i
PENGARUH PELAKSANAAN TRADISI “SIMAH LAUT”
DI PANTAI UJUNG PANDARAN TERHADAP
MINAT KUNJUNG ULANG WISATAWAN
Studi Kasus pada Wisatawan yang Pernah Menyaksikan Tradisi “Simah Laut” di Pantai Ujung Pandaran, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi
Kalimantan Tengah
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Tri Harto Satrioyedo
NIM : 132214115
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iii
Motto dan Persembahan
If you don’t love something, You’re not going to go the extra mile
Work the extra weekend, Challenge the status quo as much
(Steve Jobs)
Berhentilah menunggu sampai kondisi membaik.
Lakukanlah sesuatu agar kondisi membaik.
-Merry Riana-
Life is like riding a bicycle
To keep your balance
You must keep moving
-Albert Einstein-
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
o Tuhan Yesus, Penopangku.
o Kedua Orangtua yang selalu
menyemangati dan membantu dalam pembuatan skripsi. o Kakek dan Nenek yang selalu
memberi motivasi.
o Keluarga besar Alfried Djinal
iv UJUNG PANDARAN TERHADAP MINAT KUNJUNG ULANG WISATAWAN”. Studi kasus pada Wisatawan yang Pernah Menyaksikan Tradisi “Simah Laut” di Pantai Ujung Pandaran, Sampit Kab. Kotawaringin Timur Prov. Kalimantan Tengah dan diajukan untuk diuji pada tanggal,18 Juli 2017 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan, pendapat atau pemikikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulisan aslinya.
Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003 pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Tri Harto Satrioyedo
Nomor Induk Mahasiswa : 132214115
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
“PENGARUH PELAKSANAAN TRADISI “SIMAH LAUT” DI PANTAI UJUNG PANDARAN TERHADAP MINAT KUNJUNG ULANG WISATAWAN”. Studi Kasus pada Wisatawan yang Pernah Menyaksikan Tradisi “Simah Laut” di Pantai Ujung Pandaran, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2017
Yang menyatakan
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Pelaksanaan Tradisi “Simah Laut” Di Pantai Ujung Pandaran Terhadap Minat Kunjung Ulang Wisatawan”. Studi Kasus pada Wisatawan yang Pernah Menyaksikan Tradisi “Simah Laut” di Pantai Ujung Pandaran, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan
skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan,
dukungan, serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela
mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan
skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing, membina, dan
vii
5. Ibu Dra. Yuliana Rini Hardanti, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang
dengan sabar dan teliti membimbing, mengoreksi, dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman hidup.
7. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
8. Bapak saya Penyang M Turang dan Ibu saya Hertiyensie S.Pd. yang terus
mendukung saya menyelesaikan studi.
9. Kakek dan Nenek di Palangkaraya. Terimaksih atas doa dan motivasi yang
selalu diberikan kepada saya.
10. Teman Anak Kampung Gangsar Upoyo, Andrian, Florensia, Maria, Alvin
Alfian, kristo, Marten, Willy dan nama-nama lain yang tidak bisa saya
sebutkan satu per satu. Terimakasih atas canda tawa yang telah kita lewati
setiap malamnya dengan susu putih murni.
11. Keluarga besar Manfest 2015, 2016, dan 2017. Terimakasih atas segala
bentuk dukungan yang kalian berikan.
12. Pengurus HMJM periode 2015/2016 yang mengajarkan saya banyak hal
mengenai solidaritas dan kerja keras.
13. Owner Maestro-Pro Eko Palmanto. Terimakasih atas pengalaman dan
kesempatan kerja yang diberikan dan dipercayakan kepada saya sebagai
viii
14. Keluarga besar Manajemen 2013 yang tidak bisa penulis sebut satu
persatu, tetap semangat dalam berproses semoga kedepannya menjadi
lebih baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan tulisan ini.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv
HALAMAN ABSTRAK ... xvi
HALAMAN ABSTRAK TERJEMAHAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
x
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Manajemen Pemasaran... 7
B. Kunjungan Ulang ... 8
C. Perilaku Konsumen ... 9
D. Penelitian-Penelitian Sebelumnya ... 13
E. Kerangka Konseptual Penelitian ... 16
F. Hipotesis ... 16
BAB III METODE PENELITIAN ... 18
A. Jenis Penelitian ... 18
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 18
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 19
D. Variabel Penelitian ... 19
E. Definisi Operasional... 21
F. Populasi dan Sampel ... 23
G. Teknik Pengambilan Sampel... 25
H. Sumber Data ... 26
I. Teknik Pengumpulan Data ... 26
J. Teknik Pengujian Instrumen ... 27
xi
BAB IV GAMBARAN UMUM TRADISI SIMAH LAUT ... 36
A. Gambaran Umum Tradisi Simah Laut ... 36
B. Perlengkapan Prosesi Tradisi Simah Laut... 40
C. Lokasi Pelaksanaan Tradisi Simah Laut ... 42
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Uji Instrumen Penelitian ... 45
B. Analisis Data ... 48
C. Analisis Regresi Sederhana ... 55
D. Pembahasan ... 58
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 61
A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 62
C. Keterbatasan Penelitian ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
V.1 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Tradisi “Simah Laut” ... 46
V.2 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Kunjung Ulang ... 47
V.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Pelaksanaan Tradisi “Simah Laut” dan Minat Kunjung Ulang ... 48
V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49
V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 49
V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Wilayah Asal ... 50
V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menyaksikan Pelaksanaan Tradisi ... 51
V.8 Aspek Persepsi Terhadap Tradisi Simah Laut ... 53
V.9 Minat Kunjung Ulang... 54
V.10 Uji Normalitas ... 55
V.11 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 56
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
IV.1 Prosesi Mendoakan Sesaji Yang Akan Dilarung Ke Laut ... 39
IV.2 Prosesi Membawa Perahu Ke Tepi Pantai ... 39
IV.3 Perahu Hias Yang Akan Dilarung Ke Laut... 40
IV.4 Beberapa Jenis Kue Tradisional... 41
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner ... 67
Lampiran 2 Hasil Uji Statistik ... 72
Lampiran 3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 75
Lampiran 4 Hasil Uji Regresi Sederhana ... 77
Lampiran 5 Tabel r ... 79
xv
ABSTRAK
PENGARUH PELAKSANAAN TRADISI “SIMAH LAUT” DI PANTAI
UJUNG PANDARAN TERHADAP MINAT KUNJUNG ULANG WISATAWAN
Studi kasus pada Wisatawan yang Pernah Menyaksikan Tradisi “Simah Laut” di Pantai Ujung Pandaran, Sampit Kab. Kotawaringin Timur Prov. Kalimantan
Tengah
Tri Harto Satrioyedo Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2017
xvi
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF “SIMAH LAUT” TRADITIONAL CEREMONY AT
UJUNG PANDARAN BEACH THE INTEREST OF TOURISTS REVISITING
A case Study on tourists which ever watched "Simah Laut" traditional ceremony at Ujung Pandaran Beach, Sampit, Kotawaringin Timur District, Central
Kalimantan Province
Tri Harto Satrioyedo Sanata Dharma University
Yogyakarta 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan
Tengah memiliki beraneka ragam potensi wisata, seperti wisata alam,
wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner dan lain-lain. Keanekaragaman
potensi wisata ini membuat Kabupaten Kotawaringin Timur sangat kaya
akan potensi wisata. Banyak wisatawan telah datang berkunjung ke
Kabupaten Kotawaringin Timur dan mereka merasa puas karena adanya
berbagai jenis wisata yang tersedia. Dari sekian banyak destinasi wisata
yang tersedia di Kabupaten Kotawaringin Timur ada salah satu destinasi
yang menjadi favorit wisatawan ketika berkunjung, destinasi tersebut
adalah Pantai Ujung Pandaran.
Pantai Ujung Pandaran adalah kawasan pantai yang terletak di
Desa Ujung Pandaran Kabupaten Kotawiringin Timur Provinsi
Kalimantan Tengah dengan panjang pantai sekitar 321 km. Pantai ini
berjarak sekitar 85 km arah selatan dari kota Sampit. Letak Pantai Ujung
Pandaran yang jauh dari keramaian kota dan menawarkan panorama pantai
yang indah serta tersedianya wahana permainan olahraga air (water sport)
membuat para wisatawan merasa puas.
Untuk mencapai pantai ini tersedia jalur darat yang hampir
keseluruhan jalannya telah bermaterial aspal. Namun jika sudah mendekati
kawasan Pantai Ujung Pandaran maka jalan yang dilalui lebih banyak
bermaterial semen dan kerikil. Selain itu fasilitas penerangan di sepanjang
jalan juga tergolong minim di malam hari sehingga membahayakan bagi
setiap wisatawan yang menggunakan akses jalan pada malam hari. Selain
minim penerangan di sepanjang akses jalan menuju destinasi, kawasan
pantai ini juga memiliki jumlah penginapan yang masih sangat kurang
serta fasilitas toilet serta air bersih yang belum cukup untuk menunjang
kebutuhan para wisatawan.
Kondisi yang cukup memprihatinkan terlihat dari lingkungan
sekitar pesisir pantai dan rumah penduduk sekitar kawasan Pantai Ujung
Pandaran. Kondisi ini disebabkan karena banyaknya sampah-sampah
kertas dan plastik yang terbawa arus ombak dari laut sehingga membuat
kebersihan kawasan pantai ini menjadi relatif kurang. Selain sampah yang
terbawa arus, sampah-sampah tersebut juga banyak dibuang oleh
pengunjung yang datang dan warga sekitar kawasan pantai. Hal ini
diakibatkan karena kesadaran para pengunjung dan warga sekitar untuk
membuang sampah dan limbah hasil laut pada tempat atau lokasi yang
telah disediakan masih tergolong sangat minim sehingga banyak sekali
sampah-sampah yang membuat kebersihan lingkungan menjadi tidak
terjaga. Dengan kondisi kebersihan lingkungan yang relatif kotor, tentu
mendapat kesan negatif dari para pengunjung yang datang ke destinasi
Selain menawarkan wisata religi, wisata kuliner dan panorama
pantai yang indah serta tersedianya wahana permainan olahraga air (water
sport), Pantai Ujung Pandaran juga memiliki sebuah tradisi yang selalu
dilakukan setiap tahun dan dilaksanakan pada bulan Oktober atau
November. Tradisi ini dinamakan “Simah Laut”, sebuah tradisi yang rutin
dilakukan oleh para nelayan dan warga sekitar Pantai Ujung Pandaran
sebelum para nelayan pergi berlayar ke laut untuk mencari ikan. Sebelum
prosesi tradisi ini dimulai, para nelayan dan warga sekitar pesisir pantai
Ujung Pandaran mula-mula menyiapkan segala jenis sesaji untuk dilepas
atau dilarung ke laut, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
membersihkan kawasan pesisir pantai secara bergotong royong. Setelah
kawasan pesisir pantai telah bersih dan semua kebutuhan telah siap maka
prosesi dilanjutkan pada tahap selanjutnya, yaitu seluruh sesaji yang telah
disiapkan mulai dilepas atau dilarung ke tengah laut. Tradisi “Simah Laut”
dipercaya oleh para nelayan dan warga sekitar pesisir pantai akan
mendatangkan keselamatan dan limpahan rejeki selama para nelayan pergi
melaut serta membawa dampak positif untuk hasil pertanian warga di Desa
Ujung Pandaran. Tradisi “Simah Laut” telah dilakukan sejak lama, namun
wisatawan yang datang untuk menyaksikan prosesi ini lebih didominasi
wisatawan asal Kalimantan Tengah saja.
Kesungguhan dari Dinas Pariwisata Kalimantan Tengah,
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dan instansi pemerintah
untuk mulai mengembangkan wisata di Pantai Ujung Pandaran.
Program-program yang sedang dilakukan saat ini adalah penataan lokasi di wilayah
Pantai Ujung Pandaran seperti relokasi bagi para nelayan ke lokasi yang
jauh lebih layak, pembangunan dermaga dengan panjang 200 meter dan
juga penambahan serta pengelolaan fasilitas-fasilitas penunjang bagi para
wisatawan yang berkunjung ke Pantai Ujung Pandaran. Melihat
program-program yang telah dilakukan hingga saat ini tentu akan memberikan
dampak positif terhadap daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke
destinasi wisata Pantai Ujung Pandaran serta akan menaikkan
perekonomian warga sekitar Pantai Ujung Pandaran dengan banyaknya
wisatawan yang berkunjung.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melakukan penelitian
yang berjudul “PENGARUH PELAKSANAAN TRADISI SIMAH LAUT DI PANTAI UJUNG PANDARAN TERHADAP MINAT
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana tradisi “Simah Laut” dalam persepsi wisatawan di
Pantai Ujung Pandaran?
2. Apakah tradisi “Simah Laut” berpotensi menjadi objek wisata
budaya unggulan di Kabupaten Kotawaringin Timur?
3. Apakah pelaksanaan tradisi “Simah Laut” berpengaruh pada minat
kunjung ulang wisatawan di Pantai Ujung Pandaran?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini meneliti mengenai minat berkunjung di Pantai Ujung
Pandaran. Namun penelitian ini hanya dibatasi pada bagaimana persepsi
wisatawan atas pelaksanaan tradisi “Simah Laut” terhadap minat kunjung
ulang wisatawan di Pantai Ujung Pandaran.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini mengacu pada perumusan masalah, yaitu :
1. Untuk mengetahui persepsi wisatawan di Pantai Ujung Pandaran.
2. Untuk mengetahui apakah tradisi “Simah Laut” berpotensi menjadi
objek wisata budaya unggulan di Kabupaten Kotawaringin Timur.
3. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan tradisi “Simah Laut”
berpengaruh pada minat kunjung ulang wisatawan di Pantai Ujung
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi
Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan sebagai
data, kondisi saat ini, perkembangan serta hambatan-hambatan yang
dihadapi agar bisa diatasi dan ditindak lanjuti sebagai program
pengembangan pariwisata Desa Ujung Pandaran Kabupaten
Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Bagi Penulis
Penulisan skripsi ini berguna untuk menambah
pengetahuan, pengalaman, wawasan dalam bidang budaya dan
pariwisata sebuah daerah serta menerapkan teori-teori yang
diperoleh selama proses perkuliahan.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini mampu untuk menambah wawasan di bidang
manajemen pemasaran secara umum serta menambah wawasan
dalam melihat peluang usaha di wilayah destinasi wisata sehingga
bisa membantu menaikkan tingkat perekonomian masyarakat
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2005:10), pemasaran adalah suatu proses
dimana individu dan kelompok memperoleh yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui perbuatan dan pertukaran produk dan nilai
dengan pihak lain.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:6), pemasaran adalah
proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan
untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Menurut American Marketing Association (Kotler & Keller,
2009:5), pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, memberikan nilai
kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan
cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Dari beberapa definisi menurut para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa pemasaran adalah sebuah proses usaha perusahaan
menciptakan nilai bagi pelanggan dengan mengkomunikasikan produk
atau jasa yang dimiliki sehingga kebutuhan pelanggan terpenuhi dan
terjalinnya hubungan baik antar perusahaan dengan pelanggan.
2. Definisi Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler (Swastha dan Irawan 2002:7), manajemen
pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan program-program yang ditunjukkan untuk mengadakan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai
tujuan organisasi.
B. Kunjungan Ulang
Pembelian ulang adalah kunjungan yang pernah dilakukan
oleh pembeli terhadap suatu produk yang sama dan akan membeli lagi
untuk kedua atau ketiga kalinya. Situasi kedua ini berada diantara
situasi pertama dan ketiga dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk
mengambil keputusan, informasi yang diperlukan dan alternatif yang
harus dipertimbangkan. Keputusan yang harus diambil dalam situasi
kedua ini relatif lebih mudah daripada situasi pertama. Demikian pula
banyaknya informasi yang dibutuhkan tidak sebanyak pada situasi
pertama. (Swastha dan Handoko, 2000:114)
Menurut Hellier (dalam Wahyuningsih, 2007) pembelian
ulang adalah keputusan individual untuk melakukan pembelian lagi
terhadap suatu produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen dengan
memperhatikan keadaan dan kondisi konsumen itu sendiri. Atau
dengan kata lain, pembelian ulang adalah pembelian yang dilakukan
Menurut Basiya dan Rozak (2012), daya tarik tempat tujuan
wisata merupakan motivasi utama bagi pengunjung untuk melakukan
kunjungan wisata. Menurutnya destinasi wisata dikelompokkan
menjadi empat daya tarik, yaitu :
1. Daya tarik wisata alam (natural attraction) yang meliputi
pemandangan alam daratan, pemandangan alam lautan, pantai, iklim
atau cuaca.
2. Daya tarik wisata berupa arsitektur bangunan (building attraction)
yang meliputi bangunan dan arsitektur bersejarah, arsitektur modern,
dan arkeologi.
3. Daya tarik wisata yang dikelola khusus (managed visitor
attractions), yang meliputi tempat peninggalan kawasan industri
seperti yang ada di Inggris, Theme Park di Amerika, Darling Harbour
di Australia.
4. Daya tarik wisata budaya yang meliputi teater, museum, tempat
bersejarah, adat-istiadat, tempat-tempat religius, peristiwa-peristiwa
khusus seperti festival dan drama bersejarah, dan warisan peninggalan
budaya.
C. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Mowen & Minor (2002:6), perilaku konsumen adalah
melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang-barang,
jasa, pengalaman, serta ide-ide.
Menurut Kotler (2009:166), perilaku konsumen adalah studi
tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6), perilaku konsumen
adalah cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan
sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli
barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.
Berdasarkan definisi perilaku konsumen menurut beberapa ahli
di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah cara
individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya
mereka yang tersedia untuk memilih, membeli, menggunakan dan
bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman tersebut berguna untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku konsumen
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen menurut Kotler, Philip, Keller dan Kevin Lane (dalam
Marketing Management: Twelfth Edition. New Jersey: Pearson
a. Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi
perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan
perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang
tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi,
dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting
lainnya. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah
sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi
khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup
kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para
anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup
makmur, perusahaan akan sering merancang program
pemasaran yang cermat disana.
b. Faktor Sosial
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial,
seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial.
Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku orang tersebut. Keluarga merupakan organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat
dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan
kedudukan orang tersebut disetiap kelompok sosial yang ia
tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan
dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan
status.
c. Faktor Pribadi
Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam
siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan
konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.
1) Faktor usia dan tahap kehidupan seseorang. Usia seseorang
tentu berkaitan erat dengan makanan yang disukai, jenis
pakaian, dan jenis rekreasi. Pola konsumsi juga terbentuk
oleh tahap kehidupan berkeluarga, jumah, usia dan jenis
kelamin yang ada di dalam keluarga tersebut.
2) Keadaan ekonomi dan pekerjaan. Dua hal tersebut
berpengaruh terhadap pola komsumsi seseorang.
Contohnya seperti seorang buruh bangunan mempunyai
pola komsumsi yang berbeda dengan pengusaha properti
bertaraf internasional dilihat dari jenis pakaian yang
digunakan, makanan, sepatu, lingkungan sekitar dan pilihan
3) Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian adalah suatu
tindakan psikologis manusia yang berbeda yang diperoleh
dari pengaruh stimulasi lingkungan sekitar.
4) Gaya hidup pembeli. Gaya hidup adalah perilaku seseorang
yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini
khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk
merefleksikan status sosialnya.
d. Faktor Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah
adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi,
politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan
karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses
keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah
memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara
datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan
pembelian akhir.
D. Penelitian-Penelitian Sebelumnya
1. Y. Galih Handawan (2015)
Y. Galih Handawan melakukan penelitian yang berjudul
“PENGARUH CITRA DESTINASI PARIWISATA WADUK
SERMO TERHADAP MINAT WISATAWAN BERKUNJUNG
destinasi pariwisata Waduk Sermo dan apakah terdapat perbedaan persepsi
mengenai citra destinasi pariwisata Waduk Sermo tersebut menurut
persepsi dari wisatawan usia 16-30 tahun dan wisatawan usia 31-40 tahun,
serta untuk mengetahui apakah citra destinasi pariwisata Waduk Sermo
dapat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung kembali.
Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap penelitian yaitu tahap pertama
dilakukan dengan metode wawancara dengan tiga responden yang
memiliki kompetensi dalam bidang pariwisata untuk mengetahui secara
jelas citra destinasi pariwisata Waduk Sermo. Hasil dari penelitian tahap
pertama digunakan sebagai dasar untuk membuat kuesioner yang akan
digunakan pada penelitian tahap kedua. Pada penelitian tahap kedua
dilakukan dengan metode kuesioner dengan pengambilan sampel
menggunakan teknik convenience sampling dan disebar sebanyak 100
responden.
Pada penelitian tahap pertama, digunakan metode content analysis
dan common theme approach untuk menganalisa hasil dari wawancara.
Kemudian pada penelitian tahap kedua, digunakan analisis data yaitu uji
beda (Independent Sample Test) untuk mengetahui perbedaan persepsi
kelompok usia 16-30 tahun dan 31-40 tahun dan regresi linear sederhana
untuk mengetahui citra destinasi pada minat wisatawan berkunjung ulang
dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 16.
Hasil dari penelitian ini bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi
16-30 tahun dengan wisatawan usia 31-40 tahun dan persepsi citra
destinasi pariwisata Waduk Sermo berpengaruh positif terhadap minat
wisatawan untuk berkunjung kembali ke Destinasi Pariwisata Waduk
Sermo.
2. Maria Endang Jamu (2014)
Maria Endang Jamu melakukan penelitian dengan judul “STUDI
PENGARUH EXPERIENTAL MARKETING TERHADAP
KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK WISATA PULAU
KOMODO, MANGGARAI BARAT, FLORES, NUSA TENGGARA
TIMUR”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah experiental marketing berpengaruh terhadap kunjungan ulang. Populasi dalam
penelitian ini adalah wisatawan asing dan domestik, dengan sampel
sebagian wisatawan asing dan sebagian wisatawan domestic yang
berjumlah 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik quota
sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan
regresi linear sederhana.
Hasil penelitian ini menujukkan experiental marketing
berpengaruh positif terhadap kunjungan ulang. Hal ini ditunjukan dari nilai
koefisien regresi (B) sebesar 0.100 dan dari pengujian uji t diperoleh nilai
7,174 > 1,984 (t hitung > t tabel). Analisis tambahan dengan uji t diperoleh
daya tarik wisata Pulau Komodo dengan uji t diperoleh nilai 2,315 > 1,
984 dengan sig. 0,023.
E. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual penelitian digunakan sebagai landasan untuk
menjawab permasalahan penelitian (Supramono dan Haryanto, 2005:35).
Pada penelitian ini kerangka konseptual penelitian digambarkan sebagai
berikut :
F. Hipotesis
Menurut Sugiyono, hipotesis adalah jawaban teoritis atau
sementara terhadap permasalahan penelitian yang telah dirumuskan
sebelumnya sampai jawaban tersebut terbukti melalui data yang telah
ditemukan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan dan belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2009:51).
Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan maka dapat
disusun hipotesis sebagai berikut : Persepsi wisatawan
terhadap pelaksanaan tradisi “Simah Laut”
Minat kunjung ulang wisatawan di Pantai
H0 : Persepsi wisatawan tentang pelaksanaan tradisi “Simah Laut”
tidak berpengaruh terhadap minat kunjung ulang wisatawan di
Pantai Ujung Pandaran.
Ha : Persepsi wisatawan tentang pelaksanaan tradisi “Simah Laut”
berpengaruh terhadap minat kunjung ulang wisatawan di Pantai
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey,
yaitu penelitian yang mengajukan pertanyaan atau kuesioner dari peneliti
kepada subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran sekaligus
informasi yang dibutuhkan peneliti melalui daftar pertanyaan yang diisi
oleh subjek penelitian dan dikembalikan ke peneliti (Sumarni dan
Wahyuni, 2006:50).
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah individu, benda, atau kelompok yang
dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan
data penelitian. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut subjek
penelitian adalah responden, yaitu orang yang memberi respon atas
suatu perlakuan yang diberikan kepadanya. Subjek dalam penelitian
ini adalah para wisatawan domestik Pantai Ujung Pandaran yang
mengetahui dan pernah mengikuti prosesi tradisi Simah Laut.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah data yang harus diukur dengan
bantuan skala tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi objek
penelitian adalah persepsi terhadap pelaksanaan tradisi Simah Laut
dan minat kunjung ulang wisatawan ke Pantai Ujung Pandaran.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di objek wisata Pantai Ujung
Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin
Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2017 – Mei 2017.
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu :
a. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi
atau menjadi penyebab bagi variabel lain. Adapun yang menjadi
variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi
wisatawan terhadap pelaksanaan tradisi “Simah Laut” (X).
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
disebabkan oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan
skala rating, yaitu skala Likert. Skala Likert adalah skala yang
digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial
ini yang kemudian disebut sebagai variabel penelitian. (Sugiyono,
2009:132-133).
Dalam penelitian ini yang diberi skala adalah
indikator-indikator dari variabel-variabel yang hendak diukur. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai acuan untuk menyusun
item-item instrument yang berupa pernyataan ataupun pertanyaan.
Jawaban setiap pernyataan atau pertanyaan mempunyai tingkatan
dari sangat negatif sampai sangat positif yang berupa kata-kata
Skala Likert
E. Definisi Operasional
1. Persepsi Wisatawan Terhadap Tradisi “Simah Laut”
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau
informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus
mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan
lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa,
dan pencium. Slameto (2010:102)
Tradisi Simah Laut adalah sebuah tradisi yang rutin dilakukan oleh
para nelayan dan warga sekitar Pantai Ujung Pandaran sebelum para
nelayan pergi berlayar ke laut untuk mencari ikan, tradisi ini biasanya
dilakukan setiap tanggal 10 bulan Syawal. Berikut ini adalah aspek-aspek
yang hendak dipersepsikan dalam penelitian ini:
Pernyataan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
a. Wisatawan ikut serta dalam pelestarian budaya / tradisi, dalam
hal ini adalah tradisi “Simah Laut”
b. Wisatawan menjadikan tradisi “Simah Laut sebagai sarana
wisata / rekreasi
c. Potensi tradisi “Simah Laut” menjadi wisata budaya unggulan
di Kabupaten Kotawaringin Timur
d. Wisatawan menjadikan tradisi “Simah Laut sebagai sarana
ungkapan syukur
e. Penilaian wisatawan terhadap pelaksanaan tradisi “Simah Laut”
2. Minat Kunjung Ulang
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan minat kunjung ulang
adalah :
a. Niat untuk melakukan kunjungan ulang.
b. Minat Referensial adalah kecenderungan untuk
merekomendasikan dan mengajak orang lain untuk
mengunjungi, menyaksikan dan mengikuti pelaksanaan tradisi
Simah Laut di Pantai Ujung Pandaran.
c. Minat Preferensial, yaitu kecenderungan wisatawan menjadikan tradisi “Simah Laut” sebagai prioritas utama
F. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Populasi dalam penelitian ini
adalah para wisatawan domestik yang berkunjung di Pantai Ujung
Pandaran yang mengetahui dan pernah mengikuti / menyaksikan
prosesi tradisi Simah Laut.
2) Sampel
Sampel adalah bagian kecil dari sebuah populasi. Apabila
populasi tergolong besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, dikarenakan keterbatasan dana dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
(Wirartha 2006:233). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan
sebanyak 100 wisatawan domestik berusia 17-50 tahun yang dibagi
menjadi 70 wisatawan luar Kabupaten Kotawaringin Timur dan 30
wisatawan yang tinggal di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kriteria tersebut ditentukan karena peneliti ingin mengkhususkan
penelitian ini dan juga mempermudah dalam proses mengelompokkan
Diasumsikan tingkat variabilitas dalam sebuah populasi
sebesar 50% sehingga proporsinya adalah p =50% dan q = 50%.
Tingkatan akurasi yang diinginkan adalah sebesar 10% dengan level
of confidence sebesar 95 % dan nilai z adalah 1,96. Adapun rumus
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah :
N
=
=
=
=
= 96
Keterangan : N = ukuran sampel
z = standard error berkaitan dengan level of confidence
p = variabilitas di dalam sebuah populasi
q = (100-p)
e = tingkat kesalahan yang mampu diterima
Dari perhitungan rumus di atas jumlah sampel yang akan
bertujuan dalam proses penyebaran kuesioner maka peneliti
membulatkan jumlah responden menjadi 100 responden.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
pengambilan sampel purposive sampling, dalam teknik pengambilan
sampel ini peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena
ada pertimbangan tertentu. Jadi, sampel diambil tidak secara acak,
tapi ditentukan sendiri oleh peneliti.
Kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu :
1. Wisatawan domestik yang pernah melihat dan mengikuti
prosesi tradisi “Simah Laut”
2. Usia 17 tahun – 50 tahun, karena peneliti mengasumsikan
responden pada rentang usia tersebut sudah dewasa dan
mampu memahami setiap pertanyaan atau pernyataan yang
diberikan oleh peneliti.
H. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu
data primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari sumber ataupun dari objek yang diteliti tanpa
melalui media perantara apapun . Data primer pada penelitian
wisatawan yang pernah berkunjung atau menyaksikan
pelaksanaan tradisi Simah Laut di Pantai Ujung Pandaran.
2. Data sekunder adalah data pelengkap dari data primer yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung dari objek penelitian.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
peneliti untuk penelitian yang bersumber dari Dinas Pariwisata
Kabupaten Kotawaringin Timur mengenai pengembangan
sarana dan prasarana yang ada di Pantai Ujung Pandaran.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti pada penelitian
ini adalah :
a. Kuesioner
Kuesioner adalah pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti
dengan mengedarkan beberapa daftar pernyataan atau pertanyaan secara
sistematis yang disusun secara tertulis kepada para responden yang pernah
berkunjung dan menyaksikan pelaksanaan tradisi Simah Laut di Pantai
Ujung Pandaran yang bertujuan untuk mengetahui informasi dan
pengalaman ketika menyaksikan dan berkunjung ke pelaksanaan tradisi
Simah Laut di Pantai Ujung Pandaran.
b. Wawancara
Metode pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara
pertanyaan secara lisan dengan responden yang menjawab pertanyaan
secara lisan. Pertanyaan yang diajukan bersifat bebas baik terstruktur
maupun tidak terstruktur untuk memperoleh informasi secara luas
mengenai objek penelitian. Teknik wawancara ini digunakan disela-sela
pengisian kuesioner kepada responden untuk mendapatkan informasi lebih
tentang pengalaman dan respon yang mereka dapatkan ketika
menyaksikan dan mengikuti pelaksanaan tradisi Simah Laut di Pantai
Ujung Pandaran.
J. Teknik Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui
apakah alat ukur yang digunakan dalam penelitian layak digunakan atau
tidak, dan juga pengujian instrumen adalah hal yang dilakukan untuk
mengetahui dan mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
1. Uji Validitas
Validitas instrument ditentukan dengan
mengkorelasikan antara skor yang diperoleh setiap butir
pertanyaan atau pernyataan dengan skor total (Anwar Sanusi,
2011:77). Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu objek yang ingin diukur, dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai
rumus korelasi Pearson Product Moment yang dirumuskan
sebagai berikut :
r
=
√
Keterangan :
r = koefisien korelasi Y = nilai dari jumlah butir
X = nilai setiap butir N = jumlah responden
Ketentuan valid atau tidaknya sebuah instrumen adalah
sebagai berikut :
a. Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka
instrumen tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk
mengukur konsistensi alat ukur tersebut dapat memberikan
hasil yang sama dalam mengukur hal yang sama, pada konteks
ini adalah keakuratan hasil sebuah kuesioner yang tidak lain
adalah indikator dari variabel sebuah kuesioner, dinyatakan
reliabel jika jawaban dari responden terhadap suatu pertanyaan
Metode Alpha dapat digunakan untuk melakukan
estimasi reliabilitas. Teknik untuk mengetahui reliabilitas
seluruh tes dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r
11=
keterangan :
r
11 = Koefisien reliabilitas∑Si = Jumlah varian skor tiap item
St = Varian total
k = Jumlah item
Hasil dari perhitungan menggunakan rumus di atas,
suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai alpha yang
dihasilkan memberikan nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60 dan
jika Cronbach Alpha < 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel
(Nunnally dalam Ghozali, 2005:42).
K. Teknik Analisis Data
Data adalah hal yang penting dalam sebuah penelitian, karena data
merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat
pembuktian hipotesis. Dalam penelitian ini maka berikut teknik analisis
1. Analisis statistik Deskriptif
Analisis data deskriptif adalah analisis yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.
teknik analisis deskriptif dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
a. Deskripsi Responden
Deskripsi responden berisi tentang perhitungan yang menjadi
klasifikasi kuesioner secara umum. Seperti jenis kelamin, status
pekerjaan, wilayah asal responden dan frekuensi menyaksikan
tradisi “Simah Laut”. Deskripsi responden dilakukan dalam
frekuensi (%)
b. Deskripsi Variabel
Untuk menggambarkan atau mendapatkan gambaran tentang
variabel, dimensi dan indikator melalui rata-rata (mean) pada
variabel persepsi tradisi Simah Laut dan minat kunjung ulang.
Prosedur yang digunakan sebagai berikut:
1) Menghitung nilai mean untuk setiap variabel/obyek/item
2) Membuat kategori nilai mean dengan pengkategorian skor
yang telat dibuat. Dalam mengkategorikan masing-masing
variabel, langkah yang digunakan adalah dengan
menggunakan interval kelas sesuai rumus Sturges:
Keterangan:
C1 = interval
Range = selisih antara batas atas dengan batas bawah
K = banyaknya kelas
Maka interval kelasnya:
0
Dengan interval sebesar 0,80 maka garis skala persepsi tentang
tradisi Simah Laut dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Apabila skor variabel 1,00 s/d 1,80 menunjukkan persepsi
tentang tradisi Simah Laut sangat tidak baik
2) Apabila skor variabel 1,81 s/d 2,61 menunjukkan persepsi
tentang tradisi Simah Laut tidak baik
3) Apabila skor variabel 2,61 s/d 3,41 menunjukkan persepsi
tentang tradisi Simah Laut cukup baik
4) Apabila skor variabel 3,42 s/d 4,22 menunjukkan persepsi
tentang tradisi Simah Laut baik
5) Apabila skor variabel 4,23 s/d 5,00 menunjukkan persepsi
tentang tradisi Simah Laut sangat baik
Sementara itu dengan rentang skala yang sama sebesar 0,80 maka
skor minat kunjung ulang dikelompokkan sebagai berikut:
1) Apabila skor variabel 1,00 s/d 1,80 menunjukkan minat
2) Apabila skor variabel 1,81 s/d 2,61 menunjukkan minat
kunjung ulang rendah
3) Apabila skor variabel 2,62 s/d 3,41 menunjukkan minat
kunjung ulang cukup rendah
4) Apabila skor variabel 3,42 s/d 4,22 menunjukkan minat
kunjung ulang tinggi
5) Apabila skor variabel 4,23 s/d 5,00 menunjukkan minat
kunjung ulang sangat tinggi
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data
berdistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik berjenis
parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka
digunakan uji statistik nonparametrik. Dalam penelitian ini uji
normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Metode
Kolmogorov-Smirnov bertujuan untuk mengetahui apakah suatu
data berdistribusi secara normal jika signifikan lebih dari 0,05 (sign
> 0,05 )
b. Analisis Persamaan Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah untuk memprediksi
seberapa jauh perubahan nilai variabel independen terhadap
regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel namun analisis regresi juga dapat menujukkan arah
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Persamaan umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :
Y = α + β1 X
Keterangan :
Y : Nilai minat kunjung ulang
α : Konstanta, besarnya nilai Y ketika nilai X = 0
β : Arah koefisien regresi
X : Variabel pelaksanaan Tradisi Simah Laut
ε
: Faktor pengganggu (error term)Apabila koefisien β bernilai positif maka diartikan bahwa
antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat korelasi positif
(searah). Artinya, peningkatan atau penurunan variabel bebas
diikuti dengan kenaikan atau penurunan variabel terikat. Namun
jika β bernilai negatif dapat diartikan sebagai arah yang
berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Artinya,
jika variabel bebas meningkat maka variabel terikat akan menurun
c. Pengujian Hipotesis ( Uji t )
Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan
variabel bebas, yaitu pengaruh persepsi pada pelaksanaan tradisi
“Simah Laut” terhadap variabel dependen,yaitu minat kunjung
ulang. Pada penelitian ini digunakan uji satu pihak kanan dengan
level of significance sebesar α = 5%. Dalam melakukan uji t
dilakukan prosedur sebagai berikut :
1) Merumuskan Hipotesis
H0 ; β = 0, pelaksanaan tradisi “Simah Laut” tidak
berpengaruh terhadap minat kunjung ulang wisatawan di
Pantai Ujung Pandaran
Ha ; β ≠ 0, pelaksanaan tradisi “Simah Laut” berpengaruh
terhadap minat kunjung ulang wisatawan di Pantai Ujung
Pandaran
2) Menentukan level of significance(α)
Dalam penelitian ini level of significance atau tingkat signifikansinya sebesar α = 5% dengan derajat bebas
(df) = n-k dan n merupakan jumlah sampel penelitian,
k merupakan jumlah variabel Independen.
3) Menentukan nilai thitung dan ttabel
Thitung diperoleh dari output SPSS dan ttabel dicari pada tabel
4) Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
H0 ditolak dan Ha diterima jika thitung > ttabel
H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung≤ ttabel
5) Membuat kesimpulan
Jika H0 ditolak dan Ha diterima berarti pelaksanaan tradisi
“Simah Laut” berpengaruh terhadap minat kunjung ulang,
begitu juga sebaliknya jika H0 diterima Ha ditolak berarti
pelaksanaan tradisi “Simah Laut” tidak berpengaruh
BAB IV
GAMBARAN UMUM TRADISI SIMAH LAUT
A. Gambaran Umum Tradisi Simah Laut
1. Sejarah Tradisi Simah Laut
Pada awalnya tradisi “Simah Laut” terbentuk dari kepedulian
suatu masyarakat terhadap keselamatan dan kesejahteraan hidup
mereka dalam suatu wilayah yang kemudian berkembang ke arah
kepedulian terhadap alam dan lingkungan yang nyata dan yang gaib di
sekitar mereka sehingga berkembang menjadi suatu tradisi adat
istiadat.
Tradisi “Simah Laut” yang dilaksanakan oleh Masyarakat Desa
Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kotawaringin Timur telah
tumbuh dan berkembang sejak puluhan tahun lampau sebagai lanjutan
tradisi yang berkembang sebelumnya di desa-desa asal penduduk Desa
Ujung Pandaran. Tidak ada legenda asli Desa Ujung Pandaran yang
menjadi latar belakang pelaksanaan upacara ini. Penduduk Desa Ujung
Pandaran sendiri berasal dari desa-desa tepi laut sekitar Tanjung
Puting dan Pagatan. Mereka mengadopsi langsung tradisi ini dari
tempat asal mereka. Upacara “Simah Laut” di Desa Ujung Pandaran
biasanya dilaksanakan sekali dalam setahun dalam setiap permulaan
musim barat yakni antara bulan Oktober atau November.
Sehari sebelum upacara berlangsung penduduk desa
mempersiapkan berbagai keperluan upacara. Kaum lelaki mendirikan
tenda, membuat sebentuk bangunan kecil sebagai tempat meletakkan
sesaji (ancak) dan membuat perahu kecil tempat meletakkan sesaji.
Sedangkan para wanita sibuk membuat aneka jenis panganan/makanan
untuk sesaji yang terdiri dari kue-kue tradisional seperti cucur, apam,
bubur putih, bubur merah, wajik dan lain-lain. Sebagian lagi membuat
bumbu untuk memasak daging dari hewan kurban. Upacara dimulai
pada pagi hari dengan penyembelihan ayam dan hewan kurban berupa
kambing atau sapi sesuai dengan kemampuan. Bagian kepala hewan
kurban tersebut dibuang ke tengah laut, sedangkan bagian daging
dimasak dan nantinya dimakan bersama-sama oleh penduduk kampung
dan pengunjung yang hadir.
Pada proses mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan
pelaksanaan tradisi “Simah Laut”, para warga / nelayan melakukan
setiap kegiatannya dengan bergotong royong. Salah satu contohnya
adalah ketika membuat perahu dan membuat kue-kue tradisional, para
warga melakukan kegiatan tersebut dengan bergotong royong untuk
mempermudah dan mempercepat proses persiapan yang dilakukan.
Dari kegiatan yang dilakukan secara bergotong royong inilah para
warga saling bertemu dan mengakrabkan satu dengan yang lainnya
sembari melakukan persiapan untuk melaksanakan prosesi tradisi
Setelah Shalat Dzuhur upacara dilanjutkan, ditandai dengan
adanya iring-iringan penduduk membawa perahu yang berisi berbagai
panganan/makanan ke lokasi upacara yang berada di tepi pantai. Sesaji
diletakkan ditempat khusus yang telah disediakan, kemudian
dibacakan doa yang dipimpin oleh seorang tetua adat/ketua adat
setempat. Semua kue-kue tradisional dan benda lainnya yang telah
dipersiapkan dan telah dimasukkan ke dalam perahu lalu dilarung ke
tengah laut. Setelah seluruh rangkaian upacara selesai, masyarakat
Desa Ujung Pandaran dan pengunjung memasuki masa pali
(pantangan) yang berlangsung selama 3 hari. Selama masa pali ini
masyarakat dilarang melakukan kegiatan di laut termasuk menangkap
ikan. Bagi masyarakat yang melanggar masa pali akan dikenakan
sanksi/denda pelanggaran sesuai ketentuan adat setempat.
Pada masa pali masyarakat setempat meyakini akan timbul
keanehan-keanehan, seperti munculnya berbagai jenis ikan yang ada di
dalam laut seakan memberikan isyarat bahwa di masa yang akan
datang rejeki yang akan dituai masyarakat sebanyak apa yang tampak
dalam isyarat/petunjuk keajaiban alam yang terjadi pada masa pali
Gambar IV.1: Prosesi mendoakan sesaji yang akan dilarung ke laut
Gambar IV.2: Prosesi membawa perahu ke tepi pantai
B. Perlengkapan Prosesi Tradisi Simah Laut
1. Perahu Hias
Dalam pelaksanaan tradisi “Simah Laut” para
warga/nelayan membuat perahu hias yang nantinya akan
digunakan sebagai wadah meletakkan sesaji yang akan dilarung ke
tengah laut. Ukuran perahu ini tidak terlalu besar dan tidak
memakan waktu pembuatan yang sangat lama seperti
perahu-perahu yang ukurannya relatif besar. Biasanya untuk pembuatan
perahu ini memakan waktu kurang dari satu bulan (tergantung dari
ketersediaan bahan baku). Setelah bentuk fisik dari perahu telah
selesai maka proses selanjutnya adalah memberi hiasan dan pernak
pernik yang unik serta menarik untuk dilihat dan disaksikan.
2. Beragam Jenis Kue Tradisional
Sebelum melaksanakan tradisi “Simah Laut” masyarakat
terlebih dahulu membuat beberapa jenis kue tradisional yang
nantinya akan dilarung ke tengah laut bersamaan dengan sesaji
yang lain. Kue ini dibuat oleh para ibu rumah tangga ataupun
warga perempuan setempat. Kue tradisional yang dibuat adalah
cucur, apam, wajik, kue gulung, kue putu dan kue tradisional
lainnya. Kue-kue tradisional ini nantinya akan dilarung ke laut
besamaan dengan sesaji yang lain.
Gambar IV.4 : beberapa jenis kue tradisional
3. Hewan Kurban
Tidak jauh berbeda dari daerah-daerah lain di Indonesia,
tradisi “Simah Laut” juga menggunakan hewan kurban dalam
setiap pelaksanaan tradisi ini. Adapun hewan yang selalu
usia dan ukuran badan yang relatif besar. Hewan kurban ini akan
disembelih dan bagian kepala dari hewan tersebut akan dilarung ke
tengah laut sementara bagian lain selain kepala hewan akan
dikonsumsi secara bersama-sama oleh warga setempat, pelaksana
tradisi dan wisatawan yang datang menyaksikan prosesi tersebut
setelah prosesi selesai dilaksanakan.
C. Lokasi Pelaksanaan Tradisi “Simah Laut”
Pantai Ujung Pandaran adalah kawasan pantai yang terletak di
Desa Ujung Pandaran Kabupaten Kotawiringin Timur Provinsi
Kalimantan Tengah dengan panjang pantai sekitar 321 km. Pantai ini
berjarak sekitar 85 km arah selatan dari kota Sampit. Letak Pantai
Ujung Pandaran yang jauh dari keramaian kota dan menawarkan
panorama pantai yang indah serta tersedianya wahana permainan
olahraga air (water sport) membuat para wisatawan merasa puas.
Untuk mencapai pantai ini tersedia jalur darat yang hampir
keseluruhan jalannya telah bermaterial aspal. Namun jika sudah
mendekati kawasan Pantai Ujung Pandaran maka jalan yang dilalui
lebih banyak bermaterial semen dan kerikil. Selain itu fasilitas
penerangan di sepanjang jalan juga tergolong minim di malam hari
sehingga membahayakan bagi setiap wisatawan yang menggunakan
akses jalan pada malam hari. Selain minim penerangan di sepanjang
penginapan yang masih sangat kurang serta fasilitas toilet serta air
bersih yang belum cukup untuk menunjang kebutuhan para wisatawan.
Banyak sampah-sampah kertas dan plastik yang terbawa arus
ombak dari laut sehingga membuat kebersihan kawasan pantai ini
menjadi relatif kurang bersih. Selain sampah yang terbawa arus,
sampah-sampah tersebut juga banyak dibuang oleh pengunjung yang
datang dan warga sekitar kawasan pantai. Dengan kondisi kebersihan
lingkungan yang relatif kotor, tentu mendapat kesan negatif dari para
pengunjung yang datang ke destinasi Pantai Ujung Pandaran.
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bagian bab ini akan dipaparkan karakteristik responden, analisis data
penelitian dan pembahasan. Dalam memperoleh data, peneliti membuat kuesioner
yang dibagikan dan diisi oleh para wisatawan yang pernah menyaksikan
pelaksanaan tradisi “Simah Laut”. Kuesioner yang dibagikan berjumlah 100
eksemplar dan disebar pada bulan April tahun 2017. Penyebaran kuesioner ini
dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada para wisatawan yang pernah
menyaksikan pelaksanaan tradisi “Simah Laut” dan disebar sebanyak 100
eksemplar. Dalam pemilihan responden untuk mengisi kuesioner, peneliti
menanyakan terlebih dahulu kepada calon responden sesuai kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya, jika calon responden memenuhi kriteria yang diajukan
oleh peneliti maka calon responden berhak mengisi kuesioner penelitian. Setelah
mengisi kuesioner, peneliti memberikan souvenir kepada konsumen yang bersedia
dijadikan responden sebagai ucapan terima kasih peneliti kepada responden.
Pengisian kuesioner dilakukan dengan cara memberikan tanda silang (x)
pada pernyataan yang telah disusun oleh peneliti, masing – masing pernyataan
telah dicantumkan 5 pilihan yaitu “SS” sangat setuju, “S” setuju, “N” netral, “TS”
tidak setuju, dan “STS” sangat tidak setuju, sehingga responden hanya perlu
memilih salah satu jawaban atas pernyataan yang sesuai dengan apa yang mereka
alami dan rasakan.
Dalam bab ini, karakteristik responden yang akan dipaparkan meliputi
jenis kelamin, pekerjaan, wilayah asal responden dan frekuensi menyaksikan
pelaksanaan tradisi “Simah Laut”. Data deskriptif yang akan memaparkan skor
rata –rata persepsi terhadap pelaksanaan tradisi “Simah Laut” dan minat kunjung
ulang. Sedangkan kuantitatif pada variabel persepsi tentang pelaksanaan tradisi
“Simah Laut” dan minat kunjung ulang meliputi uji instrument (Validitas dan
Reabilitas), uji normalitas, analisis regresi linier sederhana serta pengujian
hipotesis (uji t). Pengolahan data menggunakan software perangkat lunak SPSS
Statistics 16.0 dan Microsoft Excel 2010.
A. Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Validitas
Pada penelitian ini uji validitas dilakukan pada variabel
persepsi pelaksanaan tradisi “Simah Laut” dan minat kunjung ulang.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson
Product Moment dengan level signifikansi 5%. Untuk responden
berjumlah 100 orang maka diperoleh df sebesar 100-2 = 98. Untuk df
= 98 dengan alpha 0,05 (5%) maka diperoleh nilai r tabel sebesar
Tabel V.1
Hasil Uji Validitas
Variabel Persepsi Pelaksanaan Tradisi “Simah Laut”
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.331 0.195 Valid
2 0.502 0.195 Valid
3 0.459 0.195 Valid
4 0.454 0.195 Valid
5 0.332 0.195 Valid
6 0.398 0.195 Valid
7 0.378 0.195 Valid
8 0.373 0.195 Valid
9 0.315 0.195 Valid
10 0.428 0.195 Valid
11 0.497 0.195 Valid
12 0.508 0.195 Valid
13 0.488 0.195 Valid
14 0.547 0.195 Valid
15 0.510 0.195 Valid
16 0.509 0.195 Valid
17 0.428 0.195 Valid
18 0.449 0.195 Valid
Tabel V.2
Hasil Uji Validitas
Variabel Minat Kunjung Ulang
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.761 0.195 Valid
2 0.772 0.195 Valid
3 0.687 0.195 Valid
4 0.739 0.195 Valid
5 0.649 0.195 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, Juni 2017
Berdasarkan data yang ada pada tabel V.1 dan V.2 dapat
dilihat dan diketahui bahwa nilai signifikan r hitung seluruh butir
pernyataan lebih besar daripada signifikan r tabel (0.195). sehingga
dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan pada penelitian
ini dinyatakan valid.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis Cronbach Alpha dengan melihat Reliabilty Statistic,
maka kita dapat mengetahui nilai Cronbach Alpha dan item
pernyataan. Sebuah variabel dinyatakan reliabel apabila nilai alpha
yang dihasilkan memberikan nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60 dan jika
Tabel V.3
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Persepsi Pelaksanaan Tradisi “Simah Laut” dan Minat Kunjung Ulang
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Persepsi Pelaksanaan
Tradisi “Simah Laut” (X)
0.754 Reliabel
Minat Kunjung Ulang (Y) 0.761 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, Juni 2017
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Cronbach‟s
Alpha yang dihasilkan masing-masing variabel lebih besar dari
0.60. sehingga dapat dinyatakan bahwa semua konsep pengukur
variabel dari kuesioner adalah reliabel dan instrument kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
reliabel sebagai alat ukur.
B. Analisis Data
1. Hasil Data Deskriptif Responden
Pada bagian ini dilakukan analisis yang berkaitan dengan
karakteristik responden yang terlibat dalam penelitian ini. Total responden
yang terlibat adalah 100 responden. Adapun identitas responden dalam
a. Jenis Kelamin Wisatawan
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin dibagi menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Berikut
ini adalah hasil karakteristik responden yang terlibat berdasar jenis
kelamin :
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki – laki 55 55%
Perempuan 45 45%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, Juni 2017
Dari tabel V.4 bisa dilihat bahwa wisatawan dengan jenis
kelamin laki-laki memiliki persentase lebih besar yaitu 55% atau
berjumlah 55 orang. Persentase tersebut lebih besar dibanding
dengan wisatawan perempuan yakni sebesar 45% atau berjumlah
45 orang.
b. Jenis Pekerjaan Wisatawan
Tabel V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase