PENGARUH KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP MINAT KUNJUNG ULANG DAYA TARIK WISATA DI GUNUNGKIDUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Program Studi Manajemen
Oleh :
Rosa Meilinda Chindyana NIM : 162214010
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
i
PENGARUH KEPUASAN TERHADAP MINAT KUNJUNG ULANG DAYA TARIK WISATA DI GUNUNGKIDUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Program Studi Manajemen
Oleh :
Rosa Meilinda Chindyana NIM : 162214010
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”
(Matius 6:34)
‘’Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang’’
(Amsal 23:18)
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku.
Bapak dan ibuku tercinta yang selalu memberikan
Perhatian Dan kasih sayang yang tulus kepadaku.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMA PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
HALAMAN ABSTRAK ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8
A. Kajian Pustaka ... 8
1. Pemasaran ... 8
2. Manajemen Pemasaran ... 9
3. Kepuasan Pengunjung ... 10
4. Minat Beli Ulang ... 13
B. Penelitian Sebelumnya ... 13
C. Desain Penelitian ... 16
D. Hipotesis ... 17
BAB III METODE PENELITIAN... 25
x
A. Jenis Penelitian ... 25
B. Subjek atau daya tarik Penelitian ... 25
C. Waktu dan Lokasi penelitian ... 25
D. Variabel Penelitian ... 26
1. Identifikasi Variabel ... 26
2. Devinisi Operasional Variabel ... 27
3. Pengukuran Variabel ... 28
E. Populasi dan Sample ... 28
1. Populasi ... 28
2. Sample ... 28
F. Unit Analisis... 29
G. Teknik Pengambilan Sampel ... 29
H. Sumber Data ... 30
I. Teknik Pengumpulan Data ... 30
J. Teknik Pengujian Instrumen ... 31
1. Uji Validitas ... 31
2. Uji Reliabilitas ... 32
K. Teknik Analisis Data ... 33
1. Analisis Deskriptif ... 34
2. Regresi Linier Berganda ... 34
3. Uji Asumsi Klasik ... 35
4. Pengujian Hipotesis ... 37
5. Kesimpulan ... 39
BAB IV GAMBARAN UMUM ... 40
A. Pantai Baron ... 40
B. Gunung Api Purba Nglanggeran ... 43
C. Goa Pindul ... 46
D. Air Terjun Sri Gethuk ... 47
E. Embung Sriten ... 49
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Hasil karakteristik Responden ... 51
B. Analisis Deskriptif Variabel ... 53
xi
C. Pengujian Instrumen ... 57
1. Uji Validitas ... 57
2. Uji Reliabilitas ... 59
D. Analisis Asumsi Klasik ... 60
1. Uji Normalitas ... 60
2. Uji Multikolinearitas ... 61
3. Uji Heteroskedastisitas ... 62
E. Analisis Hasil Regresi Linear Berganda ... 63
F. Analisis Hasil Pengujian Hipotesis ... 65
1. Koefisien Determinasi ... 65
2. Pengujian Hipotesis Simultan (uji f) ... 65
3. Pengujian Hipotesis Parsial (uji t) ... 66
G. Pembahasan ... 67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 72
Daftar Pustaka ... 74
xii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Tabel Devinisi operasional variabel……… 29
Tabel III.2 Skala Linkert……… 36
Tabel III.3 Skala Data……… 54
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………. 54
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Sudah Berapa Kali Mengunjungi……….……… 55
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………. 55
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal……… 56
Tabel V.5 Hasil Analisis Deskriptif Kualitas Produk ………. 56
Tabel V.6 Hasil Analisis Deskriptif Kualitas Pelayanan………. 57
Tabel V.7 Hasil Analisis Deskriptif Emosional……… 58
Tabel V.8 Hasil Analisis Deskriptif Harga……….. 59
Tabel V.9 Hasil Analisis Deskriptif Kemudahan……….. 59
Tabel V.10 Hasil Analisis Deskrptif Minat Kunjung Ulang……….. 61
Tabel V.11 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Daya Tarik Wisata…… 61
Tabel V.12 Hasil Uji Variabel Kualitas Pelayanan……… 61
Tabel V.13 Hasil Uji Variabel Emosional……… 61
Tabel V.14 Hasil Uji Variabel Harga……… 61
Tabel V.15 Hasil Uji Variabel Kemudahan……… 61
Tabel V.16 Hasil Uji Variabel Minat Kunjung Ulang……… 62
Tabel V.17 Hasil Uji Reliabilitas……… 62
Tabel V.18 Uji Normalitas………. 63
Tabel V.19 Uji Multikolinearitas……… 64
Tabel V.20 Uji Heteroskedastisitas………. 65
Tabel V.21 Hasil Uji Regresi Linear Berganda………. 66
Tabel V.22 Hasil Uji Koefisien Determinasi……… 68
Tabel V.23 Hasil Pengujian Hipotesis Simultan……… 68
xiii
Tabel V.24 Hasil Pengujian Hipotesis Parsial……… 69
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik……… di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013-2017 3 Gambar 1.2 Jumlah Lokasi daya tarik Wisata Menurut Jenisnya…… 4
Gambar II.1 Desain Penelitian……… 17
Gambar IV.1 Pantai Baron Gunungkidul………. 43
Gambar IV.2 Gunung Api Purba Nglanggeran……… 45
Gambar IV.3 Goa Pindul Gunungkidul……… 48
Gambar IV.4 Air Terjun Sri Gethuk Gunungkidul……… 49
Gambar IV.5 Embung Sriten Gunungkidul……… 51
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 80
Lampiran 2 Hasil data kuesioner penelitian 85
Lampiran 3 Print out hasil olah data 92
xv
PENGARUH KEPUASAN TERHADAP MINAT KUNJUNG ULANG DAYA TARIK WISATA DI GUNUNGKIDUL
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: 1) Untuk mengetahui pengaruh kualitas daya tarik wisata, kualitas pelayanan, emosional, harga, dan kemudahan secara simultan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul.
