MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH KANDUNGAN ALQURAN
PENERAPAN NILAI-NILAI ENTREPRENEURSHIP QURANY UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING USAHA MIKRO,KECIL DAN
MENENGAH.
Diusulkan Oleh
Nam
: Rif’an Habibi
NIS : 11738
MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA BLITAR
KOTA BLITAR
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Allah SWT, karena atas segala berkat, rahmat dan kesempatan yang telah
diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dan
inovasi ini dengan baik. Karya tulis ilmiah Al Quran yang berjudul “Penerapan
Nilai-Nilai Entrepreneurship Qurany untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha
Mikro, Kecil, Dan Menengah” dapat terselesaikan dengan baik meskipun banyak
tantangan dan halangan.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kepala sekolah dan
guru pembimbing yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini. Tidak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak dan
ibu guru, orang tua, teman-teman, serta seluruh pihak yang telah membantu
peneliti dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah ini hingga selesai.
Karya tulis ilmiah Al Quran ini berisikan tentang sebuah ide untuk melirik
kembali cara berbisnis sesuai ajaran Rosulullah. Era Globalisasi telah mengiring
umat islam berpikir dan bertindak seperti pemikiran oaring-orang barat yang
tentunya cenderung terhadap kejayaan di dunia. Berbagai masalah muncul
mewarnai dinamika persaingan bisnis global,seperti persaingan yang tidak sehat
dan merugikan pihak lain. Asean Economic Coomunity ( AEC ) sebentar lagi
akan dibuka dan persaingan akan semakin menjadi semakin mengerikan.
Masyarakat selalu dihantui oleh perilaku-perilaku curang Pebisnis yang hanya
mementingkan keuntungannya saja. Rosulullah telah mengajarkan etika-etika
dalam berbisnis sesuai petunjuk Allah SWT. Yakni Al-Quranul Karim yang
kebenaranya sudah pasti. seharusnya umat muslim berfikir ulang dan mengkaji
kembali cara berbisnisnya,apakah sudah sesuai dengan Al-Quran ataukah belum.
Blitar, 5 November 2014
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Ringkasan iv
Bab I Pendahuluan 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Rumusan Masalah 2
1.4 Manfaat 2
Bab II Kajian Pustaka 3
Bab III Metode Penelitian 5
3.1 Tahapan-tahapan penelitian 5
3.2 Objek dan Fokus penelitian 6
3.3 Sumber Data 6
3.4 Tehnik Pengumpulan Data 6
3.5 Penganalisaan Data 6
Bab IV Pembahasan 7
4.1 Nilai-Nilai Entrepreneurship Qur’any 8
4.2 Pihak-pihak yang dipertimbangkan 12
4.3 Langkah strategis 12
Bab V Kesimpulan 13
iv
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara Entrepreneurship
Qurany dan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Secara teori
penelitian ini melihat keunikan antara Entrepreneurship Qur’any dan daya
saingnya. Penelitian ini fokus pada Entrepreneurship Qur’any. Desain penelitian
ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Entrepreneurship Qur’any terbukti
berpengaruh dan meningkatkan daya saing UMKM. Penelitian yang akan datang
diharapkan bisa mengembangkan topik penelitian ini. Fokus dalam penelitian ini
sangat berpotensi untuk dikembangkan yang berhubungan dengan teori Entrepreneurship Qur’any yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan keberhasilan UMKM.
Kata Kunci: Entrepreneurship Qur’any, Daya saing, Usaha Mikro Kecil
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang
Dunia entrepreneurship atau dunia bisnis tak akan pernah terlepas dari
kehidupan ini, karena manusia dituntut untuk bisa memenuhi
kebutuhanya,tetapi nafsu keserakahan manusia terkadang bisa membuat
manusia melakukan segala cara untuk mendapatkan hasil yang
sebanyak-banyaknya, akibatnya terjadi persaingan yang tidak sehat antar pelaku bisnis
UMKM,mungkin sudah tak asing lagi pemberitaan di televisi tentang
oknum-oknum pedagang curang seperti menjual ayam tiren, bakso yang memakai
formalin dan sebagainya yang jumlahnya terus meningkat. mungkin yang
diberitakan itu masih sebagian, bagaikan fenomena gunung es. Hal-hal
tersebut bisa merugikan para konsumen dan tentu merugikan diri mereka
sendiri karena Allah pasti akan membalas perbuatanya.
