• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN AGRIBISNIS : Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN AGRIBISNIS : Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN

AGRIBISNIS

(Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Konsentrasi Pemberdayaan Masyarakat

Disusun Oleh :

Reza Noormansyah Putra 1002952

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014

(2)

DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN

AGRIBISNIS

(Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung)

Oleh

Reza Noormansyah Putra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Reza Noormansyah Putra 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)
(4)

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah Penelitian ... 7

C.Rumusan Masalah ... 7

D.Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Konsep Pemberdayaan Masyarakat ... 10

1. Pengertian Pemberdayaan ... 10

2. Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat ... 14

3. Strategi Pemberdayaan Masyarakat ... 16

4. Partisipasi Dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 18

B.Konsep Kesejahteraan ... 19

1. Pengertian Kesejahteraan ... 19

2. Fokus Pembangunan Untuk Menciptakan Kesejahteraan Sosial ... 20

3. Fungsi-Fungsi kesejahteraan Sosial ... 23

4. Pendekatan Kesejahteraan ... 24

5. Indikator Kesejahteraan ... 25

C.Konsep Pesantren ... 28

(5)

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Jenis Pesantren ... 29

3. Modernisasi Pesantren ... 30

D.Konsep Agribisnis ... 33

1. Pengertian Agribisnis ... 33

2. Peranan Agribisnis ... 35

3. Tantangan Kegiatan Agribisnis Di Indonesia ... 36

E. Pendidikan Luar Sekolah Sebagai Upaya Peningkatan Sosial-Ekonomi ... 38

1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah ... 38

2. Tujuan Pokok dan Fungsi Pendidikan Luar Sekolah ... 39

3. Komponen, Proses dan Tujuan Pendidikan Luar Sekolah ... 40

4. Pendidikan Luar Sekolah Sebagai Upaya Peningkatan Sosial Ekonomi ... 41

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 43

1. Lokasi Penelitian ... 43

2. Subjek Penelitian ... 43

B.Desain Penelitian ... 44

1. Tahap Pra Lapangan ... 44

2. Tahap Pekerjaan Lapangan ... 45

3. Tahap Analisis Data ... 46

4. Pelaporan ... 46

C.Metode Penelitian ... 46

D.Definisi Operasional ... 48

E. Instrumen Penelitian ... 49

F. Teknik Pengumpulan Data ... 50

1. Observasi ... 50

2. Wawancara ... 50

3. Studi Kepustakaan ... 51

4. Studi Dokumentasi ... 51

G.Triangulasi Data ... 52

(6)

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Santri ... 52

3. Alumni Santri ... 52

H.Analisis Data ... 53

1. Data Reduction (Data Reduksi) ... 53

2. Data Display (Penyajian Data) ... 53

3. Conclusion (Kesimpulan) ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 55

1. Sejarah Pondok Pesantren Al-Ittifaq ... 55

2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Ittifaq ... 56

3. Pengurus Pondok Pesantren Al-Ittifaq ... 56

4. Tujuan Pesantren Al-Ittifaq ... 57

5. Kegiatan Pesantren Al-Ittifaq ... 57

6. Networking (Kemitraan) Pesantren Al-Ittifaq ... 57

7. Latar Belakang dan Perkembangan Unit Usaha Agribisnis ... 58

B.Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian...60

1. Identitas Subjek Penelitian...60

2. Bentuk program pemberdayaan melalui kegiatan agribisnis ... 61

3. Gambaran mengenai partisipasi santri dalam kegiatan agribisnis ... 66

4. Hasil Kegiatan Agribisnis Dalam Meningkatkan Kesejahteraan ... 74

5. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan agribisnis ... 80

C.Pembahasan Hasil Penelitian ... 87

1. Bentuk Program pemberdayaan para santri melalui kegiatan agribisnis ... 87

2. Gambaran mengenai partisipasi santri dalam kegiatan agribisnis ... 91

3. Hasil kegiatan agribisnis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ... 91

4. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan agribisnis...100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ...103

B.Saran ...105

(7)

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

(8)

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

TABEL HAL

TABEL 1.1 Penduduk Provinsi Jabar 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan,

Februari 2012-Februari 2014 ... 3 TABEL4.1 Data Informan ... 60 TABEL 4.2 Jawaban Informan untuk bentuk program pemberdayaan melalui

kegiatan agribisnis... 61

TABEL 4.3 Jawaban Informan Pengelolauntuk bentuk partisipasi

santri dalam kegiatan agribisnis ... 66

TABEL 4.4 Jawaban Informan Alumni Santri (AS1) untuk

Hasil Kegiatan agribisnis dalam meningkatkan kesejahteraan ... 74

TAB3L 4.5 Pedoman Observasi ... 78

TABEL 4.6 Jawaban Informan Pengelola Mengenai

(9)

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

BAGAN HAL

BAGAN 2.1 Pembangunan Kesejahteraan Sosial ... 21

BAGAN 2.2 Pembangunan Kesejahteraan Sosial ... 22

BAGAN 3.2 Komponen, Proses Dan Tujuan

(10)

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya kegiatan agribisnis yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq dengan tujuan untuk mencetak santri agar mandiri dalam perekonomian sehingga berdampak pada kesejahteraan santri karena mampu memenuhi kebutuhan hidup.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Bentuk program pemberdayaan para santri melalui kegiatan agribisnis proses kegiatan agribisnis di Pesantren Ittifaq.2) Gambaran partisipasi dalam kegiatan agribisnis di Pesantren Al-Itifaq. 3) Hasil kegiatan agribisnis di Pesantren Al-Ittifaq dalam upaya kesejahteraan dalam kehidupan para santri setelah lulus. 4)Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dari kegiatan agribisnis.

Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari konsep pemberdayaan masyarakat, konsep kesejahteraan, konsep agribisnis, konsep pesantren dan konsep pendidikan luar sekolah sebagai upaya peningkatan sosial-ekonomi.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan subjek penelitian sebanyak lima orang yaitu pengelola bidang agribisnis, dua orang santri, dua orang alumni santri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi dan triangulasi. Penelitian di Pondok Pesantren Al- Ittifaq dilaksanakan pada Bulan September 2014.

Hasil penelitian mendeskripsikan: 1) Bentuk program pemberdayaan yang dilaksanakan yaitu santri terlibat dalam setiap kegiatan agribisnis, dimulai dari proses produksi (kebun), pengemasan, dan pemasaran. 2) Partisipasi yang diberikan santri dalam kegiatan agribisnis yaitu partisipasi tenagadan partisipasi pemikiran. Secara sukarela sebagai bentuk pengabdian kepada lembaga pesantren 3)Hasil kegiatan agribisnisbagi santri yang telah lulus berdampak pada tingkat kesejahteraan yaitu alumni santri mempunyai penghasilan untuk memenuhi kebutuhan primer serta memenuhi kebutuhan lainnya seperti mengelola keuangan, memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat. 4) Faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan kegiatan agribisnis yaitu faktor cuaca, lembaga pesantren, mitra usaha, masyarakat sangat mendukung dalam kegiatan agribisnis. Hambatan dalam kegiatan agribisnis yaitu masih kurangnya sumber daya manusia dalam melaksanakan kegiatan agribisnis, tidak ada dukungan modal dari pemerintah, dan mitra usaha yang tidak membayar langsung saat produk dikirim.

(11)

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This study is backgrounded with the presence of agribusiness activities done at Pondok Pesantren Al-Ittifaq which aims at forming the pupils who are independent in the economy that affects the students’ welfare as they are able to fulfill their needs. This study aims to find out 1) forms of empowerment of the islamic pupils through the process of agribusiness activities at Pesantren Ittifaq, 2)overviews of participation of agribusiness activities at Pesantren Al-Itifaq, 3) the results of agribusiness activities at Pesantren Al-Ittifaq in welfare efforts in the lives of the pupils after graduation, and 4) supporting and inhibiting factors of this agribusiness activities.

Theoretical study used in this study consists of community empowerment concept, welfare concept,agribusiness concept, pesantren concept, and out-of-school educational concept as efforts to improve socio-economy.

This study employed descriptive research method with qualitative approach. The subjects of the study were 5 people, namely an agribusiness manager, two Islamic pupils, and two alumni of the pesantren. Data collecting techniques apllied were observation, interview, documentative study, and triangulation. The study was conducted at Pondok Pesantren Al-Ittifaq, on September 2014.

The result of the study shows that 1) the form of empowerment program done is the pupils are involved in every agribusiness activity, starting from production process (the garden), packaging, and marketing, 2) participation guven by the pupils in agribusiness activity is in the form of manpower and thoughts Voluntarily as a form of devotion to the pesantren institution, 3) the result of agribusiness activities for the graduated pupils affects the level of welfare, namely the alumni have income to fulfill their primary needs and other needs such as managing finance, fulfilling the needs of education and health, and participating in community activities. The supporting factors of the implementation of agribusiness activities are weather factors, thepesantreninstitution, business partners, and the local community is very supportive in this agribusiness activities. The inhibiting factors of the agribusiness activies are the lack of human recources in doing the activities, no capital support from the government, and business partners who do not pay directly when the product is shipped.

(12)

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kesejahteraan merupakan hak setiap masyarakat Indonesia. Seperti yang

tertulis dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 yang menjelaskan tentang

memajukan kesejahteraan umum. Maka kesejahteraan merupakan suatu hak yang

wajib didapatkan oleh setiap masyarakat di Indonesia. Masyarakat yang

mendapatkan kesejahteraan, merupakan masyarakat yang mampu untuk

memenuhi suatu kebutuhan yang bersifat primer. Kesejahteraan merupakan suatu

keadaan atau kondisi yang terdapat rasa aman, tentram, makmur yang dirasakan

oleh masyarakat seluruh Indonesia secara bersama-sama. Menurut undang-undang

Negara Republik Indonesia nomor 6 tahun 1974 Bab I pasal 2 ayat 1

(Suharto:2009:17) menjelaskan mengenai kesejahteraan yaitu:

“kesejahteraan adalah suatu kehidupan dan penghidupan sosial materiil

maupun spiritual yang di liputi oleh rasa keselamatan,kesusilaan dan ketentraman lahir batin yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia dan pancasila”

Kesejahteraan merupakan landasan sistem sosial dan sistem perekonomian

di Indonesia. Jadi gambaran kesejahteraan di Indonsia yaitu terlihat dari kondisi

masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan kesehatan baik secara fisik

maupun rohani contohnya mampu merawat dan menjaga tubuh dan batin,

kebutuhan pendidikan meliputi pendidikan formal dimulai dari jenjang pendidikan

dasarm menengah, atas dan tinggi, pendidikan nonformal meliputi kegiatan

pelengkap, penambah dan pengganti dari penyelenggaraan pendidikan formal, dan

pendidikan informal yaitu kegiatan pendidikan yang dimulai dari keluarga tempat

individu berasal. Selain itu juga kesejahteraan merupakan kondisi terpenuhinya

kebutuhan ekonomi yang mendasar yang terdiri dari kebutuhan sandang, pangan

(13)

2

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

(14)

3

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Kesejahteraan merupakan hak yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat,

karena kesejahteraan merupakan kondisi masyarakat yang terpenuhi kebutuhan

dasarnya seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. Untuk mewujudkan

masyarakat yang sejahtera maka perlu upaya untuk memberikan kesejahteraan melalui pemberdayaan, sesuai dengan Suharto (2009:1) bahwa: “Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari strategi dan program pembangunan kesejahteraan.” Sesuai yang diungkapkan oleh pendapat ahli tersebut proses pemberdayaan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pembangunan

ekonomi masyarakat. Dengan pembangunan ekonomi tersebut akan menciptakan

kondisi masyarakat yang sejahtera.

Pemberdayaan yang diberikan tersebut memiliki tujuan yang diantaranya

yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat untuk meningkatkan modal

ekonomi (economi capital), manusia (human capital), kemasyarakatan (societal

capital) dan perlindungan (security capital) secara terintegrasi dan

berkesinambungan. Peningkatan modal ekonomi adalah tumbuhnya mata

pencaharian masyarakat yang memungkinkan mereka mampu memperoleh dan

mengelola aset-aset finansial dan material untuk memenuhi kebutuhan dasarnya

sesuai dengan standar kemanusiaan yang layak dan berkelanjutan.

Upaya pemberdayaan yang diberikan kepada masyarakat untuk terciptanya

kesejahteraan bagi masyarakat yaitu dengan memberikan kesempatan lapangan

pekerjaan atau kesempatan usaha dengan tujian agar masyarakat mendapatkan

penghasilan.Sehingga masyarakat dapat mempunyai kesempatan untuk memenuhi

kesejahteraan. Masyarakat Namun permasalahan saat ini muncul yaitu tidak

semua masyarakat, khususnya masyarakat desa yang bisa memperoleh

kesempatan kerja, walaupun menurut survey angka pekerjaan menurun.

Keadaan ketenagakerjaan khususnya di Provinsi Jawa Barat, yang terlihat

pada bulan Februari 2014, menunjukan adanya peningkatan jumlah penduduk

(15)

4

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

juga menunjukan adanya penurunan angka pengangguran sejak Bulan Februari

tahun 2012 sampai dengan Bulan Februari 2014.

Berikut adalah tabel resmi Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 2

25/05/32/Th.XVI mengenai tingkat partisipasi kerja untuk mendapatkan

kesejahteraan (sumber tersedia: http://jabar.bps.go.id)

Tabel 1.1

Penduduk Provinsi Jabar 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan, Februari 2012-Februari 2014

Kegiatan Utama

2012 Februari

2013 2014

Publikasi Back-Cast

Publikasi Back-Cast Februari

1 2 3 4 5 6

Penduduk 15 tahun Keatas

31,338,094 32,067,45 3

31,851,750 32,573, 071 33,073,222

1. Angkatan Kerja

20,138,658 20,597,20 9

20,388,637 20,834,090 21,287,374

- Bekerja 18,169,652 18,607,90 4

18,573,371 19,000,447 19,443,783

- Penganggur 1,969,006 1,989,305 1,815,266 1,833,643 1,843,591 2. Bukan

Angkatan Kerja

11,199,436 11,470,24 4

11,463,113 11,738,981 11,785.848

- Sekolah 2,557,851 2,620,896 2,661,602 2,720,540 2,974,188

- Mengurus Rumah Tangga

7,363,184 7,512,204 7,645,565 7,812,881 7,512,329

- Lainnya 1,278,401 1,337,144 1,155,946 1,205,560 1,299,331 3. Setengah

Menganggu r

2,036,751 2,054,427 2,032,026 2,053,693 1,885,222

4. Pekerja Paruh Waktu

2,158,796 2,293,356 2,345,861 2,474,831 3,036,616

Total 4,195,547 4,347,783 4,377,887 4,528,524 4,921,838 Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (%)

(16)

5

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

9.78 9.66 8.90 8.80 8.66

Sumber Sakernas 2012-2014

Berdasarkan sumber Sakernas tersebut, bahwa tingkat pengangguran

mengalami penurunan, yang didorong dengan jumlah angkatan kerja yang

bertambah. Angka pengangguran pada Bulan Februari tahun 2014 sebanyak

1,843,591 (8.66%) dibandingkan pada Bulan Februari tahun 2013 sebanyak

1,833,643 (8,80%). Dari data tersebut juga memang semenjak tahun 2012-2014,

angka pengangguran mengalami penuruan sebesar 0,14%. Hal tersebut bisa

dikatakan sebagai prestasi yang cukup baik yang ditunjukan oleh pemerintah,

namun angka pengangguran 8.66 persen pun harus segera di tuntaskan dan

disikapi oleh pemerintah dan semua pihak yang berkepentingant. Berbagai pihak

diantaranya pemerintah dan pihak yang berwenang harus tetap memperluas lahan

pekerjaan yang bisa dimanfaatkan, dengan begitu angka pengangguran akan

semakin menurun. Lahan pekerjaan yang diperluas tidak hanya pada sektor

industri saja, banyak sektor bisa dikembangkan salah sartunya sektor pertanian

yang juga bisa di jadikan sebagai lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

Wilayah Indonesia secara geografis terletak di wilayah tropis, dengan

penyinaran matahari yang cukup serta curah hujan yang relatif merata di setiap

tahunnya. Letak Indonesia yang secera geografis berada di iklim tropis maka

sangat membantu dalam kegiatan aktivitas pertanian yang bisa dilaksnakan di

daerah pedesaan. Daerah pedesaan memiliki banyak potensi yang bisa dikelola

untuk bisa dijadikan sebagai lahan dalam bidang pertanian yang bisa di jadikan

sebagai lapangan pekerjaan. Sesuai dengan amanat Undang-undang dasar 1945 pasal 33 ayat 3 yang menetapkan bahwa: “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi

kemakmuran rakyat.” Sesuai dengan amanat undang-undang tersebut, banyak

potensi sumber daya alam yang bisa dikelola dengan tujuan untuk meningkatkan

kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat. Banyak sumber daya alam yang

(17)

6

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

pertanian. Kegiatan pertanian sangat erta hubungannya dengan permasalahan

pengentasan kemiskinan di wilayah pedesaan, karena daerah pedesaan merupakan

lingkungan utama dalam melaksanakan kegiatan pertanian. Apabila kegiatan

pertanian dikelola dengan baik maka bisa mendepatkan penmghasilan untuk

memenuhi kebutuhan hidup. jadi peluang dalam melaksanakan kegiatan

agribisnis untuk di daerah pedesaan, potensi keberhasilannya terbuka lebar.

Agribisnis dapat membantu pembangunan ekonomi nasional. Hasil kegiatan

agribisnis harus mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh

perekonomian nasional dan kegiatan agribisnis harus bisa mencapai tujuaan

pembangunan ekonomi bangsa. Tujuan pembangunan ekonomi bangsa yaitu

untuk memberikan kedaulatan, keadilan, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat

yang berbangsa dan bernegara.

Agribisnis merupakan suatu konsep yang utuh dari proses produksi dari

hasil pertanian, mengolah hasil pertanian, sampai pemasaran dan aktivitas lain

yang berkaitan dengan kegiatan pertanian. Menurut Arsyad dalam Soekartawi

(1993: 3) menjelaskan mengenai agribisnis adalah:

“Suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Yang dimaksud dengan ada hubungannya dengan pertanian dalam artian yang luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.”

Kegiatan pertanian yang dilaksanakan akan mendapatkan hasil berupa

pendapatan dari pemasaran (agribisnis) produk pertanian yang dijalankan. Maka

dari itu kegiatan dapat menguntungkan bagi masyarakat karena bisa mendapatkan

pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pelaksanaan kegiatan pertanian

tidak hanya memfokuskan adanya ketersediaan sarana dan prasarana sebagai

pendukung kegiatannya. Tetapi perlu juga dukungan lain sebagai pendorong

dalam kegiatan hasil pemasaran pertanian. Faktor pendukung lainnya yaitu

pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat untuk memberikan penyadaran akan potensi

(18)

7

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

melibatkan partisipasi masyarakat itu sendiri sebagai pelaku utama dalam

pembangunan untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Maka dari itu pemerintah dan

tokoh-tokoh masyarakat harus bersinergi memberikan jembatan dalam hal

mendukung potensi sumber daya alam, agar masyarakat bisa mengolala sumber

daya alam khususnya sumber daya pertanian

Salah satu lembaga yang melaksanakan kegiatan yang terorganisasi

agribisnis yaitu Pesantren Al-Ittifaq yang terletak di Desa Alam Endah,

Kecamatan Rancabali Kab. Bandung. Di lingkungan Pesantren tersebut, selain

memberikan pendidikan mengenai keagamaan, salah satu pemberian

pendidikannya yaitu memberikan kesempatan kepada santri untuk terjun langsung

dalam kegiatan agribisnis dalam pengelolaan sumber daya alam dengan lebih di

fokuskan kepada pertanian. Latar belakang pendidikan santri hanya sampai

jenjang pendidikan dasar sampai menengah, pimpinan lembaga pesantren

memiliki tujuan untuk mencetak santri mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan

hidup di masa yang akan datang. Santri di Pondok Pesantren Al-Ittifaq

melaksanakan kegiatan agribisnis yaitu kegiatan dalam proses produksi (kebun),

pengepakan (pengelolaan produk) dan pemasaran produk pertanian. Kegiatan

agribisnis tersebut diberikan oleh pihak pimpinan lembaga Pesantren Al-Ittifaq

dengan tujuan untuk memberdayakan santri agar selepas mereka menjadi alumni

santri tersebut, mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolan

seumber daya alam, selain mencetak menjadi seorang Ustadz.

Kegiatan agribisnis juga diikuti oleh masyarakat di sekitar desa alam endah

yang rata-rata merupakan alumni Pesantren Al-Ittifaq, juga ikut berpartisipasi

dalam kegiatan pertanian, serta menikmati hasil dari pemasaran produk pertanian

tersebut. Dari kegiatan pendidikan agrobisnis tersebut peneliti ingin mencari tahu

sejauh mana mengenai “Dampak Program Pemberdayaan Santri Dalam

(19)

8

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu B.Identifikasi Masalah Penelitian

Dari permasalahan yang dijelaskan dalam latar belakang, maka teridentifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Pimpinan lembaga Pondok Pesantren Al-Ittifaq memiliki harapan selain

mencetak santri mempunyai ilmu pengetahuan agama juga untuk menjadikan

santrinya mandiri dan sejahtera.

2. Potensi lingkungan Pondok Pesantren Al-Ittifaq yang berada di lingkungan

subur, serta tersedianya lahan sebagai sarana sangat mendukung untuk

melaksanakan kegiatan agribisnis.

3. Adanya kesempatan yang diberikan oleh pihak lembaga Pondok Pesantren

Al-Ittifaq kepada santri untuk mengelola sumber daya alamsebagai lahan

pekerjaan agar memperoleh pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan.

4. Santri sangat antusias melaksanakan kegiatan agribisnis setelah diberikan

kesempatan oleh pihak pesantren di mulai dari tahap produksi (kebun),

pengelahan produk (pengepakan) dan pemasaran.

C.Rumusan Masalah Penelitian

Dari uraian jelaskan dalam identifikasi masalah, maka peneliti merumuskan

masalah “Bagaimana upaya pemberdayaan dalam meningkatkan kesejahteraan

(20)

9

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Kabupaten Bandung?” Agar tidak meluas penulis membatasi objek yang hendak

dicapai dalam penelitian yaitu :

1. Bagaimana bentuk program pemberdayaan para santri melalui kegiatan

agribisnis kepada santri di Pesantren Al-Ittifaq?

2. Bagaimana gambaran mengenai partisipasi santri dalam kegiatan agribisnis di

Pesantren Al-Ittifaq?

3. Bagaimanakah hasil kegiatan agribisnis di Pesantren Al-Ittifaq dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan dalam kehidupan para santri setelah tamat?

4. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dari kegiatan

agribisnis?

D.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi yang

diperlukan untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan santri dan masyarakat

melalui kegiatan agribisnis di Pesantren Al Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan

Rancabali Kab.Bandung

Maka tujuan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu untuk mengetahui:

1. Bentuk program pemberdayaan para santri melalui kegiatan agribisnis proses

kegiatan agribisnis di Pesantren Al-Ittifaq.

2. Gambaran mengenai partisipasi dalam kegiatan agribisnis di Pesantren

Al-Itifaq.

3. Hasil kegiatan agribisnis di Pesantren Al-Ittifaq dalam upaya kesejahteraan

dalam kehidupan para santri setelah lulus.

4. Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dari kegiatan

agribisnis.

(21)

10

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

pemikiran bagi pengembangan ilmu Pendidikan Luar Sekolah khususnya untuk

konsentrasi Pemberdayaan Masyarakat.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian yang dilakukan ini dapat mengetahui dampak dari kegiatan

agribisnis yang dilakukan oleh pihak Pesantren Al-Ittifaq dalam upaya

memberdayakan santri dan masyarakat.

b. Penelitian yang dilakukan ini Sebagai contoh bagi para Praktisi Pendidikan

Luar Sekolah, dalam memberikan pembedayaan(empowering) kepada

masyarakat, dengan mengembangkan sumber daya alam dan masyarakat.

F. Struktur Penulisan

Merujuk pada Pedoman Karya Tulis Ilmiah (2013:18), bahwa pokok-pokok

pembahasan skripsi ini terdiri dari:

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang, identifikasi penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan

struktur penulisan.

BAB II Kajian Pustakat terdiri dari Konsep Pemberdayaan, konsep Kesejahteraan, Konsep Pesantren, Konsep Agribisnis dan Pendidikan Luar

Sekolah Sebagai Upaya Peningkatan Sosial-Ekonomi. .

BAB III Metode Penelitian terdiri atas Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, Teknik Perngumpulan Data,

(22)

11

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri atas Gambaran Lokasi Penelitian, Identitas Responden Penelitian, Deskripsi Hasil Penelitian,

Pembahasan Hasil Penelitian.

(23)

12

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

(24)

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian yang berlokasi di Pondok Pesantren Al-Ittifaq

yang beralamat di Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

Lokasi tersebut merupakan tempat penelitian yang mampu memberikan informasi

tentang pemberdayaan santri dalam meningkatkan kesejahteraan melalui program

agribisnis. Pondok Pesantren Al-Ittifaq merupakan yayasan pendidikan Agama

Islam yang memberikan program agribisnis kepada santri, selain memberikan

Pendidikan Agama Islam.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber penting dalam melakukan penelitian,

kerena sumber penelitan dapat memberikan data dan informasi mengenai

pertanyaan yang diajukan peneliti. Menurut Iskandar (2013 hlm 221) menjelaskan bahwa “Sumber Informasi adalah para informan yang berkompeten dan mempunyai relevansi penelitian.” Sedangkan menurut pendapat lain yaitu Arikunto (2006 hlm 145) menjelaskan bahwa, “Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita berbicara tentang subjek

penelitian, sebetulnya kita berbicara tentang unit analisis, yaitu subjek yang

menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti. Dalam penelitian ini, informan

adalah orang yang dimintai memberikan keterangan suatu fakta atau pendapat.”

Informan penelitian adalah orang yang dapat merespon, memberikan

informasi tentang data penelitian. Data penelitian bisa didapat dari sumber data,

yaitu benda, hal atau orang dan tempat dimana peneliti mengamati, membaca,

atau melakukan pertanyaan mengenai data.

Adapun teknik pemilihan informan atau subjek penelitian berdasarkan kriteria

(25)

44

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu a. Sederhana, hanya terdapat satu situasi sosial tunggal;

(26)

45

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

c. Tidak payah dalam melakukan penelitian, mudah memperoleh izin,

kegiatannya terjadi berulang-ulang.

Subjek penelitian diambil dengan tujuan untuk dapat meneliti lebih jauh

sehingga peneliti mendapatkan informasi mengenai pemberdayaan santri dalam

meningkatkan kesejahteraan melalui kegiatan agribisnis di Pesantren Al-Ittifaq ,

Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

Peneliti memperoleh informasi mengenai rumusan pertanyaan penelitian

yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq yaitu pengelola pesantren,

santri dan alumni santri. Pengelola memberikan informasi atau data mengenai

bentuk program agribisnis yang dilaksanakan,memberikan penjelasan mengenai

gambaran keterlibatan santri sebagai bentuk partisipasi dalam melaksanakan

kegiatan agribisnis dan menjelaskan mengenai faktor pendukung dan penghambat

dari kegiatan agribisnis yang dilaksanakan. Santri dan Alumni Santri memberikan

sumber informasi mengenai partisipasi dalam melaksanakan kegiatan agribisnis,

serta faktor pendukung dan penghambat mengenai kegiatan agribisnis yang

dilaksanakan. Khusus bagi alumni santri, ditanyakan pula gambararan

kesejahteraan setelah alumni santri tersebut tamat dalam melaksanakan kegiatan

pendidikan di Pesantren Al-Ittfaq Maka subyek penelitiannya terdapat dua sumber

yaitu pengelola dan santri di Pesantren Al-Ittifaq

B.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan prosedur yang di lalui peneliti dalam

melaksanakan penelitian di Pondok Pesantren Al-Ittifaq.Langkah pengumpulan

data yang dilakukan peneliti akan dijelaskan dalam desain yang sudah dirancang.

Desain penelitian merupakan suatu acuan peneliti dalam melakukan proses

kegiatan penelitian. Secara umum menurut Moleong (2013 hlm 127) terdapat

empat tahapan yang perlu dilakukan dalam melakukan penelitian, yaitu sebagai

berikut:

(27)

46

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Peneliti sebelum terjun melaksanakan penelitian, langkah pertama yang

dilakukan peneliti yaitu tahap pra lapangan dilakasanakan oleh peneliti sebelum

melakukan pengumpulan data. Pada tahap ini peneliti mengawali dengan

melakuakan yang akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan yaitu sebagai bahan rujukan yang dapat dijadikan dasar

dalam menentukan fokus dalam melakukan penelitian.

b. Mempersiapkan perizinan dalam bentuk penyediaan surat ijin dari lembaga

untuk melaksanakan penelitian.

c. Penentuan lapangan penelitian dengan melakukan pertimbangan teori secara

substantif dengan mempelajari serta mendalami fokus serta rumusan masalah.

d. Peneliti melakukan studi pendahuluan ke Pesantren Al-Ittifaq untuk

memperoleh gambaran yang jelas mengenai fokus permasalahan yang akan

diteliti.

e. Peneliti mengadakan observasi dan percakapan secara informal dengan

pengelola Pesantren Al-Ittifaq.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Peneliti melaksanakan tahap pekerjaan lapangan setelah mendapatkan

informasi mengenai objek penelitian. Pada tahap pekerjaan lapangan dibagi

kedalam tiga tahap yaitu sebagai berikut:

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri. Latar penelitian dalam hal ini

adalah latar tertutup yaitu pengelola dan santri Pesantren Al-Ittifaq dimana

hubungan antara peneliti dan responden perlu adanya kedekatan (akrab), sebab

latar tertutup merupakan ciri orang-orang sebagai subyek yang perlu diamati

secara teliti dalam bentuk wawancara secara mendalam.

b. Tahap memasuki lapangan dimana sudah ada terciptantya suasana akrab antara

peneliti dan subyek peneliti, sehingga responden dapat secara sukarela mau

digali nerbagai informasinya yang terkait dengan permasalahan yang peneliti

(28)

47

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

c. Tahap pengumpulan data yaitu peneliti melakukan pengumpulan data langsung

dilapangan, dengan cara melakukan observasi, wawancara, dan studi

dokumentasi.

3. Tahap Analisis Data

Peneliti mengumpulkan informasi setelah melaksanakan tahap pekerjaan

lapangan. Selanjutnya peneliti melakukan analisis dari data sudah terkumpul

setelah dilakukannya proses pengumpulan data dilapangan, untuk menentukan

mencari jawaban atas permasalahan penelitian. Model analisis data yang dipakai

oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian yaitu dengan menggunakan

teknik analisis deskriptif karena sasaran penelitian ini adalah fenomena atau

kegiatan yang terus berlangsung.

Kegiatan analisis data ini dilakukan oleh peneliti dilaksanakan dari awal

hingga akhir penelitian. Dalam prosesnya peneliti melakukan analisis seluruh data

yang didapatkan dari berbagai sumber yaitu setelah proses pengamatan/observasi,

wawancara, studi dokumentasi. Selanjutnya data yang sudah terkumpul tersebut

diolah sesuai dengan aturan atau kaidah dengan pendekatan kualitatif.

4. Pelaporan

Tahap pelaporan merupakan tahap akhir yang disusun oleh peneliti sebagai

bahan laporan yang disusun secara sistematis sesuai dengan pedoman karya tulis

ilmiah tahun 2013. Isinya menjelaskan mendeskripsikan permasalahan penelitian

yang peneliti angkat, kedalam bentuk tulisan akhir kuliah S1 yang dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

C.Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yaitu mencari tahu tentang

pemberdayaan santri dalam meningkatkan kesejahteraan melalui program

agribisnis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

(29)

48

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kualitatif karena memiliki pemikiran dasar bahwa pendekatan tersebut sesuai

dengan fokus penelitian dalam memperoleh informasi pada objek penelitian atau

gambaran mengenai proses kegiatan agribisnis

Penelitian mempunyai peran yang penting dalam menyikapi berbagai

keilmuan, serta penelitian merupakan petunjuk utama dalam menyelesaikan suatu

masalah yang menjadi objek penelitian. Suatu objek penelitian merupakan suatu

masalah yang harus dipecahkan sesuai dengan kaidah keilmuan, sebagaimana yang dikemukanan oleh Iskandar (2013 hlm 5) bahwa “Kehidupan tidak terlepas dari masalah. Sesuai dengan keinginan manusia bahwa masalah harus dicari

solusi(jalan keluar) penyelesaiannya.”

Selain itu menurut Sugiyono (2012 hlm 3) menjelaskan bahwa: “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”Ada berbagai macam penelitian, salah satu diantaranya yaitu penelitian bidang pendidikan yaitu penelitian yang menggunakan fokus

permasalahan yang ada dalam sekitar bidang sosial dan pendidikan. Menurut Kerlinger (Iskandar, 2003 hlm 7 ) mengemukakan bahwa : “penelitian bidang pendidikan adalah penelitian yang dilakukan bersifat secara rasional, sistematis,

terkontrol, empiris, dan kritis terhadap objek sasaran dalam bidang pendidikan untuk memperoleh pengetahuan baru”.

Penelitian kualitatif menurut Iskandar (2013 hlm 189) menerangkan bahwa “penelitian kualitatif, dilaksanakan melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategorisasi, dan deskripsi dikembangkan atas dasar masalah yang terjadi di lapangan.” Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dapat terlaksana secara simultan

dengan analisis data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan.

Metode penelitian secara kualitatif seperti yang dijelaskan menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014 hlm 4) yaitu, “Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

(30)

49

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Surakhmad (1985 hlm 140) mengemukakan ciri-ciri metode deskriptif yaitu

sebagai berikut :

a. Memusatkan diri pada pemeahan masalah-masalah yang ada pada masa

sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.

b. Data yang dikumpulkan diawali dengan disusun, dijelaskan kemudian

dianalisa.

Dalam penyusunan skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjawab

permasalahan yang dihadapi pada situasi saat ini. Penelitian dilaksanakan dengan

langkah-langkah pengumpulan, klarifikasi analisis data, membuat kesimpulan dan

laporan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan

yang objektif. Mengacu kepada tujuan yang telah dirumuskan, mengenai

Pemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraaan Melalui Kegiatan

Agribisnis, yang pertama adalah bentuk program pemberdayaan para santri

melalui kegiatan agribisnis kepada santri di Pesantren Al-Ittifaq. Kedua gambaran

mengenai partisipasi santri dalam kegiatan agribisnis di Pesantren Al-Ittifaq.

