UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DRIBBLING
MELALUI LATIHAN ZIG-ZAG TRAJECTORY
PADA ATLET USIA 13 TAHUN
SSB PUTRA TUNTUNGAN II
TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
NURIS ALKHAIR NIM. 071266220087
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
NURIS ALKHAIR, NIM : 071266220087. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Dribbling Melalui Latihan Zig-Zag Trajectory Pada Atlet Usia 13 Tahun SSB Putra Tuntungan II Tahun 2013”.
(Pembimbing Skripsi : M. ISMAIL)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dribbling
melalui latihan zig-zag trajectory pada atlet usia 13 tahun SSB Putra Tuntungan II
Tahun 2013. Subjek dalam penelitian ini adalah atlet 13 tahun SSB Putra
Tuntungan II Tahun 2013 yang berjumlah 10 atlet yang akan diberikan tindakan
bentuk latihan berupa latihan dribbling melalui latihan zig-zag trajectory. Untuk
memperoleh data dalam penelitian ini adalah pencapaian nilai kemampuan
dribbling atlet.
Berdasarkan hasil pre-test ternyata dari 10 atlet SSB Putra Tuntungan II
usia 13 tahun belum mencapai batas pencapaian target personal yang telah
ditetapkan peneliti yaitu pada angka 20%, dan batas ketercapaian kelompok 70%.
Dari 10 atlet, belum ada atlet yang telah mencapai target personal dan batas
ketercapaian kelompok sebesar 0% dengan nilai kemampuan rata-rata atlet yaitu
sebesar 9,9.
Selanjutnya dilaksanakan hasil siklus-I setelah diberikan perlakuan bentuk
latihan zig-zag trajectory. Dari 10 atlet, terdapat 9 atlet (90%) yang telah
mencapai batas target personal, 1 atlet (10%) yang belum mencapai batas target
personal dan batas ketercapaian kelompok sebesar 90% dengan peningkatan
kemampuan rata-rata atlet sebesar 27,14% dengan nilai kemampuan rata-rata atlet
yaitu sebesar 12,6.
Dalam hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kemampuan
rata-rata yang signifikan dari hasil latihan atlet antara pre-test ke siklus I. Berdasarkan
hasil analisis data dapat dikatakan bahwa melalui penerapan latihan zig-zag
trajectory dapat meningkatkan kemampuan dribbling pada atlet usia 13 tahun
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Upaya Meningkatkan Kemampuan Dribbling Melalui Latihan Zig-zag Trajectory
Pada Atlet Usia 13 Tahun SSB Putra Tuntungan II Tahun 2013.
Selama penyusunan skripsi ini, tentu saja tidak lepas dari bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED,
Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED,
Bapak Drs. Mesnan, M.Kes selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED,
Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku pembantu Dekan III FIK
UNIMED, Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku Ketua Jurusan PKO,
Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PKO
3. Bapak Drs. M. Ismail, M.Kes selaku Pembimbing Akademik sekaligus
Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Seluruh dosen-dosen civitas akademik, Bu Nisma Harahap, AM.Pd, Bu H.
Anida Nasution, AM.Pd dan Pegawai Tata Usaha FIK UNIMED, terutama
kepada Kak Ria yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya kepada
penulis selama melakukan perkuliahan di FIK UNIMED
5. Pengurus SSB Putra Tuntungan II Medan beserta Bapak Drs. Sutrisno
selaku kepala Pelatih SSB Putra Tuntungan II Medan yang telah
memberikan saran, fasilitas dan tempat penelitian dan seluruh atlet SSB
Putra Tuntungan II Medan.
6. Teristimewa kepada almarhum Ayahanda (Ismed BBA) dan Ibunda
tercinta (Siti Nurul Aina) beserta Kerabat Keluarga yang telah mengasuh
membimbing, memotivasi dan membiayai serta mendoakan hingga penulis
dapat menyelesaikan studi ini.
7. Dosen Pengarah I Bapak Dr. Amir Supriadi, M. Pd dan pengarah II Bapak
Nurkadri, S. Pd, M. Pd yang telah memberikan arahan dan membimbing
penyelesaian skripsi ini dan seluruh dosen staf pegawai yang telah
membantu.
8. Seluruh staf edukatif dan administratif FIK Universitas Negeri Medan
yang telah memberikan ilmunya kepada penulis dari awal hingga akhir
perkuliahan.
9. Adik Tercinta (Nurul Arfika) dan Adik Tercinta (Anjaya Willy Falasri)
10.Sahabatku Jespin Fentha Sidabutar S.Pd, Riko Dandek Simanjuntak,
Abdur Rahman, M. Ali Hanafiah Siregar, Rafliansyah, dan semua teman
yang tidak dapat disebut satu persatu yang turut membantu menyelesaikan
skripsi ini.
11.Rekan-rekan mahasiswa FIK Unimed khususnya PKO ’07 yang telah
banyak membantu dan memberikan masukan dalam menyusun skripsi.
12.Teman PPL SMAN 1 Galang Masri Andi, Sahat J. Tambunan, Eka
Purnama Sari, Rosdiana, Kiki Sabrina, Ichsanto, Devi, Yoga, Mulyadi dan
semua teman yang tidak dapat disebut namanya satu persatu
13.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis
ucapkan banyak terima kasih.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Maret 2013
Penulis,
Nuris Alkhair
iv
B. Persiapan Penelitian Tindakan Olahraga (PTO) ... 22
C. Subjek Penelitian ... 23
D. Sumber Data ... 23
v
F. Analisis Data ... 27
G.Prosedur Penelitian ... 28
H. Proses Penelitian ... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 34
A. Deskripsi Data Penelitian ... 34
B. Hasil Penelitian Siklus-I ... 36
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 41
A. Kesimpulan ... 41
B. Saran ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 43
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lapangan Sepakbola ... 10
Gambar 2.2 Bola ... 10
Gambar 2.3 Menggiring bola ... 14
Gambar 2.4 Latihan Zig-Zag Trajectory I ... 18
Gambar 2.5 Latihan Zig-Zag Trajectory II ... 18
Gambar 2.6 Latihan Zig-Zag Trajectory III ... 19
Gambar 2.7 Latihan Zig-Zag Trajectory IV ... 20
Gambar 3.1 Pelaksanaan Tes Dribbling ... 25
Gambar 3.2 Satu Siklus PTK Sebagai Prosedur Makro ... 31
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Pencapaian Target Personal Antara Hasil Pre-test dan Hasil Siklus-I ... 37
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Lembar Observasi Atlet ... 44
Lampiran 2 Tabel Lembar Observasi Peneliti ... 45
Lampiran 3 Tabel Deskripsi Pencapaian Target Personal Atlet Tes Pendahuluan Dribbling ... 46
Lampiran 4 Tabel Deskripsi Hasil Observasi Test Pendahuluan Dribbling ... 47
Lampiran 5 Tabel Deskripsi Pencapaian Target Personal Atlet Pre-Test Dribbling ... 48
Lampiran 6 Tabel Deskripsi Hasil Observasi Pre-Test Dribbling ... 49
Lampiran 7 Tabel Deskripsi Ketercapaian Batas Nilai Personal dan Hasil Observasi Pre-Test Kemampuan Dribbling ... 50
Lampiran 8 Tabel Deskripsi Pencapaian Target Personal Atlet Siklus-I Dribbling ... 52
Lampiran 9 Tabel Deskripsi Hasil Observasi Siklus-I Dribbling ... 53
Lampiran 10 Tabel Deskripsi Persentase Peningkatan Personal Kemampuan Dribbling ... 54
Lampiran 11 Tabel Deskripsi Persentase Perbandingan Kelompok Pre-Test Dengan Kelompaok Siklus-I ... 55
Lampiran 12 Program Latihan Zig-zag Trajectory ... 56
Lampiran 13 Bentuk-bentuk Latihan Zig-zag Trajectory ... 64
Lampiran 14 Lembar Observasi Peneliti ... 66
Lampiran 15 Daftar Hadir Atlet ... 70
Lampiran 16 Lembar Observasi Pre-Test ... 71
Lampiran 17 Lembar Observasi Siklus-I ... 76
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena
melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat
meningkatkan derajat kebugaran jasmani. Hal ini dapat kita lihat dari antusias
masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga.
