• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF SISWA SMA NEGERI 3 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF SISWA SMA NEGERI 3 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT

TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP

KEMAMPUAN MEMBEDAKAN PARAGRAF

DEDUKTIF DAN INDUKTIF SISWA SMA

NEGERI 3 KISARAN TAHUN

PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

YUNITA DONGORAN NIM 2101111024

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan ke hadirat Allah Swt karena atas kasih dan

karunia-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini tersusun

dengan baik karena adanya dukungan dari berbagai pihak, baik secara materil

maupun moril.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

dengan judul Skripsi “Pengaruh Model Kooperatif Tipe STAD (Student Teams

Achievement Divisions) terhadap Kemampuan Membedakan Paragraf Deduktif

dan Induktif Siswa SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Di

dalam skripsi ini disadari masih ada kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran

yang membangun demi kesempurnaan skrispsi ini diterima dengan kerendahan

hati.

Selama penulisan skripsi ini disadari bahwa banyak pihak yang telah

memberikan dukungan dan bantuan. Untuk itu, pada kesempatan ini saya ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri

Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

(7)

iii

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia dan sebagai Dosen Pembimbing Skripsi,

6. Muhammad Surip, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Sastra Indonesia,

7. Dr. Rosmawaty, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik,

8. Drs. Azhar Umar, M.Pd. dan Bapak Dr. Abdurahman Adisaputera, M.Hum.

selaku Dosen Penguji,

9. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unimed yang

telah mendidik penulis selama di bangku perkuliahan,

10.H. Cholidin, S.Pd, MM. selaku Kepala SMA Negeri 3 Kisaran dan seluruh

guru SMA Negeri 3 Kisaran,

11.H. Endar Sakti Hasibuan dan Hj. Rosita Tanjung selaku orangtua penulis,

12.Sahabat di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia stambuk 2010, terkhusus

keluarga reguler C dan sahabat di PPL khususnya: Tiya Musanna, Sri

Wahyuni Dewi, dan Andriyani Rahayu serta teman yang selalu memotivasi

penulis : Rico Adriyadi Putra Nasution.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap insan pembacanya.

Akhir kata penulis menyampaikan ucapan terima kasih.

Medan, Agustus 2014

Penulis,

Yunita Dongoran

(8)

i

ABSTRAK

Yunita Dongoran, NIM 2101111024. Pengaruh Model Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) terhadap Kemampuan Membedakan Paragraf Deduktif dan Induktif Siswa SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XII SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014. Penelitian ini termasukpenelitian eksperimen Populasi penelitian ini adalah 200 siswa dan sampel penelitian dilakukan terhadap 30 siswa kelas XII SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajarn 2013/2014.

Dalam penelitian ini, subjek terdiri dari satu kelompok yaitu kelas eksperimen. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen (pre-test) dan sesudah eksperimen (post-test). Dengan desain ini, pengaruh dari eksperimen dapat diketahui pasti karena telah menggunakan tes awal.

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan, kemampuan siswa membedakan paragraf deduktif dan induktif menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XII SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014 adalah baik dengan nilai rata-rata 74,93. Kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XII SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014 adalah cukup dengan nilai rata-rata 58,66

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membedakan paragraf deduktif dan induktif. Ini terbukti dari hasil uji t diperoleh nilai thitung> ttabel(0,05) yakni 2,11 > 1,70. Untuk itu, perlunya guru

bidang studi bahasa Indonesia di sekolah setempat meningkatkan kemampuan membaca yaitu membedakan paragraf deduktif dan induktif dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena model pembelajaran ini terbukti berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif.

(9)

iv

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS ... 8

2.1.5 Persyaratan Paragraf ... 11

2.1.6 Jenis Paragraf ... 12

2.1.6.1 Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama ... 13

2.1.6.2 Jenis paragraf berdasarkan sifat dan tujuan ... 19

2.1.6.3 Jenis paragraf berdasarkan cara pengembangan ... 20

2.1.6.4 Jenis paragraf berdasarkan fungsi ... 21

2.1.7 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 21

2.1.7.1 Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ... 24

2.1.7.2Kelebihan model kooperatif tipe STAD ... 27

(10)

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.1.1 Kemampuan Membedakan Paragraf Deduktif dan Induktif Siswa SMA Negeri 3 Kisaran sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 41

4.1.2 Kemampuan Membedakan Paragraf Deduktif dan Induktif Siswa SMA Negeri 3 Kisaran sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 43

4.1.3 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Kemampuan Membedakan Paragraf Deduktif dan Induktif Siswa SMA Negeri 3 Kisaran ... 45

4.1.4 Analisis Data Hasil Pretest ... 46

(11)

vi

4.1.4.2 Standar deviasi ... 47

4.1.5 Analisis Data Hasil Pos tes ... 49

4.1.5.1Rata-rata ... 49

4.1.5.2Standar deviasi ... 50

4.1.6 Uji Normalitas Hasil Pre tes dan Pos tes Penelitian ... 51

4.1.6.1Uji normalitas pre tes ... 51

4.1.6.2 Uji normalitas pos tes ... 52

4.1.7 Uji Homogenitas ... 53

4.1.8 Pengujian Hipotesis ... 53

4.1.9 Temuan Penelitian ... 55

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1 Simpulan ... 58

5.2 Saran ... 59

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jalannya Pembelajaran Membedakan Paragraf Deduktif dan Induktif dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achivement

Divisions ... 34

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Membedakan Paragraf Deduktif dan Induktif ... 37

Tabel 4.1 Data Kemampuan Membedakan Paragraf Deduktif dan Induktif Siswa SMA Negeri 3 Kisaran Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... 42

Tabel 4.2 Kemampuan Membedakan Paragraf Deduktif dan Induktif SiswaSMA Negeri 3 Kisaran Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 44

Tabel 4.3 Pengaruh Model Kooperatif Tipe STAD Terhadap Kemampuan Membedakan Paragraf Deduktif dan Induktif Siswa SMA Negeri 3 Kisaran ... 46

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Pre tes ... 48

Tabel 4.5 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre tes ... 49

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Pos tes ... 50

Tabel 4.7 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pos tes ... 51

Tabel 4.8 Uji Normalitas Hasil Pre tes ... 52

(13)

vii

DAFTAR GAMBAR

Grafik 1 Frekuensi Hasil Pre tes Membedakan Paragraf

Deduktif dan Induktif ... 49

Grafik 2 Frekuensi Hasil Pos tes Membedakan Paragraf

(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 62

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pre Tes ... 64

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pos Tes ... 68

Lampiran 3 Soal Pre Tes ... 72

Lampiran 3 Soal Pos Tes ... 74

Lampiran 4 Lembar Jawaban Pre Tes ... 77

Lampiran 5 Lembar Jawaban Pos Tes ... 79

Lampiran 6 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Pre Tes ... 81

Lampiran 7 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Pos Tes ... 82

Lampiran 8 Lembar Jawaban Siswa ... 83

Lampiran 9 Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ... 93

Lampiran 10 Nukilan Tabel “t” untuk Berbagai df ... 94

Lampiran 11 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z . 95 Lampiran 12 Surat Izin Penelitian dari Jurusan ... 93

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan cenderung menjadi usaha merekayasa manusia yang

mengarah pada domestika (Gulo, 2002:13). Oleh karena itu, peran guru dalam

kegiatan belajar mengajar tidaklah hanya sekadar menjalankan proses belajar

mengajar secara teknis mekanis menurut ketentuan-ketentuan yang ada, tetapi ia

adalah orang yang melaksanakan suatu tugas yang bertanggung jawab. Guru

dalam melaksanakan tugasnya, tidak hanya bergantung pada tugas itu sendiri,

tetapi bergantung pula pada sikap dan pandangannya secara pribadi terhadap tugas

yang dihadapinya. Dengan kata lain, bergantung pada wawasan kependidikan

yang dimilikinya.

Guru, dengan ilmu pengetahuan yang telah dan terus-menerus dikuasinya

beserta dengan seluruh pengalamannya, mengantarkan peserta didik ke arah

pengenalan akan ciptaan Tuhan dengan segala hukum-hukum-Nya (Gulo,

2002:22). Guru bukanlah orang yang mahatahu. Karena itu, ia harus selalu

terbuka, termasuk kepada peserta didik, untuk bersama-sama menggumuli sesuatu

yang ingin diketahui. Pada pihak lain, peserta didik bukan mahkluk bodoh. Ia

adalah manusia ciptaan, sama halnya dengan guru. Hanya ia belum berkembang

setinggi seperti gurunya. Ia telah diberi potensi untuk itu, dan guru berkewajiban

untuk mengembangkannya. Oleh karena itu, guru harus mengenal potensi-potensi

yang dimiliki peserta didik untuk dikembangkan dengan memanfaatkan berbagai

sumber dan media pembelajaran untuk menjamin efektivitas pembelajaran.

(16)

2

Kemampuan siswa membedakan paragraf deduktif dan induktif dalam

sebuah wacana dikatakan rendah. Pernyataan ini didukung dari hasil penelitian

Gusmiati (2013:2) menyatakan, “Masih banyak siswa yang belum mampu

menemukan ide pokok paragraf dalam wacana. Hal ini disebabkan kurangnya

penguasaan siswa dalam memahami apa sebenarnya ide pokok paragraf sehingga

siswa cepat merasa bosan dalam membaca suatu wacana”. Hal ini juga senada

dengan penelitian Indraswati (2011:1) menyatakan bahwa: “Rendahnya

kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan, diduga disebabkan oleh strategi

pembelajaran yang belum mengarah pada upaya melayani kebutuhan

perkembangan psikologis siswa yang sedang berada pada tahap perkembangan

kognitif dan perkembangan bahasanya berada pada tahap creative”.

Dari hasil observasi peneliti diketahui bahwa model pembelajaran yang

sering diterapkan oleh guru seringkali adalah model ceramah. Model

pembelajaran ceramah membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar

sehingga siswa terkesan pasif. Model ceramah juga membuat siswa merasa bosan

karena mereka dituntut untuk mendengarkan semua penjelasan dari guru sehingga

pengetahuan mereka terbatas hanya dari apa yang disampaikan guru tersebut.

Seperti pendapat Ayuningtyas (dalam Gusmiati 2013:2), ”Rendahnya kemampuan

siswa menemukan ide pokok dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurangnya

kesiapan siswa menerima pelajaran, kurangnya fasilitas belajar di sekolah, dan

(17)

3

Menurut Slavin (dalam Isjoni 2009:22) pembelajaran kooperatif sangat

efektif memecahkan masalah yang dihadapi untuk upaya mengaktifkan siswa

dalam belajar. Selanjutnya, menurut Jhonson (dalam Isjoni 2009:22) suasana

belajar kooperatif menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang lebih

positif dan penyesuaian psikologis yang lebih baik daripada suasana belajar yang

penuh persaingan antarsiswa.

Dari observasi yang dilakukan, diketahui guru di SMA Negeri 3 Kisaran

belum pernah melakukan proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe

STAD untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Model pembelajaran kooperatif

tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam penerapannya siswa

ditugaskan untuk bekerja dalam satu kumpulan yang terdiri dari 4-5 orang setelah

guru menyampaikan bahan pelajaran dan mengharuskan semua anggota

menguasai pelajaran itu. Setelah melakukan kegiatan diskusi, setiap anggota

kelompok akan diberi ujian atau kuis secara individu. Nilai setiap anggota

dikumpulkan untuk memperoleh nilai kelompok, sehingga untuk mendapatkan

penghargaan, setiap siswa dalam kelompok harus membantu kelompoknya untuk

memahami materi pelajaran (Istarani, 2011:19). Sesuai dengan masalah yang

dikemukakan di atas, peneliti berharap adanya pengaruh model STAD terhadap

peningkatan kemampuan siswa dalam membedakan paragraf deduktif dan

induktif. Berdasarkan penelitian (Nurfaidah, dkk 2011:38) model kooperatif tipe

STAD ini telah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas VIII

SMP Negeri 4 Palopo, sehingga penelitian yang berjudul, “Pengaruh Model

(18)

4

Kemampuan Membedakan Paragraf Deduktif dan Induktif Siswa SMA Negeri 3

Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014”, menarik untuk diteliti.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, masalah yang

teridentifikasi adalah berikut ini.

1) Kemampuan siswa membedakan paragraf deduktif dan induktif masih rendah.

2) Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi sehingga

menyebabkan siswa tidak kreatif dan hasil belajar tidak memuaskan.

3) Keaktifan siswa dalam proses KBM cenderung rendah karena guru masih

menggunakan model pembelajaran ceramah.

C. Batasan Masalah

Dari keempat masalah teridentifikasi di atas, masalah dalam penelitian ini

dibatasi pada kemampuan siswa membedakan paragraf deduktif dan induktif yang

masih rendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut.

1) Bagaimanakah kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif

siswa SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014 sebelum

(19)

5

2) Bagaimanakah kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif

siswa SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014 sesudah

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?

3) Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap

kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif siswa SMA Negeri

3 Kisaran?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1) Mengetahui kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif siswa

SMA Negeri 3 Kisaran dengan menggunakan model pembelajaran ceramah.

2) Mengetahui kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif siswa

SMA Negeri 3 Kisaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD.

3) Mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap

kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif siswa SMA Negeri

3 Kisaran.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, didapatkan beberapa manfaat

seperti, manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis diharapkan dari penelitian

ini, mampu memberikan sumbangan konsep teoretis dalam memperkuat

(20)

6

menambah referensi bagi penelitian sejenis berikutnya, khususnya dalam

mengembangkan teori pembelajaran menemukan ide pokok sebuah wacana.

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu manfaat bagi

guru, siswa, peneliti, dan lembaga pendidikan yang akan dijabarkan di bawah ini.

1) Bagi guru

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan dan perbaikan dalam

pembelajaran menemukan ide pokok dengan cara memberikan strategi

pembelajaran yang inovatif dan berbeda dalam pembelajaran menggunakan

model STAD, sehingga dapat menciptakan alternatif pembelajaran yang

menarik dan tidak membosankan.

2) Bagi siswa

Hasil penelitian ini juga berguna untuk mengasah kreativitas, ide, dan bakat

siswa dalam belajar, dan mengajarkan siswa bahwa sikap bersosialisasi perlu

diwujudkan ketika proses belajar mengajar agar meningkatkan kemampuan

siswa tersebut.

3) Bagi peneliti

Peneliti sebagai calon guru bahasa Indonesia akan menjadi lebih paham

tentang permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pembelajaran.

Dengan ini peneliti dapat berusaha lebih dalam memilih model pembelajaran

yang lebih kreatif dan inovatif di masa depan sehingga dapat meningkatkan

(21)

7

4) Bagi lembaga pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang inovatif dalam

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Penelitian ini bermanfaat

meningkatkan kualitas dalam pembelajaran membedakan paragraf deduktif

(22)

61

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati. Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Gusmiati, Deli. 2013. Skripsi Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Berbagai Jenis Wacana dalam Naskah Soal UN oleh Siswa Kelas X SMA Satria Nusantara Binjai Tahun Pelajaran 2012/2013. Medan: Unimed.

Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.

Hatikah, Tika, dkk. 2007. Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk Kelas XII Semeter 2 Program IPA/IPS. Bandung: Grafindo.

Indraswati, Niken. 2011. Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menentukan Pokok Pikiran Bacaan Melalui Metode Inkuiri. Jurnal Pendidikan Penabur, 17, 1-10.

Isjoni. 2013. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Nasution, Khairunnisa. 2013. Skripsi Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Tipe STAD Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia Di SMA Negeri 1 Panyabungan Kab.Mandailing Natal Tahun Pembelajaran 2012-2013. Medan: Unimed.

Nurfaidah, dkk. 2011. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD). Jurnal PTK DBE3

Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.

(23)

62

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suharsimi, Arikunto. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tatang, Ateng. 2009. Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku 2 untuk Kelas XI SMA dan MA Program Studi IPA/IPS. Solo: Platinum.

Tampubolon, D.P. 1987. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa.

Gambar

Tabel 3.1 Jalannya Pembelajaran  Membedakan Paragraf  Deduktif dan Induktif dengan Menggunakan Model
Grafik 2 Frekuensi Hasil Pos tes Membedakan Paragraf

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas insulasi termal dapat dilihat dari konduktivitas panasnya yang rendah karena hal itu dapat mempertahankan energi termal di dalam atau di luar sistem dengan

Fenomena yang terjadi di PUSLITBANG Sumber Daya Air yaitu adanya sumber daya manusia yang masih rendah, ini ditandai dengan beberapa pernyataan yang didukung oleh beberapa data

[r]

Skripsi yang berjudul “ Konfigurasi Modal Sosial Etnis Jawa dalam mendukung keberhasilan pembangunan desa (studi deskriptif Desa Sena, kacamatan Batang Kuis,..

Untuk itu kami meminta kepada saudara untuk menunjukan asli dokumen yang sah dan masih berlaku ( beserta copynya ), sebagaimana yang terlampir dalam daftar

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi dokumen penawaran paket pekerjaan Peningkatan Jalan Dengan Konstruksi HRS-Base dalam kawasan Perumahan RSS Oesapa dan

Sistem JPKM ini merupakan sistem asuransi bagi keluarga mampu sehingga kedepan diharapkan akan mengurangi beban Pemerintah daerah Kabupaten Polewali Mandar di bidang kesehatan

Bagi para pengusaha kecil dan menengah yang memiliki keterbatasan dalam modal usaha untuk promosi dan menjual produk dapat memanfaatkan teknologi e-Commece ini, karena tidak