Presentasi
PEMICU 2 BLOK 20
Universitas Sumatera Utara | Kedokteran Gigi | 2024
Oleh: Kelompok 2
DAFTAR ISI
Ketua : Priskila Dewi Simanjuntak (210600014) Sekretaris : Putri Azzura Vannia (210600012)
Anggota:
1. Naia Nasywa Putri Zein (210600013)
2. Hanna Febiola Yaremia Pasaribu (210600015) 3. Tasyfina Hannan Fajar (210600016)
4. Vira Audina Tanjung (210600017) 5.Lana Azizah Pramono (210600018) 6. Putri Ar anti Parinduri (210600019)
7. Rhena Fitria Khairunnisa (210600020) 8. Khalis Annisa Putri (210600021)
9. Verina Angelique (210600108)
10. Annesley Patio AB Aruan (210600109) 11. Aisyah Adli Hasibuan (210600110)
12. Gresi Amelia Sihotang (210600111) 13. Asmi Khoirina Harahap (210600112) 14. Farahdita Azhara (210600113)
15. Dwi Intan Pratiwi (210600114) 16. Ade Nur Zahara (210600115)
17. Achmad Dzaki Hidayat (210600117)
18. Dewi Pingce Situmorang (210600118)
P e m i
u c
2
Anamnesis berdasarkan the fundamental four dapat ditanyakan kepada pasien mengenai:
a. Riwayat penyakit sekarang (Present illnes)
Berdasarkan the sacred seven, dapat ditanyakan kepada pasien mengenai:
(1) Lokasi (2) Onset (3) Kronologi (4) Kualitas (5) Kuantitas (6) Modifying factors (7) Assosiated symptoms
b. Riwayat penyakit dahulu (Past health history) dan riwayat dental
Pada kasus ini, pasien memakai gigi tiruan pada rahang atas dan bawah tetapi sudah longgar dan tidak nyaman dipakai.
Pemeriksaan gigi tiruan lama
1. Jelaskan prosedur diagnosis untuk kasus tersebut!
Anamnesis
Dinilai dan diperiksa estetik, kepenuhan bibir, simetrisan, yang terlihat saat tersenyum, fonetik, posisi gigi, ukuran, dan keausan berlebih. Kemudian dilihat adanya fraktur, retak, porus dan hygiene gigi tiruan. Selain itu ver ikal dimensi oklusal diperiksa, karena keausan berlebih, ser a apakah ada sebuah lesi yang terdapat di rongga mulut pasien.
c. Riwayat penyakit keluarga d. Riwayat sosial
a. Pemeriksaan umum
Penilaian penampilan umum pasien dilakukan dengan observasi secara objektif yang dimulai ketika pasien masuk ke dalam ruangan
b. Pemeriksaan ekstra oral
Dilakukan pemeriksaan terhadap penampilan pasien secara umum, bentuk wajah dan simetrisnya, warna kulit, kelenjar limfa dan otot, kordinasi neuromuskular, ser a pemeriksaan sendi temporomandibular.
1. Jelaskan prosedur diagnosis untuk kasus tersebut!
Pemeriksaan klinis
c. Pemeriksaan intra oral
Meliputi jaringan lunak dan jaringan keras seper i jaringan periodontal, mukosa mulut, frenulum, gigi, lidah, dasar mulut, palatum, linggir alveolar, relasi rahang, ser a seluruh anatomi pendukung pada gigi tiruan.
e. Pencetakan anatomis dan model diagnostik
Pencetakan untuk membuat model diagnostik yang akurat. Pencetakan ini biasanya dibuat menggunakan irreversible hydrokoloid (alginate) yang diisi dengan dental stone. Model diagnostik merupakan reproduksi akurat dari rongga mulut pasien yang dapat membantu prosedur diagnosis, termasuk lokasi gigi, kontur, dan hubungan bidang oklusal; kontur ridge residual, ukuran, dan konsistensi mukosa; dan anatomi mulut yang menggambarkan ekstensi prostesis (vestibulum, retromolar pad, pterygomaxillary notch, hard/soft palatal junction, dasar mulut, dan frenulum).
1. Jelaskan prosedur diagnosis untuk kasus tersebut!
Pemeriksaan klinis
d. Pemeriksaan penunjang
Dilakukan sesuai kebutuhan pasien, dapat berupa pemeriksaan radiografi atau pemeriksaan laju alir saliva.
Berdasarkan warna, kelas house pada kasus adalah kelas II terjadi iritasi mukosa yang ditandai dengan mukosa kemerahan.
Mukosa
2. Sebutkan diagnosis dari beberapa kondisi intra oral pasien tersebut!
Puncak linggir posterior RB tajam atau berdasarkan klasifikasi yaitu ridge ber epi pisau (ridge knife-edge)
Sisa Ridge Alveolar
Frenulum diklasifikasikan kelas III: perlekatan frenulum tinggi dapat menganggu retensi gigi tiruan.
Perlekatan Frenulum
Jaringan lunak dengan pergerakan tinggi di daerah permukaan tulang alveolar rahang atas maupun bawah pasien.
Flabby ridge
vestibulum bukalis rahang bawah dangkal menunjukkan jarak antara perlekatan otot dengan puncak ridge dekat
Vestibulum
3. Jelaskan dampak dari beberapa kondisi tersebut terhadap gigi tiruan!
Mengurangi retensi GTL karena mengganggu sayap gigi tiruan
Membahayakan suppor dari denture sehingga terjadi kegagalan GTL
Berhubungan dengan adanya resesi, diastema, kesulitan dalam menyikat gigi, susunan gigi yang tidak teratur dan dapat mengurangi kesesuaian dari penyusunan dan penggunaan GTL
Perlekatan frenulum tinggi
Mengganggu estetik
Menghambat prosedur oral hygiene
Dapat memperparah keadaan inflamasi gingiva Mengganggu penempatan gigi tiruan
Dapat menyebabkan kegagalan prosthesis
Vestibulum bukalis dangkal
3. Jelaskan dampak dari beberapa kondisi tersebut terhadap gigi tiruan!
Mukosa yang melapisi ridge ter ekan di antara basis gigi tiruan dan tulang yang menyebabkan rasa sakit disekitar ridge tersebut
Menyebabkan rasa sakit yang kronis di bawah gigi tiruan terutama saat mastikasi
Puncak linggir posterior tajam
Jaringan mukosa mudah alami iritasi dan rapuh Mukosa tampak pucat, tipis, halus, kering, dan hilangnya stippling
Mukosa tipis dan kemerahan
Mengakibatkan hasil akhir pembuatan protesa stabilitas dan fungsi fisiologisnya akan berkurang
Menyebabkan kesulitan dalam membuat GTL Hasil GTL yang dibuat dengan cetakan tidak akan akurat pada saat jaringan kembali ke bentuk aslinya
Hilangnya retensi, ketidaknyamanan, stabilitas, dan ketidakharmonisan oklusal
Flabby ridge
Koreksi oklusal
Pada Protesa Lama (Occlusal Corection of the Old Prostheses), untuk mengembalikan dimensi oklusi ver ikal yang optimal pada gigi tiruan pasien yang lama dengan bahan pelapis sementara yang berketahanan.
Mengistirahatkan jaringan pendukung gigi tiruan
Pasien diminta untuk melepas gigi tiruan dari mulut (48-72 jam, minimal 24 jam) sebelum pencetakan. Selain itu, pasien perlu dintruksikan untuk memakai obat kumur chlorine dioxide, penggunaan dry mouth gel yang diaplikasikan pada saat pasien merasa rongga mulutnya terasa kering.
4. Jelaskan prosedur persiapan jaringan pendukung gigi tiruan
(preprostetik) secara non bedah pada kasus tersebut!
Konseling nutrisi
Hal ini terutama dilakukan pada pasien lansia. Pasien diberikan edukasi dan dilakukan program nutrisi atau kontrol diet yang seimbang. Tujuan utama konseling diet pada pasien yang menjalani perawatan prostodontik adalah untuk memperbaiki ketidakseimbangan asupan nutrisi yang mengganggu kesehatan tubuh dan jaringan rongga mulut.
Mengkondisikan otot pasien
Jika pada per emuan awal dokter gigi mengamati bahwa pasien sulit merespon instruksi untuk relaksasi dan mengkoordinasikan gerakan mandibula, latihan pergerakan mandibula dapat dilakukan.
4. Jelaskan prosedur persiapan jaringan pendukung gigi tiruan (preprostetik)
secara non bedah pada kasus tersebut!
Frenulum tinggi : Frenektomi labialis
Frenektomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk membentuk jaringan periodontal yang bebas dari tarikan otot yang menggangu di sekitar gigi. Tindakan frenektomi dapat dilakukan dengan tindakan bedah konvensional menggunakan scalpel, electrosurgery, atau penggunaan laser.
Vestibulum bukalis dangkal : vestibuloplasti bukalis
Vestibuloplasti adalah tindakan bedah yang ber ujuan untuk meninggikan sulkus vestibular yang melekat dengan cara melakukan reposisi mukosa, ikatan otot, dan otot yang melekat pada tulang alveolar.
