan, merupakan prinsip belajar yang telah diterima. umum, menggunakan pengulangan atau ungkapan yang berlebih-lebihan di dalam komunikasi menjamin bahwa jika satu bagian dari pesan itu tidak dimengerti, maka masih ada bagian lain yang membawa pesan yang sama.

Keenam mendorong saling mempercayai, suasana saling mempercayai antara pimpinan dan bawahan dapat memperlancar komunikasi. Ketujuh pengaturan waktu yang efektif, komunikasi yang efektif dapat dimudahkan dengan penetapan waktu yang tepat mengenai pengeluaran pengumuman penting. Kedelapan

menyederhanakan bahasa, bahasa yang rumit merupakan hambatan utama bagi komunikasi yang efektif, pimpinan harus ingat bahwa komunikasi yang efektif meliputi pengertian dan juga informasi (Ivancevich, 2006).

(25)

mudah dan praktis. Hal ini menjadi menarik untuk dibahas mengingat fenomena yang terjadi adalah makin banyak masyarakat dengan banyaknya aktivitas dalam kesehariannya serta kebutuhan untuk terus berkomunikasi sehingga tidak memungkinkan untuk selalu berkomunikasi secara tatap muka.

DePorter dan Hernacki (1999) mengemukakan tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality). Ketiga gaya belajar tersebut adalah gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Orang yang memiliki gaya belajar visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya. Konkretnya, yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Orang yang memiliki gaya belajar auditory, belajar dengan mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca. Orang yang memiliki gaya belajar kinestetik, mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya.

URGENSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

(26)

orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. Komunikasi kelompok kecil memiliki beberapa

karakterisitik, yaitu mempermudah personaliti kelompok, pertemuan ramah tamah, kekompakkan, komitmen terhadap tugas, adanya norma kelompok yang saling bergantung satu sama lain. Proses komunikasi yang terjadi pada kelompok kecil berlangsung secara dialogis. Efendi dalam Wonodiharjo (2014) secara teoritis mengungkapkan dalam komunikasi untuk membedakan komunikasi kelompok kecil dari komunikasi kelompok besar tidak didasarkan pada jumlah komunikan dalam hitungan matematik, melainkan pada kualitas proses komunikasi.

G. Aktivitas Pembelajaran

Metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran unit kompetensi Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-Balik diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Ceramah (Teacher based Learning) 2. Kerja Kelompok (Cooperative Learning)

a. Kelompok I : case study melibatkan unsur yang ada di dalam sebuah tim untuk memecahkan solusi secara bersama-sama.

b. Kelompok II: simulasi pembentukan organisasi sederhana dalam sebuah kelompok

(27)

H. Latihan/Kasus/Tugas

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang Anda anggap paling benar.

1. Di bawah ini yang bukan termasuk mode komunikasi adalah………. a. Menghitung komunikasi berikut yang terkecil sampai dengan yang terbesar persentasenya antara lain:

a. Menulis, berbicara, membaca, dan mendengar b. Mendengar, membaca, berbicara, dan menulis c. Menulis, membaca, berbicara, dan mendengar d. Mendengar, berbicara, membaca, dan menulis

3. Definisi komunikasi menurut Robbins and Mukerji adalah:

a. Komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan

b. Komunikasi merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus.

c. Menulis Tindakan menyampaikan, terutama berita, atau ilmu dan praktek transmisi informasi.Definisi ini jelas menunjukkan hubungan antara pengajaran dan guru komunikasi terus-menerus menanamkan pengetahuan baru, atau transmisi informasi.

(28)

4. Berdasarkan gambar model komunikasi berikut:

Nama komponen komunikas “encoding” dan “decoding”, berada pada nomor:

a. 1 dan 7 b. 9 dan 8 c. 3 dan 4 d. 2 dan 6

5. Berdasarkan gambar model komunikasi berikut:

Nama komponen komunikas “umpan balik” dan “respon”, berada pada nomor:

(29)

6. Berdasarkan gambar model komunikasi berikut:

Nama komponen komunikas “pesan” dan “media”, berada pada nomor: a. 1 dan 7

b. 9 dan 8 c. 3 dan 4 d. 2 dan 6

7. Di bawah ini Menurut Burch dan Grudnitski dalam Ratminto (2003), kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor, yaitu:

a. Relevansi, tepat waktu, dan akurasi b. Relevansi, evaluasi, dan akurasi c. Evaluasi, proposisi, dan akurasi d. Relevansi, proposisi, dan akurasi

8. Sebutkan bentuk komunikasi yang menimbulkan keakraban adalah: a. Lisan

b. Tertulis

c. Lisan dan Tertulis d. Verbal dan Non Verbal

9. Di dalam hambatan komunikasi yang bersifat akan menghasilkan akibat: a. Misunderstanding dan Misinterpretation

b. Miscommunication, Misinterpretation, dan Misunderstanding

c. Misinterpretation

d. Misunderstanding

10. Di bawah ini yang bukan hambatan komunikasi adalah: a. Ekologis

(30)

c. Robbins and Mukerje

2. Sebutkan dan Jelaskan masing-masing gambar di bawah ini untuk nomor 2 dan 6?jelaskan?

3. Sebutkan moda komunikasi secara berurutan berdasarkan prosentase dari kecil ke prosentase besar?jelaskan?

4. Sebutkan tiga jenis gaya belajar menurut DePorter dan Hernacki (1999) mengemukakan berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptualmodality)?jelaskan?

5. Sebutkan bentuk-bentuk Komunikasi yang dipakai untuk mengirimkan informasi, perintah, dan kebijakan?

6. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi kelompok?jelaskan? 7. Sebutkan minimal 5 (lima) hambatan-hambatan komunikasi?

8. Komunikasi yang efektif adalah bertatap muka secara langsung (face to face). Jelaskan apakah makna tersebut sesuai dengan berkembangnya teknologi komunikasi?

9. Apakah bentuk komunikasi yang dapat menimbulkan suasana keakraban? jelaskan?

(31)

I. Umpan Balik/Tindak Lanjut

Silahkan masing-masing peserta pelatihan memberikan umpan balik terhadap uraian materi yang diberikan dan tanggapan atau tindak lanjut yang diharapakan untuk kegiatan selanjutnya atau dimasa yang akan datang pada kolom dibawah ini.

Umpan Balik:

(32)

J. Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

Kunci jawaban untuk soal latihan sub subbab H disajikan pada Tabel x berikut: Tabel x. Kunci Jawaban soal latihan sub subbah H (Halaman x)

No. Jawaban No

.

Jawaban

1. A 6. C

2. C 7. A

3. D 8. A

4. D 9. B

5. B 10. C

dst dst

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban di atas. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk megetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi pada modul ini (Tabel xx).

Rumus:

Tingkat Penguasaan=Jumlah Jawaban Anda yang Benar Jumlah Soal ×100

Tabel xx. Arti tingkat penguasaan yang dicapai berdasarkan hasil latihan

Nilai Makna

90 % - 100 % Excellent

80 % - 89 % Very Good

70 % - 79 % Good

(33)

Kunci jawaban soal essay?

1. a. Tindakan menyampaikan, terutama berita, atau ilmu dan praktek transmisi informasi. Definisi ini jelas menunjukkan hubungan antara pengajaran dan guru

komunikasi terus-menerus menanamkan pengetahuan baru, atau transmisi informasi.

b. Komunikasi merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus.

c. Komunikasi didefinisikan sebagai “the transference and understanding of meaning ‟ (proses pengiriman dan penerimaan pesan).

2. Nomor 2 adalah encoding, yaitu penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang. Sedangkan nomor 6 adalah Decoding, yaitu pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

3. 5% untuk menulis, 10% untuk membaca, 35% untuk bicara, 50% untuk mendengar.

4. Gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Orang yang memiliki gaya belajar visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman penglihatan. Orang yang memiliki gaya belajar auditory, belajar dengan mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya. Orang yang memiliki gaya belajar kinestetik, mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya.

5. Komunikasi vertikal, komunikasi horisontal, komunikasi diagonal, komunikasi verbal, dan non verbal.

6. Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. 7. Menurut Marhaeni Fajar ada beberapa hambatan dalam komunikasi, yaitu :

(34)

b. Hambatan semantic c. Hambatan mekanis d. Hambatan ekologis

8. Mengutip pendapat Kingsley David “apabila dengan perkembangan teknologi dewasa ini, manusia dapat berhubungan satu dengan yang lain melalui telepon, telegrap, radio, surat kabar sehingga tidak memerlukan hubungan badaniah; maka manusia modern tidak membutuhkan kontak sebagai syarat utama dalam memulai hubungan antar pribadi.”

9. Sebagian besar proses komunikasi dalam organisasi terjadi dalam bentuk lisan dan tertulis ini. Banyak anggota organisasi yang menyukai komunikasi lisan karena keakraban yang ditimbulkannya. Komunikasi lisan dan tertulis juga dapat menimbulkan kecermatan dan ketepatan.

(35)

K. Daftar Pustaka

Ayatullah, A., & Ishak, F. 2003. Komunikasi dan Organisasi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah.

De Porter, B.& Hernacki, M. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyamankan. (Penerjemah Alwiyah Abdurrahman). Bandung: Kaifa

Effendy, Uchjana Onong. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

____________________. 2009. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

____________________. 2011. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktek Edisi Pertama. Yogyakarta: GrahaI lmu

Ivancevich, John M. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga. Rahmanto, Aris Febri. 2004. Peranan Komunikasi Dalam Suatu Organisasi. Jurnal

Komunikologi 1 (2): 59-75

Umboh, Willy. 2016. Bahan Bacaan Teknik Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran. Kementerian Pendidikan Nasional

Wardiningsih, Suprihatmi Sri. 2009. Perkembangan Teknologi Dan Sistem Informasi

Untuk Peningkatan E-Government Dalam Pelayanan Publik. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi 7 (1): 69-78

Wonodiharjo, Felicia. 2014. Komunikasi Kelompok Yang Mempengaruhi Konsep Diri Dalam Komunitas Cosplay “COSURA” Surabaya. Jurnal E-Komunikasi 2 (3): 1-10

(36)

BAB 3

MENGGUNAKAN STRUKTUR DATA

Kode Unit: (J.620100.004.01)

Oleh: Alun Sujjada

A. Ringkasan

Unit Kompetensi “Menggunakan Struktur Data” adalah salah satu dasar keahlian yang harus dipunyai oleh setiap pelaku teknologi informasi diantaranya yaitu

programmer dan database administrator . Tujuan uraian materi ini adalah agar para peserta dapat memahami kompetensi, pengetahuan dan sikap kerja yang diperlukan dalam mempelajari dan membuat struktur data yang akan diterapkan pada pemrograman, tanpa tergantung bahasa pemrograman yang akan dipakai. Pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk pendalaman materi unit kompetensi ini diantaranya adalah dapat dilakukan dengan metode ceramah, dengan pendalaman materi lebih maksimal dengan kegiatan praktik. Uraian materi dimulai dengan penjelasan konsep tentang struktur data meliputi pengenalan operasi yang terdapat dalam struktur data. Selanjutnya akan dibahas mengenai algoritma yang digunakan untuk menyusun struktur data dan implementasinya dalam bentuk flowchart dan kode-kode baris program.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta diklat menyelesaikan pendalaman materi mengenai unit kompetensi menggunakan struktur data, diharapkan dapat:

a. Mengidentifikasi konsep data dan struktur data.

b. Menentukan struktur data dan akses terhadap struktur data tersebut.

C. Ruang Lingkup

(37)

harus dimiliki oleh seorang pengembang developer bidang rekayasa perangkat lunak.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

Elemen-elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja dalam unit kompetensi Menggunakan Struktur Data dijelaskan pada Tabel 2 berikut,

Tabel 2. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja unit kompetensi Menggunakan Struktur Data (Berdasarkan SKKNI 282 Tahun 2016)

No Elemen Kompetensi No Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengidentifikasi konsep data dan struktur data

1.1 Konsep data dan struktur data diidentifikasi sesuai denga konteks permasalahan

1.2 Alternatifstruktur data dibandingkan kelebihan dan kekurangannya untuk

2.2 Akses terhadap data dinyatakan dalam algoritma yang efisiensi sesuai bahas a

pemrograman yang akan dipakai.

E. Kontekstualisasi

Batasan variabel dalam kegiatan pembelajaran unit kompetensi Menggunakan Struktur Data adalah sebagai berikut (Berdasarkan SKKNI 282 Tahun 2016);

1. Unit ini berhubungan dengan pembuatan struktur data baik yang bersifat statis (array) maupun dinamis (list, stack).

2. Akses terhadap data meliputi proses penambahan, perubahan, penghapusan, pencarian serta pengurutan data.

3. Efisiensi dinyatakan dalam ukuran memori terpakai dan waktu pemrosesan. 4. Struktur Data adalah metode untuk mengorganisasikan data didalam memori

komputer, sehingga data dapat diolah secara efisien.

(38)

F. Uraian Materi eksekusi yang lebih cepat. Untuk mengimplementasikan struktur data dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman menyeluruh tentang algoritma dan logika. Ciri algoritma yang baik menurut Donald E.Knuth adalah:

Input

Mempunyai input yang akan diproses sebagai output dalam sebuah algoritma.

Ouput

Terdapat output yang dihasilkan dari sebuah algoritma, sesuai dengan alur perencanaan program.

Definite

Setiap instruksi dalam algoritma harus ditulis dengan seksama dan pasti, sehingga setiap instruksi harus dinyatakan secara eksplisit dan tidak ada bagian yang dihilangkan karena pemroses dianggap sudah mengerti. Setiap langkah harus jelas dan pasti. Contoh: Tambahkan 1 atau 2 pada x. Instruksi di atas terdapat keraguan.ada kejelasan apa yang dilakukan.

Efective

Langkah yang dikerjakan harus efektif, tidak diperbolehkan ada sebuah instruksi yang tidak mungkin dikerjakan oleh pemroses yang menjalankannya. Misal: hitunglah operasi aritmatika 10 dibagi 3 dengan tingkat presisi yang tinggi. Agar lebih efektif maka diganti instruksi tersebut menjadi hitunglah operasi aritmatika 10 dibagi 3 sampai hasilnya 4 digit dibelakang koma.  Terminate

(39)

Untuk merancang sebuah algoritma, diperlukan sebuah simbol-simbol yang dapat merepresentasikan fungsi dan aliran tahapan proses atau yang lebih dikenal dengan

flowchart, agar algoritma tersebut terdokumentasikan dengan baik sehingga dapat digunakan secara general oleh semua pengguna, baik itu untuk implementasi kedalam program atau pengembangan sebuah algoritma. Adapun beberapa simbol

flowchart tersebut terbagi menjadi:

a. Flow Direction Symbols

Yaitu, simbol yang dipakai untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol lainnya atau disebut juga connecting line seperti pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Flow Direction Symbols

Simbol Arti Keterangan

Arus / Flow Penghubung antara

prosedur / proses

Konektor Simbol keluar / masuk prosedur atau proses dalam lembar / halaman yang sama

Konektor offline Simbol keluar / masuk prosedur atau proses dalam lembar / halaman yang lain

b. Processing Symbols

(40)

Simbol Arti Keterangan

Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa

kemungkinan jawaban / aksi

Pendefinisian sebelum proses

Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan didalam storage

Simbol yang dipakai untuk menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output seperti pada tabel 2.3

Tabel 2.3 Input Output Symbols

Simbol Arti Keterangan

Input-Output Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya

Dokumen Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output di cetak dikertas

Penyimpanan Simbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output di simpan ke disk

(41)

Beberapa operasi standar yang sering digunakan dalam struktur data adalah array

dan record, list dan tree. Berikut penjelasan dari masing-masing operasi tersebut a. Array dan Record

Array dan Record baik itu satu dimensi ataupun lebih adalah representasi data dalam bentuk pengalokasian ruang memori secara terbatas dengan cara pendeklarasian variabel beserta tipe data yang mempunyai indeks. Ilustrasi bentuk penyimpanannya pada ruang memori adalah seperti pada gambar 2.1 dan 2.2

Gambar 2.1 Ilustrasi array dan record 1(satu) dimensi

Gambar 2.2 Ilustrasi array dan record 2(dua) dimensi

(42)

Listing 2.1 Array 1(satu) dimensi

Contoh listing program untuk inisialisasi array 2(dua) dimensi dan menampilkan datanya menggunakan kode java adalah seperti listing 2.2

Listing 2.2 Array 2(dua) dimensi

b. Linked List

(43)

ukuran yang dibutuhkan melebihi dari kegunaan program yang digunakan atau sebaliknya, sehingga hal ini dirasa kurang efektif, maka linked list adalah sebuah struktur data yang dapat menutupi kelemahan tersebut.

Cara kerja linked list menyerupai seorang kondektur yang melakukan pengecekan tiket di kereta api, jadi bergerak dari kepala (head) gerbong, bergerak urut satu persatu ke gerbong selanjutnya sampai pada ekor (tail)

gerbong. Hal tersebut merupakan kelemahan jika dibandingkan dengan array yang ketika dilakukan pengaksesan data, maka pointer dapat langsung menuju ke lokasi yang diinginkan. Setiap elemen yang terdapat pada linked list terdiri dari 2 bagian yaitu data dan pointer. Gambar ilustrasi tentang linked list adalah seperti gambar 2.3

Gambar 2.3 Ilustrasi linked list

(44)

Listing 2.3 Contoh linked list

c. Tree

(45)

Gambar 2.4 Ilustrasi representasi tree untuk keputusan pengambilan kredit.

G. Aktivitas Pembelajaran

1. Jalankan Java IDE(Integrated Development Environment) yang telah terpasang di laptop atau PC (personal computer) anda seperti Netbeans, Eclipse, Gel dan lain-lainnya (dalam modul ini menggunakan netbeans). Jika prosesnya berhasil dilakukan maka akan tampil Netbeans Window seperti gambar 2.5

(46)

2. Kemudian lakukan pembuatan project baru dengan melakukan klik pada menu

filenew project seperti pada gambar 2.6, dan akan tampil dialog form untuk mengisi parameter yang akan dibuat dalam project seperti pada gambar 2.7

Gambar 2.6 Pembuatan Project baru

Gambar 2.7 Dialog Form Pembuatan Project

3. Untuk melakukan praktek pada modul ini, pastikan untuk memilih “Java” pada

(47)

Gambar 2.8 Dialog Form pengisian Nama Project dan Lokasi Penyimpanan

Keterangan:

1. Project Name : MyProject

2. Project Location : Isikan lokasi penyimpanan yang mudah diingat, dengan melakukan klik pada tombol “Browse”.

3. Hilangkan centang pada opsi pilihan “Create Main Class”.

4. Lanjutkan dengan melakukan klik pada tombol “Finish” dan project baru akan tampil di “Projects” explorer yang secara default terdapat di sisi kiri atas Netbeans seperti pada gambar 2.9

Gambar 2.9 Tampilan Projects Explorer

(48)

Gambar 2.10 Pembuatan New Java Class

Gambar 2.11 Dialog form Pengisian Nama Class

Keterangan:

a. Class Name : Arrayku b. Klik Tombol “Finish”

(49)

Listing 2.4 Arrayku

7. Jalankan program Arrayku.java dengan menekan keyboard “Shift + F6”. Amati kemudian lakukan analisa terhadap hasil output!

8. Selanjutnya untuk lebih memahami tentang array, maka ulangi langkah nomor 5, kemudian buatlah sebuah Class dengan nama “InstansiPeserta”, kemudian ketikkan listing 2.5 pada file InstansiPeserta.java

(50)

1. Buatlah program dengan memanfaatkan Array yang berfungsi untuk mencari nilai terbesar (maximum) dari sekumpulan data bertipe integer!

Contoh:

Input  20, 1, 19, 89

Output  Bilangan Terbesar adalah 89

2. Buatlah program dengan memanfaatkan List yang berfungsi untuk menampilkan data secara 3 tahap!

Contoh output :

Tahap 1 : Sari, Andi, Neni, Teti, Yeri

Tahap 2 : Ayu, Sari, Andi, Neni, Teti, Yeri, Irma Tahap 3 : Sari, Andi, Neni, Teti, Yeri

3. Buatlah program memanfaatkan Array untuk membuat matriks identitas dengan

input baris dan kolom!

4. Buatlah program dengan memanfaatkan Array untuk menghitung penjumlahan dua buah matriks, seperti rumus 2.1

(51)

I. Umpan Balik/Tindak Lanjut

Silahkan masing-masing peserta pelatihan memberikan umpan balik terhadap uraian materi yang diberikan dan tanggapan atau tindak lanjut yang diharapakan untuk kegiatan selanjutnya atau dimasa yang akan datang pada kolom dibawah ini.

Umpan Balik:

(52)

J. Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

1..

(53)
(54)

4.

K. Daftar Pustaka

Evans, David, 2011. Introduction to Computing (Explorations in Language, Logic, and Machines), University of Virginia.

Weiss, Mark Allen,2012. Data Structures and Algorithm Analysis in Java, United States of America, Addison-Wesley.

Lafore, Robert, 2003. Data Structures and Algorithm in Java, Indianapolis Indiana. Nakov Svetlin, Kolev Veselin, 2013. Fundamentals of Computer Programming with

(55)

BAB 4

MELAKUKAN INSTALASI SOFTWARE TOOLS PEMROGRAMAN

Kode Unit: (J.620100.011.01)

Oleh: Alun Sujjada

A. Ringkasan

Unit Kompetensi “Melakukan Instalasi Software Tools Pemrograman” adalah salah satu unit kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh setiap developer aplikasi baik itu skala kecil maupun besar sebagai perangkat untuk mengembangkan aplikasi sesuai dengan perencanaan. Tujuan uraian materi ini adalah agar para peserta dapat menentukan software yang sesuai dengan kebutuhan, melakukan instalasi beserta konfigurasinya dan dapat menerapkan script bahasa pemrograman sederhana sesuai dengan perangkat yang telah dipilih. Pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk pendalaman materi unit kompetensi ini diantaranya adalah dapat dilakukan dengan metode praktik, dengan disertai ceramah dan penjelasan-penjelasan singkat. Uraian materi dimulai dengan penjelasan-penjelasan jenis-jenis bahasa pemrograman web, sehingga mendasari untuk pemilihan software aplikasi sesuai kebutuhan pengembangan. Selanjutnya akan dibahas proses cara-cara melakukan instalasi software aplikasi dan penerapan listing pemrograman sederhana untuk memastikan bahwa software yang telah dipilih dapat berjalan baik.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta diklat menyelesaikan pendalaman materi mengenai unit kompetensi

“Melakukan Instalasi Software Tools Pemrograman”, diharapkan dapat: a) Mengetahui jenis-jenis bahasa pemrograman,

b) Memilih software sesuai dengan kebutuhan pembuatan program, c) Melakukan instalasi software bahasa pemrograman,

(56)

lingkungan pemrograman yang akan digunakan dalam pekerjaan membuat program. Unit kompetensi ini adalah penting karena dianggap sangat mendasar sekali yang akan menentukan keberlanjutan program yang dibuat.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

Elemen-elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja dalam unit kompetensi

“Melakukan Instalasi Software Tools Pemrograman” dijelaskan pada Tabel 2 berikut,

Tabel 2. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja unit kompetensi Melakukan Instalasi Software Tools Pemrograman (Berdasarkan SKKNI 282 Tahun 2016)

No Elemen Kompetensi No Kriteria Unjuk Kerja

1. Memilih tools

1.2 Tools bahasa pemrogram dipilih sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan

2.2 Tools pemrograman bisa dijalankan di lingkungan pengembangan yang telah at sesuai tools pemrogaman yang di-install

3.2 Script dapat dijalankan dengan benar dan menghasilkan keluaran sesuai skenario

1. Spesifikasi program adalah hasil perancangan program yang dijelaskan dalam bentuk diagram dan deskripsi.

(57)

3. Tools seperti: database client program, source code client program, static code analyzer program, obfuscator program, reverse engineering program, IDE dan lain-lain.

4. Peralatan meliputi : Perangkat keras komputer atau mesin sejenis dan Perangkat lunak lingkungan pengembangan.

5. Perlengkapan meliputi : Formulir laporan instalasi tools pemrograman

(58)

komputer begitu tersebar luas, hanya sedikit orang yang tahu bagaimana cara kerja komputer. Penggabungan antara perangkat keras (hardware) komputer dengan program (software) yang dibuat oleh seorang programmer (brainware)

maka komputer dapat membantu aktifitas dan pekerjaan manusia. Untuk dapat membuat sebuah software maka dibutuhkannya kemampuan programming yaitu memberikan sekumpulan set instruksi-instruksi yang dikenal oleh mesin komputer melalui bahasa pemrograman.

2. Pemrograman Web

Salah satu bahasa program yang paling dibutuhkan saat ini untuk dikuasai adalah bahasa pemrograman berbasis web, seperti HTML(Hypertext Markup Language), Javascript, ASP.Net, PHP, Perl, Confusion, Ruby on Rail dan lain-lain. Penggunaan teknologi web menjadikan semua akses data akan dilakukan menggunakan layanan web server pada jaringan internet, sehingga pertukaran data akan lebih cepat dilakukan tanpa mengenal batas ruang. Selain itu dengan menggunakan teknologi web maka aplikasi dijalankan tanpa melakukan instalasi terlebih dahulu, cukup hanya menggunakan browser web dan koneksi internet.

3. Web Server

Web server adalah merupakan perangkat lunak (software) dalam server yang berfungsi untuk menerima permintaan (request) berupa halaman web melalui protokol HTTP dan atau HTTPS dari client yang lebih dikenal dengan nama browser, kemudian mengirimkan kembali (respon) hasil permintaan tersebut ke dalam bentuk halaman-halaman web yang pada umumnya berbentuk dokumen HTML.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa web server merupakan pelayan (pemberi layanan) bagi web client (browser) seperti Mozilla, Chrome, Internet Explorer, Opera, Safari dan lain sebagainya, supaya browser dapat menampilkan halaman atau data yang anda minta.

(59)

Ketika seorang pengguna internet mengakses sebuah halaman website, maka pengguna tersebut akan mengetikka alamat url halaman tersebut di web browser

seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera, Safari dan lain-lain, yang kemudian akan dilanjutkan menekan tombol enter pada keyboard, maka untuk dapat mengakses halaman tersebut, web browser akan melakukan permintaan ke

web server. Pada saat inilah web server mulai menjalankan peran dan tugasnya,

web server akan mencarikan data yang diminta browser, lalu mengirimkan data tersebut ke web browser atau menolaknya jika ternyata data yang diminta tidak ditemukan.Ilustrasi tentang arsitektur layanan web terlihat seperti pada Gambar 22

Gambar 22. Ilustrasi layanan web server

4. Kebutuhan Software.

Beberapa kebutuhan software untuk pengembangan aplikasi berbasis web

adalah:

a. Sistem Operasi

Sistem operasi digunakan sebagai penghubung antara perangkat keras komputer dengan perangkat lunak.

b. Browser.

(60)

untuk pengembangan halaman web. Nama XAMPP adalah kepanjangan dari

XML untuk lalu lintas pertukaran data antar platform, Apache sebagai web server yang berfungsi untuk menangani request halaman web, MySQL

sebagai aplikasi database, PHP dan Perl sebagai Bahasa pemrograman web. Dengan melakukan instalasi paket software tersebut, maka secara default pengguna otomatis telah melakukan instalasi PHP, MySQL, Apache dan PHPMyAdmin, sehingga pengguna semakin dipermudah, menghemat waktu dan tidak disibukkan dengan pengaturan dan konfigurasi server.

d. Editor

Editor merupakan software untuk menuliskan instruksi-instruksi atau program yang akan dibuat. Beberapa dari editor yang sering digunakan karena ukuran file yang kecil, cepat, mempunyai fitur syntax highlight sehingga memudahkan programmer untuk membuat program seperti Notepad++, Sublime Text, pengembangan web, serta dapat digunakan secara bersamaan dengan HTML. PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Script PHP mempunyai ciri khas sebagai tanda pengenal selalu diawali dengan tag pembuka berupa <? php dan diakhiri dengan tag penutup ?>, dapat digabungkan dengan script HTML dengan cara meletakkan sebelum tag <HTML>, didalam tag <BODY> atau sesudah tag </HTML>. Bentuk penggabungan script PHP dengan HTML seperti contoh script 2.2 berikut ini.

(61)

G. AKTIVITAS PEMBELAJARAN

1. Lakukanlah instalasi XAMPP dengan cara seperti berikut ini:

Pengguna terlebih dahulu harus mengunduh file installer XAMPP di situs resmi XAMPP: https://www.apachefriends.org. Setelah terbuka situs tersebut seperti pada gambar 4, kemudian klik pada tombol XAMPP for Windows v7.1.7 (PHP 7.1.7 versi terbaru saat modul ini dibuat), sesuaikanlah dengan sistem operasi yang akan digunakan dan simpanlah di drive dan folder komputer yang mudah diingat misalkan “D:\Master”.

Gambar 4. Halaman web XAMPP

(62)

Berikutnya klik tombol “Run”, jika komputer atau laptop yang digunakan memiliki anti virus yang sedang berjalan, maka akan tampil dialog warning

anti virus seperti pada gambar 6.

Gambar 6. Dialog warning anti virus

Kemudian klik tombol “Yes” untuk melanjutkan instalasi XAMPP. Berikutnya adalah klik “Next” pada tampilan dialog setup seperti pada gambar 7.

Gambar 7. Dialog Setup

(63)

Gambar 8. Pilihan paket komponen

Proses instalasi akan dilanjutkan dengan tampilan dialog untuk pemilihan lokasi folder untuk instalasi seperti pada gambar 9.

Gambar 9. Dialog pemilihan folder instalasi

Jika proses instalasi secara default, maka folder akan mengarah dilokasi

(64)

Gambar 10. Dialog Bitnami setup

Proses berikutnya akan tampil dialog bahwa XAMPP sudah siap untuk dilakukan instalasi seperti pada gambar 11.

Gambar 11. Dialog XAMPP sudah siap diinstal

(65)

Gambar 12. Proses Instalasi XAMPP

2. Lakukan pengecekan bahwa web server telah terinstal dengan benar, yaitu carilah menu Control Panel XAMPP melalui tombol “Start” yang ada pada masing-masing sistem operasi dan carilah menu program XAMPP. Jika menggunakan sistem operasi windows maka akan tampil seperti gambar 13.

(66)

Gambar 14. Control Panel XAMPP

Langkah berikutnya adalah membuka browser yang sudah terdapat di laptop seperti Google Chrome, Internet Explorer, Mozilla Firefox dan lain-lain, kemudian ketikkan di kotak url alamat http://localhost maka akan tampil halaman awal XAMPP seperti pada gambar 15.

Gambar 15. Tampilan awal halaman XAMPP

(67)

Gambar 16. Halaman web Sublime editor

Setelah halaman web tampil di browser, lanjutkan dengan klik hyperlink

Sublime Text 1.4. Simpanlah file setup.exe hasil dari download di drive dan folder komputer yang mudah diingat, misal di “D:\Master”.

4. Langkah berikutnya adalah jalankan file setup.exe yang telah disimpan, maka akan tampil setup form seperti pada gambar 17, dan klik pada tombol “Next”

Gambar 17. Setup form Sublime Text

5. Langkah berikutnya adalah menentukan lokasi folder instalasi, jika memilih

(68)

Gambar 18. Pemilihan lokasi folder instalasi

6. Proses selanjutnya adalah tampil dialog tasks seperti pada gambar 19, pada tahap ini langsung lakukan klik tombol “Next”.

Gambar 19. Dialog Tasks

7. Dialog Proses instalasi telah siap dilakukan seperti pada gambar 20, jika

setting instalasi sudah dirasa benar, maka lakukan klik pada tombol “Install”,

(69)

Gambar 20. Proses Instalasi

8. Jalankan program “Sublime Text” dengan melakukan klik pada tombol

startall programSublime Text seperti pada gambar 21.

Gambar 21. Sublime Text

9. Ketikkan script PHP seperti pada listing 2.1 untuk menampilkan output tulisan di browser “Belajar Basis Data MySQL”. Beri nama file “belajar1.php”

(70)

Listing 2.1 Output PHP

10. Akses file “belajar1.php” dengan mengetikkan di alamat url :

“http://localhost/belajar1.php”, pastikan terlebih dahulu bahwa layanan XAMPP web server telah dijalankan. Hasil output akan tampil seperti pada gambar 22.

Gambar 22. Output di browser

H. Latihan/Kasus/Tugas

1. Sebutkan software yang dibutuhkan dalam pembuatan web beserta fungsinya masing-masing !

2. Sebutkan teks editor untuk menuliskan script PHP selain Sublime Text!

3. Gabungkanlah antara script HTML dengan PHP untuk membuat output tulisan dengan ketentuan:

Teks : RPL KEAHLIAN GANDA 2017

Jenis font : verdana Ukuran font : 8

Warna : Merah

Style : Bold

(71)

I. Umpan Balik/Tindak Lanjut

Silahkan masing-masing peserta pelatihan memberikan umpan balik terhadap uraian materi yang diberikan dan tanggapan atau tindak lanjut yang diharapakan untuk kegiatan selanjutnya atau dimasa yang akan datang pada kolom dibawah ini.

Umpan Balik:

(72)

J. Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

1. .

a. Sistem Operasi : Windows, Linux b. Web Server : Apache

c. Module Program : PHP

d. Database : MySQL

e. Editor : Sublime Text

f. Browser : Google Chrome

2. Notepad++, Adobe Dreamweaver, Code Lobster, PHP Jetbrains 3.

4.

K. Daftar Pustaka

Harris, A., 2014. HTML5 and CSS3 All-in-One For Dummies® 3rd Edition, John Wiley & Sons, Inc. Canada.

(73)

MELAKUKAN PENGATURAN SOFTWARE TOOLS PEMROGRAMAN

Kode Unit: (J.620100.012.01)

Oleh: Alun Sujjada

A. Ringkasan

Unit Kompetensi “Melakukan Pengaturan Software Tools Pemrograman” adalah salah satu unit kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh setiap programmer agar

software yang telah diinstal dapat dipastikan berfungsi dan dapat bekerja sesuai dengan rencana pengembangan. Tujuan uraian materi ini adalah agar para peserta pembelajaran dapat melakukan konfigurasi dalam mengatur tingkat keamanan(security) database, mengatur direktori web server, membuat web server

menjadi service dan membuat virtual host. Pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk pendalaman materi unit kompetensi ini diantaranya adalah dapat dilakukan dengan metode praktik, dengan disertai ceramah dan penjelasan-penjelasan singkat. Uraian materi dimulai dengan pengaturan hak akses pada database (privileges), kemudian melakukan konfigurasi direktori web server dan dilanjutkan dengan pembuatan service dan virtual host dari web server.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta diklat menyelesaikan pendalaman materi mengenai unit kompetensi

“Melakukan Pengaturan Software Tools Pemrograman” diharapkan dapat: a. Melakukan konfigurasi web server,

b. Melakukan konfigurasi database,

c. Melakukan pengaturan hak akses user (privileges).

C. Ruang Lingkup

(74)

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

Elemen-elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja dalam unit kompetensi

“Melakukan Pengaturan Software Tools Pemrograman” dijelaskan pada Tabel 2 berikut,

Tabel 2. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja unit kompetensi “Melakukan Pengaturan Software Tools Pemrograman” (Berdasarkan SKKNI 282 Tahun 2016)

No Elemen Kompetensi No Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan konfigurasi

tools untuk pemrograman

1.1 Target hasil dari konfigurasi ditentukan. 1.2 Tools pemrograman setelah

dikonfigurasikan, tetap bisa digunakan sebagaimana mestinya.

2. Menggunakan tools sesuai kebutuhan pembuatan program

2.1 Fitur-fitur dasar yang dibutuhkan untuk mendukung pembuatan program diidentifikasikan

2.2 Fitur-fitur dasar tools untuk pembuatan program dikuasai.

E. Kontekstualisasi

Batasan variable dalam kegiatan pembelajaran unit kompetensi “Melakukan Pengaturan Software Tools Pemrograman” adalah sebagai berikut (Berdasarkan SKKNI 282 Tahun 2016):

1. Tools seperti: sistem operasi, web server, DBMS, atau library lain yang diperlukan.

2. Fitur-fitur dasar seperti seperti operasi pengelolaan file pada sistem operasi, melihat data suatu tabel pada database, dan lain-lain.

3. Peralatan meliputi: perangkat keras komputer atau mesin sejenis dan perangkat lunak lingkungan pengembangan.

4. Perlengkapan meliputi : Formulir laporan instalasi tools pemrograman

F. Uraian Materi

(75)

perangkat keras (hardware) atau perangkat lunak (software). Untuk membuat lingkungan sebuah web lebih nyaman, harus dibutuhkan perangkat keras diantaranya adalah:

a. Komputer Utama beserta sistem operasi seperti Macintosh, Windows, ataupun Linux untuk pembuatan dan pengujian beda platform

b. Memori Tambahan penting dalam mengembangkan web karena prosesnya akan menjalankan aplikasi dengan ukuran yang cukup besar, oleh karena itu sangat dibutuhkan memori yang besar.

c. Monitor diamana ukuran yang lebih besar akan sangat merasa nyaman bagi seorang developer web.

d. Scanner atau Camera Digital, jika ada proses yang digunakan untuk membuat gambar dari tekstur dengan konsep desain sendiri, sehingga membutuhkan alat untuk membuat gambar.

e. Smart Phone untuk mengakses web melalui mobile. Sedangkan untuk perangkat lunak adalah:

a. Web server: Apache web server.

b. Interpreterbahasa pemrograman : PHP, ASP, JSP, Perl, Python dan lain-lain. c. RDBMS : MySQL, SQL Server, Oracle.

d. Database Client: PHPMyadmin, MySQL Front, Navicat.

e. Text Editor : Sublime Text, Notepad++, Komodo, Adobe Dreamweaver.

Terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan diantaranya adalah proses instalasi

web server seperti XAMPP, dimana fungsinya adalah menerima respon permintaan halaman web dari client (Personal Computer) yang kemudian web server akan mencarikan lokasi dari halaman web yang diinginkan. Setelah ditemukan, maka proses akan dilanjutkan oleh interpreter bahasa pemrograman untuk menerjemahkan baris-baris kode instruksi dan hasilnya akan diberikan kepada

client.

Software berikutnya yang diperlukan untuk mendukung proses pengembangan web

Gambar

Tabel 2. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja unit kompetensi (Berdasarkan
Gambar 1. Model Komunikasi Harold Lasswell
Tabel 1. Kategori Pemrosesan Informasi Dan Alat Teknologi Informasi Yang Dipakai
Gambar 9. Dialog pemilihan folder instalasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Pembangunan infrastruktur sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan pembangunan berkelanjutan di kawasan strategis, tertinggal, perbatasan, daerah

Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah: (1) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Subbagian Organisasi dan Kepegawaian, (2) Melakukan penyiapan

Dikatakan oleh Sarman (2001) bahwa kombinasi yang memberikan hasil baik pada tumpangsari adalah jenis-jenis tanaman yang mempunyai kanopi daun yang berbeda, yaitu

Akibat pendidikan yang masih kurang ini, mereka menjadi tidak mempunyai kemampuan untuk ikut berkompetisi di dalam memperebutkan posisi pekerjaan yang ditawarkan oleh hotel

Konsentrasi total gula hidrolisat sagu sebagaimana tertera pada Tabel 2 adalah 465 g/L, menunjukkan bahwa terdapat 465 g glukosa/L hidrolisat pati sagu, baik dalam bentuk

Akibatnya para pengguna media sosial dengan mudah meng share berita-berita yang muncul tanpa melakukan kroscek dan filter apakah informasi yang diterima benar atau tidak..

Lain halnya pada pengendara laki-laki, keberadaan keselamatan berkendara tidak terlepas dari keberadaan kecenderungan pelanggaran terhadap aturan, kesukaan akan sensasi dan

Hal ini disebabkan oleh tiga faktor yang menurut peneliti sangat berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa tunarungu, diantaranya adalah; (1) siswa tunarungu tidak rutin