• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MATERI SISTEM PERNAFASAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MATERI SISTEM PERNAFASAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA

DENGAN MATERI SISTEM PERNAFASAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS V

(Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Mekarsari 3 Kecamatan

Cimanggis Kota Depok Propinsi Jawa Barat)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

ASTRI OKTINA BUDIANTI

1007889

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013

(2)

DENGAN MATERI SISTEM PERNAFASAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS V

Oleh

Astri Oktina Budianti

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Astri Oktina Budianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN

IPA DENGAN MATERI SISTEM PERNAFASAN UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

(Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Mekarsari 3 Kecamatan Cimanggis Kota Depok Propinsi Jawa Barat)

ASTRI OKTINA BUDIANTI

NIM 1007889

ABSTRAK

Penelitian dilatarbelakangi berdasarkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA belum mencapai KKM. Disebabkan proses pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Akibatnya, siswa menjadi lebih pasif, sehingga hasil belajar rendah. Salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA tentang sistem pernafasan dengan menerapkan metode demonstrasi.

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ……… x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Hipotesis Tindakan ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Metode Demonstrasi ... 10

(6)

2. Jenis – jenis Metode ... 10

a. Pengertian Metode Demonstrasi ... 12

b. Prinsip Metode Demonstrasi ... 13

c. Tujuan dan Fungsi Metode Demonstrasi ... 14

d. Kelebihan Metode Demonstrasi... 15

e. Kelemahan Metode Demonstrasi ... 15

f. Langkah-langkah Metode Demonstrasi ... 16

B. Hasil Belajar ... 18

1. Pengertian Hasil Belajar ... 18

2. Ciri – ciri Hasil Belajar ... 19

3. Faktor – faktor Mempengaruhi Hasil Belajar ... 21

4. Hasil Belajar IPA ... 21

C. Pembelajaran IPA ... 22

1. Tujuan IPA ... 22

2. Ruang Lingkup IPA ... 23

D. Sistem Pernapasan Manusia ... 24

1. Proses Pernapasan ... 24

2. Gangguan Alat Pernapasan ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Metode Model dan Alur Penelitian ... 27

1. Metode Penelitian ... 27

(7)

3. Alur Penelitian ... 32

B. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

1. Subjek Penelitian ... 36

2. Lokasi Penelitian ... 36

3. Waktu Penelitian ... 36

C. Teknik Pengumpulan dan Alat Pengumpulan Data ... 37

1. Teknik Pengumpul Data ... 37

2. Alat Pengumpul Data ... 38

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 40

1. Teknik Pengolahan Data ... 40

2. Analisis ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Deskripsi Data PraTindakan ... 44

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 45

1. Hasil Penelitian Tindakan Siklus I ... 45

a. Perencanaan ... 45

b. Pelaksanaan ... 46

c. Hasil Pembelajaran ... 50

d. Observasi dan Refleksi ... 51

2. Hasil Tindakan Siklus II ... 53

a. Perencanaan ... 53

(8)

c. Hasil Pembelajaran ... 57

d. Observasi dan Refleksi ... 59

C. Pembahasan Penelitian ... 60

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 67

A. Simpulan ... 67

1. Perencanaan ... 67

2. Pelaksanaan ... 68

3. Hasil Belajar ... 68

B. Rekomendasi ... 69

1. Bagi Guru ... 69

2. Bagi Siswa ... 69

3. Bagi Kepala Sekolah ... 70

4. Bagi Peneliti ... 70

(9)

LAMPIRAN

A. Instrumen Penelitian ... 1

B. Hasil Penelitian ... 2

C. Dokumentasi ... 3

D. Surat – surat ... 4

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tanpa banyak yang menyadari bahwa sistem pendidikan di Indonesia sebenarnya hanya mempersiapkan para siswa untuk masuk ke jenjang perguruan tinggi, atau menginginkan siswa yang memiliki potensi hanya di bidang akademik saja. Hal ini terlihat pada kualitas hasil belajar yang pada umumnya dimiliki siswa dimana siswa diarahkan kepada pengembangan secara menghafal atau standar ukuran intelegensi atau IQ.

Dalam hal ini peneliti tidak bermaksud untuk melihat keburukan dari sistem pendidikan di negara kita sendiri, namun demikian agar hal ini dapat dijadikan tolak ukur bagi upaya pengembangan kualitas pembelajaran di Indonesia

(11)

2

Hasil belajar siswa sekolah dasar Negeri Mekarsari 3 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) selama ini masih dirasakan kurang memuaskan oleh beberapa kalangan, baik siswa orang tua siswa maupun oleh kalangan guru. Hal itu diperkuat oleh hasil observasi awal peneliti di lapangan ketika melakukan kegiatan program latihan profesi yang diketahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) selama ini masih lebih rendah dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran yang lain. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan suatu materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Model dan metode pembelajaran sangat berguna bagi guru untuk menentukan apa yang harus dilakukannya dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, salah satunya dengan metode demonstrasi.

Dalam hal ini, metode demonstrasi perlu dilakukan agar siswa perlu melihat secara terperinci dan dapat memperagakan suatu model sederhana dari suatu pembelajaran agar pada akhirnya mereka dapat mempresentasikan model tersebut dari demonstrasi yang sebelumnya telah diperagakan oleh guru mereka. Jjika dikaitkan dengan penelitian ini, maka siswa akan membuat suatu model sederhana dari alat pernafasan manusia.

(12)

artinya jika dikaitkan dengan penelitian ini maka guru di sekolah tersebut, hampir tidak pernah melakukan pembelajaran IPA dengan menggunakan demonstrasi. Sehingga dalam proses pembelajaran terkesan siswa kurang aktif dan guru-guru, dalam proses pembelajaran kurang memantapkan penggunaan metode yang telah dipelajari dan jarang sekali menggunakan media, walaupun ketersediaan media yang berada di SDN Mekarsari 3 sudah terbilang cukup, dikarenakan mendapatkan bantuan berupa alat-alat peraga dari berbagai pihak. Disisi lain, jarangnya penggunaan media, disebabkan guru kurang kreatif dan masih awam dalam menggunakannya. Sehingga hasil belajar yang di peroleh siswa sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata ulangan yang telah dilaksanakan di kelas V semester I. Namun demikian, Sekolah Dasar Negeri Mekarsari 3 telah menetapkan standar ketuntasan minimal yaitu 70, dari hasil tersebut menandakan siswa kurang memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh data bahwa rendahnya hasil belajar siswa kelas V tersebut dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

(13)

4

2. Dalam pembelajaran, guru masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah. Siswa hanya mendengarkan apa yang diucapkan guru tanpa adanya aksi atau reaksi dari siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Dengan masih menggunakan metode ceramah tersebut, maka keaktifan siswa masih sangat kurang.

Dengan demikian jika guru menerapkan metode demonstrasi, maka upaya peningkatan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi siswa khususnya di SDN Mekarsari 3 dapat meningkat khususnya dalam pembelajaran IPA.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti penerapan metode demonstrasi sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA yang membawa siswa belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan. Dengan menetapkan judul Penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA dengan materi

sistem pernapasan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah,

(14)

agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN Mekarsari 3 Kota Depok?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi sistem pernafasan dengan menerapkan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN Mekarsari 3 Kota Depok?

3. Berapa besar peningkatan hasil belajar setelah diterapkan metode demonstrasi dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V semester I Sekolah Dasar Negeri Mekarsari 3, Kota Depok?

C. Hipotesis Tindakan

Melalui Metode Demonstrasi pada mata pelajaran IPA dengan materi sistem pernafasan dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa kelas V SDN Mekarsari 3 Kota Depok

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka tujuan penelitian tindakan kelas ini, adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan dalam menerapkan metode demonstrasi dalam mata pelajaran IPA agar meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN Mekarsari 3?