2) Untuk mengetahui pengaruh kualitas daya tarik wisata, kualitas pelayanan, emosional, harga, dan kemudahan secara parsial terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang sedang atau pernah berkunjung wisata di Gunungkidul, dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Regresi linear berganda, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kualitas daya tarik wisata, kualitas pelayanan, emosional, harga dan Kemudahan berpengaruh secara simultan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul. 2) Kualitas daya tarik wisata berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul. 3) Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul. 4) Emosional berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul. 5) Harga berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul. 6) Kemudahan berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul.
Kata kunci : kepuasan dan minat kunjung ulang
xvi
THE INFLUENCE OF COSTUMER SATISFACTION TOWARDS THE REVISIT INTEREST AT GUNUNGKIDUL AS A TOURIST
ATTRACTION ABSTRACT
This research was conducted to find out whether: 1) To determine the effect of the quality of tourist attraction, service quality, emotionality, price, and convenience simultaneously on the interest in revisiting tourist attractions in Gunungkidul. 2) To determine the effect of the quality of tourist attractions, service quality, emotionality, price, and convenience partially on the interest in revisiting tourist attractions in Gunungkidul. The population in this study were tourists who were or had visited Gunungkidul tourism, with a sample of 100 respondents. Sampling using nonprobability sampling technique. The data collection technique used a questionnaire. Data analysis using descriptive analysis. Multiple linear regression, classical assumption test, hypothesis testing. The results showed that: 1) The quality of the tourist attraction, the quality of service, the emotional, the price and the convenience simultaneously affect the interest in revisiting tourist attractions in Gunungkidul. 2) The quality of the tourist attraction has a significant effect on the interest in revisiting tourist attractions in Gunungkidul. 3) Service quality has a significant effect on the interest in revisiting tourist attractions in Gunungkidul.
4) Emotional significant influence on the interest in revisiting tourist attractions in Gunungkidul. 5) Price has a significant effect on the interest in revisiting tourist attractions in Gunungkidul. 6) Convenience has a significant effect on the interest in revisiting tourist attractions in Gunungkidul.
Keywords : satisfaction and interest to revisit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan semakin mengalami kemajuan yang cukup pesat. Berbagai alat yang canggih diciptakan untuk mempermudah segala kegiatan manusia. Hal ini membuat manusia terlalu asik dengan rutinitasnya masing-masing. Hampir setiap hari mereka melakukan kegiatan yang tidak ada hentinya dari pagi hari sampai malam hari dan tentunya hal tersebut terkesan sangat membosankan dan juga melelahkan.
Melakukan kunjungan wisata adalah pilihan tepat, dengan melakukan kunjungan wisata kita dapat menikmati suasana berbeda dengan kegiatan sehari-hari yang tentunya sangat padat. Segala kepenatan yang dirasakan akan hilang dengan melihat kekayaan alam diluar sana.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan mengamanatkan bahwa penyelenggaraan pariwisata ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan serta mendayagunakan daya tarik dan daya tarik wisata.
Pariwisata adalah aktivitas yang berhubungan dengan perjalanan
untuk rekreasi, berlibur, meloncat, atau turisme. daya tarik pariwisata dapat
berupa tempat untuk sejarah atau lokasi-lokasi alam yang indah. Dengan kata
lain, tourisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau
liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas itu. Melalui
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, pariwisata adalah salah satu urusan pemerintah pilihan bagi daerah yang memiliki potensi pariwisata. Hal ini memberikan kewenangan bagi daerah untuk melakukan perencanaan, pengembangan dan pengelolaan pariwisata di daerah.
Daerah Istimewa Yogyakarta yang beribukota di Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, seni dan wisata serta kota Budaya yang selalu memelihara dan menjaga adat istiadatnya dan juga dikenal dengan kerajinan peraknya yang sering dicari wisatawan 26 sebagai cinderamata khas kota Yogyakarata. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbagi menjadi 5 (lima) wilayah kabupaten antara lain Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta.
Begitu banyak daya tarik wisata di kota pelajar ini dan menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung karena di masing- masing kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta juga memiliki tempat- tempat wisata andalan yang menarik dan layak untuk dikunjungi oleh wisatawan baik Domestik maupun Mancanegara. Salah satu daerah tujuan wisata adalah Kabupaten Gunungkidul. Daerah itu merupakan salah satu wilayah bagian dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki banyak potensi dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Kabupaten Gunungkidul berada di bagian tenggara dari Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, berjarak 40 km dari Kota Yogyakarta, atau
menghabiskan kurang dari satu jam jika ditempuh dengan perjalanan darat.
Wilayah daratan Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan wilayah Provinsi Jawa Tengah di sisi utara dan timur, yakni Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo serta Kabupaten Wonogiri. Samudera Indonesia menjadi pembatas di wilayah selatan, adapun wilayah barat berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.
Berdasarkan posisi astronomi, Kabupaten Gunungkidul terletak antara 7 0 .46’ – 8 0 .12’ Lintang Selatan dan 1100 .21’ – 1100 .50’ Bujur Timur. Luas wilayahnya mencapai 1.485,36 km2 , atau 46,63 persen dari seluruh wilayah daratan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara administratif, Kabupaten Gunungkidul terbagi menjadi 18 kecamatan yang meliputi 144 desa. Kabupaten ini terkenal dengan keindahan pantai yang membentang sepanjang wilayah selatan dengan hamparan pasir putihnya, wilayah pesisir ini merupakan yang terpanjang di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan panjang 70 km dengan luas sekitar 300 Ha.
Dibawah ini data jumlah wisata mancanegara dan domestik di Kabupaten Gunungkidul
Gambar I.1
Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013-2017
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul
Di akses pada tanggal 7 September 2019
Jumlah pengunjung daya tarik wisata dalam hal ini wisatawan domestik di Gunungkidul dari tahun 2013 – 2017 terus mengalami kenaikan yang berarti. Dari tahun 2014 ke 2015 terjadi kenaikan sekitar 35,12 persen. Sedangkan pada selang waktu 2016 sampai 2017 jumlah wisatawan yang datang bertambah 8,86 persen.
Hal ini tidak lepas dari semakin bertambahnya tujuan wisata Gunungkidul yang semakin banyak diulas lewat berbagai media.
Gambar I.2
Jumlah lokasi daya tarik wisata menurut jenisnya di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Diakses pada tanggal 7 September 2019
Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Gunungkidul pun cenderung meningkat dari tahun 2013 ke tahun 2017. Pada tahun 2017, jumlah wisatawan mancanegara ini mencapai 21.082 orang. Banyak potensi alam serta budaya di Gunungkidul yang masih bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata alternatif yang perlu mendapatkan perhatian pihak-pihak terkait baik dukungan promosi maupun inovasi wahana yang disediakan.. Tentunya potensi alamiah ini dapat digali lebih banyak lagi untuk kesejahteraan masyarakat luas.
Mencapai kepuasan konsumen adalah salah satu tujuan utama setiap
perusahan. Kepuasan konsumen tentunya akan menjadi poin penting bagi
eksistensi suatu perusahaan. Tak hanya itu, memuaskan pelanggan juga dapat meningkatkan kualitas perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Dilihat dari sudut pandang konsumen, konsumen yang merasa puas dengan manfaat suatu produk atau jasa pastinya akan memakai kembali produk atau jasa yang sama.
Dengan demikian, kepuasan konsumen merupakan kunci utama untuk dapat meningkatkan rate atau volume penjualan. Menurut Kotler & Keller dalam Setiawan, dkk (2016:3). Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen akan kesenangan atau kekecewaan yang dihasilkan dari membandingkan kinerja produk yang dirasakan (atau hasil) dengan harapan mereka.
Pembentukan citra sebelum terjadinya perjalanan adalah fase terpenting dalam proses pemilihan daerah tujuan wisata. Sedangkan citra yang dipersepsikan setelah terjadinya kunjungan wisata juga akan mempengaruhi kepuasan konsumen dan intensitas untuk melakukan kunjungan wisata kembali di masa mendatang, tergantung pada kemampuan daerah tujuan wisata dalam menyediakan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan dan citra yang wisatawan miliki tentang daerah wisata (Khairani, 2009).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh kepuasan terhadap minat kunjung
ulang daya tarik wisata di Gunungkidul”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah kualitas daya tarik wisata, kualitas pelayanan, emosional, harga dan kemudahan berpengaruh secara simultan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul ?
2. Apakah kualitas daya tarik wisata, kualitas pelayanan, emosional, harga dan kemudahan berpengaruh secara parsial terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis membuat batasas- batasan dalam penelitian ini:
1. Penelitian ini dilakukan di Pantai Baron ,Gunung api Purba, Goa Pindul, Air terjun sri getuk, Embung sriten
2. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah wisatawan yang pernah berkunjung di Pantai Baron, Gunung api Purba, Goa Pindul, Air terjun sri getuk, Embung
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas daya tarik wisata, kualitas pelayanan,
emosional, harga, dan kemudahan secara simultan terhadap minat
kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas daya tarik wisata, kualitas pelayanan, emosional, harga, dan kemudahan secara parsial terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pengelola
Sebagai bahan pertimbangan bagi pengelola daya tarik wisata dalam menyusun suatu sistem manajemen yang baik pada mutu layanan yang diberikan agar mampu memberikan kepuasan terhadap konsumen.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini sebagai wawasan untuk lebih dapat meningkatkan dan memperluas pengetahuan tentang kepuasan konsumen terhadap minat kunjung daya tarik wisata, serta sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mendapat gelar sarjana
3. Bagi lingkungan
Dengan adanya penelitian ini bertujuan agar lebih mengenalkan kembali
daya tarik wisata yang ada di Gunungkidul.
8 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Landasan teori menjelaskan tentang kajian teori, kerangka berpikir, dan penelitian yang relevan. Kajian teori membahas teori-teori yang mendukung dan beberapa kajian penelitian yang relevan yang menjadi landasan perumusan teoritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai tingkat kepuasan konsumen dengan apa yang diberikan.
A. Kajian Pustaka 1. Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2016:27) menyatakan marketing is the activity, set of institution, and processes for creating, communicating, deliveringand exchanging offering that value for customer, client, partners, and society at large. Definisi tersebut mendefinisikan bahwa pemasaran adalah kegiatan, mengatur lembaga, dan proses untuk menciptakan, mengkomunukasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang nilai bagin pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya.
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2016:29) pemasaran adalah sebagai berikut :
“ Marketing as the process by which companies create value from
customers and build strong customers relationship in order to capture
value from customers in return Menurut Kinnear dan Kenneth dalam Ari
Setiayaningrum (2015:11) mengemukakan bahwa manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan kontrol dari putusan- putusan tentang pemasaran didalam bidang-bidang penawaran produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga (pricing).
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran selalu berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen serta selalu berusaha memahami keinginan konsumen, menciptakan dan mengkomunikasikan nilai lebih dari sebuah produk agar mendapat kepuasan konsumen. Berikut beberapa teori mengenai manajemen pemasaran menurut para ahli : Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2016:27) adalah sebagai berikut “Marketing management as the art and science of choosing target amrkets and getting, keeping, and growing customers throught creating, delivering and communicating superior customer value” Artinya manajemen pemasaran adalah sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul”.
Berdasarkan pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
Manajemen Pemasaran adalah seni dan ilmu meraih pasar sasaran dan
mempertahankan serta menumbuhkan pelanggan di perusahaan agar
perusahaan dapat menjalankan kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
3. Kepuasan Pengunjung
Kepuasan pengunjung merupakan hasil ukuran dari keseluruhan pendapat pengunjung pada setiap kualitas destinasi (Prayag dalam Coban, 2012) dalam jurnal admistrasi bisnis 2018:124 . Pada penelitian ini, teori kepuasan pengunjung diambil dari teori kepuasan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa . Kepuasan konsumen atas auatu produk atau jasa dianggap sama dengan kepuasan pengunjung atas destinasi yang dikunjunginya
a. Pengertian kepuasan konsumen
Menurut Kotler dan Keller (2016) kepuasan konsumen adalah: “a person feeling of pleasure or disappointment resulting from comparing a product’s received performance (or outcome) in relations to the person’s expectation. Perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan yang diharapkan.
b. Metode pengukuran kepuasan konsumen
Menurut Kotler (2016) pada prinsipnya kepuasan pelanggan dapat
diukur dengan berbagai macam metode. diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Sistem keluhan dan saran
Organisasi yang berpusat pada pelanggan (customer oriented) kesempatan yang luas pada pelanggannya untuk menyampaikan keluhan dan saran, misalnya dengan menyediakan kotak saran dan kartu komentar, dan memungkinkan untuk mengatasi masalah yang timbul.
2. Ghost Shopping
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial, kemudian melaporkan kepada teman-temannya mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan serta pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam membeli produk-produk tersebut, selain itu juga mengamati cara penanganan berbagai keluhan yang ada.
3. Lost Customer Analysis
Setiap perusahaan seharusnya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti atau yang telah berpindah kepada yang lain agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi.
4. Survey kepuasan pelanggan
Pada umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan
dilakukan dengan penelitian survey, baik melalui pos, telepon, maupun
wawancara langsung. Dari sini perusahaan akan memperoleh tanggapan
dan umpar balik secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan
efek yang positif bahwa perusahaan memberikan perhatian terhadap paran pelanggannya.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan kepuasan konsumen (lupoyadi 2001) antara lain :
1. Kualitas Produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas
2. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
3. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi sosial atau self esteem yang membuat pelanggan merasa puas terhadap merek tertentu.
4. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan.
5. Kemudahan, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan
suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa
tersebut.
4. Minat beli ulang
Minat beli muncul akibat dari adanya proses belajar dan proses pemikiran yang kemudian membentuk suatu persepsi. Minat beli ini akan muncul dan kemudian menjadi motivasi yang terus terekam dalam fikirannya dan menjadi kegiatan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seseorang ingin memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang menjadi motivasi dalam fikiranya.
Menurut Kinnear dan Taylor dalam Thamrin (2003) minat beli didefinisikan sebagai tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum melakukan keputusan pembelian. Setelah konsumen melakukan keputusan pembelian tahap selanjutnya konsumen tersebut dapat merasakan puas setelah mengkonsumsi produk tersebut. Kepuasan seorang konsumen ini akan menumbuhkan perilaku loyal, dan mempunyai komitmen terhadap produk, dimana pada ahirnya akan menimbulkan minat membeli ulang produk tersebut dimasa yang akan datang.
B. Penelitian sebelumnya
1. Dhiajeng Dwi Suryani melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Kunjung Kembali Wisatawan Di Pulau Pahawang Lampung” (2017).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi dan
kualitas pelayanan secara simultan terhadap minat kunjung kembali dan juga
untuk mengetahui pengaruh promosi dan kualitas pelayanan secara persial
terhadap minat kunjung kembali. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat kuantitatif.
Penelitian survey adalah metode yang digunakan untuk penelitian yang menggunakan kuisioner dan wawancara. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan mengumpulkan data yang berupa angka atau data berupa kata-kata atau kalimat yang dikonversi menjadi data berbentuk angka.
Hasil penelitian yang diperoleh dari sampel berjumlah 100 orang adalah dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa daya tarik wisata, kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengunjung, dan minat berkunjung ulang, variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung, variabel kualitas, pelayanan berpengaruh positif terhadap minat kunjung ulang pengunjung.
2. Dilla Pratiyudha Sayangbatti dan M. Baiquni, 2013, Universitas Gadjah Mada melakukan penelitian berjudul: Motivasi dan Persepsi Wisatawan Tentang Daya Tarik Destinasi Terhadap Minat Kunjungan Kembali di Kota Wisata Batu.
Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui motivasi dan
persepsi wisatawan tentang daya tarik destinasi wisata terhadap minat
kunjungan kembali di Kota Wisata Batu. Perumusan masalah pada penelitian
ini adalah 1). Motivasi yang mendorong wisatawan untuk berwisata di Kota
Batu; 2). Bagaimana persepsi wisatawan terhadap daya tarik destinasi wisata
Kota Batu; 3). Bagaimanakah pengaruh motivasi dan persepsi wisatawan
tentang daya tarik destinasi wisata terhadap minat kunjungan kembali di Kota Batu
Metode yang digunakan adalah Random Sampling. Digunakan juga teknik Accidental Sampling. Responden pada penelitian ini adalah para pengunjung yang datang di daya tarik wisata Kota Batu sebagai lokasi penelitian. Ukuran sample menggunakan rumus jumlah populasi tidak diketahui. Hasil analisis motivasi wisatawan yang tertinggi adalah ingin menikmati keindahan alam dan mencari pengalaman yang baru. Persepsi wisatawan terhadap destinasi wisata Kota Batu menyatakan fasilitas, sarana prasarana dan keaslian sudah sangat memadai namun perlu adanya peningkatan di bidang transportasi yang dinilai wisatawan masih kurang menunjang.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa wisatawan yang telah berkunjung ke Kota Wisata Batu ingin melakukan kunjungan kembali. Hal ini mengharuskan bagi pemerintah Kota maupun pengelola daya tarik wisata untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang ada dan menjaga keaslian daya tarik wisata alamnya.
3. Yovita Hepi Kristanti / 2015 / Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma melakukan penelitian berjudul:
Pengaruh Experiential Marketing terhadap niat berkunjung kembali pengunjung Pantai Sadranan Gunungkidul.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai
Pengaruh Experiental Marketing terhadap Niat berkunjung kembali
pengunjung pantai sadranan Gunungkidul.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian survey. Subjek penelitian adalah pengunjung yang sedang berkunjung dan pengunjung pantai sadranan Gunungkidul yang pernah berkunjung minimal satu kali.
daya tarik penelitian ini adalah experienital marketing yang terdiri dari sense (rasa), feel (perasaan), think (berfikir), act (bertindak), dan relate (berhubungan). Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala rating yaitu skala Likert. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan domsestik dan wisatawan asing yang berada di pantai Sadranan Gunungkidul. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 wisatawan .Teknik pengambilan sampel yaitu insidental sampling. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara kuesioner dan wawancara.
Berdasarkan pemaparan dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya, terdapat perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut adalah perbedaannya:
a) Perbedaan penelitian-penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah studi pada daya tarik wisata di Gunungkidul.
b) Pada penelitian ini menggunakan enam variabel yaitu kualitas produk,
kualitas pelayanan, emosional, harga, kemudahan dan minat kunjung
ulang.
C. Desain penelitian
Berdasarkan pada tinjauan pustaka yang telah dipaparkan diatas mengenai pengaruh kepuasan terhadap minat kunjung ulang,maka dapat diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar II.1 Desain Penelitian Keterangan : : Pengaruh secara simultan
: Pengaruh secara parsial D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2011:100), Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung kembali, yaitu kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan promosi. Dalam penelitian ini membahas tentang pengaruh kepuasan terhadap minat kunjung ulang. Dari landasan konseptuan dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut.
Minat kunjung
ulang Kualitas daya tarik
wisata Kualitas pelayanan
Emosional
Harga
Kemudahan
1. Pengaruh Kepuasan Secara Simultan Terhadap Minat Kunjung Ulang
Kepuasan pengunjung merupakan hasil ukuran dari keseluruhan pendapat pengunjung pada setiap kualitas destinasi (Prayag dalam Coban, 2012) dalam jurnal admistrasi bisnis 2018:124 . Pada penelitian ini, teori kepuasan pengunjung diambil dari teori kepuasan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa . Kepuasan konsumen atas auatu produk atau jasa dianggap sama dengan kepuasan pengunjung atas destinasi yang dikunjunginya
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa kepuasan konsumen memiliki pengaruh yang positif terhadap minat kunjung ulang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ahmad Raza, dkk (2012) mengenai Relationship Between Service Quality, Perceived Value, Satisfaction and Revisit Intention In Hotel Industry, menyampaikan bahwa kepuasan konsumen memiliki dampak positif pada minat kunjung ulang atau behavioral intention. Berdasarkan penjabaran teori mengenai kepuasan konsumen secara simultan terhadap minat kunjung ulang maka dapat disimpulkan :
H1 : Kepuasan konsumen memiliki pengaruh secara simultan
terhadap minat kunjung ulang.
2. Pengaruh kualitas daya tarik wisata terhadap minat kunjung ulang.
Menurut kotler (2009). kualitas produk adalah keseluruhan ciri dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersirat. Kualitas pelayanan merujuk kepada pelayanan yang diberikan saat berkunjung wisata di Gunungkidul. Mendapatkan rasa aman dan pelayanan yang baik dari pengelola.
Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Dhiajeng Dwi Suryani pada Tahun 2017 tentang Pengaruh Promosi dan kualitas pelayanan terhadap minat kunjung kembali wisata di pulau pahawang lampung hasilnya menyatakan bahwa promosi dan kualitas pelayanan secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap minat kunjung kembali. Jika secara terpisah (parsial), promosi tidak berpengaruh terhadap minat kunjung kembali sedangkan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat kunjung kembali.
Penelitian lain yang sejenis yaitu Yohanes Alfian Hariadi yang
berjudul Pengaruh Experiental Marketing Terhadap Minat Kunjung
Ulang Pada Daya Tarik Wisata Goa Pindul Gunungkidul hasilnya
menyatakan bahwa Rasa (Sense), Perasaan (Feel), Berpikir (Think),
bertindak (Act), Berhubungan (Relate) secara simultan memiliki
pengaruh terhadap minat kunjung ulang pada daya tarik wisata Goa
Pindul Gunungkidul. Berdasarkan penjabaran teori mengenai kualitas
daya tarik wisata terhadap minat kunjung ulang, maka dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut:
H2 : Kualitas daya tarik wisata berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Kunjung Ulang
Pada dasarnya, setiap orang yang menggunakan layanan cenderung mengharapkan adanya suatu pelayanan yang baik dalam arti berkualitas tinggi. Sebagaimana dijelaskan oleh Tjiptono (2009), tingkat kualitas merupakan aspek krusial dalam penawaranjasa total. Kualitas pelayanan merujuk kepada pelayanan yang diberikan saat berkunjung wisata di Gunungkidul. Mendapatkan rasa aman dan pelayanan yang baik dari pengelola.
Penelitian yang dilakukan oleh Dhiajeng Dwi Suryani pada Tahun 2017 tentang Pengaruh Promosi dan kualitas pelayanan terhadap minat kunjung kembali wisata di pulau pahawang lampung hasilnya menyatakan bahwa promosi dan kualitas pelayanan secara bersama- sama (simultan) berpengaruh terhadap minat kunjung kembali. Jika secara terpisah (parsial), promosi tidak berpengaruh terhadap minat kunjung kembali sedangkan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat kunjung kembali.
Penelitian lain yang sejenis yaitu Adi Irawan pada tahun 2017
tentang Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata, Persepsi Harga, dan
kualitas Pelayanan Terhadap Minat Berkunjung Ulang Dengan
Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus daya tarik Wisata Teluk Kiluan) hasilnya menyatakan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Minat Berkunjung Ulang.
Berdasarkan penjabaran teori mengenai kualitas pelayanan terhadap minat kunjung ulang, maka dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:
H3 : Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul.
4. Pengaruh Emosional terhadap Minat Kunjung Ulang
Menurut Darwis (2006:18) mendefinisikan emosi sebagai suatu gejala psiko-fisiologis yang menimbulkan efek pada presepsi, sikap, dan tingkah laku, dalam bentuk ekspresi tertentu.
Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi sosial atau self esteem yang membuat pelanggan merasa puas terhadap merek tertentu.
Penelitian yang dilakukan oleh Adi Irawan pada Tahun 2017 tentang Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata, Persepsi Harga, dan kualitas Pelayanan Terhadap Minat Berkunjung Ulang Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus daya tarik Wisata Teluk Kiluan) hasilnya menyatakan bahwa Daya Tarik Wisata berpengaruh signifikan terhadap Minat Berkunjung Ulang yang dimediasi oleh Kepuasan Konsumen.
Penelitian lain yang sejenis dilakukan oleh Gheraldin Bella
Aviolitasona Tahun 2017 tentang Pengaruh Citra Destinasi Terhadap
Minat Kunjung Ulang Umbul Sewu Pingging Boyolali hasilnya menyatakan bahwa Affactive Destination Image berpengaruh signifikan terhadap variabel Minat Kunjung Ulang wisatawan. Besarnya pengaruh yang dimiliki variabel Affactive Destination Image dalam mempengaruhi variabel minat kunjung ulang wisatawan adalah sebesar 4,157. Berdasarkan penjabaran teori mengenai emosional wisata terhadap minat kunjung ulang, maka dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut.
H3 : Emosional berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul.
5. Pengaruh Harga terhadap minat kunjung ulang
Menurut (Kotler dan Amstrong, 2001:339). Persepsi harga yaitu suatu produk yang dapat menimbulkan persepsi tersendiri dan kemudian melakukan penelitian terhadap produk tersebut.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Adi Irawan pada Tahun
2017 tentang Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata, Persepsi Harga, dan
kualitas Pelayanan Terhadap Minat Berkunjung Ulang Dengan
Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus daya
tarik Wisata Teluk Kiluan) hasilnya menyatakan bahwa Persepsi Harga
berpengaruh signifikan terhadap Minat Berkunjung Ulang yang
dimediasi oleh Kepuasan Konsumen. Penelitian lain yang sejenis
dilakukan oleh Indri Farisa, Dra. Awin Mulyati, MM, Dr. IGN. Anom
Marutha, MM tentang Pengaruh Daya Tarik, Harga Dan Lokasi
Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Agrowisata Petik Jeruk Sumbersono) menyatakan bahwa Harga Wisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Konsumen Agrowisata Petik Jeruk Sumbersono.
Harga yang tertinggi menurut responden di Agrowisata Petik Jeruk Sumbersono terletak pada indikator kesesuaian harga dengan manfaat dengan pernyataan “harga produk (jeruk) yang ditawarkan Agrowisata Petik Jeruk Sumbersono sesuai dengan manfaat berupa dapat memetik jeruk serta memakan jeruk sepuasnya”. Berdasarkan penjabaran teori mengenai harga terhadap minat kunjung ulang, maka dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut:
H5 : Harga berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul.
6. Pengaruh Kemudahan terhadap minat kunjung ulang
Menurut Jogiyanto (2007: 115) Kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Kemudahan penggunaan adalah mudah dipelajari, mudah dipahami, simple dan mudah pengoprasiannya (Jogiyanto, 2007: 129).
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Putra Alamsyah, Iranita,
Firmansyah Kusasi Tahun 2017 tentang Pengaruh Aksesbilitas Dan
Citra Destinasi terhadap Niat Berkunjung kembali Ke Telaga Tambing
penelitian ini menunjukan bahwa variabel aksesibilitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap niat berkunjung kembali. Penelitian lain yang sejenis dilakukan oleh Halimatussaddiah Marpaung, SE.MM Hilmiatus Sahla, SE.i, ME.I Tahun 2017 tentang Pengaruh Daya Tarik dan Aksesibilitas Terhadap Minat Kunjung Wisata ke Air Terjun Ponot di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan menyatakan bahwa aksesibilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung wisata, dan secara bersama-sama daya tarik dan aksesibilitas berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung wisatawan. Berdasarkan penjabaran teori mengenai kemudahan terhadap minat kunjung ulang, maka dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut:
H6 : Kemudahan berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung
ulang daya tarik wisata di Gunungkidul.
25 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat kuantitatif. Penelitian survey adalah metode yang dugunakan untuk penelitian yang menggunakan kuisioner dan wawancara.
B. Subyek atau daya tarik Penelitian:
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diteliti adalah wisatawan yang pernah berkunjung wisata di Gunungkidul.
b. daya tarik Penelitian
daya tarik yang diteliti dalam penelitian ini adalah minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul seperti Pantai, Gunung, Goa, Sungai, Embung.
C. Waktu dan Lokasi penelitian a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Gunungkidul antara lain :
1. Pantai Baron (Dusun Rejosari, Kecamatan Kemadang, Kabupaten Gunungkidul)
2. Gunung Api Purba (Dusun Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul)
3. Goa Pindul (Dusun Gelaran2, Kecamatan Seropan, Bejiharjo, Karangmojo
Kabupaten Gunungkidul)
4. Air terjun Sri getuk (Dusun Menggoran, Kecamatan Bleberan, Playen Kabupaten Gunungkidul )
5. Embung (Dusun Sriten, Kecamatan Pilangrejo, Nglipar Kabupaten Gunungkidul)
b. Waktu penelitian
23 Maret sampai dengan 12 April 2020 D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi variabel
a. Variabel bebas (independen variabel)
Variabel bebas merupakan variabel yang keberadaannya berpengaruhi besar atau kecilnya nilai dependen variabel baik secara positif maupun negatif. Simbol X untuk mewakili variabel bebas yang dijadikan sebagai variabel independen ialah faktor yang memengaruhi konsumen yaitu :
Kualitas produk sebagai daya tarik wisata (X1) Kualitas pelayanan atau jasa (X2)
Emosional (X3)
Harga (X4)
Kemudahan (X5)
b. Variabel terkait (dependen variabel)
Variabel terkait adalah faktor yan diobservasi dan diukur untuk
menentukan adanya variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau
tidak muncul atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh
peneliti.simbol Y untuk mewakili variabel terkait. Variabel terkait
dalam penelitian ini ialah minat kunjung ulang.
2. Definisi Operasional Variabel
Tabel III.1
Devinisi Operasional Variabel
Variabel Devinisi Operasional Indikator Kualitas Obyek Wisata pelanggan akan merasa
puas bila hasil mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas
1. Lingkungan yang bersih
2. Udara yang sejuk 3. Ketersediaan tempat
untuk santai atau istirahat
Kualitas Pelayanan Pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
1. Keamanan pengunjung 2. Pengelola daya tarik
wisata ramah dan siap membantu.
3. Pengunjung merasa
puas dengan
pelayanan pengelola
Emosional mendefinisikan emosi
sebagai suatu gejala psiko-fisiologis yang menimbulkan efek pada presepsi, sikap, dan tingkah laku, dalam bentuk ekspresi tertentu.
1. Perasaan senang setelah berkunjung 2. Konsumen merasa
bahwa daya tarik wisata yang ada di Gunungkidul
memiliki reputasi yang baik.
Harga harga yaitu suatu produk yang dapat menimbulkan persepsi tersendiri dan kemudian melakukan penelitian terhadap produk tersebut.
1. Harga tiket masuk terjangkau.
Kemudahan Kemudahan penggunaan
adalah mudah dipelajari, mudah dipahami, simple
dan mudah
pengoprasiannya
1. Akses jalan menuju lokasi mudah
2. Petunjuk arah untuk menuju lokasi jelas.
Minat Kunjung Ulang Minat kunjung ulang adalah dorongan
1. Memiliki niat untuk
berkunjung kembali.
wisatawan untuk melakukan kunjungan kembali ke Gunungkidul yang dipengaruhi oleh pengalaman yang telah dirasakan sebelumnya
2. Menjadikan
Gunungkidul sebagai tujuan wisata.
3. Memberikan rekomendasi
Kepada orang lain tentang obyek wisata di Gunungkidul 4. Merekomendasikan
kepada orang lain mengenai keindahan yang ada di daya tarik wisata Gunungkidul 1. Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian in adalah skala Likert.
Dalam skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau presepsi seseorang atau sekelompok orang. Skala likert didesain untuk menilai sejauh mana subjek setuju atau tidak dengan pernyataan yang diajukan.
Tabel III. 2 Tabel skala Likert
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017:136) populasi adalah wilayah generealisasi yang terdiri atas daya tarik yang memiliki kualitas dan
Kode Keterangan Skor
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lalu ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengunjung daya tarik wisaya yang ada di Gunungkidul.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2017:137) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi yang bersifat representatif. Sample dalam penelitian ini adalah wisatawan yang sudah melakukan kunjungan wisata di Gunungkidul.
F. Unit Analisis
Unit analisis pada penelitian ini adalah wisatawan yang sudah pernah berkunjung wisata di Guungkidul.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara sengaja dan sesuai dengan persyaratan tertentu (sifat-sifat, kriteria, ciri, karakteristik).
Kriteria yang dipilih oleh peneliti yaitu pengunjung yang sedang berkunjung dan pernah berkunjung minimal satu kali. Karena tidak dapat dipastikan berapa jumlah anggota populasi pada penelitian ini maka jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus :
2 2
) ( 4 moe n z
Keterangan:
n =Jumlah sampel
Z =Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%
Moe =Margin Of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi, ditentukan sebesar 10%
Maka jumlah sampel yang diteliti adalah sebesar 96,4 dibulatkan menjadi 100 responden.
H. Sumber Data
Dalam peneitian ini sumber data yang digunkan oleh peneliti, yaitu data Primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek yang diteliti. Data primer penelitian ini diperoleh langsung dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada sejumlah wisatawan yang sudah pernah kunjungan wisata di Gunungkidul
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu maupun perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang bisa dilakukan oleh peneliti (Sugiarto 2017:178).
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh
04 , 96
) 1 , 0 ( 4
96 , 1
2 2
n n
pengumpul maupun oleh pihak lain dalam bentuk tabel atau diagram- diagram (Sugiarto 2017:202).
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara kuesioner (angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atu pernyatan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuisioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas (Sugiyono 2017:225). Desain kuisioner yang peneliti buat adalah sebagai berikut.
1. Bagian I mengenai identitas responden yang berisi jenis kelamin responden, usia, dan asal.
2. Bagian II mengenai petunjuk pengisian yang menjelaskan mengenai kriteria penilaian .
3. Bagian III mengenai pertanyaan variabel penelitian yang diantaranya ada kepuasan konsumen dan minat kunjung ulang yang masing dibagi menjadi dua yaitu harapan dan kenyataan.
Adanya pendemi covid 19 peneliti menggunakan media penelitian google form untuk meminimaliisir kontak langsung dengan responden.
J. Teknik Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian yang baik akan menghasilkan data yang benar
dan data yang benar akan menghasilkan kesimpulan yang sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya. Agar instrumen penelitian dapat menghasilkan
data yang baik dan benar, maka instrumen tersebut harus valid dan reliabel.
untuk itu instrumen penelitian harus diuji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Jika peneliti menggunakan kuisioner dalam pengumpulan data, kuisioner yang disusun harus mengukur apa yang akan diukur nantinya.validitas dalam penelitian merepresentasikan drajat ketepatan antara data yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiarto,2017:205) untuk mengukur validitas dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus product momet dari Karl Pearson, yaitu:
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi suatu butir/item n = jumlah subyek
X = jumlah skor X Y = jumlah skor Y
Dengan kriteria pengujuan sebagai berikut:
A. Jika ≥ dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
B. Jika < dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
2 2 ( )2
) )(
( ) (
Y Y
N x N
y x xy rx y n
2. Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang konsisten dalam menunjukkan adanya ketelitian. Instrumen yang relliabel akan menghasilkan data yang konsisten. Artinya, berapapun banyak pengulangan yang dilakukan dengan menggunakan instrumen tersebut, kesimpulan yang diperoleh tetap sama (Sugiarto,2017:209).
Banyak rumus yang digunaan untuk mengukur reabilitas diantaranya adalah rumus cronbach’s alpha. Rumus ini digunakan untuk mencari nilai cronbach’s alpha yang sekornya anatara 1 dan 0
keterangan :
r = koefisien reliability instrument k = banyaknya butir pertanyaan
= total varians butir = total varians
Ketentuan yang berlaku adalah nilai Cornbach’s Alpha >0,60 maka data kuisioner dinyatakan baik atau reliabel.
J. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2008), analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Dalam analisis data kegiatan yang dilakukan adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
1 22
1 t
b k
r k
r
2
b
2
diteliti, melakukan penelitian untuk menjawab masalah dan melakukan perhitungan untuk menyaji hipotesis yang telah dilakukan. Dari pengertian tersebut maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui pengaruh kepuasan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul. Bobot nilai tertinggi 5 dan bobot terendah 1. Jumlah kelas 4 sehingga jumlah interval dapat dihitung berikut ini:
Dengan rentang skala 1 maka skor variabel pada penelitian ini dikelompokkan sebagai berikut:
Tabel III.3
Tabel Skala Data Pengaruh Kepuasan terhadap Minat Kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul
Skala Data Kelas Kategori Kepuasan
Kategori Minat Kunjung Ulang 1 >4,00-
5,00
Sangat Baik
Sangat Baik
2 >3,00-
4,00 Baik
Baik
3 >2,00-
3,00 Cukup Cukup
4 >1,00- Tidak Tidak Baik
2. Regresi linier berganda
Analisis Regresi Linear Berganda digunakan pada saat mengukur variabel bebas yang memiliki lebih dari satu variabel terhadap variabel terikat. Didalam penelitian ini teknik analaisis linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh dari kualitas daya tarik wisata, kualitas pelayanan, emosional, harga, dan kemudahan terhadap minat kunjung ulang daya tarik wisata di Gunungkidul. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
Keterangan :
Y = Variabel Dependen A = Konstanta Regresi
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Sebelum menggunakan uji beda, peneliti menggunakan uji normalitas untuk melihat apakah data yang diperoleh dari
x b x b x b x b x b
a
Y 1 2 2 2 3 3 4 4 5 5
kemudahan regresi
koefisien
harga regresi koefisien
emosional regresi
koefisien
pelayanan kualitas
regresi koefisien
ta obyek wisa kualitas
regresi koefisien
5 4 3 2 1
b b b b b
2,00 Baik
5 0,00-
1,00
Sangat Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
responden berdistribusi secara normal atau tidak. Menurut Wiyono (dalam Yustina Kusuma, 2018:40), Uji ini biasanya dilakukan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio.
Dalam uji normalitas akan digunakan uji One Sample Kolmogorof- Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikasi lebih besar dari 0,05 atau 5%.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2013:105) uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance value. Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance value > 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas.
Sedangkan jika nilai VIF ≥ 10 dan nilai tolerance value ≤ 0,1 maka terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013:139) uji heteroskedastisitas digunakan
untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari residualsatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan residual. Apabila signifikansi antara variabel independen dengan residualnya > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.
4. Pengujian Hipotesis a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu kualitas daya tarik wisata, kualitas pelayanan, emosional, harga, dan kemudahan terhadap variabel terikat yaitu minat kunjung ulang. Rumus yang digunakan :
Keterangan :
b = koefisiensi regresi X =variabel independen Y =variabel dependen b. Uji F
Uji F digunakan sebagai alat penguji model regresi atas pengaruh variabel independen tetap terhadap variabel dependen (Kristanti 2015). Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji F menggunakan bantuan SPSS:
2 2 2 1 2 1
Y
Y x b Y x R b
i det er m i nas i
Koef i s i ens
2 R
1. Menentukan tingkat signifikan
Tingkat signifikan yang sering digunakan dalam penelitian yaitu 5% atau 0,05
Keterangan :
= Koefisien determinasi N = Jumlah data
K = Jumlah variabel independen
2. Menentukan
Df1 = Jumlah variabel-1 Df2 = n-k-2
Keterangan : n = jumlah sampel
k = jumlah variabel independen
df = degree of freedom/ derajat kebebasan c. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap variabel tidak bebas.
Untuk mengetahui apakah variabel secara parsial berpengaruh nyata atautidak, dalam pengujian uji t menggunakan bantuan SPSS:
) 1 )(
1 (
/
2 2
k n R
k F
h itu n gR
R
2: yaitu rumus atau
SPSS n menggunaka
dengan
Menentukan Fhitung Fhitung
tabel
F
1. Menentukan tingkat signifikan
Tingkat signifikan yang sering digunakan dalam penelitian yaitu 5% atau 0.05
Keterangan :
r = Koefisiensi korelasi parsial k = Jumlah variabel independen N = Jumlah data
a) Tabel distribusi t dicari pada a=5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-2 (n adalah sample dan k adalah jumlah variabel independen)
b) Kriteria Pengujian
5. Kesimpulan
Jika ditolak dan diterima maka kualitas daya tarik wisata, kualitas pelayanan, emosional, harga, dan kemudahan berpengaruh terhadap minat kunjung ulang. Jika diterima dan ditolak
1
22 r k n t
hi t ungr
: rumus atau SPSS n menggunaka dengan
Menentukanttabel
tabel hitung
a
t t
h
h
0 diterima dan diterima jika
tabel hitung
a
o