• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASHTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SALAK T.P. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASHTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SALAK T.P. 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

Sehat Tua Tumangger NIM 4103321045

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis

selesaikan dengan baik dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Kelas X Semester II SMA N. 1 Salak T.P. 2013/2014”. Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada Drs. Jonny H Panggabean, M.Si, selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan yang sangat

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Drs. Khairul Amdani M,Pd, Bapak Prof. Dr. Mara

Bangun Harahap, M.S dan Ibu Dra. Ratna Tanjung M.Pd selaku dosen

pembanding atas saran dan arahannya selama penyusunan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga kepada Dra. Eva Marlina Ginting M.Pd, selaku pembimbing

akademik. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Sehat

Simatupang M.Pd selaku ketua Prodi Pendidikan Fisika, Ibu Dra. Derlina, M.Pd

selaku ketua Jurusan Fisika, seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai

jurusan Fisika FMIPA Unimed yang telah banyak membantu penulis. Ucapan

terima kasih juga kepada Bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Salak dan Ibu Misbah

A. Gajah Manik, S.Pd selaku guru Fisika yang telah banyak membantu dalam

pelaksanaa penelitian. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

Ayahanda, Ibunda, Kakak, Abang Ipar, Adek-adek yang selalu berdoa dan

memberikan motivasi moral dan materi pada penulis selama melakukan studi di

Unimed. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman

seperjuangan di fisika ekstensi 2010. Buat sahabat-sahabatku khususnya Faber

(4)

v

grup pembaca lainnya yang senantiasa mendukung penulis dengan motivasi untuk

tetap semangat dalam menyelesaikan dan memperbaiki skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi

isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis

mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu Pendidikan Fisika.

Medan, Juli 2014

Penulis,

(5)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS X SEMESTER II SMA

NEGERI 1 SALAK T.P. 2013/2014

Sehat Tua Tumangger (NIM. 4103321045)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor kelas X SMA N 1 Salak T.P.2013/2014 serta melihat aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian two group pre-tes dan pos-tes. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA N. 1 Salak T.P. 2013/2014. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling, terdiri dari satu kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash dan satu kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Jumlah keseluruhan sampel adalah 60 orang. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) tes hasil belajar berbentuk pilihan berganda 20 soal yang sudah divalidkan oleh validator. 2) Instrumen observasi Aktivitas belajar siswa.

(6)

iii

EFFECT THINK PAIR SHARE COOPERATIVE LEARNING MODEL USING MACROMEDIA FLASH THE RESULTS STUDENT

LEARNING ON THE SUBJECT MATTER HEAT CLASS X SEMESTER II SMANEGERI 1 SALAK

T.P. 2013/2014

Sehat Tua Tumangger (NIM. 4103321045)

ABSTRACT

This study aims to determine whether there is a difference due to the effect of cooperative learning model type TPS using Macromedia Flash on learning outcomes of students in the subject matter of heat in class SMA N 1 Salak T.P 2013/2014 and see the activities of students using cooperative learning model TPS. This research is a quasi-experimental research design with two study group pre-test and post-test. The study population was all students of class VII Semester 11 SMA N. Salak TP 2013/2014.

The study sample was taken at random cluster sampling technique, consisting of one class of experiments by applying cooperative learning model TPS using macromedia flash and a control class using conventional learning models. The total number of samples is 60. The instrument used in this study is a test. Instrument used in this study were 1) the test results of 20 multiple-choice learning is already valid by validator. 2) instrument observasi student learning activities.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi v

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Ciri –ciri Belajar 8

2.1.3. Tujuan Belajar 9

2.1.4 Hasil belajar 9

2.1.5. Faktor- Faktor pendukung belajar 12

2.1.6. Aktivitas Belajar 12

2.1.7. Model pembelajaran 13

2.1.8. Tinjauan tentang pembelajaran kooperatif 13

2.1.9. Ciri-ciri model pembelajaran 14

(8)

vi

2.1.11.Pembelajaran kooperatif TPS 17 2.1.12.Pembelajaran Konvensional 17

2.1.13.Model Pengajaran langsung 18

2.1.14.Media Pendidikan 19

2.1.14.1. Pengertian media 19

2.1.14.1.2.Macromedia flash 19

2.1.14.1.3.Hubungan Ilmu Fisika Dengan Macomedia Flash 20

2.1.15. Materi Pokok Kalor 20

2.1.15.1 Kalor 20

2.1.15.5. Perubahan Wujud Zat 24

2.1.15.9. Perpindahan Kalor 28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 35

3.2.1. Populasi Penelitian 35

3.2.2. Sampel Penelitian 35

3.3. Variabel Penelitian 35

3.3.1. Variabel Bebas 35

3.3.2. Variabel Terikat 35

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 35

3.4.1. Jenis Penelitian 31

3.4.2. Desain Penelitian 36

3.5. Prosedur Penelitian 36

3.6. Instrumen Penelitian 39

3.6.1. Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar 39

3.6.1.1. Validitas Perangkat Instrumen oleh Validator 30

3.6.2. Instrumen Tentang Aktivitas Siswa 40

3.7. Teknik Analisa Data 41

3.7.1. Analisis Data Tes Hasil Belajar 41

3.7.2. Analisis Data Observasi Aktivitas siswa 41

(9)

3.8. Menguji analisis data 43

3.8.1. Uji Normalitas 43

3.8.2. Uji Homogenitas 44

3.8.3. Pengujian Hipotesis ( Uji t ) 45

3.8.3.1. Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t Dua Pihak) 47

3.8.3.2. Uji Kesamaan Rata-rata Postes (Uji t Satu Pihak) 47

Bab IV. Hasil penelitian Dan Pembahasan 48

4.1. Hasil penelitian 48

4.1.1. Nilai Pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 48

4.1.2. Nilai Postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 50

4.1.3. Nilai Observasi Siswa 52

4.1.4. Analisi Data Indeks Gain 54

4.1.5. Uji Prasyarat Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA 59

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbedaan kelompok kooperatif dan konvensional 13

Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15

Tabel 2.3. Langkah-langkah Model Pembelajaran langsung 18

Tabel 2.4. Kalor Jenis Beberapa Zat 22

Tabel 2.5. Kalor Lebur Beberapa Zat 25

Tabel 2.5 Kalor Didih/Uap Beberapa Zat 25

Tabel 2.6 Tabel Konduktivitas Termal Beberapa Zat 29

Tabel 3.1. Tabel Desain Penelitian 36

Tabel 3.2. Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi pokok kalor 39

Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 43

Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Hasil Belajar 45

Tabel 3.5. Kategori Aktivitas 45

Tabel 4.1. Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48

Tabel 4.2. Nilai Pretes 49

Tabel 4.3. Data nilai Postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 50

Tabel 4.4. Kriteria dan Nilai Aktivitas 52

Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa 52

Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa 53

Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Data 54

Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas data 55

(11)

Gambar 2.3. Ujung besi yang dipanaskan 28

Gambar 2.4. Konveksi pada zat 30

Gambar 2.5 Konveksi pada Gas 31

Gambar 2.6 Proses terjadinya angin darat dan laut 22

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 38

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen 49

Gambar 4.2. Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol 50

Gambar 4.3. Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Eksperimen 51

Gambar 4.4. Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Kelas Kontrol 51

(12)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 61

Lampiran Lembar Kerja Siswa 116

Lampiran Kisi - kisi Tes Hasil Belajar 122

Lampiran Instrumen Penelitian 134

Lampiran Kunci Jawaban 141

Lampiran Macromedia flash 142

Lampiran Daftar nilai pretes dan postes kelas eksperimen 151 Lampiran Daftar Nilai Pretes dan postes kelas Kontrol 153

Lampiran Daftar nilai Ativitas siswa 159 Lampiran Perhitungan statistika dasar 167 Lampiran Uji Normalitas Data 173 Lampiran Uji Homogenitas Data 179

Lampiran Uji t Dua Pihak 182

Lampiran Uji Hipotesis 184

Lampiran Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa 186 Lampiran Lembar Obsevasi Guru 190 Lampiran Tabel Wilayah Luas kurva Normalitas O 191

Lampiran Uji Gain 196

(13)

Pendidikan adalah salah satu unsur penting pembangunan bangsa. Semakin

bagus kualitas pendidikan, semakin cepat pelaksanaan pembangunan. Pada dewasa

ini pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk mendorong kemajuan pendidikan Indonesia. Berbagai cara

dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti

mengembangan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana sekolah. Namun

demikian, pendidikan Indonesia masih saja merupakan permasalahan yang sangat

menarik untuk dibicarakan. Hal ini mengingat hasil belajar yang diperoleh siswa

yang merupakan produk hasil belajar itu sendiri belum beranjak dari

keterpurukannya.

Banyak faktor yang menyebabkan keterpurukan hasil belajar siswa, antara

lain dari segi penyampaian materi fisika itu sendiri yang masih tradisional.

Tradisional maksudnya mengajar guru yang mengikuti kebiasaan guru-guru pada

umumnya tanpa ada variasi pola mengajar. Kurangnya minat siswa dan tidak

terbiasanya siswa mengemukakan pendapat. Sedangkan dari segi guru banyak guru

yang merasa bahwa cara guru mengajar sudah optimal, sehingga tidak perlu mencari

cara atau model yang relevan dengan tingkat kognitif siswa. Selain itu media yang

digunakan oleh guru juga masih sangat sederhana. Sehingga siswa cenderung cepat

bosan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi fisika yang

dilakukan oleh penulis di SMA N 1 Salak, Ibu Parsaoran Nababan, mengatakan

bahwa banyak siswa yang mengantuk saat pelajaran fisika berlangsung. Banyak siswa

yang pura-pura permisi untuk menghindari pembelajaran fisika alasanya karena fisika

sulit dan membosankan. Selain itu nilai ulangan fisika siswa sangat mengecewakan.

(14)

sehingga terpaksa dilakukan remedial. Adapun KKM yang digunakan disekolah SMA

N 1 Salak adalah 65.

Pengalaman peneliti selama melakukan PPLT di SMA N 1 Sei Suka, banyak

siswa yang tidak masuk kelas atau pura-pura permisi pada jam pelajaran fisika.

Alasan peserta didik adalah fisika sulit. Peneliti juga menyebarkan angket kepada

sejumlah siswa kelas X SMA N 1 Salak. Dari 29 siswa yang diberi angket di peroleh

data 68 % mengatakan pelajaran fisika sulit atau sekitar 20 siswa dengan alasan

fisika banyak menggunakan rumus yang rumit. Hanya 32 % mengatakan fisika

mudah, atau sekitar 9 orang siswa.

Berdasarkan fakta-fakta prestasi belajar fisika yang kurang memuaskan dan

gambaran ketidakberhasilan siswa diatas, maka perlu dikembangkan model

pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pengetahuan

siswa, pemecahan masalah, menemukan sendiri untuk dirinya dan mendiskusikan

masalah-masalah tersebut dengan temannya. Model yang dilaksanakan adalah model

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Model pembelajaran

koperatif tipe TPS pertama kali dikembangkan oleh Frank lyman di Universitas

Mayland. Arends menyatakan bahwa TPS merupakan cara yang efektif untuk

membuat variasi suasana pola diskusi kelas (Trianto, 2009: 81).

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

akhir-akhir ini sangat popular, tidak terkecuali dalam bidang studi fisika. Beberapa ahli

menyatakan bahwa, model pembelajaran kooperatif tidak saja unggul membantu

siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang sulit tetapi membantu siswa

mengembangkan kemampuan, kerja sama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap

sosial siswa.

Dalam (Istarani, 2011 : 68) model pembelajaran kooperatif tipe TPS memiliki

keuntungan antara lain;

1. Memberi kesempatan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan

(15)

4. Model bisa digunakan dalam semua bidang pelajaran dan semua tingkatan

usia.

Agar model ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya maka diperlukan

organisasi yang baik yang harus dilakukan oleh guru. Guru harus dapat membuat

perencanaan yang matang dan tugas interaktif harus diorganisasikan dengan baik dan

benar. Perencanaan yang matang dan tugas interaktif saja tidak cukup untuk dapat

menggunakan model ini dengan baik dan benar. Maka diperlukan trik khusus dalam

menggunakan model ini. Misalnya memotivasi siswa untuk bekerjasama dan

berdiskusi dengan temannya, memberi pengertian kepada siswa bahwa tanggung

jawab kelompok bukan dipegang oleh satu orang dan dapat mendorong siswa untuk

membagikannya dengan teman sekelasnya. Serta menggunakan media pembelajaran

yang bervariasi contohnya macromedia flash. Sehingga mampu memperbaiki

kelemahan-kelemahan belajar sebelumnya.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa model pembelajaran koperatif sudah

pernah dikaji oleh mahasiswa. Adapun hasil penelitian sebelumya adalah Ummi

(2009), mengatakan bahwa hasil analisis data pretest menunjukkan nilai rata-rata

pretest kelas eksperimen adalah 25,57 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 23,57 .

Setelah diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen diperoleh nilai postes dengan

rata-rata nilai 65,29 dan kelas kontrol 47,00. Menurut Silaban (2009) mengatakan

bahwa dari hasil penelitian yang diperoleh nilai rata-rata pretest kelas eksperimen

39,5 dan kelas kontrol 37,36. Setelah diberikan perlakuan berbeda, yaitu model

pembelajaran kooperatif tipe TPS pada kelas eksperimen dan pembelajaran

konvensional pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen

(16)

Tapi satu hal yang perlu diperhatikan, peneliti sebelumnya tidak

menggunakan media animasi dalam penelitiannya. Salah satu upaya untuk

memperbaiki hasil belajar siswa yaitu dengan cara menggunakan media pembelajaran

dan menerapkannya dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat

belajar siswa. Macromedia flash adalah media yang berbasis komputer yang

menyajikan informasi berbentuk dokumen yang hidup dilayar monitor dan ketika

diproyeksikan ke layar dapat didengarkan suara dan dilihat gambarnya (video dan

animasi). Oleh karena itu peneliti menggunakan media animasi dalam penelitiannya,

sehingga diharapkan hasil belajar dan aktivitas siswa semakin meningkat.

Atas dasar tersebut penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan

judul, “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Pokok Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Salak T.P. 2013/2014 ”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas yang menjadi identifikasi masalah

sehubungan dengan rendahnya hasil belajar siswa adalah :

1. Penyampaian materi fisika yang masih bersifat tradisional

2. Model dan media mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi .

3. Hasil belajar siswa masih tergolong rendah.

4. Aktivitas siswa dalam pembelajaran masih kurang.

5. Kurangnya minat siswa dan tidak terbiasa mengeluarkan pendapat.

1.3. Batasan masalah

Mengingat banyaknya masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa maka

penulis membatasi penelitian ini yaitu :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif

tipe TPS menggunakan macromedia flash untuk kelas eksperimen dan

(17)

2013/2014.

1. 4. Rumusan Masalah

Dengan adanya batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash pada materi kalor di

kelas X semester II di SMA N 1 Salak?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional pada materi pokok kalor di kelas X semester II SMA N 1 Salak?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan

macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kalor di

kelas X semester II di SMA N 1 Salak

4. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembeljaran kooperatif tipe TPS

menggunakan macromedia flash berlangsung?

1. 5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash pada

materi pokok kalor di kelas X semester II SMA N 1 Salak T.P. 2013/2014

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional pada materi pokok kalor di kelas X semester II SMA N 1 Salak

(18)

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS

menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi

pokok kalor di kelas X SMA N 1 Salak.

4. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran

kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash berlangsung.

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas dapat diperoleh manfaat

penelitian yaitu :

1. Sebagai informasi dalam pemilihan model pembelajaran disekolah

2. Sebagai informasi untuk memberikan gambaran tentang hasil belajar fisika

siswa dalam materi pokok kalor dengan model pembelajaran kooperatif tipe

TPS menggunakan macromedia flash.

3. Sebagai informasi dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan

pengajaran.

1.7. Definisi Operasional

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

akhir-akhir ini sangat popular, tidak terkecuali dalam bidang studi fisika. Beberapa ahli

menyatakan bahwa, model pembelajaran kooperatif tidak saja unggul membantu

siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang sulit tetapi membantu siswa

mengembangkan kemampuan, kerja sama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap

sosial siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Model

pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan cara cara yang efektif untuk membuat

variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan demikian hasil belajar bisa meningkat.

Agar pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berjalan dengan

lancar maka dibutuhkan media pembelajaran yaitu macromedia flash. Media

pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan dari berbagai saluran ke penerima

pesan. Media dapat berupa manusia, benda, materi dan kejadian yang membuat siswa

(19)

dalam belajar adalah terjadinya perubahan dalam individu seutuhnya.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil

belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan

cita-cita. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan konseptual, pengetahuan kognitif

(20)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

TPS menggunakan macromedia flash pada materi pokok kalor kelas X

semester II di SMA N 1 Salak T.P. 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan

rata-rata pretes sebesar 49,68 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes

siswa sebesar 70,33

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada

materi pokok kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Salak T.P.

2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 49,19 dan

setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 59,68.

3. Ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS

menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi

pokok kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Salak T.P. 2013/2014

4. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash pada

materi pokok kalor kelas X semester II SMA Negeri 1 Salak T.P. 2013/2014

diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa 71,29 termasuk dalam kategori cukup

aktif. N-gain yang diperoleh sebesar 0,31 dengan kategori sedang.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Pembentukan kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe TPS

menggunakan Macromedia Flash dapat dilakukan sebelum kegiatan

pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran

tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan

(21)

2. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing

penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi peneliti

selanjutnya disarankan agar memberikan penjelasan terlebih dahulu dan

membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala

yang dihadapi, memotivasi, dan mengarahkan agar setiap siswa aktif

Gambar

Gambar 2.1. Grafik perubahan temperatur dan wujud zat  pada sebuah es      27

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam form menu utama terdapat menu kelola arsip yang berfungsi untuk mengelola data pegawai dan data surat, pencarian berfungsi dalam pencarian arsip, dan

Perhatikanlah salah satu akar yang sudah diketahui adalah berupa bilangan irasional(bilangan bentuk akar), maka salah satu akar yang lainpun juga akan berupa bilangan irasional

Dalam : Noer, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi ketiga, Penerbit FK UI, Jakarta.. Tjokroprawiro,

Dalam menyampaikan pesan tentang arti pentingnya dua anak lebih baik yang merupakan anjuran pemerintah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Wonoharjo, para

Pengantar tugas akhir ini berjudul Perancangan Visual Branding Grup Band “Holy Spirit”. Adapun permasalahan yang dikaji adalah merancang promosi “Holy Spirit” agar lebih di

4.3 Hambatan-Hambatan yang dihadapi dalam Pemanfaatan software SIPRUS Sebagai Media Penelusuran Informasi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta

Analisis stakeholder pada pengembangan dan proyek manajemen sumberdaya alam selalu terfokus dalam inklusivitas, dan telah digunakan untuk memperkuat kelompok tambahan

Karena pada awal kehamilan terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan, wanita dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami perburukan gagal jantung sebelum