• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN PRAKTEK LAPANGAN DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKU PANDUAN PRAKTEK LAPANGAN DAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PANDUAN PRAKTEK LAPANGAN

MATA KULIAH

PENGEMBANGAN PEDESAAN DAN KAWASAN

AGROWISATA

LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PEMBANGUNAN

MASYARAKAT

BAGIAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

(2)

PRAKTIKUM PENGEMBANGAN PEDESAAN DAN

KAWASAN AGROWISATA

Daftar presentase penilaian kegiatan praktikum

Asistensi 5% General Prestest 10% Kegiatan Lapangan 30% Diskusi 10% Laporan 20% Responsi 25%

+ Total 100%

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Seluruh rangkaian kegiatan praktikum wajib diikuti untuk semua mahasiswa

yang mengambil mata kuliah PENGEMBANGAN PEDESAAN DAN

KAWASAN AGROWISATA,

2. Selama mengikuti praktikum, praktikan wajib memakai jas almamater dan

bersepatu,

3. Praktikan harus datang minimal 10 menit sebelum acara di mulai. Apabila

terlambat akan dikenakan sanksi sesuai kebijakan laboratorium,

4. Selama praktikum dilarang merokok dan melakukan tindakan yang dapat

mengganggu kegiatan praktikum,

5. Ketidaklengkapan tugas praktikum akan mengakibatkan nilai praktikum TL

(Tidak Lengkap),

6. Pembuatan Laporan diberikan waktu maksimal 1 minggu setelah acara

(3)

KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

1. PRAKTEK LAPANGAN DI DESA WISATA A. Lokasi

Praktek lapangan dilaksanakan di Desa Trimulyo, Sleman

B. Pelaksanaan

Diskusi dan penjelasan tentang sejarah dan manajemen desa wisata

akan diberikan oleh ketua desa wisata yang bersangkutan saat

mahasiswa praktikum. Mahasiswa akan diterjunkan ke lapangan secara

langsung dengan didampingi oleh dosen dan asisten. Maka dengan

demikian mahasiswa akan memperoleh gambaran situasi pengelolaan di

wilayah praktek lapangan.

C. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode diskusi dan wawancara

langsung kepada ketua desa wisata yang bersangkutan serta observasi

desa wisata.

D. Waktu

Praktek lapangan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

E. Tema Bahasan

Tema bahasan dengan menggunakan Analisis SWOT (Strange,

(4)

DESA WISATA

Pengertian Pengembangan Pedesaan

Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang terbukti

kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu

pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru

(LIPI, 2007).

Pedesaan berasal dari kata dasar “desa” yang menurut definisi universal adalah sebuah aglomerasi pemukiman di area pedesaan (rural). Menurut

peraturan pemerintah Nomor 57 Tahun 1005 tentang desa, disebut bahwa desa

adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyrakat setempat,

berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati

dalam ssistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pengembangan pedesaan merupakan suatu konsep kegiatan yang

berhubungan dengan area/wilayah desa dan masyarakatnya untuk

mewujudkan suatu kemampuan dan prestasi untuk kesejahteraan hidup

bersama.

Desa wisata dibagi dalam lima macam tema wisata desa, antara lain

alam, budaya, ekowisata, pedesaan, dan agrowisata. Wisata alam mengarah

pada rekreasi alam yang sedikit atau tidak sama sekali berdampak pada

lingkungan ekologi. Wisata budaya mengacu pada adat, kebudayaan, sejarah

dan arkeologi dari masyarakat setempat. Ekowisata adalah jenis wisata yang

bertanggung jawab, yang menjaga sumber-sumber alam sekaligus memelihara

(5)

na wisatawan berbagi dan merasakan hidup di desa, dan desa itu memperoleh

berbagai keuntungan termasuk ekonomi dari aktivitas wisatawan. Agrowisata

melibatkan wiasatawan dalam kegiatan pertanian tradisional tanpa

mengganggu ekosistem atau poduktivitas dari daerah yang dikunjungi.

Prinsip dasar dari pengembangan desa wisata :

1. Pengembangan fasilitas-fasilitas wisata dalam skala kecil beserta

pelayanan di dalam atau di dekat desa.

2. Fasilitas-fasilitas dan pelayanan tersebut dimiliki dan dikerjakan oleh

penduduk desa, bisa bekerjasama atau individu yang memiliki.

3. Pengembangan desa wisata didasarkan pada satu sifat budaya

tradisional yang lekat pada suatu desa atau sifat atraksi yang dekat

dengan alam dengan pengembangan desa sebagai pusat pelayanan

bagi wisatawan yang mengunjungi kedua atraksi tersebut.

Jenis wisatawan pengunjung desa wisata:

1. Wisatawan domestik

Terdapat tiga jenis pengunjung domestik yaitu:

a. wisatawan rutin yang tinggal didaerah dekat desa tersebut

b. wisatawan dari luar daerah, yang transit atau lewat

c. wisatawan yang secara khusus mengadakan perjalanan wisata

khusus

2. Wisatawan mancanegara

a. Wisatawan yang suka berpetualang dan berminat khusus pada

kehidupan dan kebudayaan di desa

b. Wisatawan yang pergi dalam grup dalam suatu biro perjalanan

c. Wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi dan hidup di dalam desa

(6)

PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN

Pariwisata berkelanjutan merupakan konsep yang kabur dan pada

beberapa tingkatan terbentuk menyesuaikan dengan kebutuhan para

konservasionis, pemerintah, komunitas, dan pengembang. Maka dengan

demikian tidak ada definisi yang diterima secara universal. Tujuan utama

pariwiasta berkelanjutan adalah menemukan keseimbangan antara tuan rumah

(komunitas lokal), tamu (wisatawan), dan lingkungan. Tiga arah hubungan ini

merupakan inti dari prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dan memerlukan

pertimbangan yang hati-hati untuk memaksimalkan keuntungan positif dan

meminimalkan efek negatif. Jelas bahwa pariwisata berkelanjutan bukan termasuk kebijakan ’melarang pertumbuhan’, namun terdapat batasan-batasan pertumbuhan dan bahwa lingkungan harus dikelola dalam arah jangka panjang

( Page dkk., 2001).

Swarbrooke (1991) memberikan definisi pariwisata berkelanjutan yang berguna adalah ’pariwisata yang secara ekonomi berjalan namun tidak merusak sumber daya dimana masa depan pariwisata bergantung, khususnya lingkungan fisik dan struktur sosial dari komunitas tuan rumah’, mengamati kebutuhan untuk mencapai keseimbangan dalam penggunaan sumber daya

dan lingkungan yang dikunjungi dan dikonsumsi wisatawan.

Pariwisata bersifat berkelanjutan bila memiliki beberapa macam sifat

berikut :

(7)

belajar bagaimana menopang karakternya saat memperdalam

pengalaman mereka sendiri. Penduduk belajar bahwa sesuatu yang

biasa dan familier dapat menjadi perhatian dan nilai bagi orang luar.

2. Mendukung integritas tempat. Tempat tujuan wisatawan yang cerdas mencari perusahaan yaang menekankan karakter lokal dalam arsitektur,

masakan, pusaka, estetika, dan ekologi. Pendapatan pariwisata

menaikkan nilai aset lokal.

3. Menguntungkan penduduk. Perusahaan perjalanan melakukan yang terbaik untuk mempekerjakan dan melatih warga lokal, membeli suplai

lokal, dan memakai jasa lokal.

4. Melindungi sumber daya. Wisatawan yang sadar lingkungan menyukai perusahaan yang meminimalkan polusi, konsumsi energi, penggunaan

air, pengaruh bahan kimia, dan penerangan malam yang tidak perlu.

5. Menghormati budaya dan tradisi lokal. Wisatawan asing belajar dan mengamati tata cara lokal, termasuk menggunakan kata-kata yang

sopan dalam bahasa lokal. Penduduk belajar bagaimana berurusan

dengan ekspektasi asing yang mungkin berbeda dengan yang mereka

miliki.

6. Tidak menyalahgunakan produk. Pihak yang berkepentingan mengantisipasi tekanan-tekanan pembangunan dan menerapkan

batas-batas dan teknik-teknik manajemen untuk mencegah sindrom yang

dicintai akan mati. Perusahaan-perusahaan bekerja sama

mempertahankan habitat alami, situs peninggalan, keindahan alam, dan

budaya lokal.

7. Mengupayakan kualitas bukan kuantitas. Komunitas mengukur keberhasilan pariwisata bukan dari jumlah wisatawan belaka namun dari

lama tinggal, pengeluaran uang, dan kualitas pengalaman.

8. Liburan yang hebat. Wisatawan yang puas dan gembira membawa pulang pengetahuan baru dan mendorong kawannya untuk menikmati

hal yang sama yang membawa kelanjutan usaha di tempat tujuan.

(8)

Beberapa prinsip penting pembangunan pariwisata berkelanjutan yang

disebutkan oleh Jamieson dan Nobel (2000) meliputi hal berikut :

1. Pariwisata seharusnya dimulai dengan bantuan masukan komunitas

berbasis luas dan komunitas seharusnya menjaga kendali pembangunan

pariwisata

2. Pariwisata seharusnya menyediakan pekerjaan yang berkualitas bagi

penduduk komunitas dan hubungan antara bisnis lokal dan pariwisata

seharusnya dibentuk.

3. Aturan praktik seharusnya dibuat bagi pariwisata pada semua level:

nasional, regional, dan lokal berdasarkan standar-standar yang diakui

secara internasional. Pedoman bagi operasi-operasi pariwisata,

penilaian dampak, pengawasan dampak kumulatif, dan batas-batas

perubahan yang dapat diterima seharusnya dibuat.

4. Program-program pendiddikan dan pelatihan untuk memperbaiki dan

mengelola pusaka dan sumber daya alam seharusnya dibuat.

Pencapaian pariwisata berkelanjutan sulit dilakukan untuk empat alasan

menurut Moller (1994):

1. Terlalu banyak teori dan ahli. Terlalu sedikit sumber daya dan waktu

untuk bertindak.

2. Ledakan permintaan dalam pariwisata yang terus berlanjut.

3. Terdapat peningkatan kesadaran akan lingkungan, filosofi hedonistik

yang berarti kecenderungan terhadap kesenangan berlibur lebih unggul

daripada tanggung jawab.

4. Perubahan paradigma diperlukan untuk merubah gaya hidup yang cocok

dengan lingkungan sosial dan lingkungan. Merupakan sebuah proses

(9)

KONSEP AGROWISATA

Konsep Agrowisata

Pariwisata pertanian (juga dikenal sebagai agriwisata atau agrowisata)

merupakan persimpangan dimana pertanian dan pariwisata bertemu dan kini

menjadi salah satu segmen pariwisata yang berkembang paling pesat di

Amerika serikat. Aktivitas agrowisata dapat meliputi tur pertanian dan

peternakan, aktivitas rekreasi margasatwa, hiking, menunggang kuda, kilang

anggur, menumpang truk jerami dan sebagainya. Orang-orang mengunjungi

pertanian, peternakan, kebun anggur atau kilang anggur untuk membeli produk,

menikmati hiburan, ikut serta dalam aktivitas-aktivitas, makan atau sekedar

menghabiskan malam.

Agrowisata dapat memberi keuntungan yang signifikan bagi petani dan

komunitas pertanian-desa dan pertanian-kota. Hasil dari studi wisatawan

menunjukkan bahwa agrowisata memiliki dampak ekonomi yang substansial

bagi komunitas lokal. Agrowisata juga memberikan kesempatan bagi

diversifikasi dan intensif ekonomi bagi pengembang, memajukan pembangunan

ekonomi, dan membantu mendidik publik tentang kontribusi penting pertanian

bagi ekonomi dan kualitas kehidupan daerah.

Agrowisata didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan oleh petani untuk

kesenangan atau pendidikan publik, mempromosikan hasil-hasil pertanian, dan

menciptakan penghasilan pertanian tambahan. Ia meliputi beragam fasilitas dan

aktivitas seperti festival pertanian, kunjungan pertanian, tur pertanian,

demonstrasi pertanian, tinggal di pertanan, kilang anggur, mencari jejak, dan

museum pertanian.

Petani, Wisatawan

Pada pertengahan 1980-an, dimana menjadi jelas bahwa kondisi

ekonomi global mengancam kelangsungan budaya desa dan sektor pertanian,

(10)

perangkat pembangunan yang menonjol bagi diversitas dan melengkapi aktivitas ekonomi ”tradisional” pertanian individu.

Agrowisata dan Pembangunan Ekonomi Masyarakat

Bisnis agrowisata dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi

komunitas dimana mereka beroperasi. Bisnis rekreasi dan kesenangan lain

dalam area restoran, toko kelontong, hotel, dan semacamnya diuntungkan dari

meningkatnya lalu lintas wisatawan. Untuk alasan kelompok-kelompok

pembangunan daerah dan regional mungkin bagus untuk memasukkan

agrowisata ke dalam rencana pembangunan ekonomi komunitas mereka.

Sebagai tambahan, sejumlah usaha ogrowisata, seperti pembangunan

museum yang terkait dengan pertanian, kebun binatang, atau tur pertanian dan

agribisnis, memerlukan partispasi komunitas yang lebih luas. Dukungan bisnis

lokal, kamar dagang, dan dewan pembangunan pariwisata biasanya

menciptakan koordinasi yang lebih baik dan meningkatkan kemungkinan

keberhasilan bisnis agrowisata ini.

Definisi Agrowisata

1. Definisi menurut kombinasi

Agrowisata memiliki tiga kombinasi penting: lokasi atau sumber daya,

jasa, dan wisatawan. Mempelajari tiga kombinasi utama ini akan diketahui

poin-poin penting,

 Sumber daya : aktivitas pertanian yang mengesankan wisatawan  Jasa: menyediakan jasa yang dibutuhkan wisatawan

 Wisatawan: orang-orang yang mampu dan mampu membayar untuk hiburan dan pendidikan pertanian tradisional.

2. Definisi menurut sistem

Dengan mempelajari sistem agrowisata dengan memakai

elemen-elemen agrowisata akan diketahui apa yang disetujui dan tidak disetujui dari

(11)

 Sistem manajemen yang memberikan tatanan yang dibutuhkan wisatawan

 Kepuasan dan penghasilan petani yang diperoleh dari wisatawan  Akibat-akibat agrowisata

3. Definisi menurut pengelolaan

Mendapatkan definisi agrowisata dengan mempelajari manajemen

merupakan cara mempelajari agrowisata dengan memperhatikan bagaimana

melindungi lokasi perjalanan dan akibat-akibat aktivitas ini. Oleh karena itu

petani atau warga, sistem dan manajemen rencana yang baik memiliki arti

(12)

TYPE, DAYA TARIK DAN ELEMEN AGROWISATA

Tipe Agrowisata

1. Agrowisata menempatkan daya tarik pertanian utama

Merupakan cara mengembangkan agrowisata guna menjadikan

atraksi sub-wisata menjadi poin yang utama. Dipakai untuk program tur

jangka pendek dan bertujuan mengundang wisatawan ke atraksi wisata

utama. Kasus seperti ini tidak perlu tempat agrowisata yang efisien atau

besar, namun cukup berlokasi di area yang cocok seperti pasar

pertanian.

2. Area pertanian

Merupakan pembangunan yang akan membuat area pertanian

dikenal karena akan diperluas ke area besar dan menarik.

3. Kombinasi

Merupakan efisiensi tempat agrowisata yang diperluas di banyak

area dimana ia tidak dapat dikembangkan sebagai jalur tujuan sehingga

ia akan dikembangkan sebagai jaringan atraksi atau pasar produk

pertanian yang menarik. Pembangunan tempat atraksi untuk menjadikan

akomodasi produk pertanian dikenal bergantung pada tempat yang

pantas.

Daya tarik agrowisata

1. Daya tarik agrowisata dalam komunitas

Berupa kerjasama penduduk lokal dalam tiap komunitas

pertanian. Terdapat akomodasi yang disediakan bagi wisatawan untuk

beristirahat dalam waktu yang singkat (1 hari). Selain itu komunitas

memiliki tempat menariknya sendiri dan aktivitas-aktivitas yang menarik.

2. Daya tarik atau aktivitas pertanian individu

Merupakan area individu tiap penduduk lokal dimana mereka

telah mengembangkan penanaman atau pengolahan khususnya produk.

(13)

Wisatawan akan terbujuk oleh festival khusus tiap komunitas lokal

seperti festival durian, hari mangosteen. Selain itu wisatawan dapat

berjalan-jalan selama acara pertanian yang menarik: pertanian bunga

matahari yang sedang bersemi, pertanian teratai yang sedang mekar.

Elemen-elemen Agrowisata

Agrowisata memiliki empat elemen: penyedia, tanaman, pengalaman,

dan ekoturis. Jika dipadukan elemen-elemen ini membentuk agrowisata.

Elemen-elemen umum pada pengertian ini yang terkait dengan ekoturis dalam

definisi agrowisata meliputi:

 Pengalaman pertama dengan lingkungan alam

 Apresiasi yang lebih kuat dan kontak yang lebih dekat dengan margasatwa, budaya lokal, dan isu-isu konservasi sumber daya

 Kesenangan langsung dari fenomena alam yang relatif belum terganggu  Level persiapan dari para peserta dan kontribusi terhadap kesehatan

(14)

PRINSIP-PRINSIP AGROWISATA

Agrowisata terdiri dari atas sejumlah komponen yang saling terkait yang

seharusnya hadir dalam agrowisata asli. Terdapat lima prinsip kunci yang

fundamental bagi agrowisata antara lain agrowisata berbasis alam,

berkelanjutan secara ekologi, mendidik secara lingkungan, menguntungkan

secara lokal, dan menghasilkan kepuasan wisatawan. Tiga sifat pertama dianggap mendasar bagi produk untuk disebut sebagai ”agrowisata” sementara dua sifat terakhir dipandang perlu bagi semua bentuk pariwisata.

1. Berbasis alam

Agrowisata berbasis lingkungan alam dengan fokus pada kekhasan

biologi, fisik, dan budayanya. Agrowisata berlangsung dalam dan bergantung

pada tatanan alami dan dapat memasukkan elemen-elemen budaya dimana

mereka berlangsung dalam tatanan yang alami. Konservasi sumber daya alam

sangat perlu bagi perencanaan, pembangunan, dan manajemen agrowisata.

2. Berkelanjutan secara ekologi

Semua pariwisata seharusnya berkelanjutan-secara ekonomi, sosial, dan

lingkungan. Keberlanjutan sumber daya alam telah diakui oleh pemerintah

nasional dan negara bagian Australia sebagai prinsip pedoman kunci dalam

manajemen aktivitas manusia. Agrowisata secara ekologi merupakan

pariwisata berkelanjutan yang berlangsung dalam tatanan yang alami.

Tantangan agrowisata di banyak negara atau wilayah adalah

mengembangkan kapasitas pariwisata dan kualitas produknya tanpa

memberi pengaruh buruk bagi lingkungan yang menjaga dan

memeliharanya. Ini melibatkan penjaminan bahwa tipe, lokasi, dan level

pemakaian agrowisata tidak membahayakan area-area alami.

3. Mendidik secara lingkungan

Sifat edukatif dari agrowisata merupakan elemen kunci yang

(15)

dan interprestasi lingkungan merupakan perangkat yang penting untuk

menciptakan pengalaman agrowisata yang menyenangkan dan berarti.

Agrowisata menarik orang-orang yang ingin berinteraksi dengan lingkungan

untuk mengembangkan pengetahuan, kesadaran, dan apresiasi mereka pada

lingkungan. Maka dengan demikian agrowisata idealnya menciptakan tindakan

positif terhadap lingkungan melalui pengembangan peningkatan kesadaran

konservasi.

4. Menguntungkan secara lokal

keterlibatan komunitas lokal tidak hanya menguntungkan komunitas dan

lingkungan tapi juga meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan. Komunitas

lokal dapat dilibatkan dalam operasi-operasi agrowisata, dan dalam ketetapan

pengetahuan, jasa, fasilitas dan produk. Keuntungan ini seharusnya melampaui

kerugian agrowisata bagi komunitas tuan rumah dan lingkungan.

5. Kepuasan wisatawan

kepuasan pengunjung akan pengalaman agrowisata sangat perlu bagi

kelangsungan industri agrowisata jangka panjang. Termasuk dalam konsep ini

adalah pentingnya keselamatan pengunjung yang berkaitan dengan stabilitas

politik. Informasi yang disediakan mengenai kesempatan agrowisata

seharusnya menggambarkan secara akurat kesempatan yang ditawarkan pada

tempat tujuan agrowisata tertentu. Pengalaman agrowisata seharusnya sesuai

dengan atau melebihi harapan realistis pengunjung. Pelayanan dan kepuasan

klien seharusnya menjadi yang kedua hanya konservasi dan perlindungan yang

(16)

KEUNTUNGAN POTENSIAL DAN KERUGIAN AGROWISATA

Dampak-dampak lingkungan

Keuntungan Langsung  Memberikan insentif untuk

melindungi lingkungan secara

formal (area yang dilindungi) dan

informal

 Memberikan insentif untuk restorasi dan konservasi habitat yang

berubah

 Agrowisata secara aktif membantu penguatan habitat (pendanaan,

pembuatan kebijakan,

pemeliharaan, dan sebagainya)

Keuntungan Tidak Langsung  Telaah mengenai agrowisata

membantu mengembangkan

komitmen yang lebih luas terhadap

kenyamanan lingkungan  Ruang-ruang yang terlindung

karena agrowisata memberikan

keuntungan lingkungan yang

beragam

Kerugian Langsung

 Bahaya dimana kapasitas pelaksanaan lingkungan tanpa

pamrih terlampaui terjadi karena:  Tingkat pertumbuhan yang

cepat

 Kesulitan dalam

mengidentifikasi, mengukur,

dan memonitor dampak ide

jangka panjang dimana

pariwisata yang kurang ramah

(fungsi perintis)

 Dapat membantu mengembangkan kecenderungan menempati nilai

finansial pada alam yang

(17)

Dampak-dampak ekonomi

Keuntungan Langsung

 Pendapatan langsung diperoleh dari agrowisatawan

 Penciptaan kesempatan kerja langsung

 Potensi yang kuat bagi hubungan dengan sektor-sektor ekonomi lokal

lain

 Stimulasi ekonomi desa pinggiran

Keuntungan Tidak Langsung  Pendapatan tidak langsung dari

agrowisatawan (efek pengali yang

tinggi)

 Kecenderungan agrowisatawan untuk melindungi atraksi budaya

dan pusaka sebagai tambahan  Keuntungan ekonomi dari

pemakaian berkelanjutan area yang

dilindungi (farmasi, riset) dan

eksistensi yang melekat (misalnya

pengendalian banjir)

Kerugian Langsung

 Pengeluaran awal (akuisisi lahan, pembentukan area-area yang

 Ketidakpastian pendapatan karena sifat konsumsi

 Hubungan pendapatan karena impor, partisipasi akspatriat atau

non lokal, dan sebagainya  Biaya kesempatan

(18)

Dampak-dampak sosial budaya

Keuntungan Langsung

 Agrowisata dapat dijangkau oleh spektrum populasi yang luas

 Elemen estetis/spiritual dari pengalaman

 Membantu mengembangkan

kesadaran lingkungan diantara

agrowisata dan penduduk lokal

Keuntungan Tidak Langsung

 Keuntungan pilihan dan eksistensi

Kerugian Langsung

 Gangguan terhadap budaya lokal dan yang mungkin terisolasi

 Gangguan sistem nilai asing elit  Penggusuran budaya lokal oleh

keberadaan taman

Kerugian Tidak Langsung

 Potensi kebencian dan

antagonisme lokal perlawanan

wisatawan terhadap aspek budaya

lokal (misalnya perburuan,

(19)

Analisis Lingkungan

1. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan

peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat

menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis

sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat

membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.

A. Lingkungan Makro

Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung

mempengaruhi keputusan-keputusan strategik perusahaan dalam jangka

panjang dan bersifat uncontrollable (tak terkendali). Secara umum lingkungan

makro dikategorikan menjadi empat, yaitu: 1) ekonomi, 2) teknologi, 3)

politik-hukum, dan 4) sosial budaya.

B. Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro desa wisata adalah kekuatan lingkungan dimana

lingkungan tersebut yang dekat dengan desa wisata yang akan mempengaruhi

kemampuan dan kinerja desa wisata. Beberapa aspek yang masuk dan

mempengaruhi dalam Lingkungan mikro desa wisata adalah dari bagian-bagian

dalam desa wisata, persaingan antar desa wisata, wisatawan, desa wisata baru

2. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal bertujuan untuk mengidentifikasi dan

menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan

(weakness), kajian internal pada hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi

atas kondisi, kinerja dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan

(20)

Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan

Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang

dihadapi.

Analisis SWOT merupakan alat yang membantu menentukan dan

mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun

yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang

digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi

alternatif yang layak, bukan untuk memilih atau menetapkan strategi yang

terbaik.

3. mendukung strategi 1. Mendukung strategi

turn-around agresif

4. Mendukung strategi 2. Mendukung strategi

difensif diversifikasi

Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan desa wisata

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (Growth oriented strategy). Berbagai peluang

Kekuatan Internal Kelemahan

Internal

(21)

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan

adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.

Kuadran 3 : Desa wisata menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi

di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan

internal. Fokus strategi desa wisata ini adalah meminimalkan

masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang pasar

yang lebih baik.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, desa

wisata tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan

(22)
(23)
(24)

Contoh Analisis Swot Kelompok Ternak Mandiri

 Kawasan ini berada di wilayah Kabupaten

 Ketersedian pakan di daerah ini cukup.

 Areal kelompok ternak ini dekat dengan pasar hewan

 Memiliki sumber air yang melimpah

 Usaha peternakan ini bagi sebagian orang masih rendah baik dari bantuan dana dan pendampingan

Peluang/O Strategi S/O Strategi W/O

Berpeluang untuk dikembangkan sebagai daerah wisata agrowisata

(peternakan,pertanian,holtik ultura)

Berpeluang untuk dijadikan tempat tujuan untuk belajar pertanian,peternakan,holtik ultura

Wisata yang baik bagi keluarga, pelajar, para petani pemula,

 Meningkatkan kembali

(25)

Tantangan T Strategi T Strategi W/ S

 Kelompok ternak villa domba yang letaknya berdekatan dengan kelompok ternak sebagai tempat tujuan wisata agro memiliki kesiapan dan popularitas yang lebih baik .

 Peningkatan kualitas kelompok ternak secara umum(sistem agrowisata, sarana dan prasarana,promosi)

(26)

FORMAT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN

PENGEMBANGAN PEDESAN DAN KAWASAN AGROWISATA

HALAMAN JUDUL

BAB II. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA WISATA...

Lokasi

Analisis Lingkungan Eksternal wisata yang dikunjungi

Peluang

Tantangan

Formulasi srategi

Strategi antara kekuatan dan peluang

Strategi antara kelemahan dan peluang

Strategi antara kekuatan dan tantangan

Strategi antara kelemahan dan tantangan

BAB III. PENUTUP

Kesimpulan

Saran

(27)

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN(12)

PENGEMBANGAN PEDESAAN DAN KAWASAN AGROWISATA(12)

POTENSI DAERAH KELOMPOK TERNAK MANDIRI GUNA

UNTUK PENGEMBANGAN DESA

(14)

(tema bervariasi tergantung dari kondisi lokasi setempat)

Lokasi

Desa:… spasi 1

Kecamatan:… Kabupaten:…

Disusun oleh:

Noor Asrianto PT/05741

Annisa Qurotun A PT/05829 spasi 1

Kurnia Tri P PT/05830

Asisten: Taufik Ismail

LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT BAGIAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

(28)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktek Lapangan yang berjudul ……… ……… Di Desa…, Kecamatan…, Kabupaten…

Telah disetujui oleh Asisten Pembimbing

pada tanggal....

Laporan Praktek Lapangan ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus

dipenuhi dalam Matakuliah Pengembangan Pedesaan dan Kawasan

Agrowisata

No. Nama Mahasiswa NIM Tanda Tangan

1. ... ... 1.

2. ... ... 2.

3. ... ... 3.

4. ... ... 4.

5. ... ... 5.

6. ... ... 6.

4 enter

Asisten Pendamping

3x enter

(29)

CONTACT PERSON

Asisten Pendamping

Pengembangan Pedesaan dan Kawasan Agrowisata

Swastian Ganicka

085717322569

Travelia Febrin

085729155625

Hendri Fatchurahman

082141447949

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urin keluar dari buli – buli melalui prostat miksi. Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urin keluar dari buli – buli melalui prostat

Dari hasil penelitian bahwa penimbangan sebanyak 12x dalam 1 tahun memiliki status gizi baik dan hal ini sesuai dengan teori karena berat badan adalah ukuran

Hasil analisis deskriptif variabel Leader Member Exchange menunjukkan bahwa hubungan antara atasan dan bawahan mempunyai nilai mean variabel kategori tinggi

Kajian literatur menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti: durasi waktu karantina yang lama, kekhawatiran akan terinfeksi, status pelajar (terutamanya pada tingkat

Menurut Supranto (2010: 228), kualitas pelayanan adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan suatu yang harus dikerjakan dengan baik, dengan harapan pelanggan

Konsep asuransi konvensional sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Tentang Usaha Perasuransian, berbunyi “ Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Pariwisata islami inimerupakan pariwisata yang didalamnya tidak hanya mengedepankan hiburan semata, namun juga memberikan nilai islamikarena pariwisata islami

Pada dasarnya aliran fluida dalam pipa akan mengalami penurunan tekanan atau pressure drop seiring dengan panjang pipa ataupun disebabkan oleh gesekan dengan