• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Manajemen dalam kegiatan sekolah (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fungsi Manajemen dalam kegiatan sekolah (4)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Fungsi Manajemen

Manajemen pendidikan PTK mencakup penggunaan fungsi manajemen, yaitu perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Dalam perencanaan, manajer menentukan tujuan dan subsistem operasi dan organisasi pendidikan dan mengembangkan program, kebijaksanaan dan prosedur yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Retrospect and prospect: pendidikan teknologi kejuruan di indonesia

Pendidikan suatu menunjukan tingkat peradaban dan kehidupan bangsa dan suatu negara Pendidikan enggambarkan tinggi rendahnya budaya bangsa itu sendiri

Mutual interaction between human knowledge and human adaptive systems

Perkembangan pendidikan kejuruan seiring dengan kegiatan industri(product &services), kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK, dan situasi kehidupan bangsa.

Perkembangan pendidikan kejuruan di indonesia 1945-2005 Kurun waktu 1945-1950

Revolusi fisik, perkembangan pendidikan kejuruan mengarah pada penciptaaN Kesempatan belajar bagi anak semua umur

Pendidikan bertujuan menanamkan moral, mengembangkan jiwa patriot, membangkitkan semangat perjuangan, jiwa nasionalisme,

Kesadaran berbangsa dan bernegara

Sebagian waktu belajar diarahkan untuk aktivitas perjuangan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.

Kurun waktu 1950-1957

Kondisi pendidikan di indonesia kurang memadai Kekurangan guru dalam berbagai bidang studi

Kebijakan penambahan guru dalam jumlah yang besar, pada berbagai bidang dan tingkatantan pendidikan

Arah pendidikan cenderung pada aktivitas politik praktis, banyak partai poliitik yang berpengaruh Kegiatan sivitas akademika dipengaruhi oleh petentangan antar partai politik, mengarah pada masalah non akademis dan mengabaikan tujuan pendidikan nasional.

(2)

Mempersiapkan lulusan untuk bekerja sebagai teknisi pada bidang spesialisasi tertentu sesuai dengan keahlian

Memberikan kesempatan kepada para lulusan untuk melanjutkan belajar ke jenjang selanjutna atau bekerja di perusahaan

Kurun waktu 1969-1974(pelita I)

Pengembangan pendidikan disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional jangka panjang dan REPELITA

Pengembangan pendidikan dilakukan secara prioritas berdasarkan hasil penelitian lapangan,sesuai dengan keadaan sosial ekonomi masyarakt.

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, didukung oleh agro industri: pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata

Pendidikan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sektor agro industri Meningkatkan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan kejuruan

Pengembangan kemampan meliputan kemampuan kognitif, afektif dan sikomotorik.

Keputusan presiden No 34 tahun 1972 tentang arah dan koordinasi pendidikan dan pelatihan. Koordinasi dalam 4 hal(zanti arbi 1978)

Perencanaan pendidikan dan pelatihan berbagai bidang yang dibutuhkan masyarakat

Penentuan standar lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan jenis dan kualitas, sesuai dengan permintaan tenaga kerja untuk pembangunan

Pelaksanaan evaluasi terhadap fungsi lembaga pendidikan dan pelatihan

Koordinasi melibatkan 3 departemen dan 1 lembaga: departemen pendidikan dan kebudayaan, depnaker, deptranskop dan LAN

Kurun waktu 1974-1979 (pelita II)

Boom oil production tahun 1973 dan loan dari bank dunia sangat perpengaruh thp kemajuan di berbagai sector.

Instruksi presiden No 15 tahun 1974 sebagai pedoman pelaksanaan kepres no 34 tahun 1972 Pengembangan pendidikan kejuruan prioritas untuk mendidik siswa menjadi teknisi, teknisi ahli dan pengawas pada sektor industri dn perdagangan

Menciptakan kesempatan kerja, pengembangan industri pendukung sektor pertanian dan pengolahan hasil pertanian

(3)

Pendidikan kejuruan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kecakapan sebagai tenaga pembangunan.

Kurun waktu 1979-1984 (pelita III)

Pengembangan 2 LPTK kejuruan : FTK jogyakarta dan padang Pengembangan 10 BLPT

Pengembangan sekolah kejuruan tingkat pertama Kurun waktu 1984-1989(pelita IV)

Amanat presiden pada rakernas depdikbud, 6 juni 1963 mengarahkan minat geenerasi muda kepada pendidikan kejuruan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional

Pendidikan tidak hanya meningkatkan kecerdasan dan keterampilan, namun ketaqwaan thp Tuhan YME, budi pekerti, kepribadian, semangat kebangsaan dan cinta tanah air

Perluasan akses pendidikan sesuai dengan kebutuhan pembangunan di segala bidang, pembinaan yang mantap dan terpadu, khususnya pendidikan dasar dan kejuruan

Orientasi pendidikan kejuruan ditekankan kepaacara menangkap ikan

Fungsi dan peranan sekolah kejuruan untuk menyiapkan tenaga kerja terdidik, terampil dan proffesional

Pengembangan pendidikan mengarah 5 sasaran

Meningkatkan relevansi dan mutu program pendidikanUUSPN tahun 1980 dan 4 PERATURAN PEMERINTAH TAHUN 1990

Pp 29 THUN 1990 (PASAL 1 AYAT 3, PASAL 3 AYAT 1, PASAL 7)MERUPAKAN DASAR PEMERINTAH MEMBUAT KURIKULUM UNTUK SEKOLAH KEJURUAN.

Referensi

Dokumen terkait

Defenisi operasional yaitu suatu defenisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti dari membenarkan kegiatan atau suatu operasional yang diperlukan untuk

[r]

Sesuai hasil evaluasi Pokja Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Kolaka Timur Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan PENINGKATAN JALAN RUAS TONGAUNA - PUURAU (DAK), dengan ini

Sesuai hasil evaluasi Pokja Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Kolaka Timur Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Belanja Pengawasan Jalan Paket 1 (DAK), dengan ini

Unsur Kegiatan Sub Unsur Butir Kegiatan Angka Kredit Rata- Rata Angka Kredit (per Jam) Waktu efektif penyelesaia n kegiatan [orang-jam] Volume kegiatan [Hasil

Tulisan ini akan memaparkan tentang bagaimana kesan dan asosiasi umum yang telah dikenal oleh masyarakat memiliki kemungkinan untuk dipersepsikan dan dimaknai

Seluruh asli dokumen penawaran Saudara yang telah diunggah melalui LPSE Kota Medan.. Asli Dokumen Kualifikasi sesuai data isian kualifikasi dan fotokopinya sebanyak 1(satu)

[r]