• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pola Konsumsi Protein Dan Kesegaran Jasmani Dengan Angka Kesakitan Pada Siswa SD Negeri Kartasura 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Antara Pola Konsumsi Protein Dan Kesegaran Jasmani Dengan Angka Kesakitan Pada Siswa SD Negeri Kartasura 1."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dapat dicerminkan dari

tingkat kesejahteraan bangsa tersebut. Keberhasilan pembangunan dapat

dicapai dengan diperlukannya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas

(Azwar, 2004). Upaya peningkatan SDM yang berkualitas dimulai dengan

penanganan pertumbuhan anak sebagai bagian dari keluarga. Supaya

pertumbuhan anak optimal dibutuhkan asupan nutrisi yang sesuai. Konsumsi

yang kurang baik kualitas maupun kuantitasnya bisa menyebabkan kondisi

kesehatan yang tidak seimbang (Sediaoetama, 2006).

Anak sekolah termasuk golongan rawan terhadap kesakitan karena

akan berada dalam masa percepatan pertumbuhan yang kedua. Hal ini

menyebabkan anak membutuhkan lebih banyak asupan makanan terutama

asupan protein (Notoatmodjo, 2007). Penelitian Hastuti (2010) di SD N

Kartasura 1 menunjukkan bahwa asupan protein anak di sekolah tersebut

masih rendah yaitu 64,8% defisit berat, 16,7% defisit sedang, 11,1% defisit

ringan dan hanya 7,4% yang normal. Asupan protein yang rendah dapat

menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan lebih mudah terserang infeksi

dibandingkan dengan asupan protein yang terpenuhi dengan baik karena

peran protein selain untuk membangun struktur tubuh juga untuk membentuk

antibodi yang dapat membantu tubuh untuk memerangi infeksi dari luar

(Kartasapoetra & Marsetyo, 2003).

(2)

2 Selain asupan makanan, hal lain yang mempengaruhi tingkat

kesakitan adalah tingkat keaktifan seseorang atau tingkat kesegaran jasmani.

Peranan kesegaran jasmani sangat penting terutama untuk menekan angka

kesakitan karena orang yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang tinggi

menjadikan daya tahan tubuh lebih kebal terhadap penyakit. Paiman (2009)

menyatakan bahwa orang yang rajin olahraga akan memiliki kebugaran yang

lebih dikarenakan sistem metabolisme semakin efektif, produksi sel darah

putih (leukosit) dan zat penangkal penyakit (antibodi) semakin banyak.

Pendapat lain oleh Karyono (2006) salah satu manfaat yang dihasilkan dari

meningkatnya kebugaran adalah masa sembuh dari sakit akan lebih cepat.

Hal ini dikarenakan dalam tubuh yang kesegaran jasmaninya baik terdapat

antibodi yang lebih aktif dari pada tubuh yang kesegaran jasmaninya kurang.

Penyakit dapat menyerang dikarenakan tubuh dalam keadaan yang

tidak seimbang. Kondisi tubuh yang demikian akan menambah tingginya

angka kesakitan. Angka kesakitan berhubungan dengan terjadinya penyakit

di dalam populasi, baik fatal maupun non-fatal. Demam merupakan salah

satu tanda seseorang terkena infeksi (Notoatmodjo, 2007).

Penyakit infeksi lain selain demam yang sering menyerang anak

adalah batuk pilek. Anak-anak lebih sering terkena pilek daripada orang

dewasa. Diperkirakan, rata-rata anak mendapatkan pilek delapan kali dalam

setahun sampai umur 12 tahun. Anak-anak sangat rentan karena belum

memiliki kekebalan yang cukup terhadap banyak virus penyebab pilek

(Thompsom, 2006). Survei penelitian oleh Lestari (2008), mengatakan anak

sekolah dasar wilayah Kartasura memiliki prevalensi kesakitan yang cukup

(3)

3 % anak menderita diare. Berdasarkan penelitian terdahulu maka peneliti ingin

mengetahui hubungan antara pola konsumsi protein dan kesegaran jasmani

dengan angka kesakitan pada siswa SD Negeri Kartasura 1.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara pola konsumsi protein dengan angka

kesakitan pada siswa SD Negeri Kartasura 1?

2. Apakah ada hubungan antara kesegaran jasmani dengan angka

kesakitan pada siswa SD Negeri Kartasura 1?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. TUJUAN UMUM

Mengetahui hubungan antara pola konsumsi protein dan kesegaran

jasmani dengan angka kesakitan anak pada siswa SD Negeri Kartasura 1

2. TUJUAN KHUSUS

a. Mendiskripsikan karakteristik siswa SD Negeri Kartasura 1.

b. Mendiskripsikan pola konsumsi protein siswa SD Negeri Kartasura 1.

c. Mendiskripsikan kesegaran jasmani siswa SD Negeri Kartasura 1.

d. Mendiskripsikan angka kesakitan siswa SD Negeri Kartasura 1.

e. Menganalisis hubungan antara pola konsumsi protein dengan angka

kesakitan siswa SD Negeri Kartasura 1.

f. Menganalisis hubungan antara kesegaran jasmani dengan angka

(4)

4 D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi pihak Sekolah Dasar

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan tentang pengaturan pola

konsumsi protein dan kesegaran jasmani yang baik pada anak sekolah

dasar untuk menurunkan serta mencegah terjadinya kesakitan.

2. Untuk penelitian lebih lanjut

Penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan atau referensi apabila

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diperoleh tingkat kesegaran jasmani siswa Kelas Atas SD Negeri 2 Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, sebagian besar berada

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SDN KARTASURA I.. DAN SDN NGADIREJO II DI

Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani terhadap prestasi belajar siswa kelas V putra SD Negeri Dabin Candra di

Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi energi, protein, dan lemak dengan aktivitas fisik anak Sekolah Dasar Negeri Kartasura 1,

Berdasarkaan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kebiasaan makan pagi dengan tingkat kesegaran jasmani pada siswa SD Negeri di

Data tentang tingkat kesegaran jasmani Siswa Kelas IV dan V SD Negeri 1 Pakuncen Bobotsari Purbalingga diambil dengan pengukuran menggunakan instrumen Tes Kesegaran Jasmani

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesegaran jasmani siswa Siswa Kelas Atas SD Negeri 2 Karangnongko Kecamatan Karangnongko

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat kesegaran jasmani siswa kelas V SD