• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS VISUAL KRIYA ROTAN DESA LEUWILAJA KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS VISUAL KRIYA ROTAN DESA LEUWILAJA KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS VISUAL KRIYA ROTAN DESA LEUWILAJA

KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN

MAJALENGKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Oleh

LEMAN SULAEMAN 0807468

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

ANALISIS VISUAL KRIYA ROTAN DESA

LEUWILAJA KECAMATAN SINDANGWANGI

KABUPATEN MAJALENGKA

Oleh Leman Sulaeman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Leman Sulaeman 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMAN SULAEMAN (0807468)

ANALISIS VISUAL KRIYA ROTAN DESA LEUWILAJA KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. Maman Tocharman, M.Pd. NIP. 194812251974121001

Pembimbing II

Drs. Yadi Rukmayadi, M.Pd. NIP. 196104011994031001

Mengetahui : Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI

(4)

LEMAN SULAEMAN (0807468)

ANALISIS VISUAL KRIYA ROTAN DESA LEUWILAJA KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PENGUJI :

Penguji I

Dr. Tri Karyono, M.Sn. NIP. 196611071994021001

Penguji II

Dra. Tity Soegiarti, M.Pd. NIP. 195509131985032001

Penguji III

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ANALISIS VISUAL KRIYA ROTAN DESA LEUWILAJA KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuwan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,

(6)

ABSTRAK

Leman Sulaeman. 2014: ANALISIS VISUAL KRIYA ROTAN DESA

LEUWILAJA KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN

MAJALENGKA. Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian ini berawal dari ketertarikan penulis terhadap desa Leuwilaja sebagai sentra produksi kriya rotan di kabupaten Majalengka yang mampu menarik minat konsumen dari dalam negeri dan luar negeri. Akan tetapi, hampir mayoritas masyarakat dan termasuk saya sendiri sebagai orang asli Majalengka belum mengetahui latar belakang sejarah, proses pembuatan, dan analisis visual pada karya kriya rotan tersebut. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk karya tulis skripsi dengan judul penelitian ANALISIS VISUAL KRIYA ROTAN DESA LEUWILAJA KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA. Rumusan masalah dalam penelitian ini berkenaan dengan aspek proses pembuatan, jenis dan analisis bentuk pada karya kriya rotan di desa Leuwilaja kecamatan Sindangwangi kabupaten Majalengka Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung (observasi), wawancara, dokumentasi dan studi pustaka yang selanjutnya dilakukan analisis data. Dari hasil penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam proses pembuatan kriya rotan, perajin di desa Leuwilaja lebih mengandalkan kepekaan (akan keindahan) dan keterampilan perajin tanpa adanya daya imajinasi karena bentuk dan ukuran untuk rancangan karya telah ditentukan oleh konsumen. Alat-alat yang digunakan masih manual (tenaga manusia) dan sederhana (alat perkakas pada umumnya). Sedangkan bahan yang digunakan yaitu bahan baku rotan jenis Kooboo (Fresinetia javanica) yang direndam terlebih dahulu di dalam kolam selama tiga sampai empat minggu hingga berwarna abu-abu. Proses pembuatan kriya rotan di desa Leuwilaja mempunyai beberapa tahapan, yaitu: Pengolahan Bahan, Rancangan Bentuk, Pembentukan, dan Tahap Akhir. Berdasarkan bentuknya karya kriya rotan yang diproduksi terbagi menjadi dua kategori, yaitu: keranjang yang berbentuk silindris (bulat) dan keranjang yang berbentuk kubistis (kotak).

(7)

ABSTRACT

Leman Sulaeman. 2014: VISUAL ANALYSIS OF KRIYA RATTAN ON LEUWILAJA SINDANGWANGI MAJALENGKA. Arts Education Programs, Faculty of Language and Arts. University Education of Indonesia.

This research start from the writer’s interest of Leuwilaja village as a central production of rattan craft in Majalengka regency which has attrac attention of both domestic and foreign concumers. Nevertheless, almost majority of society include me as a native in Majalengka have not know yet historical background, making process, and visual analysis of those rattan craft. For these reasons, writer was interested to do research for a paper entitled “ANALISIS VISUAL KRIYA

ROTAN DESA LEUWI LAJA KECAMATAN SINDANGWANGI

KABUPATEN MAJALENGAKA.” The problem of this research deal with aspect of making process, kind, and form analysis of rattan craft creation in Leuwilaja, Sindangwangi Majalengka regency, Jawa Barat. This research use qualitative approach with descriptive methods. The technique of collecting data for this research is used observasion, interview, documentation and literature study to be analyzed later in data analysis sections. From the result of the research, the writer can summarize that in process of making rattan craft, an artisans in Leuwilaja are more rely on sensitivity (of aesthetic) and artisan’s skill whitout imagination, because the form and the size of the rattan craft was determined by consumers. The tools which is used are still manual (hand made) and simple (tools in general). While the material used is rattan kooboo (Fresinetia javanica) were soaked first in the pool for three to four weeks until the gray. The process of making rattan craft in Leuwilaja village has several stages: Materials Processing, Design Form, Formation, and Finishing. Based on the shape the rattan that were produced divided into two categories, namely: a cylindrical shaped basket (round) and kubistis shaped basket (box).

(8)

DAFTAR ISI

A.Latar Belakang Masalah... B. Rumusan Masalah... C.Tujuan Penelitian... D.Manfaat Penelitian... E. Sistematika Penelitian...

BAB II LANDASAN TEORI...

A.Tinjauan Umum Kriya... 1. Pengertian Kriya... 2. Perkembangan Kriya... 3. Jenis-Jenis Kriya di Indosesia... a. Kriya Kayu ... 4. Teknik Pembuatan Kriya...

a. Teknik Ukir/Pahat...

(9)

b. Pengolahan Rotan... c. Pola anyaman rotan... 4. Produk Kriya Rotan ... 5. Metode Penciptaan Kriya Rotan ...

BAB III METODE PENELITIAN ...

A.Lokasi Penelitian ... B. Populasi dan Sampel ... 1. Populasi ... 2. Sampel ... C.Pendekatan dan Metode Penelitian... 1. Tahap Pra-Lapangan ... 2. Kegiatan lapangan ... 3. Analisis data ... D.Instrumen Penelitian dan Sumber Data ... 1. Daftar Kerangka Pertanyaan Wawancara ... 2. Catatan, Foto, dan Rekaman MP3 ... 1. Data Primer ... 2. Data Sekunder ... E. Teknik Pengumpulan Data ... 1. Teknik Pengamatan (Observasi) ... 2. Teknik Wawancara ... 3. Teknik Dokumentasi dan Studi Pustaka ... F. Teknik Pengolahan Data ...

1. Menghimpun Data ... 2. Mereduksi Data ... 3. Mengklasifikasi Data ... 4. Menelaah Data ... 5. Menarik Kesimpulan ...

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS KRIYA ROTAN DESA LEUWILAJA ...

A.Gambaran Umum Kriya Rotan Desa Leuwilaja Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka ... 1. Desa Leuwilaja ... 2. Industri Kriya Rotan di Desa Leuwilaja ... B. Kriya Rotan Desa Leuwilaja ... 1. Alat dan Bahan ... a. Alat-Alat ... b. Bahan ... 2. Teknik Pembuatan ... C.Analisis terhadap Karya Kriya Rotan Desa Leuwilaja...

(10)

d. Tahap Akhir (Finishing) ... 2. Jenis-jenis Produk Kriya Rotan Desa Leuwilaja ... 3. Analisis Visual Kriya Rotan ... a. Analisis Visual Keranjang Silindris (Karya Mandiri Basket) KMB 0001... b. Analisis Visual Keranjang Silindris (Karya Mandiri Basket) KMB 0032 ... c. Analisis Visual Keranjang Silindris (Karya Mandiri Basket) KMB 0087... d. Analisis Visual Keranjang Kubistis (Karya Mandiri Basket) KMB 0065... e. Analisis Visual Keranjang Kubistis (Karya Mandiri Basket) KMB 0041... f. Analisis Visual Keranjang Kubistis (Karya Mandiri Basket) KMB 0042... 4. Perbandingan Hasil Karya Kriya Rotan di Daerah Lain ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...

A.Kesimpulan ... B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Psikologi Warna ... 2.2 Garis dan Kesan Efek Fisiknya ... 2.3 Klasifikasi Tanaman Rotan ... 3.1 Narasumber ... 4.1 Identitas Perusahaan CV. Karya Mandiri Desa Leuwilaja Kabupaten

Majalengka ………...……….. 4.2 Analisis Visual Karya Keranjang Rotan pada CV. Karya Mandiri...

(12)

DAFTAR GAMBAR

Candrasa sebagai Alat Upacara ... Kriya Kayu sebagai Benda Hias ... Kriya Keramik sebagai Benda Pakai ... Kriya Logam sebagai Benda Hias ... Kriya Tekstil (Batik) ...………...………. Kriya Batu sebagai Benda Hias .………...……....……..…………. Berbagai Bentuk Jenis Kriya Anyaman ...……...……...…... Kriya Kulit sebagai Benda Pakai ...……….……… Kriya Bambu sebagai Benda Hias …..………. Kriya Rotan sebagai Benda Pakai ...……….. Pahat ………...……….. Lungsin (vertikal) & Pakan (horizontal) ……..……… Butsir Kawat dan Butsir Kayu …..………...

Beberapa Macam Bentuk …...………..

Bentuk Gambar Dua Dimensi ... Bentuk Gambar Tiga Dimensi ... Bentuk Persegi Empat dan Kubus ... Bentuk Lingkaran dan Bola ... Bentuk Segitiga ... Bentuk Figuratif Binatang ... Bentuk Diabstraktif dari Manusia dan Binatang ... Non Figuratif (Abstrak) ... Tekstur ... Lingkaran Warna ... Keseimbangan Simetris dan Keseimbangan Asimetris ... Beberapa Jenis Proporsi ... Tanaman Rotan ... Jenis Rotan Kooboo (Fresinetia javanica), sebelum direndam (kiri) dan setelah direndam di kolam (kanan) ... Pensil ... Meteran dan Siku-Siku ... Pisau ... Gergaji ... Alat Pelubang ... Palu dan Tang ... Alat Pembakar ... Proses Penggorengan Rotan ... Proses Penjemuran/Pengeringan Rotan ... Ukuran Rotan Hasil Pemolisan ... Proses Pembengkokan atau Pelengkungan... Ukuran Rotan Siap Jual (1.Gelondong, 2.Galah, 3.Tali Anyam Kuli/Lesio, 4.Tali Anyam/Pitrit) ...

(13)

2.41.

Anyaman silang tunggal ... Anyaman silang ganda ... Anyaman Tiga Sumbu ... Anyaman Empat Sumbu ... Kriya Rotan sebagai Benda Pakai (Furniture) ... Kriya Rotan sebagai Benda Pakai (Tudung Saji) ... Kriya Rotan sebagai Benda Hias (Mainan dan Instalasi) ... Peta Kabupaten Majalengka ... Peta Administrasi Desa Leuwilaja dan Lokasi Penelitian ... Kantor Desa Leuwilaja ... Ketua Bidang Produksi ... Pensil ... Tabung Gas dan Perangkatnya ... Salah Satu Pola/Cetakan Pembentuk karya ... Rotan Kooboo (Fresinetia javanica) tampak utuh (atas) dan iratannya (bawah), Manau (Calamus manna Miq) (tengah) ... Jenis Rotan Kooboo (Fresinetia javanica), setelah Direndam di Kolam ... Penggunaan Jenis Rotan Manau (Calamus manna Miq) dan Iratan Kooboo (Fresinetia javanica) untuk Pola/Cetakan ... Jenis Rotan Kooboo (Fresinetia javanica) ... Jenis Ukuran Rotan di CV. Utama Rotan, Tegalwangi Cirebon ... Proses Perendaman Rotan ... Proses Pengerjaan Rancangan Kriya Rotan ... Bahan Rotan Hasil Perendaman ... Proses Pembersihan dari Lumpur Kolam ... Bahan Rotan Ditiriskan ... Pengambilan Bahan Rotan yang sudah Ditiriskan ... Proses Pemotongan Bahan ... Salah Satu Pola/Cetakan Pembentuk karya ... Proses Pembuatan Alas ... Proses Pembuatan Badan ... Proses Pembuatan Telinga/Pegangan ... Hasil dari Proses Pembentukan Karya ... Proses Pemeriksaan Bentuk dan Ukuran Karya ... Proses Trim dengan menggunakan cutter ... Proses Pembersihan Bulu pada Karya ... Proses Pengecatan oleh Pelitur ... Penyimpanan dan Penyususnan Karya Sesuai Pesanan Konsumen ...

(14)
(15)
(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Seni pada dasarnya adalah suatu bentuk ungkapan (ekspresi) dan memiliki beberapa fungsi, bukan saja bersifat pribadi tetapi juga bersifat sosial. Sampai saat ini, seni menjadi topik pembicaraan yang tidak pernah habis untuk dibahas, dan tetap menarik untuk dibahas ataupun dikaji lebih dalam. Menurut Ki Hajar Dewantara (Nusantara, 2004: 2) menjelaskan bahwasannya “Seni merupakan perbuatan manusia (penggubah) yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakan jiwa dan perasaan manusia (penerima)”.

Seni merupakan hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena seni merupakan suatu kebutuhan.

Seni dijadikan wahana atau media untuk mengekspresikan ide, pikiran, gagasan dan perasaan individu atau kelompok dalam upaya mengkomunikasikan misi sosial-kemanusiaan kepada publik, dengan penampilan visual tertentu, yang kadang-kadang aneh, dan sulit dipahami (Tarjo, 2004: 21).

Seni rupa berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi dua cabang, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni adalah seni yang lebih mengutamakan kepuasan ekspresi pribadi seniman, karya-karyanya dibuat sebagai hasil dari ekspresi dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya. Sedangkan, seni rupa terapan atau disebut juga kriya adalah seni yang lebih menitikberatkan pada nilai guna atau fungsi untuk dimanfaatkan nilai fungsinya bagi kebutuhan manusia selain memiliki nilai estetik. Contoh seni rupa murni adalah seni lukis, seni patung, grafis, dan fotografi. Sedangkan contoh seni rupa terapan atau kriya adalah anyaman, keramik, batik, tekstil, reklame, dan ukir kayu.

(17)

2

Artinya kriya adalah seni kerajinan tangan manusia yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan kehidupan sehari-hari dengan tidak melupakan pertimbangan artistik dan keindahan.

Anyaman merupakan salah satu hasil dari karya kriya yang diproses dengan teknik menjaringkan atau menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan membentuk suatu benda untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Bahan tumbuh-tumbuhan yang biasa dianyam ialah lidi, rotan, akar, bambu, pandan, mendong dan beberapa bahan tumbuhan lainnya.

Salah satu bahan atau material yang digunakan untuk membuat kriya anyam seperti yang telah diuraikan di atas yaitu rotan. Jenis rotan yang digunakan sebagai bahan kriya ini bermacam-macam. Berdasarkan ukuran diameter dari sebuah rotan digolongkan menjadi dua bagian, yakni ukuran besar dan ukuran kecil. Sebagaimana dalam penjelasan Maryana (http://senikriyaa.blogspot.com/, 31 Juli 2012, 14:49:09) yaitu “Jenis rotan berdasarkan SNI digolongkan kedalam dua golongan diameter yaitu diameter besar dan diameter kecil. Diameter besar yaitu Ø >18 mm dan diameter kecil yaitu : Ø < 18 mm”.

Ada beberapa karya yang biasa dibuat dari bahan rotan, yaitu: ayunan, permainan anak-anak, pemukul kasur, bingkai cermin, keranjang, rak, kursi, meja dan lain-lain. Dalam perkembangan selanjutnya, kriya rotan telah diproduksi dalam bentuk kursi dan meja (furnitur) dengan campuran bahan dan berbagai variasi anyaman.

(18)

3

melainkan hasil industri kerajinan masyarakat Majalengka ini juga bisa menembus pasar ekspor, dengan tujuan utama yaitu negara Australia, Hongkong, Afrika, Canada, dan Belanda.

Ketertarikan penulis dalam meneliti kriya rotan di desa Leuwilaja ini sebagai sentra kriya rotan di kabupaten Majalengka adalah karena hampir mayoritas masyarakat dan termasuk saya sendiri sebagai orang asli Majalengka memang hanya sedikit mengetahui latar belakang sejarah, proses pembuatan, dan analisis pada karya kriya rotan tersebut. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk karya tulis skripsi dengan judul penelitian: ANALISIS VISUAL KRIYA ROTAN DESA

LEUWILAJA KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN

MAJALENGKA”.

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti adalah mengenai proses pembuatan, jenis dan analisis bentuk kriya rotan yang terdapat di desa Leuwilaja, kecamatan Sindangwangi, kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat perumusan masalah dan beberapa pertanyaan untuk memudahkan penelitian yang akan dilakukan, yaitu:

1. Bagaimana proses pembuatan kriya rotan di desa Leuwilaja? 2. Bagaimana jenis dan analisis bentuk kriya rotan di desa Leuwilaja?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses pembuatan kriya rotan di desa Leuwilaja. 2. Untuk mengetahui jenis dan analisis bentuk kriya rotan di desa Leuwilaja.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, adapun secara rinci manfaat penelitian ini antara lain:

1. Untuk penulis

(19)

4

desa Leuwilaja, kecamatan Sindangwangi, kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

b. Meningkatkan rasa kepedulian terhadap kesenian yang ada di daerah serta menumbuhkan rasa cinta dan apresiasi terhadap karya kriya, khususnya kriya rotan.

c. Terjalinnya kerjasama antara peneliti, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, kriyawan, seniman dan apresiator.

2. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan seni

a. Hasil penelitian ini akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan seni tentang kriya rotan di desa Leuwilaja.

b. Memperdalam apresiasi dan rasa cinta terhadap karya kriya, khususnya kriya rotan.

c. Sebagai bahan rujukan atau dokumentasi bagi keperluan-keperluan yang relevan.

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi atau ide para seniman dalam berkarya seni.

3. Untuk Perajin

Diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas dan kualitas berkarya serta salah satu upaya untuk mengembangkan dan mempertahankan kriya rotan di desa Leuwilaja, kecamatan Sindangwangi, kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

4. Untuk Pemerintah Daerah

(20)

5

E.Sistematika Penulisan

Untuk menghasilkan penelitian yang maksimal dan mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka penulis membagi pokok pembahasan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan awal penyajian karya tulis yang memuat latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan yang disusun sebagai berikut:

A.Latar Belakang Masalah

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah C.Tujuan Penelitian

D.Manfaat Penelitian E. Sistematika Penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, sistematika penulisan yang disusun sebagai berikut:

A.Tinjauan Umum Kriya 1. Pengertian Kriya 2. Perkembangan Kriya

3. Jenis-Jenis Kriya Di Indosesia 4. Teknik Pembuatan Kriya 5. Unsur-Unsur Kriya

B.Kriya Rotan 1. Tanaman Rotan 2. Jenis-Jenis Rotan

3. Teknik Pembuatan Kriya Rotan 4. Produk Kriya Rotan

5. Metode Penciptaan Kriya Rotan

BAB III : METODE PENELITIAN

(21)

6

A.Lokasi Penelitian B.Populasi dan Sampel

1. Populasi 2. Sampel

C.Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Tahap Pra-Lapangan

2. Kegiatan lapangan

3. Analisis data

D.Instrumen Penelitian dan Sumber Data Instrumen Penelitian

1. Daftar Kerangka Pertanyaan Wawancara

2. Catatan, Foto, dan Rekaman MP3

Sumber Data 1. Data Primer

2. Data Sekunder

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pengamatan (Observasi)

2. Teknik Wawancara

3. Teknik Dokumentasi dan Studi Pustaka

F. Teknik Pengolahan Data

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan, dengan sistematika penulisan yang disusun sebagai berikut:

A.Gambaran Umum Kriya Rotan Desa Leuwilaja Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

1. Desa Leuwilaja

2. Industri Kriya Rotan di Desa Leuwilaja B.Kriya Rotan Desa Leuwilaja

1. Alat dan Bahan 2. Teknik Pembuatan

(22)

7

2. Jenis-jenis Produk Kriya Rotan Desa Leuwilaja 3. Analisis Visual Kriya Rotan

4. Perbandingan Hasil Karya Kriya Rotan di Daerah Lain

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang berisikan mengenai kesimpulan dan saran peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian secara ringkas namun jelas yang berdasarkan analisis data penelitian, dengan sistematika penulisan yang disusun sebagai berikut:

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian oleh penulis adalah CV. Karya Mandiri di desa Leuwilaja, kecamatan Sindangwangi, kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Di tempat ini terdapat perajin rotan yang memproduksi kriya rotan berupa jenis-jenis keranjang dengan bentuk dasar bulat (silindris) dan bentuk dasar kotak (kubistis).

B.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sesusi dengan penjelasan Arikunto (2006: 130) yaitu:

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-pristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Sedangkan dalam penjelasannya Sugiyono, (2009:61), mengatakan bahwa, “Orang-orang, lembaga, organisasi, benda-benda yang menjadi sasaran penelitian merupakan anggota populasi sampel”. Jadi pada umumnya populasi merupakan sesuatu benda serta orang-orang yang ada di sekitar lokasi penelitian. Penulis akan melakukan penelitian tentang

ANALISIS VISUAL KRIYA ROTAN DESA LEUWILAJA

(24)

55

dibutuhkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian kualitatif, digunakan istilah unit analisis yang dalam hal ini keranjang rotan.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dalam penelitian. Menurut para ahli sampel adalah “Sebagai atau wakil populasi yang diteliti” (Arikunto 2006:132). Dalam pelaksanan penelitian ini peneliti mengunakan karya yang dibuat oleh perajin keranjang rotan desa Leuwilaja yang digunakan sebagai sampel, dan meneliti proses pembuatan, jenis dan analisis bentuk kriya rotan (keranjang). Pada pelaksanaan penelitian ini penulis membatasi sampel penelitian terhadap karya yang dibuat perajin, dikarenakan ada bagian proses pembuatan, jenis dan bentuk keranjang rotan yang sama.

C.Pendekatan dan Metode Penelitian

Pada proses pelaksanaan penelitian ini penulis mengunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan informasi serta data-data yang akan diolah menjadi sebuah karya tulis. Menurut pendapat Sugiyono (2009:27) penelitian kualitatif adalah “penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain”. Dalam penelitian ini peneliti juga dibantu oleh pihak lain saat di lokasi penelitian, dan dukungan dari pemerintah daerah.

Dalam proses penelitian, metode penelitian merupakan bagian terpenting dari proses penelitian. Karena metode penelitian merupakan suatu alat (media) yang dapat membantu seorang peneliti guna mendapatkan hasil dan kesimpulan dari objek yang diteliti, tujuannya agar suatu proses penelitian bisa terarah sesuai dengan objek yang akan diteliti. Hal ini sesuai ungkapan Coghlan & Brannick (Sarosa, 2012: 36) bahwa “Metode Penelitian adalah cara yang akan ditempuh oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian atau rumusan masalah”.

