Abstrak— Kurangnya interaksi, aktivitas dan komunikasi dalam e-learning membuat proses belajar terkendala. Sementara itu menurut data dari alexa (2011) jejaring sosial Facebook, memiliki pertumbuhan jumlah pengguna yang paling signifikan dan tercatat pada peringkat 2 situs yang paling banyak dikunjungi di dunia dan peringkat 1 di Indonesia. Data ini menunjukkan tingginya interaksi, aktivitas dan komunikasi dalam Facebook itu sendiri. Permasalahannya bagaimana meningkatkan dan memanfaatkan jejaring sosial Facebook untuk tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini akan dibuat LMS dengan pendekatan teori Collaborative Learning pada platform Facebook menggunakan Facebook Application Programing Interface (API). Hasil dari penelitian ini menghasilkan LMS yang terintegrasi dengan jejaring sosial Facebook dan berjalan pada canvas Facebook Apps.
Kata Kunci— E-learning, Learning Management System, Collaborative Learning, Facebook API, Facebook Apps.
I. PENDAHULUAN
Seiring perkembangan teknologi informasi dan perkembangan teknologi web (web 1.0, web 2.0 dan web 3.0) berbagai E-learning ataupun Learning Management System (LMS) dikembangkan dengan berbagai metode dan teknik pendekatan belajar baik itu Personal Learning maupun Collaborative Learning. Namun, kurangnya interaksi, aktivitas dan komunikasi antara pengguna dalam E-learning itu membuat proses belajar terkendala. Sementara itu menurut data dari alexa (2011)[1] jejaring sosial Facebook, memiliki pertumbuhan jumlah pengguna yang paling signifikan dan tercatat pada peringkat kedua situs yang paling banyak dikunjungi di dunia dan peringkat pertama di Indonesia. Data ini menunjukkan tingginya interaksi dan aktivitas dalam Facebook itu sendiri.
E-learning didefinisikan sebagai pelayanan pendidikan (semua kegiatan yang relevan untuk menginstruksikan, mengajar, dan belajar) melalui berbagai media elektronik [2].
Web 2.0 lebih menonjolkan ide kolaborasi dan berbagi informasi (collaborating and sharing), yang tidak dimiliki
generasi web sebelumnya seperti web 1.0 dengan tampilan yang statis [3]. Karakteristik kolaborasi dan berbagi informasi inilah yang sekarang melekat dan banyak dimiliki beberapa situs jejaring sosial seperti e-Buddy, Twitter, Facebook, LinkedIn, Google plus, Myspace dan jejaring sosial yang lainya. Karakteristik yang harus ada dalam pembelajaran kolaboratif yaitu, adanya kerjasama dalam suatu kelompok dengan anggota yang berbeda-beda, saling membantu untuk bekerjasama dalam memecahkan suatu masalah, mengerjakan pekerjaan yang rumit, dan menghasilkan suatu produk [4].
Facebook merupakan sebuah utilitas sosial yang menghubungkan orang, untuk menjaga hubungan dengan teman-teman, upload foto, berbagi link dan video [1]. Christy Tucker [5] mengatakan, peluang dan kelebihan jejaring sosial (tidak harus Facebook) memungkinkan beberapa hal: Community, Collaboration, Context, Hierarchy bisa dilakukan. Christy Tucker [6] mengatakan dalam situs blognya bahwa social networking dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan interaksi dan komunikasi antar para peserta didik sehingga terdapat kesempatan untuk menciptakan kolaborasi yang sesungguhnya.
Dalam penelitian ini penulis akan membuat LMS dengan collaborative learning pada platform Facebook menggunakan FacebookApplication Programing Interface (API). Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya dimana aplikasi pembelajaran yang dibuat masih sangat sederhana, diharapkan aplikasi yang dibuat bisa mendekati standard sebuah LMS: Interoperability, Reusability, Accessibility, Durability [7].
