• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Redesain Gereja Katedral St. Maria Palembang dengan Tema "Maria".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Redesain Gereja Katedral St. Maria Palembang dengan Tema "Maria"."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

(2)

ABSTRAK

(3)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ...3

1.3 Rumusan Masalah ...4

1.4 Ide Gagasan ... 4

1.5 Tujuan Perancangan ... 4

1.6 Manfaat Perancangan ...5

1.7 Ruang Lingkup Perancangan ...5

1.8 Sistematika Penulisan ...6

BAB II ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK/ KESUKUPAN PALEMBANG DAN KONGREGRASI SCJ (IMAM-IMAM HATI KUDUS YESUS) 2.1 Pengertian Gereja... 7

2.2 Pengaturan Ruang Pada Gerejea ... 9

2.2.1 Pengaturan Ruang (Interior) Dalam Gereja...10

2.2.2 Pengaturan Ruang Khusus Yang Menyatu Pada Gereja...19

2.3 Prisnsip Arsitektur Gotik ...21

2.4 Ergonomi ...29

2.5 Sejarah Keuskupan Agung Palembang...31

2.6 Sejarah Kongregrasi SCJ ...34

(4)

2.8 Studi Banding...38

2.8.1 Gereja Katedral St.Petrus Bandung...38

2.8.2 Gereja Katedral Jakarta………...46

BAB III OBJEK PERANCANGAN 3.1 Definisi Objek ... 54

3.2 Sejarah Gereja Katedral St. Maria... 54

3.2.1 Sejarah Singkat Gereja Katedral St.Maria...54

3.2.2 Bangunan Gereja Katedral St.Maria...55

3.2.2 Perkembangan Gereja dan Katedral St.Maria...56

3.3 Analisa Site ... ... 57

3.3.1 Pemilihan Site ... 61

3.3.2 Analisa Bangunan ...61

3.4 Struktur Organisasi... 77

3.5 Flow Activity User ... 78

3.6 Kebutuhan Ruang ... 78

3.7 Tabel Kbutuhan Ruang ... 79

(5)

3.9 Bubble Diagram ... 83

BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4.1 Ide Implementasi Tema dan Konsep...84

4.1.1 Mengenal Lebih Dalam Tema “Maria”...84

4.1.2 Konsep Bentuk...85

4.1.3 Konsep Warna ...86

4.1.4 Konsep Material ...88

4.1.5 Konsep Pencahayaan ...89

4.2 Perancangan Ruang………... 91

4.2.1 Denah Layout General Lantai 1…………...91

4.2.2 Denah Layout General Lantai 2…...95

4.2.3 Area Altar...96

4.2.4 Area Panti Umat...100

BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan………...101

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Altar ... ... 11

Gambar 2.2 Altar Compliment... 12

Gambar 2.3 Mimbar ... 13

Gambar 2.4 Mimbar ... 13

Gambar 2.5 Tahta Imam... 14

Gambar 2.6 Bejana Baptis... 15

Gambar 2.7 Ruang Pengakuan Dosa... 15

Gambar 2.8 Tabernakel... 16

Gambar 2.9 Tabernakel ... 16

Gambar 2.10 Panti Umat... 17

Gambar 2.11 Tempat Koor dan Organis... 17

Gambar 2.12 Lukisan Altar... 18

Gambar 2.13 Lukisan Ceiling... 18

Gambar 2.14 Sakristi... 19

Gambar 2.15 Lorong Gereja... 20

Gambar 2.16 Menara Lonceng... 21

Gambar 2.17 Ciri Desain Gotik Perancis... 22

Gambar 2.18 Pointed Arched... 23

Gambar 2.19 Traceired Window ... 23

Gambar 2.20 Catedral of Notre Dome, Perancis... 23

Gambar 2.21 English Style Rib Vault... 24

Gambar 2.22 Cantebury Catedral (England) ... 24

Gambar 2.23 Saint Gudule, Brussels... 25

(7)

Gambar 2.25 Cologne Catedral Germany... 28

Gambar 2.26 Cologne Catedral Gernmany... 28

Gambar 2.27 Gorgoyle... 28

Gambar 2.28 Kolom Besar dan tinggi Pada Bangunan Berarsitektur Gotik... 29

Gambar 2.29 Flying Butress... 29

Gambar 2.30 Pointed Arched... 30

Gambar 2.31 Rib Vault... 30

Gambar 2.32 Stainled Glass ... 31

Gambar 233 Stainled Glass... 31

Gambar 2,34 Ergonomi Area Air Suci dan Storage Bacaan... 31

Gambar 2.35 Ergonomi Area Duduk Umat... 32

Gambar 2.36 Ergonomi Sikap Duduk Pria dan Wanita... 32

Gambar 2.37 Lambang Keuskupan Agung Palembang... 33

Gambar 2.38 Leon Dehon (1908)... 36

Gambar 2.39 Santa Perawan Maria... 38

Gambar 2.40 Tampak Depan Gereja Katedral Bandung... 40

Gambar 2.41 Area Masuk Samping Gereja Katedral Bandung... 41

Gambar 2.42 Pintu Masuk Gereja ... 41

Gambar 2.43 Area Air Suci... 42

Gambar 2.44 Lorong Masuk Gereja... 42

Gambar 2.45 Altar... 43

Gambar 2.46 Detail Kursi Umat... 43

Gambar 2.47 Area Imam Ruang Pengakuan Dosa ... 44

Gambar 2.48 Ruang Pengakuan Dosa... 44

Gambar 2.49 Area Koor dan Organis... 45

(8)

Gambar 2.51 Patung dan Area Berdoa... 46

Gambar 2.52 Bejana Baptis... 46

Gambar 2.53 Area Patung dan Berdoa... 47

Gambar 2.54 Mimbar... 48

Gambar 2.55 Detail Jendela... 48

Gambar 2.56 Tampak Katedral Jakarta…... 49

Gambar 2.57 Pintu Masuk Gereja Katedral Jakarta ... 49

Gambar 2.58 Detail Kursi Area Panti Umat... 50

Gambar 2.59 Bejana Baptis………... 51

Gambar 2.60 Area Air Suci... 51

Gambar 2.61 Altar………... 51

Gambar 2.62 Tahta Uskup... ... 52

Gambar 2.63 Mimbar... 52

Gambar 2.64 Detail Ceiling... 53

Gambar 2.65 Detail Ceiling... 53

Gambar 2.66 Tahta Patung Maria……... 54

Gambar 2.67 Sistem Pencahayaan…. ... 54

Gambar 3.1 Area Tempat Air Suci dan Storage Buku ... 62

Gambar 3.2 Panti Umat Tampak Atas Belakang ... 63

Gambar 3.3 Kursi Umat (1 baris untuk 6 orang dewasa)... 63

Gambar 3.4 Kursi Umat Tambahan... 63

Gambar 3.5 Tampak Dari Depan Lorok Perarakan Masuk ke Altar... 64

Gambar 3.6 Altar... 65

Gambar 3.7 Detail Meja Altar ... 65

Gambar 3.8 Tabernakel... 66

(9)

Gambar 3.10 Mimbar... 67

Gambar 3.11 Meja Persembahan... 67

Gambar 3.12 Area Berlutut Panti Imam ... 68

Gambar 3.13 Tahta Uskup... 68

Gambar 3.14 Kursi Tahta Uskup... 69

Gambar 3.15 Area Doa dan Patung Bunda Maria... 69

Gambar 3.16 Area Doa dan Patung Yesus dan Patung Yoseph... 70

Gambar 3.17 Ruang Pengakuan Dosa (Umat) ... 70

Gambar 3.18Ruang Pengakuan Dosa (Imam)... 71

Gambar 3.19 Pintu Masuk Ruang Pengakuan Dosa dan Patung Simulasi Jalan Salib ...71

Gambar 3.20 Tampak Samping Area Paduan Suara dan Organis... 72

Gambar 3.21 Tampak Samping Area Organis... 72

Gambar 3.22 Tampak Depan Area Organis ... 73

Gambar 3.23 Bejana Baptis... 73

Gambar 3.24 Kaca Patri... 74

Gambar 3.25 Tangga ke Lantai 1(1)... 74

Gambar 3.26 Tangga ke Lantai 1 (2)... 74

Gambar 3.27 Tangga ke Lantai 1... 75

Gambar 3.28 Kaca Patri ... 75

Gambar 3.29 Tampak Samping Area Duduk Umat Lantai 1... 75

Gambar 3.30 Tampak Belakang Area Duduk Umat Lantai 1... 76

Gambar 3.31 Kaca Patri Salib ... 77

Gambar 3.32Struktur Organisasi Gereja... 78

Gambar 3.33 Zoning Blocking Lantai Dasar... 81

(10)

Gambar 3.35 Bubble Lantai Dasar... 83

Gambar 3.36 Buble Diagram Lantai 1... 83

Gambar 4.1 Diagram penjabaran Tema “Maria” ... 84

Gambar 4.2 Bentuk-Bentuk Dasar Tema Maria ...85

Gambar 4.3 Gereja bertema Simplicity Gothic dengan Nuanasa Hangat...85

Gambar 4.4 Palette Warna Hangat...86

Gambar 4.5 Palette Warna Grey dan Putih... 86

Gambar 4.6 Warna Merah dan Putih Lambang Simbol Mawar Maria... 87

Gambar 4.7 Perkiraan perpaduan warna hangat dan warna stylegotik... 87

Gambar 4.8 Material...88

Gambar 4.9 Pendant Lamp... 89

Gambar 4.10 Wall Lamp... 89

Gambar 4.11 Room with Indirect Lamp... 90

Gambar 4.12 Ceiling with Lamp... 91

Gambar 4.13 Denah Layout General ... 91

Gambar 4.14 Tampak Area Masuk Gereja...92

Gambar 4.15 Display Patung St.Maria………...93

Gambar 4.16 Display Patung St.Maria...94

Gambar 4.17 Desain Pintu Pada Gereja... 94

Gambar 4.18 Denah Layout General Lantai 2...95

Gambar 4.19 Perspektif Lantai 2... 95

Gambar 4.20 Perspektif Altar Material...96

Gambar 4.21 Perspektif Altar... 97

Gambar 4.22 Kursi Uskup... 97

Gambar 4.23 Treatmen Dinding Area Uskup... 97

(11)

Gambar 4.25 Meja Altar... 98

Gambar 4.26 Jendela... 99

Gambar 4.27 Dinding Tabernakel... 99

Gambar 4.28 Kursi Panti Umat... 100

DAFTAR TABEL Gambar 3.31 Tabel Analisi Site Gereja Katedral St.Maria... 61

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perancangan

Gereja merupakan fasilitas pendukung kebutuhan manusia dalam mendekatkan diri dan beribadah kepada Tuhan. Gereja menjadi komunitas, wadah, dan sarana yang dimanfaatkan manusia khususnya yang beragama Kristiani untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, walaupun pada hakekatnya manusia dapat mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa dimana saja dan kapan saja.

Di Indonesia sendiri, orang pertama yang menjadi Katolik adalah orang Maluku pada tahun 1534. Ketika itu pelaut-pelaut Portugis baru menemukan pulau-pulau rempah yaitu Maluku salah satunya dan bersamaan dengan para pedagang dan serdadu-serdadu, para imam Katolik juga datang untuk menyebarkan Injil. Salah satu pendatang di Indonesia itu adalah Santo Fransikus Xaverius, yang pada tahun 1546 sampai 1547 datang mengunjungi pulau Ambon,Saparua dan Ternate.

Kemudian datanglah serikat niaga VOC dari Belanda yang akhirnya mengambil alih kekuasaan politik di Indonesia. Para penguasa VOC beragama Protestan, maka mereka mengusir imam-imam Katolik yang berkebangsaan Portugis dan menggantikan mereka dengan pendeta-pendeta Protestan dari Belanda. Banyak umat Katolik yang kemudian menjadi Protestan saat itu.

(13)

2

membawahi para imam Katolik). Pada waktu itu Palembang dibagi menjadi dua daerah misi yakni Talang Semut yang merupakan tempat tinggal orang Belanda (high life) dan Talang Jawa yang merupakan tempat tinggal orang Cina dan Jawa.

Pada masa Paskah Tahun 1925, Palembang mendapat hadiah seorang pastor yang didatangkan dari Belanda yaitu Pastor M. Neilen, SCJ. Karena gereja Talang Jawa tak lagi mampu menampung umat Katolik maka dibangun lagi sebuah gereja baru di Talang Jawa (Gereja Hati Kudus) tepatnya pada tahun 1932. Pada tahun 1939 prefektur Bengkulu diangkat menjadi Vikariat Palembang dan Mgr. H. M. Mekkelholt, SCJ menjadi prefekturnya. Beliau menjadi Vikaris Apostolik pertama dan diangkat menjadi Uskup Palembang oleh Paus Pius XII. Tahun 1942 dibangun sebuah rumah baru di Talang Semut (sekarang keuskupan) yang tepatnya berada di jalan Dr.Sutomo no.4 yang dimaksudkan untuk persiapan pendirian atas paroki baru. Tepat pada tanggal 1 Oktober 1941 berdirilah Paroki Talang Semut atau sekarang bernama Gereja Katedral Santa Maria.

Katedral berasal dari kata “cathedra” yang artinya tahta uskup, selain itu katedral juga merupakan gelar yang diberikan oleh pejabat gereja kepada gereja yang mendapat mandat sebagai tempat kediaman dan pusat kepemimpinan Uskup sebagai pemimpin tertinggi gereja-gereja di suatu keuskupan. Dengan kata lain gereja yang mendapat gelar Katedral merupakan gereja induk dari seluruh gereja yang ada di suatu kota tertentu dalam hal ini yaitu kota Palembang, propinsi Sumatera Selatan.

(14)

3

propinsi Sumatera Selatan yang tentu saja tidak dapat menampung umat yang begitu banyak hadir dari gereja-gereja tersebut.

Membahas dari segi interior gereja Katedral Santa Maria, gereja ini masih mempertahankan interior gereja lama dengan tujuan mempertahankan keaslian desain utama dari gereja. Namun, berbagai masukan mulai bermunculan dari berbagai pihak yang ada di gereja, mulai dari umat hingga pejabat gereja, diantaranya gereja sudah terlihat usang dan desain gereja dengan image Katedral yang sudah tidak layak jika dibandingkan dengan gereja-gereja yang ada di Palembang yang sudah terlebih dahulu direnovasi dengan gaya desain yang lebih modern dan sedikit mengacu pada gaya gotik sebagai ciri utama dari sebuah Katedral.

Gereja Katedral Santa Maria diharapkan dapat didesain dengan lebih menarik dengan memunculkan karakter gereja ini yang salah satunya diambil dari tokoh Maria sebagai pelindung gereja sekaligus nama yang digunakan untuk menamai gereja ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Gereja pada umumnya telah memiliki seluruh fasilitas utama yang dimaksudkan untuk menunjang lancarnya kegiatan peribadahan (misa). Fasilitas yang biasanya telah tersedia di dalam gereja adalah bejana baptis, area air suci dan biasanya terdapat pula storage buku dan lembar bacaan kitab suci, masuk ke area lebih dalam terdapat panti umat atau area duduk bagi umat, selain itu terdapat panti imam (altar tempat imam atau pastor memimpin sebuah misa). Fasilitas lain yang mendukung jalannya suatu misa adalah adanya ruang persiapan (sakristi) dan juga area patung tokoh pelindung gereja disertai area doa berupa tempat lilin.

(15)

4

umat namun karena digunakan untuk petugas, umat terpaksa memakai kursi tambahan di area belakang deretan panti umat. Masalah yang timbul adalah masalah efisiensi pemanfaatan ruang untuk jumlah umat yang besar sekaligus tetap menampilkan citra gereja dengan penerapakan tema Maria yang mencerminkan sisi positif dari karakteristik St.Maria sebagai tokoh pelindung gereja Katedral Santa Maria.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mendesain interior gereja Katedral St.Maria agar memunculkan citra gereja katedral?

2. Bagaimana menjawab kebutuhan gereja akan efisiensi pemanfaatan ruang untuk lebih banyak umat dari gereja lain di propinsi Sumatera Selatan ?

3. Bagaimana mengaplikasikan tema Maria dalam mendesain gereja Katedral yang juga mengusung style Simplicity Gotik?

1.4 Ide Gagasan

(16)

5

1.5 Tujuan Perancangan

1. Mendesain sebuah gereja Katedral yang mencirikan Katedral dari segi kebutuhan ruang hingga desain interior.

2. Mendesain sebuah gereja dengan kapasitas luasan yang akan ditambah dengan mengadaptasi sebuah tema tokoh gereja.

3. Mengaplikasikan tema Maria dengan style Simplicity Gothic dan mengaplikasikan karakteristik Maria yang sebagai pelindung dan nama pada gereja Katedral Santa Maria.

1.6 Manfaat Perancangan

Penulisan perancangan tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Gereja Katedral St.Maria

Perancangan ini diharapkan dapat menjadi acuan gereja berbenah diri dari segi fasilitas yang menunjang kenyamanan umat dalam beribadah dan memperlancar jalannya suatu perayaan / ibadah bagi gereja.

2. Jurusan Desain Interior

Perancangan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi jurusan interior mengenai dasar-dsar dan aturan dalam mendesain sebuah gereja Katolik

3. Desainer Interior

Perancangan ini diharapkan dapat membantu para desainer interior sebagai acuan dalam mendesain sebuah gereja Katolik.

4. Pembaca

(17)

6

1.7 Ruang Lingkup Perancangan

Bagian-bagian dari gereja Katedral Santa Maria Palembang yang akan dirancang, yaitu area panti imam , ruang persiapan (sakristi), area petugas liturgi dan paduan suara, panti umat, area bejana baptis, area panti umat lantai dua, dan ruang pengakuan dosa. Namun akan berfokus pada penempatan dan desain panti imam serta panti umat.

1.8 Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulis mengambil objek bahasan dalam tugas akhir beserta analisa permasalahan yang muncul dari objek perancangan ini.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini berisi pengertian, teori pendukung, ergonomi, serta studi banding yang sudah dilakukan terkait objek perancangan.

BAB III. DESKRIPSI OBJEK STUDI

Bab ini berisi analisa fisik dan fungsi dari objek perancangan, identifikasi user, struktur organisasi, flow activity, dan zoning blocking ruangan pada objek perancangan.

BAB IV. PERANCANGAN OBJEK

Bab ini berisi keseluruhan tahapan dan hasil desain yang akan diaplikasikan pada gereja Katedral St.Maria Palembang.

BAB V. SIMPULAN

(18)

105 BAB V

SIMPULAN

5.1 Simpulan

Dalam mendesain sebuah tempat ibadah, dalam hal ini gereja, konsep yang akan digunakan haruslah benar-benar dipikirkan dengan sangat baik. Konsep yang digunakan pada kebanyakan gereja biasanya mengambil adaptasi dari tokoh-tokoh santo-santa yang memiliki latar belakang karakteristik positif sehingga bukan saja diaplikasikan sebagai elemen interior tapi karakter tersebut juga memiliki makna positif yang dapat diabil sebagai umat.

Seorang tokoh santo-santa sekaligus menjadi pelindung dari gereja diaplikasikan ke dalam desain sehingga memperkuat profile dari tokoh tersebut dalam bentuk desain interior. Diharapkan pula konsep seperti ini dapat menjadikan gereja lebih menarik dari sisi spiritual maupun dari sisi keindahan interior.

5.2 Saran

(19)

97

DAFTAR PUSTAKA

Krismanto Kusbiantoro. 2008. Studi Komparasi Bentuk dan Makna Arsitektur Gereja W.C.P Schoemaker. Ambiance Jurnal Desain Interior. Bandung. Jurusan Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Kristen Maranatha

Dr.Karen Ralls. 2015. Gothic Catedrals.Newbury Port.Ibis Press

Anugrah. 2015. Arsitektur Gothic Journal .diakses pada 7 Desember 2015 pukul 08.30WIB Kartika. 2015. Sejarah Perkembangan Arsitektur Gothic. 8 Desember 2015 pukul 19.56WIB Julius Panero. 2003. Dimensi Manusia dan Ruang Interior.Ciracas, Jakarta. Penerbit Erlangga. http://kbbi.web.id/gereja/ diakses pad 20 Oktober 2015 pukul 09.55WIB

http://www.katolisitas.org/12737/perencanaan-bangunan-gereja-baru/diakses pada 21Oktober pukul 10.05WIB

Gambar

Gambar 3.31 Tabel Analisi Site Gereja Katedral St.Maria...............................

Referensi

Dokumen terkait