• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS POKOK DAN FUNGSI LEMBAGA PENDIDIKA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS POKOK DAN FUNGSI LEMBAGA PENDIDIKA (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI LEMBAGA PENDIDIKAN

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan Dosen pengampu : Dr. H. Ihsan M.Ag

PAI J Semester Gasal

Disusun Oleh Kelompok 10:

1. Ela Ratnasari ( 1410110375 )

2. Achmad Winarno ( 1410110376 )

3. Novia Kholida ( 1410110377 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS

JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

(2)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung didalam suatu lingkungan.

Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk

didalamnya adalah pendidikan.

Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan, pasti akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut warna dan corak institusi tersebut.

Didalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah, dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan

menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila, dan religius.

Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang bekembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus bisa berkembang dengan bebas, dan terarah. Karenanya pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak.

Agar dapat memahami tingkah laku serta adat istiadat dalam suatu negara maka, kita perlu pengkajian lebih mengenai lembaga pendidikan. Sehingga dapat mencapai tujuan dari keberhasilan pola lingkungan sosial. Karena manusia itu fitrahnya adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. Maka dari itu, kami akan membahas mengenai lembaga pendidikan dan tugas pokok dan fungsinya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian dari lembaga pendidikan ? 2. Apa saja bentuk-bentuk dari lembaga pendidikan ? 3. Apa tugas pokok dan fungsi lembaga pendidikan ?

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Lembaga Pendidikan

Kata lembaga dalam kamus bahasa indonesia modern adalah asal mula, bakal, bentuk asli, badan keilmuan.1 Dalam bahasa Inggris lembaga dalam

(3)

tertentu, sedangkan lembaga dalam pengertian non fisik atau abstrak adalah

institution, suatu sistem norma untuk memenuhi kebutuhan.2

Dalam arti sederhana, pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa dan mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.3

Jadi, yang dimaksud dengan Lembaga Pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.

B. Macam-Macam Lembaga Pendidikan

Bentuk-bentuk lembaga pendidikan ada tiga yaitu pendidikan in formal (keluarga), formal (sekolah), dan non formal (masyarakat). Menurut UUD RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.4

1. Lembaga Pendidikan Informal (Keluarga)

Menurut UUD RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. 5 Pendidikan inforamal (keluarga) adalah pendidikan

yang tidak terstruktur yang berkenaan dengan pengalaman sehari-hari yang tidak terencana dan tidak terorganisasi. Namun pendidikan informal ini tetap memberikan pengaruh kuat terhadap pembentukan pribadi seseorang. 6

2 Mohammad Daud Ali dan Habibah Daud, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia, Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada, 1995, hal 1

3 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2009, hal 1 4 Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 ayat

10.

5 Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 ayat 14.

(4)

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama, karena dalam dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat pendidikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagaian besar dari kehidupan anak adalah didalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.7

Adapun ciri-ciri yang melekat pada pendidikan informal adalah: a. Tidak terikat waktu dan tempat,

b. Tidak terikat jenjang usia,

c. Berlangsung tanpa adanya guru dan murid secara khusus seperti sekolah, d. Tidak menggunakan metode tertentu,

e. Tidak menggunakan rencana pembelajaran (kurikulum) yang ditetapkan terlebih dahulu.8

2. Lembaga Pendidikan Formal (Sekolah)

Dalam kehidupan sehari-hari, apabila menyebut nama pendidikan formal, presepsi presepsi kebanyakan orang adalah sekolah. Pada dasarnya, pendidikan formal adalah pendidikan yang memiliki aturan resmi yang sangat ketat dalam segala aspeknya. Berlangsung mulai dari TK sampai PT.

Adapun jenjang dalam lembaga pendidikan formal adalah : a. Pendidikan dasar terdiri dari TK, SD, MI

b. Pendidikan menengah terdiri dari SMA, SMK, MA c. Pendidikan tinggi9

Menurut UUD RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.10

Pada umumnya lembaga formal adalah tempat yang paling

memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan yang paling mudah membina generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.

7 Hasbullah, Dasar-dasar ilmu pendidikan, hlm. 38.

8 Fitri Wulandari, Sosiologi 3a, Viva Pakarindo, Klaten, 2013, hlm. 61.

9 Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, Rineka putra, Jakarta, 1991, hlm. 163.

10 Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 ayat

(5)

Sekolah menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill.11

Menurut Hasbullah (2009:46) ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah, yaitu: 12

a. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hierarkis,

b. Usia peserta didik di setiap jenjang relatif homogen,

c. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan proses pendidikan yang harus diselesaikan,

d. Materi isi pendidikan lebih banyak bersifat kognitif, dan psikomotorik untuk SMK, serta akademis dan umum untuk SMA.

e. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadap kebutuhan di masa yang akan dating,

f. Adanya ujian sebagai evaluasi hasil program.

3. Lembaga pendidikan nonformal (masyarakat)

Menurut UUD RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapatdilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan

keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,

11 Ahamadi Abu, Ilmu Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hlm. 162.

(6)

pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. `

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Kursus dan pelatihan

diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan nonformal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.13

Masyarakat diartikan sebagai satu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam arti ini masyarakat adalah wadah dan wahana pendidikan; medan pendidikan yang mejemuk. Manusia berada dalam multikompleks antar hubungan dan interakasi dalam masyarakat.

Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.

Menurut La Belle (1976: 1) pondidikan non formal umumnya mengarah pada program-program luar sekolah yang terrganisasi untuk memberikan pengalaman belajar yang spesifik bagi populasi sasaran tertentu. Program ini biasanya dirancang untuk memperbaiki daya atau status partisipan dengan

(7)

menambah stok ketrampilan dan pengetahuan untuk mengubah sikap-sikap dasar dan nilai-nilai kea rah pekerjaan dan kehidupan.14

Pendidikan dalam masyarakat memiliki cirir-ciri sebagai berikut: a. Diselengarakan secara sengaja diluar sekolah.

b. Peserta pada umumnya mereka yang sudah tidak besekolah.

c. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikakan dalam jangka pendek. d. Peserta tidak perlu homogen.

e. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis. f. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus.

g. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup.15

Tabel

Perbandingan dari ketiga lembaga pendidikan

C. Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga pendidikan

Sacara umum tugas dan fungsi lembaga pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan di sekitarnya. Adapun tugas pokok dan fungsi lembaga pendidikan akan di bahas di bawah ini:

1. Lembaga Pendidikan In-Formal

a. Tugas pokok lembaga pendidikan in-formal

Melalui institusi keluarga anak didik mulai mengenal hidupnya. Hal ini harus disadari dan dimengerti oleh tiap keluarga, bahwa anak

dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang tumbuh dan berkembang sampai anak melepaskan diri dari ikatan keluarga. Dengan demikian, posisi keluarga bersifat universal multifungsional berupu fungsi

pengawasan, sosial, pendidikan, keagamaan, perlindungan dan rekreasi.16

Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan, karena sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil sari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.17

b. Fungsi lembaga pendidikan in-formal

Adapun lembaga pendidikan in-formal berfungsi sebagai: 1) Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak

14 Ahmadi Rulam, Pengantar Pendidikan, hlm. 87.

15 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidkan, hlm. 55-56. 16 Hafid, Anwar, dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, hlm. 44.

(8)

Suasana pendidikan keluarga harus diperhatikan sebab dari sinilah keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan.

2) Menjamin kehidupan emosional anak,

Kehidupan emosional atau kebutuhan akan rasa kasih sayang merupakan faktor terpenting di dalam membentuk pribadi seseorang. 3) Menanamkan dasar pedidikan moral,

Keluarga merupakan penanaman utama dasar-dasar moral bagi anak, yag biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai tauladan yang di contoh anak.

4) Memberikan dasar pendidikan sosial,

Keluarga merupakan tempat peletakan dasar-dasar pendidikan sosial anak yaitu dengan cara menanamkan sikap tolong-menolong, gotong royong dan lain-lain.

5) Peletakan dasar-dasar keagamaan.

Keluarga merupakan tempat paling baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup beragama yaitu dengan cara mengajak anak pergi ke masjid bersama-sama untuk menjalankan ibadah, mendengarkan khutbah atau ceramah-ceramah keagamaan, karena hal tersebut besar pengaruhnya terhadap anak.

2. Lembaga Pendidikan Formal

a. Tugas pokok lembaga pendidikan formal

Menurut Hasbullah (2009: 49) bahwa tugas pokok sekolah sebagai lembaga pembantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mengajar, melatih dan membimbing serta memperhalus tigkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Sementara itu, dalam perkembangan kepribadian anak didik, peran sekolah dengan melalui kurikulum, antar lain sebagai berikut:

1) Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan anak didik dengan anak yang bukan guru (karyawan), 2) Anak didik bel//ajar menaati peraturan-peraturan sekolah,

3) Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan Negara.18

b. Fungsi lembaga pendidikan formal

(9)

Sesungguhnya fungsi-fungsi sekolah tidak bisa dipisahkan kedudukannya sebagai lembaga formal pendidikan nasional yang juga secara substantif fungsinya telah digariskan oleh UUSPN No 20 Tahun 2003. Namun, sebagai lembaga edukatif pemahaman fungsi pendidikan harus tetap juga merujuk pada berbagai pandangan para pakar sebagai acuan dalam mengoptimalkan fungsinya.

Menurut Nasution fungsi sekolah ada 8 yaitu: 19

1) Memberikan ketrampilan dasar,

2) Membuka kesempatan memperbaiki nasib, 3) Mempersiapkan anak-anak suatu pekerjaan, 4) Menyediakan tenaga pembangunan,

5) Membentu memecahkan masalah-masalah sosial, 6) Mentransmisi kebudayaan,

7) Membentuk manusia yang sosial, 8) Alat transformasi kebudayaan.

Menurut Suwarno dalam bukunya Pengantar Umum Pendidikan,

adalah sebagai berikut:20

1) Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan, 2) Spesialisasi, sekolah mempunyai fungsi sebagai lembaga sosial yang

spesialisasinya dalam bidang pendidikan dan poengajaran, 3) Efisiensi, terdapatnya sekolah sebagai lembaga sosial yang

berspesialisasi di bidang pendidikan dan pengajaran, maka pelaksanaan pendidikan menjadi lebih efisien.

4) Sosialisasi, sekolah mempunyai peranan penting dalam proses sosialisasi, yaitu proses membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial.

5) Konservasi dan transmisi kultural, transisi dari rumah ke masyarakat. Ketika berada dalam keluarga, kehidupan anak serba

menggantungkan diri pada orang tua, maka dalam sekolah ia mendapat kesempatan untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab sebgai persiapan sebelum ke masyarakat.

3. Lembaga Pendidikan Non-Formal

Menurut surat keputusan menteri Dep. Dik. Bud. Nomor:07/O/1975 tanggal 17 April 1975, bidang pendidikan non formal meliputi:

a) Pendidikan masyarakat b) Keolahragaan,

(10)

c) Pembinaan generasi muda.

a. Tugas Pokok Lembaga Pendidikan Non-Formal21

1) Pendidikan masyarakat

a) Menyusun program kegiatan dan memberi petunjuk serta pengarahan kepada orang yang bergerak dibidang masyarakat. b) Mengendalikan dan menuai tenaga tekhnis serta menggunakan

sarana sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku,

c) Membimbing dan mengendalikan kegiatan usaha dibidang pendidikan masyarakat,

d) Menyelenggarakan supervise, membuat laporan dan mengajukan usul kepada Ka Kan Wil setempat.

2) Keolahragaan

a) Menyusun program keolahragaan, b) Menilai tugas tekhnisnya,

c) Membimbing dan mengendalikan penyelenggaraannya, d) Membuat laporan berkala,

e) Mengajukan usul/ saran/ atau pertimbangan kepada atasannya.

3) Pembinaan Generasi Muda

a) Menyusun program kegiatan pembinaan generasi muda dan membinaan generasi muda,

b) Mengendalikan dan menilai tenaga tekhnis beserta sarana dan prasarananya,

c) Membina kerjasama dengan badan lain yang terkait,

d) Membuat laporan/usul/saran/pertimbangan kepada Ka Kan Wil.

b. Fungsi Lembaga Pendidikan Non Formal22

1) Pendidikan masyarakat

a) Membina program kegiatan dan kurikulum latihan masyarakat, b) Mengurus dan membina tenaga tekhnis pendidikan masyarakat, c) Mengurus dan membina sarana pendidikan masyarakat.

2) Keolahragaan

a) Membina program olahraga dengan kurikulum pendidikan luar sekolah,

b) Mengurus tenaga tekhnisnya dan saran prasarananya

3) Pembinaan Generasi Muda

a) Membina program kegiatan dan kurikulum latihan kepemudaan, b) Mengurs dan membina tenaga tekhnis kegiatan pembinaan generasi

muda termasuk sarananya.

(11)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarka pembahasan diatas maka dapat disimpulakan bahwa: 1. Lembaga Pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses

pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. 2. Lembaga pendidikandibagi menjadi tiga yaitu, lembaga pendidikan in formal,

formal, dan non formal

a. Pendidikan inforamal (keluarga) adalah pendidikan yang tidak terstruktur yang berkenaan dengan pengalaman sehari-hari yang tidak terencana dan tidak terorganisasi.

b. Pendidikan formal adalah pendidikan yang memiliki aturan resmi yang sangat ketat dalam segala aspeknya.

c. pondidikan non formal adalah pendidikan yang mengarah pada program-program luar sekolah yang terorganisasi untuk memberikan pengalaman belajar yang spesifik bagi populasi sasaran tertentu.

3. Adapun tugas pokok dan fungsi lembaga pendidikan adalah sebagi berikut: a. Tugas pokok

1) Tugas pokok lembaga pendidikan in formal adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan

2) Tugas pokok lembaga pendidikan formal adalah sebagai pendidik dan pengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik. 3) Tugas pokok lembaga pendidikan non formal adalah sebagai sarana

(12)

1) Fungsi lembaga pendidikan in formal adalah sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak, menjamin kehidupan emosional anak dll. 2) Fungsi lembaga pendidikan formal adalah sebagai lembaga edukatif. 3) Fungsi lembaga pendidikan formal adalah sebagai sarana untuk

memenuhi kebutuhan yang fungsional sesuai dengan zaman.

Daftar Pustaka

Ahamadi Abu, Ilmu Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1991.

Ahmadi Rulam, Pengantar Pendidikan, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2014. Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Modern, Surabaya : Apolo, 1994.

Hafid, Anwar, dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2014. Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2009.

Mohammad Daud Ali dan Habibah Daud, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia,

Referensi

Dokumen terkait

Bangsa dari Nidulariales ini merupakan jamur berupa bird’s nest dan jamur penembak spora, basidiocarpnya oval, berbentuk terompet. Jamur ini dibentuk secara berkelompok

Dari observasi pendahuluan tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang evaluasi pembelajaran PAI yang ada di SMP Alam Al- Aqwiya Cilongok karena

Hal yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah (hypoglikemia) dan juga jangan terlalu banyak

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi belajar PKn pada siswa kelas IV SD Negeri

Berdasarkan tabel diatas bahwa kemampuan guru merencanakan pelaksanaan pembelajaran keterampilan memebaca lancar pada pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan metode

Ketidakhadiran anak pada pasangan dewasa madya memang menjadi dambaan setiap pasangan, namun ketidakhadiran anak tidak selalu memberikan dampak negatif, melainkan dapat

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya katni mcnr;ucapkan tcrinl'1

Gangguan pada salah satu trafo khususnya trafo TD 3 # 30 MVA dapat menyebabkan pemutusan daya pada sisi penyulang GI Sukamerindu, sehingga perlu melepas