Dalam waktu dekat ini pasar bebas akan dibuka selebar-lebarnya,para
pelaku UMKM dituntut untuk bisa kreatif dan bermain strategi dalam
menjalankan bisnisnya, tentu saja dengan tetap memperhatikan rambu-rambu
agama dan pemerintah.
Islam telah memberikan rambu-rambu pedoman dalam melakukan kegiatan usaha di dalam Al Qur’an. Ada ancaman keras bagi pelaku bisnis yang tidak mempedulikan rambu-rambu yang telah ditetapkan tetapi juga
janji berupa keutamaan yang besar bagi mereka yang benar-benar menjaga
Sudah seharusnya umat islam melirik kembali cara berbisnis sesuai ajaran
Rosulullah. Era Globalisasi telah mengiring umat islam berpikir dan
bertindak seperti pemikiran oaring-orang barat yang tentunya cenderung
terhadap kejayaan di dunia. Berbagai masalah muncul mewarnai dinamika
persaingan bisnis global, Masyarakat selalu dihantui oleh perilaku-perilaku
curang Pebisnis yang hanya mementingkan keuntungannya saja. Rosulullah
telah mengajarkan etiaka-etika dalam berbisnis sesuai petunjuk Allah SWT.
Yang kebenaranya sudah pasti. seharusnya umat muslim berfikir ulang dan
mengkaji kembali cara berbisnisnya,apakah sudah sesuai dengan Al-Quran
ataukah belum.
1.2Rumusan Masalah
a. Bagaimana solusi permasalahan dan tantangan persaingan bisnis UMKM yang tidak sehat saat ini?
b. Bagaimana etika berbisnis yang sesuai dengan ajaran Rasulullah?
1.3Tujuan
a.Untuk mengetahui solusi permasalahan dan tantangan persaingan bisnis
UMKM yang tidak sehat saat ini
bUntuk mengetahui etika berbisnis yang sesuai dengan ajaran Rasulullah
1.4Manfaat
a.memberantas persaingan tidak sehat antar pelaku UMKM
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam operasionalnya, ilmu ekonomi dalam perspektif Islam akan selalu
menyandarkan segala analisis ekonomi pada pedoman Alquran dan Hadits Nabi SAW. Terdapat kaidah ”asal dari segala sesuatu adalah dibolehkan kecuali ada sebuah dalil yang mengharamkannya”, sehingga tafsiran ilmu ekonomi tidak semata berdasarkan pemikiran rasional saja. Ia harus memiliki justifikasi yang
kuat berdasarkan prinsip syariah. Begitu pula dari aspek epistemologis atau
prinsip-prinsip dasar yang melandasi. ilmu ekonomi Islam memiliki tiga prinsip
dasar yaitu tauhid, akhlak, dan keseimbangan. Dua prinsip yang pertama kita
sama-sama tahu pasti tidak ada dalam landasan dasar ekonomi konvensional.
Prinsip keseimbangan pun, dalam praktiknya, justru yang membuat ekonomi
konvensional semakin dikritik dan ditinggalkan orang.
