PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN GIVING QUESTION AND
GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM KELAS VII
SMPN 3 PABELAN TAHUN AJARAN 2012/2013
Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh: AYUK NATALIA
A 420 090 227
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
SURAT ARTIKEL PUBLIKASI
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir:
Nama : Drs. Sofyan Anif. M.Si
NIK : 547
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi, yang merupakan
ringkasan skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa:
Nama : Ayuk Natalia
NIM : A 420 090 227
Program studi : Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM KELAS VII SMPN 3 PABELAN TAHUN AJARAN 2012/2013
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta,15 Juni 2013
Pembimbing
Drs. H. Sofyan Anif, M.Si
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN GIVING QUESTION AND
GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM KELAS VII
SMPN 3 PABELAN TAHUN AJARAN 2012/2013
Ayuk Natalia* dan Drs. H. Sofyan Anif, M.Si**
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan Giving Question and Getting Answer pada pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP Negeri 3 Pabelan tahun ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pabelan. semester II, yang terdiri dari 4 kelas. Sampel menggunakan tiga kelas, 2 kelas eksperimen yaitu kelas VIIA sebagai eksperimen I (Numbered Head Together), kelas VIIC sebagai eksperimen II (Giving Question and Getting Answer) dan kelas VIID sebagai kelas kontrol. Teknik penentuan sampling menggunakan Random Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes bentuk obyektif, aspek afektif dan dengan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas, indeks kesukaran soal, daya beda, reliabilitas, dan pengujian hipotesis meliputi uji normalitas, homogenitas dan one way anova. Hasil pengujian hipotesis menggunakan α=5% menunjukkan Fhitung(3.76) > Ftabel(3,14), maka H0 ditolak, berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara tiga kelompok pembelajaran. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil postest siswa menggunakan model Giving Question and Getting Answer lebih tinggi (80,7) dibanding dengan Numbered Head Together (72,95) dan kontrol (70,68), hal ini juga didukung berdasar penilaian afektif siswa. Dari penilitian ini disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Giving Question and Getting Answer lebih efektif digunakan untuk pembelajaran IPA materi Ekosistem kelas VII SMP Negeri 3 Pabelan tahun ajaran 2012/2013.
Kata Kunci: Numbered Head Together, Giving Question and Getting Answer, hasil belajar
Keterangan: *Mahasiswa Peneliti Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
PENDAHULUAN
Belajar merupakan proses berpikir. Belajar menekankan kepada proses
mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan
lingkungan. Dalam pembelajaran, proses pendidikan disekolah tidak hanya
menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi yang
diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuan
(Sanjaya,2010:107).
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mana suatu
kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi,
dengan keadaan bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan aktifitas tersebut
tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan reaksi asli, kematangan atau
perubahan-perubahan sementara dari hasil organisme (Jogiyanto,2006:2).
Biologi dikenal sebagai mata pelajaran yang sulit dan kurang disukai siswa,
karena banyak materi termasuk hafalan. Adapun pokok permasalahan lain dalam
proses belajar mengajar yaitu guru kurang mampu meningkatkan proses belajar.
Dalam pembelajaran masih sering menggunakan metode ceramah. Akibatnya,
tujuan pembelajaran yang diharapkan menjadi sulit untuk tercapai. Hal ini terlihat
dari rendahnya nilai rata-rata hasil belajar mata pelajaran biologi.
Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran Ilmu PengetahuanAlam,
menuntut kreatifitas guru dalam mengembangkan model pembelajaran yang
mampu melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together (NHT) dan Giving
question and getting answer (GQGA) merupakan model pembelajaran yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk menumbuhkan
keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran
dengan model kooperatif, mampu merangsang dan mengembangkan potensi siswa
secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok-kelompok kecil yang terdiri
dari 4 sampai 6 siswa (Stahl, 2005).
Berdasarkan fakta diatas, penulis mencoba menerapkan suatu model
pembelajaran yang tepat sehingga dapat membuat pembelajaran biologi lebih
adalah Numbered Heads Together (NHT) dan Giving Question and Getting
Answer (GQGA) untuk kelas VII dengan materi pembelajaran ekosistem.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan hasil
belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered
head together (NHT) dengan model pembelajaran giving question and getting answer (GQGA) dalam mata pelajaran ekosistem siswa kelas VII SMPN 3 Pabelan dan bagaimanakah hasil belajar yang terbaik dari model pembelajaran
numbered head together (NHT) dan model pembelajaran giving question and
getting answer (GQGA)?
Tujuan penelitian “untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) dan Giving Question and
Getting Answer siswa kelas VII pada pokok bahasan ekosistem SMPN 3 Pabelan Kabupaten Semarang”.
Manfaat penelitian; adalah (1) untuk mengembangkan konsep mengenai
penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Giving
Question and Getting Answer (GQGA), (2) Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA Biologi melalui
penggunaan model Numbered Heads Together (NHT) dan Giving Question and
Getting Answer (GQGA), (3) Sebagai dasar untuk kegiatan penelitian selanjutnya yang sejenis mengenai penelitian eksperimen dengan model pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) maupun Giving Question and Getting Answer (GQGA), (4) Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, khususnya mata pelajaran
biologi, (5) Diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
pemahaman kepada guru dan calon guru biologi mengenai model pembelajaran
kooperatif khususnya Numbered Heads Together (NHT) dan Giving Question and
Getting Answer (GQGA).
Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksita belajar tersebut dapat
dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan dari guru. Belajar merupakan
proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah
Proses - proses belajar yang mengaktualisasikan ranah-ranah tersebut tertuju pada
bahan belajar tertentu (Dimyati dan Mudjiono,2006;18).
Tujuan yang paling penting dalam pembelajaran cooperative learning adalah
untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman
yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan
memberikan kontribusi. Sejak semula, penelitian mengenai pembelajaran
kooperatif telah memperlihatkan bagaimana strategi ini bisa mengembangkan
pencapaian yang bisa dibuat para siswa. Namun, penelitian ini juga
memperlihatkan berbagai alasan bahwa pembelajaran kooperatif memang
meningkatkan pencapaian dan yang paling penting, penelitian juga menunjukan
bahwa unsur-unsur pembelajaran kooperatif harus ada pada tempatnya jika
menginginkan pengaruh dan pencapaian maksimal (Slavin,2005:33).
Kepala bernomor atau Numbered Head Together dikembangkan ole Russ
Frank. Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling sharing
ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Meningkatkan
kerjasama siswa. Dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan
kelas. Memudahkan siswa belajar melaksanakan tanggung jawab individunya
sebagai anggota kelompok (Huda,2012;138).
Metode giving question and getting answer dikembangkan untuk melatih
peserta didik memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya dan menjawab
pertanyaan. Langkah pertama metode tersebut adalah membagikan dua potongan
kertas kepada peserta didik. Selanjutnya mintalah kepada peserta didik
menuliskan dikartu tersebut (1) kartu menjawab, (2) kartu bertanya
(Suprijono,2009;88-89).
Hipotesis sementara dalam penelitian ini adalah Ho : Tidak ada perbedaan
hasil belajar dengan menggunakan model Numbered Head Together dan model
Giving Question and Getting Answer.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan bentuk desain eksperimen True
karena adanya perlakuan. Adapun gambaran rancangan penelitianya sebagai
berikut :
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Kelompok Perlakuan(X) Postest(Y) Hasil belajar
KK X0 Y0 X0 Y0
K NHT X1 Y0 X1 Y0
K GQGA X2 Y0 X2 Y0
Keterangan :
KK : kelompok kelas kontrol
K NHT : kelompok eksperimen Numbered Head Together (NHT)
K GQGA : kelompok eksperimen Giving Question and Getting
Answer (GQGA)
X0 : kelas tidak diberi perlakuan
X1 : Perlakuan dengan perlakuan strategi NHT
X2 : Perlakuan dengan strategi GQGA
Y0, Y0 dan Y0 : Pemberian Postest
X0 Y0 : hasil belajar siswa tanpa diberi perlakuan (kontrol)
X1 Y0 : hasil belajar siswa setelah perlakuan model NHT
X2 Y0 : hasil belajar siswa setelah perlakuan model GQGA
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V11 SMPN 3
Pabelan Kabupaten Semarang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah bagian dari populasi yaitu sebagian siswa kelas VII SMPN 3 Pabelan tahun
ajaran 2012/2013. Pada penelitian ini, peneliti mengambil 2 kelas dari 4 kelas
yang ada. Sampling penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
teknik random sampling (secara acak) yaitu setiap individu mempunyai peluang
TAHAP PELAKSANAAN
1. Memberikan treatment (perlakuan) pada kelas yang dijadikan subyek penelitian
ekosistem dengan model Numbered Head Together dan Giving Question and
Getting Answer.
2. Memberikan tes kemampuan akhir (postest) tentang ekosistem pada dua kelas
eksperiment yang dijadikan subyek penelitian tersebut dengan soal-soal yang
sama untuk masing-masing kelas.
3. Mengujikan tes kemampuan akhir (postest) pada kelas kontrol yang diberikan
pembelajaran konvensional atau ceramah dengan soal-soal yang sama seperti
kelas eksperimen pertama dan kedua.
4. Menilai hasil tes yang diperoleh siswa dari kedua (kelas eksperimen pertama
yang diberi perlakuan dengan model NHT dan kelas eksperimen kedua yang
diberi perlakuan dengan model GQGA) dan juga kelas kontrol, selanjutnya
data yang telah diperoleh dianalisis dan dipersiapkan untuk membuat laporan
penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada kedua kelas eksperimen sebelum perlakuan, dilakukan uji
keseimbangan terhadap kedua kelas tersebut dengan menggunakan uji
independent sample T-test dan didapat data kedua kelas eksperiment tersebut memiliki kemampuan awal yang sama. Berdasarkan hasil perhitungan yang
diperoleh ditunjukkan pada tabel 4.1, selengkapnya pada (lampiran1).
Tabel 4.1 Hasil Uji Keseimbangan Kelas yang akan Digunakan sebagai Penelitian Kelas Eksperimen N Mean Std. Deviation Sig
Nilai Kelas VIIA 22 69,773 9,6950 0,703
kelas VIIC 22 70,909 9,9566 0,703
Berdasarkan tabel 4.1 hasil uji keseimbangan dengan menggunakan uji
dan VIIA adalah sama atau tidak ada perbedaan. Sehingga kedua kelas tersebut
dapat digunakan sebagai kelas eksperimen dalam penelitian.
a. Penilaian Ranah Kognitif
Berikut data hasil ranah kognitif dari 2 kelompok yang berbeda, pada
kelas VIIA model pembelajaran numbered head together, kelas VIIC dengan
model pembelajaran giving question and getting answer, dan kelas VIID
dengan pembelajaran ceramah atau konvensional.
Tabel 4.2 Rekapitulasi data Hasil Belajar Siswa (Ranah Kognitif) dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together, Strategi Giving Question and Getting Answer dan Konvensional (Kontrol).
nilai Numbered
head together
Giving question and getting answer
Kontrol (konvensional)
Maximum 100 100 90
Minimum 55 50 50
Mean 72,955 80,682 70,682
Std. Deviation 11,5118 13,7404 12,658
Median 70 82,5 67,5
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan rata-rata nilai tertinggi pada
pembelajaran dengan menggunakan model giving question and getting
answer sebesar 80,68, sedangkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran numbered head together sebesar 72,95, dan pembelajaran
konvensional didapatkan nilai rata-rata terendah yaitu 70,68.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa (Ranah Kognitif) dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together, Model Giving Question and Getting Answer dan Konvensional
NO Nilai Nilai
Tengah
Frekuensi
Numbered head together
Giving question and getting
answer
konvensional
1
50-60 55 3 2 6
2
61-70 65,5 10 6 7
3
71-80 75,5 4 3 4
4
81-90 85,5 3 6 5
5
91-100 95,5 2 5 0
Untuk
hasil belajar pa
Gambar
Berdasar
pembelajaran
dibandingkan
dan kontrol (k
b. Penilaian Rana
Ranah a
rasa, komun
disajikan pad
Tabel 4.4. Num Kont Aspek pen Tanggung Tenggang komunikat aktif Jumlah Rata-rata 0 2 4 6 8 10 fr e k u e n si
uk lebih jelasnya disajikan dalam histogram dist
r pada gambar berikut ini:
ar 4.1 Histogram Data Distribusi Frekuensi Has (Ranah Kognitif) dengan Model Pembelaj Head Together, Model Giving Question and dan Kontrol (Konvensional)
sarkan gambar tabel 4.1 menunjukkan
an Giving Question and Getting Answer leb
an dengan strategi pembelajaran Numbered
l (konvensional)
anah Afektif
afektif yang diamati adalah aspek tanggungj
unikatif, dan aktif. Data hasil pengamatan
ada tabel 4.4, selengkapnya pada (lampiran 2).
.4. Rekapitulasi Hasil Belajar dengan Mode umbered Head Together, Giving Question and Get ontrol (Konvensional) penilaian Metode pembelajaran Numbered head together Giving question and getting answer
ng jawab 3,14 3,5
g rasa 2,05 3,09
katif 2,5 2,77
2,60 2,86
10,29 12,22
2,57 3,05
50-60 61-70 71-80 81-90 91-100 Num toge Givin Gett Kon nilai istribusi frekuensi
asil Belajar Siswa lajaran Numbered and Getting Answer
bahwa strategi
lebih unggul jika
d Head Together
ngjawab, tenggang
tan ranah afektif
2).
del Pembelajaran Getting Answer dan
konvensional 2,55 0 2,64 2,68 7,87 1,99 Numbered head together
Berd
paling tingg
question and pembelajaran
konvensional
ditunjukkan p
Gambar 4
Dari
pembelajaran
getting answ numbered he
Uji Prasyarat Analis a. Uji normalitas
Uji no
Shipiro-Wilk hasil belajar si
fr e k u e n si
erdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa nila
ggi adalah kelas VIIC dengan model pemb
and getting answer sebesar 3,05 dibandingka ran menggunakan model numbered head
nal yaitu sebesar 2,57 dan 1,99. Untuk
n pada gambar histogram berikut:
r 4.2 Histogram Data Distribusi Frekuensi Has (Ranah Afektif) dengan Model numbered Model Giving Question and Getting Answ (Konvensional)
table histogram diatas dapat disimp
ran menggunakan model pembelajaran givin
swer lebih efektif dibandingkan dengan mode head together.
lisis tas
normalitas dari sampel dapat dilakukan deng
atau uji Kolmogrov-Smirnov. Ringkasan uji
r siswa atau nilai postest dapat dilihat pada (tabe 0 1 2 3 4 Model Pembelajaran fr e k u e n si
Tanggung jawab Tenggang rasa Komunikat
ilai rata-rata yang
mbelajaran giving
kan dengan pada
ad together dan uk lebih jelasnya
asil Belajar Siswa ered head together, swer dan Kontrol
impulkan bahwa
ving question and odel pembelajaran
engan bantuan uji
uji normalitas dari
abel 4.5).
Tabel 4.5 Uji Normalitas Hasil Postest Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Head Together, Giving Question and Getting Answer dan Konvensional
Strategi Pembelajaran
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Numbered head together 0,928 22 0,113
Giving question and Getting answer
0,942 22 0,222
kontrol 0,931 22 0,127
Dari tabel 4.5 diperoleh untuk hasil postest ditinjau dari model
pembelajaran numbered head together, giving question and getting answer
dan konvensional nilai probabilitas diatas 0,05 (0,11, 0,22 dan 0,1278)
maka data dapat dikatakan berdistribusi normal.
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari
beberapa populasi sama atau tidak. Ringkasan uji normalitas dari hasil
belajar siswa atau nilai postest dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Model Pembelajaran Numbered Head Together, Giving Question and Getting Answer dan Kontrol (Konvensional)
Dari hasil output tabel diatas dapat diperoleh nilai probabilitas model
pembelajaran numbered head together, giving question and getting answer
dan konvensional yaitu sebesar 0,410. Nilai signifikansi 0,410 > 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen I, kelas eksperimen II
dan kelas kontrol adalah homogen, maka H0 diterima atau ketiga data
tersebut mempunyai variansi yang sama.
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini menggunakan One Way Anova (analisis varian satu
jalan). Disebut demikian karena pada prosedur ini terdapat variasi-variasi yang
muncul karena adanya beberapa perlakuan (treatment) untuk menyimpulkan ada
Levene Statistic df1 df2 Sig.
tidaknya perbedaan rata-rata pada kelompok populasi. Perlakuan tersebut adalah
adanya kelas eksperiment I dengan model pembelajaran numbered head together,
kelas eksperiment II dengan model pembelajaran giving question and getting
answer, serta kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional atau ceramah.
Tabel 4.7 Uji Anova Model Pembelajaran Numbered Head Together, Giving Question and Getting Answer dan kontrol (Konvensional)
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1209,091 2 604,545 3,766 0,029
Within Groups 10112,500 63 160,516
Total 11321,591 65
Dari hasil uji anova (analisis varian) dengan taraf signifikan 5%, dan
probabilitas hasil belajar biologi pada pembelajaan dengan model Numbered head
together dan giving question and getting answer n ilai probabilitas =0,029. Harga
ini lebih kecil dari 0,05 sehingga h1 diterima dan h0 ditolak, maka dapat
disimpulkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Numbered head together, giving question and getting answer dan kontrol terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil data yang diperoleh selanjutnya dilakukan uji
lanjut Post Hoc Test yang bertujuan untuk membahas kelompok mana saja yang
tidak berbeda (sama).
Tabel 4.8 Uji Post Hock Test Model Pembelajaran Numbered Head Together, Giving Question and Getting Answer dan kontrol (Konvensional)
(I) Strategi Pembelajaran
(J) Strategi Pembelajaran
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
Numbered head together
Giving question and
Getting answer -7,7273
*
3,8200 ,047
kontrol 2,2727 3,8200 ,554
Giving question and Getting answer
Numbered head
together 7,7273
*
3,8200 ,047
kontrol 10,0000* 3,8200 ,011
kontrol
Numbered head
together -2,2727 3,8200 ,554
Giving question and
Getting answer -10,0000
*
Dari hasil uji anova (analisis varian) dengan taraf signifikansi 5%, dan
probabilitas hasil belajar biologi pada pembelajaran dengan model numbered head
together dan giving question and getting answer nilai signifikansi 0,047 < 0,05 maka h0ditolak, artinya adalah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
siswa antara kelompok dengan perlakuan numbered head together dan giving
question and getting answer. Model pembelajaran giving question and getting answer lebih baik daripada model pembelajaran numbered head together. Hal ini juga dapat dilihat dari rata-rata nilai tertinggi pada pembelajaran dengan
menggunakan model giving question and getting answer sebesar 80,68,
sedangkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran numbered head
together sebesar 72,95.
Nilai signifikansi 0,554 > 0,05 maka h0diterima, artinya adalah tidak ada
perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara kelompok dengan model
pembelajaran numbered head together dan ceramah. Namun model pembelajaran
numbered head together lebih baik daripada ceramah. Hal ini dapat dilihat dari niai rata-rata hasil postes numbered head together sebesar 72,95 lebih besar
daripada konvensional dengan nilai rata-rata 70,68.
Nilai signifikansi 0,011 < 0,05 maka h0 ditolak, artinya adalah ada
perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara kelompok dengan giving
question and getting answer dan ceramah. Model pembelajaran giving question and getting answer lebih baik daripada ceramah dilihat dari nilai rata-rata hasil postest. Model pembelajaran giving question and getting answer 80,68 lebih
besar daripada ceramah yaitu 70,68.
PENUTUP
Terdapat perbedaan hasil belajar siswa setelah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dengan model
pembelajaran giving question and getting answer (GQGA) dalam mata pelajaran
Hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pabelan tahun ajaran 2012/2013
menggunakan model pembelajaran giving question and getting answer (GQGA)
lebih baik daripada strategi pembelajaran numbered head tohether (NHT) dan
kontrol pada materi ekosistem diukur dari aspek kognitif maupun afektif. Dari
segi kognitif model pembelajaran giving question and getting answer > numbered
head together > kontrol dengan nilai rata-rata hasil postest 80,68 > 72,95 > 70 dan nilai rata-rata afektif 3,05 > 2,57 > 1,99.
Dalam upaya meningkatkan kemajuan sistem pendidikan terutama sistem
pengajaran biologi, dapat dikemukakan saran sebagai berikut: Guru biologi dapat
menerapkan model pembelajaran giving question and getting answer dan
numbered head together dalam kegiatan belajar mengajar, karena kedua strategi tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dari segi kognitif maupun
afektif. Peneliti supaya dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan
materi.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Jogiyanto. 2006. Pembelajaran Metode khasus. Yogyakarta: Andi OFFSET.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori Riset Dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Stahl, Robert and Van Sickle, R. (2005). Cooperative Learning in Social Studies
Classroom: An Introduction to Social Studies. National Council for the Social
Studies Bulletin 87.