UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DENGAN MENERAPKAN
MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VII-1 SMP AMIR HAMZAH MEDAN
TAHUN AJARAN 2012/ 2013
Oleh:
Dian Novita Sari Simamora NIM 408311011
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Judul : Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Pada
Pokok Bahasan Himpunan Dengan Menerapkan Model
Quantum Teaching Pada Siswa Kelas VII-1 SMP Amir
Hamzah Medan Tahun Ajaran 2012/2013
Nama : Dian Novita Sari Simamora
NIM : 408311011
Program Studi : Pendidikan Matematika
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan izin-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Drs. H. Banjarnahor, M. Pd selaku dosen pembimbing skripsi dan dosen pembimbing akademik yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayang sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini juga tentang perkuliahan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Asrin Lubis, M. Pd, Bapak Drs. Syafari, M. Pd dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M. Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran – saran mulai perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, MS selaku Dekan FMIPA, Bapak Prof. Dr. Mukhtar , M. Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, dan Bapak Drs. Syafari, M. Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika, serta seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
Terima kasih kepada Kepala Sekolah SMP Amir Hamzah Medan, Ibu Siti Fatimah, S. Pd yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, guru bidang studi Matematika Bapak M. Aswin Rangkuti, S. Pd, Ibu Ita Hafriza S. Pd dan Ibu Poppy S. Pd yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.
Ucapan terima kasih juga kepada teman – teman seperjuangan yang selalu memberi doa dan dukungan yaitu Gape, Yulia, Cut, Uli, Putri, Achyar, Jojo, Ika, Sari serta semua teman – teman dan civitas akademik SMAN 1 Matauli Pandan terutama guru – gurunya yang menginspirasi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada Chang Ida, Odol, Gadang, Ndy, Tungir, Mak su, Ginda, bg Herman dan semua teman – teman Jurusan Matematika. Ucapan terima kasih juga kepada Kakanda M. Aswin Rangkuti, Budi Harianto, Halim Simatupang, Liana, Septian Prawijaya, Susilo Sudarman, keluarga di HMI Chandra, Bara, Sukma, Sadam, Ardi, Amri, keluarga besar IKA-HMI dan seluruh adik – adik pengurus HMI Komisariat FMIPA UNIMED dan seluruh pihak yang tidak bisa penulis tuliskan namanya satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Maret 2013
Penulis,
Dian Novita Sari Simamora
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DENGAN MENERAPKAN
MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VII-1 SMP BRIGJEND KATAMSO
SUNGGAL TAHUN AJARAN 2012/2013
DIAN NOVITA SARI SIMAMORA (408311011)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan model Quantum Teaching dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal – soal Himpunan di Kelas VII-1 SMP Amir Hamzah Medan.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subjek penelitian ini adalah siswa/siswi kelas VII-1 di SMP Amir Hamzah Medan tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 orang. Objek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Quantum Teaching pada materi Himpunan di kelas VII SMP Amir Hamzah Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Prosedur dalam penelitian ini dimulai dari pelaksanaan siklus I dan dilanjutkan dengan siklus II di kelas VII-1 untuk melihat peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Himpunan.
Berdasarkan hasil analisis data pada Siklus I sebanyak 30 orang siswa, terdapat 15 siswa (50 %) telah mencapai ketuntasan belajar individu, dan 15 siswa (50%) yang masih memiliki ketuntasan belajar individu dengan nilai rata-rata seluruh siswa 64,81 pada tes hasil belajar I. Berdasarkan hasil perhitungan dari 30 orang siswa terdapat 4 siswa (13.3%) memiliki motivasi yang baik, sedangkan 26 siswa (86.6%) motivasi belajarnya masih dibawah kategori baik. Dan hasil analisis data pada Siklus II di kelas sebanyak 30 orang siswa, 26 siswa (86,67%) telah mencapai ketuntasan belajar individu, dan 4 siswa (13,33%) masih memiliki ketuntasan belajar individu dengan nilai rata-rata seluruh siswa 80,41. Pada siklus II ini ketuntasan belajar klasikal sudah tercapai karena 86,67% siswa telah mencapai ketuntasan belajar individu, sehingga pembelajaran tidak dilanjutkan lagi ke siklus III. Berdasarkan hasil perhitungan dari 30 orang siswa terdapat 26 siswa (86.67%) memiliki motivasi yang baik dan sangat baik, sedangkan 4 siswa (13.3%) motivasi belajarnya dibawah kategori baik
DAFTAR ISI
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 6
1.3.Batasan Masalah 6
1.4.Rumusan Masalah 6
1.5.Tujuan Penelitian 7
1.6.Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1. Kerangka Teoritis 9
2.1.1. Pengertian Belajar 9
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 12
2.1.3. Pengertian Motivasi 14
2.1.4 Pengertian Motivasi Belajar 17
2.1.5 Aktivitas Belajar 21
2.1.6 Metode Quantum Teaching 23
2.2. Materi Pokok 26
2.3. Kerangka Konseptual 31
BAB III METODE PENELITIAN 33
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33
3.1.1 Lokasi Penelitian 33
3.1.2. Waktu Penelitian 33
3.2. Subjek dan Objek Penelitian 33
3.3.Variabel Penelitian 33
3.4. Jenis Penelitian 33
3.5. Alat Pengumpul Data 34
3.5.1. Tes 34
3.5.2. Observasi 35
3.5.3. Angket Motivasi Belajar 36
3.6. Prosedur Penelitian 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 45
4.1 Hasil Penelitian 45
4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I 45
4.1.1.1 Permasalahan 45
4.1.1.2 Perencanaan Tindakan 46
4.1.1.4 Observasi 49
4.1.1.5 Angket Motivasi 52
4.1.1.6 Analisis Data Hasil Siklus I 53 4.1.1.6.1 Hasil Tes Hasil Belajar 53
4.1.1.7 Refleksi 54
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I 55
4.1.2.1 Permasalahan 55
4.1.2.2 Perencanaan Tindakan 55
4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan 56
4.1.2.4 Observasi 59
4.1.2.5 Angket Motivasi 62
4.1.2.6 Analisis Data Hasil Siklus I 62 4.1.2.6.1 Hasil Tes Hasil Belajar 62
4.1.2.7 Refleksi 63
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 68
5.1 Kesimpulan 68
5.2 Saran 69
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Hukum – hukum Himpunan 32
Tabel 3.1. Pedoman untuk melihat aktivitas guru 41 Tabel 3.2. Penggolongan pernyataan angket berdasarkan
kriteria dan kondisi 44
Tabel 4.1 Perbandingan Tingkat motivasi Siswa Setelah Siklus I 50 Tabel 4.2 Peningkatan Motivasi Belajar setelah Siklus II 60 Tabel 4.3. Perbandingan Nilai Tes Hasil Belajar Tes Awal,
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Contoh Diagram Venn 25
Gambar 2.2. Himpunan Bagian 26
Gambar 2.3. Himpunan Saling Lepas 28
Gambar 2.4. Irisan 29
Gambar 2.5. Gabungan 29
Gambar 2.6. Komplemen 30
Gambar 2.7. Selisih 31
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 45 Gambar 4.1. Kesalahan siswa dalam menentukan contoh himpunan 52 Gambar 4.2. Kesalahan siswa dalam menuliskan anggota dan banyak
anggota dari suatu himpunan. 52
Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-rata Tes Hasil Belajar Siswa 63
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 72 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 78
Lampiran 3 Lembar Aktivitas Siswa I 85
Lampiran 4 Lembar Aktivitas Siswa II 88
Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa III 91
Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa IV 94
Lampiran 7 Kisi – Kisi Tes Awal 96
Lampiran 8 Tes Awal 97
Lampiran 9 Pedoman Penskoran Tes Awal 99
Lampiran 10 Alternatif Pemecahan Masalah Tes Awal 101 Lampiran 11 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 106
Lampiran 12 Tes Siklus I 108
Lampiran 13 Alternatif Pemecahan Masalah Tes Siklus I 110
Lampiran 14 Tes Siklus II 113
Lampiran 15Alternatif Pemecahan Masalah Siklus II 115 Lampiran 16 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar 119
Lampiran 17 Lembar Validasi 122
Lampiran 18 Lembar Validasi Angket Motivasi 129
Lampiran 19 Lembar Validator 135
Lampiran 20 Lembar Observasi Kegiatan Guru I 136 Lampiran 21 Lembar Observasi Kegiatan Guru II 137 Lampiran 22 Lembar Observasi Kegiatan Guru III 138 Lampiran 23 Lembar Observasi Kegiatan Guru IV 139 Lampiran 24 Lembar Observasi Kegiatan Siswa I 140 Lampiran 25 Lembar Observasi Kegiatan Siswa II 141 Lampiran 26 Lembar Observasi Kegiatan Siswa III 143 Lampiran 27 Lembar Observasi Kegiatan Siswa IV 144
Lampiran 28 Angket Motivasi 145
Lampiran 29 Hasil tes Awal 149
Lampiran 30 Hasil Tes Hasil Belajar Siklus I 150 Lampiran 31 Hasil Tes Hasil Belajar Siklus II 152
Lampiran 32 Hasil Angket Motivasi 154
Lampiran 33 Dokumentasi Penelitian 155
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi suatu bangsa agar bangsa tersebut dapat meningkatkan kualitas SDM yang dimilikinya. Dengan SDM yang berkualitas maka dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga secara tidak langsung akan menjadikan bangsa tersebut semakin maju. Oleh karena itu setiap bangsa pasti akan berusaha untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
pendidikannya.
Saat ini kualitas pendidikan Indonesia cenderung memprihatinkan. Apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga, Indonesia masih cukup tertinggal kualitas pendidikannya. Pemerintah pasti akan berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia mulai dari jenjang pendidikan dasar maupun menengah. Namun saat ini kualitas Pendidikan Indonesia, khususnya dalam bidang matematika masih belum membahagiakan. Hal ini dikarenakan terjadi pula masalah dalam pendidikan matematika. Hal ini senada dengan (http://litbang.kemdikbud.go.id/detail.php.id214).
“Hasil penelitian TIMMS yang dilakukan oleh Frederick K. S. Leung pada tahun 2003, jumlah jam pengajaran matematika di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan Malaysia dan Singapura. Dalam satu tahun, siswa kelas 8 di Indonesia rata-rata mendapat 169 jam pelajaran matematika. Sementara di Malaysia hanya mendapat 120 jam dan Singapura 112 jam. Namun, hasil penelitian yang dipublikasikan di Jakarta pada 21 Desember 2006 itu menyebutkan, prestasi Indonesia berada jauh di bawah kedua negara tersebut. Prestasi matematika siswa Indonesia hanya menembus skor rata-rata 411. Sementara itu, Malaysia mencapai 508 dan Singapura 605 (400= rendah, 475 = menengah, 550 = tinggi, dan 625 = tingkat lanjut). Waktu yang dihabiskan siswa Indonesia di sekolah tidak sebanding dengan prestasi yang diraih”.
“Menurut Cockroft (1982: 1 – 5) mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, (2) semua bidang studi memerlukan bidang ketrampilan bidang matematika yang sesuai, (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas, (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi daalm berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan yang menantang”.
Banyak manfaat yang akan diperoleh dari belajar matematika. Baik itu untuk kehidupan sehari-hari maupun untuk dasar ilmu-ilmu lainnya. Akan tetapi banyak pula siswa yang tidak suka pada pelajaran matematika. Banyak juga anak yang beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan.
Dikatakan sulit karena matematika adalah pelajaran tentang hal-hal yang abstrak sehingga sulit untuk dipahami. Sementara matematika dianggap membosankan karena matematika hanya belajar mengenai angka-angka saja. Selain itu kurangnya peranan siswa dalam pembelajaran menyebabkan siswa tidak berminat terhadap pelajaran matematika karena siswa harus menerima ilmu yang diberikan oleh guru saja.
Laporan TIMSS pada tahun 2007 menunjukkan bahwa penekanan
pembelajaran matematika di Indonesia lebih banyak pada penugasan keterampilan dasar, namun sedikit penekanan pada penerapan matematika dalam konteks kehidupan sehari – hari, berkomunikasi secara matematis ataupun bernalar secara matematis. Skor yang diperoleh 397 yang masih dikategorikan ke dalam
kelompok rendah. Hal ini menunjukkan masih belum optimalnya pembelajaran matematika yang dilakukan di sekolah.
Banyak manfaat yang akan diperoleh dari belajar matematika. Baik itu untuk kehidupan sehari-hari maupun untuk dasar ilmu-ilmu lainnya. Akan tetapi banyak pula siswa yang tidak suka pada pelajaran matematika. Banyak juga anak yang beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan.