Melalui olahraga diharapkan mampu menciptakan manusia Indonesia yang
produktif, jujur, sportif, memiliki semangat dan daya juang serta daya saing yang
tinggi. Salah satu masalah utama dalam olahraga di Indonesia hingga dewasa ini
adalah belum efektifnya bentuk latihan di klub-klub olahraga. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya adalah terbatasnya kemampuan pelatih dan
terbatasnya sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung proses latihan.
Kualitas pelatih yang ada pada klub-klub olahraga pada umumnya kurang
memadai. Pelatih kurang mampu dalam melaksanakan profesinya secara
profesional, kurang berhasil melaksanakan tanggung jawab untuk mendidik dan
melatih atlet secara sistematik melalui gerakan olahraga yang mengembangkan
kemampuan secara menyeluruh baik fisik, teknik, mental maupun intelektual.
Benar bahwa mengingat kebanyakan pelatih di klub olahraga kurang kreatif dalam
memberikan bentuk latihannya. Kebanyakan pelatih hanya menekankan pada hasil
akhir tanpa memperhatikan proses latihannya. Hal ini akan berdampak buruk bagi
atlet karena kurangnya pengetahuan yang diberikan oleh pelatih dan secara tidak
2
langsung akan mempengaruhi kinerja pelatih tersebut serta tujuan olahraga tidak
akan tercapai, hal itu akan merusak citra pelatih dimata atlet.
Gaya melatih yang dilakukan oleh pelatih dalam praktek olahraga
cenderung tradisional, atau hanya menggunakan satu gaya melatih saja, sehingga
membuat situasi latihan monoton dan membuat atlet jenuh untuk mengikuti
latihan tersebut.
Pelatih cenderung memilih hasil akhir yang baik dari pada proses dan
teknik-teknik latihan yang benar sehingga tujuan utamanya bukan proses
melainkan hasil akhir sebuah penilaian. Dalam pendekatan ini pelatih menentukan
tugas-tugas bagi atlet melalui kegiatan fisik tak ubahnya seperti latihan olahraga.
Biasanya tujuan latihan ditekankan pada pengusaan yang mengarah pada
pencapaian tujuan prestasi tanpa melakukan modifikasi baik dalam peraturan,
ukuran lapangan maupun jumlah pemain. Pendekatan seperti ini membuat atlet
kurang senang bahkan merasa frustasi untuk melakukan program latihan
olahraganya, karena mereka tidak mampu dan sering gagal untuk melaksanakan
latihan yang diberikan dalam bentuk yang kompleks. Untuk itu kebutuhan untuk
memodifikasi olahraga sebagai suatu pendekatan alternatif dalam latihan olahraga,
mutlak diperlukan. Pelatih harus memiliki kemampuan untuk memodifikasi
kemampuan yang hendak diberikan kepada atlet agar sesuai tingkat
pengembangan atlet. Pelatih dituntut harus lebih kreatif, inovatif dalam
menciptakan bentuk latihan yang akan diberikan kepada atlet sehingga tercipta
3
latihan tersebut. Kondisi ini sering terjadi karena kurangnya sumber maupun
bentuk-bentuk latihan.
Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir
diseluruh belahan dunia, demikian juga di Indonesia, sepakbola merupakan salah
satu cabang olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya
klub-klub sepakbola yang memiliki pemain-pemain berkualitas. Tentunya harus
dilakukan pembinaan secara terus-menerus. Pembinaan sejak dini harus dilakukan
guna menciptakan bibit-bibit pemain profesional yang nantinya dapat diharapkan
dimasa mendatang.
Untuk dapat bermain sepakbola, seorang pemain harus mampu melakukan
teknik-teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. Beberapa teknik
dasar dalam sepakbola seperti dribbling, passing, heading dan shooting sangat
penting dalam permainan sepakbola.
Sekolah Sepakbola (SSB) Putra Tuntungan II terletak di jalan lapangan golf
No. 169 Tuntungan II, Medan Tuntungan. Tujuan didirikan SSB Putra Tuntungan
II adalah untuk meningkatkan minat dan prestasi masyarakat kota Medan terutama
warga wilayah Medan Tuntungan dalam cabang olahraga sepakbola serta
menjauhkan generasi muda dari obat-obatan terlarang.
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan kepada Bapak Drs. Sutrisno
selaku pelatih di Sekolah Sepakbola (SSB) Putra Tuntungan II pada tanggal 12
September 2012 peneliti mendapat informasi bahwa rata-rata dalam satu
pertandingan pada saat atlet melakukan dribbling, lebih banyak yang jauh dari
4
memiliki keberanian untuk lebih banyak melakukan dribbling. Hal ini
dikarenakan oleh terbatasnya sumber-sumber yang digunakan pelatih untuk
mendukung bentuk-bentuk latihan tentang dribbling yang diterapkan pada saat
latihan.
Dari pernyataan pelatih di atas, peneliti berinisiatif untuk berdiskusi
tentang program latihan yang diterapkan oleh pelatih untuk mencari tahu
penyebabnya. Dari program tersebut dapat terlihat bahwa pelatih hanya
menerapkan bentuk latihan dribbling tanpa ada unsur kordinasi gerak antar atlet
didalam program latihannya dan juga tidak adanya dilakukan refleksi pada
gerakan yang telah dilakukan atlet serta bentuk latihan yang diberikan pelatih
cenderung monoton tanpa ada bentuk latihan yang baru. Dari fakta di atas,
ternyata yang diduga peneliti sesuai dengan kenyataan, yaitu para pemain belum
menguasai sepenuhnya teknik melakukan dribbling yang baik dan benar. Dengan
demikian pokok permasalahan adalah kemampuan teknik dribbling masih butuh
peningkatan.
Banyak cara untuk meningkatkan kemampuan teknik dribbling
diantaranya adalah latihan zig-zag trajectory, sehingga peneliti mencoba untuk
memberikan latihan zig-zag trajectory yang akan difokuskan dalam penelitian ini
dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan dribbling pada atlet Sekolah
Sepakbola (SSB) Putra Tuntungan II.
Latihan dribbling zig-zag trajectory merupakan bentuk latihan dribbling
5
terdiri dari 2 orang pemain atau lebih dengan menyatukan antara koordinasi
gerakan pada saat dribbling dengan pergerakan tubuh.
Kemudian untuk lebih mempertegas dengan hal tersebut, peneliti
melakukan tes pendahuluan berupa tes kemampuan dribbling terhadap atlet
Sekolah Sepakbola (SSB) Putra Tuntungan II usia 13 tahun. Keterangannya lebih
jelas dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi tes
pendahuluan,dapat diketahui bahwa rata-rata teknik dasar dribbling atlet Sekolah
Sepakbola (SSB) Putra Tuntungan II usia 13 tahun masih tidak sesuai dengan
yang diharapkan peneliti, dikarenakan peneliti merasakan adanya kesenjangan
kemampuan atlet Sekolah Sepakbola (SSB) Putra Tuntungan II usia 13 tahun.
Nilai rata-rata raihan kelompok kemampuan dribbling atlet yaitu sebesar 9,9
adalah sebagai acuan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini. Untuk itu
peneliti berupaya untuk meningkatkan kemampuan dribbling atlet secara personal
(@atlet) yaitu peningkatan sebesar 20% dari kemampuan awal dan atlet dianggap
tercapai setelah mencapai/melewati target personal atlet tersebut dan untuk
peningkatan atlet secara klasikal/kelompok yaitu sebesar 70% dari jumlah
keseluruhan atlet yang mencapai/melewati target personal pada atlet Sekolah
Sepakbola (SSB) Putra Tuntungan II usia 13 tahun yang berjumlah 10 orang.
Dapat disimpulkan bahwa kemampuan dribbling bola pada atlet Putra
Tuntungan II usia 13 tahun masih perlu ditingkatkan lagi agar kemampuan
6
Untuk meningkatkan kemampuan dribbling bola, maka harus ditemukan
latihan baru yang akan diterapkan dalam latihan. Penggunaan latihan yang baru
menjadi unsur yang penting untuk meningkatkan efektifitas latihan. Untuk itu
peneliti mencoba mengadakan penelitian tentang : ”Upaya Meningkatkan
Kemampuan Dribbling Melalui Latihan Zig-Zag Trajectory Pada Atlet Usia 13
Tahun SSB Putra Tuntungan II Tahun 2013”.
B.Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka masalah dalam penelitian ini
dapat dibatasi dalam hal : ”Upaya Meningkatkan Kemampuan Dribbling Melalui
Latihan Zig-Zag Trajectory Pada Atlet Usia 13 Tahun SSB Putra Tuntungan II
Tahun 2013”.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dalam penelitian ini dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah cara untuk meningkatkan
kemampuan dribbling bola untuk klub sepakbola usia 13 tahun SSB Putra
Tuntungan II Tahun 2013?
D. Tujuan Penelitian
Mengingat betapa pentingnya tujuan dalam suatu penelitian, maka yang
menjadi tujuan penelitian ini adalah : ingin meningkatan kemampuan dribbling
bola melalui latihan zig-zag trajectory pada atlet sepakbola usia 13 tahun SSB
7
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Melalui penelitian ini pelatih dapat bahan masukan olahraga khususnya
untuk atlet usia usia 13 Tahun SSB Putra Tuntungan II Tahun 2013.
2. Penelitian ini bermanfaat bagi pelatih sebagai informasi tambahan yang
dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan dalam kegiatan pelatihan
dan pembinaan prestasi olahraga khususnya atlet usia 13 Tahun SSB Putra
Tuntungan II Tahun 2013.
3. Untuk menambah wawasan dalam upaya meningkatkan pembinaan dan
pengembangan prestasi olahraga bagi atlet usia 13 Tahun SSB Putra
Tuntungan II Tahun 2013.
4. Kepada atlet melalui latihan zig-zag trajectory dapat meningkatkan
kemampuan dribbling bola.
5. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk mendukung bahan
penelitian dengan kajian penelitian yang berkaitan.
6. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba
melakukan Penelitian Tindakan Olahraga dalam bidang olahraga terutama
43
DAFTAR PUSTAKA
Agus Kristiyanto (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan
Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Cetakan 1. Surakarta. UNS Press.
A. Sarumpaet, (1992), Permainan Besar. Departemen Pendidikan Kebudayaan
Bompa, Tudor O. (1983). Power Training For Speed. Canada, York Univercity
Toronto Ontario, Second Prainting
Harsono.(1988). Choaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan.
http://myakise.blogspot.com.2011.ukuranlapangansepakbola.
http://www.bola.net.2012.open-play
Koger, Robert. 2007. Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja. Klaten: PT.
Saka Mitra Kompetensi
Laws Of The Game (2012). Peraturan Permainan Sepakbola. Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
Mielke, Danny.(2007), Dasar-Dasar Sepakbola. Bandung, Pakar Raya.
Nusri, Ardi. 2009. Sepak Bola. Medan: FIK Unimed
Rius, J. Segura. 2001. Teaching The Skill of Soccer, 900 + Exercises and
Games. Published by Reedswain Publishing
Said, Hasnan.(1977). Tes Keterampilan Bermain Sepakbola. Jakarta: DepDikBud
Sajoto, M. (1988).Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan