• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES AND TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 40 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES AND TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 40 MEDAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES AND TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 40 MEDAN

Oleh:

Presli Bintang Mulia S NIM. 4113111061

Program StudiPendidikanMatematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games And Tournament Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 40 Medan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Denny Haris, S.si,M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Hasratuddin, M.Pd, ibu Dra. Ida Karnasih, M.Sc. Ph.D dan Bapak Budi Halomoan, S.Pd. M.Sc, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Bornok sinaga, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran–saran dalam perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis dan memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

(4)

vi

Ibu Juberta, S.Pd dan juga seluruh Bapak/ Ibu guru beserta Staf Pegawai SMP N 40 Medan yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang tersayang Mangandar Siagian dan Ibunda tercinta Dra. Rulla Harianja yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, doa, dorongan, semangat, dan pengorbanan yang tak ternilai harganya. Serta Adik kesayangan dan tercinta Josua Alexander Siagian, yang begitu banyak memberikan do’a dan motivasi, semangat serta dukungan moral kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED serta seluruh keluarga besar yang tak hentinya memberikan doa, dukungan, semangat dan kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

Terima kasih juga buat sahabat penulis yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta memberikan semangat dan dukungan, melewati semua pengalaman dan susah senang dikampus ini yang yaitu Ridho, Addin, Aidil, Derman, Tio, Yessy terima kasih untuk persahabatan kita, dan juga terima kasih untuk teman seperjuangan dan yang terkadang merepotkan dalam penyusunan skripsi ini Risyah Hutapea dan semua teman–teman sekelas Matematika Reguler Dik B’11 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang senantiasa mendukung dan menemani penulis dalam suka maupun duka, dalam tangis maupun tawa. Terima kasih juga kepada teman-teman PPLT Unimed 2014 di SMP N 1 Galang, terutama Randa, rahmad, Doddy, Arima, Ana yang selalu memberi dukungan dan berbagi pengalaman bersama penulis. Dan juga terima kasih untuk semua siswa siswi tercinta di SMP N 1 Galang yang memberikan semangat serta dukungannya dan juga yang telah memberikan pengalaman yang berharga bersama penulis.

(5)

vii

yang sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2015 Penulis

(6)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES AND TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 40 MEDAN

Presli Bintang Mulia S. (NIM. 4113111061)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games And Tournament pada kelas VIII-E di SMP N 40 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah 35 siswa kelas VIII-E di SMP N 40 Medan Tahun Ajaran 2014/2015 dan objek penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games And Tournament.

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui penguasaan dan ketuntasan belajar siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan kubus dan balok, dan lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas

(7)

iv

belajar yaitu 31 siswa atau 88,57% dengan rata-rata kelas 82,06 dimana tingkat ketuntasan belajar siswa berada pada kualifikasi baik. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus II.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games And Tournament di kelas VIII-E SMP N 40 Medan meningkat. Saran yang diajukan yaitu guru dapat menerapkan model

(8)

viii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi viii

Daftar Gambar xi

Daftar Tabel xii

Daftar Lampiran xiii

BAB I PENDAHULUAN ………1

1.1. Latar Belakang ………. 1

1.2. Identifikasi Masalah ………... 5

1.3. Batasan Masalah ………. 5

1.4. Rumusan Masalah ……….. .5

1.5. Tujuan Penelitian ……….5

1.6. Manfaat Penelitian ……….. 6

1.7 Definisi operasional ……….. 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS ………....7

2.1. Kerangka Teoritis ……….7

2.1.1. Pengertian Belajar ………...7

2.1.2. Pembelajaran Matematika ………...7

2.1.3 Hasil Belajar ………... 8

2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran ………10

2.1.5. Pembelajaran Kooperatif ………..11

2.1.5.1 Definisi Pembelajaran Kooperatif ……….11

2.1.5.2 Langkah Langkah Pembelajaran Kooperatif …….15

2.1.5.3 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ………. 16

2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games And Tournament ……….. 17

(9)

ix

2.1.8 Materi Pembelajaran ……….. 26

2.1.8.1 Pengertian Kubus dan Balok ……….26

2.1.8.2 Model Rangka dan Jaring Jaring Kubus dan Balok …..31

2.1.8.3 Luas Permukaan Kubus dan Balok ………33

2.1.8.4 Volume Kubus dan Balok ………..35

2.1.9 Teori belajar yang Mendukung Kubus dan Balok ………37

2.2. Kerangka Konseptual ………38

2.3 Hipotesis Tindakan ………39

BAB III METODE PENELITIAN ……… 39

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ……... ………...39

3.1.1 Lokasi Penelitian ……... ………...39

3.1.2 Waktu Penelitian ………..39

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ………..39

3.2.1 Subjek Penelitian………39

3.2.2 Objek Penelitian……….39

3.3 Variabel Penelitian ……….39

3.3.1 Variabel Bebas ………. 39

3.3.2 Variabel terikat ……….. 39

3.4 Jenis Penelitian ………...39

3.5 Prosedur Penelitian ………...40

3.6 Alat Pengumpul Data ………...44

3.6.1 Tes ……….44

3.6.2 Lembar Observasi………..44

3.7 Teknik Analisi Data ………...45

3.7.1 Analisis Data Pada Penelitian Tindakan Kelas………... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ….…………... 48

4.1 Pelaksananaan dan Hasil Tindakan Siklus I…………..…………...48

4.1.1 Permasalahan I………48

4.1.2 Hipotesis Tindakan I ………...57

4.1.3 Perencanaan Tindakan I ……….... 57

(10)

x

4.1.5 Evaluasi I ……….. 63

4.1.5.1 Observasi I ………63

4.1.5.2 Analisis Data I………...66

4.1.5.2.1 Analisis Data Hasil Observasi I ………….66

4.1.5.2.2 Analisis Hasil Tes I ………69

4.1.6 Refleksi I ………. 82

4.2 Pelaksananaan dan Hasil Tindakan Siklis II…………..……...…...82

4.2.1 Permasalahan II..……… 84

4.2.2 Hipotesis Tindakan II ………...84

4.2.3 Perencanaan Tindakan II ………....84

4.2.4 Pelaksanaan Tindakan II ………85

4.2.5 Evaluasi II ……….. 89

4.2.5.1 Observasi II ………... 89

4.2.5.2 Analisis Data II……….. 91

4.2.5.2.1 Analisis Data Hasil Observasi II ………... 91

4.2.5.2.2 Analisis Hasil Tes II ……….. 95

4.2.6 Refleksi II ……… 106

4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian ……… 107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 109

5.1 Kesimpulan ………..…………...109

5.2 Saran ………109

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal Gambar 1.2 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal

Gambar 2.1 Penempatan Pada Meja Turnamen Pada Saat Permainan Gambar 2.2 Aturan TGT

Gambar 2.3 Kubus dan Balok Gambar 2.4 Bagian Bagian Kubus

Gambar 2.5 Diagonal Sisi dan Diagonal Bidang Kubus Gambar 2.6 Bidang Diagonal Kubus

Gambar 2.7 Balok

Gambar 2.8 diagonal Sisi Balok Gambar 2.9 Model Rangka Kubus Gambar 2.10 Model Rangka Balok Gambar 2.11 Jaring-Jaring Kubus Gambar 2.12 Jaring-Jaring Balok Gambar 2.13 Kubus

Gambar 2.14 Balok Gambar 2.15 Balok Gambar 2.16 Balok

Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan alurnya menurut Tim Pelatih proyek PGSM

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Fase Pembelajaran Kooperatif 16

Tabel 2.2 Langkah Langkah Model Pembelajaran TGT 19

Tabel 2.3 Kriteria Penghargaan Skor 25

Tabel 3.1 Tingkat Penguasaan Siswa 48

Tabel 4.1 Hasil Tes Awal 56

Tabel 4.2 Tingkat Penguasaan Siswa 58

Tabel 4.3 Tingkat Ketuntasan Tes awal 58

Tabel 4.4 Hasil Observasi Guru 66

Tabel 4.5 Hsil Tes belajar Siswa I 81

Tabel 4.6 Tingkat Penguasaan Siswa Siklus I 83 Tabel 4.7 Tingkat Ketuntasan Tes Siklus I 83

Tabel 4.8 Hasil Observasi guru II 94

Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa II 105

Tabel 4.10 Tingkat Penguasaan Siswa 107

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal Gambar 1.2 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal

Gambar 2.1 Penempatan Pada Meja Turnamen Pada Saat Permainan Gambar 2.2 Aturan TGT

Gambar 2.3 Kubus dan Balok Gambar 2.4 Bagian Bagian Kubus

Gambar 2.5 Diagonal Sisi dan Diagonal Bidang Kubus Gambar 2.6 Bidang Diagonal Kubus

Gambar 2.7 Balok

Gambar 2.8 diagonal Sisi Balok Gambar 2.9 Model Rangka Kubus Gambar 2.10 Model Rangka Balok Gambar 2.11 Jaring-Jaring Kubus Gambar 2.12 Jaring-Jaring Balok Gambar 2.13 Kubus

Gambar 2.14 Balok Gambar 2.15 Balok Gambar 2.16 Balok

Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan alurnya menurut Tim Pelatih proyek PGSM

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, keutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan. Pendidikan juga bukan semata – mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju ketingkat dewasa.

Namun kenyataannya, pendidikan yang ada saat ini merupakan pendidikan tradisional, Para siswa hanya mendengarkan hal – hal yang dipompakan guru.Kegiatan mandiri dianggap tidak ada maknanya, karena guru adalah orang yang serba tahu dan menentukan segala hal yang dianggap penting bagi siswa.sistem penuangan lebih mudah pelaksaannya bagi guru dan tidak ada masalah atau kesulitan. Guru cukup mempelajari materi dari buku, lalu disampaikan kepada siswa. Disisi lain, siswa hanya bertugas menerima dan menelan, mereka diam dan bersikap pasif.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 22 januari 2015 dengan salah satu guru matematika di SMP N 40 Medan yang bernama ibu Juberta menjelaskan bahwa model dan metode pembelajaran yang dilakukan selama ini masih belum bervariasi, model pembelajaran yang digunakan masih berupa model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah sehingga proses pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga siswa hanya berperan pasif dalam proses pembelajaran didalam kelas.

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional tersebut belum mendukung siswa untuk berperan aktif dalam menyelesaikan ide/gagasan sendiri sehingga siswa siswa tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran didalam kelas, siswa tidak memperhatikan dengan

(15)

sungguh sungguh ketika guru menerangkan dan saat siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran maka hanya satu atau dua orang saja yang berani bertanya.

Gejala permasalahan yang telah disebutkan diatas menyebabkan hasil belajar matematika siswa rendah. Hal ini terlihat dari penjelasan ibu Juberta mengenai hasil belajar siswa kelas VIII E SMP N 40 Medan Tahun ajaran 2014/2015 rata – rata nilai matematika yang diperoleh siswa dalam satu kelas sekitar 50% siswa mendapat rata-rata yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai 70, selebihnya siswa yang harus mengikuti remedial karena belum memenuhi KKM, peneliti juga memberi tes awal kepada siswa kelas VIII E SMP N 40 Medan Tahun ajaran 2014/2015 dengan materi pelajaran persegi dan persegi panjang hasil yang diperoleh siswa belum memahami dengan baik mengenai konsep dari materi persegi dan persegi panjang, Ini dapat dilihat dari hasil tes awal yang dilakukan oleh peneliti. Contohnya :

Lantai berukuran 16 m x 10 m akan ditutup ubin berbentuk persegi dengan ukuran 20 cm x 20 cm. tentukan banyak ubin yang harus disediakan ?

Gambar 1.1 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal

Saat siswa mencoba menyelesaikan masalah diatas, awalnya siswa tampak bekerja keras mencari penyelesaian dari soal diatas namun siswa tidak memahami konsep akhirnya siswa hanya membagikan luas lantai dan luas ubin tanpa menyamakan satuan dari keduanya.

(16)

Gambar 1.2 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal Terlihat siswa tidak mengerti tentang konsep persegi seharusnya siswa terlebih dahulu mencari panjang sisi dari persegi dan keliling persegi untuk mencari banyak pohon yang dibutuhkan untuk ditanama disekeliling kebun tersebut, namun siswa langsung menggunakan luas persegi untuk menemukan banyak pohon yang dibutuhkan, dan rerata nilai yang diperoleh siswa yaitu sekitar 47,14 dengan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 75 sebagian besar siswa belum memenuhi KKM .

Dari masalah yang telah dikemukakan diatas, berhasilnya proses pembelajaran tidak hanya tergantung pada guru tetapi juga tergantung kepada siswa. Guru sebagai salah satu komponen yang menentukan keberhasilan pembelajaran dikelas harus mampu memilih model dan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dimana siswa ikut serta dalam aktivitas matematika adalah dengan pembelajaran kelompok (pembelajaran kooperatif). Hal ini sesuai dengan pendapat Isjoni (2010:16) bahwa :

Cooperative learning adalah salah satu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mngatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli orang lain”

(17)

pembelajaran kooperatif, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Isjoni (2010 : 13) menyatakan bahwa :

“Beberapa ahli menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif ini tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berfikir kritis, bekerja sama, dan membantu teman”.

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Teams Games

Tournament (TGT). Model pembelajaran TGT merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan belajar kooperatif dengan belajar individual, dengan membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda.

Isjoni (2009:83) menyatakan bahwa :

“TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 siswa yang memilik kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda”.

Berikut ini kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) :

a) Meningkatkan prestasi belajar siswa.

b) Dapat meningkatkan hubungan antara siswa yang heterogen. c) Dapat digunakan untuk mencapai penalaran tingkat tinggi.

d) Dapat mendorong tumbuhnya motivasi.

e) Mengurangi sifat apatis dalam diri siswa terhadap matematika.

f) Meningkatkan hidup gotong royong

Melalui model pembelajaran kooperatif TGT siswa mampu lebih maksimal dalam aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran.Jadi melalui model pembelajaran ini siswa diajak berfikir dan memahami materi tidak hanya mendengar, menerima dan mengingat – ingat saja. Seperti yang dikemukakan isjoni (2010:13) bahwa :

(18)

komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya”.

Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti hasil belajar siswa pada materi kubus dan balok, materi ini juga sesuai dari saran guru SMP N 40 Medan tersebut.

Berdasarkan uraian diatas , maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mengenai : “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams , Games and Tournament Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 40 Medan’’

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang masalah diatas , maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Hasil belajar matematika siswa rendah .

2. Pembelajaran matematika masih didominasi oleh guru sehingga siswa hanya berperan pasif dalam proses pembelajaran.

3. Proses pembelajaran yang belum mendukung siswa untuk aktif dalam menyelesaikan ide / gagasannya sendiri.

4. Model dan metode mengajar yang digunakan guru tidak bervariasi . 1.3 Batasan Masalah

Peneliti membatasi masalah hanya pada hasil belajar matematika siswa KELAS VIII SMP N 40 Medan rendah khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok serta upaya yang dilakukan untuk meningkatkannya.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas , maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana efektifitas penerapan model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams, Games and Tournament dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 40 Medan khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok ?

1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :

(19)

Games and Tournament dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP N 40 Medan khususnya pada pokok bahasan Kubus dan balok ?

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah :

1. Bagi guru matematika sebagai bahan masukan dalam memilih metode alternative untuk mengajarkan materi pelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi siswa, melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) diharapkan terbina sikap belajar yang positif dan aktif. 3. Bagi peneliti sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan bagi

peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sbgai calon tenaga pengajar di masa yang akan datang.

4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.

1.7.Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari aktivitas belajar, dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai yang diperoleh dari hasil tes belajar.

2. Pembelajaran Konvensional adalah proses pembelajaran yang selalu

dilakukan oleh guru sehingga menjadi tradisi, dalam penelitian ini pembelajaran konvensional adalah pembelajaran satu arah dalam bentuk ceramah.

(20)

109

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Model pembelajaran Teams Games and Tournament pada materi kubus dan balok kelas VIII-e SMP Negeri 40 Medan T.A 2014/2015 efektif dalam meningkatkan hasil belajar dapat dilihat dari nilai rata rata tes hasil belajar setiap siklus adalah siklus I : 61,54 siklus II : 82,06 terjadi peningkatan rata rata hasil belajar 20,52 dan klasikalnya pada siklus I diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 62,86 % ,

sedangkan pada tes hasil belajar II diperoleh katuntasan belajar secara klasikal sebesar 88,57 % atau meningkat sebesar 25,71%, dari siklus I.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada guru agar lebih variatif dalam menggunakan model pembelajaran Teams Games And Tournament .

2. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran dan mau bertanya kepada guru dan temannya serta mau mengulang pelajaran yang telah dipelajari dirumah.

3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal yang sama hendaknya terus melakukan perubahan modifikasi yang diperlukan dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan khususnya matematika, tidak statis

dalam mengaplikasikan sebuah model pembelajaran, harus dinamis dan dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan masukan dengan

memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini seperti

(21)

110

menyesuaikan alokasi waktu yang ada dengan rencana pembelajaran yang dibuat dan mampu mengembangkan penelitian dengan

(22)

111

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman,M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Bumi Aksara, Rineka Cipta, Jakarta.

Daryanto, (2013), Inovasi Pembelajaran efektif, Yrama Widya, Bandung

Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Belajar: Yogyakarta.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru, Rajawali Pers, Jakarta.

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, Robert, (2010), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Trasito, Bandung.

Sudjana,Nana.2010.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar .(cet XV). Bandung :PT.Ramaja Rosdakarya

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Prenada Media, Surabaya.

Yuli, Tatag Eko Siswono. 2007. Matematika SMP dan MTs untuk Kelas VIII.

Gambar

Gambar 1.1 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal
Gambar 1.2 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal

Referensi

Dokumen terkait

Jika dilihat dari data masukan dan struktur algoritma setiap metode, CNN LeNet 5 memiliki arsitektur yang cukup baik karna dapat menangkap setiap piksel masukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu fisik sediaan larutan pewarna rambut alami kulit buah naga super red mempunyai nilai kejernihan yang baik, pH tidak masuk dalam

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar workshop Kelas Manajemen Keuangan Usaha Bagi UKM Kreatif bagi para pelaku usaha di bidang ekonomi kreatif guna meningkatan pengetahuan

INSIDEN INFEKSI SALURAN KEMIH BERDASARKAN HITUNG LEUKOSIT PADA WANITA HAMIL TRIMESTER III PERIODE SEPTEMBER-OKTOBER 2015 DI RUMAH SAKIT

Hasil penerlitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kineja Bank Devisa dengan Bank Non Devisa, sama seperti

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kebutuhan guru-guru PAUD akan inovasi model- model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak,

[r]

Mata ajar keperawatan maternitas II merupakan kelanjutan dari mata ajar keperawatan maternitas I, di mana mata ajar keperawatan maternitas II menekankan pada penerapan