Oleh
Sehat Tua Tumangger NIM 4103321045
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan dengan baik dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Kelas X Semester II SMA N. 1 Salak T.P. 2013/2014”. Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada Drs. Jonny H Panggabean, M.Si, selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan yang sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Khairul Amdani M,Pd, Bapak Prof. Dr. Mara
Bangun Harahap, M.S dan Ibu Dra. Ratna Tanjung M.Pd selaku dosen
pembanding atas saran dan arahannya selama penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga kepada Dra. Eva Marlina Ginting M.Pd, selaku pembimbing
akademik. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Sehat
Simatupang M.Pd selaku ketua Prodi Pendidikan Fisika, Ibu Dra. Derlina, M.Pd
selaku ketua Jurusan Fisika, seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai
jurusan Fisika FMIPA Unimed yang telah banyak membantu penulis. Ucapan
terima kasih juga kepada Bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Salak dan Ibu Misbah
A. Gajah Manik, S.Pd selaku guru Fisika yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaa penelitian. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
Ayahanda, Ibunda, Kakak, Abang Ipar, Adek-adek yang selalu berdoa dan
memberikan motivasi moral dan materi pada penulis selama melakukan studi di
Unimed. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
seperjuangan di fisika ekstensi 2010. Buat sahabat-sahabatku khususnya Faber
v
grup pembaca lainnya yang senantiasa mendukung penulis dengan motivasi untuk
tetap semangat dalam menyelesaikan dan memperbaiki skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi
isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis
mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu Pendidikan Fisika.
Medan, Juli 2014
Penulis,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS X SEMESTER II SMA
NEGERI 1 SALAK T.P. 2013/2014
Sehat Tua Tumangger (NIM. 4103321045)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor kelas X SMA N 1 Salak T.P.2013/2014 serta melihat aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian two group pre-tes dan pos-tes. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA N. 1 Salak T.P. 2013/2014. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling, terdiri dari satu kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash dan satu kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Jumlah keseluruhan sampel adalah 60 orang. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) tes hasil belajar berbentuk pilihan berganda 20 soal yang sudah divalidkan oleh validator. 2) Instrumen observasi Aktivitas belajar siswa.
iii
EFFECT THINK PAIR SHARE COOPERATIVE LEARNING MODEL USING MACROMEDIA FLASH THE RESULTS STUDENT
LEARNING ON THE SUBJECT MATTER HEAT CLASS X SEMESTER II SMANEGERI 1 SALAK
T.P. 2013/2014
Sehat Tua Tumangger (NIM. 4103321045)
ABSTRACT
This study aims to determine whether there is a difference due to the effect of cooperative learning model type TPS using Macromedia Flash on learning outcomes of students in the subject matter of heat in class SMA N 1 Salak T.P 2013/2014 and see the activities of students using cooperative learning model TPS. This research is a quasi-experimental research design with two study group pre-test and post-test. The study population was all students of class VII Semester 11 SMA N. Salak TP 2013/2014.
The study sample was taken at random cluster sampling technique, consisting of one class of experiments by applying cooperative learning model TPS using macromedia flash and a control class using conventional learning models. The total number of samples is 60. The instrument used in this study is a test. Instrument used in this study were 1) the test results of 20 multiple-choice learning is already valid by validator. 2) instrument observasi student learning activities.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Ciri –ciri Belajar 8
2.1.3. Tujuan Belajar 9
2.1.4 Hasil belajar 9
2.1.5. Faktor- Faktor pendukung belajar 12
2.1.6. Aktivitas Belajar 12
2.1.7. Model pembelajaran 13
2.1.8. Tinjauan tentang pembelajaran kooperatif 13
2.1.9. Ciri-ciri model pembelajaran 14
vi
2.1.11.Pembelajaran kooperatif TPS 17 2.1.12.Pembelajaran Konvensional 17
2.1.13.Model Pengajaran langsung 18
2.1.14.Media Pendidikan 19
2.1.14.1. Pengertian media 19
2.1.14.1.2.Macromedia flash 19
2.1.14.1.3.Hubungan Ilmu Fisika Dengan Macomedia Flash 20
2.1.15. Materi Pokok Kalor 20
2.1.15.1 Kalor 20
2.1.15.5. Perubahan Wujud Zat 24
2.1.15.9. Perpindahan Kalor 28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 35
3.2.1. Populasi Penelitian 35
3.2.2. Sampel Penelitian 35
3.3. Variabel Penelitian 35
3.3.1. Variabel Bebas 35
3.3.2. Variabel Terikat 35
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 35
3.4.1. Jenis Penelitian 31
3.4.2. Desain Penelitian 36
3.5. Prosedur Penelitian 36
3.6. Instrumen Penelitian 39
3.6.1. Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar 39
3.6.1.1. Validitas Perangkat Instrumen oleh Validator 30
3.6.2. Instrumen Tentang Aktivitas Siswa 40
3.7. Teknik Analisa Data 41
3.7.1. Analisis Data Tes Hasil Belajar 41
3.7.2. Analisis Data Observasi Aktivitas siswa 41
3.8. Menguji analisis data 43
3.8.1. Uji Normalitas 43
3.8.2. Uji Homogenitas 44
3.8.3. Pengujian Hipotesis ( Uji t ) 45
3.8.3.1. Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t Dua Pihak) 47
3.8.3.2. Uji Kesamaan Rata-rata Postes (Uji t Satu Pihak) 47
Bab IV. Hasil penelitian Dan Pembahasan 48
4.1. Hasil penelitian 48
4.1.1. Nilai Pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 48
4.1.2. Nilai Postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 50
4.1.3. Nilai Observasi Siswa 52
4.1.4. Analisi Data Indeks Gain 54
4.1.5. Uji Prasyarat Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA 59
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan kelompok kooperatif dan konvensional 13
Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15
Tabel 2.3. Langkah-langkah Model Pembelajaran langsung 18
Tabel 2.4. Kalor Jenis Beberapa Zat 22
Tabel 2.5. Kalor Lebur Beberapa Zat 25
Tabel 2.5 Kalor Didih/Uap Beberapa Zat 25
Tabel 2.6 Tabel Konduktivitas Termal Beberapa Zat 29
Tabel 3.1. Tabel Desain Penelitian 36
Tabel 3.2. Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi pokok kalor 39
Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 43
Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Hasil Belajar 45
Tabel 3.5. Kategori Aktivitas 45
Tabel 4.1. Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48
Tabel 4.2. Nilai Pretes 49
Tabel 4.3. Data nilai Postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 50
Tabel 4.4. Kriteria dan Nilai Aktivitas 52
Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa 52
Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa 53
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Data 54
Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas data 55
Gambar 2.3. Ujung besi yang dipanaskan 28
Gambar 2.4. Konveksi pada zat 30
Gambar 2.5 Konveksi pada Gas 31
Gambar 2.6 Proses terjadinya angin darat dan laut 22
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 38
Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen 49
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol 50
Gambar 4.3. Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Eksperimen 51
Gambar 4.4. Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Kelas Kontrol 51
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 61
Lampiran Lembar Kerja Siswa 116
Lampiran Kisi - kisi Tes Hasil Belajar 122
Lampiran Instrumen Penelitian 134
Lampiran Kunci Jawaban 141
Lampiran Macromedia flash 142
Lampiran Daftar nilai pretes dan postes kelas eksperimen 151 Lampiran Daftar Nilai Pretes dan postes kelas Kontrol 153
Lampiran Daftar nilai Ativitas siswa 159 Lampiran Perhitungan statistika dasar 167 Lampiran Uji Normalitas Data 173 Lampiran Uji Homogenitas Data 179
Lampiran Uji t Dua Pihak 182
Lampiran Uji Hipotesis 184
Lampiran Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa 186 Lampiran Lembar Obsevasi Guru 190 Lampiran Tabel Wilayah Luas kurva Normalitas O 191
Lampiran Uji Gain 196
Pendidikan adalah salah satu unsur penting pembangunan bangsa. Semakin
bagus kualitas pendidikan, semakin cepat pelaksanaan pembangunan. Pada dewasa
ini pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Hal ini bertujuan untuk mendorong kemajuan pendidikan Indonesia. Berbagai cara
dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti
mengembangan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana sekolah. Namun
demikian, pendidikan Indonesia masih saja merupakan permasalahan yang sangat
menarik untuk dibicarakan. Hal ini mengingat hasil belajar yang diperoleh siswa
yang merupakan produk hasil belajar itu sendiri belum beranjak dari
keterpurukannya.
Banyak faktor yang menyebabkan keterpurukan hasil belajar siswa, antara
lain dari segi penyampaian materi fisika itu sendiri yang masih tradisional.
