• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gi gi tiruan Longgar relining

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gi gi tiruan Longgar relining"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

STEP 1

Clarifiying Unfamiliar Terms

1) Gigi tiruan longgar adalah gigi tiruan yang retensi dan stabilisasinya berkurang atau kurang cekat dan terdapat celah antara basis gigi tiruan dan pendukungnya. Retensi adalah dara tahan gigi tiruan lepasan terhadap daya lepas pada saat gigi tiruan diam. Stabilisasi adalah daya tahan gigi tiruan lepasan terhadap daya lepas dalam keaadaan fungsional.

2) Relining adalah proses penambahan bahan baru pada gigi tiruan longgar yang menghadap jaringan yang bertujun untuk menghasilkan lapisan baru yang beradaptasi secara akurat ke area landasan gigi tiruan, dilakukan ketika dimensi vertical terjaga atau mengalami penambahan dimensi vertical sangat kecil.

(2)

STEP 2 Problem Definition

1) Apa saja penyebab gigi tiruan longgar? 2) Apa tujuan dari relining?

3) Apa saja indikasi dan kontra indikasi relining? 4) Mengapa dokter gigi melakukan tidakan relining?

5) Apa saja tindakan yang dilaksanakan sebelum tindakan relining?

6) Apa saja macam-macam dari relining dan teknik relining yang tepat pada scenario? 7) Bagaimana prosedur relining ?

(3)

STEP 3 Brain Storming

1) Apa saja penyebab gigi tiruan longgar? - Sayap gigi tiruan lengkap yang terlalu pendek

- Resorpsi residual ridge pada pasien yang kehilangan berat badan

- Penggunaan gigi tiruan lengkap yang tidak tepat yang mengakibatkan tertekannya

alveolar ridge yang menyebabkan resorpsi residual ridge - Resorpsi fisiologis edentulous ridge sering berjalannya waktu

- Penyakit sistemik sepertinya diabetes mellitus yang menyebabkan resorpsi alveolar ridge semakin cepat

- Pada pasien lanjut usia maka resorpsi tulang semakin cepat 2) Apa tujuan dari relining?

- Untuk perbaikan relasi oklusal - Mengembalikan retensi dan stabilitas - Mengembalikan mastikasi

- Agar pasien nyaman memakai gigi tiruan lengkap

- Untuk memperpanjang waktu pemakaian dari gigi tiruan longgar

3) Apa saja indikasi dan kontra indikasi relining? Indikasi :

(4)

- Hilangnya retensi gigi tiruan - Kestabilan gigi tiruan

- Food under denture (akumulasi makanan dibawah basis gigi tiruan) - Abused mukosa/ iritasi pada mukosa pendukung

- Dimensi vertical tetap terjaga

- Keaadaan basis protesa gigi masih baik

- Elemen gigi tiruan tidak patah, rusak atau aus berlebih

Kontraindikasi reline - Gigi tiruan yang using - Kelainan TMJ

- Susunan oklusal tidak benar

- Kehilangan dimensi vertical lebih dari 7 - Inflamasi mukosa signifikan

- Estetik gigi tiruan yang buruk

- Masalah pengucapan akibat gigi tiruan

- Relasi rahang atas dan rahang bawah tidak baik

4) Mengapa dokter gigi melakukan tidakan relining?

Untuk memperbaiki gigi rituan lengkap karena ada celah, pertimbang estetik, residual ridge tetap, mempertimbangankan biaya dan diperhatikan gigi tiruan masih bagus atau tidak.

5) Apa saja tindakan yang dilaksanakan sebelum tindakan relining?

(5)

- Jika ada inflamasi maka dilakukan pengobatan terlebih dahulu.

6) Apa saja macam-macam dari relining dan teknik relining yang tepat pada scenario?

 Direct

- Dilakukan secara langsung - Dengan bahan selfcure - Dapat dilakukan one visit - Tidak ada kelainan sistemik - Sikap mental stabil

- Untuk pasien kooperatif

 Indirect

- Dengan bahan heatcure

- Dilakukan diluar rongga mulut - Dengan proses yang panjang - Lebih kuat dari bahan direct

- Untuk pasien lansia dan tidak kooperatif.

