71
Bab ini akan menguraikan kesimpulan dari hasil kerja yang telah dilakukan penulis. Adapun hasil kerja yang telah dilakukan berupa data yang disajikan pada bab 2, 3 dan 4. Selain menguraikan kesimpulan diberikan juga saran pengembangan untuk meningkatkan performa dari kelas D tanpa tapis LC dengan modulasi tiga aras keluaran.
Uraian tersebut diuraikan di bawah ini.
5.1. 5.1. 5.1.
5.1. KesimpulanKesimpulanKesimpulanKesimpulan
Penguat audio kelas D tanpa tapis LC dengan modulasi tiga aras dengan menggunakan noise-shaping coding memberikan keuntungan pada pembentukan derau dengan menekan derau pada pita frekuensi audio (20 Hz – 20 kHz) dan meloloskan derau pada pita frekuensi di atas frekuensi audio (> 20 kHz). Penguat kelas D tanpa tapis LC ini telah dirancang sampai berkondisi siap pakai dan telah dilakukan pengukuran untuk menentukan spesifikasi dari penguat yang telah dibuat.
Penguat daya audio kelas D tanpa tapis LC dengan modulasi tiga aras keluaran yang telah dibuat mempunyai spesifikasi sebagai berikut,
1. Berdaya keluaran maksimum 7 Watt pada beban 4 Ohm.
2. Mempunyai THD < 0,976% pada daya keluaran maksimum penguat (7 Watt). 3. Kepekaan penguat sebesar 0,1V/W pada beban 4 Ohm.
4. Tanggapan frekuensi penguat adalah 20 Hz – 20 kHz dengan toleransi 0,5 dB. 5. Signal to Noise Ratio(SNR) sebesar 28,88dB.
6. Efisiensi dari penguat sebesar 65,03 %.
72
harmonik-harmonik dari frekuensi dasar yang terukur semakin besar pula. Selain itu, hal ini juga akan berpengaruh pada efisiensi dari penguat, karena penguat akan melakukan proses pensaklaran yang berlebih disebabkan oleh derau yang muncul pad apenguat, sehingga proses pensaklaran menjadi tidak efisien dan terjadi disipasi daya yang cukup besar pada penguat akhir dengan MOSFET.
5.2. 5.2. 5.2.
5.2. SaranSaranSaranSaran PengembanganPengembanganPengembanganPengembangan
Saran dan pengembangan dari penulis adalah peningkatan SNR dari penguat dengan menggunakan OpAmp low noisedan mempunyai GBW yang besar karena loop filterpada
noise-shaping coding memproses baik frekuensi audio masukan maupun frekuensi tinggi hasil pensaklaran. Selainitu, pada desain NTF yang menentukan pembentukan derau pada keluaran menggunakan tanggapan tapis lolos atas yang curam seperti tanggapanChebyshev
atau Elliptic, sehingga derau pada frekuensi rendah (audio 20 Hz – 20 kHz) dapat lebih ditekan tanpa harus mempunyai frekuensi penggal yang tinggi.