II. IDENTIFIKASIMASALAH
Learning Management System (LMS) ataupun e-learning bukanlah teknologi dan hal yang baru digunakan untuk pembelajaran online, tetapi proses pembelajaran akan sulit tercapai jika komunikasi, interaksi, sharing, dan komunitas pengguna kurang. Sementara itu semakin berkembangnya jejaring sosial Facebook dan social media lainnya bisa ditingkatkan untuk tujuan pembejaran. Facebook mendukung terjadinya mekanisme sharing, kolaborasi, komunitas dan interaksi antar sesama pengguna Facebook yang lebih
Learning Management System
dengan Metode
Collaborative Learning
Menggunakan
Platform
Jejaring Sosial Facebook
1
Hendrik Tampubolon,
2Sajadin Sembiring,
1M Anggia Muchtar
1
Program Studi S1 Teknologi Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Sumatera Utara
interaktif dan real time, oleh karena itu permasalahan yang akan diselesaikan adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana meningkatkan dan memanfaatkan jejaring sosial Facebook untuk tujuan pembelajaran.
2) Bagaimana membangun Learning Management Sytem (LMS) dan mengintegrasikan aplikasi LMS dengan jejaring sosial Facebook.
Penelitian yang dilakukan masih sederhana dan dibatasi pada sebuah batasan masalah yakni: metode pembelajaran yang digunakan adalah metode Collaborative, aplikasi dijalankan pada lingkungan Facebook, dan Pembangunan sistem dan implementasi dengan menggunakan bahasa pemograman PHP, Facebook Application Programing Interface (FB API), Graph API, Extended Facebook Markup Language (XFBML), Javascript Object Notation (JSON), Facebook Query Language (FQL), Social Plugin, dan database MySql.
Dari permasalahan diatas maka tujuan yang dicapai dan dilakukan adalah untuk membuat aplikasi LMS dengan metode Collaborative Learning dalam jejaring sosial Facebook.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Menambah fasilitas media pembelajaran dan sharing pengetahuan antara sesama member group.
2) Menyediakan media diskusi untuk memecahkan masalah dan menghasilkan solusi bagi mahasiswa khususnya yang berkaitan dengan ilmu komputer dan teknologi informasi. 3) Membantu mempermudah pembelajaran mahasiswa.
4)
Sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa dan masyarakat umum yang tertarik dengan ilmu komputer dan perkembangan teknologi informasi.III. PENELITIANTERDAHULU
Penelitian mengenai LMS yang terintegrasi dengan jejaring sosial Facebook sudah banyak dilakukan, Andrian dan Wibosono [8] dalam penelitiannya mengembangankan web based collaborative learning memanfaatkan Facebook platform, Nurkamid et al. [3] menjadikan Facebook sebagi media pembelajaran dengan memanfaatkan aplikasi Facebook dan media sosial seperti Study group, Course, Youtube video box, slide share, Quis monster, course feed dan mengintegrasikan berbagai aplikasi tersebut kedalam suatu halaman (pages) Facebook, penelitian serupa juga dibuat Patricio & Goncalves [9] tetapi telah menambahkan beberapa fitur seperti Google Docs, My delicious, Books iRead, Twitter, Formspring.me, Favorite pages dan lain-lain, dimana alamat (link) aplikasi di posting dalam halaman Facebook. Penelitian lainnya [10] mengkolaborasikan Facebook dengan Blog, Facebook dan Blog bekerja bersama untuk menghasilkan output yang maksimum, beliau mengkombinasikan beberapa aplikasi Facebook atau Blog yang terkoneksi satu sama lain dengan memanfaatkan Facebook Connect, dimana isi dari Blog dapat dibaca dalam Facebook. Dalam tujuan pendidikan, kolaborasi yang dibuat menjadikan penyampaian isi e-learning yang lebih baik.
Selain dalam Facebook, LMS juga sudah diintegrasikan dengan berbagai bidang, seperti halnya Sari & Ferdiansyah [11] mengintegrasikan LMS dengan Grid Computing sehingga
dapat dapat membantu proses belajar terutama untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan daya komputasi yang sangat besar. Ninoriya et al.[12] mengintegrasikan CMS dengan LMS dengan model arsitektur Hybrid yang disebut LCMS dimana model yang dibuat sangat membantu untuk e-learning.
IV. METODOLOGIPENELITIAN
A. Learning Management System
LMS adalah teknologi aplikasi untuk membuat sistem pelatihan yang terintegrasi dan sistem manajemen pengetahuan yang memungkinkan sebuah organisasi membagi pengetahuan mereka dan merubah pengetahuan menjadi sebuah sistem pelatihan dengan kata lain, LMS adalah pusat penghubung untuk pembelajaran, manajemen pengetahuan, manajemen prestasi, dan lain-lain. Lebih khusus lagi, LMS adalah program untuk menyiapkan, mengatur, melihat dan melaporkan interaksi antara pembelajar dan isi bahan belajar, dan antara pembelajar dengan instruktur [13].
Sebuah LMS, adalah sistem komputer diimplementasikan di Internet/Intranet server yang menangani kegiatan dasar berikut ini :
1) Manajemen pengguna. Sistem harus memungkinkan masuk ke pengguna dengan profil yang berbeda, misalnya: guru, siswa dan administrator sistem.
2) Manajemen administrasi pada virtual course. Hal ini membuat pelacakan siswa, menyimpan semua dan setiap salah satu kegiatan siswa yang dikembangkan pada sebuah tools. Sebagai contoh, evaluasi dilakukan oleh mahasiswa untuk memperbaiki tingkat asimilasi isi dari courses adalah salah satu tugas-tugas administrasi yang paling penting.
3) Manajemen alat komunikasi. Komponen ini pada LMS merupakan dasar, sudut pandang, karena dapat dibangun dari berbagai kemungkinan yang berbeda, komunikasi antara para pelaku sistem yang berbeda. Alat-alat komunikasi dapat berupa forum, e-mail, konferensi video, chatting, dan lain-lain [14].
Fungsi dari LMS adalah:
1) Sentralisasi dan pengotomatisasian administrasi
2) Penggunaan layanan sendiri dan layanan panduan sendiri (Use self-service and self-guided services)
3) Mengumpulkan dan mengirimkan isi pembelajaran dengan cepat (Assemble and deliver learning content rapidly)
4) Konsolidasi inisiatif pelatihan pada platform berbasis web scalable (Consolidate training initiatives on a scalable web-based platform)
5) Dukungan portabilitas dan standar (Support portability and standards)
6) Personalisasi konten dan memungkinkan penggunaan kembali pengetahuan (Personalise content and enable Knowledge reuse) [12].
B. Collaborative Learning
problem, complete a task, or create a product”. Definisi di atas menekankan karakteristik yang harus ada dalam pembelajaran kolaboratif yaitu, adanya kerja dalam suatu kelompok dengan anggota yang berbeda beda, saling membantu untuk bekerjasama dalam memecahkan suatu masalah, mengerjakan pekerjaan yang rumit, dan menghasilkan suatu produk. Armiati dan Sastramihardja[16] Collaborative Learning (CL) adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk mengajar dan belajar yang melibatkan sekelompok siswa yang bekerja sama untuk menyelesaikan masalah, melengkapi tugas atau menghasilkan produk.
C. Facebook
Facebook adalah sebuah utilitas sosial yang menghubungkan orang, untuk menjaga hubungan dengan teman-teman, upload foto, berbagi link dan video[1]. Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial dengan jumlah pengguna terbesar di dunia. Didirikan pada Februari 2004 oleh seorang mahasiswa Harvard beserta beberapa temannya. Pada bulan Februari 2009, dilaporkan bahwa Facebook menempati urutan pertama dalam jumlah penggunaannya, yaitu sekitar 1 milyar lebih pengguna dalam satu bulan [17].
D. Facebook Platform
Facebook Platform dikeluarkan oleh situs jejaring sosial Facebook. Facebook platform sering disebut sebagai Facebook API. Platform ini digunakan untuk pengembangan aplikasi pihak ketiga dengan menggunakan Facebook. Komponen pendukung Facebook Platform adalah Extended Facebook Markup Language (XFBML), Facebook Query Language (FQL), Facebook Javascript (FBJS), API dan Client Libraries. Semua aplikasi Facebook berjalan dalam apa yang disebut platform (Facebook Platform). Facebook Platform ini akan menfasilitasi kode dari pengembang aplikasi supaya dapat bekerja dan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada dalam Facebook. Dengan adanya platform ini accountFacebook terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi Facebook Platform dapat diartikan sebagai landasan atau lingkungan kerja (framework) dimana sebuah aplikasi Facebook baik buatan Facebook sendiri atau buatan pihak pengembang (pihak ketiga) berjalan [18].
E. ANALISIS SISTEM
Sistem yang dibangun dalam aplikasi ini adalah sebuah LMS yang dapat berkolaborasi, berkomunikasi dan belajar tentang ilmu komputer dan teknologi informasi secara khusus, tetapi tidak menutup kemungkinan pembelajaran lainnya jika dibutuhkan dan disediakan oleh Tutor. Sistem tersebut menggunakan metode collaborative learning dengan pembelajaran yang dapat berupa text, gambar, video ataupun konten yang diposting oleh pengguna dan jejaring sosial Facebook sebagai sarana berkomunikasi dan berkolaborasi, berinteraksi dan berdiskusi satu sama lain.
F. ANALISIS KEBUTUHAN
1) Pengguna
Secara umum aplikasi ini mempunyai tiga pengguna, dimana masing-masing bagian tersebut mempunyai fasilitas-fasilitas yang berbeda-beda. Pengguna diharuskan mempunyai Facebook account. Ketiga bagian tersebut adalah Admin, Tutor, dan User.
2) Kebutuhan perangkat lunak
Bungsucode LMS memakai PHP (Facebook PHP SDK) sebagai logic scripting, MySQL untuk DBMS, CSS3 untuk mempercantik tampilan, html5, javascript untuk mendukung penggunaan Facebook JS SDK. Teknologi yang dipakai untuk berkomunikasi dan retrieve data dari Facebook menggunakan Graph API, FQL, Social Plugin untuk PHP dan Social Channel untuk Javascript dan protocol OAuth 2.0 untuk melakukan otentikasi maupun authorize. Untuk editor menggunakan Adobe dreamweaver cs3 dan Notepad++.
Oleh karena aplikasi diakses secara online, sehingga dalam pembangunan dan pengembangan sistem dibutuhkan web server, virtual serveratau jasa hosting yang digunakan untuk menyimpan kode program. Peneliti menggunakan jasa hosting dari penyedia layanan webhosting Jagoanhosting (www.jagoanhosting.com). Untuk keperluan SSL (Secure Socket Layer ) peneliti menggunakan Alpha SSL yang disediakan Dynadot (dynadot.com), hal ini dibutuhkan dikarenakan dalam integrasi aplikasi dengan Facebook membutuhkan https dan dedicate IP.
3) Arsitektur sistem
Bentuk sistem Bungsucode LMS yang dibangun menggunakan arsitektur Multi-tier. Pada sisi client aplikasi antarmuka pada website User melakukan login, otenttikasi dan authorize aplikasi, kemudian Facebook API akan merespon request dan mengirimkan hasil eksekusi yang bisa berupa JSON maupun HTML pada iframe canvas, dan jika valid maka User dapat menggunakan aplikasi sedangkan server memberikan dan mengeksekusi request dari Facebook API dan Client.
Gambar 1 Arsitektur sistem
G. PERANCANGAN SISTEM
1) Use case Diagram
Bungsucode LMS
Ambil Group Group Belajar
Teman Belajar
Detail Group
Mata Pelajaran
Tugas/ujian Lihat Materi
Forum Diskusi
Lihat forum Daftar nilai
Login
insert/update user profile request API menyediakan API User
Facebook Server
Bungsucode LMS server <<include>>
<<include>> <<include>>
<<include>>
<<include>> <<include>>
<<include>> <<include>>
<<include>> <<include>>
<<include>>
send request/ invite friends «extends»
«extends» «extends»
«extends»
«extends»
«extends» «extends»
«extends»
Gambar 2 Use case diagram user
Bungsucode LMS
Manajemen user
Manajemen Tugas/Ujian Manajemen Group
Manajemen Mata Pelajaran
Manajemen Topik Manajemen Materi
Manajemen soal Login
insert/update user profile request API menyediakan API
Admin Facebook Server
Bungsucode LMS server
Tutor
<<include>> <<include>>
<<include>>
<<include>> <<include>>
<<include>>
«extends» «extends»
<<include>>
Gambar 3 Use case diagram Admin dan Tutor
2) Flow chart sistem
Flowchart sistem dibuat untuk menggambarkan bagaimana proses alur keseluruhan sistem bekerja
Start
Valid? permissionRequest Tidak
Ya
Allow ?
Cek level user ya
Is_admin ya
Is_tutor tidak
tidak Pilih menu yang
diinginkan
Pilih menu yang diinginkan
Pilih menu yang diinginkan
Log Out
End Otentikasi dan
Otorisasi Oauth 2.0
Default Facebook apps page
Tampil Hamalan utama admin
Tidak
Tampil Halaman
tutor
Tampil Halaman
user Tampil isi
menu admin
Tampil isi menu tutor
Tampil isi menu Selesai?
ya tidak
ya
Selesai?
Selesai?
ya
tidak
ya tidak
Gambar 4 Flow chart sistem secara umum.
H. IMPLEMENTASI SISTEM
Gambar 5 pseudo code koneksi facebook yang dibuat.
V. HASILDANPEMBAHASAN
A. Pengujian Sistem
Pada tahap ini akan dijelaskan pengujian dari aplikasi Bungsucode LMS pada saat dijalankan. Berikut tabel bentuk pengujian yang dilakukan:
Tabel 1. Bentuk pengujian sistem
No Use Case Jenis Skenario Pengujian Yang
digunakan Uji
1. Login Black Box
Melakukan login pada sistem dan authorize aplikasi
Melihat group belajar user jika sudah ambil group belajar
- UC-2
3. Ambil group Black Box
Mengambil group belajar, gabung atau tinggalkan sebuah group
Facebook id Id group UC-3
4. Detail Group Black Box
Melihat detail group belajar misalnya: mata pelajaran, materi, tugas/ujian
Melihat Teman facebook yang bergabung pada group belajar
Melihat Mata pelajaran pada
group belajar - UC-6
Melihat info Topik soal,
mengerjakan tugas/ujian jawaban UC-8
9 Forum Diskusi
Black Box
Melihat Forum diskusi dengan Kategori group belajar
Melihat daftar nilai dari
setiap topik tugas/ujian -
UC-Mengelola data user Tambah, edit, hapus, blokir user
Mengelola data group belajar (Tambah, edit, hapus)
Mengelola Mata pelajaran (Tambah, edit, hapus)
Id_mapel
14 Manajemen Materi Black Box Mengelola materi pelajran (Tambah, edit, hapus) Id_mat
15 Manajemen Tugas/ujian Black Box Mengelola Tugas/Ujian (Tambah, edit, hapus)
Topik soal (
B. Hasil Pengujian Sistem <?php
session_start();
require 'fblib/facebook.php'; require 'config/fbconfig.php'; //buat class facebook object $facebook = new Facebook(array( 'appId' => $fbconfig['appid'], 'secret' => $fbconfig['secret'], 'cookie'=> true,
'xfbml' => true,)); //dapatkan user id
$user = $facebook->getUser(); if ($user) {
try {
//dapatkan informasi dasar profile User $user_profile = $facebook->api('/me'); } catch (FacebookApiException $e) { error_log($e);
$user = null; }
}
//Login atau Logout url if ($user) {
$logoutUrl = $facebook->getLogoutUrl(); } else {
$loginUrl = $facebook->getLoginUrl(array( 'scope' => "method" => "fql.query",
"query" => "SELECT read_stream,publish_stream FROM permissions WHERE uid=me()"
));
foreach($perms[0] as $k=>$v) { if($v === "1") {
//$post_id = $facebook->api('/me/feed', 'post', array('message'=>'Bungsucode LMS Test!'));
}else {
header( "Location: ".$loginUrl.""); }
VI. KESIMPULAN/RINGKASAN
Jejaring sosial facebook dapat digunakan sebagai learning management system yang mendukung mekanisme collaborative learning. Dari analisis dan pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal yakni:
1) Telah berhasil dibuat aplikasi Learning management system dengan konsep Collaborative Learning yang terintegrasi dengan platform facebook dan berkerja pada canvas aplikasi dan page tab facebook
2) Setiap aplikasi yang berjalan pada canvas facebook application memerlukan layanan SSL untuk mendukung https dan web hosting yang mendukung cURL dan JSON jika aplikasi berupa web based.