Tradisional maksudnya mengajar guru yang mengikuti kebiasaan guru-guru pada
umumnya tanpa ada variasi pola mengajar. Kurangnya minat siswa dan tidak
terbiasanya siswa mengemukakan pendapat. Sedangkan dari segi guru banyak guru
yang merasa bahwa cara guru mengajar sudah optimal, sehingga tidak perlu mencari
cara atau model yang relevan dengan tingkat kognitif siswa. Selain itu media yang
digunakan oleh guru juga masih sangat sederhana. Sehingga siswa cenderung cepat
bosan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi fisika yang
dilakukan oleh penulis di SMA N 1 Salak, Ibu Parsaoran Nababan, mengatakan
bahwa banyak siswa yang mengantuk saat pelajaran fisika berlangsung. Banyak siswa
yang pura-pura permisi untuk menghindari pembelajaran fisika alasanya karena fisika
sulit dan membosankan. Selain itu nilai ulangan fisika siswa sangat mengecewakan.
sehingga terpaksa dilakukan remedial. Adapun KKM yang digunakan disekolah SMA
N 1 Salak adalah 65.
Pengalaman peneliti selama melakukan PPLT di SMA N 1 Sei Suka, banyak
siswa yang tidak masuk kelas atau pura-pura permisi pada jam pelajaran fisika.
Alasan peserta didik adalah fisika sulit. Peneliti juga menyebarkan angket kepada
sejumlah siswa kelas X SMA N 1 Salak. Dari 29 siswa yang diberi angket di peroleh
data 68 % mengatakan pelajaran fisika sulit atau sekitar 20 siswa dengan alasan
fisika banyak menggunakan rumus yang rumit. Hanya 32 % mengatakan fisika
mudah, atau sekitar 9 orang siswa.
Berdasarkan fakta-fakta prestasi belajar fisika yang kurang memuaskan dan
gambaran ketidakberhasilan siswa diatas, maka perlu dikembangkan model
pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pengetahuan
siswa, pemecahan masalah, menemukan sendiri untuk dirinya dan mendiskusikan
masalah-masalah tersebut dengan temannya. Model yang dilaksanakan adalah model
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Model pembelajaran
koperatif tipe TPS pertama kali dikembangkan oleh Frank lyman di Universitas
Mayland. Arends menyatakan bahwa TPS merupakan cara yang efektif untuk
membuat variasi suasana pola diskusi kelas (Trianto, 2009: 81).
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
akhir-akhir ini sangat popular, tidak terkecuali dalam bidang studi fisika. Beberapa ahli
menyatakan bahwa, model pembelajaran kooperatif tidak saja unggul membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang sulit tetapi membantu siswa
mengembangkan kemampuan, kerja sama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap
sosial siswa.
Dalam (Istarani, 2011 : 68) model pembelajaran kooperatif tipe TPS memiliki
keuntungan antara lain;
1. Memberi kesempatan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan
4. Model bisa digunakan dalam semua bidang pelajaran dan semua tingkatan
usia.
Agar model ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya maka diperlukan
organisasi yang baik yang harus dilakukan oleh guru. Guru harus dapat membuat
perencanaan yang matang dan tugas interaktif harus diorganisasikan dengan baik dan
benar. Perencanaan yang matang dan tugas interaktif saja tidak cukup untuk dapat
menggunakan model ini dengan baik dan benar. Maka diperlukan trik khusus dalam
menggunakan model ini. Misalnya memotivasi siswa untuk bekerjasama dan
berdiskusi dengan temannya, memberi pengertian kepada siswa bahwa tanggung
jawab kelompok bukan dipegang oleh satu orang dan dapat mendorong siswa untuk
membagikannya dengan teman sekelasnya. Serta menggunakan media pembelajaran
yang bervariasi contohnya macromedia flash. Sehingga mampu memperbaiki
kelemahan-kelemahan belajar sebelumnya.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa model pembelajaran koperatif sudah
pernah dikaji oleh mahasiswa. Adapun hasil penelitian sebelumya adalah Ummi
(2009), mengatakan bahwa hasil analisis data pretest menunjukkan nilai rata-rata
pretest kelas eksperimen adalah 25,57 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 23,57 .
