• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA

JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI

MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II

MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO,

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ANNA FISTA NUGRAHENI

NIM 11510030

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA

JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI

MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II

MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO,

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ANNA FISTA NUGRAHENI

NIM 11510030

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO, BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DISUSUN OLEH :

ANNA FISTA NUGRAHENI

NIM: 11510 030

Telah dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 21 Ferbruari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana SI Kependidikan Islam.

Susunan Panitian Penguji Ketua Penguji : Dr. Agus Waluya, M. Ag

__________________________

Sekertaris Penguji : Dra. Nur Hasanah, M. Pd __________________________

Penguji I : Dra. Siti Farikhah, M. Pd __________________________

(5)

Salitiga, 21 Februari 2015 Ketua STAIN Salatiga

Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd NIP. 19670112 199203 1 005 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Anna Fista Nugraheni

NIM : 11510030.

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 08 Desember 2014 Yang menyatakan

(6)

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :www.stainsalatiga.ac.id email : administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Anna Fista Nugraheni

NIM : 11510030

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

BAHASA JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH

KARANGPAKEL KECAMATAN KLEGO

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

PELAJARAN 2014/2015. Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

(7)

MOTTO

َنوُُِلماَعْلا َّلاِا اَهُلِقْعَ ي اَمَو ِساَّنلِل اَهُ بِرْضَن ُلاَثْمَلاا َكْلِتَو

: توبكنعلا(

34

)

Artinya: “Dan perumpamaan

-perumpamaan ini kami buatkan untuk

menusia dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang

berilmu

.”

(Depag, Al Qur’an dan terjemah 2008, 29: 401)

(8)

PERSEMBAHAN

Karya Sederhana Ini Penulis Persembahkan

Kepada

Almamater Tercinta Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Program Strata I

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Dan kepada orang tua penulis:

Ayahanda : Drs. Sulaiman.M.Pd &

Ibunda : Siti Dawami, S.Pd

Dengan kasih sayang, cinta dan kesabaran mereka berdua dalam mendidik dan membesarkan penulis, sehingga menghantarkan penulis sekarang ini menjadi

sosok yang penuh syukur dan terimakasih karena jasa-jasanya yang sangat besar.

Dalam do’a dengan tetesan air mata selalu terucap ampuni dosa-dosa mereka

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada penulis khususnya serta kepada kita semua umumnya, sehingga penulis dapat melakukan penelitian skripsi tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Ibtidaiyah MI Islamiyah Karangpakel kecamatan Klego kabupaten Boyolali dengan lancar tanpa halangan suatu apapun. Sholawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW Nabi akhir zaman dan Nabi yang selalu kita nantikan syafaatnya di yaumul kiamah dan semoga kita semua tergolong umatnya yang mendapatkan syafaatnya.

Pada kesempatan kali ini, penulis bersyukur telah menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang terjadi dalam penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Walaupun akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(10)

1. Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku ketua STAIN Salatiga yang banyak berjasa dan berkenan memberikan pengesahan terhadap skripsi ini; 2. Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah;

3. Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Jurusan Pendidikan Ibtidaiyah (PGMI);

4. Dra. Nur Hasanah, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaga serta berkenan telah meluangkan waktunya dalam upaya membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini;

5. Seluruh keluarga besar MI Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali; 6. Bapak, ibu tercinta Bapak Drs. Sulaiman, M.Pd dan Ibu Siti Dawami,

S.Pd dan Bapak Munjamil,S.Ag dan Ibu Sri Maryati, S.Pd yang mendukung penulis selama penulis belajar;

7. Suami tercinta Riza Muttaqin, M.Pd.I yang selalu menemani penulis dalam keadaan suka, duka dan memberikan suport yang lebih untuk penulis selama proses belajar di STAIN Salatiga dan adikku tercinta Himmatul H dan Fahmi N (semoga m enjadi anak yang membanggakan)

(11)

ABSTRAK

Anna Fista N. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Jawa Materi Menulis Narasi Melalui Media Gambar Berseri pada Siswa kelas II MI Islamiyah Karangpakel Sumberagung Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Pembimbing: Dra. Nurkhasanah. M.Pd

Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Media Gambar Berseri.

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa kelas II MI Islamiyah Karangpakel kec. Klego Kab. Boyolali masih tergolong rendah.oleh karena itu, guru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Media pembelajaran yang memungkinkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan menggunakan media gambar berseri. Media gambar berseri merupakan media yang memudahkan siswa untuk menuliskan sebuah kata, kalimat, atau narasi. Dengan media gambar siswa akan mudah untuk ceritakan isi gambar tersebut, imajinasi mereka akan mengalir ketika gambar tersebut dapat mereka pahami dan mereka mampu menuangkan buah pikiran kedalam tulisan melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap dan jelas. Pertanyaan yang ingin dijawab apakah penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan prestasi siswa dalam menulis narasi pada mata pelajaran Bahasa Jawa pada kelas II MI Islamiyah Karangpakel Kec. Klego Kab. Boyolali.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK terdiri dari 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

(12)

DAFTAR ISI

SAMPUL... i

LEMBAR BERLOGO... ... ii

JUDUL SKRIPSI ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vi

MOTTO... vii

PERSEMBAHAN ... ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... . xii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... ... 1

(13)

C. Tujuan Penelitian... ... 7 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan...

... 7 E. Manfaat Penelitian...

... 8 F. Definisi Operasional...

... 9 G. Metode Penelitian………...

... 10 H. Sistematika Penulisan ... .... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar ... 16 1. Pengertian prestasi belajar ... 16 2. Fungsi Prestasi belajar... 17 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ….... 20 B. Bahasa Jawa ... 23 1. Pengertian Bahasa Jawa ... 23 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pe-

lajaran bahasa Jawa di MI ... ... 24 3. Bentuk pengintegtasiaan watak dan karakter dalam-

(14)

1. Penegertian Menulis ... 25

2. Tujuan dan Manfaat Menulis ... 28

3. Strategi menulis Karangan ... ... 28

4. Tahap- tahap menulis Karangan ... 30

D. Hakikat Media ... 32

1. Pengertian Media ... 32

2. Media sebagai alat bantu ... 33

3. Manfaat media pembelajarn……… .... 35

E. Gambar Berseri 1. Pengertian gambar berseri ... 36

2. Syarat gambar berseri ... 37

3. Pemilihan gambar berseri ………. 38

4. Kelebihan dan kekurangan gambar berseri …………. .. 39

5. Langkah-langkah penggunaan gambar berseri ……… .. 40

F. Hubungan Pembelajaran Bahasa Jawa dan Gambar berseri. 41

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

1. Sejarah Singkat Berdirinya MI Islamiyah ... 42

2. Letak Geografis ……….. ... 44

3. Keadaan Pendidik, Karyawan dan Keadaan Siswa ... 44

4. Visi, Misi MI Islamiyah Karangpakel ……….. 46

5.Waktu Penelitian ……… .... 46

(15)