5. Jelaskan prosedur persiapan jaringan pendukung gigi tiruan (preprostetik)
secara bedah untuk rahang atas dan rahang bawah pada kasus tersebut!
Alveolar tajam : alveolektomi
Prosedur alveolektomi melibatkan insisi dibuat sepanjang puncak ridge alveolar dari penonjolan tulang yang dilokalisasi, kemudian daerah tersebut dihaluskan dengan bone file dan tulang dipalpasi untuk memastikan kehalusan dari tulang.
Flabby: Soft Tissue Surgery
Tindakan jaringan flabby bedah melibatkan pembuangan tulang alveolar yang tidak diperlukan dan memperbaiki kontur ridge sebelum pembuatan gigi tiruan.
5. Jelaskan prosedur persiapan jaringan pendukung gigi tiruan (preprostetik)
secara bedah untuk rahang atas dan rahang bawah pada kasus tersebut!
Gigi tiruan lengkap konvensional merupakan gigi tiruan lepasan yang menggantikan seluruh gigi geligi dan struktur terkait dari maksila atau mandibula dengan dukungan yang didapat dari mukosa jaringan yang tersisa setelah semua gigi geliginya telah tanggal.
Gigi tiruan lengkap konvensional
6. Jelaskan rencana perawatan (jenis gigi tiruan) apa saja yang dapat dibuat untuk kasus tersebut!
Diindikasikan apabila: koordinasi otot yang buruk, toleransi jaringan mukosa yang rendah, area pendukung gigi tiruan yang rusak, kebiasaan parafungsional yang membahayakan stabilitas protesa, harapan prostodontik yang tidak realistis dan refleks muntah yang hiperaktif atau berlebihan.
Gigi tiruan lengkap dukungan implan
Berdasarkan skenario, diketahui bahwa pasien mengalami edentulous lengkap
rahang atas dan bawah dan sudah pernah memakai gigi tiruan sebelumnya.
Persiapan sebelum melakukan pencetakan
Meningkatkan kesehatan dari daerah jaringan pendukung gigi tiruan
7. Jelaskan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam rencana perawatan terkait desain gigi tiruan pada kasus tersebut!
Gigi tiruan yang lama harus dinilai apakah dapat digunakan sebagai acuan untuk gigi tiruan yang baru. Penyembuhan jaringan yang ada dibawah gigi tiruan didapatkan dengan melepaskan gigi tiruan dari dalam mulut selama 48-72 jam.
Penggunaan tissue conditioner
Tissue conditioner dapat diletakkan pada gigi tiruan untuk mengatasi lapisan mukosa yang teriritasi selama 1-2 minggu. Bahan soft lining dapat berperan mendistribusikan tekanan fungsional.
Memperhatikan batas-batas anatomis gigi tiruan lengkap.
Rahang atas
Frenulum labialis, Vestibulum labialis, Frenulum bukalis, vestibulum bukalis, coronoid bulge, linggir alveolar, tuberositas, maksilaris, hamular notch, posterior palatal seal, fovea palatinal, median palatina raphe, papila insisivus, rugae, batas palatum keras dan lunak (AH line)
Rahang bawah
Vestibulum labialis, frenulum labialis, vestibulum bukalis, linggir alveolar, bukal shelf, retromolar pad, pterigomandibular raphe, retromilohioid fossa, sulkus alvelingual, sublingual carancules, frenulum lingualis, dan tonjo premilohiod.
7. Jelaskan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam rencana
perawatan terkait desain gigi tiruan pada kasus tersebut!
Oklusi seimbang
Oklusi seimbang merupakan hubungan kontak statis antara tonjolan gigi atau permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah pada posisi yang tepat sehingga tidak terjadi ungkitan yang dapat menyebabkan ketidakstabilan gigi tiruan.
Ar ikulasi seimbang
Ar ikulasi seimbang adalah kontak geser dinamik antara tonjol-tonjol gigi atas dan bawah pada saat melakukan gerakan ke lateral dalam kondisi mulut ter utup. Oklusi dan ar ikulasi seimbang akan menjaga kestabilan gigi tiruan dan tetap berada pada tempatnya.
Retensi
Retensi didefinisikan sebagai ketahanan gigi tiruan untuk melawan upaya pelepasannya dari mulut. Faktor retensi gigi tiruan lengkap lepasan adalah adhesi, kohesi, perluasan basis, peripheral Seal, pembuatan postdam.
7. Jelaskan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam rencana
perawatan terkait desain gigi tiruan pada kasus tersebut!
Terima Kasih