Setelah diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen diperoleh nilai postes dengan
rata-rata nilai 65,29 dan kelas kontrol 47,00. Menurut Silaban (2009) mengatakan
bahwa dari hasil penelitian yang diperoleh nilai rata-rata pretest kelas eksperimen
39,5 dan kelas kontrol 37,36. Setelah diberikan perlakuan berbeda, yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe TPS pada kelas eksperimen dan pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen
Tapi satu hal yang perlu diperhatikan, peneliti sebelumnya tidak
menggunakan media animasi dalam penelitiannya. Salah satu upaya untuk
memperbaiki hasil belajar siswa yaitu dengan cara menggunakan media pembelajaran
dan menerapkannya dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat
belajar siswa. Macromedia flash adalah media yang berbasis komputer yang
menyajikan informasi berbentuk dokumen yang hidup dilayar monitor dan ketika
diproyeksikan ke layar dapat didengarkan suara dan dilihat gambarnya (video dan
animasi). Oleh karena itu peneliti menggunakan media animasi dalam penelitiannya,
sehingga diharapkan hasil belajar dan aktivitas siswa semakin meningkat.
Atas dasar tersebut penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan
judul, “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Salak T.P. 2013/2014 ”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas yang menjadi identifikasi masalah
sehubungan dengan rendahnya hasil belajar siswa adalah :
1. Penyampaian materi fisika yang masih bersifat tradisional
2. Model dan media mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi .
3. Hasil belajar siswa masih tergolong rendah.
4. Aktivitas siswa dalam pembelajaran masih kurang.
5. Kurangnya minat siswa dan tidak terbiasa mengeluarkan pendapat.
1.3. Batasan masalah
Mengingat banyaknya masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa maka
penulis membatasi penelitian ini yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe TPS menggunakan macromedia flash untuk kelas eksperimen dan
2013/2014.
1. 4. Rumusan Masalah
Dengan adanya batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash pada materi kalor di
kelas X semester II di SMA N 1 Salak?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional pada materi pokok kalor di kelas X semester II SMA N 1 Salak?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan
macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kalor di
kelas X semester II di SMA N 1 Salak
4. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembeljaran kooperatif tipe TPS
menggunakan macromedia flash berlangsung?
1. 5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash pada
materi pokok kalor di kelas X semester II SMA N 1 Salak T.P. 2013/2014
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional pada materi pokok kalor di kelas X semester II SMA N 1 Salak
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS
menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok kalor di kelas X SMA N 1 Salak.
4. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash berlangsung.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas dapat diperoleh manfaat
penelitian yaitu :
1. Sebagai informasi dalam pemilihan model pembelajaran disekolah
2. Sebagai informasi untuk memberikan gambaran tentang hasil belajar fisika
siswa dalam materi pokok kalor dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS menggunakan macromedia flash.
3. Sebagai informasi dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan
pengajaran.
1.7. Definisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
akhir-akhir ini sangat popular, tidak terkecuali dalam bidang studi fisika. Beberapa ahli
menyatakan bahwa, model pembelajaran kooperatif tidak saja unggul membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang sulit tetapi membantu siswa
mengembangkan kemampuan, kerja sama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap
sosial siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Model
pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan cara cara yang efektif untuk membuat
variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan demikian hasil belajar bisa meningkat.
Agar pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berjalan dengan
lancar maka dibutuhkan media pembelajaran yaitu macromedia flash. Media
pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan dari berbagai saluran ke penerima
pesan. Media dapat berupa manusia, benda, materi dan kejadian yang membuat siswa
dalam belajar adalah terjadinya perubahan dalam individu seutuhnya.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil
belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan
cita-cita. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan konseptual, pengetahuan kognitif
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS menggunakan macromedia flash pada materi pokok kalor kelas X
semester II di SMA N 1 Salak T.P. 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan
rata-rata pretes sebesar 49,68 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes
siswa sebesar 70,33
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada
materi pokok kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Salak T.P.
2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 49,19 dan
setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 59,68.
3. Ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS
menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Salak T.P. 2013/2014
4. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash pada
materi pokok kalor kelas X semester II SMA Negeri 1 Salak T.P. 2013/2014
diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa 71,29 termasuk dalam kategori cukup
aktif. N-gain yang diperoleh sebesar 0,31 dengan kategori sedang.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pembentukan kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe TPS
menggunakan Macromedia Flash dapat dilakukan sebelum kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran
tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan
2. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing
penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi peneliti
selanjutnya disarankan agar memberikan penjelasan terlebih dahulu dan
membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala
yang dihadapi, memotivasi, dan mengarahkan agar setiap siswa aktif