ANALISIS PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA PADA BUKU LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK KELAS XII SMA POKOK
BAHASAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SESUAI DENGAN TUNTUTAN KTSP
Oleh : Dasmuliani Purba
NIM 409331007
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul ”Analisis Penuntun Praktikum Kimia Pada Buku Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Kelas XI SMA Pokok Bahasan Sifat Koligatif Larutan Sesuai Dengan Tuntutan KTSP.” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Agus Kembaren, S.Si, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini selesai dengan baik.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi,
M.S, Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, dan Ibu Dra. Gulmah Sugiharti,
M.Pd yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi
ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti,
M.Pd Siselaku dosen PA, serta seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Kimia
FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA
Negeri 1 Galang dan SMA Nusantara Lubuk Pakam yang telah memberikan izin
penelitian, serta Bapak dan Ibu Guru di SMA Negeri 1 Galang dan SMA
Nusantara Lubuk Pakam yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ayahanda dan Ibunda, serta kakak dan adik penulis yaitu Irnawati Purba
S.St, Susmawati Purba, S.Ag, Ir. Habibi Purba dan Apriliani Purba yang sudah
berdoa, memberi dorongan dan dana kepada penulis dalam menyelesaikan studi di
UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman semua khususnya
kepada Emma Syari Hasibuan, Nurhidayah Daulay, Masitah Lubis, Mia Andryani
Lubis, Nurbaiti Harahap, Khuswatun Hasanah, Khairani Bahar, Juandi Ikhwan,
Reza Alkhazali, Nurhamidah dan Diky serta teman- teman Pendidikan Kimia
Bripda Riko Surya, Karen, Briptu Josef, Dani Iskandar, Desi Irfani, Vina, Damri,
Juwita, juliarni dan Julyetha.
serta teman-teman special PPLT Yayasan Prg. Panca Jaya Galang “Posko
Gotik Merana” Mhd. Ikhsan (KDPL), Irfansyah (kejam), Nieyo Naga, Yusra,
Feby (baim), yang telah mengalirkan do’anya kepada penulis untuk kelancaran
pendidikan penulis, serta dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis sadar masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.
Medan, Januari 2014 Penulis
iii
Analisis Kelayakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Untuk Kelas XII SMA Pada Pokok Bahasan Sifat Koligatif Larutan Sesuai Dengan Tuntutan KTSP
DASMULIANI PURBA ( 409331007) ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii Kata Pengantar iv Daftar Isi v
Daftar Tabel viii Daftar Gambar ix Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakangMasalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. RumusanMasalah 4
1.5. TujuanPenelitian 5
1.6. ManfaatPenelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teoritis 6
2.1.1. Hakikat Belajar Kimia 6
2.1.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 9
2.1.3. Kimia dan Hubungannya dengan keterampilan Proses IPA 11
2.1.4. Laboratorium 13
2.1.5. Kegiatan Laboratorium Praktikum 14
2.1.5.1. Pengertian Kegiatan Laboratorium/Praktikum 15
2.1.5.2. Manfaat Kegiatan Laboratorium/Praktikum 16
2.1.5.3. Penuntun Praktikum 16
2.1.5.4. Efektivitas Praktikum dalam Pembelajaran 19
2.1.6. Penuntun Praktikum Kimia SMA 20
2.1.7. Materi pokok Lembar Kerja Siswa (LKS) 22
2.1.7.1 Sifat Koligatif Larutan 23
2.1.7.2 Tekanan Uap jenuh Larutan 24
2.1.7.3 Penurunan Titik beku larutan 25
2.1.7.4 Kenaikan titik didih 25
2.1.7.5 Tekanan Osmotik 26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 27
3.2. Sampel Penelitian 27
3.3. Instrumen Penelitian 27
3.4. Prosedur Penelitian 29
vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. UjiKelayakan (Judgment) PenuntunPraktikum 34
4.1.1. Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Oleh Validator 34
4.1.2. Pembahasan 35
4.2. Uji Coba Penuntun Praktikum Kimia di Laboratorium 38
4.2.1. Perbaikan 38
4.2.2. Pembahasan 39
4.3. Observasi Ketersediaan Alat dan Bahan 42
4.4. Uji Tingkat Pemahaman Siswa 44
4.5. Peningkatan Hasil Belajar Siswa 46
4.5.1 Hasil Penelitian 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 49
5.2. Saran 49
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tingkat Kelayakan Penuntun Praktikum 28
Tabel 3.2 Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum 28
Tabel 4.1 Saran/Komenter Validator 34
Tabel 4.2 Persentase Kelayakan Penuntun Praktikum oleh Validator 36
Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Penuntun Praktikum di Laboratorium 38
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Tekanan Uap Jenuh Larutan 39
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Mengukur Titik beku larutan 40
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Kenaikan Titik didih 42
Tabel 4.7 Ketersedian Alat dan Bahan 43
Tabel 4.8 Persentase Tingkat Pemahaman Siswa 44
Tabel 4.9 Peningkatan Hasil Belajar 47
Tabel 6.1 Pokok Bahasan yang ditetapkan dengan Metode Eksperimen 52
Tabel 6.2 Lembar Validitas Perangkat Instrumen 65
Tabel 6.3 Lembar Validitas Perangkat Instrumen 68
Tabel 6.4 Daftar Alat dan Bahan yang Sesuai Penuntun Praktikum 74
Tabel 6.5 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan 75
Tabel 6.6 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan 67
Tabel 6.7 Hasil Perhitungan Kelayakan Penuntun Praktikum 83
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Laboratorium Kimia untuk SMA 14
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 33
Gambar 4.1 Grafik Kelayakan Penuntun Praktikum 37
Gambar 4.2 Grafik Persentase ketersediaan Alat dan bahan 43
Gambar 4.3 Grafik Persentase Tingkat Pemehaman Siswa 45
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Pokok Bahasan Kimia dengan Metode Eksperimen 52
Lampiran 2 Penuntun Praktikum Pada Buku LKS 55
Lampiran 3 Kisi-Kisi Analisis Penuntun Praktikum 65
Lampiran 4 Daftar Alat dan Bahan yang digunakan dalam Praktikum 74 Lampiran 5 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan di Laboratorium SMA 75
Lampiran 6 Angket Penilaian Peningkatan Pemahaman Siswa 78
Lampiran 7 Soal Pretest dan Postest 80
Lampiran 8 Kunci Jawaban 81
Lampiran 9 Perhitungan Kelayakan Penuntun Praktikum oleh Validator 82 Lampiran 10 Hasil Uji Coba Penuntun Praktikum di Laboratorium 90 Lampiran 11 Data Ketersediaan Alat dan Bahan di Laboratorium SMA 92
Lampiran 12 Hasil Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun 95
Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Pemahaman Siswa 99
Lampiran 14 Hasil Belajar Siswa 103
Lampiran 15 Uji Normalitas 105
Lampiran 16 Uji Homogenitas 107
Lampiran 17 Data Gain 109
Lampiran 18 Peningkatan Hasil Belajar 114
Lampiran 19 Penuntun Praktikum yang Telah Sesuai dengan Standar KTSP 115
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam
(sains) yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sehingga sains bukan hanya sebagai penguasa kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran kimia kita tidak
boleh mengesampingkan proses ditemukannya konsep. Sebagian besar pokok
bahasan dalam bidang studi kimia memerlukan penguatan pemahaman dan
pengembangan wawasan melalui penerapan metode praktikum (Jahro, 2008).
Disamping itu, saat ini pendidikan sains memiliki potensi dan peranan
strategis dalam usaha mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas
dalam menghadapi tuntutan globalisasi dan industrialisasi. Potensi ini dapat
terwujud jika pendidikan sains mampu melahirkan siswa yang cakap serta
kompeten dibidangnya. Kecakapan dan kompetensi ini tercermin dalam suatu
sikap ilmiah yang diimplementasikan ke dalam pembelajaran sains, termasuk
didalamnya pembelajaran kimia sebagai bagian dari pendidikan sains (Mulyati,
2012).
Pengajaran kimia di SMA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa
untuk mengembangkan kemampuan dan sikap ilmiah. Mempelajari alam dan
fenomena alam sekitarnya yang berdampak terhadap pengembangan lebih lanjut
dalam penerapan dikehidupan sehari-hari maupun industri (Jahro, 2008).
Salah satu metode yang paling penting dalam menumbuhkan sikap ilmiah
dalam proses pembelajaran kimia adalah melakukan kegiatan belajar di
laboratorium, yang lazim disebut praktikum. Praktikum merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang sangat berperan penting
dalam menunjang keberhasilan proses mengajar IPA. Serta keberadaan penuntun
praktikum atau LKS yang sesuai tuntutan KTSP juga berperan utuk mengetahui
2
Keberhasilan penggunaan metode praktikum tersebut didukung oleh
ketersediaan alat dan bahan kimia di laboratorium serta keterampilan guru dalam
pelaksanaan praktikum. Namun, dipelosok bahkan diperkotaan jarang
menggunakan metode praktikum. Alasannya klasik, karena: tidak tersedianya
laboratorium, tidak tersedianya alat-alat praktikum, tidak tersedianya bahan kimia
yang diperlukan, tidak adanya guru kimia, tidak adanya LKS atau penuntun
praktikum yang sesuai standart dan guru kimia yang ada tidak mau membimbing
praktikum (Anonim, 2008).
Pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menunjukkan
pelajaran kimia sebagai bagian ilmu sains di SMA yang bertujuan agar siswa
memiliki kemampuan dalam memupuk sikap ilmiah. Sikap ilmiah seperti jujur
dan objektif terhadap data, ulet dan tidak cepat putus asa, kritis terhadap
pernyataan ilmiah, dapat bekerjasama dengan orang lain, serta memperoleh
pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen
(Depdiknas, 2003).
Namun pada kenyataannya pembelajaran praktikum disekolah-sekolah
banyak memiliki kendala-kendala dalam pelaksanaannya, seperti :
1. Keterbatasan waktu, khususnya waktu belajar dikelas.
2. Kurangnya perhatian Depdiknas terhadap kesesuaian isi silabus praktikum
yang tidak laksanakan disekolah.
3. Penggunaan bahan-bahan praktikum yang tidak optimal dilaboratorium.
4. Tidak tersedianya laboratorium dan fasilitas laboratorium yang memadai.
5. Guru kurang paham membimbing dalam praktikum.
6. Ditambah lagi kurangnya ketersediaan Lembar Kegiatan Kerja (LKS) atau
penuntun praktikum kimia yang sesuai dengan yang dibutuhkan merupakan
salah satu faktor terhambatnya pelaksanaan praktikum.
Terhambatnya pelaksanaan praktikum disekolah berdampak proses
pembelajaran menjadi tidak optimal, karena LKS atau penuntun praktikum
merupakan suatu pedoman dalam melaksanakan praktikum dan juga sebagai alat
evaluasi dari studi pendidikan kimia tepatnya. bahwa kendala yang dialami guru
3
13,665%, tidak ada bahan atau zat 29,814%, tidak adanya penuntun praktikum
14,1865, dan lain-lain 27,32% (Wirna : 2012)
Penelitian dengan topik yang sama juga pernah diterapkan dalam
penelitian Savitri (2013) yang berjudul pengembangan lembar kegiatan siswa
(LKS) inkuiri berbasis berpikir kritis pada materi daur biogeokimia kelas x
dimana hasil yang diperoleh adalah rata-rata kelayakan LKS secara keseluruhan
mendapatkan skor 93,75% pada LKS 1 dan 94,00% pada LKS 2. Skor ini
dikategorikan sangat layak berdasarkan kriteria interpretasi yang ditentukan.
Penelitian kedua yaitu pengembangan lembar kerja siswa (LKS) mata pelajaran
sains kimia untuk SMP oleh Eli (2013) dimana hasil yang diperoleh adalah
Kelayakan LKS Praktikum secara teoritis melalui hasil validasi dari ahli yaitu 3
dosen biologi dan 2 guru biologi dengan nilai validasi sebesar 3,39 dapat
dikategorikan “Baik” sehingga LKS ini layak untuk diimplementasikan dalam
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Dengan adanya suatu Lembar kerja siswa yang disusun dengan baik dan
mudah dimengerti siswa yang sesuai dengan KTSP maka pelaksanaan praktikum
akan lebih dapat berjalan secara optimal. LKS tersebut diupayakan dapat
terlaksanakan dilingkungan sekolah menengah atas /SMA sesuai dengan tuntutan
KTSP.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Analisis Penuntun Praktikum Kimia Pada Buku Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Kelas XII SMA Pokok Bahasan Sifat Koligatif Larutan Sesuai Dengan Tuntutan KTSP”.
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Kurang lengkapnya alat dan bahan praktikum di laboratorium sekolah.
2. Ketidaksesuaian penuntun praktikum dengan kebutuhan siswa dan
4
1.3 Batasan Masalah
Agar peneliti memberikan arah yang tepat, maka masalah perlu dibatasi
sebagai berikut :
1. Penuntun praktikum kimia pada buku LKS untuk kelas XII SMA Nusantara
dan SMA Negeri 1 Galang pada pokok bahasan sifat koligatif larutan.
2. Penuntun praktikum merupakan suatu pedoman dalam melaksanakan
praktikum yang terdiri atas tujuan praktikum, daftar alat dan bahan, serta
prosedur pelaksanaan praktikum.
3. Uji pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum pada pokok bahasan
yang akan diuji Mengukur Titik Beku Larutan
1.4 Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penelitian, maka diberikan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah penuntun praktikum kimia pada buku LKS untuk kelas XII SMA
Negeri 1 Galang dan SMA Nusantara Lubuk Pakam sudah sesuai dengan
tuntutan KTSP pokok bahasan sifat koligatif larutan ?
2. Apakah Penyusunan penuntun praktikum kimia pada buku LKS sudah
sesuai dengan tuntutan KTSP dan telah memiliki kelayakan sebagai
penuntun praktikum menurut penilaian 2 validator dosen kimia dan 2 Guru
kimia ?
3. Bagaimana observasi ketersediaan alat dan bahan praktikum kimia pada
buku LKS untuk kelas XII SMA pokok bahasan sifat koligatif larutan sesuai
KTSP yang telah diuji coba dilaboratorium Kimia FMIPA UNIMED setelah
dilakukan pendataan di SMA Negeri 1 Galang dan SMA Nusantara ?
4. Bagaimana Evaluasi kognitif tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun
praktikum kimia pada buku LKS untuk kelas XII SMA pokok bahasan sifat
5
1.5 Tujuan penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Memperoleh penuntun praktikum kimia pada buku LKS untuk kelas XII
SMA pokok bahasan sifat koligatif larutan yang sesuai tuntutan KTSP, telah
memiliki kelayakan penuntun praktikum menurut penilaian validator, dan
penuntun praktikum layak dipraktikumkan disekolah.
2. Mengetahui kelayakan penuntun praktikum kimia untuk kelas XII SMA
Negeri 1 Galang dan SMA Nusantara Lubuk Pakam sudah sesuai tuntutan
KTSP pada pokok bahasan Sifat koligatif larutan.
3. Melakukan pendataan terhadap ketersediaan alat dan bahan praktikum kimia
untuk kelas XI SMA yang sesuai dengan tuntutan KTSP pada pokok
bahasan sifat koligatif larutan terhadap penuntun praktikum pada buku LKS
yang telah diuji coba di laboratorium kimia FMIPA UNIMED pada SMA
Negeri 1 Galang dan SMA Nusantara Lubuk Pakam.
4. Mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum kimia
pada buku LKS yang telah diuji coba di laboratorium kimia FMIPA
UNIMED.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para guru kimia tingkat SMA
dalam menyusun penuntun praktikum kimia.
2. Dapat memberikan pedoman bagi guru sains terutama guru bidang studi
kimia untuk melaksanakan praktikum di sekolah.
3. Memberikan informasi pada guru-guru SMA tentang pentingnya pedoman
penuntun praktikum dalam pembelajaran kimia untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
4. Dapat memberikan masukan pada guru bidang studi kimia untuk
49 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini ,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Buku penuntun praktikum pada LKS SMA yang diteliti telah memenuhi
standar sebagaimana tuntutan KTSP.
2. Uji kelayakan penuntun praktikum oleh validator baik dari dosen
maupun guru kimia diperoleh 3 judul penuntun praktikum yang layak
digunakan, yaitu : Tekanan Uap jenuh Larutan (83,95%) , Mengukur
Titik Beku Larutan (88,76%) dan Kenaikan Titik Didih (85,80%).
3. Alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan praktikum di SMA
Negeri 1 Galang tersedia dengan lengkap 100%, sedangkan alat dan
bahan di SMA Swasta josua Medan 75% tersedia dengan lengkap.
4. Telah diperoleh buku penuntun praktikum yang standar sesuai KTSP
untuk kelas XII SMA pada pokok bahasan Sifat Koligatif Larutan.
Berdasarkan hasil uji tingkat pemahaman siswa dan dapat dikatakan
siswa paham terhadap penuntun praktikum.
5.2 Saran
1. Melalui penelitian ini, peneliti merekomendasikan penuntun praktikum
yang telah disusun dan telah diuji coba di laboratorium untuk
dilaksanakan dalam kegiatan praktikum disekolah menengah atas.
2. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari bidang
kajian kimia, diharapkan para guru maupun calon guru kimia untuk
mampu melaksanakan praktikum di sekolah.
3. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan bisa melihat bagaimana
keinginan / kemauan siswa dan guru untuk melaksanakan praktikum di