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ………. ... 48

1. Pelaksanaan Siklus 1……… .... 48

a. Perencanaan ………... .... 48

b. Tindakan ……… .... 49

c. Pengamatan ……… 52

d. Refleksi ……….. ... 52

2. Pelaksanaan Siklus II……… ... 53

a. Perencanaan ………... .... 53

b. Tindakan ……… .... 54

c. Pengamatan ……… 57

d. Refleksi ……….. .. 58

3. Pelaksanaan Siklus III……… ... 59

a. Perencanaan ………... ... 59

b. Tindakan ……… ... 60

c. Pengamatan ……… 62

d. Refleksi ……….. .. 62

C. Langkah-langkah PTK ……….. .. 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 64

1. Pra Siklus ... 64

2. Hasil Penelitian Siklus I ... 66

3. Hasil Penelitian Siklus II ……….. ... 69

(16)

B. Pembahasan

1. Peningkatan Keaaktifan Siswa menulis narasi ... 78

2. Hasil Penilaian Siklus I, II, III ... 79

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

(17)

Daftar Tabel

1. 1.1 Skema Siklus perencanaan penelitian... 11

2. 3.1 Tabel daftar guru dan Karyawan MI Islamiyah Karangpakel …... 45

3. 3.2 Tabel jumlah siswa MI Islamiyah Karangpakel ... 46

4. 3.3 Tabel daftar nama siswa kelas II MI Islamiyah Karangpakel ...…… 47

5. 4.1 Dokumentasi nilai hasil Pra siklus ... …… 65

6. 4.2 Tabel keaktifan siswa siklus I ...….... ... 66

7. 4.3 Tabel kemampuan siswa menulis narasi siklus I ... …... 68

8. 4.4 Tabel rekapitulasi ketuntasan siswa siklus II ...…..…….... …... 69

9. 4.5 Tabel keaktifan siswa pada siklus II ... 70

10. 4.6 Tabel hasil kemampuan siswa narasi siklus II ... ……… 71

11. 4.7 Tabel data perbandingan keaktifan siswa siklus 1 dan II ... …… 72

12. 4.8 Tabel data pebandingan hasil belajar siklu I dan II ... …… 73

13. 4.9 Tabel keaktifan siswa pada siklus III ... ……… 74

(18)

15. 4.11 Tabel data perbandingan keaktifan siswa siklus II dan siklus III .... 76

16. 4.12 Tabel data perbandingan hasil belajar siswa siklus II dan III ... 77

17. 4.13 Tabel peningkatan keaktifan siswa saat menulis narasi ... 79

18. 4.14 Tabel perolehan nilai hasil kemampuan menulis narasi siswa dalam- Setiap siklus I, II dan III ...

80

19. 5.1 Tabel keaktifan siswa kelas II ... 81

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 85

2. Lembar Pengamatan Guru Pelaksanaan Siklus I ... 93

3. Lampiran 2 Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 94

4. Lembar Pengamatan Guru Pelaksanaan Siklus II ... ... 104

5. Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III ... 106

6. Lembar Pengamatan Guru Pelaksanaan Siklus III ... 116

7. Lampiran 4 Lembar soal Siklus I ... 118

8. Lampiran 5 Lembar soal Siklus II ... 120

9. Lampiran 6 Lembar soal Siklus III ... 121

(20)

11.Lampiran 8 Data Nilai Siswa dalam pembelajaran Siklus II ... 127

12.Lampiran 9 Data Nilai Siswa dalam pembelajaran Siklus III ... 128

13.Lampiran 10 Data Nilai Siswa sebelum Penelitian ... 129

14.Dokumentasi (foto) ... 130

15.Daftar Riwayat Hidup ... 135

16.SKK ... 136

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas pada sebuah Negara tidak terlepas dari sebuah pendidikan, oleh karena itu pendidikan di Indonesia dipandang sebagai elemen penting dan utama agar suatu bangsa dapat maju dan berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengetahuan tentang budaya-budayadi Indonesia.

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah kegiatan interaktif antara guru dan siswa dalam suatu proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah aktivitas yang paling utama dalam proses pendidikan di sekolah. Melalui pembelajaran dapat memberikan informasi, pengalaman, dan ketrampilan.

(22)

Pada zaman modern ini sumber daya manusia yang berkulitas hanya diukur dengan adanya kecerdasan kognitif saja akan tetapi kepandaian bersikap dalam mengenali budaya yang kita miliki tidak begitu diperhatikan. Banyak sekali generasi-genarasi yang anak dizaman sekarang ini tidak tahu cara menggunakan dan mengimplementasikan bahasa Jawa, alhasil budaya yang banyak dikenal dimata dunia dan menjadi objek penelitian untuk dipelajari oleh bangsa asing akan tetapi perlahan-lahan ditinggal oleh bangsa Indonesia sendiri.

Selanjutnya dijelaskan oleh Sayuti (2007:21) Pendidikan dapat diposisikan secara strategis, yakni pendidikan yang berorientasi pada tumbuh-kembangnya kesadaran budaya, yang antara lain bisa dilakukan melalui pendidikan muatan lokal dengan semangat multikultural. Melaluinya, pemahaman nilai-nilai bersama dan upaya kolaboratif mengatasi masalah-masalah bersama diupayakan. Pendeknya, upaya membangun kesadaran terhadap adanya kearifan lokal sebagai sebuah realitas dan identitas budaya, pada akhirnya memang tidak boleh diabaikan. Dengan cara demikian, pada akhirnya masyarakat diharapkan memiliki ketahanan budaya yang memadai, dapat diartikan bahawa arifan lokal pada suatu daerah juga meliputi bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya bahasa yang kita gunakan untuk komunikasi misalnya bahasa Jawa.

(23)

mempunyai aturan-aturan yang saling bergantung dan mengandung stuktur-stuktur untuk dianalisis secara terpisah-pisah. Orang berbahasa mengeluarkan bunyi –bunyi berurutan membentuk suatu struktur tertentu (Blommfield dalam Sumarsono dan Paina Partana, 2004:18).

Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat khususnya Jawa Tengah sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang telah ada pada SD/MI yang sudah ditetapkan oleh Dinas, dapat dikatakan bahasa Jawa dikarenakan bahasa ini dahulunya dipakai oleh para orang-orang terdahulu sebagai bahasa nenek moyang yang terus menerus dan menjadi bahasa tradisi di daerah Jawa Tengah. Pada umumnya bahasa Jawa digunakan secara turun temurun dan menjadi bahasa ibu, bahasa yang kita dengar saat kita pertama kali membuka mata kita dan sebagai sarana interaksi dan proses belajar dari lingkungan termasuk lingkungan sekolah.

(24)

masyarakat tingkat tinggi. Dari klasifikasi tersebut bahasa Jawa perlu pembelajaran aktif pada siswa SD/MI dengan berbicara aktif dalam kehidpuan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang sesuai, ketrampilan mendengarkan ketika guru menyampaikan materi pada mata pelajaran bahasa Jawa, berbicara aktif untuk menanggapi dan menulis Slamet (2007 : 6).

Menulis adalah kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulisan agar bisa dipahami oleh pembaca Rosidi (2009: 34). Ketrampilan menulis membutuhkan perhatian yang lebih, perhatian yang lebih saja kadang hasilnya kurang memuaskan karena berbedanya tiap-tiap karakter siswa apalagi jika tidak mendapatkan perhatian bisa lebih mengecewakan. Posisi aspek menulis hampir dapat dipastikan diletakkan dalam urutan terakhir. Meskipun aspek menulis diletakkan pada posisi terakhir bukan berarti menulis itu tidak penting.

(25)

tinggi dalam memilih kata dan dalam penyusunan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa Jawa yang baik. Namun perlu disadari pula bahwa peserta didik usia MI Kelas bawah tentu mengalami proses belajar menulis karangan dari dongeng-dongeng, bacaan-bacaan cerpen yang merekan dengar dari yang sederhana menuju yang komplek sesuai dengan perkembangan kognitif individu anak. perlunya belajar dari kebiasaan itu sangat penting untuk anak usia MI kelas rendah, karena mereka terlatih dari pembiasaan yang orang tua, guru dan lingkungan supaya mereka dapat menempatkan kata atau pekerjaan dengan menggunakan bahasa ngoko, krama madya, dan krama inggil.

Dewasa ini kegiatan manulis masih sangat dipandang sebagai kegiatan berbahasa yang paling sulit dibandingkan dengan kegiatan berbahasa lainnya. Oleh karena itu, perlu dicari pendekatan, metode, dan teknik yang dapat mempermudah kegiatan menulis Slamet (2007:169). Kenyataan yang ada dilapangan tentang menulis atau menceritakan suatu gambar memang tidak mudah, karena siswa harus mengetahuai kesesuaian bahasa yang digunakan untuk ceritakan gambar.

(26)

kurangnya media yang digunakan dalam belajar , masih digunakan metode belajar yang konvensional dan siswa membutuhkan waktu yang lama untuk mendengarkan penjelasan dari guru dan menulis karangan. Akibatnya hanya sekitar 20% siswa yang dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal. Kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh MI Islamiyah Karangpakel Klego untuk mulok bahasa jawa adalah 65.

Peran guru sangatlah penting dalam mengarahkan ketrampilan menulis, guru harus dapat mengajarkan ketrampilan menulis secara efektif dan menarik untuk siswa. Guru dapat menggunakan metode dan media yang kreatif dan inovatif sehingga siswa akan menarik perhatian siswa untuk menulis. (Sarwiji Suwandi, 2009: 4).

Pada kenyataannya masih banyak guru yang belum bisa mengoptimalkan penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar. Seorang guru harus mampu memilih media yang tepat dan sesuai supaya siswa dapat menuangkan kreativitas mereka dengan menulis.

(27)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan prestasi siswa dalam menulis narasi pada mata pelajaran Bahasa Jawa pada kelas II MI Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali tahun 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui penggunaan media gambar berseri dengan meningkatkan prestasi siswa dalam menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa Jawa pada kelas II MI Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali tahun 2014/2015

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesisi adalah jawaban sementara atas masalah yang hendak dipecahkan (Basrowi dan Suwandi, 2008:90). Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu:

Dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa Jawa siswa kelas II MI Islamiyah Karang pakel Klego Boyolali tahun 2014/2015.

(28)

karangan dengan bahasa Jawa sesuai dengan kesesuaian dalam penggunaan bahasanya dengan baik dan dapat mencapai nilai yang lebih dari KKM. E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh yaitu: 1. Secara Teoristis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan strategi dalam memperbaiki mutu pembelajaran bahasa Jawa, terutama dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan.

2. Secara Praktis a. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan pada mata pelajaran bahasa Jawa.

b. Bagi Guru

Dapat memperoleh strategi pembelajaran yang efektif dan kreatif dan dapat memperbaiki pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Bagi Sekolah

(29)

F. Defisi Operasional

Definisi oprasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman atau pemahaman yang berbeda antara penulis dan pembaca mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian yaitu:

1. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat potensial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing ( Arifin, 2009:12)

2. Bahasa Jawa adalah pengajaran ketrampilan berbahasa dan dapat dikatakan bahasa Jawa merupakan bahasa yang unik, dikatakan unik dalam bahasa Jawa dikenal adanya tingkatan-tingkatan sebagai klasifikasi ngoko, krama madya, krama inggil ( Bastomi, 2000 : 65)

3. Menulis Narasi

Menulis Narasi adalah melahirkan pikiran dan perasaan dengan cara yang teratur, dan ditulis dalam sebuah tulisan (Purwanto dan Alim, 1997:58)

4. Media gambar seri

Media gambar seri adalah alat berupa gambar yang secara berturut-turut dan saling berkaitan atau rangkaian cerita yang disajikan secara berurutan Arsyad (2002: 119).

(30)

narasi melalui gambar berseri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di MI Islamiyah Karangpakel, Klego, Boyolali.

G. Metode penelitian 1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Reseach (CAR). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran Basrowi dan Suwandi (2008:28).

Penelitian menggunakan PTK guna untuk memecahkan masalah yang terjadi di kelas. PTK dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflekction).

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 2 MI Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali yang berjumlah 20 siswa terdiri dari siswa 11 perempuan dan 9 siswa laki-laki.

3. Waktu penelitian

(31)

4. Langkah-langkah Penelitian Skema Siklus Penelitian

(Arikunto, 2006: 34)

Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah perencanaan tindakan, pengamatan, refleksi.

SIKLUS 1

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Perencanaan

Perencanaan

Refleksi

SIKLUS II

Pelaksanaan

(32)

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan adalah tahap pertama yang harus dilakukan. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah:

1) Peneliti mengadakan pertemuan dengan guru kelas untuk berdiskusi tentang persiapan penelitian.

2) Menyiapakan materi yang akan di sampaikan.

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4) Menyiapkan media pembelajaran.

5) Menyusun lembaran soal untuk mengetahui hasil belajar siswa. 6) Menyusun instrumen penelitian berupa lembar pengamatan guru. b. Pelaksanaan Tindakan (action)

Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahap kedua setelah tahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan apa yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya. Guru melaksanakan atau menerapkan media gambar seri. Kegiatan belajar terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir atau penutup.

(33)

c. Pengamatan (observasi)

Kegiatan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan digunakan untuk mengetahui penerapan media gambar seri yang dilaksanakan guru. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun pada tahap perencanaan.

d. Refleksi (reflection)

Reflektion merupakan usaha untuk memahami data yang diperoleh dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan yang telah dilakukan. Data tersebut dikaji dan dipertimbangkan dampak atau hasil tindakannya kemudian dijadikan acuan untuk menentukan tindakan atau perbaikan pada siklus berikutnya.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a). Lembar Observasi

Lembar observasi ini berisi tentang aspek-aspek ketrampilan guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan gambar seri. Lembar ini digunakan untuk mengamati peserta didik ketika proses belajar mengajar berlangsung.

b). Soal tes

(34)

gambar seri, tes ini digunakan untuk mengukur kemapuan siswa dalam menulis narasi berdasarkan gambar seri.

c). RPP

RPP atau rencana pelaksanaan pembelajaran bertujuan untuk memudahkan guru mengajar dan melaksanakan point-point yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar.

6. Pengumpulan data

Dalam penelitian tindakan kelas ini pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi.

a). Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan mengamati guru dalam menerapkan penggunaan media gambar seri dalam kegiatan menulis karangan berbahasa jawa.

b). Dokumentasi

(35)

H. Sistematika Penulisan

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab I berisi tentang : Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan.

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab II beisi tentang : Prestasi belajar, bahasa jawa, menulis narasi, hakikat media, gambar berseri.

3. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Bab III berisi tentang : gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus.

4. BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.

Bab IV berisi tentang : hasil penelitian, pembahasan. 5. BAB V PENUTUP.

Bab V beisi tentang : Kesimpulan, saran. Daftar Pustaka

(36)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi

Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, dalam bahasa indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Menurut Arifin (2009:12) prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat potensial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi ini hanya dibatasi dalam bidang pendidikan khususnya dalam pelajaran bahasa Jawa, untuk mengetahui sejuh mana proses belajar mengajar berhasil dilaksanakan, maka harus diadakan suatu evaluasi tersebut akan menghasilkan nilai-nilai yang sering dikenal dengan istilah prestasi belajar.

Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah dilakukan melui pendidikan atau latihan yang sistematis dan terencana sehingga terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian kearah yang lebih baik atau yang ingin dicapai dalam pembelajaran atau latihan tersebut. Dapat dikatakan pula bahwa prestasi belajar merupakan produk dari belajar itu sendiri atau merupakan hasil dari proses belajar.

(37)

mereka yang masih ada dibangku sekolah sangat mengharapkan yang namanya prestasi.

2. Fungsi Prestasi

Menurut Arifin (2009: 12) Fungsi prestasi adalah sebagai berikut:

a. Prestasi belajar adalah salah satu indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli spikolog biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keinginan tahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.

c. Prestasi belajar sebgai bahan informasi dan inovasi pendidikan. Asumsinya bawah prestasi belajar dapat dijadikan sebagai pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berperan sebagai umpan balik dan meningkatkan mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator interen dan eksteren dari suatu institusi pendidikan.

(38)

Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses pembelajaran anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi yang telah diprogramkan dalam kurikulum.

Dengan penjelasan tersebut di atas, bahwa mengetahui dan memahami prestasi peserta didik, baik secara perseorangan maupun secara kelompok sangat penting, sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Prestasi belajar juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran

Menurut Cronbach dalam arifin (2009: 13) Kegunaan Prestasi belajar banyak ragamnya, tergantung kepada ahli dan versinya masing-masing. Namun diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar. b. Untuk keperluan diagnostik

c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan. d. Untuk keperluan seleksi

e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan. f. Untuk menentukan isi kurikulum

g. Untuk menentukan kebijakan sekolah.

(39)

yang utama dari prestasi belajar adalah pola tingkah laku yang bulat. Prestasi belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek motorik, aspek kognitif sikap kebiasaan, ketrampilan, maupun pengetahuan, ditandai dengan hafalnya seseorang kepada sesuatu materi yang dipelajari dengan dimanifestikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :

a. Pengetahuan b. Pengertian c. Kebiasaan

d. Ketrampilan (Skiil) e. Apresiasi

f. Emosional g. Hubungan sosial h. Jasmani

i. Etika atau budi pekerti. j. Sikap (attitude)

Selanjutnya menurut Moh Surya dan Nana Syadih Sukmadinata dalam Arifin (2009: 14) menyatakan bahwa selain aspek–aspek yang telah

(40)

tindakan-tindakan yang tidak perlu, dalam rangka interaksinya dengan lingkungan dan dalam rangka proses pembelajaran.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

a. Menurut Ahmadi dan Supriyono dalam Arifin (2009 :130-131) Faktor sosial yang terdiri atas :

1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan sekolah 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan Kelompok b. Faktor Budaya

Faktor budaya meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

c. Faktor lingkungan Fisik

Faktor lingkungan fisik meliputi: Fasilitas rumah dan fasilitas belajar. d. Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan

1) Faktor dari dalam (internal)

(41)

2) Psikologi

Faktor psikologi baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas:

a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.

3) Faktor kematangan fisik maupun non fisik Usman (1993:9-10) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan daya serap bagi anak didik kalu mereka dalam pembelajaran menyerap apa yang mereka perhatikan dari penjelasan guru maka mereka dapat berprestasi dengan nilai maksimal sesuai dengan apa yang diinginkan. Dengan demikian nilai maksimal itu ditandai oleh meningkatnya hasil nilai evaluasi yaitu meningkatkan hasil tes tertulis.

Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (Faktor internal) maupun dari luar (Faktor eksternal).

(42)

sehingga akan lahir berbagai bentuk kegiatan yang mungkin dilakukan baik oleh siswa maupun oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Beberapa pengertian belajar akan dikemukan di bawah ini sebagai salah satu pengertian dasar bagi seorang guru. Ahli belajar medern mengemukanan belajar adalah salah satu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang nyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan Hamalik (2002 :21).

Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan tingkat laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif Syah. (2000: 92) sedangkan menurut Ahmadi (2004:126) belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

Dari pendapat tersebut diatas dapat simpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik maupun tingkah laku yang buruk, pada kenyataanya belajar akan menghasilkan sesuatu baik dari prilaku, sikap, cara berbicara dan berinteraksi dengan orang lain yang berpengaruh untuk pripadi individu itu sendiri.

B. Bahasa Jawa

1. Pengertian Bahasa Jawa

(43)

seperti di Banten terutama kota Serang, kabupaten Serang, kota Cilegon dan kabupaten Tangerang, Jawa Barat khususnya kawasan pantai utara terbentang dari pesisir utara Karawang, Subang, Indramayu, kota Cirebon dan kabupaten Cirebon.

Bahasa memiliki peran penting dan sentral dalam perkembangan intlektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan dan ikut berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Jawa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa kesehariaan atau bahasa daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia yang menjunjung nilai budaya ataupun muatan lokal. 2. Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Jawa MI

(44)

Dengan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Jawa ini diharapkan:

a. Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual muatan lokal pada bahasa Jawa.

b. Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangkan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan bahasa dan sumber belajar.

c. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menetukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didikya.

d. Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia.

(45)

3. Bentuk Pengintregrasian Watak dan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Jawa.

Pada dasarnya pembelajaran bahasa jawa pada saat ini diharapkan agar para siswa lebih menyenangi budaya bangsa khususnya budaya Jawa. Dengan menunumbuhkan cipta, rasa, dan karsa siswa diajak untuk mengenal dan lebih mencintai budaya sendiri serta mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Praktik pembelajaran bahasa Jawa memasukkan nilai- nilai kejawaan yang diharapkan siswa mampu belajar dan menggali potensi pribadi serta mengembangkan bakat berbahasa nya.

C. Menulis

1.Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu kemampuan bahasa yang harus dimiliki oleh setiap orang apalagi seorang guru. Menulis dalam arti Komunikasi adalah suatu sarana untuk menyampaikan buah pikiran, gagasan, ide, pengetahuan, harapan, dan pesan.( Kunandar, 2011: 1).

Menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan belahana otak kiri (logika) Deporter (2004:179).

(46)

Menurut Mc Crimon (dalam Slamet, 2007:141) mengatakan bahwa, Menulis merupakan kagiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis , menentukan cara menulis nya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Pada dasarnya menulis itu, bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungapan ide dan gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulisan.Oleh karena itu, menulis bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu dipelajari , tetapi justru dikuasai.

Ketrampilan menulis memang memerlukan penguasaan banyak aspek, namun ketrampilan ini harus tetap diberikan kepada siswa. Ketrampilan menulis memang perlu untuk dipelajari sebab ketrampilan ini merupakan bagian penting dalam pembelajaran bahasa dan akan bermanfaat bagi siswa, karena itulah proses latihan menulis perlu diberikan sejak awal melalui proses yang memerlukan waktu dan kesabaran dari guru.

(47)

Seperti halnya dengan ketrampilan bahasa lainnya, ketrampilan menulis juga diajarkan secara bertahap, kegiatan menulis dimulai dari yang sederhana dan dilanjutkan dengan kegiatan menulis yang makin lama makin kompleks sesuai perkembangan perbendaharaan bahasa yang dimilki oleh siswa serta kepiawaian seorang siswa untuk memilah milah kata dan menjadikannya sebuah kalimat dan dikumpulkan di satu paragraf.

Menurut Slamet ( 2007 : 6) Di dalam pembelajaran bahasa Jawa, materi bahasa disajikan secara bermakna sebagai suatu kebutuhan, yaitu dalam konteks penggunaannya dalam komunikasi, bulan sebagai butir yang teropong, melainkan kalimat yang saling berkaitan dan bermakna.

Berbagai strategi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa tulis. Proses penulisan terdiri atas lima tahap, yaitu pramenulis, menulis, merevisi, menyunting, dan mempublikasikan, sementara itu, pengajaran menulis terdiri atas lima tahap, yaitu mencotoh, memproduksi, rekomendasi, dan transformasi, mengarang terpimpin dan mengarang bebas.

(48)

andil memberi kosa kata baru dengan menceritakan setiap hal yang baru yang ia temui dan ia tanyakan.

Kunanadar (2011: 4) Ciptakan suasana yang dapat memicu ide anak, pendek kata , pemicu ide ada dimana-mana. Yang dibutuhkan hanyalah suasana hati yang kondusif dan kebiasaan mengamati situasi sekitar dan bagi siapa saja yang baru tahap belajar menulis dan mengarang ingatlah tiga N, yakni: Niteni (menandai), Nirokke (meniru), dan nambahi (menambahkan) seperti yang telah ditulis diatas.

2. Tujuan dan Manfaat Menulis

Setiap kegiatan menulis harus mempunyai tujuan yang jelas. Menurut Kunandar (2011: 5) Tujuan menulis yang ingin dicapai seorang bermacam-macam yaitu:

1) Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar 2) Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan. 3) Menjadikan pembaca beropini.

4) Menjadikan pembaca mengerti

5) Membuat pembaca terpengaruh oleh isi karangan.

(49)

Mengarang merupakan bahasa tulisan yang memilki sifat yang tetap, artinya bahwa apa yang dinyatakan dengan lambang bahasa tulisan harus benar-benar mencerminkan maksud penulisnya. Mengarang analog dengan menulis, karenanya kedua istilah tersebut dapat saling mengantikan, (St. Y. Slamet , 2007: 96)

Membuat cerita bertujuan untuk mendorong siswa untuk menulis tanpa merasa takut berbuat salah, terutama belajar menulis pada tahap awal. Selian itu, juga untuk menggali potensi siswa tentang penglaman-pengalaman pribadi dan ide. Kegiatan ini juga untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi sesama teman sebaya dengan memberanikan diri untuk mengemukakan pendapat atau berbagi pengalaman mereka membutuhkan proses dan waktu yang cukup lama. Siswa diajak berimajinasi dan membayangkan serta mengingat pengalaman mereka. Dari pengalaman mereka, kemudian siswa diajak untuk menuangkan apa yang mereka miliki ke dalam kalimat-kalimat sederhana sesuai dengan kemampuan mereka.

Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pembelajaran mengarang antara lain :

1) Mengarang merupakan suatu proses dari dua pihak yaitu siswa sebagai penulis dan guru sebagai pembaca sekaligu pembimbing. 2) Mengarang harus bertolak dari pengalaman siswa itu sendiri

(50)

3) Mengarang itu dapat meningkat apabila latihan-latihan itu berjalan secara terus menerus dan kontinyu.

4) Maksud atau ekspresi pikiran lebih diutamakan dari pada bentuk dan gaya karangan.

Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-angan atau imajinasi lalu menuangkan ke dalam bentuk cerita . Cerita tersebut dapat dituangkan dalam bentuk lisan ataupun tulisan. 4. Tahap-tahap menulis karangan

Secara umum, kegiatan menulis cerita atau karangan dapat melalui tahap-tahap berikut :

a. Menentukan Tema Karangan.

Tema adalah gagasan pokok, pokok pikiran, atau topik yang menjiwai sebuah karangan. Makna umum yang dikandung dalam tema menurut Kref (dalam St. Y Slamet, 2007:144) adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraaan. Sumber tema dapat diambil dari pengalaman, pengamatan, imajinasi/khayalan, pendapat atau sikap. Ciri-ciri karangan yang baik adalah :

1) Sesuai dengan minat penulis 2) Menarik dan bermanfaat

3) Baru, belum banyak dibahas orang lain b. Menentukan Judul Karangan.

(51)

1) Singkat dan jelas 2) Menarik

3) Tidak dalam bentuk kalimat

4) Huruf awal tiap kata ditulis menggunakan huruf Kapital, kecuali kata depan dan kata sambung.

c. Menyusun Kerangka Karangan.

Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan. Menyusun kerangka karangan di lakukan dengan mentukan pokok-pokok pikiran setiap paragraf mengenai siapa, kemana, kapan, bagaimana, dan sebagainya. Manfaat dari suatu kerangka karangan adalah sebagai berikut (Nuraini dan Indriyani, 2006:65).

1) Memudahkan penyusun karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan teratur.

2) Memudahkan penempatan antara bagian karangka yang tindak penting dengan yang tidak penting.

3) Menghindari timbulnya pengulangan bahasa.

4) Membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.

d. Mengembangkan Kerangka Karangan Menjadi Karangan.

(52)

D. Hakikat Media 1. Pengertian Media

Pengertian Media latin (medium) yang berarti secara umum adalah alat komunikasi atau antara, yaitu apa saja yang membawa informasi anatara sumber dan penerima Gerlach dan ely (dalam Suyanto, 2008:101) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media, yaitu bahwa media.

Romiszowski ( dalam Suyanto, 2008:101) menyatakan hak yang sama Heinich, yaitu media merupakan carriers of the messages, yaitu lata untuk menyampaikan pesan guru kepada siswa. Dalam kegiatan pembelajaran, media dapat membantu guru dalam menyampaikan materi ajar supaya lebih jelas dan mudah untuk dipahami siswa, berarti ada hubungan antara konsep abstrak dan konkret.

Secara lebih khusus pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untu menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

(53)

anak didik memperoleh pengetahuan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan (Basri Djamarah dan Zain, 2006:120).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tak terpisah dari proses belajar mengajar demi terciptannya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya.

Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasaan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melaui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerka bahan dari pada tanpa bantuan media.

2. Media Sebagai Alat Bantuan.

Media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Setiap materi pelajaran tertentu memiliki tingkat kesukaran yang berbeda. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu.

(54)

belajar anak dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa media.

Media memegang peran penting dalam pembelajaran. Media pembelajaran merupakan piranti yang memegang peranan tersendiri dalam proses pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaataan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi Arifin (2009: 30).

a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar.

b. Fungsi media dalam rangkan mencapai tujuan pendidikan. c. Seluk beluk proses belajar.

d. Hubungan antara metode pengajaran dan media pendidikan. e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran. f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.

(55)

Indriana (2011: 22) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

3. Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum manfaat media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar menurut indriana (2011 : 27) adalah sebagai berikut:

a. Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

b. Media pengajaran dapat meningkatkanan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkunganya.

c. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu

d. Media pengarajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman dan persepsi siswa.

e. Media pengajaran dapat membuat proses pembelajaran menjiadi lebih menarik dan interaktif.

(56)

tepat sasaran. Ada beberapa dan hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain: tujuan pembelajaran yang akan dicapai, ketepatan penggunaan, kondisi siswa, ketersediaan media di sekolah, mutu teknis dan biaya.

E. Gambar Berseri

1. Pengertian gambar berseri

Menurut Azhar Arsyad (2002:119) gambar seri merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Dengan gambar seri, siswa dilatih mengungkapkan adegan dan kegiatan yang ada dalam gambar. Sedangkan menurut Soeparno, media gambar seri biasa disebut flow cart atau gambar susun.

Media gambar merupakan media yang terdiri dari beberapa buah gambar yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang merupakan satu rangkainan. Menurut Purwanto dan Alim (1997:63). Peranan gambar seri dalam pembelajaran menulis adalah membantu siswa dalam memperoleh konsep tentang suatu topik tertentu dengan mengamati gambar berseri yang dibentangkan didepan kelas atau gambar diberikan kepada siswa satu persatu dalam kertas kemudian siswa diminta untuk menuangkan pikirannya tentang gambar tersebut dalam sebuah tulisan.

(57)

Media gambar seri sangat cocok digunakana untuk melatih ketrampilan ekspresi tulis (mengarang) dan ketrampilan ekspresi lisan (berbicara dan bercerita). Media gambar seri bisa dipasang di papan tulis atau dikertas yang

dibagikan kepada siswa sehingga siswa satu kelas dapat melihat gambar secara langsung. Bisa pula gambar disajikan dalam kertas gambar dan dibagikan sesuai jumlah siswa yang ada di kelas sehingga masing-masing siswa bisa melihat gambar berseri dengan lebih jelas.

2. Syarat gambar berseri yang baik.

Indriana (2011:66) menyatakan bahawa media gambar yang baik sebaiknya harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Autentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda di sekitarnya.

b. Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin gambar.

c. Berukuran relatif.

d. Mengandung gerak dan perbuatan.

e. Gambar yang bagus dan indah belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran

(58)

3. Pemilihan gambar pada gambar berseri.

Media gambar seri dalam pembelajaran bahasa Jawa sangat cocok digunakan untuk melatih ketrampilan ekspresi tulis (mengarang) dan ketrampilan ekspresi lisan (berbicara dan bercerita). Media gambar seri bisa dipasang di papan tulis sehingga siswa satu kelas dapat melihat langsung, bisa juga gambar disajikan dalam kertas gambar dibagikan sesui dengan jumlah siswa yang ada dikelas sehingga masing-masing siswa bisa melihat gambar seri dengan lebih jelas.

Dalam memilih gambar menurut (Indriana, 2011: 67) yang baik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaknya menunjukan keaslian atau situasi yang sederhana yang dapat mereka tangkap dengan mudah.

b. Kesederhanaan, kesederhanaan dalam gambar dapat mempermudah siswa memahami terutama dalam menentukan warna akan menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis.

c. Gambar harus cukup populer, dimana gambar tersebut banyak dikenal oleh anak-anak.

d. Gambar yang digunakan hendaknya menunjukkan hal yang sedang dibicarakan atau yang sedang dilakukan.

(59)

f. Gambar harus membawa pesan yang cocok dan sesuai dengan materi yang diajarkan.

4. Kelebihan dan kekurangan penggunaan gambar berseri

Menurut Dina Indriana (2011:65) media gambar seri mempunyai beberapa kelebihan antara lain:

a. Sifatnya konkret dan lebih realistis menunjukan pokok masalah. b. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

c. Memperjelas suatu sajian masalah. d. Mengatasi keterbatasan pengamatan. e. Murah dan mudah didapatkan.

Menurut Dina Indriana (2011: 66) Selain kelebihan tersebut media gambar seri juga mempunyai kelemahan, diantaranya :

a. Benda terlalu kompleks dan kurang efektif dalam pembelajaran. b. Menekankan persepsi indra mata.

c. Ukurannya terbatas untuk kelompok yang besar sehingga kapasitasnya kurang.

5. Langkah- langkah penggunaan media gambar berseri.

Pembelajaran menulis dengan bantuan gambar berseri dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagi berikut :

a. Siswa diminta membawa gambar berseri yang diperoleh dari media massa atau biasa disediakan guru.

(60)

d. Guru memberikan contoh karangan sesuai dengan gambar berseri. e. Setelah guru selesai kemudian siswa membuat kerangka karangan

sesuai dengan gambar.

f. Siswa melakukan kegiatan menulis, sedangkan guru melakukan bimbingan.

g. Siswa mendiskusikan draf cerita untuk memperoleh masukan dari unsur kronologi cerita, pilihan kata, susunan kalimat, dan yang lainnya yang berhubungandengan unsur kebahasaan.

h. Siswa melakukan revisi draf dan menuliskan cerita yang telah jadi.

Media gambar seri bisa dibuat dari kertas yang ukuran lebar seperti kertas manila yang didalamnya terdiri atas beberapa gambar. Gambar-gambar tersebut saling berhubungan satu sama lainnya sehingga merupakan satu kesatuan atau satu rangkaian cerita. Masing-masing gambar diberi nomer sesui urutan jalan ceritannya. Umumnya gambar seri yang digunakan pada pembelajaran bahasa Jawa MI terdiri dari 4-5 gambar yang ceritanya berkaitan dan berangkai.

(61)

ada dalam gambar yang sedang diamatinya. Dengan memanfaatkan media gambar seri, siswa akan terpusat perhatiannya pada segala sesuatu yang ada dalam gambar. Gambar seri juga dapat menjadikan siswa tertarik dalam pembelajaran sehingga minat siswa untuk menuis menjadi meningkat.

Dari uraian diatas, hendaknya guru mempertimbangkan penggunaan media gambar seri dalam proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran menulis karangan. Hal ini berdasarkan alasan bahwa dengan gambar seri dapat membuat ide, pikiran dan imajinasi siswa dalam bercerita akan muncul sehingga siswa mampu menulis karangan sesuai dengan tema, ide, pengalaman dan kejadian.

F. Kaitan antara pembelajaran bahasa Jawa dengan media gambar berseri Media merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, demi terciptanya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya, pada intinya media merupakan alat untuk mempermudah sampainya ilmu dalam suatu pelajaran. Pelajaran mempunyai tingkat kesukaran tersendiri dalam setiap BABnya, tidak jauh berbeda dengan mata pelajaran bahasa Jawa.

(62)

gambar yang dapat menimbulkan suatu ingatan pada suatu rangkaian kejadian tertentu ( Indriana 2011: 65). Selain itu, gambar seri juga dapat membantu siswa dalam menemukan gagasan atau ide dalam bercerita.

Media gambar seri dalam pembelajaran bahasa Jawa sangat cocok digunakan untuk melatih ketrampilan ekspresi tulis (mengarang) dan ketrampilan ekspresi lisan (berbicara dan bercerita). Media gambar seri bisa dipasang di papan tulis sehingga siswa satu kelas dapat melihat langsung, bisa juga gambar disajikan dalam kertas gambar dibagikan sesui dengan jumlah siswa yang ada dikelas sehingga masing-masing siswa bisa melihat gambar seri dengan lebih jelas.

Dalam memilih gambar menurut (Indriana, 2011: 67) yang baik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaknya menunjukan keaslian atau situasi yang sederhana yang dapat mereka tangkap dengan mudah.

b. Kesederhanaan, kesederhanaan dalam gambar dapat mempermudah siswa memahami terutama dalam menentukan warna akan menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis.

c. Gambar harus cukup populer, dimana gambar tersebut banyak dikenal oleh anak-anak.

(63)

e. Gambar harus dinamis yaitu menunjukan aktivitas tertentu. f. Gambar harus membawa pesan yang cocok dan sesuai dengan

materi yang diajarkan.

Gambar berseri yang dikemas dengan baik, akan memunculkan ide-ide atau gagasan si anak untuk menceritakan apa yang mereka lihat lewat tulisan atau mengarang, Maka bahasa jawa akan lebih menyenangkan untuk dipelajari dan mengena kepada peserta didik jika dibarengi dengan media menarik pula.

(64)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Islamiyah Karangpakel.

Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel Sumberagung Klego Boyolali diprakarsai oleh Bapak Sastro Manggolo, Bapak Basri, Bapak Rukam, Bapak Sri Naryo serta beberapa tokoh masyarakat lainnya pada tahun 1967 Pengelola Madrasah ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel mendapat tanah kas desa seluas 700 m2 dengan modal swadaya masyarakat dapat berdiri bangunan seluas 321 m2 untuk proses belajar mengajar. Perubahan status Madrasah Ibtidaiyah adalah atas usul para sesepuh dan umat islam Karangpakel. Usul dan permohonan masyarakat Karangpakel kepada pemerintah itu akhirnya disetujui dengan adanya keputusan tentang:

a. Nomor Statistik Madrasah : 112330915152 b. Status Madrasah : Disamakan

c. Terhitung mulai tanggal : 30 N0pember 2001 d. Berdiri tanggal : 03 januari 1967

e. Badan pendiri : Umat Islam Karangpakel.

(65)

Dalam perkembangannya, Madrasah telah mengalami perubahan pengelola atau orang yang menjabat sebagai kepala Madrasah berikut adalah urutan pengelola atau Kepala Madrasah beserta masa baktinya.

a. Bapak Sastro Manggolo, Bapak Basri, Bapak Rukam, Bapak Sri Naryo adalah pengagas berdirinya madrasah.

b. Bapak Ahmadi tahun 1967- 1991. c. Bapak Gitono tahun 1992-1997. d. Bapak Syamsudin tahun 1998-2000. e. Bapak Nurhadi, S.Ag tahun 2001-2009.

f. Bapak M. Agus Luqman tahun 2010- sekarang

Demikianlah sejarah singkat madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel Sumberagung Klego Boyolali.

2. Letak Geografis

Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel terletak didukuh Karangpakel Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Madrasah Ibtidaiyah Karangpakel terletak disebelah timur jalan masuk desa Karangpakel kurang lebih 250 m dari jalan raya, sehingga sangat representative untuk pelaksanaan pembelajaran, karena terhindar dari bisingnya lalu lalang kendaraan di jalan raya.

3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

(66)

diupayakan oleh setiap lembaga yang mengelola pendidikan yang tujuan akhirnya kualitas out put yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan. Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali memiliki tenaga edukatif 11 orang, termasuk kepala sekolah. Untuk mekelancaran administrasi diurus kepala sekolah dibantu beberapa guru yang merangkap sebagai administrasi. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Daftar Guru dan Karyawan MI Isalamiyah Karangpakel

(67)

0

Suhardi Penjaga 1

9

Ismawandari, S.Pdi GTY 2

(68)

Kondisi siswa Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Daftar jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali

No Kelas Jumlah Siswa

1 I 19

2 II 20

3 III 21

4 IV 13

5 V 21

6 VI 21

JUMLAH 115

4. Visi dan Misi

Visi MI Islamiayah Karangpakel.

Unggul dalam prestasi, santun dalam pekerti. Misi MI Islamiyah Karangpakel.

a. Disiplin dalam belajar dan kerja, b. Profesional dalam pembelajaran c. Bertanggung jawab atas tugas.

d. Dan menjunjung tinggi nilai Ahlakul karimah. 5. Waktu Penelitian

(69)

Subyek Penelitian adalah siswa-siswi kelas II Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 anak, dengan rincian laki-laki 9 anak dan perempuan 11 anak.

Table 3.3 Nama siswa kelas II

(70)

Tahun

16 Rian Novi Riyanto L 7

Tahun

17 Syahril Apriyanto L 7

Tahun

18 Yulia Fahra

Nugraheni

P 8

Tahun 19 Zulfa Roudhotul

Ma’wa al Basyari P Tahun 7

20 Zulfa Riyadul

Ma’wa al Basyari P Tahun 7

6. Sarana dan prasarana

Dalam upaya untuk menjunjung tujuan pendidikan pada Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel. Sumberagung, Klego, Boyolali, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai serta pemanfaatannya secara optimal. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, antara lain :

a. 6 ruang kelas b. 1 ruang guru

c. 1 ruang kepala sekolah d. 1 ruang tata usaha

e. 2 kamar mandi/ WC guru. f. 4 kamar mandi/ WC siswa. g. 1 ruang perpustakaan. h. 1 ruang tamu.

(71)

Sarana yang dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali, selain ruangan sebagimana tersebut diatas, ditambah peralatan olahraga, sarana ibadah, dan alat administrasi seperti komputer dan lain sebagainnya.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. Perangkat pembelajaran meliputi absensi, lembar observasi, lembar penilaian dan soal tes, dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan menyesuaikan program pembelajaran.

2. Tindakan (Action)

(72)

a. Kegiatan Awal. (10 menit)

1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama.

2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran.

3) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan siswa dengan materi yang diajarkan.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “Mengungkapkan perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa dengan menggunkan bahasa sesuai dengan unggah-ungguh

b. Kegiatan Inti (50 menit)

1) Siswa diajak membaca teks wacana yang guru berikan tentang kegiatan sehari-hari.

2) Tanya jawab dari bacaan yang telah di baca sebelumnya

3) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan menggunakan bahasa Jawa yang sesuai dengan unggah-ungguh dari teks bacaan.

4) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang klasifikasi pengggunaan bahasa yang tepat, untuk anak-anak seumuran, lebih dewasa, dan lebih tua.

(73)

6) Guru dan siswa mengkoreksi penggolongan bahasa yang siswa tempel didepan kelas (elaborasi).

7) Guru mengklasifikasikan tugas anak dan menjelaskan mana yang sesuai dan mana yang tidak (Konfirmasi)

8) Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi dengan menulis dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggah-ungguh bahasa Jawa sesuai dengan gambar berseri, (elavuasi).

9) Siswa mendengarkan kesimpulan tentang pentingnya menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggah-ungguh (evaluasi)

c. Penutup (15 menit)

1) Bersama-sama siswa menentukan kesimpulan atau rangkuman hasil belajar bahasa Jawa hari ini.

2) Bertanya jawab tentang materi yang tes telah dipelajari 3) Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar dan semangat. 4) Membaca hamdallah dan salam untuk mentup pelajaran

(74)

Penialian pada siswa terdiri dari penilaian proses kerja yang dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa dan hasil belajar siswa yang dilakukan pada saat kegiatan inti.

3. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan terhadap siswa. Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus 1 adalah hasil observasi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukan hasil observasi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa selama pembelajaran yang akan diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Penulis sebagai pelaksana penelitian dan pengamatan saat mengajar dibantu oleh rekan guru yang bernama Siti Dawami. S.Pd, siklus ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata pelajaran bahasa jawa pada kelas II MI Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali 2014 dan dinilai dengan lembar pengamatan guru dalam Pelaksanaan Penelitian Siklus I (terlampir). 4. Refleksi (Reflection)

Dari hasil observasi, peneliti merefleksikan bahwa ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan penelitian tindakan penerapan metode membuat narasi menggunakan media gambar berseri pada mata pelajaran bahasa Jawa. Hambatannnya berupa:

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Daftar jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel,
Tabel 4.2. Keaktifan Siswa pada Siklus I
Tabel 4.3 Hasil kemampuan Siswa Menulis Narasi pada siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan kualifikasi usaha kecil serta Surat Ijin (SIUP) untuk menjalankan kegiatan usaha bidang

Banyuwangi Jalan Lingkar sisi utara Genteng (kawasan pelajar)). Kabupaten

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi.. Politeknik

Dalam hal ini, perusahaan berupaya menawarkan produk atau jasa yang berkualitas mumpuni agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya yang mempunyai usaha yang sama, karena

Penulisan laporan ini bertujuan untuk memberikan pemaparan tentang kegiatan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang dipelajari di kampus ke dalam dunia kerja

Laporan Tugas Akhir ini membahas tentang sistem akuntansi piutang usaha dan mengelola tagihan macet pelanggan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan isolat aktinomisetes dari sampel tanah asal Ternate yang memproduksi senyawa antimikroba, serta mengetahui hubungan kekerabatan

Pengelolaan usahatani ini pada spesifik lokasi lahan sawah tadah hujan di musim kemarau dapat dilakukan dengan memanfaatkan embung sebagai suplesi air untuk pengairan