PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TITRASI ASAM BASA KELAS XI
S M A N E G E R I 1 5 M E D A N
Oleh:
Parna Zunisah Dalimunthe NIM. 409131061
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHANKONSEP (M3PK) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TITRASI ASAM BASA KELAS XI SMA NEGERI
15 MEDAN
Parna Zunisah Dalimunthe (409131061) Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Titrasi Asam Basa kelas XI IPA SMA Negeri 15 Medan tahun pembelajaran 2012/2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 15 Medan yang terdiri dari 5 kelas. Sedangkan sampel diambil dengan berdasarkan pertimbangan (sampling purposive) sebanyak dua kelas yaitu XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan M3PK dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas Kontrol yang diajarkan dengan Model Konvensional. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu dilakukan pre-test serta setelah selesai pengajaran dilakukan post-test.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat
dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini
dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Titrasi Asam Basa Kelas XI SMA Negeri 15 Medan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Dr. Simson
Tarigan, M.Pd., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan
dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada, Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd.,
Bapak Drs. Wesly Hutabarat, M.Sc., dan Ibu Dra. Hj. Gulmah Sugiharti, M.Pd., sebagai
dosen-dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian
sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs.
Jamalum Purba, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu
Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Darwin Siregar, M.Pd selaku
kepala sekolah SMA Negeri 15 Medan atas izin penelitian yang diberikan kepada penulis dan
kepada Ibu Lisnawati Ginting selaku guru pelajaran kimia di SMA Negeri 15 Medan serta
siswa/siswi kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Medan yang telah berpartisipasi
dan membantu selama penelitian ini.
Teristimewa ucapan terima kasih dan penghargaan tiada terhingga kepada Ayahanda
(Alm) Isa Ashari Dalimunthe dan Ibunda Masjelita Harni Hasibuan yang memberi kasih sayang
tiada henti serta doa dan dukungan demi penyelesaian studi penulis, yang telah memotivasi
Dalimunthe dan kepada adik-adik penulis Tri Yuana Putri Dalimunthe, Gina Ashari Dalimunthe
dan Oktavia Sri Yanti Ritonga juga kepada Nenek Hj. Zainab Siregar dan Bujing Leli Henni
Royanna yang sudah berdoa dan memberi dukungan serta semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
Tidak lupa pula, penulis menyampaikan terima kasih kepada para sahabat yang juga
memberi banyak masukan dan bantuan dalam penulisan skripsi ini, teristimewa kepada
Ramlansyah Nainggolan atas kesediaaan dan kesabarannya dalam membantu penulis, terima
kasih kepada Atiqa Khaneef Harahap, Riska Liani Hutagalung, Enjelina Hutahean, Yeni Riska
Putri, Lily Nureni Habibah Daulay, Alkadri, Irawati Harahap, Hanifah Yusnida Siregar dan Siti
Afrina Tambunan, terima kasih untuk dukungan dan motivasinya, dan seluruh teman-teman
Pendidikan Kimia Dik B’09. Serta semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu, terima kasih untuk semua bantuan dan dukungannya.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi
penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pendidikan.
Medan, Juli 2013 Penulis,
DAFTAR ISI
1.1 Latar belakang masalah 1
1.2 Identifikasi masalah 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Konsep Belajar Mengajar 7
2.1.1 Hakikat Belajar Kimia 7
2.1.2 Hasil Belajar Kimia 8
2.1.3 Pengertian Mengajar 9
2.1.4 Kegiatan Belajar Mengajar 10
2.2 Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3pk) 10
2.2.1 Pandangan Kontruktivisme 11
2.2.2 Anak Sebagai “Arsitek” Belajarnya 12
2.2.3 Belajar Sebagai Perubahan Konsep 13
2.2.4 Analisis Pengetahuan Awal Anak 15
2.2.5 Konsep – Konsep Alternatif 17
2.2.6 Kondisi Untuk Melangsungkan Perubahan Konsep 17 2.2.7 Konsep Baru Dan Kemungkinan Yang Terjadi 19
2.2.8 Keunggulan M3pk 20
2.3 Langkah – Langkah Penerapan M3PK 20
2.4 Urutan Operasional M3pk Dalam Pokok Bahasan Titrasi Asam Basa 24
2.5 Model Konvensional 25
2.6 Materi Titrasi Asam Basa 26
2.6.1 Kurva Titrasi Asam Basa 27
2.6.2 Merancang Titrasi Asam Basa 31
2.6.3 Perhitungan Titrasi Asam Basa 32
2.7 Kerangka Konseptual 35
2.8 Hipotesis Penelitian 36
2.8.1 Hipotesis Verbal 36
BAB III METODE PENELITIAN 37
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 37
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 37
3.3 Variabel Penelitian 37
3.6 Teknik Pengumpulan Data 43
3.7 Teknik Analisis Data 45
3.7.1 Uji Normalitas 45
3.7.2 Uji Homogenitas 46
3.7.3 Uji Hipotesis 46
3.7.4 Peningkatan Hasil Belajar 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48
4.1 Hasil Penelitian 48
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 48
4.1.1.1 Validitas Tes 48
4.1.1.2 Reabelitas Tes 48
4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Tes 49
4.1.1.4 Daya Beda Tes 49
4.1.1.5 Distraktor (Pengecoh) 49
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 49
4.1.3 Analisis Data Hasil Penelitian 50
4.1.3.1 Uji Normalitas 50
4.1.3.2 Uji Homogenitas 52
4.1.3.3 Uji Peningkatan Hasil Belajar 53
4.1.3.4 Pengujiian Hipotesis 53
4.2 Pembahasan 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56
5.1 Kesimpulan 56
5.2 saran 56
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Struktur Pengajaran Melakukan Perubahan Konsep 14
Gambar 2.2 Skema Perubahan Konsep 23
Gambar 2.3 Kurva Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat 28 Gambar 2.4 Kurva Titrasi Basa Kuat oleh Asam Kuat 29 Gambar 2.3 Kurva Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat 30 Gambar 2.3 Kurva Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat 31
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Harga pH Titrasi HCl oleh NaOH 27 Tabel 2.2 Harga pH Titrasi 50 mL KOH 0,1 M oleh HCl 0,1 M 29
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 42
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian 49
Tabel 4.2 Tabel Uji Normalitas 51
Tabel 4.3 Tabel Uji Homogenitas 52
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 60
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) 61
Lampiran 3 Apersepsi 78
Lampiran 4 Soal Identifikasi Konsep Awal Siswa 79 Lampiran 5 Soal Diskusi Kelas Eksperimen 83
Lampiran 6 Tugas Rumah Kelas Kontrol 86
Lampiran 7 Hand Out 89
Lampiran 8 Lembar Kerja Praktikum 101
Lampiran 9 Kisi – Kisi Instrumen Test 103
Lampiran 10 Instrumen Test 114
Lampiran 11 Kunci dan Penyelesaian Instrumen Test 121
Lampiran 12 Soal Pretest 129
Lampiran 13 Kunci Jawaban Pretest 133
Lampiran 14 Soal Posttest 134
Lampiran 15 Kunci Jawaban Posttest 138
Lampiran 16 Jadwal Penelitian 139
Lampiran 17 Konsep Awal Siswa 140
Lampiran 18 Perubahan Konsep 144
Lampiran 19 Pedoman Penskoran Observasi 145
Lampiran 20 Lembar Observasi Siswa 146
Lampiran 21 Tabel Persiapan Menghitung Validitas Test 148 Lampiran 22 Perhitungan Uji Validitas Test 149 Lampiran 23 Tabel Persiapan Menghitung Reliabilitas Test 151 Lampiran 24 Perhitungan Uji Reliabilitas Test 152 Lampiran 25 Tabel Persiapan Menghitung Tingkat Kesukaran 154 Lampiran 26 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 155 Lampiran 27 Tabel Persiapan Menghitung Daya Beda 157 Lampiran 28 Perhitungan Daya Beda Test 158 Lampiran 29 Tabel Persiapan Menghitung Distraktor 160 Lampiran 30 Perhitungan Distraktor (Pengecoh) 161 Lampiran 31 Rekap Analisis Instrumen Valid 164
Lampiran 32 Tabulasi Data Nilai Siswa 166
Lampiran 33 Simpangan Baku 168
Lampiran 34 Uji Normalitas Data 171
Lampiran 35 Uji Homogenitas Data 177
Lampiran 36 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 179
Lampiran 37 Uji Hipotesis 183
Lampiran 38 Tabel Nilai r-Product Moment 185 Lampiran 39 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 186 Lampiran 40 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 187 Lampiran 41 Tabel Nilai dalam Distribusi-t 188
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu alat untuk mewujudkan masyarakat yang
berkualitas. Melalui pendidikan nilai-nilai pengetahuan disampaikan dalam
konsep yang dapat diwujudkan dalam tindakan nyata berupa perubahan tingkah
laku, gagasan, serta pengambilan keputusan yang berguna bagi kehidupan. Oleh
karena itu, pemerintah Indonesia terus-menerus berusaha meningkatkan kualitas
pendidikan, walaupun hasilnya belum memenuhi harapan.
Menurut Sagala (2009) pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu
hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar
dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan
intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan
kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa.
Berdasarkan pengertian pendidikan tersebut dapat dipahami bahwa dalam
proses pendidikan terdapat beberapa unsur yang terlibat. Pendidik (guru) dan
peserta didik merupakan unsur terpenting dalam proses pendidikan itu. Guru
sebagai si pengajar atau yang mengajar sedangkan siswa sebagai si belajar. Ratna
Wilis Dahar 1988 (dalam Tarigan 1999), mengatakan mengajar dan belajar
bukanlah suatu sinonim, seorang guru mungkin mengajar dengan baik, tanpa
siswa belajar artinya proses mengajar bisa berlangsung dari pihak guru tanpa
diikuti dari proses belajar siswa. Jadi komunikasi antara guru dan siswa hanya
berlangsung searah. Ini sering kali terjadi, bahkan dikatakan sudah menjadi
masalah umum dalam pendidikan khususnya dalam pendidikan IPA.
BSNP (2006) mengemukakan bahwa kimia merupakan ilmu yang
termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama
dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh,
serta kegunaannya. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak
2
konsep, prinsip, hukum dan teori temuan ilmuan) dan kimia sebagai proses (kerja
ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia harus memperlihatkan karakteristik
ilmu kimia sebagai proses dan produk.
Berdasarkan pengamatan peneliti saat melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL), pembelajaran kimia di sekolah saat ini belum terlaksana dengan
maksimal. Para siswa sering mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran
kimia. Secara umum kesulitan ini disebabkan sistem pengajaran dari guru yang
hanya berlangsung secara sepihak saja, dimana proses belajar mengajar masih
berpusat pada guru, hal ini menyebabkan siswa bosan dan tidak tertarik untuk
mengikuti pelajaran kimia. Oleh karena itu siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal ujian kimia sehingga hasil belajar kimia siswa menjadi rendah.
Selanjutnya, dari observasi yang dilaksanakan di SMA Negeri 15 Medan,
peneliti memperoleh bahwa hasil belajar kimia siswa masih rendah, dimana siswa
yang hasil belajarnya mencapai ketuntasan hanya 40% dan 60% siswa mengikuti
remedial dengan KKM 75. Selain itu, proses belajar mengajar yang berlangsung
berpusat pada guru yaitu dengan metode ceramah, partisipasi siswa dalam
mengikuti pelajaran juga sangat rendah, dimana siswa hanya mendengarkan
penjelasan dari guru tanpa mau ikut terlibat langsung dengan proses belajar
mengajar yang berlangsung.
Titrasi asam basa merupakan materi yang berisi rumus-rumus dan
perhitungan dari reaksi penetralan asam basa yang membuat siswa mengalami
kesulitan dalam memahami materi tersebut. Dalam pembelajaran titrasi asam basa
guru harus lebih bijak dalam memilih model pembelajaran sehingga materi yang
disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa. Salah satu alternatif model
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran kimia adalah
M3PK, dimana dengan model ini siswa dituntut untuk membentuk
pemahamannya sendiri tentang materi yang sedang dipelajari.
Penggunaan M3PK diharapkan dapat menjadi solusi dalam pembelajaran
IPA khususnya kimia, karena dalam pelaksanaanya model pembelajaran ini
3
lebih aktif untuk menggali informasi untuk menemukan konsep yang paling
benar. Dalam proses pencarian informasi ini siswa akan menemukan banyak ilmu
yang akan memperkaya pengetahuannya, disamping itu informasi yang dibangun
sendiri oleh siswa tersebut akan bertahan lama dalam dirinya jika dibandingkan
dengan informasi yang diterima dari guru secara cuma-cuma.
Menurut Tarigan (1999) dalam pembelajaran M3PK guru harus
memandang seorang siswa sebagai suatu pribadi yang memiliki pandangan
(pengetahuan awal) tentang suatu permasalahan. Terlepas dari apakah pandangan
itu benar atau salah, kita harus menghargainya. Jika pandangan itu keliru, maka
tugas guru adalah meluruskannya dengan menerapkan strategi perubahan konsep.
Sehingga seorang siswa dapat melihat kekeliruan konsep yang dimilikinya dan beralih pada alternatif lain yang dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah.
Dalam hal ini guru juga berperan sebagai nara sumber, mengarahkan siswa ke
alternatif pemilihan konsep yang benar.
Penelitian terkait penggunakan M3PK telah banyak dilakukan dan
memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Penelitian yang
dilakukan oleh Simson Tarigan (2008) menunjukkan hasil belajar siswa yang
diajar dengan M3PK memiliki rata-rata 80,60 dan hasil belajar siswa yang diajar
dengan metode konvensional memiliki rata-rata 70,00. Penelitian yang dilakukan
oleh Joi Persadanta (2012) diperoleh bahwa peningkatan hasil belajar siswa
dengan penggunaan M3PK lebih tinggi, yaitu 63,55% sedangkan peningkatan
hasil belajat siswa dengan pembelajarn ceramah adalah 53,50%. Hasil yang sama
juga diperoleh pada penelian yang dilakukan oleh Saharta Ginting (2011) , hasil
yang diperoleh adalah nilai rata-rata kelas eksperimen yang diajar dengan M3PK
lebih tinggi yaitu sebesar 76 dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol
4
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti berkeinginan melakukan
penelitian terkait penerapan model mengajar menginduksi perubahan konsep
(M3PK). Adapun judul penelitian ini adalah, “Pengaruh Penggunaan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Titrasi Asam Basa di Kelas XI SMA Negeri 15 Medan”.
1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran kimia, karena berisi rumus-rumus dan perhitungan, sehingga mengakibatkan rendahnya hasil
belajar siswa.
2. Model mengajar yang digunakan guru masih berpusat pada guru, sehingga
membuat siswa bosan dalam mengikuti pelajaran kimia.
3. Kurangnya keaktifan siswa dalam menggali informasi mengenai materi yang
dipelajari.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : “Apakah ada pengaruh yang signifikan penerapan M3PK
terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Titrasi Asam Basa
di kelas XI SMA Negeri 15 Medan? ”.
1.4. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka perlu
diberi batasan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 15 Medan
2. Materi yang diajarkan adalah Titrasi Asam Basa.
5
4. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu di mulai dari nilai pre-test dan
post-test.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui adanya pengaruh
yang signifikan penerapan M3PK terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada
pokok bahasan Titrasi Asam Basa di kelas XI SMA Negeri 15 Medan”.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti : Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti
dalam pembelajaran di kelas dengan penerapan M3PK.
2. Bagi Siswa : Siswa dapat terlibat secara langsung dalam pembelajaran,
dengan demikian dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi
pelajaran yang disampaikan, sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Guru : Dapat memberikan masukan kepada guru agar dapat
menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi termasuk M3PK.
4. Bagi Sekolah : Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah
sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran di SMA Negeri 15
Medan.
1.7. Defenisi Operassional
M3PK adalah salah satu model pembelajaran menginduksi perubahan
konsep, dimana di dalam model ini perubahan konsep ditekankan pada tiga aspek
utama, yaitu: intelligibility yang artinya konsep ini memiliki arti/ makna dalam
diri siswa. Aspek yang kedua adalah Plausible yang artinya siswa yakin bahwa
konsep yang diterimanya benar. Sedangkan aspek yang ketiga yaitu Fruitfull yang
artinya konsep itu memberikan “buah” bagi dirinya. Dengan kata lain konsep
6
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran dengan M3PK adalah: (1)
strategi awal, dimana guru menciptakan konsep awal siswa; (2) melakukan
identifikasi, guru mengidentifikasi konsep siswa, apakah sudah benar atau keliru;
(3) melakukan perubahan konsep, konsep siswa yang keliru diubah oleh guru
dengan cara memberikan konsep baru dengan fakta-fakta ilmiah.
Materi titrasi asam-basa adalah suatu materi yang membahas tentang
proses titrasi larutan asam dan basa dengan penggunaan indikator. Dalam materi
ini juga dijabarkan berbagai kurva titrasi asam dan basa beserta perhitungan
konsentrasi dalam titrasi asam dan basa.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
57 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia yang dibelajarkan di kelas eksperimen dengan M3PK
lebih tinggi dibandingkan hasil belajar kimia yang dibelajarkan di kelas
kontrol . Dengan rata-rata peningkatan hasil belajar dengan M3PK diperoleh
sebesar 81,7% dan rata-rata peningkatan hasil belajar dengan konvensional
hanya 61, %.
2. Hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)
pada pokok bahasan Titrasi Asam Basa di kelas XI SMA Negeri 15 Medan.
Diperoleh thitung = 5,67 dan harga ttabel = 1,67 (thitung > ttabel) pada α = 0,025
yang menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan :
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran
Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) pada pokok
bahasan titrasi asam basa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang
dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., 2009, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Penerbit Bumi Aksara
Aqib, Z., 2013, Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif), Bandung, Yrama Widya
BSNP, 2006, Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar SMA/ MA, Depdiknas, Jakarta
Djamarah dan Zaia, 1996, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Rineka Cipta
Ginting, S., 2012, Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Santo
Thomas 3 Medan kelas X Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi,
FMIPA UNIMED, Medan
Iskandar, 2009, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Gaung Persada (GP) Press
Hamalik, O., 2010. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta
Persada, J., 2012, Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Laju Reaksi di SMA Swata Masehi GBKP Berastagi Kelas XI,
Skripsi, FMIPA UNIMED Medan
Purba, M., 2006, Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 2, Jakarta, Erlangga
Purwanto., 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta : Pustaka Belajar
Sagala, S., 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfbeta, Bandung
Silitonga, P.M., 2010, Statistik, Medan , FMIPA UNIMED
Sudjana, N., 2005, Metode Statistik, Bandung, Penerbit Tarsito
Sudjana, N., 2009, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, Penerbit Remaja Rosdakarya
Suprijono, A., 2011, Cooperatif Learning, Yogyakarta, Pustaka Belajar
Supriyadi, 2012, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta, Cakrawala Ilmu
59
Tarigan, S., 1999, Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Dengan Mempertimbangkan Pengetahuan Awal Siswa Sebagai Salah Satu
Model Pengajaran IPA, Disertasi, IKIP Bandung
Tarigan, S., 2008, Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains, Vol 2(1) 2008 h 1-6,
FMIPA-UNIMED, Medan
Tarigan, S., 2007, Tindak Lanjut Penelitian Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Dalam Pokok Bahasan Termokimia. Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains, Vol 2(2) 2007 h 57-62,
FMIPA-UNIMED, Medan
Tarigan, S., 2008, Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains, Vol 3(1) 2008 h 1-8,
FMIPA-UNIMED, Medan
Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Wayan, 2010, Karakteristik Pembelajaran Kimia, http://ekapaysmachemistri. blogspot.Com/2010/12/karakteristik-pembelajaran-kimia.html, (diakses 5 April 2013)