• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Good Corporaten Governance, Pengendalian Internal dan Audit Internal terhadap Kecurangan (Fraud): Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dan PT. Dirgantara Indonesia (Persero).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Good Corporaten Governance, Pengendalian Internal dan Audit Internal terhadap Kecurangan (Fraud): Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dan PT. Dirgantara Indonesia (Persero)."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the effect of Good Corporate Governance, Internal Control, and Internal Audit on the Fraud. This research conducted at located on PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. and PT. Dirgantara Indonesia (Persero). The method used in this research is causal methods and the techniques of data collection through the interviews, questionnaires and literature studies. The hypothesis using the multiple regression analysis, T test, and F test with the total sample of 47 and the data then analysed by using SPPS 16.0 software. The results of the research show: 1) Good Coporate Governance have a significant negative effect on the fraud with a significance level 0,008< 0,05 , 2) Internal Control doesn’t have significant effect on the fraud but a negative direction with significance level 0,776 > 0,05, 3) Internal Audit does’t have significat effect on the fraud but a negative direction with significance level 0,325 > 0,05. The result simultaneously show that Good Corporate Governance, Internal Control and Internal Audit have a significant negative effect on the Fraud with the effect of 65,1% while the 34,9% is effect by other factors.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari Good Corporate Governance, Pengendalian Internal dan Audit Internal terhadap kecurangan (fraud). Penelitian dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan PT. Dirgantara Indonesia (Persero). Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian adalah metode kausal serta teknik pengumpulan data melalui wawancara, kuisioner dan penelitian kepustakaan. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda, uji T serta uji F dengan jumlah sampel sebanyak 47 dan data diuji dengan SPSS 16.0. Hail penelitian ini menunjukan bahwa : 1) Good Corporate Governance berpengaruh signifikan negatif terjadap kecurangan dengan tingkat signifikansi 0,008<0,05, 2) Pengendalian Internal tidak berpengaruh signifikan namun mempunyai arah yang negatif dengan tingkat signifikansi 0,776 > 0,05, 3) Audit Internal tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap kecurangan namun tetap mempunyai arah yang negatif dengan tingkat signifikansi 0,325 > 0,05. Hasil penelitian secara simultan menunjukan bahwa Good Corporate Governance, Pengendalian Internal dan Audit Internal secara bersama-sama berpengaruh signifikan negatif terhadap Kecurangan dengan dengan pengaruh yang cukup besar yaitu 65,1%, sedangkan 34,9% dipengaruhi oleh faktor lain.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA TULIS SKRIPSI... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1. Kajian Pustaka ... 9

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.2. Kecurangan (Fraud) ... 10

2.1.2.1. Pengertian Kecurangan (fraud) ... 10

2.1.2.2. Faktor Penyebab Kecurangan ... 12

2.1.2.3. Tipe Kecurangan ... 15

2.1.2.4. Unsur-unsur yang dapat Mencegah Kecurangan ... 17

2.1.3. Good Corporate Governance ... 18

2.1.3.1. Pengertian Good Corporate Governance ... 18

2.1.3.2. Tujuan Good Corprate Governance ... 19

2.1.3.3. Prinsip-Prinsip Dasar Good Corporate Governance .. 20

2.1.4. Pengendalian Internal ... 23

2.1.4.1. Pengertian Pengendalian Internal ... 23

2.1.4.2. Tujuan Pengendalian Internal ... 24

2.1.4.3. Komponen Pengendalian Internal ... 26

2.1.5. Audit Internal ... 30

2.1.5.1. Pengertian Audit Internal ... 30

2.1.5.2. Tujuan Audit Internal ... 32

2.1.5.3. Fungsi dan Tanggung Jawab Auditor Internal ... 32

2.1.5.4. Standar Profesional Audit Internal ... 34

2.2 Rerangka Pemikiran ... 41

2.3. Pengembangan Hipotesis ... 47

2.3.1. Pengaruh Implementasi Good Corporate Governance terhadap Kecurangan (Fraud)... 47

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

(Fraud) ... 48

2.3.3. Pengaruh Audit Internal terhadap Kecurangan(Fraud) ... 49

2.3.4. Pengaruh Good Coroprate Governance, Efektifitas Pengendalian Internal, dan Audit Internal terhadap Kecurangan (Fraud)... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