(15)

6

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V di SDN Mekarsari 3 setelah diterapkan metode demonstrasi dalam mata pelajaran IPA

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga dalam upaya mengembangkan konsep pembelajaran atau strategi belajar mengajar dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Manfaat Praktis

Bagi siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Mekarsari 3, Kecamatan Cimanggis, akan terdorong untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sistem pernapasan pada manusia pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan metode demonstrasi.

Bagi guru pengajar IPA kelas V dapat meningkatkan keprofesionalannya dalam pengelolaan proses pembelajaran.

(16)

Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk menambah wawasannya agar dapat mengembangkan kompetensi yang dimiliki.

F. Definisi Operasional

1. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah proses penunjukkan akan terjadinya sesuatu, agar siswa dapat memahami dengan mudah pada pelajaran, sehingga lebih berkesan dengan demikian dapat membentuk suatu pengertian yang baik dan sempurna. Dalam demonstrasi siswa mengamati apa yang diperlihatkan guru selama proses pembelajaran.

Dengan metode demonstrasi kita mengkomunikasikan sesuatu dari komunikator dalam hal ini bertindak yaitu guru kepada muridnya sebagai komunikan, dengan bantuan media sehingga pesan atau informasi yang ingin disampaikan dapat dipahami. Untuk itu diperlukan prinsip-prinsip :

1) Menciptakan hubungan yang baik sehingga menarik perhatian siswa.

2) Usahakan lebih jelas bagi orang yang sebelumnya tidak memahaminya.

3) Pikirkan pokok-pokok inti dari demonstrasi itu agar anak-anak benar-benar memahaminya.

(17)

8

/menentukan waktu yang tepat agar demonstrasi benar-benar berjalan lancar tanpa ada hambatan.

5) Guru dan siswa memiliki kesempatan yang luas untuk melaksanakan demonstrasi tanpa terdesak oleh sesuatu hal.

Dalam penelitian ini, prinsip-prinsip dalam metode demonstrasi harus dilakukan agar guru sebagai penyampai pesan dapat memperoleh umpan balik (feedback) dari siswanya, agar tujuan belajar dapat tercapai. 2. Hasil belajar

Hasil belajar dapat berupa pengetahuan kognitif yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa hasil belajar merupakan perolehan seseorang dari suatu perbuatan belajar, atau hasil belajar merupakan kecakapan nyata yang dicapai siswa dalam waktu tertentu.

3. Sistem pernafasan

(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode, Model dan Alur Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh peneliti dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini serta sesuai dimana pekerjaan ini dilakukan. (Kemmis &Taggart dalam Arikunto 1998/1990:13).

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas bersifat reflektif, artinya guru dalam hal ini bertindak untuk menemukan berbagai alternatif dalam memperbaiki pembelajaran, sehingga tujuan belajar dapat tercapai.

Penelitian ini bersifat kolaboratif, artinya peneliti bersama dengan observer bersama-sama dalam melihat aktivitas kegiatan pembelajaran dan sekaligus melihat peningkatan hasil belajar siswa kelas V di SDN Mekarsari 3 dengan menggunakan metode demonstrasi.

(19)

28

perolehan pengetahuan umum dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan.

Penelitian Tindakan Kelas diambil dari istilah bahasa Inggris

Classroom Action Research (CAR). Dalam Suharsimi (2006:97)

menyatakan bahwa siklus yang direncanakan terdiri dari empat tahap yaitu; 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi 4) refleksi. Karena penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka pelaksanaannya dilakukan dengan cara bersiklus. Tiap siklusnya dilakukan perubahan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. Model Penelitian

(20)

dapat meningkatkan keprofesionalan guru dalam menangani proses pembelajaran.

