• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pelaksanaan tradisi Simah Laut di Pantai Ujung Pandaran terhadap minat kunjung ulang wisatawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh pelaksanaan tradisi Simah Laut di Pantai Ujung Pandaran terhadap minat kunjung ulang wisatawan"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PELAKSANAAN TRADISI “SIMAH LAUT”

DI PANTAI UJUNG PANDARAN TERHADAP

MINAT KUNJUNG ULANG WISATAWAN

Studi Kasus pada Wisatawan yang Pernah Menyaksikan Tradisi “Simah Laut” di Pantai Ujung Pandaran, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi

Kalimantan Tengah

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Tri Harto Satrioyedo

NIM : 132214115

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iii

Motto dan Persembahan

If you don’t love something, You’re not going to go the extra mile

Work the extra weekend, Challenge the status quo as much

(Steve Jobs)

Berhentilah menunggu sampai kondisi membaik.

Lakukanlah sesuatu agar kondisi membaik.

-Merry Riana-

Life is like riding a bicycle

To keep your balance

You must keep moving

-Albert Einstein-

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

o Tuhan Yesus, Penopangku.

o Kedua Orangtua yang selalu

menyemangati dan membantu dalam pembuatan skripsi. o Kakek dan Nenek yang selalu

memberi motivasi.

o Keluarga besar Alfried Djinal

(5)

iv UJUNG PANDARAN TERHADAP MINAT KUNJUNG ULANG WISATAWAN”. Studi kasus pada Wisatawan yang Pernah Menyaksikan Tradisi “Simah Laut” di Pantai Ujung Pandaran, Sampit Kab. Kotawaringin Timur Prov. Kalimantan Tengah dan diajukan untuk diuji pada tanggal,18 Juli 2017 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan, pendapat atau pemikikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulisan aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003 pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan

(6)

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Tri Harto Satrioyedo

Nomor Induk Mahasiswa : 132214115

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

“PENGARUH PELAKSANAAN TRADISI “SIMAH LAUT” DI PANTAI UJUNG PANDARAN TERHADAP MINAT KUNJUNG ULANG WISATAWAN”. Studi Kasus pada Wisatawan yang Pernah Menyaksikan Tradisi “Simah Laut” di Pantai Ujung Pandaran, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Juli 2017

Yang menyatakan

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Pelaksanaan Tradisi “Simah Laut” Di Pantai Ujung Pandaran Terhadap Minat Kunjung Ulang Wisatawan”. Studi Kasus pada Wisatawan yang Pernah Menyaksikan Tradisi “Simah Laut” di Pantai Ujung Pandaran, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan

skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan,

dukungan, serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela

mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan

skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing, membina, dan

(8)

vii

5. Ibu Dra. Yuliana Rini Hardanti, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang

dengan sabar dan teliti membimbing, mengoreksi, dan mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman hidup.

7. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

8. Bapak saya Penyang M Turang dan Ibu saya Hertiyensie S.Pd. yang terus

mendukung saya menyelesaikan studi.

9. Kakek dan Nenek di Palangkaraya. Terimaksih atas doa dan motivasi yang

selalu diberikan kepada saya.

10. Teman Anak Kampung Gangsar Upoyo, Andrian, Florensia, Maria, Alvin

Alfian, kristo, Marten, Willy dan nama-nama lain yang tidak bisa saya

sebutkan satu per satu. Terimakasih atas canda tawa yang telah kita lewati

setiap malamnya dengan susu putih murni.

11. Keluarga besar Manfest 2015, 2016, dan 2017. Terimakasih atas segala

bentuk dukungan yang kalian berikan.

12. Pengurus HMJM periode 2015/2016 yang mengajarkan saya banyak hal

mengenai solidaritas dan kerja keras.

13. Owner Maestro-Pro Eko Palmanto. Terimakasih atas pengalaman dan

kesempatan kerja yang diberikan dan dipercayakan kepada saya sebagai

(9)

viii

14. Keluarga besar Manajemen 2013 yang tidak bisa penulis sebut satu

persatu, tetap semangat dalam berproses semoga kedepannya menjadi

lebih baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk

menyempurnakan tulisan ini.

Yogyakarta, 31 Juli 2017

(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

HALAMAN ABSTRAK ... xvi

HALAMAN ABSTRAK TERJEMAHAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

(11)

x

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Manajemen Pemasaran... 7

B. Kunjungan Ulang ... 8

C. Perilaku Konsumen ... 9

D. Penelitian-Penelitian Sebelumnya ... 13

E. Kerangka Konseptual Penelitian ... 16

F. Hipotesis ... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

A. Jenis Penelitian ... 18

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 18

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 19

D. Variabel Penelitian ... 19

E. Definisi Operasional... 21

F. Populasi dan Sampel ... 23

G. Teknik Pengambilan Sampel... 25

H. Sumber Data ... 26

I. Teknik Pengumpulan Data ... 26

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 27

(12)

xi

BAB IV GAMBARAN UMUM TRADISI SIMAH LAUT ... 36

A. Gambaran Umum Tradisi Simah Laut ... 36

B. Perlengkapan Prosesi Tradisi Simah Laut... 40

C. Lokasi Pelaksanaan Tradisi Simah Laut ... 42

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Uji Instrumen Penelitian ... 45

B. Analisis Data ... 48

C. Analisis Regresi Sederhana ... 55

D. Pembahasan ... 58

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62

C. Keterbatasan Penelitian ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Tradisi “Simah Laut” ... 46

V.2 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Kunjung Ulang ... 47

V.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Pelaksanaan Tradisi “Simah Laut” dan Minat Kunjung Ulang ... 48

V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 49

V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Wilayah Asal ... 50

V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menyaksikan Pelaksanaan Tradisi ... 51

V.8 Aspek Persepsi Terhadap Tradisi Simah Laut ... 53

V.9 Minat Kunjung Ulang... 54

V.10 Uji Normalitas ... 55

V.11 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 56

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

IV.1 Prosesi Mendoakan Sesaji Yang Akan Dilarung Ke Laut ... 39

IV.2 Prosesi Membawa Perahu Ke Tepi Pantai ... 39

IV.3 Perahu Hias Yang Akan Dilarung Ke Laut... 40

IV.4 Beberapa Jenis Kue Tradisional... 41

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ... 67

Lampiran 2 Hasil Uji Statistik ... 72

Lampiran 3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 75

Lampiran 4 Hasil Uji Regresi Sederhana ... 77

Lampiran 5 Tabel r ... 79

(16)

xv

ABSTRAK

PENGARUH PELAKSANAAN TRADISI “SIMAH LAUT” DI PANTAI

UJUNG PANDARAN TERHADAP MINAT KUNJUNG ULANG WISATAWAN

Studi kasus pada Wisatawan yang Pernah Menyaksikan Tradisi “Simah Laut” di Pantai Ujung Pandaran, Sampit Kab. Kotawaringin Timur Prov. Kalimantan

Tengah

Tri Harto Satrioyedo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

(17)

xvi

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF “SIMAH LAUT” TRADITIONAL CEREMONY AT

UJUNG PANDARAN BEACH THE INTEREST OF TOURISTS REVISITING

A case Study on tourists which ever watched "Simah Laut" traditional ceremony at Ujung Pandaran Beach, Sampit, Kotawaringin Timur District, Central

Kalimantan Province

Tri Harto Satrioyedo Sanata Dharma University

Yogyakarta 2017

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan

Tengah memiliki beraneka ragam potensi wisata, seperti wisata alam,

wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner dan lain-lain. Keanekaragaman

potensi wisata ini membuat Kabupaten Kotawaringin Timur sangat kaya

akan potensi wisata. Banyak wisatawan telah datang berkunjung ke

Kabupaten Kotawaringin Timur dan mereka merasa puas karena adanya

berbagai jenis wisata yang tersedia. Dari sekian banyak destinasi wisata

yang tersedia di Kabupaten Kotawaringin Timur ada salah satu destinasi

yang menjadi favorit wisatawan ketika berkunjung, destinasi tersebut

adalah Pantai Ujung Pandaran.

Pantai Ujung Pandaran adalah kawasan pantai yang terletak di

Desa Ujung Pandaran Kabupaten Kotawiringin Timur Provinsi

Kalimantan Tengah dengan panjang pantai sekitar 321 km. Pantai ini

berjarak sekitar 85 km arah selatan dari kota Sampit. Letak Pantai Ujung

Pandaran yang jauh dari keramaian kota dan menawarkan panorama pantai

yang indah serta tersedianya wahana permainan olahraga air (water sport)

membuat para wisatawan merasa puas.

Untuk mencapai pantai ini tersedia jalur darat yang hampir

keseluruhan jalannya telah bermaterial aspal. Namun jika sudah mendekati

(19)

kawasan Pantai Ujung Pandaran maka jalan yang dilalui lebih banyak

bermaterial semen dan kerikil. Selain itu fasilitas penerangan di sepanjang

jalan juga tergolong minim di malam hari sehingga membahayakan bagi

setiap wisatawan yang menggunakan akses jalan pada malam hari. Selain

minim penerangan di sepanjang akses jalan menuju destinasi, kawasan

pantai ini juga memiliki jumlah penginapan yang masih sangat kurang

serta fasilitas toilet serta air bersih yang belum cukup untuk menunjang

kebutuhan para wisatawan.

Kondisi yang cukup memprihatinkan terlihat dari lingkungan

sekitar pesisir pantai dan rumah penduduk sekitar kawasan Pantai Ujung

Pandaran. Kondisi ini disebabkan karena banyaknya sampah-sampah

kertas dan plastik yang terbawa arus ombak dari laut sehingga membuat

kebersihan kawasan pantai ini menjadi relatif kurang. Selain sampah yang

terbawa arus, sampah-sampah tersebut juga banyak dibuang oleh

pengunjung yang datang dan warga sekitar kawasan pantai. Hal ini

diakibatkan karena kesadaran para pengunjung dan warga sekitar untuk

membuang sampah dan limbah hasil laut pada tempat atau lokasi yang

telah disediakan masih tergolong sangat minim sehingga banyak sekali

sampah-sampah yang membuat kebersihan lingkungan menjadi tidak

terjaga. Dengan kondisi kebersihan lingkungan yang relatif kotor, tentu

mendapat kesan negatif dari para pengunjung yang datang ke destinasi

(20)

Selain menawarkan wisata religi, wisata kuliner dan panorama

pantai yang indah serta tersedianya wahana permainan olahraga air (water

sport), Pantai Ujung Pandaran juga memiliki sebuah tradisi yang selalu

dilakukan setiap tahun dan dilaksanakan pada bulan Oktober atau

November. Tradisi ini dinamakan “Simah Laut”, sebuah tradisi yang rutin

dilakukan oleh para nelayan dan warga sekitar Pantai Ujung Pandaran

sebelum para nelayan pergi berlayar ke laut untuk mencari ikan. Sebelum

prosesi tradisi ini dimulai, para nelayan dan warga sekitar pesisir pantai

Ujung Pandaran mula-mula menyiapkan segala jenis sesaji untuk dilepas

atau dilarung ke laut, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

membersihkan kawasan pesisir pantai secara bergotong royong. Setelah

kawasan pesisir pantai telah bersih dan semua kebutuhan telah siap maka

prosesi dilanjutkan pada tahap selanjutnya, yaitu seluruh sesaji yang telah

disiapkan mulai dilepas atau dilarung ke tengah laut. Tradisi “Simah Laut”

dipercaya oleh para nelayan dan warga sekitar pesisir pantai akan

mendatangkan keselamatan dan limpahan rejeki selama para nelayan pergi

melaut serta membawa dampak positif untuk hasil pertanian warga di Desa

Ujung Pandaran. Tradisi “Simah Laut” telah dilakukan sejak lama, namun

wisatawan yang datang untuk menyaksikan prosesi ini lebih didominasi

wisatawan asal Kalimantan Tengah saja.

Kesungguhan dari Dinas Pariwisata Kalimantan Tengah,

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dan instansi pemerintah

(21)

untuk mulai mengembangkan wisata di Pantai Ujung Pandaran.

Program-program yang sedang dilakukan saat ini adalah penataan lokasi di wilayah

Pantai Ujung Pandaran seperti relokasi bagi para nelayan ke lokasi yang

jauh lebih layak, pembangunan dermaga dengan panjang 200 meter dan

juga penambahan serta pengelolaan fasilitas-fasilitas penunjang bagi para

wisatawan yang berkunjung ke Pantai Ujung Pandaran. Melihat

program-program yang telah dilakukan hingga saat ini tentu akan memberikan

dampak positif terhadap daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke

destinasi wisata Pantai Ujung Pandaran serta akan menaikkan

perekonomian warga sekitar Pantai Ujung Pandaran dengan banyaknya

wisatawan yang berkunjung.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melakukan penelitian

yang berjudul “PENGARUH PELAKSANAAN TRADISI SIMAH LAUT DI PANTAI UJUNG PANDARAN TERHADAP MINAT

(22)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana tradisi “Simah Laut” dalam persepsi wisatawan di

Pantai Ujung Pandaran?

2. Apakah tradisi “Simah Laut” berpotensi menjadi objek wisata

budaya unggulan di Kabupaten Kotawaringin Timur?

3. Apakah pelaksanaan tradisi “Simah Laut” berpengaruh pada minat

kunjung ulang wisatawan di Pantai Ujung Pandaran?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini meneliti mengenai minat berkunjung di Pantai Ujung

Pandaran. Namun penelitian ini hanya dibatasi pada bagaimana persepsi

wisatawan atas pelaksanaan tradisi “Simah Laut” terhadap minat kunjung

ulang wisatawan di Pantai Ujung Pandaran.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini mengacu pada perumusan masalah, yaitu :

1. Untuk mengetahui persepsi wisatawan di Pantai Ujung Pandaran.

2. Untuk mengetahui apakah tradisi “Simah Laut” berpotensi menjadi

objek wisata budaya unggulan di Kabupaten Kotawaringin Timur.

3. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan tradisi “Simah Laut”

berpengaruh pada minat kunjung ulang wisatawan di Pantai Ujung

(23)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi

Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan sebagai

data, kondisi saat ini, perkembangan serta hambatan-hambatan yang

dihadapi agar bisa diatasi dan ditindak lanjuti sebagai program

pengembangan pariwisata Desa Ujung Pandaran Kabupaten

Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Bagi Penulis

Penulisan skripsi ini berguna untuk menambah

pengetahuan, pengalaman, wawasan dalam bidang budaya dan

pariwisata sebuah daerah serta menerapkan teori-teori yang

diperoleh selama proses perkuliahan.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini mampu untuk menambah wawasan di bidang

manajemen pemasaran secara umum serta menambah wawasan

dalam melihat peluang usaha di wilayah destinasi wisata sehingga

bisa membantu menaikkan tingkat perekonomian masyarakat

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (2005:10), pemasaran adalah suatu proses

dimana individu dan kelompok memperoleh yang mereka butuhkan

dan inginkan melalui perbuatan dan pertukaran produk dan nilai

dengan pihak lain.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:6), pemasaran adalah

proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan

membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan

untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Menurut American Marketing Association (Kotler & Keller,

2009:5), pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian

proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, memberikan nilai

kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan

cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.

Dari beberapa definisi menurut para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa pemasaran adalah sebuah proses usaha perusahaan

menciptakan nilai bagi pelanggan dengan mengkomunikasikan produk

atau jasa yang dimiliki sehingga kebutuhan pelanggan terpenuhi dan

terjalinnya hubungan baik antar perusahaan dengan pelanggan.

(25)

2. Definisi Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler (Swastha dan Irawan 2002:7), manajemen

pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan program-program yang ditunjukkan untuk mengadakan

pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai

tujuan organisasi.

B. Kunjungan Ulang

Pembelian ulang adalah kunjungan yang pernah dilakukan

oleh pembeli terhadap suatu produk yang sama dan akan membeli lagi

untuk kedua atau ketiga kalinya. Situasi kedua ini berada diantara

situasi pertama dan ketiga dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk

mengambil keputusan, informasi yang diperlukan dan alternatif yang

harus dipertimbangkan. Keputusan yang harus diambil dalam situasi

kedua ini relatif lebih mudah daripada situasi pertama. Demikian pula

banyaknya informasi yang dibutuhkan tidak sebanyak pada situasi

pertama. (Swastha dan Handoko, 2000:114)

Menurut Hellier (dalam Wahyuningsih, 2007) pembelian

ulang adalah keputusan individual untuk melakukan pembelian lagi

terhadap suatu produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen dengan

memperhatikan keadaan dan kondisi konsumen itu sendiri. Atau

dengan kata lain, pembelian ulang adalah pembelian yang dilakukan

(26)

Menurut Basiya dan Rozak (2012), daya tarik tempat tujuan

wisata merupakan motivasi utama bagi pengunjung untuk melakukan

kunjungan wisata. Menurutnya destinasi wisata dikelompokkan

menjadi empat daya tarik, yaitu :

1. Daya tarik wisata alam (natural attraction) yang meliputi

pemandangan alam daratan, pemandangan alam lautan, pantai, iklim

atau cuaca.

2. Daya tarik wisata berupa arsitektur bangunan (building attraction)

yang meliputi bangunan dan arsitektur bersejarah, arsitektur modern,

dan arkeologi.

3. Daya tarik wisata yang dikelola khusus (managed visitor

attractions), yang meliputi tempat peninggalan kawasan industri

seperti yang ada di Inggris, Theme Park di Amerika, Darling Harbour

di Australia.

4. Daya tarik wisata budaya yang meliputi teater, museum, tempat

bersejarah, adat-istiadat, tempat-tempat religius, peristiwa-peristiwa

khusus seperti festival dan drama bersejarah, dan warisan peninggalan

budaya.

C. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Mowen & Minor (2002:6), perilaku konsumen adalah

(27)

melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang-barang,

jasa, pengalaman, serta ide-ide.

Menurut Kotler (2009:166), perilaku konsumen adalah studi

tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,

membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau

pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6), perilaku konsumen

adalah cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan

sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli

barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.

Berdasarkan definisi perilaku konsumen menurut beberapa ahli

di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah cara

individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya

mereka yang tersedia untuk memilih, membeli, menggunakan dan

bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman tersebut berguna untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku konsumen

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen menurut Kotler, Philip, Keller dan Kevin Lane (dalam

Marketing Management: Twelfth Edition. New Jersey: Pearson

(28)

a. Faktor Budaya

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi

perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan

perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang

tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi,

dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting

lainnya. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah

sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi

khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup

kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para

anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup

makmur, perusahaan akan sering merancang program

pemasaran yang cermat disana.

b. Faktor Sosial

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial,

seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial.

Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki

pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau

perilaku orang tersebut. Keluarga merupakan organisasi

pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat

dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer

(29)

Peran dan status sosial seseorang menunjukkan

kedudukan orang tersebut disetiap kelompok sosial yang ia

tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan

dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan

status.

c. Faktor Pribadi

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam

siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan

konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.

1) Faktor usia dan tahap kehidupan seseorang. Usia seseorang

tentu berkaitan erat dengan makanan yang disukai, jenis

pakaian, dan jenis rekreasi. Pola konsumsi juga terbentuk

oleh tahap kehidupan berkeluarga, jumah, usia dan jenis

kelamin yang ada di dalam keluarga tersebut.

2) Keadaan ekonomi dan pekerjaan. Dua hal tersebut

berpengaruh terhadap pola komsumsi seseorang.

Contohnya seperti seorang buruh bangunan mempunyai

pola komsumsi yang berbeda dengan pengusaha properti

bertaraf internasional dilihat dari jenis pakaian yang

digunakan, makanan, sepatu, lingkungan sekitar dan pilihan

(30)

3) Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian adalah suatu

tindakan psikologis manusia yang berbeda yang diperoleh

dari pengaruh stimulasi lingkungan sekitar.

4) Gaya hidup pembeli. Gaya hidup adalah perilaku seseorang

yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini

khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk

merefleksikan status sosialnya.

d. Faktor Psikologi

Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah

adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi,

politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan

karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses

keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah

memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara

datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan

pembelian akhir.

D. Penelitian-Penelitian Sebelumnya

1. Y. Galih Handawan (2015)

Y. Galih Handawan melakukan penelitian yang berjudul

“PENGARUH CITRA DESTINASI PARIWISATA WADUK

SERMO TERHADAP MINAT WISATAWAN BERKUNJUNG

(31)

destinasi pariwisata Waduk Sermo dan apakah terdapat perbedaan persepsi

mengenai citra destinasi pariwisata Waduk Sermo tersebut menurut

persepsi dari wisatawan usia 16-30 tahun dan wisatawan usia 31-40 tahun,

serta untuk mengetahui apakah citra destinasi pariwisata Waduk Sermo

dapat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung kembali.

Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap penelitian yaitu tahap pertama

dilakukan dengan metode wawancara dengan tiga responden yang

memiliki kompetensi dalam bidang pariwisata untuk mengetahui secara

jelas citra destinasi pariwisata Waduk Sermo. Hasil dari penelitian tahap

pertama digunakan sebagai dasar untuk membuat kuesioner yang akan

digunakan pada penelitian tahap kedua. Pada penelitian tahap kedua

dilakukan dengan metode kuesioner dengan pengambilan sampel

menggunakan teknik convenience sampling dan disebar sebanyak 100

responden.

Pada penelitian tahap pertama, digunakan metode content analysis

dan common theme approach untuk menganalisa hasil dari wawancara.

Kemudian pada penelitian tahap kedua, digunakan analisis data yaitu uji

beda (Independent Sample Test) untuk mengetahui perbedaan persepsi

kelompok usia 16-30 tahun dan 31-40 tahun dan regresi linear sederhana

untuk mengetahui citra destinasi pada minat wisatawan berkunjung ulang

dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 16.

Hasil dari penelitian ini bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi

(32)

16-30 tahun dengan wisatawan usia 31-40 tahun dan persepsi citra

destinasi pariwisata Waduk Sermo berpengaruh positif terhadap minat

wisatawan untuk berkunjung kembali ke Destinasi Pariwisata Waduk

Sermo.

2. Maria Endang Jamu (2014)

Maria Endang Jamu melakukan penelitian dengan judul “STUDI

PENGARUH EXPERIENTAL MARKETING TERHADAP

KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK WISATA PULAU

KOMODO, MANGGARAI BARAT, FLORES, NUSA TENGGARA

TIMUR”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah experiental marketing berpengaruh terhadap kunjungan ulang. Populasi dalam

penelitian ini adalah wisatawan asing dan domestik, dengan sampel

sebagian wisatawan asing dan sebagian wisatawan domestic yang

berjumlah 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik quota

sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan

dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan

regresi linear sederhana.

Hasil penelitian ini menujukkan experiental marketing

berpengaruh positif terhadap kunjungan ulang. Hal ini ditunjukan dari nilai

koefisien regresi (B) sebesar 0.100 dan dari pengujian uji t diperoleh nilai

7,174 > 1,984 (t hitung > t tabel). Analisis tambahan dengan uji t diperoleh

(33)

daya tarik wisata Pulau Komodo dengan uji t diperoleh nilai 2,315 > 1,

984 dengan sig. 0,023.

E. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual penelitian digunakan sebagai landasan untuk

menjawab permasalahan penelitian (Supramono dan Haryanto, 2005:35).

Pada penelitian ini kerangka konseptual penelitian digambarkan sebagai

berikut :

F. Hipotesis

Menurut Sugiyono, hipotesis adalah jawaban teoritis atau

sementara terhadap permasalahan penelitian yang telah dirumuskan

sebelumnya sampai jawaban tersebut terbukti melalui data yang telah

ditemukan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan dan belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2009:51).

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan maka dapat

disusun hipotesis sebagai berikut : Persepsi wisatawan

terhadap pelaksanaan tradisi “Simah Laut”

Minat kunjung ulang wisatawan di Pantai

(34)

H0 : Persepsi wisatawan tentang pelaksanaan tradisi “Simah Laut”

tidak berpengaruh terhadap minat kunjung ulang wisatawan di

Pantai Ujung Pandaran.

Ha : Persepsi wisatawan tentang pelaksanaan tradisi “Simah Laut”

berpengaruh terhadap minat kunjung ulang wisatawan di Pantai

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey,

yaitu penelitian yang mengajukan pertanyaan atau kuesioner dari peneliti

kepada subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran sekaligus

informasi yang dibutuhkan peneliti melalui daftar pertanyaan yang diisi

oleh subjek penelitian dan dikembalikan ke peneliti (Sumarni dan

Wahyuni, 2006:50).

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah individu, benda, atau kelompok yang

dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan

data penelitian. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut subjek

penelitian adalah responden, yaitu orang yang memberi respon atas

suatu perlakuan yang diberikan kepadanya. Subjek dalam penelitian

ini adalah para wisatawan domestik Pantai Ujung Pandaran yang

mengetahui dan pernah mengikuti prosesi tradisi Simah Laut.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah data yang harus diukur dengan

bantuan skala tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi objek

(36)

penelitian adalah persepsi terhadap pelaksanaan tradisi Simah Laut

dan minat kunjung ulang wisatawan ke Pantai Ujung Pandaran.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di objek wisata Pantai Ujung

Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin

Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2017 – Mei 2017.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu :

a. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi

atau menjadi penyebab bagi variabel lain. Adapun yang menjadi

variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi

wisatawan terhadap pelaksanaan tradisi “Simah Laut” (X).

b. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau

disebabkan oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi

(37)

2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan

skala rating, yaitu skala Likert. Skala Likert adalah skala yang

digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial

ini yang kemudian disebut sebagai variabel penelitian. (Sugiyono,

2009:132-133).

Dalam penelitian ini yang diberi skala adalah

indikator-indikator dari variabel-variabel yang hendak diukur. Kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai acuan untuk menyusun

item-item instrument yang berupa pernyataan ataupun pertanyaan.

Jawaban setiap pernyataan atau pertanyaan mempunyai tingkatan

dari sangat negatif sampai sangat positif yang berupa kata-kata

(38)

Skala Likert

E. Definisi Operasional

1. Persepsi Wisatawan Terhadap Tradisi “Simah Laut”

Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau

informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus

mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan

lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa,

dan pencium. Slameto (2010:102)

Tradisi Simah Laut adalah sebuah tradisi yang rutin dilakukan oleh

para nelayan dan warga sekitar Pantai Ujung Pandaran sebelum para

nelayan pergi berlayar ke laut untuk mencari ikan, tradisi ini biasanya

dilakukan setiap tanggal 10 bulan Syawal. Berikut ini adalah aspek-aspek

yang hendak dipersepsikan dalam penelitian ini:

Pernyataan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

(39)

a. Wisatawan ikut serta dalam pelestarian budaya / tradisi, dalam

hal ini adalah tradisi “Simah Laut”

b. Wisatawan menjadikan tradisi “Simah Laut sebagai sarana

wisata / rekreasi

c. Potensi tradisi “Simah Laut” menjadi wisata budaya unggulan

di Kabupaten Kotawaringin Timur

d. Wisatawan menjadikan tradisi “Simah Laut sebagai sarana

ungkapan syukur

e. Penilaian wisatawan terhadap pelaksanaan tradisi “Simah Laut”

2. Minat Kunjung Ulang

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan minat kunjung ulang

adalah :

a. Niat untuk melakukan kunjungan ulang.

b. Minat Referensial adalah kecenderungan untuk

merekomendasikan dan mengajak orang lain untuk

mengunjungi, menyaksikan dan mengikuti pelaksanaan tradisi

Simah Laut di Pantai Ujung Pandaran.

c. Minat Preferensial, yaitu kecenderungan wisatawan menjadikan tradisi “Simah Laut” sebagai prioritas utama

(40)

F. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Populasi dalam penelitian ini

adalah para wisatawan domestik yang berkunjung di Pantai Ujung

Pandaran yang mengetahui dan pernah mengikuti / menyaksikan

prosesi tradisi Simah Laut.

2) Sampel

Sampel adalah bagian kecil dari sebuah populasi. Apabila

populasi tergolong besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi, dikarenakan keterbatasan dana dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

(Wirartha 2006:233). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan

sebanyak 100 wisatawan domestik berusia 17-50 tahun yang dibagi

menjadi 70 wisatawan luar Kabupaten Kotawaringin Timur dan 30

wisatawan yang tinggal di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur.

Kriteria tersebut ditentukan karena peneliti ingin mengkhususkan

penelitian ini dan juga mempermudah dalam proses mengelompokkan

(41)

Diasumsikan tingkat variabilitas dalam sebuah populasi

sebesar 50% sehingga proporsinya adalah p =50% dan q = 50%.

Tingkatan akurasi yang diinginkan adalah sebesar 10% dengan level

of confidence sebesar 95 % dan nilai z adalah 1,96. Adapun rumus

yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah :

N

=

=

=

=

= 96

Keterangan : N = ukuran sampel

z = standard error berkaitan dengan level of confidence

p = variabilitas di dalam sebuah populasi

q = (100-p)

e = tingkat kesalahan yang mampu diterima

Dari perhitungan rumus di atas jumlah sampel yang akan

(42)

bertujuan dalam proses penyebaran kuesioner maka peneliti

membulatkan jumlah responden menjadi 100 responden.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

pengambilan sampel purposive sampling, dalam teknik pengambilan

sampel ini peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena

ada pertimbangan tertentu. Jadi, sampel diambil tidak secara acak,

tapi ditentukan sendiri oleh peneliti.

Kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu :

1. Wisatawan domestik yang pernah melihat dan mengikuti

prosesi tradisi “Simah Laut”

2. Usia 17 tahun – 50 tahun, karena peneliti mengasumsikan

responden pada rentang usia tersebut sudah dewasa dan

mampu memahami setiap pertanyaan atau pernyataan yang

diberikan oleh peneliti.

H. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu

data primer dan data sekunder.

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh

peneliti dari sumber ataupun dari objek yang diteliti tanpa

melalui media perantara apapun . Data primer pada penelitian

(43)

wisatawan yang pernah berkunjung atau menyaksikan

pelaksanaan tradisi Simah Laut di Pantai Ujung Pandaran.

2. Data sekunder adalah data pelengkap dari data primer yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung dari objek penelitian.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

peneliti untuk penelitian yang bersumber dari Dinas Pariwisata

Kabupaten Kotawaringin Timur mengenai pengembangan

sarana dan prasarana yang ada di Pantai Ujung Pandaran.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti pada penelitian

ini adalah :

a. Kuesioner

Kuesioner adalah pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti

dengan mengedarkan beberapa daftar pernyataan atau pertanyaan secara

sistematis yang disusun secara tertulis kepada para responden yang pernah

berkunjung dan menyaksikan pelaksanaan tradisi Simah Laut di Pantai

Ujung Pandaran yang bertujuan untuk mengetahui informasi dan

pengalaman ketika menyaksikan dan berkunjung ke pelaksanaan tradisi

Simah Laut di Pantai Ujung Pandaran.

b. Wawancara

Metode pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara

(44)

pertanyaan secara lisan dengan responden yang menjawab pertanyaan

secara lisan. Pertanyaan yang diajukan bersifat bebas baik terstruktur

maupun tidak terstruktur untuk memperoleh informasi secara luas

mengenai objek penelitian. Teknik wawancara ini digunakan disela-sela

pengisian kuesioner kepada responden untuk mendapatkan informasi lebih

tentang pengalaman dan respon yang mereka dapatkan ketika

menyaksikan dan mengikuti pelaksanaan tradisi Simah Laut di Pantai

Ujung Pandaran.

J. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui

apakah alat ukur yang digunakan dalam penelitian layak digunakan atau

tidak, dan juga pengujian instrumen adalah hal yang dilakukan untuk

mengetahui dan mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

1. Uji Validitas

Validitas instrument ditentukan dengan

mengkorelasikan antara skor yang diperoleh setiap butir

pertanyaan atau pernyataan dengan skor total (Anwar Sanusi,

2011:77). Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau

tidaknya suatu objek yang ingin diukur, dalam penelitian ini

adalah kuesioner. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai

(45)

rumus korelasi Pearson Product Moment yang dirumuskan

sebagai berikut :

r

=

Keterangan :

r = koefisien korelasi Y = nilai dari jumlah butir

X = nilai setiap butir N = jumlah responden

Ketentuan valid atau tidaknya sebuah instrumen adalah

sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka

instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk

mengukur konsistensi alat ukur tersebut dapat memberikan

hasil yang sama dalam mengukur hal yang sama, pada konteks

ini adalah keakuratan hasil sebuah kuesioner yang tidak lain

adalah indikator dari variabel sebuah kuesioner, dinyatakan

reliabel jika jawaban dari responden terhadap suatu pertanyaan

(46)

Metode Alpha dapat digunakan untuk melakukan

estimasi reliabilitas. Teknik untuk mengetahui reliabilitas

seluruh tes dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

r

11

=

keterangan :

r

11 = Koefisien reliabilitas

∑Si = Jumlah varian skor tiap item

St = Varian total

k = Jumlah item

Hasil dari perhitungan menggunakan rumus di atas,

suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai alpha yang

dihasilkan memberikan nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60 dan

jika Cronbach Alpha < 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel

(Nunnally dalam Ghozali, 2005:42).

K. Teknik Analisis Data

Data adalah hal yang penting dalam sebuah penelitian, karena data

merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat

pembuktian hipotesis. Dalam penelitian ini maka berikut teknik analisis

(47)

1. Analisis statistik Deskriptif

Analisis data deskriptif adalah analisis yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti

melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.

teknik analisis deskriptif dibagi menjadi dua tahap, yaitu:

a. Deskripsi Responden

Deskripsi responden berisi tentang perhitungan yang menjadi

klasifikasi kuesioner secara umum. Seperti jenis kelamin, status

pekerjaan, wilayah asal responden dan frekuensi menyaksikan

tradisi “Simah Laut”. Deskripsi responden dilakukan dalam

frekuensi (%)

b. Deskripsi Variabel

Untuk menggambarkan atau mendapatkan gambaran tentang

variabel, dimensi dan indikator melalui rata-rata (mean) pada

variabel persepsi tradisi Simah Laut dan minat kunjung ulang.

Prosedur yang digunakan sebagai berikut:

1) Menghitung nilai mean untuk setiap variabel/obyek/item

2) Membuat kategori nilai mean dengan pengkategorian skor

yang telat dibuat. Dalam mengkategorikan masing-masing

variabel, langkah yang digunakan adalah dengan

menggunakan interval kelas sesuai rumus Sturges:

(48)

Keterangan:

C1 = interval

Range = selisih antara batas atas dengan batas bawah

K = banyaknya kelas

Maka interval kelasnya:

0

Dengan interval sebesar 0,80 maka garis skala persepsi tentang

tradisi Simah Laut dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Apabila skor variabel 1,00 s/d 1,80 menunjukkan persepsi

tentang tradisi Simah Laut sangat tidak baik

2) Apabila skor variabel 1,81 s/d 2,61 menunjukkan persepsi

tentang tradisi Simah Laut tidak baik

3) Apabila skor variabel 2,61 s/d 3,41 menunjukkan persepsi

tentang tradisi Simah Laut cukup baik

4) Apabila skor variabel 3,42 s/d 4,22 menunjukkan persepsi

tentang tradisi Simah Laut baik

5) Apabila skor variabel 4,23 s/d 5,00 menunjukkan persepsi

tentang tradisi Simah Laut sangat baik

Sementara itu dengan rentang skala yang sama sebesar 0,80 maka

skor minat kunjung ulang dikelompokkan sebagai berikut:

1) Apabila skor variabel 1,00 s/d 1,80 menunjukkan minat

(49)

2) Apabila skor variabel 1,81 s/d 2,61 menunjukkan minat

kunjung ulang rendah

3) Apabila skor variabel 2,62 s/d 3,41 menunjukkan minat

kunjung ulang cukup rendah

4) Apabila skor variabel 3,42 s/d 4,22 menunjukkan minat

kunjung ulang tinggi

5) Apabila skor variabel 4,23 s/d 5,00 menunjukkan minat

kunjung ulang sangat tinggi

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah

populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data

berdistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik berjenis

parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka

digunakan uji statistik nonparametrik. Dalam penelitian ini uji

normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Metode

Kolmogorov-Smirnov bertujuan untuk mengetahui apakah suatu

data berdistribusi secara normal jika signifikan lebih dari 0,05 (sign

> 0,05 )

b. Analisis Persamaan Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah untuk memprediksi

seberapa jauh perubahan nilai variabel independen terhadap

(50)

regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua

variabel namun analisis regresi juga dapat menujukkan arah

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Persamaan umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :

Y = α + β1 X

Keterangan :

Y : Nilai minat kunjung ulang

α : Konstanta, besarnya nilai Y ketika nilai X = 0

β : Arah koefisien regresi

X : Variabel pelaksanaan Tradisi Simah Laut

ε

: Faktor pengganggu (error term)

Apabila koefisien β bernilai positif maka diartikan bahwa

antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat korelasi positif

(searah). Artinya, peningkatan atau penurunan variabel bebas

diikuti dengan kenaikan atau penurunan variabel terikat. Namun

jika β bernilai negatif dapat diartikan sebagai arah yang

berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Artinya,

jika variabel bebas meningkat maka variabel terikat akan menurun

(51)

c. Pengujian Hipotesis ( Uji t )

Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan

variabel bebas, yaitu pengaruh persepsi pada pelaksanaan tradisi

“Simah Laut” terhadap variabel dependen,yaitu minat kunjung

ulang. Pada penelitian ini digunakan uji satu pihak kanan dengan

level of significance sebesar α = 5%. Dalam melakukan uji t

dilakukan prosedur sebagai berikut :

1) Merumuskan Hipotesis

H0 ; β = 0, pelaksanaan tradisi “Simah Laut” tidak

berpengaruh terhadap minat kunjung ulang wisatawan di

Pantai Ujung Pandaran

Ha ; β ≠ 0, pelaksanaan tradisi “Simah Laut” berpengaruh

terhadap minat kunjung ulang wisatawan di Pantai Ujung

Pandaran

2) Menentukan level of significance(α)

Dalam penelitian ini level of significance atau tingkat signifikansinya sebesar α = 5% dengan derajat bebas

(df) = n-k dan n merupakan jumlah sampel penelitian,

k merupakan jumlah variabel Independen.

3) Menentukan nilai thitung dan ttabel

Thitung diperoleh dari output SPSS dan ttabel dicari pada tabel

(52)

4) Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis

H0 ditolak dan Ha diterima jika thitung > ttabel

H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung≤ ttabel

5) Membuat kesimpulan

Jika H0 ditolak dan Ha diterima berarti pelaksanaan tradisi

“Simah Laut” berpengaruh terhadap minat kunjung ulang,

begitu juga sebaliknya jika H0 diterima Ha ditolak berarti

pelaksanaan tradisi “Simah Laut” tidak berpengaruh

(53)

BAB IV

GAMBARAN UMUM TRADISI SIMAH LAUT

A. Gambaran Umum Tradisi Simah Laut

1. Sejarah Tradisi Simah Laut

Pada awalnya tradisi “Simah Laut” terbentuk dari kepedulian

suatu masyarakat terhadap keselamatan dan kesejahteraan hidup

mereka dalam suatu wilayah yang kemudian berkembang ke arah

kepedulian terhadap alam dan lingkungan yang nyata dan yang gaib di

sekitar mereka sehingga berkembang menjadi suatu tradisi adat

istiadat.

Tradisi “Simah Laut” yang dilaksanakan oleh Masyarakat Desa

Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kotawaringin Timur telah

tumbuh dan berkembang sejak puluhan tahun lampau sebagai lanjutan

tradisi yang berkembang sebelumnya di desa-desa asal penduduk Desa

Ujung Pandaran. Tidak ada legenda asli Desa Ujung Pandaran yang

menjadi latar belakang pelaksanaan upacara ini. Penduduk Desa Ujung

Pandaran sendiri berasal dari desa-desa tepi laut sekitar Tanjung

Puting dan Pagatan. Mereka mengadopsi langsung tradisi ini dari

tempat asal mereka. Upacara “Simah Laut” di Desa Ujung Pandaran

biasanya dilaksanakan sekali dalam setahun dalam setiap permulaan

musim barat yakni antara bulan Oktober atau November.

(54)

Sehari sebelum upacara berlangsung penduduk desa

mempersiapkan berbagai keperluan upacara. Kaum lelaki mendirikan

tenda, membuat sebentuk bangunan kecil sebagai tempat meletakkan

sesaji (ancak) dan membuat perahu kecil tempat meletakkan sesaji.

Sedangkan para wanita sibuk membuat aneka jenis panganan/makanan

untuk sesaji yang terdiri dari kue-kue tradisional seperti cucur, apam,

bubur putih, bubur merah, wajik dan lain-lain. Sebagian lagi membuat

bumbu untuk memasak daging dari hewan kurban. Upacara dimulai

pada pagi hari dengan penyembelihan ayam dan hewan kurban berupa

kambing atau sapi sesuai dengan kemampuan. Bagian kepala hewan

kurban tersebut dibuang ke tengah laut, sedangkan bagian daging

dimasak dan nantinya dimakan bersama-sama oleh penduduk kampung

dan pengunjung yang hadir.

Pada proses mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan

pelaksanaan tradisi “Simah Laut”, para warga / nelayan melakukan

setiap kegiatannya dengan bergotong royong. Salah satu contohnya

adalah ketika membuat perahu dan membuat kue-kue tradisional, para

warga melakukan kegiatan tersebut dengan bergotong royong untuk

mempermudah dan mempercepat proses persiapan yang dilakukan.

Dari kegiatan yang dilakukan secara bergotong royong inilah para

warga saling bertemu dan mengakrabkan satu dengan yang lainnya

sembari melakukan persiapan untuk melaksanakan prosesi tradisi

(55)

Setelah Shalat Dzuhur upacara dilanjutkan, ditandai dengan

adanya iring-iringan penduduk membawa perahu yang berisi berbagai

panganan/makanan ke lokasi upacara yang berada di tepi pantai. Sesaji

diletakkan ditempat khusus yang telah disediakan, kemudian

dibacakan doa yang dipimpin oleh seorang tetua adat/ketua adat

setempat. Semua kue-kue tradisional dan benda lainnya yang telah

dipersiapkan dan telah dimasukkan ke dalam perahu lalu dilarung ke

tengah laut. Setelah seluruh rangkaian upacara selesai, masyarakat

Desa Ujung Pandaran dan pengunjung memasuki masa pali

(pantangan) yang berlangsung selama 3 hari. Selama masa pali ini

masyarakat dilarang melakukan kegiatan di laut termasuk menangkap

ikan. Bagi masyarakat yang melanggar masa pali akan dikenakan

sanksi/denda pelanggaran sesuai ketentuan adat setempat.

Pada masa pali masyarakat setempat meyakini akan timbul

keanehan-keanehan, seperti munculnya berbagai jenis ikan yang ada di

dalam laut seakan memberikan isyarat bahwa di masa yang akan

datang rejeki yang akan dituai masyarakat sebanyak apa yang tampak

dalam isyarat/petunjuk keajaiban alam yang terjadi pada masa pali

(56)

Gambar IV.1: Prosesi mendoakan sesaji yang akan dilarung ke laut

Gambar IV.2: Prosesi membawa perahu ke tepi pantai

(57)

B. Perlengkapan Prosesi Tradisi Simah Laut

1. Perahu Hias

Dalam pelaksanaan tradisi “Simah Laut” para

warga/nelayan membuat perahu hias yang nantinya akan

digunakan sebagai wadah meletakkan sesaji yang akan dilarung ke

tengah laut. Ukuran perahu ini tidak terlalu besar dan tidak

memakan waktu pembuatan yang sangat lama seperti

perahu-perahu yang ukurannya relatif besar. Biasanya untuk pembuatan

perahu ini memakan waktu kurang dari satu bulan (tergantung dari

ketersediaan bahan baku). Setelah bentuk fisik dari perahu telah

selesai maka proses selanjutnya adalah memberi hiasan dan pernak

pernik yang unik serta menarik untuk dilihat dan disaksikan.

(58)

2. Beragam Jenis Kue Tradisional

Sebelum melaksanakan tradisi “Simah Laut” masyarakat

terlebih dahulu membuat beberapa jenis kue tradisional yang

nantinya akan dilarung ke tengah laut bersamaan dengan sesaji

yang lain. Kue ini dibuat oleh para ibu rumah tangga ataupun

warga perempuan setempat. Kue tradisional yang dibuat adalah

cucur, apam, wajik, kue gulung, kue putu dan kue tradisional

lainnya. Kue-kue tradisional ini nantinya akan dilarung ke laut

besamaan dengan sesaji yang lain.

Gambar IV.4 : beberapa jenis kue tradisional

3. Hewan Kurban

Tidak jauh berbeda dari daerah-daerah lain di Indonesia,

tradisi “Simah Laut” juga menggunakan hewan kurban dalam

setiap pelaksanaan tradisi ini. Adapun hewan yang selalu

(59)

usia dan ukuran badan yang relatif besar. Hewan kurban ini akan

disembelih dan bagian kepala dari hewan tersebut akan dilarung ke

tengah laut sementara bagian lain selain kepala hewan akan

dikonsumsi secara bersama-sama oleh warga setempat, pelaksana

tradisi dan wisatawan yang datang menyaksikan prosesi tersebut

setelah prosesi selesai dilaksanakan.

C. Lokasi Pelaksanaan Tradisi “Simah Laut”

Pantai Ujung Pandaran adalah kawasan pantai yang terletak di

Desa Ujung Pandaran Kabupaten Kotawiringin Timur Provinsi

Kalimantan Tengah dengan panjang pantai sekitar 321 km. Pantai ini

berjarak sekitar 85 km arah selatan dari kota Sampit. Letak Pantai

Ujung Pandaran yang jauh dari keramaian kota dan menawarkan

panorama pantai yang indah serta tersedianya wahana permainan

olahraga air (water sport) membuat para wisatawan merasa puas.

Untuk mencapai pantai ini tersedia jalur darat yang hampir

keseluruhan jalannya telah bermaterial aspal. Namun jika sudah

mendekati kawasan Pantai Ujung Pandaran maka jalan yang dilalui

lebih banyak bermaterial semen dan kerikil. Selain itu fasilitas

penerangan di sepanjang jalan juga tergolong minim di malam hari

sehingga membahayakan bagi setiap wisatawan yang menggunakan

akses jalan pada malam hari. Selain minim penerangan di sepanjang

(60)

penginapan yang masih sangat kurang serta fasilitas toilet serta air

bersih yang belum cukup untuk menunjang kebutuhan para wisatawan.

Banyak sampah-sampah kertas dan plastik yang terbawa arus

ombak dari laut sehingga membuat kebersihan kawasan pantai ini

menjadi relatif kurang bersih. Selain sampah yang terbawa arus,

sampah-sampah tersebut juga banyak dibuang oleh pengunjung yang

datang dan warga sekitar kawasan pantai. Dengan kondisi kebersihan

lingkungan yang relatif kotor, tentu mendapat kesan negatif dari para

pengunjung yang datang ke destinasi Pantai Ujung Pandaran.

(61)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bagian bab ini akan dipaparkan karakteristik responden, analisis data

penelitian dan pembahasan. Dalam memperoleh data, peneliti membuat kuesioner

yang dibagikan dan diisi oleh para wisatawan yang pernah menyaksikan

pelaksanaan tradisi “Simah Laut”. Kuesioner yang dibagikan berjumlah 100

eksemplar dan disebar pada bulan April tahun 2017. Penyebaran kuesioner ini

dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada para wisatawan yang pernah

menyaksikan pelaksanaan tradisi “Simah Laut” dan disebar sebanyak 100

eksemplar. Dalam pemilihan responden untuk mengisi kuesioner, peneliti

menanyakan terlebih dahulu kepada calon responden sesuai kriteria yang telah

ditentukan sebelumnya, jika calon responden memenuhi kriteria yang diajukan

oleh peneliti maka calon responden berhak mengisi kuesioner penelitian. Setelah

mengisi kuesioner, peneliti memberikan souvenir kepada konsumen yang bersedia

dijadikan responden sebagai ucapan terima kasih peneliti kepada responden.

Pengisian kuesioner dilakukan dengan cara memberikan tanda silang (x)

pada pernyataan yang telah disusun oleh peneliti, masing – masing pernyataan

telah dicantumkan 5 pilihan yaitu “SS” sangat setuju, “S” setuju, “N” netral, “TS”

tidak setuju, dan “STS” sangat tidak setuju, sehingga responden hanya perlu

memilih salah satu jawaban atas pernyataan yang sesuai dengan apa yang mereka

alami dan rasakan.

(62)

Dalam bab ini, karakteristik responden yang akan dipaparkan meliputi

jenis kelamin, pekerjaan, wilayah asal responden dan frekuensi menyaksikan

pelaksanaan tradisi “Simah Laut”. Data deskriptif yang akan memaparkan skor

rata –rata persepsi terhadap pelaksanaan tradisi “Simah Laut” dan minat kunjung

ulang. Sedangkan kuantitatif pada variabel persepsi tentang pelaksanaan tradisi

“Simah Laut” dan minat kunjung ulang meliputi uji instrument (Validitas dan

Reabilitas), uji normalitas, analisis regresi linier sederhana serta pengujian

hipotesis (uji t). Pengolahan data menggunakan software perangkat lunak SPSS

Statistics 16.0 dan Microsoft Excel 2010.

A. Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Validitas

Pada penelitian ini uji validitas dilakukan pada variabel

persepsi pelaksanaan tradisi “Simah Laut” dan minat kunjung ulang.

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson

Product Moment dengan level signifikansi 5%. Untuk responden

berjumlah 100 orang maka diperoleh df sebesar 100-2 = 98. Untuk df

= 98 dengan alpha 0,05 (5%) maka diperoleh nilai r tabel sebesar

(63)

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas

Variabel Persepsi Pelaksanaan Tradisi “Simah Laut”

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0.331 0.195 Valid

2 0.502 0.195 Valid

3 0.459 0.195 Valid

4 0.454 0.195 Valid

5 0.332 0.195 Valid

6 0.398 0.195 Valid

7 0.378 0.195 Valid

8 0.373 0.195 Valid

9 0.315 0.195 Valid

10 0.428 0.195 Valid

11 0.497 0.195 Valid

12 0.508 0.195 Valid

13 0.488 0.195 Valid

14 0.547 0.195 Valid

15 0.510 0.195 Valid

16 0.509 0.195 Valid

17 0.428 0.195 Valid

18 0.449 0.195 Valid

(64)

Tabel V.2

Hasil Uji Validitas

Variabel Minat Kunjung Ulang

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0.761 0.195 Valid

2 0.772 0.195 Valid

3 0.687 0.195 Valid

4 0.739 0.195 Valid

5 0.649 0.195 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, Juni 2017

Berdasarkan data yang ada pada tabel V.1 dan V.2 dapat

dilihat dan diketahui bahwa nilai signifikan r hitung seluruh butir

pernyataan lebih besar daripada signifikan r tabel (0.195). sehingga

dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan pada penelitian

ini dinyatakan valid.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis Cronbach Alpha dengan melihat Reliabilty Statistic,

maka kita dapat mengetahui nilai Cronbach Alpha dan item

pernyataan. Sebuah variabel dinyatakan reliabel apabila nilai alpha

yang dihasilkan memberikan nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60 dan jika

(65)

Tabel V.3

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Persepsi Pelaksanaan Tradisi “Simah Laut” dan Minat Kunjung Ulang

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Persepsi Pelaksanaan

Tradisi “Simah Laut” (X)

0.754 Reliabel

Minat Kunjung Ulang (Y) 0.761 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, Juni 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Cronbach‟s

Alpha yang dihasilkan masing-masing variabel lebih besar dari

0.60. sehingga dapat dinyatakan bahwa semua konsep pengukur

variabel dari kuesioner adalah reliabel dan instrument kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

reliabel sebagai alat ukur.

B. Analisis Data

1. Hasil Data Deskriptif Responden

Pada bagian ini dilakukan analisis yang berkaitan dengan

karakteristik responden yang terlibat dalam penelitian ini. Total responden

yang terlibat adalah 100 responden. Adapun identitas responden dalam

(66)

a. Jenis Kelamin Wisatawan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin dibagi menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Berikut

ini adalah hasil karakteristik responden yang terlibat berdasar jenis

kelamin :

Tabel V.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki – laki 55 55%

Perempuan 45 45%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, Juni 2017

Dari tabel V.4 bisa dilihat bahwa wisatawan dengan jenis

kelamin laki-laki memiliki persentase lebih besar yaitu 55% atau

berjumlah 55 orang. Persentase tersebut lebih besar dibanding

dengan wisatawan perempuan yakni sebesar 45% atau berjumlah

45 orang.

b. Jenis Pekerjaan Wisatawan

Tabel V.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase

Gambar

Gambar IV.1: Prosesi mendoakan sesaji yang akan dilarung ke laut
Gambar IV.3 : perahu hias yang akan dilarung ke laut
Tabel V.1
Tabel V.2 Hasil Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengaruh Persepsi tentang Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap Minat Kunjung Ulang Pasien Rawat Inap di RSUD DR.. Tesis

ABSTRAK PENGARUH E-WoM DAN DAYA TARIK WISATA TERHADAP MINAT KUNJUNG WISATAWAN BERDASARKAN PERSEPSI DAYA TARIK WISATA MENURUT KARAKTERISTIK DEMOGRAFIS Studi pada Taman Wisata

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif terhadap minat kunjung ulang konsumen dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi,

Penelitian ini berangkat dari masalah penelitian yang ada, yaitu : “bagaimana meningkatkan minat kunjung ulang pada obyek wisata pemandian air panas GUCI” penelitian ini

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui Pengaruh daya tarik dan promosi media sosial terhadap minat kunjung wisatawan.. Penulis menyadari sepenuhnya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Fasilitas, Lokasi dan Promosi Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Di Pantai Tanjung Belandang Kabupaten Ketapang, Provinsi

4.15 Pengaruh Persepsi tentang Mutu Pelayanan (Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati dan Bukti Fisik) terhadap Minat Kunjung Ulang Pasien Rawat Inap ....

Dalam penelitian Sarjono 2012 yang berjudul “Analisis Pengaruh Strategi Bauran Gambar 1 Metode Pemikiran Empiris Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Kunjung Ulang Wisatawan