3) Proses authentication dan authorize pada aplikasi pihak ketiga tidak dibutuhkan password account pengguna facebook, acces token yang di generate facebook untuk mengakses aplikasi dan data facebook pengguna dan setiap fitur pada Facebook memerlukan permission tertentu baik itu basic permission maupun extended permission untuk dapat diakses seperti publish_stream untuk update status, user_activities untuk mengakses aktivitas Facebook user dan lain-lain.
4) Fitur group pada facebook tidak dapat diintegrasi kedalam facebook apps (facebook canvas) ataupun facebook page tab tetapi hanya dapat berupa link sehingga penulis membuat group belajar dalam sistem sendiri.
DAFTARPUSTAKA
[1] Alexa. 2011. Facebook.com-Traffic detail from Alexa [Online]. Tersedia: http://www.alexa.com/siteinfo/facebook.com [ 1 September 2011].
[2] Koohang, A., Floyd, K., Smith, T., Skovira, R. 2010. The hype of using social networking as a tool for learning in e-learning. Issue in Information Systems, 11(2), 30-36.
[3] Nurkamid, M., Dahlan, M., Susanto, A., Khotimah, T. 2010. Pemanfaatan aplikasi jejaring sosial facebook untuk media pembelajaran: Staf Pengajar, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus, Semarang
[4] Rofiq, Dr. Z. 2009. ICT Usage in Collaborative Learning for Student Final Project. Lecturer, Yogyakarta State University, Yogyakarta [5] Christy Tucker. 2011. Facebook as LMS? [Online]. Tersedia:
http://christytucker.wordpress.com/2007/08/16/facebook-as-lms/
[2 September 2011].
[6] Christy Tucker. 2011. Facebook as LMS? [Online]. Tersedia: http://christytucker.wordpress.com/2007/08/18/social-networking-as-lms-problems-and-opportunities/ [19 September 2011]. [7] Henriques, N., Slavov, D., and Mende, A.J. 2004. LearningOnWeb –
development of a SCORM compliant Learning Management System. In International Conference on Computer Systems and Technologies.
CompSysTech’2004, University of Coimbra, Portugal, pp 1 -
IV.9-6
[8] Andrian, S. and Wibisono, Y. 2009. Pengembangan web-based collaborative learning dengan menggunakan facebook. Indonesian Community on Information and Communication Technology, 2(2), 39-46
[9] Patrício, M.R., Gonçalves, V. 2010. Facebook in the learning process: a case study. In Proceedings of ICERI2010 Conference in Madrid, Spain.
pp. 3267-3273.
[10] Sanjaya, R. 2009. Collaboration of blog and social networking for elearning: A case study of the elearning facility in the SME blog at ppumkm.com. In Proceedings of The Sixth International Conference on eLearning for Knowledge-Based Society, Thailand, pp 20.1-20.4. [11] Sari, R. F., Ferdiansyah, C. 2005. Implementasi dan Integrasi Aplikasi
Learning Management System dan Grid Computing untuk Meningkatkan Efektifitas Online Course : Departemen Elektro, Fakultas Teknik , Universitas Indonesia
[12] Ninoriya, S. Chawan, P. M. and Meshram, B.B. 2011. CMS, LMS and LCMS For eLearning. IJCSI International Journal of Computer Science Issues, 8(2), 644 – 647.
[13] Rasyid, M.U.H.A., setiawardhana. 2006. Evaluation management system berbasis web untuk mendukung penilaian tes onliene. Dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. SNATI2006, Yogyakarta, pp e-71 - e-76.
[14] Barchino, 2005. Barchino, R., Gutiérrez, J. M., Otón, S. An example of learning management system. Computer Science Department. University of Alcal . IADIS 2005. Alcalá de Henares. Madrid. Spain.
[15] Smith dan Mac Gregor
[16] Armiati1, S., Sastramihardja, H. S. 2007. Collaborative learning framework. Dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. Information System Research Group STEI ITB, Magister Sistem Informasi STEI ITB, Bandung
[17] Kazeniac, Andy. Social Networks: Facebook Takes Over Top Spot,
Twitter Climbs.2009.[online].Tersedia
http://blog.compete.com/2009/02/09/facebook-myspace-twitter-social-network/ [ 5 september 2011].