Langkah yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai siklus adalah seperti gambar desain berikut ini:

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 3.1

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

Hasil

Observasi

(21)

30

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; 1) tahap perencanaan, 2) tahap tindakan atau pelaksanaan, 3) tahap evaluasi/observasi, dan 4) tahap refleksi. Masing-masing tahapan ini secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Tahap Perencanaan

Tiap siklus dalam penelitian ini dilaksanakan suatu tindakan sesuai dengan perbaikan yang ingin dicapai selama pembelajaran. Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), alat dan bahan pembelajaran untuk kegiatan demonstrasi serta instrumen penelitian.

b) Tahap Tindakan

(22)

c) Tahap Observasi

Pada tahap ini secara lebih operasional adalah untuk mengenal siswa lebih dalam dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang timbul dari tindakan terencana atau hasil proses pelaksanaan tindakan. Fungsi dari observasi adalah guru dapat mengetahui apakah tindakan yang dilakukan sudah berpengaruh pada terjadinya perubahan kearah positif dalam kegiatan pembelajaran.

d) Tahap Refleksi

Data yang diperoleh untuk dianalisis kemudian direfleksi sebagai alat evaluasi untuk memperbaiki siklus berikutnya, serta untuk menentukan kesimpulan dari hasil penelitian. Pada tahap refleksi guru bersama observer mendiskusikan hasil tindakan pada setiap akhir pelaksanaan tindakan, kemudian hasil tindakan pada setiap akhir pelaksanaan tindakan, kemudian hasilnya direfleksi. Peneliti juga bisa merefleksikan diri dengan melihat data observasi. Apakah kegiatan yang telah dilakukan sudah tercapai atau belum. Temuan yang diperoleh sebagai acuan bagi perumusan rencana pembelajaran untuk dilaksanakan pada kegiatan selanjutnya.

(23)

32

awal dilakukan untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian akan diketahui optimalisasi kemampuan siswa dalam memahami sistem pernapasan manusia.

3. Alur Penelitian

(24)

Gambar 3.2

Analisis KTSP Studi Pustaka

Observasi awal 1. Situasi dan kondisi kelas 2. Apersepsi dan motivasi

- Rencana tindakan dalam menyusun model pembelajaran

- Demonstrasi yang meliput rencana pembelajaran, media dan sumber pembelajaran

Rencana Tindakan II Menyusun model pembelajaran penggunaan metode demonstrasi yang meliputi rencana pembelajaran, media dan sumber pembelajaran.

2. Analisis hasil postest II

Pelaksanaan Tindakan II

1. Melaksanakan Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

2. Melakukan postest dengan instrumen II

Refleksi II

1. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya.

2. Analisis hasil post test II

Rekomendasi

Mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan PTK dari semua siklus yang telah dilaksanakan

Observasi I

Melakukan pengamatan melalui metode demonstrasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung dalam siklus I

Observasi II

(25)

34

Dari gambar tersebut diatas, maka penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

a. Pengkajian standar di kelas tahun 2006 dan KTSP SDN Mekarsari 3 dimana telaah konsep yang terdapat dalam mata pelajaran IPA Kelas V atau analisis KTSP.

b. Menyusun rencana pembelajaran tindakan I dengan pendekatan metode demonstrasiuntuk 2 x pertemuan menyusun langkah-langkah kegiatan untuk melatih penerapan metode demonstrasi yang sudah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran LKPD.

c. Peneliti menerapkan rancangan pembelajaran yang telah menggunakan penerapan metode demonstrasi.

2. Tahap Pelaksanaan a. Siklus 1

Tahap Pelaksanaan Siklus 1 dalam penelitian ini berupa :

1) Setelah mendapat gambaran keadaan kelas perhatian dan aktivitas siswa, memotivasi belajar, sarana belajar, maka dilakukan tindakan kelas pertama, yaitu mendesain kegiatan belajar untuk satu kompetensi dasar.

(26)

3) Melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dari pembelajaran dengan metode demonstrasi. 4) Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan

evaluasi hasil pemantauan.

5) Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus I yang dilanjutkan pada siklus II.

b. Siklus 2

Tahap Pelaksanaan Siklus 2 dalam penelitian ini berupa :

1) Setelah memperoleh gambaran pada desain pembelajaran kegiatan pertama (siklus I) peneliti mendesain kembali kegiatan pembelajaran dengan menambahkan aspek-aspek yang belum optimal pada tindakan siklus I.

2) Melakukan pemantauan (observasi) terhadap pelaksanaan pembelajaran yang sedang dilakukan sasaran pemantauan adalah kegiatan siswa dalam merespon pelajaran. Sikap guru dalam mengelola pembelajaran dan efektivitas pembelajaran dengan metode demonstrasi.

3) Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang sudah dilakukan untuk mengetahui efektivitas keberhasilan, dari penggunaan strategi baru pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

(27)

36

5) Personel yang akan dilibatkan Penelitian tindakan kelas ini melibatkan seorang guru yang menjadi observer adalah orang yang sama dengan observer di siklus 1 karena agar mengetahui perkembangan atau perbedaan yang terjadi di siklus 1 dan siklus ke II. Hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan II ini menjadi bahan acuan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.

B.Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subjek dalam Penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Mekarsari 3. Siswa ini berjumlah 30 orang, yang terdiri dari siswa laki-laki dan siswa perempuan.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian yang dilakukan adalah di SDN Mekarsari 3 Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.

3. Waktu Penelitian

(28)

C.Teknik Pengumpulan Data dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpul Data

Untuk memperoleh kebenaran yang obyektif dalam pengumpulan data yang diperlukan yaitu instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan dapat direfleksi dengan baik. Instrumen yang akan digunakan yaitu:

a. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja peserta didik (LKPD). Kedua hal tersebut diatas digunakan sebagai perencanaan dalam mencapai tujuan belajar, yang berisi tahap-tahap atau alur kegiatan pembelajaran. Selain itu juga dapat digunakan sebagai alat pengukuran tingkat keberhasilan guru dalam pembelajaran, apakah sudah sesuai dengan perencanaan awal atau berbeda dengan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran berlangsung.

b. Instrumen Tes

Usman dan setiawati (1993: 136) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penilaian hasil belajar “suatu proses pemberian atau

penentuan nilai terhadap sesuatu dengan kriteria tertentu atau mengambil beberapa keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran atau norma tertentu, apakah baik atau buruk.

(29)

38

harus dijawab dengan benar oleh siswa dengan cara tertulis dengan bentuk soal-soal isian, dan pilihan ganda. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, alasan menggunakan tes uraian adalah untuk melihat proses berfikir IPA siswa dalam mengerjakan LKPD secara kelompok dan evaluasi secara individu serta untuk mengetahui sejauhmana peningkatan kemampuan berfikir siswa dalam memahami materi tentang sistem pernapasan pada manusia.

c. Instrumen non-tes

Lembar observasi dalam peneliti ini digunakan sebagai panduan dalam mengamati dan memperoleh data tentang perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Jika dikaitkan dengan penelitian ini maka kegiatan pembelajaran yang akan diobservasi adalah aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode demonstrasi.

2. Alat Pengumpul Data

a. Pedoman Observasi

(30)

sesuai dengan yang dihasilkan dan sesuai dengan data yang diperlukan.

Dalam penelitian ini kegiatan yang akan diobservasi adalah aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan penerapan metode demonstrasi, baik secara klasikal maupun dengan secara kelompok.

Observasi adalah rekan sejawat yang dianggap dapat memberikan masukan yang diperlukan oleh peneliti selama kegiatan penelitian.

b. Soal

Tes tertulis untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa secara individu dalam penguasaan materi pokok sistem pernapasan. Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes dalam bentuk uraian singkat, jumlah soal yang diberikan pada siklus I adalah 2 lembar kerja masing-masing terdiri dari 5 soal. Sedangkan pada siklus II diberikan 5 soal uraian singkat. Test adalah sekumpulan pertanyaan yang diberikan kepada siswa atau orang tua yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 1992).

