DAFTAR PUSTAKA
Ahimsa, H.S., dan Putra. (2009). Paradigma Ilmu Sosial-Budaya. MakalahKuliah Umum. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Hal. 2.
Anief, M. (2007). Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 153.
Ardi, Muhammad dan Aryani, L. (2010). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Organisasi Dengan Minat Berorganisasi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska. Jurnal psikologi. Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Hal. 157.
Aslam, M., Tan, C.K., dan Prayitno, A. (2003). Farmasi Klinis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Hal. 4-12.
Asmita, P. (2008). Analisis Pengaruh Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Dokter Terhadap Loyalitas Pasien Di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang Tahun 2008. Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Atmini, K.D., Gandjar, I.G., dan Purnomo, A. (2011).Analisis Aplikasi Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Kota Yogyakarta. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. 1(1): 49-50.
Bangun, D. (2008). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Perhatian Orang Tua, Kelengkapan Fasilitas Belajar, Dan Penggunaan Waktu Belajar Di Rumah Dengan Prestasi Belajar Ekonomi. Jurnal Ekonomi & Pendidikan. 5(1): 90-91.
Bertawati, (2013). Profil Pelayanan Kefarmasian Dan Kepuasan Konsumen Apotek Di Kecamatan Adiwerna Kota Tegal. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. 2(2): 1.
Cipolle, R.J., Strand, L.M., dan Morley, P.C. (2012). Pharmaceutical Care Practice: The Patient-Centered Approach to Medication Management Services. 3rd Edition. New York. Mc Graw-Hill. Hal. 142.
Dewi, A. (2009). Perbedaan Prestasi Belajar Mahasiswa Yang Menggunakan Sistem KBK Dan Non-KBK. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Feldman, R.S. (2012). Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika. Hal. 119.
Fischer, L.R., Scott, L.M., Boonstra, D.M., dkk. (2000). Pharmaceutical Care For Patients With Chronic Conditions. Journal of the American Pharmaceutical Association 40(2): 174.
Ghozali, I. (2002). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro. Hal. 133.
Harianto, Lestari, I. dan Laswety B. (2005). Evaluasi Pelaksanaan Prosedur Pelayanan Obat Pelengkap Oral Di Ruang Rawat Irna B Perjan rs dr. Cipto Mangunkusumo.Jakarta.Majalah Ilmu Kefarmasian. 2(3): Halaman 165 Iskandar, D. (1998). RumahSakit, Tenaga Kesehatan, dan Pasien. Jakarta: Sinar
Grafika. Hal. 41.
Kulsum, U.,dan Jauhar, M. (2014). Pengantar Psikologi Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka. Hal. 76-81, 85 dan 165.
Kusumawida, A. (2009). Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Askes Dan Jamkesmas Terhadap pelayanan Farmasi diinstalasi farmasi RSUD Panembahan Senopati Bantul. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Lubis, S.C. (2008). Persepsi Pengguna Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Haji Medan. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik USU.
Maramis, W.F. (2006). Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press. Hal. 15-16.
Menkes RI. (2012). Panduan Penyusunan Proposal, Protokol Dan Laporan Akhir Penelitian. Jakarta: Badan Penelitin Dan Pengembangan Kesehatan.
Menkes RI. (2014). Keputusan MenteriKesehatan RI No. 35 tentang Standar PelayananKefarmasian di Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Menkes RI. (2014). Keputusan MenteriKesehatan RI No. 58 tentang Standar PelayananKefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Murti, B. (2011). Validitas Dan Reliabilitas Pengukuran. Matrikulasi Program Studi Doktoral. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Niti, M.A.A. (2013). Hubungan Antara Latar BelakangPendidikan Mahasiswa dan PersepsiMahasiswa tentang ProfesionalismeDosen Terhadap Prestasi AkademikMahasiswa Pendidikan TeknikInformatika. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatik (KARMAPATI). 2(6): 690.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 35 dan 164.
Pasek, M.S. (2013). Hubungan Persepsi Dan Tingkat Pengetahuan Penderita Tuberkulosis Dengan Kepatuhan Pengobatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng I. Jurnal Magister Kedokteran Keluarga. 1(1): 21.
Presiden RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta: Lembar Negara Republik Indonesia.
Pudjaningsih, D. dan Santoso, B. (2006). Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat Di Farmasi Rumah Sakit. Logika. 3(1): 17.
Rantucci, M.J. (2009). Komunikasi Apoteker-Pasien Panduan Konseling Pasien. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hal. 1.
Rinza, D. (2009). Pengaruh Iur Biaya Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Askes di Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik. Tesis. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.
Rosdiana, N. (2011). Apotek Tanpa Pelayanan Apoteker. Gorontalo: Jurnal Health & Sport. 3(2): 317.
Sari, L.P. (2012). Pengaruh Muatan Etika dalam Pendidikan Akuntansi Terhadap PersepsiEtika Mahasiswa(Studi pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya MalangAngkatan 2009). Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.
Setiawan, D., Hasanmihardja, M., dan Mahatir, A. (2010). Pengaruh Pelayanan Kefarmasian Terhadap Kepuasan Konsumen Apotek Di Kabupaten Tegal. Jurnal Farmasi Indonesia. 5(2): 101.
Soewadji, J. (2012). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media. Hal. 23,134 dan 173-181.
Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 91.
Tanjungsari, R. (2012). Analisis Pengaruh Variabel Kontijensi Tugas, Teknologi, Individual Dan Lingkungan Terhadap Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Pendukung Pendidikan. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Thoe, D.A. (2013). Opini Apoteker dan Pasien Terhadap Peran Apoteker Dalam Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kota Merauke. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya 2(1): 13.
Trisnaningsih, S. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Dosen Akuntansi. Jawa Timur:Jurnal Akuntansi & Auditting. 8(1): 83-85.
Trimurthy, I. (2008). Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Pandanaran Kota Semarang. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro. Wahyudi, K. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa
Farmasi Di Indonesia Terhadap Pilihan Karir Di Bidang Kefarmasian. Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi USU.
Winanto, A., Wijianto, B., dan Iswahyudi. (2013). Persepsi Konsumen Terhadap Pelayanan Apotek Di Kota Ranai Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna.Skripsi. Pontianak: Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Zelenzy, L., Chua, P.,dan Alrich, C. (2000). Elaborating on Gender Differences In
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner penelitian
KUESIONER
PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA TERHADAP PARADIGMA ASUHAN
KEFARMASIAN(PHARMACEUTICAL CARE)
TAHUN 2014
Survey ini adalah survey untuk penulisan skripsi di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), oleh karena itu saya sebagai peneliti akan sangat berterimakasih jika Saudara/Saudari bersedia mengisi dan menjawab setiap pertanyaan dengan sukarela.
I. Karakteristik Responden
Beri tanda (√ ) pada pilihan yang sesuai
No responden :
Umur : Tahun
Jenis kelamin : Laki – laki Perempuan
Semester : 6 8 10
IPK :
II. Kuesioner Persepsi Tentang Asuhan Kefarmasian
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Saudara/Saudari paling tepat
dengan memberikan tanda silang ( √ ) pada kolom yang sesuai. Keterangan : SS : Sangat Setuju
S : Setuju RR : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pertanyaan SS S RR TS STS
1. Apoteker harus menerapkan pharmaceutical care 2. Dalam praktek pharmaceutical care, farmakoterapi
merupakan salah satu ilmu yang harus dikuasai oleh apoteker
4. Memberikan konseling/informasi tentang cara pemakaian dan efek obat yang mungkin tejadi kepada pasien merupakan kewajiban seorang farmasis
5. Identifikasi Drug Related Problems merupakan tugas utama bagi apoteker dalam praktek pharmaceutical care
6. Apoteker harus menindaklanjuti (follow-up) hasil terapi dari pasien yang ditanganinya
7. Apoteker harus memperhatian keluhan pasien
8. Apoteker harus membuat dokumentasi atas seluruh pelayanan pharmaceutical care
9. Pharmaceutical care penting di terapkan dalam pengelolaan dan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
10. Seorang apoteker boleh menggantikan obat-obat yang diresepkan oleh dokter atas keinginan dan persetujuan dari pasien
11. Apoteker akan dapat meningkatkan kesejahteraannya dengan menerapkan pharmaceutical care
12. Pharmaceutical care dapat di wujudkan secara utuh di Indonesia dalam waktu 10 tahun kedepan
Lampiran 2. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 total
p1 Pearson
Correlation 1 .284 .266 .517
*
.122 .378 .643** .321 .319 .358 .235 -.006 .328 .516*
Sig. (2-tailed) .225 .258 .020 .608 .101 .002 .168 .171 .121 .319 .980 .158 .020
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p2 Pearson
Correlation .284 1 .319 .797
**
.538* .242 .395 .385 .027 .500* .416 .426 .536* .668**
Sig. (2-tailed) .225 .171 .000 .014 .303 .084 .094 .911 .025 .068 .061 .015 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p3 Pearson
Correlation .266 .319 1 .266 .635
**
.390 .546* .471* .685** .269 .389 .296 .322 .596**
Sig. (2-tailed) .258 .171 .257 .003 .089 .013 .036 .001 .251 .090 .205 .167 .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p4 Pearson
Correlation .517
* .797** .266 1 .394 .255 .455* .345 .072 .423 .216 .175 .461* .595**
Sig. (2-tailed) .020 .000 .257 .086 .278 .044 .136 .764 .063 .359 .462 .041 .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p5 Pearson
Correlation .122 .538
*
.635** .394 1 .515* .586** .761** .593** .420 .418 .610** .477* .752**
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p6 Pearson
Correlation .378 .242 .390 .255 .515
*
1 .596** .698** .503* .332 .425 .187 .308 .600**
Sig. (2-tailed) .101 .303 .089 .278 .020 .006 .001 .024 .153 .062 .430 .186 .005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p7 Pearson
Correlation .643
**
.395 .546* .455* .586** .596** 1 .660** .655** .317 .368 .359 .306 .695**
Sig. (2-tailed) .002 .084 .013 .044 .007 .006 .002 .002 .173 .110 .121 .189 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p8 Pearson
Correlation .321 .385 .471
*
.345 .761** .698** .660** 1 .589** .231 .209 .450* .278 .626**
Sig. (2-tailed) .168 .094 .036 .136 .000 .001 .002 .006 .326 .376 .047 .235 .003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p9 Pearson
Correlation .319 .027 .685
**
.072 .593** .503* .655** .589** 1 -.003 .358 .274 .029 .453*
Sig. (2-tailed) .171 .911 .001 .764 .006 .024 .002 .006 .991 .121 .242 .904 .044
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p10 Pearson
Correlation .358 .500
*
.269 .423 .420 .332 .317 .231 -.003 1 .653** .429 .989** .826**
Sig. (2-tailed) .121 .025 .251 .063 .065 .153 .173 .326 .991 .002 .059 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p11 Pearson
Correlation .235 .416 .389 .216 .418 .425 .368 .209 .358 .653
**
Sig. (2-tailed) .319 .068 .090 .359 .067 .062 .110 .376 .121 .002 .019 .004 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p12 Pearson
Correlation -.006 .426 .296 .175 .610
**
.187 .359 .450* .274 .429 .520* 1 .446* .607**
Sig. (2-tailed) .980 .061 .205 .462 .004 .430 .121 .047 .242 .059 .019 .049 .005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p13 Pearson
Correlation .328 .536
*
.322 .461* .477* .308 .306 .278 .029 .989** .611** .446* 1 .838**
Sig. (2-tailed) .158 .015 .167 .041 .033 .186 .189 .235 .904 .000 .004 .049 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
total Pearson
Correlation .516
*
.668** .596** .595** .752** .600** .695** .626** .453* .826** .726** .607** .838** 1
Sig. (2-tailed) .020 .001 .006 .006 .000 .005 .001 .003 .045 .000 .000 .005 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level
Lampiran 2. (Lanjutan)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
.868 .898 13
Inter-Item Correlation Matrix
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13
p1 1,000 ,284 ,266 ,517 ,122 ,378 ,643 ,321 ,319 ,358 ,235 -,006 ,328
p2 ,284 1,000 ,319 ,797 ,538 ,242 ,395 ,385 ,027 ,500 ,416 ,426 ,536
p3 ,266 ,319 1,000 ,266 ,635 ,390 ,546 ,471 ,685 ,269 ,389 ,296 ,322
p4 ,517 ,797 ,266 1,000 ,394 ,255 ,455 ,345 ,072 ,423 ,216 ,175 ,461
p5 ,122 ,538 ,635 ,394 1,000 ,515 ,586 ,761 ,593 ,420 ,418 ,610 ,477
p6 ,378 ,242 ,390 ,255 ,515 1,000 ,596 ,698 ,503 ,332 ,425 ,187 ,308
p7 ,643 ,395 ,546 ,455 ,586 ,596 1,000 ,660 ,655 ,317 ,368 ,359 ,306
p8 ,321 ,385 ,471 ,345 ,761 ,698 ,660 1,000 ,589 ,231 ,209 ,450 ,278
p9 ,319 ,027 ,685 ,072 ,593 ,503 ,655 ,589 1,000 -,003 ,358 ,274 ,029
p10 ,358 ,500 ,269 ,423 ,420 ,332 ,317 ,231 -,003 1,000 ,653 ,429 ,989
p11 ,235 ,416 ,389 ,216 ,418 ,425 ,368 ,209 ,358 ,653 1,000 ,520 ,611
p12 -,006 ,426 ,296 ,175 ,610 ,187 ,359 ,450 ,274 ,429 ,520 1,000 ,446
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range Maximum /
Minimum
Variance N of Items
Item Means 4.238 3.450 4.650 1.200 1.348 .155 13
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P_1 50.45 39.313 .445 .821 .864
P_2 50.45 38.892 .623 .872 .858
P_3 50.75 39.355 .544 .701 .861
P_4 50.60 38.568 .531 .826 .860
P_5 50.85 37.818 .712 .879 .854
P_6 50.65 39.187 .546 .816 .861
P_7 50.80 38.063 .645 .898 .856
P_8 50.70 39.063 .576 .889 .860
P_9 50.65 39.713 .375 .946 .867
P_10 51.65 28.661 .723 .999 .856
P_11 50.80 35.958 .659 .917 .852
P_12 51.25 37.566 .527 .636 .859
Lampiran 2. (Lanjutan)
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
Lampiran 3. Data Demografi responden
Frequencies
Statistics
Usia Jenis_kelamin Semester IPK
N Valid 144 144 144 144
Missing 0 0 0 0
Mean 1.74 1.77 7.21 2.00
Std. Deviation .623 .422 1.462 .729
Percentiles 25 1.00 2.00 6.00 1.00
50 2.00 2.00 6.00 2.00
75 2.00 2.00 8.00 3.00
Frequency Table
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 19-20 51 35.4 35.4 35.4
21-22 79 54.9 54.9 90.3
23-24 14 9.7 9.7 100.0
Total 144 100.0 100.0
Jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid laki-laki 33 22.9 22.9 22.9
Perempuan 111 77.1 77.1 100.0
Total 144 100.0 100.0
Semester
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 6 78 54.2 54.2 54.2
8 45 31.3 31.3 85.4
10 21 14.6 14.6 100.0
Lampiran 3. (Lanjutan)
IPK
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2,00-2,50 38 26.4 26.4 26.4
2,51-3,00 68 47.2 47.2 73.6
>3,01 38 26.4 26.4 100.0
Lampiran 4. Hasil Uji Perbandingan Persepsi Berdasarkan Perbedaan Demografi
Chi-Square Test Crosstabs
Usia
Persepsi
Setuju Ragu-ragu
Usia 19-20 Count Pearson Chi-Square Asymp. Sig.
(2- sided)
0.051
Jenis Kelamin
Persepsi
Setuju Ragu-ragu Jenis kelamin Laki-laki Count
% within Jenis kelamin
32 Jenis kelamin
104 Jenis kelamin
136 94,4%
8 5,6% Pearson Chi-Square Asymp. Sig.
Lampiran 4. (Lanjutan)
Semester
Persepsi
Setuju Ragu-ragu Semester 6 Count
% within semester
72 92,3%
6 7,7% 8 Count
% within semester
43 95,6%
2 4,4% 10 Count
% within semester
21 100,0%
0 ,0%
Total Count
% within semester
136
Setuju Ragu-ragu IPK 2,00-2,50 Count Pearson Chi-Square Asymp. Sig.
(2- sided)
Lampiran 5. Tabel r statistik
DISTRIBUSI NILAI rtabel SIGNIFIKANSI 5% dan 1%
N The Level of Significance N The Level of Significance
5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 38 0.320 0.413
4 0.950 0.990 39 0.316 0.408
5 0.878 0.959 40 0.312 0.403
6 0.811 0.917 41 0.308 0.398
7 0.754 0.874 42 0.304 0.393
8 0.707 0.834 43 0.301 0.389
9 0.666 0.798 44 0.297 0.384
10 0.632 0.765 45 0.294 0.380
11 0.602 0.735 46 0.291 0.376
12 0.576 0.708 47 0.288 0.372
13 0.553 0.684 48 0.284 0.368
14 0.532 0.661 49 0.281 0.364
15 0.514 0.641 50 0.279 0.361
16 0.497 0.623 55 0.266 0.345
17 0.482 0.606 60 0.254 0.330
18 0.468 0.590 65 0.244 0.317
19 0.456 0.575 70 0.235 0.306
20 0.444 0.561 75 0.227 0.296
21 0.433 0.549 80 0.220 0.286
22 0.432 0.537 85 0.213 0.278
23 0.413 0.526 90 0.207 0.267
24 0.404 0.515 95 0.202 0.263
25 0.396 0.505 100 0.195 0.256
26 0.388 0.496 125 0.176 0.230
27 0.381 0.487 150 0.159 0.210
28 0.374 0.478 175 0.148 0.194
29 0.367 0.470 200 0.138 0.181
30 0.361 0.463 300 0.113 0.148
31 0.355 0.456 400 0.098 0.128
32 0.349 0.449 500 0.088 0.115
33 0.344 0.442 600 0.080 0.105
34 0.339 0.436 700 0.074 0.097
35 0.334 0.430 800 0.070 0.091
36 0.329 0.424 900 0.065 0.086
Lampiran 6. Contoh menghitung validitas secara manual
Menghitung Validitas Secara Manual
No. X Y X.Y X2 Y2
[
8780 8649][
1230720 1214404]
102486 103240
−
Lampiran 6. (Lanjutan)
r =
[ ][
131 16316]
754
r =
98 , 1461
754
Lampiran 7. Contoh menghitung reliabilitas secara manual
Menghitung Reliabilitas Secara Manual
Responden Item Pertanyaan Jumlah Jumlah
Kuadran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 4 5 5 5 5 4 4 5 5 2 3 4 3 54 2916
2 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 52 2704
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 50 2500
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 4225
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 56 3136
6 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 3025
7 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 58 3364
8 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 3 5 58 3364
9 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 64 4096
10 5 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 2 46 2116
11 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 58 3364
12 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 62 3844
13 4 5 4 5 4 5 4 4 4 2 4 3 2 50 2500
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 4225
15 5 5 5 5 4 4 5 4 5 2 5 4 2 55 3025
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 63 3969
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 2704
Responden Item Pertanyaan Jumlah Jumlah Kuadran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
19 3 4 4 3 4 4 3 4 4 1 4 4 1 43 1849
20 5 4 4 4 4 4 4 4 5 1 4 3 1 47 2209
Jumlah 93 93 87 90 85 89 86 88 89 69 86 77 70 1102 61536
Jumlah
Lampiran 7. (Lanjutan)
Rumus Reliabilitas:
�� = � �
� −1� �1− ��2
��2�
CA = Koefisien Cronbach's Alpha K = banyaknya pertanyaan dalam butir
σb2 (Sigma b kuadrat) = varians butir
6. σ b
Lampiran 7. (Lanjutan)
Cara mencari σ 2
��2 =
�����ℎ������� – (����� ℎ )2
�
�
σ t 2 =
79 , 40 20
20 ) 1102 ( 61536
2
= −
koefisien Cronbach’s alpha
�� = � �
� −1� �1− ��2
��2�
CA =
−1 20
20
− 79 , 40
4 , 5 1
=