7) Bagaimana prosedur relining ?

- Direct dilakukan dengan bahan selfcure acrylic yang dilakukan langsung dalam

mulut pasien yang mana bahan akan berpolimerisasi sendiri di dalam rongga mulut

(6)

8) Apakah ada dampak atau kerugian dari relining?

- Adanya perubahan dan pasien harus beradaptasi dengan gigi tiruan yang telah diperbaharui.

- Menginvasi jaringan yang bersifat toksis - Rasa panas rongga mulut

(7)
(8)

STEP 5 Learning Objective

1) Faktor penyebab gigi tiruan longgar 2) Indikasi dan Konta indikasi

a. Relining b. Rebasing

3) Relining direct dan indirect a. Indikasi dan kontraindikasi b. Alat dan bahan

c. Tahapan

(9)
(10)

Step 7

Reporting/Generalisation Learning Objective 1. Faktor penyebab gigi tiruan longgar

a. Resorbsi Residual Ridge; yaitu pasien immediate denture dan lanjut usia

 Immediate denture adalah gigi tiruan yang dibuat terlebih dahulu, kemudian baru dipasang setelah pencabutan gigi yang mana hal ini menyebabkan trauma pasca pencabutan sehingga terjadi resorpsi tulang alveolar.

 Pada pasien usia lanjut terjadi penurunan densitas tulang secara lambat dan terus menerus selama proses penuaan dan dipicu oleh kombinasi hormonal dan faktor nutrisi yang mengganggu keseimbangan tubuh sehingga mudah tulang mudah mengalami resoprsi

b. Penyakit sistemik. Ex: Osteoporosis dan Diabetes melitus

Diabetes melitus yang menyebabkan terjadi gangguan pada sistem imun dan memicu terjadinya resorpsi tulang alveolar dan menyebabkan gigi tiruan longga

c. Penggunaan gigi tiruan yang tidak benar yang mengakibatkan tertekannya alveolar rigde sehingga terjadi resopsi lebih cepat pada daerah yang tertekan.

d. Peradangan dan terjadi resorbsi.

e. Pada pemakaian yang cukup lama kontak oklusi akan hilang sehingga anasir mengalami aus yang menyebabkan terganggunya oklusi dan menyebabkan terjadinya resobsi pada tulang alveolar

f. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan yang lama sehingga terjadi resorbsi prosesu aveolaris.

2. Indikasi dan Konta indikasi 2.1 Relining

(11)

Tujuan relining memperbaiki retensi sehingga gigi tiruan dapat berfungsi kembali, kesehatan pada jaringan lunak dapat diperbaiki, pasien merasa enak dan nyaman dengan gigi tiruan yang dipakai.

a. Indikasi Relining :

 Gigi tiruan sudah tidak cekat lagi

 Hanya terdapat sedikit perubahan oklusi

 Desain kerangka gigi tiruan baik dan kerangka ini masih mencekat dengan baik pada permukaan gigi

 Keadaan basis protesa masih baik

 Tepi gigi tiruan masih cukup baik dan tidak memerlukan perubahan besar  Hilangnya retensi dan stabilitas dari gigi tiruan

 Sayap gigi tiruan yang underextended  Dimensi vertikal yang masih baik

b. Kontraindikasi Relining :

 Terdapat kelainan pada jaringan lunak rongga mulut  Jaringan mukosa yang telah mengalami luka

 Kelainan pada sendi rahang

 Estetis gigi tiruan yang sangat jelek

 Hubungan relasi rahang yang sudah tidak baik

 Resorbsi yang sudah banyak sehingga hubungan horizontal dan oklusal tidak benar

 Adanya kelainan TMJ

 Gigi tiruan sudah berulangkali di relining

2.2 Rebasing

Rebasing adalah penggantian seluruh basis gigi tiruan dengan yang baru, dimana anasir gigi tiruan yang lama tetap digunakan tanpa merubah letak gigi dan relasi oklusi.