(25)

56

bahwasannya “metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang menuturkan dan menafsirkan kumpulan data dalam proses yang sedang berlangsung, kemudian dianalisa kebenarannya”. Metode ini dianggap paling tepat untuk membedah berbagai persoalan yang sedang diteliti yaitu menganalisa kriya rotan desa Leuwilaja.

Dalam sebuah penelitian kualitatif manusia merupakan peran utama sebagai sumber pengumpul data dan informasi penelitian supaya tujuan penelitian tercapai. Tahap-tahap penelitian menurut para ahli yang diungkapkan oleh Arikunto (2006: 85) sebagai berikut: 1. Tahap Pra-Lapangan, 2. Kegiatan Pra-Lapangan, 3. Analisis Data. Penulis melakukan langkah-langkah penelitian sebagai berikut ini:

1. Tahap Pra-Lapangan

Langkah awal dari penelitian ini penulis melakukan identifikasi masalah secara umum apakah memungkinkan untuk diteliti sebagai fokus penelitian. Penulis melalui beberapa tahapan penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Langkah pertama yang peneliti lakukan dalam penyelesaian laporan penulisan skripsi ini adalah survey tempat atau observasi. Dalam artian peneliti melakukan tinjauan langsung ke lokasi penelitian yaitu CV. Karya Mandiri di desa Leuwilaja, kecamatan Sindangwangi, kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Survey lapangan yang penulis lakukan dengan tujuan mencari data-data dan informasi awal dari masyarakat, serta sumber informasi lainnya dari internet dan adanya konsultasi dengan dosen pembimbing, hingga diarahkan untuk meneliti kriya rotan di desa Leuwilaja.

(26)

57

ROTAN DESA LEUWILAJA KECAMATAN

SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA”.

c. Mencari sumber yang jelas, baik sumber lisan (narasumber) maupun sumber tertulis (studi kepustakaan) yang ada hubungannya dengan permasalahan penelitian.

d. Menyelesaikan administrasi penelitian, persiapan lainnya sebelum terjun ke lapangan yaitu penyelesaian administrasi untuk melengkapi surat-surat perizinan yang diperlukan. Mengurus perizinan merupakan suatu persoalan yang tidak dapat diabaikan begitu saja, apalagi kegiatan demikian melibatkan banyak pihak ke arah penelitian. Tahapan ini dilakukan untuk memperlancar proses penelitian di lokasi penelitian. Mengurus perizinan merupakan bukti, bahwa penulis adalah benar-benar (legal) dari pihak akademis (mahasiswa) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Perizinan yang dimaksud berupa surat-surat baik surat keterangan maupun surat pengantar kepada pihak yang berhubungan dengan penelitian ini.

e. Menyusun proposal penelitian untuk diajukan pada dewan skripsi. Proposal yang telah diperbaiki dan disahkan dosen pembimbing skripsi dengan diketahui ketua jurusan diajukan pada pihak fakultas dengan tujuan untuk mendapatkan perizinan melaksanakan penelitian.

2. Kegiatan lapangan

(27)

58

3. Analisis data

Tahap ini merupakan proses akhir dari kegiatan setelah melakukan kegiatan penelitian lapangan selesai. Setelah data-data yang diperlukan terkumpul seperti hasil wawancara, foto-foto, hasil observasi, data penunjang lainnya dan dokumen yang sifatnya tulisan dan lisan maka tahap selanjutnya mengolah data dan dituangkan dalam karyatulis ilmiah (skripsi) yang terbagi dalam lima bab, yaitu pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, pembahasan dan kesimpulan.

D.Instrumen Penelitian dan Sumber Data

Dalam penelitian kualitatif peneliti berperan sebagai instrumen penelitian. Instrumen ialah semua komponen yang menunjang penelitian untuk mendapatkan data yang diinginkan. Peneliti sebagai instrumen penelitian berperan dalam memproses data. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini, yaitu:

1. Daftar Kerangka Pertanyaan Wawancara

Daftar Kerangka Pertanyaan Wawancara ini dibuat oleh penulis untuk menjadi acuan melaksanakan wawancara, agar pertanyaan terfokus pada permasalahan yang akan ditanyakan. Daftar pertanyaan dalam pelaksanaan dan proses wawancara terlampir di bagian belakang skripsi ini.

2. Catatan, Foto, dan Rekaman MP3

Catatan merupakan kumpulan data tertulis dari narasumber, selain berfungsi untuk merekam data secara tertulis atau informasi yang dikemukakan oleh narasumber. Dengan adanya sebuah catatan, peneliti akan mudah melihat jika ada data/informasi yang kurang jelas sehingga mudah ditanyakan kembali. Selain itu, data berupa catatn juga sangat membantu peneliti dalam proses penyusunan laporan penelitian.

(28)

59

Penelitian ini bersifat kualitatif yakni sebuah jenis penelitian yang tujuannya mengukur tingkat kedalaman dari suatu permasalahan yang akan diteliti agar lebih jelas dan terarah. Secara kongkret data-data dikumpulkan yang terdiri atas rekaman hasil wawancara dengan para narasumber, data visual berupa foto-foto,serta dokumen-dokumen lainnya yang dinggap perlu. Untuk memperoleh data tersebut, penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu: sumber data primer dan sekunder.

Sumber data primer adalah para narasumber dan foto-foto, sedangkan sumber data sekunder berupa buku-buku sumber yang relevan dan internet.

1. Data Primer

Untuk memperoleh data primer peneliti langsung mengambil data ke lapangan yaitu dengan cara berinteraksi, berkomunikasi langsung dengan objek yang di teliti, yaitu:

a. Data visual berupa foto-foto karya kriya rotan (keranjang), berupa para perajin dengan kegiatan proses pengolahan bahan, pembuatan bentuk, dan tahap akhir dari proses pembuatan keranjang rotan.

b. Data tertulis hasil wawancara dari para narasumber yang mengetahui tentang objek yang diteliti.

Tabel 3.1. Narasumber

No Nama Usia Pendidikan Profesi Alamat

1. Dudi Darmawan

40 S1 Staf Bidang

produksi di CV. Karya Mandiri

Desa Rajagaluh Lor, Kec. Rajagaluh, Kab. Majalengka, Jawa Barat

2. Wawan Kurniawan

33 SMP Kriyawan Desa Leuwilaja,

Kec.

(29)

60

3. Eha

Setianingrum

28 SD Kriyawan Desa Leuwilaja,

Kec.

Sindangwangi, Kab. Majalengka, Jawa Barat

4. Alwi Gandi 45 S1 Staf Bidang

Fungsional Umum Dinas Perindustrian Majalengka

Tomo, Kec. Tomo Kab. Sumedang, Jawa Barat

5. Mamat 44 SD Wiraswasta

(agen bahan baku rotan Tegalwangi, Cirebon)

RT/RW 004/002 desa Gamel Kecamatan Plered, Cirebon

a. Data Sekunder

Dalam proses penelitian ini untuk mendapatkan data yang lengkap dan landasan teori yang relevan, peneliti mengambil data secara tidak langsung yaitu dari buku-buku sumber, artikel, internet dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

E.Teknik Pengumpulan Data

(30)

61

1. Teknik Pengamatan (Observasi)

Observasi adalah melakukan pengamatan pada suatu objek dengan tujuan tertentu. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan partisipasi aktif, artinya tidak ada keterlibatan posisi dan peneliti hanya sebagai orang yang mengamati saja. Pada proses ini, penulis bertindak sebagai pengamat karya kriya khususnya kriya rotan.

Objek atau sasaran utama yang diamati dari penelitian ini adalah produk kerajinan rotan berupa jenis-jenis keranjang dengan bentuk dasar bulat (silindris) dan bentuk dasar kotak (kubistis) yang dibuat perajin yang ada di perusahaan CV. Karya Mandiri di desa Leuwilaja. Penulis melakukan observasi langsung untuk mengamati para perajin dengan kegiatan proses pengolahan bahan, pembuatan bentuk, dan tahap akhir dari proses pembuatan keranjang rotan di CV. Karya Mandiri di desa Leuwilaja, kecamatan Sindangwangi, kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Pengamatan (observasi) ke tempat lain dilakukan untuk mendapatkan keterangan, informasi dan bahan perbandingan. Dalam penelitian ini penulis juga melakukan observasi ke sentra kriya rotan di daerah lain, yaitu

a. Obserbasi ke perajin di desa Leuwimunding kecamatan Leuwimunding kabupaten Majalengka.

b. Obserbasi ke perajin di CV. Sumber Alam desa Buahkapas, kecamatan Sindangwangi, kabupaten Majalengka.

c. Observasi penjualan bahan rotan ke CV. Utama Rotan di Tegalwangi Cirebon.

d. Observasi karya kriya rotan ke jalan Setiabudhi Bandung.

2. Teknik Wawancara

(31)

62

Teknik wawancara ini dilakukan dalam bentuk tanya jawab. Wawancara digunakan untuk melengkapi data dari hasil pengamatan. Teknik wawancara yang dilaksanakan secara intensif kepada narasumber untuk mengambil keterangan sebanyak-banyaknya dengan bahasa sehari-hari supaya mudah dimengerti. Sesuai dengan penjelasan Sugiyono, (2009: 194) yaitu:

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Teknik pengumpulan data melalui wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada objek wawancara yaitu pada narasumber yang terdapat daftar narasumber dalam tabel 3.1 dengan pedoman kerangka pertanyaan wawancara terlampir di bagian belakang skripsi ini. Sehingga di peroleh data-data mengenai proses pengolahan bahan, pembuatan bentuk, dan tahap akhir dari proses pembuatan keranjang rotan di CV. Karya Mandiri di desa Leuwilaja, kecamatan Sindangwangi, kabupaten Majalengka, Jawa Barat..

3. Teknik Dokumentasi dan Studi Pustaka

Proses dalam teknik dokumentasi penelitian ini berupa foto (objek yang di teliti dan komponen-komponen pendukungnya). Data visual berupa foto-foto karya kriya rotan (keranjang), berupa para perajin dengan kegiatan proses pengolahan bahan, pembuatan bentuk, dan tahap akhir dari proses pembuatan keranjang rotan. Hal itu guna memperjelas bagian-bagian yang penting dalam proses dan teknik pembuatan karya rotan serta untuk mempermudah pada tahap analisis data.

(32)

63

studi pustaka tersebut bertujuan untuk memperkuat keakuratan hasil penelitian serta menunjang wawasan tentang objek yang diteliti sehingga diperoleh data-data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul baik itu hasil wawancara, observasi, studi pustaka, dokumentasi. Pengolahan data harus dilakukan secara optimal, supaya data yang diperoleh di lapangan dapat diolah dan dipertanggungjawabkan kebenarannya. Penelitian ini menggunakan data kualitatif/non statistik. Seluruh data yang telah terkumpul dari hasil kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi, selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan dan kepentingan dalam penulisan.

Teknik pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti ialah dengan cara menganalisis berulang-ulang selama berlangsungnya proses penelitian, berdasarkan studi pustaka, wawancara, observasi, dokumen berupa buku-buku, foto-foto, dan gambar. Berikut ini langkah–langkah yang dilakukan untuk menganalisis data, yaitu:

1. Menghimpun Data

Menghimpun data merupakan kegiatan mengumpulkan data menjadi satu dari berbagai macam jenis dan bentuk data yang telah ditemukan. Pada prosesnya penulis mencoba menghimpun data yang di peroleh dari teknik studi pustaka, wawancara, observasi, dokumen berupa buku-buku, foto-foto, dan gambar.

2. Mereduksi Data

(33)

64

3. Mengklasifikasi Data

Proses selanjutnya ialah mengklasifikasikan data atau mengelompokkan data berdasarkan keperluan yang telah dihimpun, serta dirangkum oleh peneliti. Dalam penelitian ini, penulis mengklasifikasikan data yang telah terkumpul berupa karya keranjang rotan oleh perajin di CV. Karya Mandiri menjadi dua kategori yaitu produk kerajinan rotan berupa jenis-jenis keranjang dengan bentuk dasar bulat (silindris) dan bentuk dasar kotak (kubistis).

4. Menelaah Data

Pada tahap ini penulis menelaah data dengan proses pengecekan data kembali yang dilakukan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk menganalisis jika terjadinya kekurangan atau terjadinya kekeliruan pada data yang telah dikumpulkan.

5. Menarik Kesimpulan

Untuk menarik kesimpulan, penulis mencoba menjelaskan dari data-data yang telah dikumpulkan mulai dari proses awal penelitian hingga akhir penelitian pada analisis data. Hal ini sesuai dengan penjelasan Arikunto (2006:342) yang mengatakan bahwa,

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Dari proses pembuatan karya, diperoleh kesimpulan bahwa:

Dalam proses pembuatan karya kriya rotan di desa Leuwilaja khususnya pada CV. Karya Mandiri lebih mengandalkan kepekaan (akan keindahan) dan keterampilan perajin tanpa adanya daya imajinasi karena bentuk dan ukuran telah ditentukan oleh konsumen (buyer) untuk rancangan sebuah karya (produk). Alat-alat yang digunakan masih manual (tenaga manusia) dan sederhana (alat perkakas pada umumnya). Sedangkan bahan yang digunakan yaitu bahan baku rotan jenis Kooboo (Fresinetia javanica) yang direndam terlebih dahulu di dalam kolam selama tiga sampai empat minggu hingga berwarna abu-abu (gray).

Proses pembuatan kriya rotan di desa Leuwilaja mempunyai beberapa tahapan, yaitu: Pengolahan Bahan (bahan di rendam dalam kolam selama sebulan hingga berwarna abu-abu), Rancangan Bentuk (kriyawan membentuk karya sesuai rancangan bentuk dari konsumen), Pembentukan (karya dianyam dan dibentuk menggunakan sebuah pola/cetakan dengan tahapan bagian alas, badan, dan telinga/pegangan), Tahap Akhir (Finishing) (dibersihkan dari bulu dan pemotongan tonjolan anyaman (trim) serta pewarnaan pelitur).

2. Dari hasil jenis dan analisis unsur visual karya, diperoleh kesimpulan bahwa:

(35)

132

(Karya Mandiri Basket) 0087. Sedangkan tiga keranjang yang dianalisis memiliki bentuk kubistis yaitu KMB (Karya Mandiri Basket) 0065, KMB (Karya Mandiri Basket) 0041, dan KMB (Karya Mandiri Basket) 0042. a. Garis

Garis yang dimiliki umumnya merupakan garis-garis berupa vertikal (lungsin), horizontal (pakan), zigzag, spiral dan lengkung.

b. Bidang

Bidang yang terbentuk umumnya persegi, persegi panjang, trapesium dan lingkaran. Bidang yang terbentuk merupakan perpaduan pakan dan lungsin hasil anyaman, sehingga diperoleh bidang dan bentuk sesuai rancangan.

c. Bentuk dan Ruang

Bentuk yang terjadi dari pola kubistis (kotak) dan silindris (bulat) sebagai pola dasar pembentuknya, menghasilkan bentuk kubus, balok, prisma, kerucut terpotong dan tabung. Dari bentuk dan ruang ini tercipta proporsi yang serasi dan pada umumnya memiliki keseimbangan bentuk simetris. d. Tekstur

Hampir semua karya yang dibuat memiliki bahan yang halus, namun anyaman vertikal (lungsin), horizontal (pakan) pada permukaan memberikan kesan tekstur kasar (tekstur semu).

e. Gelap Terang dan Warna

Kesan gelap terang tercipta karena permukaan garis anyaman yang tidak merata. Warna yang ditampilkan yaitu dominan warna abu-abu (gray), hasil dari pengaruh rendaman pada lumpur kolam. Penggunaan pelitur hanya bersifat memberi penguat pada warna alami bahan rotan.

B.Saran

(36)

133

Berbagai analisa telah dilakukan oleh penulis dengan berbekal informasi dari para narasumber dan informan. Oleh karena itu, melalui penelitian ini masih banyak kajian lain yang belum diteliti, sehingga bagi pihak yang berkepentingan dapat memberikan arahan dan bimbingan untuk menindaklanjuti penelitian ini, untuk itu penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kriya rotan merupakan karya seni kerajinan yang telah turun temurun keberadaanya dan merupakan salah satu seni kerajinan di Indonesia. Sebagai manusia yang tidak bisa lepas terhadap fungsi guna dari nilai kriya, maka seyogyanya kita harus menjaga dan melestarikan keberadaan kriya rotan tersebut. Bagi peneliti yang hendak meneliti mengenai kriya rotan secara lebih mendalam sebaiknya tidak hanya sekedar memusatkan perhatian pada proses pembuatan dan unsur visual estetik kriya rotan khususnya keranjang saja, melainkan ada banyak bahan jenis rotan dan hasil karya dengan bahan rotan yang dapat dijadikan bahan kajian penelitian karya ilmiah yang berkaitan dengan keindahan (estetik) dapat diungkap lebih mendalam.

2. Mengenai kriya rotan di desa Leuwilaja kecamatan Sindangwangi kabupaten Majalengka khususnya pada CV. Karya Mandiri dengan fokus utama kajian yaitu proses pembuatan dan unsur visual estetik kriya rotan yang penulis teliti, penulis merasakan masih banyak sisi lain yang belum diteliti. Mencoba inovasi dalam penggunaan media (mesin), bahan, variasi bentuk, dan pewarnaan sehingga tercipta karya yang beragam kiranya akan menjadi kajian yang menarik untuk ditarik menjadi kajian ilmiah.

3. Studi lapangan yang penulis lakukan sangat terbatas dan banyak kekurangan, terlebih harus menyusun hasilnya menjadi sebuah karya ilmiah yang relevan dan mudah dipahami oleh banyak kalangan masyarakat maupun kaum akademis. Penulis menyadari penelitian ini belum fixed and finished karena saat membuat simpulan penelitian ini, berbagai persoalan yang berkenaan dengan kriya rotan di desa Leuwilaja dirasakan masih banyak aspek yang perlu diteliti lebih mendalam. Harapan penulis, ada penelitian berikutnya yang dapat melengkapi kekurangan penelitian mengenai kriya rotan di desa Leuwilaja ini.

(37)

134

untuk tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Materi pembelajaran tersebut selain dapat memancing kreativitas dalam berkarya seni sekaligus juga sebagai sarana apresiasi karya seni kerajinan Indonesia.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arini, Sri Hermawati Dwi. (2008). Seni Budaya Jilid 2. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Budiyanto, Wahyu Gatot. (2008). Kriya Keramik Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Budiyono. (2008). Kriya Tekstil Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Enget. (2008). Kriya Kayu Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Enget. (2008). Kriya Kayu Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Garha, Oho. (2001). Anyaman Hias Penantang Perajin Kreatif. Bandung :

Angkasa.

Jasni, D. Martono dan N. Supriana. 2000. Sari Hasil Penelitian Rotan. Bogor : Puslitbang Hasil Hutan.

Nursantara, Yayat. (2006). Kesenian SMA untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga. Sarosa, Samiaji. (2012). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Permata Puri Media. Soedjono. (1994). Berkreasi Dengan Rotan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Soedjono. (1996). Kerajinan Rotan. Bandung : Angkasa.

Sony Kartika, Dharsono. (2007). Estetika. Bandung : Rekayasa Sains.

Suardana, I Wayan. (2008). Kriya Kulit Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R & B. Bandung: Alfabeta.

Suryahadi, A. Agung. (2008). Seni Rupa Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif Dan Produktif Jilid 1 . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

(39)

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Indonesia. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI.

Yudoseputro, Wiyoso. (1983). Seni Kerajinan Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Yuniarti, Karnita. (2006). Teknologi Budidaya dan Pengolahan Rotan dan Bambu. Kupang: Puslitbang Hasil Hutan.

Skripsi

Agon, Junaidi. (2012). Analisis Deskriptif Tangkitn Sebagai Senjata Tradisional Suku Dayak Kanayatn Kalimantan Barat. Skripsi FPBS UPI, Tidak Diterbitkan.

Fahrurozi, M. Aqil. (2010). Seni Kriya Batu Karya Didi Maladi. Skripsi FPBS UPI, Tidak Diterbitkan.

Sofyan, Ahmad. (2005). Studi Karya Desain Kemasan Siswa SMA Darul Hikam di Kecamatan Coblong Kota Bandung. Skripsi FPBS UPI, Tidak Diterbitkan.

Internet

[Online].Tersedia:http://encyclopediabritanica.com.”. [07 September 2012, 13 :45]

[Online].Tersedia:“http://id.wikipedia.org/wiki/Rotan”. [28 September 2012, 14:35:22]

[Online].Tersedia:”http://jakartacity.olx.co.id/pictures/craftgiftart-iid-80551306”. [06 Desember 2012, 15:11:17]

[Online].Tersedia:” http://noerdblog.wordpress.com/2011/06/20/pengolahan-rotan/”. [06 Desember 2012, 15:36:30]

[Online].Tersedia:”http://senikriyaa.blogspot.com/”. [31 Juli 2012, 14:49:09] [Online].Tersedia:”

http://tetapadapeluang.blogspot.com/2011/11/sentra-anyaman-rotan-rajagaluh.html”. [31 Juli 2012, 15:58:13]

(40)

[Online].Tersedia:”http://www.scribd.com/doc/81252817/Unsur-seni-rupa”. [9 Februari 2013, 21:43:25]

[Online].Tersedia:” http://www.scribd.com/doc/99893937/Sari-Hasil-Penelitian-Rotan”. [31 Juli 2012, 15:51:13]

[Online].Tersedia:” http://yogaparta.wordpress.com/2009/06/14/metode-penciptaan-seni-kriya/”. [06 Desember 2012, 15:32:30] [Online].Tersedia:”

Gambar

Gambar
Tabel 3.1.

Referensi

Dokumen terkait

pelaksanaan kegiatan pembelajaran apakah sudah sesuai atau belum dengan variabel - variabel yang terdapat pada Model Pembelajaran Kontekstual. Dalam penelitian ini

[r]

Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP se-Kecamatan Sukasari Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia |

Selain itu untuk membahas permasalahan- permasalahan yang akan dihadapi, maka metode serta alat analisis yang digunakan haruslah berhubungan dan menjadi dasar evaluasi

In terms with coherence and cohesion, the students encountered problems with using suitable subject-verb agreement, using right tenses, using correct articles,

Untuk itu permasalahan yang diangkat adalah sejauh mana cara pendistribusian kerupuk secara teratur dan terorganisir dengan menggunakan penerapan metode Hungarian dalam penugasan

Ortho-Plaque Index adalah indeks khusus untuk pasien pemakai piranti ortodonti cekat yang fokus pada area gigi di sekitar bracket karena pada pasien pengguna

Berkaitan dengan hal diatas, penulis merasa tertarik untuk menganalisis kepuasan pelanggan di Restoran Bakso Mantap cabang Cimanggis dan bertujuan untuk mengetahui variabel