• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOPORI SEBAGAI ALTERNATIF TEKNOLOGI TEP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BIOPORI SEBAGAI ALTERNATIF TEKNOLOGI TEP"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BIOPORI SEBAGAI ALTERNATIF TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM PENYELAMATAN LINGKUNGAN

Makalah

Proses untuk Mengikuti Kegiatan Ilmiah untuk siswa SLTA Tingkat Nasional Pusat Litbang Sumber Daya Air

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pekerjaan Umum

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan limpahan rahmad-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Biopori sebagai Alternatif Teknologi Tepat Guna dan Ramah Lingkungan dalam Penyelamatan Lingkungan”.

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk lomba kegiatan ilmiah untuk siswa SLTA Tingkat Nasional tahun 2012.

Dalam penyelesaian makalah ini banyak pihak yang ikut memberikan bantuan baik material maupun spiritual Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga segala bantuan yang telah diberikan mendaparkan balasan dari Allah SWT.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Saran dan kritik tersebut akan sangat bermanfaat bagi penyempurnaan makalah ini pada masa mendatang. Harapan penulis semoga keberadaan makalah ini akan banyak memberikan manfaat bagi para pembaca, baik pelajar maupun pengajar.

Penyusun

ABSTRAK

Pemanfaatan tanah dan lahan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi dan melampaui kemampuan daya dukungnya akan menyebabkan terjadinya lahan kritis. Sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan jumlah air disuatu daerah adalah dengan membuat Lubang Resapan Biopori, ini merupakan salah satu usaha pengaturan keseimbangan pada lingkungan yang kurang daerah peresapan. Biopori secara umum dapat mengurangi resiko bahaya banjir di daerah yang kurang lahan peresapan air. Penerapan biopori yang secara rutin akan menghasilkan pupuk kompos yang sangat bermanfaat.

(2)

mengetahui manfaat dari biopori secara keseluruhan, tidak hanya sebagai pencegah bahaya banjir saja.

Hasil yang di dapatkan adalah pengetahuan secara keseluruhan tentang biopori karena memiliki banyak keuntungan, yaitu bisa mencegah banjir, menyuburkan tanah, menghasilkan pupuk kompos, mencegah terjadinya erosi tanah dan sebagainya.

Kata kunci: Lingkungan, Biopori, Banjir, Kompos

PENDAHULUAN Latar Belakang

Penggunaan pemanfaatan tanah dan lahan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi dan melampaui kemampuan daya dukungnya akan menyebabkan terjadinya lahan kritis. Untuk menghindari hal tersebut di atas perlu dilakukan upaya pelestarian lahan kritis, dan pengembangan fungsi biopori terus ditingkatkan dan disempurnakan. Biopori pada lahan kritis dimaksudkan untuk memulihkan kesuburan tanah, melindungi tata air, dan kelestarian daya dukung lingkungan. Dengan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) merupakan salah satu usaha pengaturan keseimbangan pada lingkungan yang kurang daerah peresapan.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah apa yang dimaksud dengan biopori, manfaat yang didapatkan dari biopori, perencanaan lokasi pemasangan biopori, cara pembuatan biopori, jumlah biopori yang harus dibuat, biaya pembuatan biopori dan cara memelihara biopori.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengertian dari biopori, mengetahui manfaat yang didapatkan dari biopori untuk penyelamatan lingkungan, mengetahui lokasi yang lebih efisien untuk pemasangan biopori, mengetahui cara pembuatan biopori yang efisien dan efektif, mengetahui jumlah biopori yang disarankan, mengetahui biaya yang dikeluarkan dari pembuatan biopori, mengetahui cara memelihara biopori agar kondisinya tetap bagus

KAJIAN PUSTAKA Siklus Hidrologi

Sebagaian air hujan yang tiba di permukaan tanah akan masuk kedalam tanah (infiltrasi). Bagian lain yang merupakan kelebihan akan mengisi lekuk-lekuk permukaan tanah, kemudian mengalir kedaerah-daerah yang rendah, masuk kesungai-sungai dan akhirnya kelaut.

Pengertian Biopori

(3)

METODE PENELITIAN

Eksperimen yang kami lakukan adalah dengan pembuatan LRB di area SMK Negeri dengan jumlah lubang 30 lubang dengan kedalaman 1 meter dan berdiameter 10-30cm.

Perancangan Lokasi

Dalam hal perancangan pembuatan biopori, misalnya pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, di sekeliling pohon, pada tanah kosong antar tanaman atau batas tanaman.

Perancangan Pembuatan

Langkah terakhir yaitu kita tinggal mempraktekkan bagaimana cara pembuatan biopori yang disarankan oleh para ahli. Dari sinilah kita bisa tahu cara pembuatannya secara langsung.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan perencanaan dari eksperimen yang kami lakukan adalah dengan pembuatan LRB di area SMK Negeri dengan jumlah lubang 30 lubang dengan kedalaman 1 meter dan berdiameter 10-30cm lubang diisi dengan sampah organik.

Manfaat Biopori

Manfaat dari diterapkannya biopori dalam lingkungan adalah memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah, membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar, mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit, mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut, mengurangi resiko banjir di musim hujan, maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah, mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.

KESIMPULAN

Lubang Resapan Biopori (LRB) secara umum adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang - lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Bila dilihat dari segi manfaatnya, biopori memiliki banyak keuntungan, yaitu bisa mencegah banjir, menyuburkan tanah, menghasilkan pupuk kompos, dan sebagainya.

Penulis menyarankan bagi masyarakat untuk dapat menerapkan lubang resapan biopori sebagai alternatif teknologi tepat guna dan ramah lingkungan dalam penyelamatan lingkungan untuk upaya pencegahan lahan kritis

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

(4)

sebaik-baiknya berdasarkan azas kelestarian, keserasian, dan azas pemanfaatan yang optimal yang dapat memberikan manfaat ekonomi, ekologi, dan sosial secara seimbang.

Penggunaan pemanfaatan tanah dan lahan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi dan melampaui kemampuan daya dukungnya akan menyebabkan terjadinya lahan kritis. Di samping itu perilaku masyarakat yang belum mendukung pelestarian tanah dan lingkungan menyebabkan terjadinya bencana alam banjir pada musim penghujan.

Sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan jumlah air disuatu daerah adalah dengan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah salah satu usaha pengaturan keseimbangan pada lingkungan yang kurang daerah peresapan.Biopori dimaksudkan untuk memulihkan kesuburan tanah, melindungi tata air, dan kelestarian daya dukung lingkungan.

Dari aspek perencanaan ditempuh melalui penyempurnaan pembuatan biopori di area SMK Negeri, diharapkan akan dapat menjadi acuan pelaksanaan pembuatan biopori oleh semua kalangan masyarakat, maka tidak hanya sebagai pencegah banjir, penerapan biopori yang secara rutin akan menghasilkan pupuk kompos yang sangat bermanfaat. B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah 1. Apa yang dimaksud dengan biopori?

2. Apa saja manfaat yang didapatkan dari biopori untuk penyelamatan lingkungan?

3. Lokasi manakah yang lebih efisien untuk pemasangan biopori? 4. Bagaimana cara pembuatan biopori yang efisien dan efektif? 5. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan biopori? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui pengertian dari biopori

2. Mengetahui manfaat yang didapatkan dari biopori untuk penyelamatan lingkungan

3. Mengetahui lokasi yang lebih efisien untuk pemasangan biopori 4. Mengetahui cara pembuatan biopori yang efisien dan efektif 5. Mengetahui biaya yang dikeluarkan dari pembuatan biopori D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberi manfaat antara lain :

1. Memberikan wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah.

(5)

3. Menemukan cara untuk mengatasi lahan kritis menggunakan biopori sebagai alternatif penyelamatan lingkungan.

4. Dapat menyumbangkan ide atau masukan kepada masyarakat tentang pemanfaatan biopori sebagai alternatif teknologi tepat guna dalam penyelamatan lingkungan.

E. Batasan Istilah

Dalam hal ini penulis menggunakan kata ‘Biopori’ sebagai batasan istilah. Penulis memilih ‘Biopori’ sebagai batasan istilah, karena sebagian besar masyarakat belum banyak yang mengetahui dan memahami istilah tersebut. Oleh karena itu, untuk membahas masalah ini penulis menggunakan dua pandangan sebagai tinjauan untuk mendefinisikan arti kata ‘Biopori’.

Bila ditinjau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Biopori berasal dari kata Bio (artinya makhluk hidup) dan Pori (artinya lubang), jadi Biopori dapat diartikan sebagai lubang yang terbentuk akibat aktivitas makhluk hidup (mikroba).

Dan ada juga yang menyebut biopori “mulsa vertical”, karena ini mengandalkan jasa hewan-hewan tanah seperti cacing dan rayap untuk membentuk pori-pori alami dalam tanah, dengan bantuan sampah organik, sehingga air bisa terserap dan struktur tanah diperbaiki.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Siklus Hidrologi

Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3 – 1,4 milyard km3 air, 97,5% adalah air laut, 1,75% berbentuk es dan 0,73% berada di daratan sebagai air sungai, air danau, air tanah dan sebagainya. Hanya 0,001% berbentuk uap di udara. Sebagaian air hujan yang tiba di permukaan tanah akan masuk kedalam tanah (infiltrasi). Bagian lain yang merupakan kelebihan akan mengisi lekuk-lekuk permukaan tanah, kemudian mengalir kedaerah-daerah yang rendah, masuk kesungai-sungai dan akhirnya kelaut.

(6)

bisa menatap masa depan dengan tenang tidak ada kegelisahan dengan pulau yang mereka tinggali.

B. Pengertian Biopori

Banyak orang yang belum mengetahui arti, makna atau pengertian dari istilah ‘biopori’, tetapi ada juga yang sudah paham arti dari istilah tersebut, dan ada beberapa yang hanya sekedar tahu, tapi pemahamannya belum.Oleh karena itu,penulis akan menjelaskan pengertian dari istilah ”Biopori” yaitu sebagai berikut :

Biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat akitifitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya. Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.

Untuk lebih memahami dari penjelasan diatas, penulis pada bagian ini akan menampilkan beberapa gambar tentang biopori. Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 - 30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm, atau dalam kasus tanah dengan permukaan air tanah dangkal, tidak sampai melebihi kedalaman muka air tanah. Lubang diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori.

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah kajian pustaka dan eksperimen. Kajian pustaka kami dari buku dan internet dan eksperimen yang kami lakukan adalah dengan pembuatan LRB di area SMK Negeri pada bulan Januari 2012 dengan jumlah lubang 30 lubang dengan kedalaman 1 meter dan berdiameter 10-30cm.

Cara pembuatan Lubang Biopori Resapan Air yaitu:

a) Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10 - 30cm dan kedalaman 30 -100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.

b) Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 sentimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.

c) Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami. d) Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan

(7)

Dalam hal perancangan pembuatan biopori, agar kinetik kerja biopori lebih maksimal perlu tempat-tempat yang khusus dan tepat. Jika kita menempatkan biopori ditempat yang tepat, maka biopori tersebut akan lebih leluasa dalam segi kinerjanya dan hasil yang kita terima pun akan lebih maksimal. Oleh karena itu, perlu perhatikan secara cermat untuk memilih lokasi pemasangan biopori. Dalam sub-sub bab ini, penulis akan menjelaskan pemilihan tempat perancangan biopori dari beberapa sumber, yaitu:

A. Sumber pertama menurut Perpus Online (2008) dalam penjelasannya ada tiga lokasi yang disarankan dan ketiga lokasi itu juga disertai gambar yang mendukung. Inilah ketiga lokasi tersebut :

a. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, Kantor, sekolah, dan lain sebagainya.

b. Di sekeliling pohon.

c. Pada tanah kosong antar tanaman atau batas tanaman.

B. Adapun Persyaratan Lokasi menurut Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia /Nomor : P. 32/MENHUT-II/2009 /Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTkRHL-DAS), menyebutkan untuk setiap 100 lahan idealnya Lubang Resapan Biopori (LRB) dibuat sebanyak 30 titik dengan jarak antara 0,5 - 1 m. Dengan kedalam 100 cm dan diameter 10 cm setiap lubang bisa menampung 7,8 liter sampah. Sampah dapur dapat menjadi kompos dalam jangka waktu 15-30 hari, sementara sampah kebun berupa daun dan ranting bisa menjadi kompos dalam waktu 2-3 bul

B. Perancangan Pembuatan

Setelah kita mengetahui pemahaman tentang biopori, manfaat apa saja yang dapat kita peroleh dari penerapannya, dan lokasi perencanaan yang tepat untuk biopori. Maka langkah terakhir yaitu kita tinggal mempraktekkan bagaimana cara pembuatan biopori. Dari sinilah kita bisa tahu cara pembuatannya secara langsung, karena penulis tidak hanya menggunakan kata atau bahkan kalimat saja untuk menjelaskan cara pembuataannya,tapi juga dengan gambar, diharapkan dengan adanya gambar ini pembaca tidak terlalu mengalami kesulitan dalam memahaminya, berikut adalah tentang perencanaan pembuatan biopori:

Cara pemuatan biopori menurut Salman (2009) bisa dilakukan dilorong samping rumah. Ini tentu sangat menguntungkan sekali bagi para warga yang tidak mempunyai lahan luas untuk biopori. Dalam hal ini Salman, menjelaskan cara pembuatan biopori yang dilakukan di lorong samping rumahnya beserta gambarnya. Langkah-langkah pembuatannya adalah

a. Persiapan bahan-bahan yang diperlukan.  Paralon

 Kasa nyamuk  Biopori

(8)

 Lokasi lubang pertama, dipilihlah halaman belakang yang tanahnya hanya berukuran 140 x 40 cm, tapi menjadi tempat lewat air hujan dan pancuran air tempat mencuci macam-macam. Cukup untuk menjadi 2 buah lubang dengan jarak 100cm.

 Persiapan awal, batu-batu gosok yang menutupi tanah dikumpulkan dan dibersihkan dulu, supaya tidak ikut jatuh ke lubang.

 Mata bor memudahkan penggalian dan pengangkatan tanah galian, dan mencetak lubang berdiameter 10cm. Dengan bor khusus ini, kita bisa dengan mudah membuat lubang dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100cm.

 Untuk menggali, putar bor searah jarum jam, jangan dibalik. Demikian pula pada saat mengangkat tanah galian, tetap searah jarum jam hanya sedikit demi sedikit diangkat ke atas.

 Hasil galian pertama Tampungan tanah liat

 Menggali lubang kedua yang berjarak 100 cm dari lubang pertama

 Selanjutnya memotong paralon sepanjang 20 cm, untuk dijadikan penahan dinding lubang supaya tanah di atasnya tidak mudah jatuh/turun.

 Kedalaman dinding paralon tidak usah terlalu dalam, karena fungsinya hanya untuk menahan tanah jatuh

 Lubang biopori kadang-kadang harus dibuka untuk diisi limbah, dan supaya baunya tidak menyeruak ke atas, juga harus ditutup dan ditimbuni batu sedikit.

 Syarat lain adalah air di atasnya harus tetap bisa mengalir masuk.

 Biopori sudah selesai. Seperti bukan lubang peresapan c. Tutuplah dengan Kawat Ram

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan perencanaan dari eksperimen yang kami lakukan adalah dengan pembuatan LRB di area SMK Negeri pada bulan Januari 2012 dengan jumlah lubang 30 lubang dengan kedalaman 1 meter dan berdiameter 10-30cm. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia dan sebagainya. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami.

(9)

beberapa kajian dari penelitian yang terdahulu dengan tahapan sebagai berikut:

A. Jumlah Biopori yang disarankan

Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan lebat), dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang.

Bila lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengen kedalaman 100 cm, maka setiap lubang dapat menampung 7.8 liter sampah organik. Ini berarti bahwa setiap lubang dapat diisi dengan sampah organik selama 2-3 hari. Dengan demikian 28 lubang baru dapat dipenuhi dengan sampah organik yang dihasilkan selama 56 - 84 hari. Dalam selang waktu tersebut lubang yang pertama diisi sudah terdekomposisi menjadi kompos sehingga volumenya telah menyusut. Dengan demikian lubang-lubang ini sudah dapat diisi kembali dengan sampah organik baru dan begitu seterusnya.

B. Biaya yang dikeluarkan

Jhon herf (2008) Pembuatan LRB dipermudah dengan alat bor tanah. Desainnya disesuaikan untuk kegunaan peresapan air yang memakai pendekatan Biopori. Alat bor LRB juga diperlukan untuk mempermudah pemanenan kompos yang terbentuk bersamaan dengan pemeliharaan LRB.

Bila satu lubang LRB dapat dibuat dalam waktu sepuluh menit, tiap rumah tangga perlu membuat 30 LRB. Itu artinya pekerjaan selesai dalam waktu 300 menit (lima jam). Jadi, perlu sehari per orang kerja (Rp 30.000,-).

Bila setiap rumah tangga ingin memiliki bor LRB dengan harga bor Rp175.000 – Rp200.000), maka diperlukan biaya (Rp205.000 – Rp230.000). Biaya itu dapat berkurang bila satu bor tanah dimiliki bersama oleh beberapa orang.

C. Pemeliharan biopori

Agar biopori yang telah kita buat bisa bertahan lama, maka ada beberapa yang harus anda lakukan untuk memelihara kondisi biopori, diantaranya adalah

1. Lubang Resapan Biopori harus selalu terisi sampah organik 2. Sampah organik dapur bisa diambil sebagai kompos setelah dua

(10)

Bila tidak diambil maka kompos akan terserap oleh tanah, LRB harus tetap dipantau supaya terisi sampah organik.

D. Manfaat Biopori

Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari biopori, bila kita mau menerapkannya di lingkungan sekitar. Namun, hasil penerapan biopori akan lebih memuaskan jika kita semua mau bergotong-royong untuk menerapkannya secara bersama-sama di lingkungan. Semakin banyak yang menerapkan, maka semakin besar manfaat yang kita peroleh. Dalam hal ini, penulis akan menyebutkan manfaat dari diterapkannya biopori dalam lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.

b. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar. c. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.

d. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut. e. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.

f. Memaksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah. g. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dpat diambil kesimpulan sebagai berikut: 3. Lubang Resapan Biopori (LRB) secara umum adalah lubang-lubang di

dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya.

4. Manfaat dari lubang resapan biopori sebagai penyelamat lingkungan adalah dengan berupaya untuk meminimalisir terjadinya bencana banjir dan salah satu penyebab bencana banjir adalah karena kurangnya lahan untuk peresapan air, disamping itu biopori juga menghasilkan pupuk kompos.

5. Lokasi yang lebih efisien untuk pemasangan biopori ialah pada alas saluran air disekitar rumah, sekolahan, kantor, dan disekeliling pohon, serta pada tanah kosong antar halaman.

6. Pembuatan biopori yang efisien dan efektif ialah dengan membuat lubang sedalam 1 meter dengan diameter 10 – 30 cm, kemudian masukan dedaunan kering kedalam lubang, terakhir menutup lubang menggunakan loster.

(11)

B. Saran

Penulis menyarankan bagi masyarakat untuk dapat menerapkan lubang resapan biopori sebagai alternatif teknologi tepat guna dan ramah lingkungan dalam penyelamatan lingkungan untuk upaya pencegahan lahan kritis.

DAFTAR PUSTAKA

 Anonim. 2007. Mencegah banjir Lewat Lubang Serapan Biopori. Suara Merdeka, (Online), (http://Nules-Nules.wordpress.com, diakses 31 Desember 2009).

 Biopori, TIM IPB. 2007. Biopori Teknologi Tepat Guna Ramah Lingkungan-Alat dan Pemesanan Alat. (Online). (http://biopori.com, diakses 31 Desember 2009).

 Griya. 2008. Mengenal dan Memanfaatkan Lubang Biopori. (Online). (http://kumpulaninfo.com, diakses 31 Desember 2009).

 Herf, Jhon. 2008. Biopori sebagai Peresapan Air yang Mengatasi Banjir dan Sampah. (Online). (http://jhonherf.wordpress.com, diakses 31 Desember 2009).

 Pandu, A 2011. Lubang Resapan Biopori. (Online). http://aditya-pandhu.blogspot.com/2011/12/lubang-resapan-biopori.html diakses Desember 2011

 Prana, Y. 2009. Lubang Resapan Biopori. (Online). ( http://Yayasan-Prana-Nasional-Indonesia.wordpress.com, diakses 09 Desember 2011).

 Salman. 2008. Biopori Pertama di Rumah. (Online). (http://Perempuan-Banget!.wordpress.com, diakses 31 Desember 2009).

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa berdasarkan uraian dalil di atas ketentuan Pasal 219 UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD yang mengatur pemberhentian sementara Anggota DPR sama halnya

Salah satu bagian dari kegiatan e- Learning yang menggunakan fasilitas internet adalah distance learning, merupakan suatu proses pembelajaran, dimana dosen dan maha- siswa tidak

Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga

Sebaliknya, pertanyaan terbuka memberikan informasi lebih dari pertanyaan tertutup, dan tidak memerlukan model ekonometrik untuk menganalisis, karena rata-rata nilai

Kehidupan adalah cirri membedakan objek yang memiliki isyarat dan proses penompang diri (organism hidup) dengan objek yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi

Pembantu Rektor IV, Memiliki tugas dan kewenangan membantu Rektor di bidang Perencanaan dan Kerja Sama, yang meliputi penyusunan Rencana Strategis; penyusunan Rencana Kerja

Strategi untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan dihasilkan dari posisi Strategis hasil analisa lingkungan yaitu S –

Menurut Levey dan Loomba dalam Azwar (1996) perencanaan adalah suatu proses menganalisis dan memahami sistem yang dianut, merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin