PRESENTASI PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
NAMA ANGGOTA :
•
Anggita Hestu P
•
Catur Riqianto
•
Rakhiv Rona P
•
Rini Ulifah
•
Trya Novianti
KELAS : XI TKJ 2
Ancaman Militer
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri
maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan
yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,
dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berbentuk
agresi oleh negara lain, pelanggaran wilayah, spionase, sabotase,
aksi teror bersenjata, pemberontakan senjata, perang saudara.
Bentuk Ancaman Militer
Agresi
Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa atau dalam bentuk dan cara-cara :
Invasi berupa serangan kekuatan bersenjata negara musuh, misalnya Invasi Teluk Babi. Bombardemen berupa penggunaan senjata/bom yang dilakukan oleh musuh melalui
angkatan udara.
Blokade terhadap pelabuhan, pantai, wilayah udara.
Serangan unsur Angkatan Bersenjata yang berada dalam wilayah negara dimana tindakan
atau keberadaannya bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Tindakan yang mengizinkan penggunaan wilayahnya sebagai daerah persiapan Agresi. Pengiriman kelompok bersenjata untuk melakukan tindakan kekerasan.
Bentuk Ancaman Militer
Pelanggaran Wilayah
Pelanggaran wilayah merupakan suatu tindakan memasuki
wilayah tanpa izin, baik oleh pesawat terbang tempur maupun
kapal-kapal perang.
Contoh
: Nelayan dari Malaysia yang
mencari ikan di wilayah perairan Indonesia.
Spionase
Spionase merupakan kegiatan dari intelijen yang dilakukan
untuk mendapatkan informasi atau rahasia militer atau negara.
Contoh
: Pihak intelijen Australia yang memata-matai menteri,
Presiden dan bahkan meretas pembicaraan orang penting di
indonesia.
Bentuk Ancaman Militer
Sabotase
Sabotase dilakukan untuk merusak instansi penting militer atau objek vital nasional dan dapat membahayakan keselamatan bangsa. Contoh :
Genjatan bersenjata antara Korut dan Korsel.
Pemberontakan Bersenjata
Pemberontakan merupakan proses, cara, perbuatan memberontak atau penentangan terhadap kekuasaan yang sah. Vladimir Lenin mengatakan bahwa kaum Marxist dituduh sebagai Blanquisme karena memperlakukan pemberontakan sebagai suatu seni.
Perang Saudara
Perang Saudara terjadi antar kelompok masyarakat bersenjata dalam satu wilayah yang sama. Contoh : Perang saudara di Ambon.
Bentuk Ancaman Militer
Aksi Teror Bersenjata
Aksi teror bersenjata dilakukan oleh jaringan terorisme internasional
atau yang bekerjasama dengan terorisme dalam negeri atau luar
negeri yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Aksi
terorisme pada prinsipnya adalah suatu tindak pidana kriminal tetapi
memiliki sifat yang khusus, yaitu memiliki ciri-ciri, bergerak dalam
kelompok, anggotanya memiliki militansi tinggi, beroperasi di bawah
tanah (rahasia), menggunakan perangkat/senjata yang canggih dan
mematikan serta umumnya terkait dalam jaringan internasional
Mengatasi Ancaman Militer
Pertahanan militer merupakan kekuatan utama pertahanan negara
yang dibangun dan dipersiapkan untuk menghadapi ancaman
militer, tersusun dalam komponen utama serta komponen
cadangan dan komponen pendukung. Pendayagunaan lapis
pertahanan militer diwujudkan dalam penyelenggaraan operasi
militer, baik dalam bentuk Operasi Militer Perang (OMP) maupun
Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Tujuan
Pertahanan militer sebagai kekuatan bersenjata ditampilkan melalui SDM dan Alutsista, dibangun, dan dikembangkan secara profesional untuk mencapai tingkat kekuatan sampai pada standar penangkalan. Namun, pembangunan kekuatan pertahanan negara harus dipersiapkan untuk menghadapi setiap ancaman militer yang sewaktu waktu dapat timbul.
Upaya penangkalan tidak bersifat pasif, tetapi dikembangkan dalam suatu strategi penangkalan yang memiliki sifat dinamis, melalui kesiapsiagaan kekuatan pertahanan untuk menghadapi kondisi terburuk, yakni menghadapi ancaman aktual dalam bentuk perang atau bentuk ancaman militer lainnya. Dalam konteks “menghadapi ancaman militer”, kekuatan pertahanan yang dimiliki didayagunakan untuk mengatasi situasi negara yang terancam oleh suatu serangan militer dari negara lain, atau sedang diperhadapkan dengan adanya jenis ancaman yang akan mengganggu kepentingan nasional.
Strategi Pertahanan
Strategi pertahanan untuk menghadapi ancaman militer berupa agresi militer berbeda dengan strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman yang jenisnya bukan agresi militer. Agresi militer mengancam totalitas eksistensi bangsa dan negara sehingga harus dihadapi dengan strategi pertahanan dalam kerangka operasi militer perang dengan pengerahan segenap kekuatan nasional. Sebaliknya, ancaman militer yang lain tidak selalu harus dihadapi dengan OMP.
Ancaman militer yang jenisnya bukan agresi militer dihadapi dengan kekuatan pertahanan yang besarnya terbatas dan proporsional dengan besarnya ancaman yang dihadapi serta dengan pola OMSP. Penerapan strategi pertahanan berlapis berlaku untuk konteks menghadapi jenis ancaman militer agresi militer dan ancaman militer yang bukan agresi.
Strategi Pertahanan
Apabila ancaman aktual berupa ancaman militer yang
karakteristiknya memerlukan penanganan melalui OMP, lapis
pertahanan militer didayagunakan sebagai inti kekuatan. Dalam
hal ini lapis pertahanan militer yang berintikan komponen utama,
dan didukung oleh komponen cadangan dan komponen
pendukung, di samping disokong oleh lapis pertahanan nirmiliter
yang melaksanakan fungsifungsi diplomasi serta upayaupaya lain
dalam bentuk perlawanan tidak bersenjata.
Apabila ancaman aktual berupa ancaman militer yang
karakteristiknya tidak memerlukan penanganan melalui OMP, lapis
pertahanan militer didayagunakan sebagai inti kekuatan
pertahanan untuk melaksanakan OMSP.
Postur Pertahanan Militer
Postur pertahanan militer berdasarkan :
Faktor ancaman, baik yang potensial maupun ancaman
nyata, dalam kurun waktu tertentu;
Standar penangkalan, ukuran kemampuan yang harus dicapai
oleh Angkatan Bersenjata. Ukuran kemampuan mencakupi
kekuatan SDM dan Alutsista serta profesionalitas prajurit,
yang tercermin dalam gelar kekuatan guna mewujudkan efek
penangkalan; dan
Organisasi. Manajemen pemerintahan yang berkualitas dan
efektif dengan kinerja yang tinggi sehingga dapat
mewujudkan Tentara yang profesional, berdaya tangkal, dan
disegani.
Tata Ruang Wilayah Pertahanan
Tata
ruang
wilayah
pertahanan,
sebagai
proses
perencanaan penataan, pengendalian dan pemanfaatan
ruang, merupakan satu kesatuan sistem yang tidak
terpisahkan. Rencana tata ruang disusun dengan
perspektif kondisi masa depan yang diharapkan, bertitik
tolak dari data, informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dapat dipakai serta memperhatikan keragaman
wawasan kegiatan tiap sektor, lingkungan hidup dan
hakekat ancaman yang berkembang setiap waktu.
Medan Pertahanan
• Lapisan pertama adalah medan pertahanan penyanggah, berada di luar garis batas zona
ekonomi eksklusif dan lapisan udara di atasnya.
• Lapisan kedua adalah medan pertahanan utama sebagai medan operasi, dari laut zona
ekonomi eksklusif sampai dengan laut teritorial dan lapisan udara di atas nya.
• Lapisan ketiga adalah daerahdaerah perlawanan pada wilayah kompartemen strategis
darat, termasuk wilayah perairan kepulauan dan lapisan udara di atas nya, meliputi daerah pertempuran, daerah komunikasi, dan daerah pangkal pertahanan dan
perlawanan.
Jenis dan bentuk pertahanan
Pertahanan laut
Pertahanan udara
Pertahanan Sipil