• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNIK MENJAHIT 3 SEBAGAI KESIAPAN KERJA MENJADI QUALITY CONTROL DI INDUSTRI GARMEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNIK MENJAHIT 3 SEBAGAI KESIAPAN KERJA MENJADI QUALITY CONTROL DI INDUSTRI GARMEN."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNIK MENJAHIT 3

SEBAGAI KESIAPAN KERJA MENJADI QUALITY CONTROL

DI INDUSTRI GARMEN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

di Prodi Pendidikan Tata Busana

Oleh :

Tina Septiani Nurachman 0901690

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN

(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNIK

MENJAHIT 3 SEBAGAI KESIAPAN

KERJA MENJADI

QUALITY CONTROL

DI INDUSTRI GARMEN

Oleh

Tina Septiani Nurachman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan kejuruan

© Tina Septiani Nurachman 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Manfaat Hasil Belajar Teknik Menjahit 3 Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen, beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau klaim pihak lain terhadap keaslian karya saya.

Bandung, September 2014 Yang membuat pernyataan,

(5)

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada semua makhluk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Manfaat Hasil Belajar Teknik Menjahit 3 Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk mengikuti seminar pada Program Studi Pendidikan Tata Busana, Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruaan di Universitas Pendidikan Indonesia.

Teknik Menjahit 3 merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen (TBG) Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung, yang bertujuan setelah mengikuti mata kuliah Teknik Menjahit 3, diharapkan mahasiswa dapat merencanakan dan mengelola proses produksi, mengelola pengendalian proses dan mutu garmen, mengevaluasi kualitas hasil produksi dan memecahkan masalah. Hasil belajar yang didapat mahasiswa dari Teknik Menjahit 3 dapat dijadikan tolak ukur sebagai kesiapan kerja menjadi quality control di industri garmen.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya, namun penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. Hal ini terjadi mengingat akan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki masih terbatas, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan yang akan datang. Penulis mengharapkan dengan terwujudnya skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Bandung, September 2014

(6)

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirabbil’aalamin,

Penyusunan skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan doa, dukungan, dorongan, motivasi, semangat dan bantuan moril maupun materil. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

Ibu Dra. As as Setiawati, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dra. Hj. Astuti M.Pd selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, motivasi dengan penuh ketelitian, keikhlasan dan kesabaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih kepada dosen partisipan Ibu Dra. Pipin Tresna Prihatini, M.Si dan Ibu Winwin Wiana S.Pd, M.Ds yang telah memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Pimpinan Departemen PKK dan seluruh dosen di Departemen PKK FPTK UPI khususnya kepada semua dosen Program Studi Pendidikan Tata Busana yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan selama penulis menempuh studi, serta staf tata usaha di Departemen PKK FPTK UPI yang telah membantu kelancaran dalam proses administrasi.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak Sekolah Tinggi Teknologi dan Tekstil (STTT) yang telah menerima penulis dengan tangan terbuka dan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam melaksanakan penelitian.

Teristimewa untuk kedua orangtua yang telah tiada, Bapa dan Mamah, Kakak Lilis Ilah, Dede Maesaroh S.Pd, Ai Aan Nurachman S.Pd, Eka Siska Rachman, suami tercinta Dian Herdiana S.Pd dan mertua yang telah mencurahkan kasih sayang, perhatian, senantiasa memberikan do’a dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk seluruh dukungan dan do’anya. Sahabat-sahabat tersayang Irma, Tia, Idah, Citra, Esa, Sa’diah, Demia, Prilia, Gina dan Mustika serta teman-teman seperjuanganku mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana 2009 yang senantiasa memberikan do’a dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan, semoga menjadi suatu amalan dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Aamiin.