Dikatakan sulit karena matematika adalah pelajaran tentang hal-hal yang abstrak sehingga sulit untuk dipahami. Sementara matematika dianggap membosankan karena matematika hanya belajar mengenai angka-angka saja. Selain itu kurangnya peranan siswa dalam pembelajaran menyebabkan siswa tidak
berminat terhadap pelajaran matematika karena siswa harus menerima ilmu yang diberikan oleh guru saja.
Dari hasil observasi yang dilakukan pada Bapak M. Aswin Rangkuti selaku guru bidang studi matematika yang dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2012 ada beberapa masalah yang dialami siswa kelas VII-1 SMP Amir Hamzah Medan dalam mempelajari materi pokok himpunan khususnya pada materi himpunan yaitu kurangnya motivasi siswa atau kurangnya ketertarikan siswa saat belajar, pemahaman siswa terhadap konsep yang masih lemah. Ini terlihat dari hasil belajar siswa yang masih kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Pada saat PBM berlangsung siswa terlihat bosan, mudah putus dan tidak semangat saat mengerjakan tugas – tugas. Model pembelajaran yang dilaksanakan juga kurang meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, yang berdampak tidak maksimalnya hasil belajar siswa.
Kebanyakan guru dalam pembelajaran matematika adalah menggunakan pembelajaran yang konvensional, yaitu guru dipandang sebagai sumber pengetahuan dan siswa hanya perlu menerima pengetahuan tersebut tanpa harus
terlibat secara maksimal dalam proses di kelas.
Hal itu mengakibatkan konsentrasi dan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran tidak maksimal.
Dalam proses belajar mengajar matematika hendaknya guru berupaya agar siswa terlibat secara aktif untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika. Dengan kata lain, proses pembelajaran tidak didominasi oleh guru, sehingga interaksi antara guru dengan siswa dapat terjalin. Dengan cara demikian, siswa dapat termotivasi untuk belajar. Motivasi belajar disini sangatlah penting. Adanya motivasi belajar yang kuat membuat siswa belajar dengan tekun yang pada akhirnya terwujud dalam hasil belajar siswa tersebut. Oleh karena itulah motivasi
belajar hendaknya ditanamkan pada diri siswa agar dengan demikian ia akan dengan senang hati mengikuti materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah.
Hal – hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar pada diri siswa dapat timbul dari dirinya sendiri, lingkungan sekolah maupun dari lingkungan keluarga. Dari lingkungan sekolah misalnya guru di samping mengajar juga hendaknya menanamkan motivasi belajar kepada siswa yang diajarnya. Banyak siswa yang tidak termotivasi belajar mengakibatkan hasil belajarnya menurun. Oleh karena itulah sekolah hendaknya mengkondisikan lingkungannya sedemikian rupa dengan demikian siswa akan termotivasi untuk belajar.
Selain itu guru juga harus mempersiapkan segala sesuatunya sebelum mengajar, yaitu memilih model dan media yang baik dalam pembelajaran agar pembelajaran yang terjadi di kelas bukan hanya pembelajaran matematika yang konvensional. Dengan menggunakan media pembelajaran atau alat peraga, materi yang tadinya sulit dapat diterangkan secara lebih mudah dan jelas, sehingga siswa akan merasa lebih senang dalam belajar matematika.
Dalam pembelajaran matematika sering terlihat siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, keberanian siswa untuk bertanya kepada guru sangat rendah, apabila ditanya oleh guru tidak ada yang mau menjawab, jika tidak ditunjuk.
beralih dari paradigma mengajar matematika ke belajar matematika, keterkaitan siswa secara aktif dalam pembelajaran harus ditunjang dengan disediakannya aktivitas belajar yang khusus sehingga siswa dapat melakukan “doing math”
untuk menemukan dan membangun matematika dengan fasilitas oleh guru.
Menurut Djamarah dan Zain (2002 : 143) keberhasilan proses belajar dipengaruhi oleh model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam aktivitas belajar. Slameto (2003 : 92) juga mengatakan bahwa proses pembelajaran yang efektif dapat dicapai bila guru menggunakan strategi pembelajaran yang baik. Mengingat pentingnya penguasaan matematika oleh
siswa maka guru perlu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melakukan beberapa usaha perbaikan, terutama dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah menerapkan model pembelajaran yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, efektif, dan menyenangkan bagi siswa. Sehingga siswa tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menumbuhkan sendiri minat belajar siswa untuk tertarik belajar. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan menerapkan pembelajaran Quantum Teaching dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas.
Quantum Teaching adalah pembelajaran yang memadukan antara berbagai
sugesti positif dan interaksinya dengan lingkungan yang mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. Lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan serta munculnya emosi positif sebagai keterlibatan otak dapat menciptakan sebuah interaksi yang baik dalam proses belajar yang akhirnya dapat menimbulkan
motivasi yang tinggi pada diri seseorang sehingga akan memberikan kepercayaan diri untuk mencetuskan ide-ide kreatif atau gagasan dari hasil pemikirannya. DePorter (2010 : 31) mengungkapkan bahwa Quantum Teaching adalah pengubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya. Dan Quantum Teaching juga menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang
Sebelumnya penelitian Quantum Teaching ini telah diteliti oleh Rohani Klara pada materi pokok bangun ruang sisi datar diperoleh 86,48% dari 37 siswa tuntas sedangkan yang tidak tuntas hanya 13,52%. Kelemahan penelitian ini peneliti tidak menguasai dengan baik pembelajaran Quantum Teaching sehingga peneliti tidak dapat menerapkan pembelajaran Quantum Teaching dengan baik.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat dikatakan pembelajaran Quantum Teaching sangat menarik dan cukup efektif untuk diterapkan. Sehubungan dengan
itu, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi Himpunan dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching pada siswa kelas VII-1 SMP Amir Hamzah MedanT.P 2012/2013”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan wawancara dengan Bapak M. Aswin Rangkuti, S. Pd selaku guru bidang studi, motivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung masih rendah. Hal ini terlihat dari kondisi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung yaitu:
- Siswa tidak konsentrasi atau tidak fokus pada saat pembelajaran berlangsung
- Tidak tekun saat mengerjakan tugas
- Gampang putus asa saat mengalami kesulitan dalam pengerjaan tugas - Terlihat bosan pada saat mengikuti pembelajaran
Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang masih rendah terutama pada materi himpunan. Siswa kesulitan menyelesaikan soal – soal yang berkaitan dengan himpunan.
1.3Batasan Masalah
semesta dan himpunan bagian serta upaya yang dilakukan untuk meningkatkannya.
1.4Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi penerapan Quantum Teaching untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi Himpunan di kelas VII-1 SMP Amir Hamzah Medan TA 2012/ 2013?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa ketika diterapkannya pembelajaran Quantum Teaching pada materi Himpunan di kelas VII-1 SMP Amir
Hamzah Medan TA 2012/ 2013?
3. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran Quantum Teaching pada materi Himpunan di kelas VII-1 SMP Amir Hamzah Medan TA 2012/ 2013?
4. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model Quantum Teaching pada materi Himpunan di kelas VII-1 SMP Amir
Hamzah Medan TA 2012/ 2013? 1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui strategi penerapan Quantum Teaching untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi Himpunan di kelas VII-1 SMP Amir Hamzah Medan TA 2012/ 2013?
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa ketika diterapkannya pembelajaran Quantum Teaching pada materi Himpunan di kelas VII-1 SMP Amir Hamzah Medan TA 2012/ 2013?
3. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah
diterapkannya pembelajaran Quantum Teaching pada materi Himpunan di kelas VII-1 SMP Amir Hamzah Medan TA 2012/ 2013?
4. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model Quantum Teaching pada materi Himpunan di kelas VII-1 SMP Amir Hamzah Medan TA 2012/ 2013?
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan yang berguna terhadap peningkatan kualitas pendidikan, terutama bagi :
1. Pihak sekolah sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran termasuk dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
2. Guru matematika khususnya untuk menambah variasi model pembelajaran. Penelitian ini diharapkan mampu memperluas wawasan dan pengetahuan guru mengenai model pembelajaran Quantum teaching
sebagai pembelajaran alternatif dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
3. Siswa untuk dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terutama dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil observasi dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut :
1. Strategi dalam penerapan Quantum Teaching pada materi Himpunan yaitu memberikan motivasi awal kepada siswa dengan menerapkan materi
Himpunan dalam masalah sehari – hari yang dekat dengan lingkungan siswa,
mengulang pelajaran sebelumnya, memaksimalkan semua yang ada disekitar lingkungan belajar, membuat kondisi kelas menjadi lebih menyenangkan seperti arena bermain tanpa mengurangi tujuan dan target pada setiap proses belajar mengajar, membagikan LAS kepada masing – masing kelompok yang sudah ditentukan oleh guru, mengelompokkan siswa dalam kelompok yang heterogen kemampuannya, memperhatiakn diskusi setiap kelompok dan memberikan bimbingan secukupnya bagi kelompok yang kesulitan, memacu siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar sebagai pemicu rasa berani
bertanya, memberikan penghargaan atas setiap usaha yang sudah dilakukan siswa, terutama bagi siswa yang mendapatkan hasil yang baik dari usahanya, mengarahkan siswa untuk mengingat kembali dan membuat kesimpulan materi yang telah disampaikan.
2. Dari hasil observasi terjadi peningkatan aktivitas rata – rata siswa didalam kelas. Pada siklus I rata – rata aktivitas siswa didalam kelas tergolong cukup baik dengan nilai rata – rata 2,4. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata – rata aktivitas siswa, yaitu menjadi 3, 06, dan sudah tergolong baik.
3. Pada siklus I diperoleh 4 siswa atau 13.33% siswa memiliki motivasi belajar baik, sedangkan pada siklus II diperoleh 26 orang atau 86.67% siswa memiliki motivasi baik dan sangat baik. Peningkatan jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar minimal baik adalah sebanyak 11 orang siswa atau 73.34%.
4. Pada siklus I diperoleh 15 siswa atau 50% siswa mencapai ketuntasan belajar, sedangkan pada siklus II diperoleh 26 orang atau 86.7% siswa mencapai ketuntasan belajar. Peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah sebanyak 11 orang siswa atau 36.66%.
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan penelitian, bahwa saran (rekomendasi) yang diajukan adalah :
a. Kepada guru matematika hendaknya mulai menerapkan model Quantum Teaching untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan
memaksimalkan semua yang ada disekitar lingkungan belajar dan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan.
b. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran dan mau bertanya kepada guru dan temannya serta mau mengulang pelajaran yang telah dipelajari di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman.2006. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada
Arikunto, dkk, 2008, Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Artauly, Sari, (2011), Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika
Melalui Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung di SMP Katolik Tri Sakti II Medan Tahun Ajaran 2011/2012, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan (Tidak diterbitkan). As’ad, Moh, 1987. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.
Brown, D. H. 1981. Principles of Language Learning and Teaching. New Jersy :
Prentice Hall Inc.
Cronbach, L. C. 1954. Educational Psychology. New York : Harcourt, Brace & Co.
De Porter B., Hernacki M. 2002. Quantum Teaching. Bandung : Penerbit Kaifa Djamarah dan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Penerbit Rineka
Cipta.
Hamalik,Oemar.H. 1995 . Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara. Hewitt. W. 1968. Menciptakan Karakter Tokoh. Jakarta : GPU
Keller, M. John. 1987. Journal of Instructional Development Volume 10 No. 3. Florida : Florida State University
Morgan, C.T., dkk. 1986. Introduction to Psychology (7th Ed.). Singapore: McGraw Hill Book Co.
Pasaribu dan B. Simanjuntak. 1996. Teori Kepribadian. Bandung : Tarsito Prashnig, Barbara. 2007. The Power Learning Styles. Bandung : Kaifa Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Remaja Rasyad, Aminuddin. 2003. Teori belajar & Pembelajaran. Jakarta : Uhamka
Press
Soemanto, Wasty, 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara. Spears. 1955. Metode Pengajaran. New York : Prentice Hall
Sujana, Nana. 2005. Dasar – dasar proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Sukamto dan Winataputra. 1997. Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran.Jakarta: Universitas Terbuka
Suprihanto, John. Dkk. 2003. Pelaku Organisasional.Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Sutadipura, Balnadi. Aneka Problema Keguruan. Bandung: PT Angkasa, 1985) Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada Winardi, 2002. Manajemen Prilaku Organisasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia.