• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH KANDUNGAN A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH KANDUNGAN A"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH KANDUNGAN ALQURAN

PENERAPAN NILAI-NILAI ENTREPRENEURSHIP QURANY UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING USAHA MIKRO,KECIL DAN

MENENGAH.

Diusulkan Oleh

Nam

: Rif’an Habibi

NIS : 11738

MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA BLITAR

KOTA BLITAR

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Allah SWT, karena atas segala berkat, rahmat dan kesempatan yang telah

diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dan

inovasi ini dengan baik. Karya tulis ilmiah Al Quran yang berjudul “Penerapan

Nilai-Nilai Entrepreneurship Qurany untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha

Mikro, Kecil, Dan Menengah” dapat terselesaikan dengan baik meskipun banyak

tantangan dan halangan.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kepala sekolah dan

guru pembimbing yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis

ilmiah ini. Tidak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak dan

ibu guru, orang tua, teman-teman, serta seluruh pihak yang telah membantu

peneliti dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah ini hingga selesai.

Karya tulis ilmiah Al Quran ini berisikan tentang sebuah ide untuk melirik

kembali cara berbisnis sesuai ajaran Rosulullah. Era Globalisasi telah mengiring

umat islam berpikir dan bertindak seperti pemikiran oaring-orang barat yang

tentunya cenderung terhadap kejayaan di dunia. Berbagai masalah muncul

mewarnai dinamika persaingan bisnis global,seperti persaingan yang tidak sehat

dan merugikan pihak lain. Asean Economic Coomunity ( AEC ) sebentar lagi

akan dibuka dan persaingan akan semakin menjadi semakin mengerikan.

Masyarakat selalu dihantui oleh perilaku-perilaku curang Pebisnis yang hanya

mementingkan keuntungannya saja. Rosulullah telah mengajarkan etika-etika

dalam berbisnis sesuai petunjuk Allah SWT. Yakni Al-Quranul Karim yang

kebenaranya sudah pasti. seharusnya umat muslim berfikir ulang dan mengkaji

kembali cara berbisnisnya,apakah sudah sesuai dengan Al-Quran ataukah belum.

Blitar, 5 November 2014

(4)

iii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

Ringkasan iv

Bab I Pendahuluan 1

1.1 Latar belakang 1

1.2 Tujuan 2

1.3 Rumusan Masalah 2

1.4 Manfaat 2

Bab II Kajian Pustaka 3

Bab III Metode Penelitian 5

3.1 Tahapan-tahapan penelitian 5

3.2 Objek dan Fokus penelitian 6

3.3 Sumber Data 6

3.4 Tehnik Pengumpulan Data 6

3.5 Penganalisaan Data 6

Bab IV Pembahasan 7

4.1 Nilai-Nilai Entrepreneurship Qur’any 8

4.2 Pihak-pihak yang dipertimbangkan 12

4.3 Langkah strategis 12

Bab V Kesimpulan 13

(5)

iv

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara Entrepreneurship

Qurany dan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Secara teori

penelitian ini melihat keunikan antara Entrepreneurship Qur’any dan daya

saingnya. Penelitian ini fokus pada Entrepreneurship Qur’any. Desain penelitian

ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Entrepreneurship Qur’any terbukti

berpengaruh dan meningkatkan daya saing UMKM. Penelitian yang akan datang

diharapkan bisa mengembangkan topik penelitian ini. Fokus dalam penelitian ini

sangat berpotensi untuk dikembangkan yang berhubungan dengan teori Entrepreneurship Qur’any yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan keberhasilan UMKM.

Kata Kunci: Entrepreneurship Qur’any, Daya saing, Usaha Mikro Kecil

(6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang

Dunia entrepreneurship atau dunia bisnis tak akan pernah terlepas dari

kehidupan ini, karena manusia dituntut untuk bisa memenuhi

kebutuhanya,tetapi nafsu keserakahan manusia terkadang bisa membuat

manusia melakukan segala cara untuk mendapatkan hasil yang

sebanyak-banyaknya, akibatnya terjadi persaingan yang tidak sehat antar pelaku bisnis

UMKM,mungkin sudah tak asing lagi pemberitaan di televisi tentang

oknum-oknum pedagang curang seperti menjual ayam tiren, bakso yang memakai

formalin dan sebagainya yang jumlahnya terus meningkat. mungkin yang

diberitakan itu masih sebagian, bagaikan fenomena gunung es. Hal-hal

tersebut bisa merugikan para konsumen dan tentu merugikan diri mereka

sendiri karena Allah pasti akan membalas perbuatanya.

Dalam waktu dekat ini pasar bebas akan dibuka selebar-lebarnya,para

pelaku UMKM dituntut untuk bisa kreatif dan bermain strategi dalam

menjalankan bisnisnya, tentu saja dengan tetap memperhatikan rambu-rambu

agama dan pemerintah.

Islam telah memberikan rambu-rambu pedoman dalam melakukan kegiatan usaha di dalam Al Qur’an. Ada ancaman keras bagi pelaku bisnis yang tidak mempedulikan rambu-rambu yang telah ditetapkan tetapi juga

janji berupa keutamaan yang besar bagi mereka yang benar-benar menjaga

(7)

Sudah seharusnya umat islam melirik kembali cara berbisnis sesuai ajaran

Rosulullah. Era Globalisasi telah mengiring umat islam berpikir dan

bertindak seperti pemikiran oaring-orang barat yang tentunya cenderung

terhadap kejayaan di dunia. Berbagai masalah muncul mewarnai dinamika

persaingan bisnis global, Masyarakat selalu dihantui oleh perilaku-perilaku

curang Pebisnis yang hanya mementingkan keuntungannya saja. Rosulullah

telah mengajarkan etiaka-etika dalam berbisnis sesuai petunjuk Allah SWT.

Yang kebenaranya sudah pasti. seharusnya umat muslim berfikir ulang dan

mengkaji kembali cara berbisnisnya,apakah sudah sesuai dengan Al-Quran

ataukah belum.

1.2Rumusan Masalah

a. Bagaimana solusi permasalahan dan tantangan persaingan bisnis UMKM yang tidak sehat saat ini?

b. Bagaimana etika berbisnis yang sesuai dengan ajaran Rasulullah?

1.3Tujuan

a.Untuk mengetahui solusi permasalahan dan tantangan persaingan bisnis

UMKM yang tidak sehat saat ini

bUntuk mengetahui etika berbisnis yang sesuai dengan ajaran Rasulullah

1.4Manfaat

a.memberantas persaingan tidak sehat antar pelaku UMKM

(8)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam operasionalnya, ilmu ekonomi dalam perspektif Islam akan selalu

menyandarkan segala analisis ekonomi pada pedoman Alquran dan Hadits Nabi SAW. Terdapat kaidah ”asal dari segala sesuatu adalah dibolehkan kecuali ada sebuah dalil yang mengharamkannya”, sehingga tafsiran ilmu ekonomi tidak semata berdasarkan pemikiran rasional saja. Ia harus memiliki justifikasi yang

kuat berdasarkan prinsip syariah. Begitu pula dari aspek epistemologis atau

prinsip-prinsip dasar yang melandasi. ilmu ekonomi Islam memiliki tiga prinsip

dasar yaitu tauhid, akhlak, dan keseimbangan. Dua prinsip yang pertama kita

sama-sama tahu pasti tidak ada dalam landasan dasar ekonomi konvensional.

Prinsip keseimbangan pun, dalam praktiknya, justru yang membuat ekonomi

konvensional semakin dikritik dan ditinggalkan orang.

Dalam kehidupan global seperti sekarang ini banyak manusia yang

tergelincir dalam perkara bisnis yang menghalalkan segala cara untuk mendapat

keuntungan yang sebesar-besarnya,padahal perbuatanya dapat merugikan orang

lain. Selain itu sebentar lagi pasar bebas akan dibuka selebar-lebarnya. Pelaku

UMKM dituntut untuk berfikir kreatif dan bermain strategi untuk meningkatkan

daya saingnya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah melakukan

usaha-usaha untuk memberantas kegiatan-kegiatan bisnis yang dinilai dapat merugikan

orang lain.mulai dari inspeksi-inspeksi ke berbagai badan usaha sampai

mengirimkan intel-intel untuk mengawasi kegiatan-kegiatan bisnis. Pemerintah

juga berusaha menjawab tantangan persaingan pasar bebas dengan memberikan

bantuan dana untuk pelaku UMKM agar usahanya bisa berkembang. Namun

usaha-usaha pemerintah itu terbukti kurang efektif dalam memberantas

persaingan yang tidak sehat dan menjawab tantangan persaingan dalam pasar

(9)

Seluruh lingkaran aktivitas ekonomi dapat dijelaskan dengan bantuan dua

grafik dibawah sebagai berikut:

(A) Ilmu Ekonomi Islam (B) Ilmu Ekonomi Modern

Manusia(Sosial namun religius) Manusia (sosial)

Pilihan di antara alternatif (dituntun oleh

(10)

BAB III

METODE PENULISAN

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif, yaitu metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk

memecahkan suatu masalah .

3.1 Tahapan-tahapan penelitian 3.1.1. Tahap persiapan

Pada tahap ini penulis mengumpulkan dan mempelajari literature-literatur

yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti, melakukan pencarian

data melalui media internet,dan mengumpulkan teori-teori yang menunjang

penelitian

3.1.2.Tahap pelaksaan

Pada tahap ini, data yang telah dikumpulkan dijadikan sebagai data

mentah. Kemudian penulis melakukan wawancara pada ustadz untuk menguji

keakuratan data yang telah diperoleh. Setelah tahapan pengujian selesai,

hasilnya dijadikan data utama.

3.1.3.Tahap pengolahan data

Pada tahap ini, penulis menyusun dan mengolah data utama, kemudian

menganalisisnya. Setelah tahap analisa selesai penulis menarik kesimpulannya.

Adapun gambaran tahapanya sebagai berikut

Studi literatur Data mentah Wawancara

(11)

3.2 Objek dan Fokus penelitian

Objek dan focus penelitian ini adalah entrepreneurship qurany

3.3 Sumber Data

Objek penelitian ini adalah Entrepreneurship Qurany, adapun data yang

diperoleh bersumber dari literature-literaturyang ada di perpustakaan dan

internet, dan hasil wawancara.

3.4 Tehnik Pengumpulan Data

Dalam proses penelitian dan penulisan karya tulis ini, penulis

menggunakan metode pendekatan pengumpulan data dengan beberapa tehnik,

yaitu:

3.4.1.Tehnik wawancara: Penulis melakukan serangkaian Tanya jawab secara

langsung dengan narasumber yang berkompeten (ustadz) untuk mendapatkan

data-data yang bisa dijadikan acuan dalam pengembangan karya tulis ini

3.4.2.Tehnik studi literature: Mengumpulkan data dengan cara membaca dan

menganalisis literature-literatur yang berkaitan dengan entrepreneurship pada

umumnya dan dasar-dasar ekonomi islam.

3.5 Penganalisaan Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penulisan karya tulis ini,

penulis menggunakan metode analisisdeskriptif yaitu metode dengan menyusun

data yang diperoleh, kemudian diinterpretasikan dan dianalisis, sehingga

(12)

BAB IV PEMBAHASAN

“Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah kucukupkan kepadamu nikmatku,dan telah ku ridhai islam itu jadi agamamu. ( Q.S Al-Maidah

ayat 3)

Allah SWT telah menyempurnakan Agama islam, sehingga kebenaran

segala ajaranya tak dapat diragukan lagi. Allah SWT memerintahkan sesuatu pasti

akan berdampak baik dan menghindarkan dari yang buruk. Semua hal telah diatur

dalam islam, termasuk masalah entrepreneurship. Allah SWT telah menurunkan

kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, yakni Al-Quran, kitab pembawa

kebenaran sejati.

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah

wahyukan kepadamu,….”(Q.S An-Nisa ayat 105 )

Dalam urutan Sumber hukum islam, Al-Quran adalah sumber yang

berkedudukan paling tinggi. Umat islam tidak boleh berperilaku yang

bertentangan dengan Al-Quran, karena mengingkari Al-Quran berarti sesat yang

(13)

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah

turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-

Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya

orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”(Q.S An-Nisa ayat 136)

Dengan penerapan nilai-nilai entrepreneurship qur’any akan bisa

menciptakan suatu kondisi persaingan pasar yang sehat dan tidak merugikan

orang lain serta dapat meningkatkan daya saing para pelaku UMKM dalam

menghadapi persaingan pasar bebas mendatang karena dengan menerapkan

nilai-nilai entrepreneurship qur’any maka pelaku UMKM tersebut banyak

memiliki nilai plus dari pada pelaku UMKM lainya.

4.1 Nilai-Nilai Entrepreneurship Qur’any 4.1.1. Niat yang Ikhlas.

Keikhlasan adalah perkara yang amat menentukan. Dengan niat yang

ikhlas, semua bentuk pekerjaan yang berbentuk kebiasaan bisa bernilai ibadah.

Dengan kata lain aktivitas usaha yang kita lakukan bukan semata-mata urusan

harta dan perut tetapi berkaitan erat dengan urusan akhirat. Contoh niat yang

ikhlas dalam usaha bisa berlaku dalam lingkup pribadi maupun sosial. Dalam

lingkup pribadi misalnya meniatkan usaha yang halal untuk menjaga diri dari

memakan harta dengan cara haram, memelihara diri dari sikap meminta-minta,

untuk mendukung kesempurnaan ibadah kepada Allah, menjaga silaturrahim dan

hubungan kerabat dan motivasi positif lainya Dalam lingkup sosial, misalnya

meniatkan diri mencari harta untuk ikut andil dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat muslim, memberi kesempatan bekerja yang halal bagi orang lain, membebaskan ummat dari ketergantungan terhadap produk “orang lain”, dan motif social lainnya. Niat seperti dikatakan sebagian orang adalah bisnisnya para

ulama. Karena pahala dari suatu perbuatan bisa bertambah berkali-kali lipat jika

(14)

4.1.2. Akhlaq yang Mulia

Menjaga sikap dan perilaku dalam berbisnis adalah prinsip penting bagi

seorang pebisnis muslim. Ini karena Islam sangat menekankan perilaku (akhlaq)

yang baik dalam setiap kesempatan, termasuk dalam berbisnis. Akhlaq mulia dalam berbisnis ditekankan oleh Rasulullah dalam sabdanya “Seorang pedagang yang jujur dan dapat dipercaya akan dikumpulkan bersama para nabi para

shiddiqiin dan orang-orang yang mati syahid.

Dalam kesempatan lain Rasulullah bersabda “Semoga Allah memberi

rahmatNya kepada orang yang suka memberi kelonggaran kepada orang lain ketika menjual, membeli atau menagih hutang”(Shahih Bukhari). Di antara akhlaq mulia dalam berbisnis adalah menepati janji, jujur, memenuhi hak orang lain,

bersikap toleran dan suka memberi kelonggaran.

4.1.3. Usaha yang halal

Seorang pebisnis muslim tentunya tidak ingin jika darah dagingnya

tumbuh dari barang haram, ia pun tak ingin memberi makan keluarganya dari

sumber yang haram karena akan sungguh berat konsekuensinya di akhirat nanti.

Dengan begitu, ia akan selalu berhati-hati dan berusaha melakuan usaha sebatas

yang dibolehkan oleh Allah SWT.dan RasulNya. Rasulullah SAW. bersabda : “Setiap daging yang tumbuh dari barang haram maka neraka lebih berhak baginya” (Shahihul Jami’)

4.1.4. Menunaikan Hak

Seorang pebisnis muslim selayaknya bersegera dalam menunaikan haknya,

seperti hak karyawannya mendapat gaji, tidak menunda pembayaran tanggungan

atau hutang, dan yang terpenting adalah hak Allah SWT. dalam soal harta seperti

membayar zakat yang wajib. Juga hak-hak orang lain dalam perjanjian yang telah

(15)

4.1.5. Menghindari riba dan segala sarananya

Seorang muslim tentu meyakini bahwa riba termasuk dosa besar, yang

sangat keras ancamannya. Maka pebisnis muslim akan berusaha keras untuk tidak

terlibat sedikitpun dalam kegiatan usaha yang mengandung unsur riba. Ini

mengingat ancaman terhadap riba bukan hanya kepada pemakannya tetapi juga

pemberi, pencatat, atau saksi sekalipun disebutkan dalam hadits Jabir bin Abdillah

bahwa Rasulullah melaknat mereka semuanya dan menegaskan

bahwa mereka semua sama saja (Shahih Muslim No. 1598)

4.1.6. Tidak memakan harta orang lain dengan cara bathil

Tidak halal bagi seorang muslim untuk mengambil harta orang lain secara

tidak sah. Allah dengan tegas telah melarang hal ini dalam kitab-Nya.

Ini meliputi segala kegiatan yang dapat menimbulkan kerugian bagi orang lain

yang menjadi rekanan bisnisnya, baik itu dengan cara riba, judi, kamuflase harga,

menyembunyikan cacat barang atau produk, menimbun, menyuap, bersumpah

palsu, dan sebagainya. Orang yang memakan harta orang lain dengan cara tidak

sah berarti telah berbuat dhalim (aniaya) terhadap orang lain. Allah SWT.

berfirman:

”Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan kamu membawa harta itu kepada hakim,supaya

kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan dosa, padahal kamu mengetahui”.(QS Al Baqarah : 188)

4.1.7. Komitmen terhadap peraturan dalam bingkai syari’at

Seorang pebisnis muslim tidak akan membiarkan dirinya terkena sanksi

hukuman undang-undang yang berlaku di tengah masyarakat. Misalnya

membenahi sistem akuntansi agar tidak merugikan orang lain dan tidak terkena

(16)

mengokohkan kewajiban yang diberikan Allah SWT. padanya dan mencegah

terjadinya kerusakan yang mungkin timbul.

4.1.8.Tidak membahayakan atau merugikan orang lain

Rasulullah telah memberikan kaidah penting dalam mencegah hal-hal yang membahayakan, dengan sabdanya “ Tidak dihalalkan melakukan bahaya atau hal yang membahayakan orang lain (Irwa’ul Ghalil)”. Termasuk kategori membahayakan orang lain adalah menjual barang yang mengancam kesehatan

orang lain seperti obat-obatan terlarang, narkotika, makanan yang kedaluwarsa.

Atau melakukan hal yang membahayakan pesaingnya dan berpotensi

menghancurkan usaha pesaingnya, seperti menjelek-jelekkan pesaing,

memonopoli, menawar barang yang masih dalam proses tawar-menawar oleh

orang lain. Seorang pebisnis muslim hendaknya bersikap fair dalam berkompetisi,

dan tidak melakukan usaha yang mengundang bahaya bagi dirinya maupun orang

lain.

4.1.9. Mempelajari hukum dan adab mu’amalah islam

Dunia bisnis yang merupakan interaksi antara berbagai tipe manusia

sangat berpotensi menjerumuskan para pelakunya ke dalam hal-hal yang

diharamkan. Baik karena didesak oleh kebutuhan perut, diajak bersekongkol

dengan orang lain secara tidak sah atau karena ketatnya persaingan yang membuat

dia melakukan hal-hal yang terlarang dalam agama. Karena itulah seorang Muslim

yang hendak terjun di dunia ini harus memahami hukum-hukum dan aturan Islam yang mengatur tentang mu’amalah. Sehingga ia bisa memilah yang halal dan yang haram,atau mengambil keputusan pada hal-hal yang tampak samar

(syubhat).Mengingat pentingnya mempelajari hukum-hukum mu’amalah inilah,

(17)

4.2 Pihak-pihak yang dipertimbangkan

Masalah persaingan bisnis yang tidak sehat dan tantangan pasar bebas

bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi peran Ulama juga sangat

diperlukan. Pemerintah(dalam hal ini adalah Kementrian Agama) berperan

penting dalam mendidik masyarakat secara formal,misalnya dengan

mengadakan sosialisasi,seminar dan sebagainya,Sedangkan Ulama sangat

berperan dalam pendidikan kerohanian, Ikut serta dalam menyuarakan

penerapan nilai-nilai entrepreneurship qur’anymelalui mimbar-mimbar jumat

atau ceramah-ceramah di masjid, kegiatan-kegiatan keagamaan dan

sebagainya.

4.3 Langkah strategis

Kolaborasi antara pemerintah ( Kementrian Agama) dan para ulama dalam

mensosialisasikan penerapan nilai-nilai entrepreneurship qur’any merupakan

hal yang sangat penting untuk dibangun dan dikembangkan.

Pemerintah(Kementrian Agama) bisa membentuk komunitas-komuntas bisnis

dalam mendidik mental dan pengetahuan mereka,serta membentuk dewan

syariah yang dipimpin lieh para ulama untuk membina dan mengkontrol

(18)

BAB V KESIMPULAN

Penelitian ini menganalisis penerapan nilai-nilai entrepreneurship qur’any terhadap daya saing UMKM, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan

menerapkan nilai-nilai entrepreneurship qur’any dapat memberantas(paling tidak

dapat mengurangi) persaingan tidak sehat dan dapat meningkatkan daya saing

UMKM karena entrepreneurship qur’any memiliki banyak nilai plus dibanding

entrepreneurship yang menganut system kebaratan. Penerapan nilai-nilai entrepreneurship qur’any merupakan cerminan dari kewirausahaan Islami yang bisa menimbulkan motivasi yang kuat bagi pelaku UMKM untuk mempengaruhi

dan meningkatkan daya saing usaha mereka. Temuan ini menegaskan bahwa

semakin pedang kecil menerapkan kewirausahaan Islami dalam aktivitas

bisnisnya maka daya saingnya juga meningkat, sehingga semakin luas penerapan

kewirausahaan Islami maka semakin memacu pemilik/pengelola UMKM untuk

(19)

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

 Yusanto, M.I. & Widjajakusuma, M.K., 2002. Menggagas Bisnis Islami,

Gema Insani, Jakarta.

 Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Gema Insani Press. Jakarta.

(20)

LAMPIRAN

1. Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia “Benarkah Pencak Silat Merupakan Kebudayaan yang Mampu Memadukan Mikrokosmos,Makrokosmos,dan Mahakosmos.”Oktober 2013. Direktorat Pembinaan SMA

2. Social Innovation Competition 2014 “ Entrepreneurship Fever” Februari 2014 Surya University

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

1. Juara 3 Pencak Silat SMANEGA CUP Kelas F putra Pra Remaja Se Kab/Kota Blitar 2009

2. Juara 2 olimpiade IPS Se KAb.Kota Blitar 2010

3. Juara 1 Pencak Silat MALINTAR OPEN CUP Kelas D putra Pra Remaja Se Kab/Kota Blitar 2010

4. Juara 1 Olimpiade Biologi Se Kota Bltar 2011

5. Juara 1 Pencak Silat MALINTAR OPEN CUP Kelas A putra Remaja Se Kab/Kota Blitar 2011

6. Juara 3 Pencak Silat SMANEGA CUP Kelas A putra Remaja Se Kab/Kota Blitar 2011

7. Juara 2 English Speech Contest Se Kota Blitar

8. Juara Harapan 3 Olimpiade Bahasa Inggris Se kota blitar

Gambar

grafik dibawah sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

pada mahasiswa FKIP Universitas Lampung angkatan 2014 yang berasal dari. luar Propinsi Lampung dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

Hal ini dilatar belakangi oleh keberadaan permaianan tradisional yang sudah jarang dimainkan oleh kalangan anak-anak, game berbasis permainan tradisional sudah banyak

Perlu diingat bahwa unsur-unsur tubuh sedimen dasar yang ada dalam sistem ini sama dengan unsur-unsur tubuh sedimen yang ada di muara sungai

Analisis spasial wilayah potensial PKL menghasilkan peta tingkat wilayah potensial yang tersebar sepanjang Jalan Dr.Radjiman berdasarkan aksesibilitas lokasi dan

pilih tidak terdaftar dalam pemilu terdaftar dalam daftar pemilih

Apakah anda mempunyai anggota keluarga yang bekerja di Kerambah Jaring Apung milik masyarakat laina. Ada, pekerjaan apakah yang anggota keluarga anda kerjakan = (jawaban boleh

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa

Penelitian umumnya mencakup dua tahap, yaitu penemuan masalah dan pemecahan masalah. Penemuan masalah dalam penelitian meliputi identifikasi bidang masalah, penentuan