Dalam kehidupan global seperti sekarang ini banyak manusia yang
tergelincir dalam perkara bisnis yang menghalalkan segala cara untuk mendapat
keuntungan yang sebesar-besarnya,padahal perbuatanya dapat merugikan orang
lain. Selain itu sebentar lagi pasar bebas akan dibuka selebar-lebarnya. Pelaku
UMKM dituntut untuk berfikir kreatif dan bermain strategi untuk meningkatkan
daya saingnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah melakukan
usaha-usaha untuk memberantas kegiatan-kegiatan bisnis yang dinilai dapat merugikan
orang lain.mulai dari inspeksi-inspeksi ke berbagai badan usaha sampai
mengirimkan intel-intel untuk mengawasi kegiatan-kegiatan bisnis. Pemerintah
juga berusaha menjawab tantangan persaingan pasar bebas dengan memberikan
bantuan dana untuk pelaku UMKM agar usahanya bisa berkembang. Namun
usaha-usaha pemerintah itu terbukti kurang efektif dalam memberantas
persaingan yang tidak sehat dan menjawab tantangan persaingan dalam pasar
Seluruh lingkaran aktivitas ekonomi dapat dijelaskan dengan bantuan dua
grafik dibawah sebagai berikut:
(A) Ilmu Ekonomi Islam (B) Ilmu Ekonomi Modern
Manusia(Sosial namun religius) Manusia (sosial)
Pilihan di antara alternatif (dituntun oleh
BAB III
METODE PENULISAN
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif, yaitu metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk
memecahkan suatu masalah .
3.1 Tahapan-tahapan penelitian 3.1.1. Tahap persiapan
Pada tahap ini penulis mengumpulkan dan mempelajari literature-literatur
yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti, melakukan pencarian
data melalui media internet,dan mengumpulkan teori-teori yang menunjang
penelitian
3.1.2.Tahap pelaksaan
Pada tahap ini, data yang telah dikumpulkan dijadikan sebagai data
mentah. Kemudian penulis melakukan wawancara pada ustadz untuk menguji
keakuratan data yang telah diperoleh. Setelah tahapan pengujian selesai,
hasilnya dijadikan data utama.
3.1.3.Tahap pengolahan data
Pada tahap ini, penulis menyusun dan mengolah data utama, kemudian
menganalisisnya. Setelah tahap analisa selesai penulis menarik kesimpulannya.
Adapun gambaran tahapanya sebagai berikut
Studi literatur Data mentah Wawancara
3.2 Objek dan Fokus penelitian
Objek dan focus penelitian ini adalah entrepreneurship qurany
3.3 Sumber Data
Objek penelitian ini adalah Entrepreneurship Qurany, adapun data yang
diperoleh bersumber dari literature-literaturyang ada di perpustakaan dan
internet, dan hasil wawancara.
3.4 Tehnik Pengumpulan Data
Dalam proses penelitian dan penulisan karya tulis ini, penulis
menggunakan metode pendekatan pengumpulan data dengan beberapa tehnik,
yaitu:
3.4.1.Tehnik wawancara: Penulis melakukan serangkaian Tanya jawab secara
langsung dengan narasumber yang berkompeten (ustadz) untuk mendapatkan
data-data yang bisa dijadikan acuan dalam pengembangan karya tulis ini
3.4.2.Tehnik studi literature: Mengumpulkan data dengan cara membaca dan
menganalisis literature-literatur yang berkaitan dengan entrepreneurship pada
umumnya dan dasar-dasar ekonomi islam.