Ketiga hasil kegiatan agribisnis di Pesantren Al-Ittifaq dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan dalam kehidupan para santri setelah tamat. keempat Faktor-faktor

yang menjadi pendukung dan penghambat dari kegiatan agribisnis tersebut

Data yang terkumpul dari hasil penelitian ini adalah bentuk program

pemberdayaan melalui kegiatan agribisnis yang dilaksanakan, gambaran

partisipasi santrri, hasil kegiatan agribisnis dalam meningkatkan kesejahteraan

dan faktor oendukung dan penghambat kegiatan agribisnis di Pesantren Al-Ittifaq,

Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

D.Definisi Operasional

Definisi operasional merupaka penjelasan secara garis besar mengenai objek

penelitian yang dilaksanakan. Tujuannya agar tidak terlalu mendefinisikan

pemahaman yang terlalu luas, maka definisi operasional dalam penelitian ini akan

(31)

50

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Definisi operasional merupaka penjelasan secara garis besar mengenai objek

penelitian yang dilaksanakan. Tujuannya agar tidak terlalu mendefinisikan

pemahaman yang terlalu luas, maka definisi operasional dalam penelitian ini akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Pemberdayaan Santri

Dalam penelitian ini pemberdayaan santri yaitu, pihak lembaga pondok

pesantren memberi kesempatan kepada santri untuk melaksanakan kegiatan

agribisnis. Santri yang mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah,

tentunya akan sulit bersaing dalam mendapatkan pekerjaan, oleh karena itu pihak

lembaga pondok pesantren memberikan kegiatan agribisnis agar santri tersebut

memiliki kemampuan dan kesempatan mengelola sumber daya alam. Pendapatan

yang diperoleh dari kegiatan agribisnis akan berguna untuk memenuhi kebutuhan

hidup.

2. Kesejahteraan

Kesejahteraan dalam penelitian ini yaitu, terpenuhinya segala kebutuhan

hidup santri yang sudah tamat, karena santri yang sudah tamat tersebut memiliki

penghasilan dari kegiatan agribisnis yang dilaksanakan.Kesejahteraan adalah

suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan utama seperti kesehatan, pendidikan,

makanan, tempat tinggal, serta kesejahteraan juga merupakan suatu keadaan yang

nyaman, aman, dan tentram yang dirasakan oleh individu dalam menyongsong

kehidupan.Kegiatan agribisnis yang dilaksanakan oleh santri akan berdampak

kepada terpnuhinya segala kebutuhan utama.

3. Agribisnis

Agribisnis merupakan suatu bentuk usaha pertanian. Definini agribisnis itu

sendiri adalah merupakan suatu bisnis yang berbasis kepada lahan pertanian

sebagai bidang garapannya. Jadi agribisnis memandang bahwa hasil pertanian bisa

dijadikan untuk menjadi sumber perekonomian. Agribisnis dalam penelitian ini

kegiatatan pertanian yang dilakukan santri dimulai dari proses produksi (kebun),

(32)

51

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu E.Instrumen Penelitian

Definisi instrumen penelitian menurut Iskandar (2013 hlm 79) yaitu: “dalam penelitian bidang pendidikan, teknik pengumpulan data yang lazim digunakan

adalah menggunakan instrumen yang sempurna, wawancara, observasi, dokumentasi.” Dalam melaksanakan penelitian, data merupakan tujuan utama yang hendak dikumpulkan dengan menggunakan instrumen. Menurut Arikunto Iskandar (2013 hlm 79) menjelaskan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu yang penting dan strategis kedudukannuya di dalam pelaksanaan penelitian.”

Instrumen penelitian dalam penelitian yang dilaksanakan yaitu peneliti

sendiri, dalam artian peneliti berperan sebagai alat untuk memperoleh segala

informasi selama berlangsungnya proses penelitian, karena dalam melaksanakan

kegiatan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yang sejalan

dengan penjelasan menurut Sugiyono (2008 hlm 222) yang menjelaskan bahwa, “yang menjadi instrumen atau alat ukur dalam penelitian adalah peneliti itu sendiri, oleh karena itu peneliti sebagai instrumen harus di validasi seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.”

Dalam melakukan penelitian, peneliti mempunyai tahapan dalam proses

pengamatan. Tahapan-tahapan yang dilalui yaitu, pedoman observasi, pedoman

wawancara dan daftar dokumen untuk memperdalam sesuai dengan tema dan

kondisi yang terjadi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan segala bentuk informasi yang diperoleh dari sumber

informasi (informan). Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang dapat

membantu untuk memperoleh data dalam penelitian. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu bentuk pengamatan dari objek penelitian.

Menurut Iskandar (2013 hlm 77) menyatakan bahwa “observasi merupakan salah

(33)

52

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dijadikan sebagai objek penelitian ini dengan menggunakan tekhnik observasi partisipatif.” Teknik ini digunakan untuk mengamati , dan memahami suatu peristiwa secara cermat, mendalam, baik dalam suasana resmi ataupun suasana

santai.

Penelitian yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq, dalam hal ini,

peneliti mencoba untuk mengamati mengenai proses pelaksanaan kegiatan

agribisnis dalam upaya memberdayakan santri sebagai upaya untuk meningkatkan

kesejahteraan melalui kegiatan agribisnis di Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam

Endah Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses interaksi antara peneliti dan informan. Dalam

melakukan penelitian. Informasi yang diperoleh harus sesuai dengan kondisi

sebenarnya, maka untuk memperoleh data-data yang bisa dikatakan memadai

sebagai cross ceks, peneliti juga menggunakan tekhnik wawancara dengan subyek

yang terlibat dalam suatu interaksi sosial yang dimana subyek tersebut

diantaranya memiliki pengetahuan, pengalaman, memahami situasi, dan

mengetahui informasi untuk mewakili obyek penelitian.

Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sudjana, (2004 hlm 297) bahwa “wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interview) dengan pihak penjawab (inerview).” Dengan

melakukan wawancara, peneliti akan lebih mudah untuk mendapatkan data yang

diharapkan dengan memahami jawaban pertanyaan yang diajukan kepada

informan.

Peneliti selama melaksanakan aktivitas penelitian, dalam mendapatkan

informasi melakukan teknik wawancara dengan pihak pengelola Pesantren santri

dan alumni santri Pondok Pesantren Al-Ittifaq yang menjadi narasumber

terpecayara dan dapat di pertanggung jawabkan. Untuk memperoleh informasi

atau data mengenai kegiatan agribisnis yang dilaksanakan sebagai upaya

(34)

53

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan data pendukung yang bersumber dari

berbagai literatur. Data pendukung yaitu mengenai konsep-konsep dan teori-teori

sebagai dasar pemikiran dari berbagai buku-buku pendukung, artikel, internet,

serta hal lain yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti memperolehnya

dengan menemukan teori-teori seperti: konsep pemberdayaan, konsep

pemberdayaan masyarakat, konsep kesejahteraan, konsep pesantren, konsep

agribisnis, dari beberapa ahli yang tertulis dari barbagai sumber.

4. Studi Dokumentasi

Peneliti menggunakan studi dokumentasi sebagai bahan pelengkap dalam

penelitian, diharapkan peneliti akan mendapatkan data lain dengan cara

mengumpulkan, serta mempelajari data yang telah dikumpulkan dari catatan

buku, surat kabar ataupun majalah. Metode dokumentasi ini dilakukan untuk

mengetahui kondisi yang sebenarnya atau objektif, tempat yang dijadikan objek

penelitian.

G.Triangulasi Data

Definisi triangulasi penelitian menurut Sugiyono (2008 hlm 241) menjelaskan bahwa, “Tringulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data yang telah ada.”

Teknik dilakukan dengan menggunakan wawancara dengan beberapa subjek

penelitian. Data yang diperoleh dari pihak subjek penelitian yang satu

dibandingkan dengan hasil observasi, hasil wawancara, hasil observasi, dan hasil

studi dokumentasi dari hasil pelaksanaan kegiatan agribisnis kepada santri.

Peneliti mengumpulkan data mengenai pemberdayaan santri dalam

meningkatkan kesejahteraan melalui kegiatan agribisnis yang dilaksanakan

Pesantren Al-Ittifaq, sebagai informan untuk melengkapi data adalah sebagai

(35)

54

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 1. Pengelola Pesantren Al-Ittifaq

Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui bentuk program

pemberdayaan para santri melalui kegiatan agribisnis, kemudian wawancara untuk

mengtahui gambaran partisipasi santri dalam kegiatan agribisnis serta wawancara

untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat selama melaksanakan

kegiatan agribisnis.

2. Santri

Peneliti melakukan wawancara kepada santri untuk mengetahui tentang

partisipasi alumni santri yang diberikan dalam kegiatan agribisnis, serta juga

untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat selama melaksanakan

kegiatan agribisnis.

3. Alumni Santri

Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui bentuk partisipasi yang

diberikan selama melaksanakan kegiatan agribisnis, serta wawancara mengenai

hasil dari kegiatan agribisnis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan santri

setelah tamat.

H.Analisis Data

Analisis data merupakan teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan

masalah. Analisis data dilaksanakan pada saat sebelum peneliti berada di lokasi

penelitian, kemudian selama peneliti berada di lokasi penelitian, dan setelah

peneliti selesai berada di lokasi penelitian. Pernjelasan tersebut sejalan dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008 hlm 245) yaitu, “Analisis data

dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama

dilapangan, dan selesai di lapangan

Tahapan-tahapan dalam analisis data akan dijelaskan sebagai berikut:

(36)

55

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Reduksi data merupakan proses merangkum dari hasil data yang telah

didapatkan selama proses penelitian, dengan cara memilih hal-hal penting yang

bisa diangkat sebagai informasi yang sesuai dengan rumusan masalah yang

dikemukakan. Dari hasil data yang direduksi dapat memberikan gambaran yang

cukup jelas dan mempermudah peneliti dalam pengumpulan data berikutnya.

2. Data Display (Penyajian Data)

Peneliti akan menyampaikan atau menampilkan hasil data reduksi kedalam

bentuk tabel ataupun dalam bentuk lain sebagainya, akan tetapi yang paling utama

dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif adalah dengan

menampilkan data dalam bentuk naratif, sesuai apa yang dijelaskan oleh Miles

and Huberman (Sugiyono 2008 hlm 341) menyatakan, “the most frequent from of

display data for qualitative research data in the past has been narrative text”.

Dari penjelasan yang dijelaskan tersebut juga menyatakan bahwa data kualitatif

lebih sering data yang disajikan dalam bentuk teks atau naratif deskriptif.

3. Conclusion (Kesimpulan)

Conclusion atau kesimpulan yang dijelaskan dalam penelitian kualitatif, masih

sebatas sementara, sesuai dengan temuan informasi yang didapatkan peneliti pada

waktu hari itu juga. Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles

and Huberman(Sugiyono, 2008: 99) adalah “penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, dengan demikian

kesimpulan dalam penelitian kualitatif, mungkin dapat menjawab rumusan

masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak.”

Peneliti dalam menarik kesimpulan pelaksanaan penelitian ini, dilkukan

secara menyeluruh selama peneliti menemukan informasi di lapangan. Setelah itu

kesimpulan yang ada, di verivikasi oleh peneliti selama proses penelitian

berlangsung, dengan meninjau ulang terhadap informasi yang telah diperoleh di

lapangan. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pengelola

(37)

56

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

(38)

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Kesimpulan pada Bab ini akan menjelaskan hasil dari serangkaian

pengolahan wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti, berkaitan dengan

pemberdayaan santri dalam meningkatkan kesejahteraan melalui program

agribisnis (studi deskriptif di Pondok Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah

Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung), dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Bentuk program pemberdayaan para santri melalui kegiatan agribisnis kepada santri di Pesantren Al-Ittifaq.

Kegiatan agribisnis yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq

melibatkan para santri dalam setiap pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan kegiatan

agribisnis tersebut, terdapat tiga bidang garapan yang diikuti oleh santri. Ketiga

bidang garapan tersebut adalah bidang produksi (bercocok tanam di kebun),

bidang pengemasan dan bidang pemasaran. Santri dilibatkan dalam tiga bidang

tersebut, sesuai dengan minat santri tersebut sesuai dengan minat dan bentuk

pengabdian santri kepada pesantren. Bagi santri yang baru pertama mengikuti

kegiatan agribisnis, santri tersebut mendapatkan arahan langsung mengenai teknis

pelaksanaan kegiatan agribisnis dari mulai produksi, pengemasan dan pemasaran.

Waktu pelaksanaan kegiatan produksi dimulai pada saat santri tersebut selesai

melaksanakan ibadah solat subuh, dan proses pengepakan dan pemasaran dimulai

pada pagi dan malam hari. Selama proses kegiatan agribisnis berlangsung, santri

di bimbing dan diarahkan langsung oleh mandor(pembina). Apabila ada kesalahan

atau tidak sesuai, langsung di evaluasi saat di lapangan agar kesalahan tidak

terjadi kembali.

2. Partisipasi santri dalam kegiatan agribisnis di Pesantren Al-Ittifaq. Partisipasi yang diberikan santri dalam kegiatan agribisnis dimulai dari

(39)

104

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

bersifat sukarela, karena selain mendapatkan ilmu tentang agribisnis juga sebagai

(40)

105

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

tenaga di dukung dengan partisipasi keterampilan yang diberikan santri

dalam pelaksanaan kegiatan agribisnis yaitu pada proses produksi (bercocok

tanam di kebun), proses pengemasan dan pemasaran. Selain partisipasi tenaga,

santri juga memberikan parisipasi pikiran karena Pondok Pesantren Al-Ittifaq

mengagendakan jadwal rapat rutin. Keterlibatan santri dalam rapat tersebut yaitu

memberikan saran dan masukan mengenai permasalahan yang dihadapi selama

mengikuti kegiatan agribisnis. Segala bentuk kebijakan dan penyelesaian masalah,

diselesaikan dengan keputusan bersama. Selama melaksanakan kegiatan

agribisnis, baik santri maupun santri yang sudah tamat, tidak memberikan

partisipasi berbentuk materi karena pihak Pesantren tidak ingin membebankan

materi kepada santrinya.

3. Hasil kegiatan agribisnis di Pesantren Al-Ittifaq dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dalam kehidupan para santri setelah tamat.

Kegiatan agribisnis yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq

sangat memberikan pengaruh dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

kehidupan santri setelah tamat. Dengan modal awal yang diberikan pihak

pesantren berupa lahan dan bibit, para alumni santri tersebut mengembangkan

usaha agribisnisnya, karena mendapatkan pengalaman dan pengetahuan

agribisnsis saat menjadi santri. Dilihat dari latar pendidikan santri yang hanya

mengenyam pendidikan sampai tingkat dasar dan menegah pertama, tetapi dari

kegiatan agribisnis tersebut santri bisa memenuhi kebutuhan utama dan

mencukupi untuk memenuhi kebutuhan lainnya seperti kebutuhan pendidikan,

kesehatan, barang-barang elektronik,kesempatan mendapatkan modal usaha

sampingan serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat.

4. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dari kegiatan agribisnis.

a. Faktor Pendukung

Potensi alam di lingkungan Pondok Pesanrren Al-Ittifaq yang secara secara

(41)

106

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kegiatan agribisnis. Kondisi geografis tersebut bisa menghasilkan berbagai produk

pertanian yang beraneka ragam. Hal-hal yang membantu dalam kegiatan

agribisnis yaitu adanya keterbukaan jika ada kesulitan yang dihadapi santri dalam

pelaksanaan kegiatan agribisnis, koperasi yang dikelola dengan baik, sehingga

mampu menciptakan usaha agribisnis secara mandiri, dukungan dari lembaga

pendidikan sebagai upaya membantu kegiatan agribisnis, masyarakat yang

memberi dukungan partisipasi kegiatan serta banyaknya mitra usaha yang

membeli produk pertanian yang dihasilkan Pondok Pesantren Al-Ittifaq.

b. Faktor Penghambat

Beberapa faktor penghambat berdasarkan informasi di lapangan yaitu,

masih kurangnya SDM dalam melaksanakan kegiatan pengepakan, kemudian dari

pemasaran produk yaitu mitra usaha yang tidak membayar tunai saat produk

dikirim, mitra usaha yang selalu menginnginkan produk bagus akan tetapi dengan

harga yang murah serta tidak adanya dukungan pemerintah dalam pemberian

modal materi dalam kegiatan pertanian.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemberdayaan santri dalam

meningkatkan kesejahteraan melalui program agribisnis yang dilakukan, dapat

dikemukakan beberapa hal yang dapat dijadikan masukan yang dapat berguna

bagi semua pihak, diantaranya:

1. Saran Bagi Pihak Pesantren Al-Ittifaq

Pihak pesantren terus melanjutkan program agribisnis tersebut, supaya

kegiatan agribisnis yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq semakin

berkembang, dan bisa mengatasi masalah lapangan pekerjaan dengan melihat

potensi alam yang bisa dikelola sebagai lahan pekerjaan.

Untuk menjaga eksistensi penyelengaraan kegiatan agribisnis pihak

pesantren hendaknya mencari bentuk dukungan/sponsor kepada pihak yang peduli

(42)

107

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

agribisnis yang dilaksanakan Pondok Pesantren Al-Ittifaq tetap terjaga

eksistensinya.

2. Saran Kepada Santri

Kegiatan agribisnis akan sangat bermanfaat bagi kehidupan santri di masa

yang akan datang, maka dari itu pada saat santri tersebut tamat melaksanakan

kegiatan pendidikan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq, dapat melakukan hal sama

yaitu mengembangkan potensi unggul yang ada di tempat santri berasal. Selain

dapat membantu kehidupan santri, juga dapat membantu masyarakat secara

umum.

3. Saran Untuk Pemerintah

Indonesia merupakan daerah agraris, mata pencaharian masyarakat di

sebagian besar wilayahnya adalah pertanian. Maka dari itu pemerintah harus

memberikan dukungan moril dan materil kepada pihak-pihak yang sudah

memajukan kegiatan agribisnis, khususnya bagi Pondok Pesantren Al-Ittifaq.

Dukungan tersebut selain memberikan pengaruh terhadap kegiatan agribisnis bagi

kehidupan para santri juga bisa memberikan pengaruh luas yaitu terpenuhinya

(43)

108

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

(44)

Reza Noormansyah Putra, 2014

Dampak Programpemberdayaan Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Kegiatan Agribisnis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Anwas, O.(2013). Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta

Damopolii,M (2011). Pesantren Modern IMMIM. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Fahrudin, A (2012). Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: Refika Aditama

Fahrudin, A. (2000). Pemberdayaan Partisipasi dan Penguatan Kapasitas

Masyarakat. Bandung: Humaniora

Hikmat. (2010) Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama

Press

Iskandar. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta: Ciputat

Mega Mall

Kamil, M.(2009).Pendidikan Non Formal. Bandung: Alfabeta

Kindervatter, S.(1979). Nonformal Education As An Empowering Procces. USA

Krisnamurthi, et all.(2010). Refleksi Agribisnis: 65 Tahun Bungaran Saragih.

Bogor: IPB Press

Kurtz,D.(2008). Contemporary Business.Jakarta: Salemba Empat

Moleong, LJ. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI REVISI.

Bandung:ROSDA

Mikkelesen ett all . (2003). Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya

Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Saragih,Bungaran. (2001). Agribisnis (Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi

Berbasis Pertanian). Bogor: Yayasan Mulia Pers

Referensi

Dokumen terkait

Disamping itu, buku ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang ke- arifan lokal di Kepulauan Riau yang berakar dari suku Melayu lewat tradisi Tujuh Likur

Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi factor atau multi kriteria menjadi suatu bentuk hirarki,Dari hasil pengujian tersebut rengking dan

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Komunikasi Politik Dosen: Prof.. Tjipta

Proses pengukuran tulang kortikal dimulai dari penentuan ROI pada citra panorama gigi di sebelah kanan dan kiri rahang bawah yang berisi tulang kortikal, ekstraksi

This system includes administrative bodies for internal supervision; where Shariah Committee (SC) which is the most important component and others external supervision managed

Kecilnya angka perkara yang masuk ke proses mediasi disebabkan ketidakhadiran para pihak dalam proses mediasi. Selain itu, banyak perkara yang diputus secara verstek. Baik

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 86 Tahun 2017 tentang tata cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

Hasil identifikasi faktor strategis lingkungan internal dan eksternal yang telah dibedakan menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dimasukkan kedalam