a. Indikasi Rebasing

(12)

 Terjadi resorpsi tulang alveolar yang lokal ataupun menyeluruh  Gigi tiruan sudah longgar

 Desain rangka protesa masih terletak baik pada gigi pengunyah  Elemen tiruan tidak aus berlebihan, patah, atau rusak

 Bila basis gigi tiruan sudah terlihat buruk, karena pemakaian untuk jangka waktu lama

 Relining berkali-kali b. Kontraindikasi Rebasing :

 Pasien ingin ganti gigi tiruan  Gigi tiruan menyebabkan gangguan  Masih bisa di lakukan rilining

 Kerusakan yang menyebabkan oklusi tidak stabil lagi  Terbentuk osseus undercut tidak relatif

 Resorbsi tulang alveolar yang berlebih

3. Relining direct dan indirect

3.1 Indikasi dan KontraIndikasi Relining Direct dan Indirect a. Relining secara direct

 Menggunakan self curing acrylic resin yang dilakukan langsung di dalam mulut penderita.

 Untuk memperbaiki protesa yang tidak mengalami banyak perubahan  Dikerjakan dalam satu kali kunjungan dan dilakukan di klinik

 Dalam processing bahan self curing acrylic menghasilkan luka bakar kimia atau iritasi untuk mencegahnya sebelum akrilik setting sepenuhnya gigi tiruan diambil untuk mencegah kerusakan jaringan mulut oleh karena panas yg dihasilkan.  Penderita sukar untuk menggigit dalam oklusi sentrik, karena terganggu bau tak

enak yang dikeluarkan oleh self curing acrylic.

Porosity serta warna self curing acrylic yang tidak stabil (mudah berubah)

(13)

 Bila gigi tiruan dengan bahan relining diambil sebelum akrilik sempurna, gigi tiruan dapat terdistorsi (perubahan bentuk yang tidak diinginkan)

b. Relining secara indirect

 Mempergunakan heat curing acrylic resin yang dilakukan di luar mulut penderita (secara laboratorium)

 Baik digunakan untuk penderita yang berusia lanjut serta dapat digunakan penderita yang bersikap mental tak stabil (histerical mind )

 Keuntungan pemakaian heat curing acrylic resin dihasilkan protesa yang jauh lebih kuat dari pada protesa yang dibuat dari self curing acrylic

Porosity jauh berkurang. 3.2 Alat dan bahan

a. Alat

1) Spatula dan Bowl

a. Digunakan dalam pengadukan dental stone untuk pencetakan model kerja pada indirect relining dan juga digunakan dalam pengadukan dental plaster untuk pemasangan denture pada bagian bawah dan bagian atas dari model di reline jig

2) Artikulator

a.

b. sebagai alat bantu pada pemasangan model kerja untuk memperoleh oklusi dan artikulasi yangseimbang/baik

3) Scraper/bur

a.

(14)

4) Handpiece

a.

b. Sebagai alat penghubung yang dipegang tangan dengan menggunakan bur lathe-mounted acrilik untuk proses menghaluskan/polishing akrilik

5) Reline jig

a.

b. Berfungsi sebagai alat kontrol selama proses indirect relining dimana memiliki 3 post yang dapat memberikan akurasi dan stabilitas ketika mounting/pemasangan atau perbaikan acrilic denture

6) Kuas

a. Untuk memoleskan liquid foil untuk memudahkan proses pemisahan akrilik dengan dental stone

7) Pressure Container

a. Sebagai alat press untuk reline jig agar akrilik yang baru merekat dengan denture

b. Bahan

1) Jellypetroleum

Jelly petroleum untuk memudahkan pembuangan kelebihan bahan cetak

(15)

Bahan cetak yg terdiri dari 2 pasta : pasta pertama terdiri atas ZnO, minyak dan aditif, sedangkan pasta kedua mengandung eugenol, minyak, resin, dan aditif. Kedua pasta dalam warna yg berbeda. Terdapat 2 tipe yaitu hard set dan soft set dengan waktu setting 3-5 menit. Pasta ZOE sebagai bahan impresi pada metode static impression indirect relining dan kemudian dicetakkan pada mulut pasien

3) Heat curing acrylic

Digunakan Sebagai bahan dalam metode indirect relining dimana memiliki beberapa keuntungan seperti hasil protes yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan cold curing acrilic dan porosity yang lebih sedikit. tidak menyebabkan iritasi pada mukosa pendukung dan pasien tidak terganggu oleh bau dari self curing acrylic. Heat cured acrylic resin, komposisinya terdiri dari dua kemasan yaitu:

1. Polymer (Bubuk):

 Polymer; poly methyl methacrylate.

 Polimer, polimethyl metacrylate, baik serbuk yang diperoleh dari polimerisasi methyl metacrylate dalam air maupun pertikel yang tidak teratur bentuknya yang diperolah dengan cara menggerinda batangan polimer.  Initiator Peroxide; berupa 0,2-0,5% benzoil peroxide.

 Pigmen; sekitar 1% tercampur dalam partikel polymer. 2. Cairan (Monomer):

 Monomer: methyl methacrylate.

(16)

Terkadang terdapat bahan untuk memacu cross-link; seperti ethylene glycol dimethacrylate.

4) Self cured acrylic

Komposisinya sama tapi pada bahan self cured tetapi cairannya mengandung bahan activator seperti dimethyl paratoluidin.Secara umum bahan self cured mempunyai berat molekul yang lebih rendah dan mengandung lebih banyak sisa monomer, yaitu sekitar 2-5%. Bahan self cured tidak sekuat heat cured; transverse strength bahan ini kira-kira 80% dari bahan heat cured. Ini mungkin berkaitan dengan berat molekulnya yang lebih rendah. Digunakan dalam metode direct relining yang dilakukan langsung di dalam mulut penderita.

5) Tissue conditioner

tissue conditioner diberikan sebagai bahan impresi dimana Gigi tiruan yang masih mengandung tissue conditioner ini tetap diinsersikan pada pasien selama ± 24 jam untuk mendapatkan cetakan fungsional pada metode functional impression indirect relining. Juga digunakan apabila terdapat jaringan hiperplastik yang kecil

6) Dental stone

pencetakan model kerja pada indirect relining 7) Pumice

basis gigi tiruan dirapikan menggunakan pumice untuk menciptakan adhesi yang bagus antara basis akrilik lama dan baru

3.3 Tahapan

Relining adalah suatu prosedur untuk menambahkan bahan baru pada sisi protesa yang menghadap jaringan pendukung untuk mencekatkan kembali gigi tiruan. Prosedur relining merupakan suatu proses yang dilakukan dengan maksud memperbaiki gigi tiruan sebagian lepasan agar dapat berfungsi dengan baik tanpa membuat protesa baru.

(17)

1) Relining tanpa perubahan dimensi vertikal; Relining pada protesa dengan dimensi vertical yang tidak berubah, pembuatannya lebih sederhana bila dibandingkan dengan protesa yang dimensi vertikalnya berubah.

2) Relining dengan perubahan dimensi vertikal; Untuk melakukan relining pada protesa dengan dimensi vertical yang telah berubah, maka terlebih dahulu ditempatkan tiga bulatan kecil dari impression compound yang hangat di daerah Premolar I kanan dan kiri serta di daerah anterior ridge (tengah). Kemudian cetak ke dalam mulut. Penderita diminta untuk menutup mulutnya serta dibantu menekan protesa tersebut sampai dicapai dimensi vertikal yang dikehendaki. Selanjutnya tambahkan impression compound pada pinggir–pinggir protesa dan lakukanmuscle trimming. Kemudian dilakukan pencetakan dengan pasta zink oxid.

Cara melakukan relining gigi tiruan sebagian lepasan secara direct dan indirect untuk mendapatkan kembali retensi dan stabilisasi yang optimal.