Bandung, September 2014

(7)

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Tinjauan Standar Kompetensi Teknik Menjahit ... 7

1. Tinjauan Pembelajaran Teknik Menjahit ... 7

2. Pengetahuan dan Keterampilan Teknik Menjahit Celana Panjang ... 8

3. Pengetahuan dan Keterampilan Teknik Menjahit Jas ... 16

(8)

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pemaparan Data ... 47

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 86

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 91

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93

LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Kisi-Kisi Instrumen ... 95

B. Instrumen Penelitian ... 97

C. Contoh Kartu Quality Control ... 108

D. Kartu Bimbingan Skripsi ... 109

E. Surat-surat ... 113

(9)

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2 Motivasi Memilih Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen ... 48

4.3 Alasan Memilih Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen ... 48

4.4 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Bagian-Bagian Celana Panjang Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen . 50 4.5 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Jenis Kain Untuk Celana Panjang Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen 51

4.6 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Kupnat Celana Panjang Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 52

4.7 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Saku Samping Celana Panjang Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 54

4.8 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Saku Klap Celana Panjang Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 55

4.9 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Sisi Celana Panjang Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 57

4.10 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Celana Panjang Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen . 58 4.11 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Tutup Tarik Celana Panjang Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... . 59

4.12 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Ban Pinggang Celana Panjang Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 60

4.13 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Gulby Celana Panjang Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 61

(10)

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.15 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Penyetrikaan Celana Panjang Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 64 4.16 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Jenis Kain untuk Jas Sebagai

Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 65 4.17 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Kupnat Jas

Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen . 66 4.18 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Saku Vest Jas

Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen . 68 4.19 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Saku Klap Jas

Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen . 69 4.20 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Saku Bahu Jas

Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen 70 4.21 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Jas Sebagai

Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 71 4.22 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Sisi Jas Sebagai

Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 72 4.23 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Vuring Jas

Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen . 74 4.24 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Kerah Jas

Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen . 75 4.25 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Lengan Jas

Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen . 76 4.26 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Belahan Bagian

Belakang Jas Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 77 4.27 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Bagian Muka

Dengan Lapisan Jas Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 78 4.28 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Bagian Tengah

Belakang Jas Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 79 4.29 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Kancing Jas

Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen . 80 4.30 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Padding Jas

Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen . 82 4.31 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Menjahit Lubang Kancing

Jas Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 83 4.32 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Penyelesaian

Penyetrikaan Jas Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen ... 84 4.33 Manfaat Hasil Belajar Keterampilan Teknik Penyelesaian Jas Sebagai

(11)

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagian-Bagian Celana Panjang ... 8

2.2 Kualitas Jahitan Kupnat ... 10

2.3 Kualitas Jahitan Saku Klap ... 11

2.4 Kualitas Jahitan Saku Sisi... 12

2.5 Kualitas Jahitan Sisi Celana ... 13

2.6 Kualitas Jahitan Zipper ... 14

2.7 Kualitas Jahitan Ban Pinggang Celana ... 15

2.8 Macam-Macam jas ... 17

2.9 Kualitas Jahitan kupnat Jas ... 18

2.10 Kualitas Jahitan Saku Klap ... 19

2.11 Kualitas Jahitan Saku Vest ... 20

2.12 Kualitas Jahitan Bahu ... 21

2.13 Kualitas Jahitan Sisi ... 22

2.14 Kualitas Jahitan Bagian Muka Dengan Lapisan ... 23

2.15 Kualitas Jahitan Tengah Belakang Jas ... 24

2.16 Kualitas Jahitan Belahan Pada Bagian Belakang Jas ... 25

2.17 Kualitas Jahitan Vuring ... 26

2.18 Kualitas Jahitan Kerah Jas ... 27

2.19 Kualitas Jahitan Lengan Jas ... 28

2.20 Kualitas Jahitan Lubang Kancing Jas... 29

(12)

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNIK MENJAHIT 3 SEBAGAI KESIAPAN KERJA MENJADI QUALITY CONTROL DI INDUSTRI GARMEN

Penelitian ini membahas tentang manfaat hasil belajar Teknik Menjahit 3 sebagai kesiapan kerja menjadi quality control di industri garmen. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen Jurusan Barang Jadi Tekstil STTT angkatan 2011 dengan jumlah populasi 62 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel acak atau sample random sampling dengan cara mengundi populasi dalam penentuan sampel, sehingga total keseluruhan sampel adalah 38 orang. Hasil penelitian menunjukan lebih dari setengahnya responden mengetahui manfaat hasil belajar Teknik Menjahit 3 sebagai kesiapan kerja menjadi quality control di industri garmen ditinjau dari kompetensi pengetahuan dan keterampilan teknik menjahit celana panjang dan jas, meliputi pemilihan jenis kain celana panjang dan jas dan kompetensi keterampilan teknik menjahit celana panjang dan jas. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas Teknik Menjahit celana panjang dan jas pada mahasiswa sehingga termotivasi untuk lebih siap bekerja menjadi quality control di industri garmen.

Kata Kunci: Manfaat Hasil Belajar, Teknik Menjahit, Kesiapan Kerja, Quality Control di Industri Garmen.

THE BENEFITS OF SEWING TECHNIQUES 3 LEARNING RESULT TO THE READINESS OF BEING A QUALITY CONTROLLER IN GARMENT INDUSTRIES Abstract: this research examined the benefits of sewing techniques 3 learning result to

the readiness of being a quality controller in garment industries.This research used descriptive method. The data collecting instruments of this present research was the questionnaires. The subjects of this research were 62 students of garment business and technology department class of 2011 in sttt. This research used sample who were chosen randomly in sttt. Total sample were 38 students. This research disclosed that more than half of students were knowed the benefits of sewing techniques learning result to the readiness of being a quality controller in garment industries based on knowledge and skills competence of sewing techniques for pants and coat in terms to choice fabric for pants and coat, skill about sewing techniques for pants and coat. This research result to motivate students to gain readiness of being a quality controller in garment industries.

Keywords: the benefits of learning result, sewing techniques, work readiness, quality

(13)

1 Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin

agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen. Tujuan quality control agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus dan bisa mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi. Tujuan Pengusaha menjalankan QC untuk menperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel dan untuk menjamin agar pelanggan merasa puas, investasi bisa kembali, serta perusahaan mendapat keuntungan untuk jangka panjang.

Tugas quality control di garmen yaitu melihat hasil kualitas produk pakaian jadi, mempunyai tanggung jawab utama dari seorang Operator QC, mengetahui bagaimana cara mengontrol permasalahan di produksi, mengetahui bagaimana membuat penilaian yang baik dalam pekerjaan, mampu berkoordinasi dengan pihak yang terkait tentang suatu permasalahan quality dan bekerja dengan sikap yang ketat dalam mengambil keputusan yang baik. Kualifikasi quality

control secara keseluruhan dilihat dari berbagai aspek salah satu aspek yang

paling penting harus dimiliki quality control yaitu menguasai teknik jahit. Teknik jahit dapat dipelajari melalui pendidikan formal dan nonformal. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) merupakan salah satu pendidikan profesional yang diarahkan pada keahlian tertentu dalam hal ini teknologi tekstil, salah satu Program studi yang mempelajari teknik jahit yaitu Teknologi dan Bisnis Garmen (TBG) Jurusan Barang Jadi Tekstil.

(14)

2

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan pendidikan teknologi dan bisnis garmen sebagaimana tercantum dalam kurikulum program studi teknologi dan bisnis dan garmen (2004:1) adalah :

Memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang profesional di bidang teknologi dan bisnis garmen. Selain itu identifikasi posisi pekerjaan lulusan program studi ini diarahkan untuk mengisi posisi manajemen menengah di industri dan distribusi garmen.

Mengacu pada tujuan diatas, maka kompetensi yang harus dimimiliki mahasiswa bidang teknologi dan bisnis dan garmen setelah lulus dituntut untuk melaksanakan pekerjaan dalam :

1. Merencanakan dan mengelola proses produksi. 2. Mengelola pengendalian proses dan mutu garmen.

3. Mengevaluasi kualitas hasil produksi dan memecahkan masalah. 4. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan distribusi garmen. 5. Mengikuti dan menerapkan perkembangan IPTEK dan bisnis garmen.

Struktur kurikulum Jurusan Barang Jadi Tekstil Sekolah Teknologi Tekstil Program studi Teknologi dan Bisnis Garmen (STTT) program diploma IV dikelompokan menjadi 5 kelompok mata kuliah, yaitu mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK), mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), mata kuliah prilaku bermasyarakat (MPB), mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) dan mata kuliah keahlian berkarya (MKB). Mata kuliah keahlian berkarya terdapat mata kuliah wajib yaitu Teknik Menjahit. Mata kuliah Teknik Menjahit terdiri dari tiga tahap yaitu mata kuliah Teknik Menjahit 1, mata kuliah Teknik Menjahit 2, dan mata kuliah teknik menjahit 3. Manfaat hasil belajar yang akan diteliti lebih fokus pada teknik menjahit 3, karena pada teknik menjahit 3 dipelajari teknik menjahit tingkat terampil seperti pembuatan jas.