3.1. Objek Penelitian... 50

3.2. Populasi dan Sampel ... 50

3.2.1. Populasi Penelitian ... 50

3.2.2. Sampel Penelitian ... 51

3.2.3. Teknik Pengambilan Sampel ... 51

3.3. Metode Penelitian ... 51

3.4. Jenis dan Sumber data ... 52

3.4.1. Jenis Data ... 52

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.5. Operasional Variabel dan Skala Pengukuran ... 54

3.6. Teknik Analisis Data ... 58

3.6.1. Analisis Validitas dan Reliabilitas ... 58

3.6.2. Uji Asumsi Klasik ... 59

3.6.2.1.Uji Normalitas ... 59

3.6.2.2.Uji Multikolinearitas ... 60

3.6.2.3. Uji Heteroskedatisitas ... 60

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

3.6.3.1. Analisis Regresi Berganda ... 61

3.6.3.2. Analisis Korelasi Berganda ... 63

3.6.3.3. Analisis Uji F (Uji Simultan) ... 64

3.6.3.4. Analisis Uji t (Uji Parsial) ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 6 7 4.1. Hasil Penelitian ... 67

4.1.1. Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 68

4.1.1.1. Uji Validitas ... 68

4.1.1.1. Uji Reliabilitas ... 72

4.1.2. Regresi Linier Berganda : Good Coporate Governance (X1), Pengendalian Internal (X2), dan Audit Internal (X3) terhadap Kecurangan (Fraud) (Y) ... 73

4.1.3. Uji Asumsi Klasik ... 73

4.1.3.1. Uji Normalitas Data ... 73

4.1.3.2. Uji Heteroskedastisitas ... 75

4.1.3.3.Uji Multikolinieritas ... 76

4.1.4. Persamaan Regresi Linier Berganda ... 80

4.1.5. Analisis Korelasi Pearson Product Moment ... 82

4.1.6. Analisis Koefisien Determinasi ... 83

4.1.7. Pengujian Hipotesis ... 84

4.1.7.1. Uji Parsial (Uji t) ... 84

4.1.7.2. Uji Simultan (Uji F) ... 88

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha 4.2.1. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kecurangan

(Fraud) ... 90

4.2.2. Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kecurangan (Fraud) 4.2.3. Pengaruh Audit Internal terhadap Kecurangan (Fraud) ... 91

4.2.4. Pengaruh Good Corporate Governance, Pengendalian Internal dan Audit Internal terhadap Kecurangan (Fraud) ... 92

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 94

5.1. Simpulan ... 94

5.2. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN ... 101

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Fraud Triangle ... 13

Gambar 2 Model Rerangka Pemikiran... 46 Gambar 3 Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scatterplot... 75 Gambar 4 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Good Coporate

Governance (X1)... 85

Gambar 5 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Pengendalian Internal

(X2) ... 86

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Variabel, Dimensi, Pertanyaan dan Skala Pengukuran ... 55

Tabel II Pendoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 63

Tabel III Hasil Penyebaran Kuesioner ... 67

Tabel IV Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Good Corporate Governance (X1) ... 68

Tabel V Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal (X2) ... 70

Tabel VI Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Audit Internal (X3) ... 70

Tabel VII Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kecurangan (Fraud) (Y)71 Tabel VIII Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 72

Tabel IX Hasil Uji Normalitas ... 74

Tabel X Hasil Nilai VIF Uji Multikolinieritas ... 76

Tabel XI Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi ... 77

Tabel XII Nilai Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 81

Tabel XIII Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 81

Tabel XIV Analisis Koefisien Determinasi ... 82

(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha Tabel XVI Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t) ... 84

(11)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Kuisioner ... 101

Lampiran B Daftar Pertanyaan Kuisioner ... 105

Lampiran C Hasil Output Uji SPSS... 109

Lampiran E Critical Values Uji t dan F ... 118

Lampiran D Surat Persetujuan Penelitian PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ... 120

Lampiran E Surat Persetujuan Penelitian PT. Dirgantara Indonesia (Persero) ... 121

(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semua organisasi, apapun jenis, bentuk, skala operasi dan kegiatannya memiliki risiko terjadinya fraud atau kecurangan. Fraud atau kecurangan tersebut, selain memberi

keuntungan bagi pihak yang melakukannya, membawa dampak yang cukup fatal, seperti misalnya hancurnya reputasi organisasi, kerugian organsisasi, kerugian

keuangan Negara, rusaknya moril karyawan serta dampak negatif lainnya. (akuntansibisnis.wordpress.com, 2010)

Fraud adalah suatu penyimpangan atau perbuatan yang melanggar hukum (illegal

act) yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu misalnya menipu atau

memberi gambaran keliru epada pihak-pihak lain dari dalam maupun luar organisasi.

Kecurangan dirancang untuk mendapatkan keuntungan baik pribadi maupun kelompok yang memanfaatkan peluang secara tidak jujur, yang secara langsung ataupun tidak langsung merugikan pihak lain (Karyono, 2013). Laporan The

Association Certified Fraud Examiners (ACFE) 2010 berdasarkan data dari 1843

kasus fraud yang terjadi di seluruh dunia antara Januari 2008 sampai dengan Desember

2009, kasus fraudulent financial reporting yang tidak lebih dari 5% kasus tetapi menyebabkan kerugian terbesar sejumlah $4 million (www.berita.upi.edu, 2011).

Fraud dapat muncul kapan saja di dalam suatu perusahaan, fraud yang ada di

(13)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha para pihak di dalam perusahaan. Fraud bukan hanya berpeluang terjadi oleh orang

dalam suatu institusi tetapi di tengah arus globalisasi yang semakin deras, teknologi informasi yang mudah diakses dan diaplikasikan oleh masyarakat, fraud bisa dialami

oleh institusi yang dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan atau mitra bisnis perusahaan (Andi Suruji, 2007).

Seperti menurut Amin Widjaja Tunggal (2008) pada dasarnya terdapat dua tipe

kecurangan, yaitu eksternal dan internal. Orang-orang yang memiliki akses ke aktiva korporat dan mengetahui pengendalian intern dan akuntansi, atau yang memainkan

peran manajemen adalah posisi yang paling baik untuk melakukan kecurangan keuangan terhadap perusahaan. Dalam PwC Global Economic Crime Survey 2014

setelah dilakukan survey terhadap respoden yaitu perusahaan yang pernah mengalami kasus fraud dikatakan bahwa 56 % melaporkan pelaku utama fraud adalah pihak internal dan 40% melaporkan pelaku utama fraud adalah eksternal (www.pwc.com,

2014).

Tingginya intesitas praktik kecurangan, penipuan, dan penggelapan yang

terjadi pada suatu intitusi publik maupun privat dari segala modusnya mengharuskan perusahaan untuk melakukan penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan meluas pada semua lapisan (Eka Ariaty Arfah, 2011). Seperti menurut

Haryanto Sahari dkk. (2007) manajemen good coprorate governance dirancang dalam rangka, antara lain, mengeliminasi atau setidaknya menekan kemungkinan terjadinya

fraud.

Good corporate governance merupakan suatu prinsip dasar pengelolaan

perusahaan secara transaparan, akuntabel, dan adil sesuai dengan aturan etika yang

(14)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha corporate governance ada prinsip-prinsip dasar yang mengembangkan kode etik dan

prinsip lain untuk menghindarkan dari kejahatan yang bertentangan dengan hukum, prinsip tersebut diantaranya transparansi, akuntabilitas, kewajaran, integritas dan

partisipasi. Berbagai prinsip good corporate governance tersebut bila diterapkan akan dapat mencegah kecurangan (fraud) karena prinsipnya bukan saja mengembangkan kode etik dan prinsip untuk menghindarkan kejahata yang berkaitan dengan hukum,

tetapi menyangkut pula tentang keterbukaan, tidak diskriminatif, tanggung jawab yang jelas, dan media kontrol masyarakat.

Sejalan dengan pendapat Karyono, Andi Suruji (2007) mengungkapkan dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, maka suatu lembaga diharapkan

tumbuh dan berkembang secara sehat, terhindar dari segala macam praktik kecurangan, penipuan, penggelapan, baik yang dilakukan oleh pihak dalam maupun pihak luar perusahaan. Untuk menunjang terselenggaranya prinsip tata kelola yang

baik diperlukan pula suatu sistem pengendalian internal memadai yang diterapkan dalam suatu instansi. (Rizke Wiliyanti dkk. , 2013).

Menurut American Institute of Certified Public Accountants-AICPA (Sawyers et al., 2005) pengertian pengendalian internal adalah kontrol internal yang berisi

rencana organisasi dan semua metode yang terkoordinasi dan pengukuran-pengukuran

yang diterapkan di perusahaan untuk mengamankan aktiva, memeriksa akurasi dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong

ketaatan terhadap kebijakan manjerial yang telah ditetapkan.

Kecurangan (fraud) umumnya dilakukan karena adanya kesempatan dan peluang yang muncul akibat lemahnya pengendalian intern dalam perusahaan. Sistem

(15)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha tindakan yang merugikan perusahaan, karena tindakan yang mereka lakukan tidak

terdeteksi oleh siapapun. Sebaliknya, jika semakin baik pengendalian intern dalam perusahaan maka tindakan kecurangan akuntansi akan sulit dilakukan, karena setiap

kegiatan yang mereka lakukan telah dibatasi dan dikelola sebatas pada tanggung jawab mereka masing-masing terhadap tugasnya. Sehingga setiap kegiatan akan dikontrol oleh bagian lain, jika terjadi kecurangan, maka pihak lain akan mengetahuinya,

sehingga setiap orang yang memiliki niat melakukan kecurangan dapat dicegah (Rizki Zainal, 2013). Seperti menurut Vani Adelin dan Eka Fauzihardani (2013) tindakan

kecurangan dapat dipengaruhi oleh adanya sistem pengendalian internal dan monitoring oleh atasan. Pengendalian internal yang efektif mengurangi

kecenderungan kecurangan akuntansi.

Tidak semua pengendalian di organisasi efektif untuk melawan fraud, mekanisme pengendalian yang dilakukan oleh audit internal dinilai oleh CFEs sebagai

pengendalian yang sangat penting. (www.berita.upi.edu, 2011). Sejalan dengan pendapat Ratliff dalam Enny Prayogo (2012) agar pengendalian internal dapat berjalan

dengan efektif diperlukan orang atau bagian yang independen untuk melaksanakan pemeriksaan atas berbagai aktivitas internal perusahan. Bagian tersebut dinamakan dengan Auditor Internal. Untuk mengatasi potensi timbulnya kecurangan, audit

internal diperlukan keberadaannya di dalam perusahaan.

Audit internal menurut IIA (Institute of Internal Auditors) dalam Sawyer et al.

(2005) didefinisikan sebagai fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk

(16)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha sesuai dengan yang seharusnya. Untuk itu audit internal perlu melakukan pemeriksaan,

penilaian dan mencari fakta atau bukti guna memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen untuk ditindak lanjuti temuan auditor, salah satunya adalah kecurangan

(fraud). Standar audit internal 1200 menghubungkan keahlian auditor internal dengan

fraud, yaitu bahwa auditor internal harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk

mengevaluasi risiko terjadinya kecurangan serta mengevaluasi apa yang telah

dilakukan organisasi untuk mengurangi kecurangan (IIA, 2012).

Seperti menurut Deddy S Koesmana dkk. (2007) upaya mengurangi terjadinya

fraud dalam suatu organisasi yang merupakan tugas dan tanggung jawab auditor

internal untuk mendeteksi fraud sedini mungkin sebelum membawa dampak yang

lebih buruk dalam suatu organisasi. Pendeteksian fraud dapat dilakukan pada saat menjalankan kegiatan internal auditing dengan cara memfokuskan diri pada area-area yang memiliki risiko tinggi terjadinya fraud seperti transaksi kas, rekonsiliasi bank,

proses pengadaan, penjualan, dan lain-lain.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi good

corporate goveranance, pengendalian internal dan audit internal berpengaruh terhadap

kecurangan. Ketika implementasi good corporate governance, pengendalian internal dan audit internal dijalankan dengan baik dan efektif dalam suatu perusahaan maka

dapat menurunkan tingkat kecurangan (fraud) dalam suatu perusahaan. Dengan kata lain implemntasi good corporate governance, pengendalian internal dan audit internal

merupakan suatu alat untuk mencegah dan meminimalisir kecurangan (fraud).

Penelitian yang dilakukan oleh Gusnardi (2012) dan Rizke Wiliyanti dkk. (2013) juga menunjukan hasil serupa yang mengatakan bahwa efektivitas pengendalian

(17)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha kecurangan dalam suatu instansi. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Zuraidah,

et.al (2012) dan Fitriatil Husna (2013) dimana prosedur pengendalian internal dan tata

kelola akan menurunkan tingkat kecurangan. Dan penelitian yang dilakukan oleh Lisa

Amalia Herman (2013) yang berjudul pengaruh keadilan organisasi dan sistem pengendalian internal terhadap kecurangan menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan sistem pengendalian internal yang efektif akan menurunkan tingkat

kecurangan.

Atas dasar pemikiran dan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan

menganalisis permasalahan ini jauh lebih dalam, penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Rizke Wiliyanti dkk. (2013) dengan judul

pengaruh tata kelola pemerintahan, efektifitas pengendalian internal dan peran aditor internal terhadap tingkat kecurangan dengan hasil menunjukan bahwa variabel pengendalian internal, variabel peran auditor internal dan tata kelola pemerintahan

memiliki pengaruh signifikansi negatif terhadap tingkat kecurangan sedangkan variabel tidak memiliki pengaruh terhaap tingkat kecurangan. Penulis ingin menguji

kembali apakah dengan teori yang sama, lokasi yang berbeda yaitu di BUMN dan waktu yang berbeda akan memberikan hasil penelitian yang sama.

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Apakah implementasi Good Corporate Governance, pengendalian internal, dan

audit internal secara parsial berpengaruh negatif terhadap kecurangan (fraud) ? 2. Apakah implementasi Good Corporate Governance, pengendalian internal, dan

(18)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data perusahaan yang berhubungan dengan Good Corporate Governance, pengendalian internal, dan audit

internal untuk mengurangi tingkat kecurangan sehingga data tersebut akan diolah untuk mendapatkan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk menguji dan menganalisis apakah teradapat pengaruh negatif Good Corporate Governance, pengendalian internal, dan audit internal secara pasrial

terhadap kecurangan (fraud).

2. Untuk menguji dan menganalisis apakah teradapat pengaruh negatif Good

Corporate Governance, pengendalian internal, dan audit internal secara simultan

terhadap kecurangan (fraud).

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat bagi akademisi

Bagi akademisi penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti lain yang akan membahas permasalahan dan isu tentang fraud serta pentingnya audit internal, pengendalian internal dan Good Corporate

Governance untuk menurunkan dan mencegah tingkat fraud (kecurangan) di

dalam suatu perusahaan.

2. Manfaat bagi praktisi

Bagi praktisi penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan saran mengenai pentingnya pentingnya pelaksanaa audit internal, penerapan

(19)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha mencegah tingkat kecurangan (fraud) di dalam suatu perusahaan sehingga dapat

(20)

94 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis mengenai good corporate governance, pengendalian internal dan audit internal terhadap

kecurangan (fraud) di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dan PT. Dirgantara Indonesia (Persero) selama periode September 2014 sampai Oktober 2014 didapatkan

hasil dari hasil analisa dan perhitungan melalui uji regresi berganda dan uji parsial (uji T) dan uji simultan (uji F) yang telah dilakukan tentang “Pengaruh Good Corporate

Governance (X1), Pengendalian Internal (X2), dan Audit Internal (X3) berpengaruh

signifikan terhadap Kecurangan (Fraud) (Y)”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Good Corporate Governance (X1) berpengaruh signifikan negatif terhadap Kecurangan (Fraud) (Y), dengan persentase pengaruh sebesar 47,62%;

2. Pengendalian Internal (X2) tidak berpengaruh signifikan namun tetap mempunyai arah negatif terhadap Kecurangan (Fraud) (Y) dengan persentase pengaruh sebesar 4,68%;

3. Audit Internal (X3) tidak berpengaruh signifikan namun tetap mempunyai arah negatif terhadap Kecurangan (Fraud) (Y) dengan persentase pengaruh sebesar

(21)

Bab V Simpulan dan Saran 95

Universitas Kristen Maranatha 4. Secara simultan, Good Corporate Governance (X1), Pengendalian Internal (X2),

dan Audit Internal (X3) berpengaruh signifikan negatif terhadap Kecurangan (fraud) (Y), dengan total persentase pengaruh sebesar 65,1%, sedangkan sisanya

sebesar 34,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati di dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Setelah menguraikan pembahasan dan kesimpulan penelitian terhadap PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dan PT. Dirgantara Indonesia (Persero) penulis mencoba untuk mengemukakan saran yang dapat digunakan untuk dijadikan bahan

pertimbangan bagi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dan PT. Dirgantara Indonesia (Persero) dalam meningkatkan good corporate governance, pengendalian internal dan audit internal untuk mengurangi tingkat kecurangan (fraud) yang ada didalam

perusahaan. Adapun saran yang diberikan sebagai berikut:

1. Kepada setiap bagian didalam perusahaan agar lebih menjalankan prinsip-prinsip

good corporate governance yang ada, dan melakukan assesment good corporate

governance secara berkala untuk memperoleh keyakinan apakah good corporate

governance yang diterapakan perusahaan telah dijalanakan dan diimplemntasikan

dengan memadai dan baik, dengan good corporate governance yang baik maka kecurangan dapat ditekan serendah mungkin.

2. Kepada setiap pihak didalam perusahaan terutama bagian audit internal agar melakukan pengendalian internal secara bersama-sama didalam perusahaan, sehingga kesempatan (opportunity) untuk melakukan kecurangan sangat kecil dan

(22)

Bab V Simpulan dan Saran 96

Universitas Kristen Maranatha 3. Kepada pihak audit internal agar mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya

dalam melakukan berbagai aktivitas pemeriksaan yang dilakukan agar dapat mencegah atau mendeteksi secara dini kecurangan yang ada, sehingga kecurangan

yang ada di perusahaan dapat dikurangi dengan maksimal.

4. Dikarenakan dalam penelitian ini ada 2 variabel yang tidak berpengaruh signifikan, untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel lain sebagai objek

penelitian seperti budaya organisasi, ketaatan akuntansi, whistle blower, dan faktor lainnya yang mempengaruhi kecurangan didalam perusahaan agar penelitian lebih

bisa menggambarakan faktor apa saja yang punya pengaruh besar dalam meminimalkan kecurangan.

5. Untuk penelitian selanjutnya, sampel dapat diperluas tidak dikhususkan dalam lingkup audit internal misalkan seluruh bagian didalam perusahaan (manajer, karyawan) karena pada dasarnya semua pihak didalam perusahaan mempunyai

(23)

97 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adelin, Vani dan Eka Fauzihardani. (2013). Pengaruh Pengendalian Internal, Ketaaatan pada Aturan Akuntansi dan Kecenderungan Kecurangan Terhadap Perilaku Tidak Etis.Jurnal Wahana Riset Akuntansi, 1 (2) Oktober, hal. 259-276.

Arens, Alvin A., Elder Randal J., dan Beasley Mark S. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi kedua belas. (Diterjemahkan oleh: Herman Wibowo), Penerbit Erlangga, Jakarta.

Arfah, Eka Ariaty. (2011). Pengaruh Penerapan Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan Fraud Pengadaan Barang Dan Implikasinya Pada Kinerja Keuangan (Studi pada Rumah Sakit Pemerintah Dan Swasta di Kota Bandung). Jurnal investasi, 7 (2) Desember, hal. 137-153.

Arikunto, Suharsimi (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Bhuono, Agung Nugroho. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Gusnardi, (2012). Peran Komite Audit, Pengendalian Internal, Audit Internal, dan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Dalam Pencegahan Kecurangan. Jurnal Ekuitas, 15 (1) Maret, hal. 130 – 146.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Kesatu. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hery. (2010.) Potret Profesi Audit Internal (Di Perusahaan Swasta & BUMN Terkemuka. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Hermiyetti. (2010). Pengaruh Penerapan Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan Fraud Pengadaan Barang. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia,14 (2) Jakarta.

Herman, Lisa Amalia. (2013). Pengaruh Keadilan Organisasi Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kecurangan (Studi Empiris Pada Kantor Cabang Utama Bank Pemerintah Di Kota Padang). Artikel Ilmiah, 1 (1) Padang.

(24)

98 Universitas Kristen Maranatha Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2012). Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Jogiyanto, Hartono (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Karyono. (2013). Forensic Fraud. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Koesmana, Deddy S., Krsitiawan Humbul, dan Rizki Ahmad . (2007). Peran Audit Internal Dalam Mencegah dan Mendeteksi Terjadinya Fraud menurut Standar Profesi. Economic Review and Accounting Review. 2 (1), hal. 59-71.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesional Audit Internal. Jilid 1. Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta.

Kumaat, Valarey G. (2011). Internal Audit. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Martantya, Daljono. (2012). Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Melalui Faktor Risiko Tekanan Dan Peluang. Journal of Accounting. 2 (2) Semarang, hal.1-12.

Prayogo, Enny. (2012). Pengaruh Audit Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan: Studi Kasus pada Pt. Pindad (Persero) Bandung. Skripsi. Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Pwc. (2014). Global Economic Survey. http://www.pwc.com/gx/en/economic-crime-survey/ pada tanggal 19 september 2014.

Rahmat, Kriyantono. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sahari, Haryanto dan Dudi M Kurniawan (2007). Peran Akuntan dalam Mendeteksi dan Mencegah Fraud. Economic Review and Accounting Review, 2 (1), hal. 35-58

Saptapradipta, Patricia. (2014). Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance.

(25)

99 Universitas Kristen Maranatha Sihombing, Kennedy Samuel dan Shiddiq Nur Rahardjo. (2014). Analisis Fraud Diamond Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012. Journal of Accounting, 3 (2), hal. 1-12.

Simbolon, Harry Andrian. (2010). Mengupas Seluk Beluk Fraud dan Cara Mengatasinya. Bussiness & Accounting, 22 Desember 2010. Diakses dari http://akuntansibisnis.wordpress.com/2010/12/22/mengupas-seluk-beluk-fraud-dan-cara-mengatasinya/ pada tanggal 16 September 2014.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset. Penerbit Alfabeta, Bandung. Suruji, Andi (2007). Fraud . Economic Review and Accounting Review, 2 (1),

hal. 5-9.

Tuanankotta, Theodorus.M. (2007). Akuntansi Forensik dan Audit Investigasi Seri Departemen akuntansi. Penerbit FE UI, Jakarta.

Tugiman, Hiro. (2005). Pandangan Baru Internal Auditing. Jilid 5. Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius, Yogyakarta. Tunggal. Amin Widjaya. (2005). Internal Auditing (Suatu Pengantar). Harvindo,

Jakarta.

Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Audit Kecurangan (suatu pengantar) Edisi Pertama. Harvarindo, Jakarta.

Tunggal, Amin Widjaja,. (2008). Memahami Internal Auditing. Harvarindo, Jakarta.

(26)

100 Universitas Kristen Maranatha Wiliyanti, Rizke., Ria Nelly Sari., dan Edvan Darlis. (2013). Pengaruh Tata Kelola Pemerintahan, Efektivitas Pengendalian Internal, dan Peran Auditor Internal Terhadap Tingkat Kecurangan (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kuantan Singingi). Jurnal Online Mahasiswa Universitas Riau, 1 (1) Riau.

Wilopo. (2008). Pengaruh Pengendalian Internal Birokrasi Pemerintah dan Perilaku Tidak Etis Birokrasi Terhadap Kecurangan Akuntansi di Pemerintahan: Persepsi Auditor Badan Pemeriksa Keuangan. Jurnal Ventura, 11 (1) April.

Yuniarti, Rozmita Dewi. 2011. Mendeteksi Fraudulent (Penipuan) Pelaporan Keuangan. http://berita.upi.edu/2011/12/09/mendeteksi-fraudulent-penipuan pelaporankeuangan/ pada tanggal 11 September 2014.

Zainal, Rizky. (2013). Pengaruh Efektivitas Pengendalian Intern, Asimetri Informasi dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Fraud). Artikel Ilmiah, 1 (3) Padang.

Zuraidah et al. (2012). The Effect of Internal Control Procedures and Good Governance on Fraud Incidents in Government Agencies.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan perusahaan farmasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian dimana Return on Equity sebagai ukuran

Jelaskan mengenai proyeksi peta berdasarkan bidarlg proyeksiyang digunakan beserta gambar?. Buatlah sebuah judul penelitian studi kasus tentang GlS, jelaskan mengenai

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi vitamin C terhadap kadar asam urat serum setelah berolahraga pada mahasiswa Fakultas

Konsentrasi minyak jarak dalam formula sabun memberikan pengaruh terhadap perubahan sifat fisiko kimia sabun transparan yang dihasilkan seperti kadar air, kadar alkali bebas,dan

This finding was in line with the motivational study by Liu (2007) on Chinese stu dents‟ motivation to learn English at the college level where she found that the

Beberapa Faktor Risiko Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Kecamatan Nanga Ella Hilir Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat.. Faktor-Faktor

2. Puppet showgames dengan tokoh “Sopo Jarwo” yang berfungsi untuk menarik perhatian siswa sekolah dasar. Dialog dalam games ini menjelaskan. tentang waktu sarapan,

Data mentah pengukuran pH, berat kering, total asam dan berat kering... Kopi