3.5 Penganalisaan Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penulisan karya tulis ini,
penulis menggunakan metode analisisdeskriptif yaitu metode dengan menyusun
data yang diperoleh, kemudian diinterpretasikan dan dianalisis, sehingga
BAB IV PEMBAHASAN
“Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah kucukupkan kepadamu nikmatku,dan telah ku ridhai islam itu jadi agamamu. ( Q.S Al-Maidah
ayat 3)
Allah SWT telah menyempurnakan Agama islam, sehingga kebenaran
segala ajaranya tak dapat diragukan lagi. Allah SWT memerintahkan sesuatu pasti
akan berdampak baik dan menghindarkan dari yang buruk. Semua hal telah diatur
dalam islam, termasuk masalah entrepreneurship. Allah SWT telah menurunkan
kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, yakni Al-Quran, kitab pembawa
kebenaran sejati.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah
wahyukan kepadamu,….”(Q.S An-Nisa ayat 105 )
Dalam urutan Sumber hukum islam, Al-Quran adalah sumber yang
berkedudukan paling tinggi. Umat islam tidak boleh berperilaku yang
bertentangan dengan Al-Quran, karena mengingkari Al-Quran berarti sesat yang
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”(Q.S An-Nisa ayat 136)
Dengan penerapan nilai-nilai entrepreneurship qur’any akan bisa
menciptakan suatu kondisi persaingan pasar yang sehat dan tidak merugikan
orang lain serta dapat meningkatkan daya saing para pelaku UMKM dalam
menghadapi persaingan pasar bebas mendatang karena dengan menerapkan
nilai-nilai entrepreneurship qur’any maka pelaku UMKM tersebut banyak
memiliki nilai plus dari pada pelaku UMKM lainya.
4.1 Nilai-Nilai Entrepreneurship Qur’any 4.1.1. Niat yang Ikhlas.
Keikhlasan adalah perkara yang amat menentukan. Dengan niat yang
ikhlas, semua bentuk pekerjaan yang berbentuk kebiasaan bisa bernilai ibadah.
Dengan kata lain aktivitas usaha yang kita lakukan bukan semata-mata urusan
harta dan perut tetapi berkaitan erat dengan urusan akhirat. Contoh niat yang
ikhlas dalam usaha bisa berlaku dalam lingkup pribadi maupun sosial. Dalam
lingkup pribadi misalnya meniatkan usaha yang halal untuk menjaga diri dari
memakan harta dengan cara haram, memelihara diri dari sikap meminta-minta,
untuk mendukung kesempurnaan ibadah kepada Allah, menjaga silaturrahim dan
hubungan kerabat dan motivasi positif lainya Dalam lingkup sosial, misalnya
meniatkan diri mencari harta untuk ikut andil dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat muslim, memberi kesempatan bekerja yang halal bagi orang lain, membebaskan ummat dari ketergantungan terhadap produk “orang lain”, dan motif social lainnya. Niat seperti dikatakan sebagian orang adalah bisnisnya para
ulama. Karena pahala dari suatu perbuatan bisa bertambah berkali-kali lipat jika
4.1.2. Akhlaq yang Mulia
Menjaga sikap dan perilaku dalam berbisnis adalah prinsip penting bagi
seorang pebisnis muslim. Ini karena Islam sangat menekankan perilaku (akhlaq)
yang baik dalam setiap kesempatan, termasuk dalam berbisnis. Akhlaq mulia dalam berbisnis ditekankan oleh Rasulullah dalam sabdanya “Seorang pedagang yang jujur dan dapat dipercaya akan dikumpulkan bersama para nabi para
shiddiqiin dan orang-orang yang mati syahid.
Dalam kesempatan lain Rasulullah bersabda “Semoga Allah memberi
rahmatNya kepada orang yang suka memberi kelonggaran kepada orang lain ketika menjual, membeli atau menagih hutang”(Shahih Bukhari). Di antara akhlaq mulia dalam berbisnis adalah menepati janji, jujur, memenuhi hak orang lain,
bersikap toleran dan suka memberi kelonggaran.
4.1.3. Usaha yang halal
Seorang pebisnis muslim tentunya tidak ingin jika darah dagingnya
tumbuh dari barang haram, ia pun tak ingin memberi makan keluarganya dari
sumber yang haram karena akan sungguh berat konsekuensinya di akhirat nanti.
Dengan begitu, ia akan selalu berhati-hati dan berusaha melakuan usaha sebatas
yang dibolehkan oleh Allah SWT.dan RasulNya. Rasulullah SAW. bersabda : “Setiap daging yang tumbuh dari barang haram maka neraka lebih berhak baginya” (Shahihul Jami’)
4.1.4. Menunaikan Hak
Seorang pebisnis muslim selayaknya bersegera dalam menunaikan haknya,
seperti hak karyawannya mendapat gaji, tidak menunda pembayaran tanggungan
atau hutang, dan yang terpenting adalah hak Allah SWT. dalam soal harta seperti
membayar zakat yang wajib. Juga hak-hak orang lain dalam perjanjian yang telah
4.1.5. Menghindari riba dan segala sarananya
Seorang muslim tentu meyakini bahwa riba termasuk dosa besar, yang
sangat keras ancamannya. Maka pebisnis muslim akan berusaha keras untuk tidak
terlibat sedikitpun dalam kegiatan usaha yang mengandung unsur riba. Ini
mengingat ancaman terhadap riba bukan hanya kepada pemakannya tetapi juga
pemberi, pencatat, atau saksi sekalipun disebutkan dalam hadits Jabir bin Abdillah
bahwa Rasulullah melaknat mereka semuanya dan menegaskan
bahwa mereka semua sama saja (Shahih Muslim No. 1598)
4.1.6. Tidak memakan harta orang lain dengan cara bathil
Tidak halal bagi seorang muslim untuk mengambil harta orang lain secara
tidak sah. Allah dengan tegas telah melarang hal ini dalam kitab-Nya.
Ini meliputi segala kegiatan yang dapat menimbulkan kerugian bagi orang lain
yang menjadi rekanan bisnisnya, baik itu dengan cara riba, judi, kamuflase harga,
menyembunyikan cacat barang atau produk, menimbun, menyuap, bersumpah
palsu, dan sebagainya. Orang yang memakan harta orang lain dengan cara tidak
sah berarti telah berbuat dhalim (aniaya) terhadap orang lain. Allah SWT.
berfirman:
”Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan kamu membawa harta itu kepada hakim,supaya
kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan dosa, padahal kamu mengetahui”.(QS Al Baqarah : 188)
4.1.7. Komitmen terhadap peraturan dalam bingkai syari’at
Seorang pebisnis muslim tidak akan membiarkan dirinya terkena sanksi
hukuman undang-undang yang berlaku di tengah masyarakat. Misalnya
membenahi sistem akuntansi agar tidak merugikan orang lain dan tidak terkena
mengokohkan kewajiban yang diberikan Allah SWT. padanya dan mencegah
terjadinya kerusakan yang mungkin timbul.
4.1.8.Tidak membahayakan atau merugikan orang lain
Rasulullah telah memberikan kaidah penting dalam mencegah hal-hal yang membahayakan, dengan sabdanya “ Tidak dihalalkan melakukan bahaya atau hal yang membahayakan orang lain (Irwa’ul Ghalil)”. Termasuk kategori membahayakan orang lain adalah menjual barang yang mengancam kesehatan
orang lain seperti obat-obatan terlarang, narkotika, makanan yang kedaluwarsa.
Atau melakukan hal yang membahayakan pesaingnya dan berpotensi
menghancurkan usaha pesaingnya, seperti menjelek-jelekkan pesaing,
memonopoli, menawar barang yang masih dalam proses tawar-menawar oleh
orang lain. Seorang pebisnis muslim hendaknya bersikap fair dalam berkompetisi,
dan tidak melakukan usaha yang mengundang bahaya bagi dirinya maupun orang
lain.
4.1.9. Mempelajari hukum dan adab mu’amalah islam
Dunia bisnis yang merupakan interaksi antara berbagai tipe manusia
sangat berpotensi menjerumuskan para pelakunya ke dalam hal-hal yang
diharamkan. Baik karena didesak oleh kebutuhan perut, diajak bersekongkol
dengan orang lain secara tidak sah atau karena ketatnya persaingan yang membuat
dia melakukan hal-hal yang terlarang dalam agama. Karena itulah seorang Muslim
yang hendak terjun di dunia ini harus memahami hukum-hukum dan aturan Islam yang mengatur tentang mu’amalah. Sehingga ia bisa memilah yang halal dan yang haram,atau mengambil keputusan pada hal-hal yang tampak samar
(syubhat).Mengingat pentingnya mempelajari hukum-hukum mu’amalah inilah,
4.2 Pihak-pihak yang dipertimbangkan
Masalah persaingan bisnis yang tidak sehat dan tantangan pasar bebas
bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi peran Ulama juga sangat
diperlukan. Pemerintah(dalam hal ini adalah Kementrian Agama) berperan
penting dalam mendidik masyarakat secara formal,misalnya dengan
mengadakan sosialisasi,seminar dan sebagainya,Sedangkan Ulama sangat
berperan dalam pendidikan kerohanian, Ikut serta dalam menyuarakan
penerapan nilai-nilai entrepreneurship qur’anymelalui mimbar-mimbar jumat
atau ceramah-ceramah di masjid, kegiatan-kegiatan keagamaan dan
sebagainya.
4.3 Langkah strategis
Kolaborasi antara pemerintah ( Kementrian Agama) dan para ulama dalam
mensosialisasikan penerapan nilai-nilai entrepreneurship qur’any merupakan
hal yang sangat penting untuk dibangun dan dikembangkan.
Pemerintah(Kementrian Agama) bisa membentuk komunitas-komuntas bisnis
dalam mendidik mental dan pengetahuan mereka,serta membentuk dewan
syariah yang dipimpin lieh para ulama untuk membina dan mengkontrol
BAB V KESIMPULAN
Penelitian ini menganalisis penerapan nilai-nilai entrepreneurship qur’any terhadap daya saing UMKM, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan
menerapkan nilai-nilai entrepreneurship qur’any dapat memberantas(paling tidak
dapat mengurangi) persaingan tidak sehat dan dapat meningkatkan daya saing
UMKM karena entrepreneurship qur’any memiliki banyak nilai plus dibanding
entrepreneurship yang menganut system kebaratan. Penerapan nilai-nilai entrepreneurship qur’any merupakan cerminan dari kewirausahaan Islami yang bisa menimbulkan motivasi yang kuat bagi pelaku UMKM untuk mempengaruhi
dan meningkatkan daya saing usaha mereka. Temuan ini menegaskan bahwa
semakin pedang kecil menerapkan kewirausahaan Islami dalam aktivitas
bisnisnya maka daya saingnya juga meningkat, sehingga semakin luas penerapan
kewirausahaan Islami maka semakin memacu pemilik/pengelola UMKM untuk
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Yusanto, M.I. & Widjajakusuma, M.K., 2002. Menggagas Bisnis Islami,
Gema Insani, Jakarta.
Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Gema Insani Press. Jakarta.
LAMPIRAN
1. Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia “Benarkah Pencak Silat Merupakan Kebudayaan yang Mampu Memadukan Mikrokosmos,Makrokosmos,dan Mahakosmos.”Oktober 2013. Direktorat Pembinaan SMA
2. Social Innovation Competition 2014 “ Entrepreneurship Fever” Februari 2014 Surya University
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
1. Juara 3 Pencak Silat SMANEGA CUP Kelas F putra Pra Remaja Se Kab/Kota Blitar 2009
2. Juara 2 olimpiade IPS Se KAb.Kota Blitar 2010
3. Juara 1 Pencak Silat MALINTAR OPEN CUP Kelas D putra Pra Remaja Se Kab/Kota Blitar 2010
4. Juara 1 Olimpiade Biologi Se Kota Bltar 2011
5. Juara 1 Pencak Silat MALINTAR OPEN CUP Kelas A putra Remaja Se Kab/Kota Blitar 2011
6. Juara 3 Pencak Silat SMANEGA CUP Kelas A putra Remaja Se Kab/Kota Blitar 2011
7. Juara 2 English Speech Contest Se Kota Blitar
8. Juara Harapan 3 Olimpiade Bahasa Inggris Se kota blitar