(15)

3

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tenaga ahli profesional di bidang teknologi dan bisnis garmen harus menguasai berbagai keahlian yg berhubungan dengan proses produksi bisnis dan garmen, salah satunya yaitu teknik menjahit. Teknik menjahit merupakan kajian pokok dalam mata kuliah teknik menjahit 3. Dalam pembuatan tugas teknik menjahit 3, supaya teknik menjahit sesuai dengan tuntutan garmen, maka mahasiswa diberikan tugas dalam pembuatan jas almamater untuk mahasiswa STTT dengan berbagai ukuran dan pembuatan celana panjang. Dengan membuat jas almamater dan celana panjang tersebut, digunakan teknik jahit yang sesuai dengan proses produksi di garmen yang dipelajari pada mata kuliah teknik menjahit 3.

Mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan pembelajaran teknik menjahit 3 dengan tekun dan ulet akan memperoleh hasil belajar yang maksimal, sehingga terjadi perubahan tingkah laku seperti yang dikemukakan Nana Sudjana (2012:22), yaitu:

Hasil belajar adalah sebuah perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Perubahan sebagai hasil belajar ditunjukan dalam bentuk seperti pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan dana kemampuan daya reaksi, daya penerimaan dan aspek lain yang ada pada individu.

Hasil belajar dapat diukur melalui kegiatan penilaian. Menurut Nana Sudjana (2012:1) penilaian dapat diartikan sebagai “suatu tindakan atau kegiatan untuk mengetahui sejauh mana tujuan dapat tercapai tidaknya tujuan-tujuan yang

telah ditetapkan”. Hasil belajar Teknik Menjahit 3 diharapkan dapat menjadi

bekal bagi mahasiswa sebagai kesiapan kerja menjadi quality control di industri garmen. Kesiapan dapat diartikan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap memberi respon atau jawaban dalam cara tertentu terhadap situasi, sesuai dengan yang diungkapkan Slameto (2010:113) yaitu:

(16)

4

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesiapan mahasiswa bekerja menjadi quality control di industri garmen berarti mahasiswa siap untuk memberi respon atas tugas sebagai quality control, yang diantaranya mampu mengontrol permasalahan di produksi. Mahasiswa yang memiliki kesiapan bekerja menjadi quality control di industri garmen dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dengan baik.

Industri garmen adalah perusahaan yang memproses bahan baku kain menjadi pakaian jadi dengan skala produksi besar, yang hasilnya akan dijual kepada konsumen. Sesuai yang dikemukakan Arifah A Ariyanto (2003:276) “industri garmen adalah salah satu bentuk usaha di bidang busana yang memproduksi busana dalam jumlah besar”. Industri garmen memiliki kapasitas produksi yang cukup banyak sehingga sebuah industri garmen dapat menghasilkan produk yang cukup banyak karena ditunjang oleh alat-alat produksi modern sehingga mempermudah proses produksi industri garmen.

Dari uraian pemikiran di atas, mendorong penulis untuk meneliti “Manfaat Hasil Belajar Teknik Menjahit 3 Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen”.

B. Identifikasi Dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi masalah

Identifikasi masalah merupakan suatu penjelasan inti tentang permasalahan yang akan dibahas, seperti yang diungkapkan oleh Komaruddin (2002 : 92) bahwa: “Identifikasi masalah adalah identitas suatu persoalan yang muncul untuk penelitian”. Identifikasi masalah ditentukan untuk memudahkan dan mengetahui masalah yang akan dikaji, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(17)

5

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Hasil belajar Teknik Menjahit 3 merupakan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah mahasiswa tersebut mengikuti mata kuliah Teknik Menjahit 3. Hasil belajar Teknik Menjahit 3 diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa sebagai kesiapan kerja menjadi quality control di industri garmen.

c. Kesiapan kerja di industri garmen merupakan kondisi mahasiswa dalam menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk merespon semua tugas yang diberikan dengan baik. Kesiapan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan diri seseorang untuk melakukan pekerjaan supaya mencapai tujuan yang dikehendaki.

d. Quality control merupakan salah satu bidang pekerjaan di industri garmen.

Tugas quality control bagian produksi di garmen yaitu melihat hasil kualitas produk pakaian jadi, dengan kualifikasi quality control secara keseluruhan dilihat dari berbagai aspek salah satu aspek yang paling penting dalam quality

control yaitu teknik jahit.

2. Rumusan Masalah

Setelah mengidentifikasi permasalahan di atas perlu adanya rumusan masalah, karena rumusan masalah merupakan bagian terpenting dalam sebuah penelitian, sehingga dengan adanya rumusan masalah tujuan dapat tercapai,

seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:58) “Rumusan masalah adalah

suatu pernyataan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana manfaat hasil belajar teknik menjahit 3 sebagai kesiapan kerja menjadi quality control di

industri garmen?”.

C. Tujuan Penelitian

(18)

6

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian akan berhasil jika memiliki tujuan yang jelas, karena tujuan merupakan pedoman bagi peneliti dalam menentukan sikap dan arah yang harus dituju sesuai dengan yang diharapkan dalam menentukan penelitian. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh data tentang:

1. Manfaat hasil belajar pengetahuan dan keterampilan Teknik Menjahit 3 ditinjau dari pengetahuan dan keterampilan teknik jahit celana panjang sebagai kesiapan kerja menjadi quality control di industri garmen.

2. Manfaat hasil belajar pengetahuan dan keterampilan Teknik Menjahit 3 ditinjau dari pengetahuan dan keterampilan teknik jahit jas sebagai kesiapan kerja menjadi quality control di industri garmen.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan keilmuan dan pengetahuan yang lebih luas dalam teknik menjahit bagi peneliti, memperkaya kepustakaan ilmiah dan memberikan pengalaman penulisan karya ilmiah tentang manfaat hasil belajar Teknik Menjahit 3 sebagai kesiapan kerja menjadi quality

control di industri garmen bagi penulis.

2. Praktis

(19)

40 Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Setiap penelitian dibutuhkan data atau informasi dari sumber-sumber yang terpercaya agar data dan informasi tersebut dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis data atau informasi yang diperoleh dari sejumlah populasi dan sampel penelitian.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Lokasi dalam penelitian ini adalah Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Jurusan Barang Jadi Tekstil Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen, Jln. Jakarta No. 31.

2. Populasi Penelitian

Suatu penelitian memerlukan adanya sejumlah data yang disebut dengan populasi. Populasi menurut pendapat Sugiyono (2010:117) “ wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen Angkatan 2011 dengan jumlah populasi 62 orang.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Nama Kelas Jumlah Mahasiswa

1. Teknologi dan Bisnis Garmen 1 20 2. Teknologi dan Bisnis Garmen 2 21 3. Teknologi dan Bisnis Garmen 3 21

(20)

41

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sampel Penelitian

Penentuan sampel mengacu pada pendapat Jalaluddin Rahmat (1989:99) populasi yang cukup homogen berdasarkan pada perdugaan proporsi populasi dengan presisi yang ditetapkan sebesar 10% (0,10) dan derajat kepercayaan 95% dengan rumus sebagai berikut:

N

Nd ² + 1

Keterangan :

n = banyak unit sampel N = banyak populasi sasaran d = presisi

1 = bilangan konstanta

Dengan menggunakan rumus tersebut dari jumlah populasi sebanyak 62 orang maka jumlah sampel yang diperoleh :

n = 62 = 62 = 38,27 dibulatkan 38 62(0,1) ² + 1 1,62

Mengingat jumlah populasi tersebar di 3 kelas, maka distribusi ukuran sampel tahap berikutnya mengacu pada pendapat M. Natsir (1999:361) ditentukan berdasarkan metode alokasi proporsional dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

No Nama Kelas Jumlah Mahasiswa Jumlah Sampel

1. Teknologi dan Bisnis Garmen 1 20 12 2. Teknologi dan Bisnis Garmen 2 21 13 3. Teknologi dan Bisnis Garmen 3 21 13

Jumlah Sampel 38 Orang

Tabel sampel penelitian diatas menunjukan jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 38 orang, yaitu mahasiswa Program Studi Teknologi

(21)

42

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Bisnis Garmen STTT. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel acak atau sample random sampling yaitu seluruh individu yang menjadi anggota populasi memiliki peluang yang sama dan bebas dipilih sebagai anggota sample. Penentuan sampel dengan cara mengundi populasi.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang masalah yang terjadi saat sekarang dan sedang berlangsung, serta berpusat pada masalah yang aktual. sesuai dengan pendapat Winarno Surakhmad (2007:140) yang menjelaskan tentang ciri-ciri metode deskriptif

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada zaman sekarang dan masalah-masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan, mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa karena itu metode ini sering disebut metode analitik.

Metode penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar teknik menjahit 3 sebagai kesiapan kerja menjadi quality control di industri garmen pada mahasiswa Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen STTT.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kesalah pahaman antara penulis dan pembaca dalam mengartikan istilah yang terdapat dalam judul penelitian. Definisi operasional dari judul “Manfaat Hasil Belajar Teknik Menjahit Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen”, yaitu :

1. Manfaat Hasil Belajar Teknik Menjahit a. Manfaat

(22)

43

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahan-perubahan yang tampak pada peserta didik merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang dialaminya yaitu proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh pendidik dalam proses pengajarannya. Berdasarkan hasil belajar peserta didik dapat diketahui kemampuan dan perkembangan sekaligus tingkat keberhasilan pendidikan dalam pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Nana Sudjana (2012:22), yaitu:

Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku siswa setelah melalui proses belajar mengajar. Perubahan sebagai hasil belajar ditunjukan dalam bentuk seperti pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan daya reaksi daya penerimaaan dan aspek lain yang ada pada individu.

c. Teknik Menjahit

Sesuai dengan Pedoman Pendidikan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, 2004 yang menjelaskan tentang Teknik Menjahit yaitu: “Teknik Menjahit merupakan mata kuliah keahlian berkarya (MKB) yang wajib diikuti oleh mahasiswa program diploma IV program studi Teknologi dan Bisnis Garmen”. Mata kuliah Teknik Menjahit 3 diajarkan pada semester V dengan bobot 3 sks. Ruang lingkup perkuliahan Teknik Menjahit 3 meliputi teknik jahit celana panjang dan jas serta penyelesaian celana panjang dan jas.

Manfaat hasil belajar Teknik Menjahit dalam penelitian ini mengacu pada perubahan tingkah laku, pemahaman, sikap, kecakapan, ketrampilan dan aspek lain sebagai pengalaman belajar setelah mengikuti pembelajaran Teknik Menjahit 3.

2. Kesiapan Menjadi Quality Control

a. Kesiapan menurut Slameto (2010”113) “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.

(23)

44

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Quality Control merupakan salah satu bidang pekerjaan di industri

garmen dengan kualifikasi yang harus dimiliki yaitu dapat mengontrol permasalahan di produksi, mengetahui bagaimana membuat penilaian yang baik dalam pekerjaan, mampu berkoordinasi dengan pihak yang terkait tentang suatu permasalahan quality dan bekerja dengan sikap yang ketat dalam mengambil keputusan yang baik.

c. Industri Garmen adalah “Usaha besar dalam bidang busana dengan jangkauan pasar pada umumnya sudah mencapai taraf global”. (Arifah A. Riyanto, 2003:276)

Kesiapan kerja menjadi quality control di industri garmen adalah kondisi seseorang yang siap bekerja menjadi quality control di industri garmen dengan kualifikasi yang harus dimiliki yaitu dapat mengontrol permasalahan di produksi, mengetahui bagaimana membuat penilaian yang baik dalam pekerjaan, mampu berkoordinasi dengan pihak yang terkait tentang suatu permasalahan quality dan bekerja dengan sikap yang ketat dalam mengambil keputusan yang baik.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:148) "Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau kuesioner.

Angket adalah daftar pertanyaan yang di distribusikan langsung pada responden penelitian, untuk diisi dan dikembalikan kepada peneliti dalam rentang waktu yang telah ditentukan.

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada responden mengenai Mata Kuliah Teknik Menjahit 3 Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen Angkatan 2011 Jurusan Barang Jadi Tekstil STTT.

E. Proses Pengembangan Instrumen

(24)

45

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyuntingan, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang baik dan pengujian instrumen kepada responden.

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Kegiatan pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan bagian yang terpenting, karena keberhasilan suatu penelitian dapat ditentukan oleh instrumen yang digunakan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket merupakan teknik mengumpulkan data yang efesien bila peneliti mengetahui apa yang diharapkan dari responden. Angket yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar pertanyaan yang dibuat dalam bentuk pertanyaan tertulis ditujukan kepada mahasiswa STTT Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen Angkatan 2011.

G. Analisis Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa statistik sederhana dengan cara menjabarkan hasil perhitungan persentase jawaban masing-masing item sesuai dengan jawaban yang telah terkumpul. Pengolahan data dilakukan untuk menghitung persentase jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden karena jumlah jawaban responden pada setiap itemnya berbeda.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu: 1. Pengecekan data

Pengecekan data diawali dengan mengumpulkan kembali angket yang telah diisi responden, menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan jawaban dan cara pengisiannya.

2. Tabulasi data

(25)

46

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tjuparmah, S. (2002:262) bahwa “Hasil riset yang diperoleh dari angket atau wawancara perlu ditabulasi agar memudahkan peneliti ketika harus menganalisis, menafsirkan, atau menarik kesimpulan”.

3. Pengolahan data

Pengolahan data yang dilakukan dalam bentuk tabel presentase (percentage table) atau tabel distribusi frekuensi relatif. Rumus yang digunakan yaitu:

P =

Keterangan :

p = angka presentase

f = frekuensi yang sedang dicari presentasenya

n = number of cases (jumlah frekuensi/ banyaknya individu) 100% = bilangan genap

4. Penafsiran data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang jelas dari setiap jawaban pada pertanyaan yang telah diajukan. Data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan dengan menggunakan kriteria yaitu:

100 % = Seluruhnya

76 % - 99 % = Sebagian besar

51 % - 75 % = Lebih dari setengahnya

50 % = Setengahnya

26 % - 49 % = Kurang dari setengahnya

1% - 25 % = Sebagian kecil

0% = Tidak seorang pun

Data yang dianalisis selanjutnya dijumlahkan kemudian dibagi sesuai dengan jumlah jawaban untuk memperoleh rata-rata yang kemudian ditafsirkan. Selanjutnya penafsiran data berpedoman pada batasan-batasan, yaitu:

81% - 100% = Sangat bermanfaat

(26)

47

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 61% - 80% = Bermanfaat

41% - 60% = Cukup bermanfaat

21% - 40% = Kurang bermanfaat

(27)

91

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran yang dipaparkan berikut ini, disusun berdasarkan seluruh

kegiatan penenitian mengenai “Manfaat Hasil belajar Teknik Menjahit 3 Sebagai

Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen” pada mahasiswa Teknologi dan bisnis Garmen.

A.Simpulan

Simpulan dari penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penenlitian, pertanyaan penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Hasil Penelitian Mengenai Manfaat Hasil Belajar Teknik Menjahit 3 Terhadap Kemampuan Pengetahuan dan Keterampilan Teknik Menjahit Celana Panjang Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen.

Manfaat hasil belajar Teknik Menjahit 3 ditinjau dari pengetahuan dan keterampilan teknik menjahit celana panjang sebagai kesiapan kerja menjadi quality

control di industri garmen, menunjukan lebih dari setengahnya mahasiswa menguasai

pengetahuan dan keterampilan teknik menjahit celana panjang. Pengetahuan dan keterampilan tersebut ditunjukan dengan penguasaan mahasiswa mengenai pengetahuan jenis kain yang baik untuk celana panjang, menyambung sisi celana panjang, menjahit saku, menjahit ban pinggang dan penyelesain celana panjang yang bermanfaat untuk pengecekan kualitas jahitan pada saat melakukan quality control sebagai kesiapan kerja menjadi quality control di industri garmen.

2. Hasil Penelitian Mengenai Manfaat Hasil Belajar Teknik Menjahit 3 Terhadap Kemampuan Pengetahuan dan Keterampilan Teknik Menjahit Jas Sebagai Kesiapan Kerja Menjadi Quality Control di Industri Garmen.

(28)

92

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

industri garmen, menunjukan lebih dari setengahnya responden menguasai pengetahuan dan keterampilan teknik menjahit. Pengetahuan dan keterampilan tersebut ditunjukan dengan penguasaan mahasiswa mengenai pengetahuan jenis kain yang baik untuk jas, keterampilan menjahit kupnat jas, menjahit saku, menyambung bahu jas, menyambung sisi jas, menyambung tengah belakang jas, teknik menjahit

padding jas, teknik menjahit vuring, teknik menjahit kerah, teknik menjahit lengan

dan penyelesaian jas yang bermanfaat untuk pengecekan kualitas jahitan pada saat melakukan quality control sebagai kesiapan kerja menjadi quality control di industri garmen.

B.Saran

(29)

93 Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

A. Riyanto, A. (2003). Teori Busana. Bandung: Yapemdo.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian:Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bane, A. (1974). Tailoring. United States of America: McGraw-Hill.

Butler, G Margaret. (1975). Clothes Their Choosing, Making & Care. B T Batsford of London: Billing Sons Ltd Worcester.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa Edisi keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hasanah, Uswatun. (2012). Membuat Busana Anak. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Jacub NS, M. (1993). Teori dan Praktek Memotong dan Menjahit Celana. Bandung: Titian Ilmu.

Hamalik, O. (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Komaruddin & Tjuparmah, S.K.Y. (2002). Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

P. Margolis, A. (1964). The Complete Book of Tailoring. New York: Garden City. Poespo, G. (2005). Dinamika Busana Pria. Yogyakarta: Kanisius.

Rizal, Reda. (1998) Teknologi Garmen. Jakarta: FTI-UPNV.

Siahaan, B. (2000). Industrialisasi di Indonesia. Bandung: ITB.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekarno. (1999). Pelajaran Menjahit Pakaian Pria. Jakarta: Karya Utama.

(30)

94

Tina Septiani Nurachman, 2014

Manfaat Hasil Belajar Teknik Jahit 3 Sebagai Kesiapan KErja Menjadi qualityControl di Industri Garmen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N. & Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Wancik. M.H. (1994). Pelajaran Menjahit Pakaian Pria. Jakarta: PT. Gramedia

Internet:

Arisanti, A. (2011). Cara Menjahit Resleting. [Online]. Tersedia di:

http://anaarisanti.blogspot.com/2011_05_01_archive.html [Diakses 6 Maret 2014].

Azhri. (2012). Busana Pria. [Online]. Tersedia di:

http://azhri.wordpress.com/2012/03/29/pengertian-busana.html [Diakses 20 Desember 2013].

Haris. (2010). Tugas Quality Control. [Online]. Tersedia di:

Gambar

Gambar                                                                                                   Halaman
Tabel 3.1   Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Sampel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang penerapan metode CHAID pada bidang perbankan, yaitu meneliti faktor-faktor yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan wisatawan tentang Ciwangun Indah Camp, gambaran nilai pelanggan atau wisatawan Ciwangun

Alarm ini dibuat dengan menggunakan Infrared Sensor yang berbasis Mikrokontroller, dimana Mikrokontroller ini menyediakan fasilitas dan kemudahan dalam membantu membuat

Upaya yang dapat dilakukan adalah memahami pengetahuan dan nilai Pelanggan (wisatawan), ini sangat penting bagi Ciwangun Indah Camp agar para wisatawan menganggap Ciwangun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi bunyi vokal bahasa Indonesia pada masyarakat keturunan Tionghoa bersuku Hokkien di Kota Medan terdiri atas vokal

Dikarenakan terlalu berlebihnya penggunaan pada komputer dan memaksa komputer tersebut untuk terus bekerja, maka pemantauan komputer harus dilakukan untuk menghindari

Hard „keras‟ sama ucapannya dengan hart karena memang dalam bahasa Belanda tak terdapat /d/ pada akhir kata. Tetapi anehnya bila kata-kata yang dua itu diberi akhiran

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Bank Perkreditan Rakyat