A. Direct Relining 1. Persiapan pasien:

Pasien harus melepas gigi tiruan selama 1 – 2 hari agar jaringan dalam keadaan sehat. Misalnya jika ada jaringan hyperplastic yang besar bisa dilakukan pembedahan, sedangkan jika kecil cukup diberi tissue conditioning. Jika ada jaringan yang teriritasi, maka harus disembuhkan dahulu.

2. Persiapan gigi tiruan:

 Permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung direlief dengan mengerok akrilik sebanyak 1– 2 mm. Hal ini ditujukan untuk mempersiapkan tempat bagi bahan impresi ataupun bahan lining yang baru.

 Seluruh undercut yang ada dihilangkan.

 Tepi – tepi gigi tiruan dipendekkan 1 – 2 mm guna mendapatkan seal yang sesuai dengan batas edentulous ridge.

3. Prosedur Relining:

1) Batas tepi gigi tiruan lama dikasarkan dengan trimmer tapi tidak dipendekkan dengan maksud agar lebih baik dalam menahan bahan cetak.

(18)

3) Semua undercut yang menggangu harus sudah dibuang, dan permukaan basis gigi tiruan yang dipoles dilapisi dengan jelly petroleum untuk memudahkan pembuangan kelebihan bahan cetak dan gunakan partial denture sebagai sendok cetak, campurkan zinc oxide dan eugenol impression pasta sesuai dengan petunjuk pabrik.

4) Taruhlah campuran bahan diatas permukaan jaringan basis denture yang telah dikeringkan lalu masukan ke dalam mulut pasien, kerangka dipegang kuat dengan menekan pada masing–masing rest sampai bahan cetak mengeras dan usahakan pasien tidak boleh beroklusi dan bahan cetak berlebihan dibuang, kemudian gigi tiruan dikeluarkan dari mulut, protesa dirapikan/dibentuk dengan scapel tajam. Lalu dipoles dan dinsersi.

Berdasarkan bahan yang digunakan dalam prosedur direct relining dibagi menjadi 2 yaitu hard liner dan soft liner.

a. Hard Liner

Penggunaan hard liner di indikasikan pada pasien yang datang dengan keluhan sakit pada gigi tiruan bagian rahang atasnya, hingga melukai gusinya. Dan pada kondisi ini denture pada pasien menghasilkan bau tidak sedap dan rahng pasien terasa sakit setelah mengunyah. Bahan yang di gunakan pada hard liner adalah acrylic dengan jenis self cure acrylic.

Prosedur relining dengan hard liner

(19)

Kemudian melapisi permukaan denture yang tidak di beri akrilik dengan jelly petrolrum supaya kelebihan bahan akrilik dapat dihilangkan dengan mudah.

Selanjutnya, persiapan akrilik self cure dengan mengaduknya secara homogeny dan di letakkan pada basis gigi tiruan yang menghadap mukosa. Kemudian di insersikan pada pasien. Pasien di instruksikan untuk melakukan oklusi sentries.

(20)

b. Soft liner

Indikasi penggunaan soft liner yaitu sesuai dengan keinginan pasien untuk menmpatkan soft liner pada denture rahang bawahnya. Indicator keberhasilan penggunaan soft liner yaitu meningkatkan kenyamanan pasien saat menggunakan denture, peningkatan fungsi pengunyahan, dan posisi denture pas pada rahang. Bahan yang digunakan pada soft liner yaitu silicon reline material.

Prosedur relining dengan soft liner

Pertama yaitu menghilangkan undercut dan memendekkan tepi gigi tiruan sebanyak 2mm.

Kemudian melapisi permukaan denture yang tidak di beri akrilik dengan adhesive surface supaya kelebihan bahan akrilik dapat dihilangkan dengan mudah.

(21)

Cetak pada rongga mulut pasien.

Buang kelebihan silicone pada denture menggunakan scalpel.

Lakukan polishing kemudian insersikan pada pasien dan cek oklusi.

B. Indirect Relining 1. Persiapan Pasien

Persiapan pasien pada indirect relining sama dengan pada direct relining yaitu pasien harus melepas gigi tiruan selama 1 – 2 hari agar jaringan dalam keadaan sehat. Misalnya jika ada jaringan hyperplastic yang besar bisa dilakukan pembedahan, sedangkan jika kecil cukup diberi tissue conditioning. Jika ada jaringan yang teriritasi, maka harus disembuhkan dahulu (Gunadi, 1994).

2. Persiapan Gigi Tiruan

(22)

dikerok terlebih dahulu dengan kedalaman sekitar 1mm. Pengerokan dilakukan agar saat pencetakan bahan cetak dapat mengalir dengan bebas sehingga diperoleh hasil cetakan yang baik. Hal tersebut dilakukan jika terdapat perubahan dimensi vertikal pasien. Jika tidak ada perubahan dimensi vertikal, hanya perubahan retensi dan stabilitas gigi tiruan maka tidak perlu dilakukan pengerokan(Gunadi, 1994).

Gambar 1. Gigi tiruan dalam keadaan basah tidak tampak kalkulus (kiri). Dan setelah mengering tampak adanya kalkulus (kanan.)

3. Prosedur Relining

Pelaksanaan relining dimulai dengan melakukan pencetakan. Secara umum terdapat dua teknik indirect relining, yaitu functional impression dan static impression(Gunadi, 1994).

a. Functional Impression

Pada teknik ini, gigi tiruan yang telah siap (telah direlief dan diborder moulding) diberi tissue conditioner sebagai bahan impresi. Gigi tiruan kemudian dimasukkan kedalam mulut pasien dan pasien diperintahkan untuk melakukan oklusi sentris. Gigi tiruan yang masih mengandung tissue conditioner ini tetap diinsersikan pada pasien selama ± 24 jam untuk mendapatkan cetakan fungsional(Gunadi, 1994).

b. Static Impression

(23)

menggunakan bahan cetak yang memiliki viskositas rendah seperti elastomer atau tissue conditioning. Penggunaan bahan cetak dengan lapisan yang tipis akan mengurangi reflek gagging. Selanjutnya sendok cetak yang berasal dari gigi tiruan yang telah diberi bahan cetak tersebut dimasukkan kedalam mulut pasien, agar mendapat kontur jaringan rongga mulut, makadilakukan gerakan fisiologis (muscle trimming)pada mukosa pipi untuk mendapat bentukan vestibulum(Gunadi, 1994).

4. Prosedur laboratoris

Cetakan negatif rahang pasien yang telah diperoleh kemudian dirapikan jika terdapat bagian-bagian yang memiliki ketebalan berbeda dengan tidak mengurangi ukuran atau batas tepi cetakan. Kemudian membuat cetakan positif atau model kerja menggunakan dental stone yang yang telah dimanipulasi (Gambar 2)(Gunadi, 1994).

Gambar 2

(24)

Gambar 3

Setelah dental plaster setting, reline jig dibuka kemudian bahan cetakan dipisahkan dari basis gigi tiruan, basis gigi tiruan di dirapikan menggunakan pumice untuk menciptakan adhesi yang bagus antara basis akrilik lama dan baru. Cuci dan bersihkan gigi tiruan dan tuangkan resin akrilik yang telah dimanipulasi pada daerah anatomis basis gigi tiruan, kemudian letakan pada model kerja, dan pasang pada reline jig. Lalu reline jig diletakan pada pressure container dan diberi tekanan kurang lebih25 psi selama sepuluh menit. Kamudian gigi tiruan di lepas dari model kerja, dilakukan pemolesan dan siap di insersi ke dalam rongga mulut pasien(Gunadi, 1994).

4. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Relining Gigi Tiruan

4.1 Indikator keberhasilan dapat dilihat dari beberapa hal berikut: 1. Tidak ada gejala

Gejala yang dimaksud yaitu bisa dari kenyamanan dari pengunaan protesanya, sakit atau tidak saat menggunakan protesa, atau mungkin ada rasa yang mengganjal, kemungkinan gejala dapat ditunjukkan apabila setelah penggunaan protesa yang cukup lama, bisa jadi saat kontol pada bulan ke 6, hal ini dimungkinkan karena pada relining dengan teknik direct ternyata tidak dapat bertahan lama dibandingkan dengan teknik indirect.

2. Penilaian kembali Gigi Tiruan.

Yang perlu diperhatikan adalah penampilan, dimensi vertical, serta oklusi sentries maupun relasi sentries. Penilaian kembali gigi tiruan dilakukan sampai control ke-7 (6 bulan), termasuk penilaian yang berhubungan dengan estetik dan fungsi kunyah. 3. Observasi Reaksi Jaringan.

Reaksi inflamasi seringkali muncul pada penderita pemakai gigi tiruan. Inflamasi ini antara lain disebabkan oleh karena gigi tiruan tidak dilepas oleh penderita saat tidur malam hari , serta penumpukan makanan dibawah gigi tiruan, sehingga kebersihan gigi tiruan sangat buruk dan menimbulkan candidiasis.

(25)

5. Mengembalikan fungsi mastikasi dimana setelahgigitiruandireliningpasienmerasa lebih nyaman dalam mengunyah dan menelan, fungsi mastikasi dan fungsi bicaranya kembali dan pasien tidak ada keluhan

6. Securit, dimana pasien merasa lebih aman karena gigi tiruan menjadi stabil dan retentive sehingga mengurangi resiko kemungkinan tertelan

7. Pasien yang kooperatif

8. Perubahan yang terjadi tidak terlalu besar 9. Skill operator yang baik

10. Gigi tiruan kembali stabil dan retentif

Menurut beberapa sumber dibawah ini indikator keberhasilan dari relining yaitu saat tujuan dari relaining tersebut telah tercapai. Dimana tujuan dari relaining menurut Terkla, L (1963), Kema D. (1969), Steward (1993:421), Henderson, D (1973:421), Rudd, K (1981:403-411), Austin K. (1957:195, Stamanoght, D (1978) dan Gunadi (1994) yaitu :

1. Menentukan ulang relasi yang tepat pada protesa terhadap basis jaringan. 2. Memperbaiki relasi oklusal dan maxilomandibula yang hilang.

3. Memperbaiki retensi dan stabilisasi.

4. Untuk memperbaiki perubahan yang terjadi pada kontur/bentuk jaringan pendukung setelah gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) digunakan.

5. Untuk memperbaiki basis yang patah yang tidak dapat diperbaiki lagi.

6. Untuk memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang mengalami porus akibat curing yang salah.

7. Untuk memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang sudah mengalami perubahan warna atau rusak.

8. Untuk memperbaiki protesa yang sudah tidak pas lagi atau longgar.

9. Untuk memperbaiki perubahan tulang alveolar yang sangat besar setelah pencabutan gigi asli.

10. Untuk memperbaiki hubungan oklusi maupun artikulasi yang tidak seimbang. 11. Untuk alasan estetik.

12. Untuk membuat protesa yang lebih efektif.

(26)

14. Agar mencapai penyesuaian terhadap terjadinya resorbsi yang terjadi di dalam mulut tanpa mengganggu hubungan oklusi yang ada.

4.2 Indikator atau Faktor Kegagalan Relining antara lain sebagai berikut : 1. Tipepasien hysterical (banyakmenuntut)

2. Adanyaporuspadagigitiruan

3. Basis tidak bersih dan kurang diasah yang dapat menyebabkan adanya batas antara resin lama dengan resin yang baru

4. Undercut yang tidak dibuang 5. Cetakan relining dibuat saat oklusi

6. Operator kurang teliti pada saat merilining 7. Processing dengan kuvet tidak rapat 8. Duplikator tidak tertutup rapat

9. Pada saat mencetak jari menekan ada basis gigi

Adanya faktor-faktor tersebut dapat meninmbulkan terjadinya masalah pada gigi tiruan setelah dilakukan proses relining. Masala-masalah yang dapat timbul diantaranya sebagai berikut :

a. Masalah Porus pada Gigi tiruan yang Sudah Direline

Penyebab Solusi

• Resin akrilik kurang • Ada udara terjebak

• Tidak diproses dalam pressure container

• Gunakan jumlah resin yang cukup • Letakan adonan resin dengan hati-hati • Proses di dalam pressure container 30

menit dengan tekanan 15-25 psi b. Masalah - masalah porus pada bagian tepi

Penyebab Solusi

• Resin akrilik kurang

• Resin kurang tertekan pada bagian tepi

• Gunakan jumlah resin yang cukup • Gunakan semen untuk meratakan resin pada tepi setelah duplikator c. Masalah Garis tipis antara resin baru dan resin lama

Penyebab Solusi

(27)

kurang diasah sebelum relining.  Terdapat minyak pada gigi tiruan.  Resin terlalu kering waktu duplikator

ditutup.

asah semua permukaan yang berkontak dengan resin baru.  Jangan menggunakan udara untuk

membersihkan resin jika sumber udara terkontaminasi minyak / air.  Perbandingan liquid/podwer tepat dan

tahap tepat.

 Oleskan monomer pada resin lama ditambahkan resin baru.

d. Masalah Gigi tiruan bergoyang-goyang dalam mulut setelah reline

Penyebab Solusi

• Cetakan reline dibuat pada saat beroklusi.

• Pada saat mencetak jari menekan pada basis gigi.

• Gunakan open mouth impression tehnik.

• Jari menekan hanya pada cengkram.

e. Masalah Gigi tiruan tidak dapat dilepas dari model dan tidak pas setelah di Reline

Penyebab Solusi

Undercut tidak dibuang sebelum pencetakan

Processing dengan kuvet tidak rapat • Cengkram tidak pas saat percetakan • Duplikator tidak tertutup rapat

• Buang undercut sebelum mencetak • Gunakan metode reline dengan

duplikator

• Pada saat mencetak jari menekan pada cengkram

• Pastikan skrup sudah kencang pada saat processing

f. Masalah Gigi tiruan tidak dapat masuk ke dalam mulut

Penyebab Solusi

• Resin tertinggal pada guide plane atau di bawah cengkram.

• Basis mengganggu gerakan cengkram saat melepas gigi tiruan dari model.

• Periksalah apakah ada resin yang tersisa.

• Asah basis agar tidak menghambat cengkram

(28)

Gambar

Gambar 2Setelah setting dan mengeras kemudian dengan menggunakan dental plaster yang telah

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur pencetakan yang dilakukan untuk kasus gigi tiruan lengkap rahang bawah berlingir datar mempunyai tujuan yang sama yaitu, mencetak struktur jaringan pendukung yang

Perempuan 68 tahun datang ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta ingin dibuatkan gigi tiruan yang baru karena gigi tiruan sebelumnya terasa

Prosedur penelitian terakhir ini akan menggunakan jaringan syaraf tiruan yang telah dilatih dan diuji pada prosedur sebelumnya. Jaringan syaraf tiruan yang akan digunakan

Prosedur penelitian terakhir ini akan menggunakan jaringan syaraf tiruan yang telah dilatih dan diuji pada prosedur sebelumnya. Jaringan syaraf tiruan yang akan digunakan

Prosedur pencetakan yang dilakukan untuk kasus gigi tiruan lengkap rahang bawah berlingir datar mempunyai tujuan yang sama yaitu, mencetak struktur jaringan pendukung yang

Gigi tiruan sebagian lepasan merupakan pergantian gigi yang mengenai sebagian dari lengkung gigi dan jaringan sekitarnya, dapat terjadi pada rahang atas maupun

Pengertian Pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan adalah upaya yang dilakukan untuk menggantikan gigi yang hilang agar fungsi mastikasi dan estetik kembali normal.. Bahan yang digunakan

Pemakaian gigi tiruan dikatakan nyaman bila gigi tiruan tersebut dapat memperbaiki, mengganti semua jaringan yang rusak dengan gigi tiruan yang sangat mirip dari segi warna, bentuk dan