(31)

40

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini teknik yang dilakukan untuk mengolah data adalah sebagai berikut :

a. Reduksi Data

Data yang digunakan dalam pembelajaran harus dipersiapkan terlebih dahulu sesuai dengan materi yang diajarkan. Guru harus menyiapkan silabus, RPP, Data Observasi, LKPD, Penilaian, Soal Tes, Alat Peraga, atau media yang akan digunakan untuk penelitian.

b. Klasifikasi Data

Untuk meningkatkan hasil belajar pada penelitian ini, maka dibuat gambar yang menunjukkan efektivitas belajar sebagai hasil penelitian sehingga tampak lebih jelas perubahan dan perbandingan dari hasil setiap siklus.

c. Display Data

Menganalisa aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan mengacu pada RPP, aktivitas siswa dapat dilihat dari lembar observasi siswa.

d. Interpretasi Data

(32)

observer yang sama baik pada siklus 1 dan siklus 2. Hal ini bertujuan, agar observer dapat mengetahui hal-hal apa yang terjadi dalam setiap pembelajaran.

e. Refleksi

Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan dilihat dari kekurangan dan kelebihan dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran, kemudian melakukan revisi atau perbaikan untuk menyusun rencana pembelajaran.

2. Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan oleh peneliti. Analisis dalam penelitian ini berupa identifikasi yang digunakan untuk menjelaskan apa saja yang terjadi dalam penelitian tersebut. Selain itu analisis dapat juga menunjukkan perbaikan yang terjadi. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada setiap kegiatan refleksi. Dengan melakukan analisis, maka peneliti dapat menyimpulkan apa yang terjadi dalam setiap siklusnya, sehingga revisi-revisi

(33)

42

a. Scoring (penskoran)

Hasil tes yang dilakukan siswa sesudah melakukan evaluasi score posttest soal yang digunakan. Pada penelitian ini berupa pilihan ganda 10 soal. Setiap score mempunyai bobot nilai atau skor sepuluh apabila dapat menjawab dengan benar keseluruhan, maka skor maksimum yang dapat diperoleh adalah 100.

Perhitungan dalam mengolah penskoran tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Nilai Hasil Belajar = jumlah jawaban yang benar X 100% 10

Tabel 3.1 Kriteria Nilai Hasil Belajar

SKOR PRESENTASE KRITERIA

90 - 100 75 % - 100% Sangat Baik

80 - 89 50% - 75% Baik

70 – 79 25% - 50% Cukup Baik

0 – 69 0% - 25% Kurang

b. Nilai rata-rata

Rata-rata hitung hasil postest dari skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa untuk setiap jawaban benar dengan rumus sebagai berikut :

Rata – rata = jumlah nilai keseluruhan yang diperoleh siswa X 100% Jumlah banyaknya siswa

(34)

Adapun proses penghitungan presentase siswa yang sudah mencapai KKM adalah sebagai berikut :

TB = S = 70 X 100 % N

Keterangan :

TB : Ketuntasan Belajar

S : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari 70 N : Jumlah seluruh siswa

Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan

PRESENTASE KRITERIA

75 % - 100% Sangat Tinggi

50% - 75% Tinggi

25% - 50% Sedang

0% - 25% Rendah

(35)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas sebagaimana yang telah diulas di pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Sistematika perencanaan pembelajaran IPA materi pokok sistem pernapasan dengan metode demonstrasi pada dasarnya sama dengan sistematika RPP yang biasa disusun oleh guru. Hanya ada sedikit perbedaan yakni dengan menuangkan langkah – langkah pembelajaran berdasarkan dengan langkah-langkah yang ada di metode demonstrasi. RPP yang disusun berdasarkan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru memberikan dan menyajikan masalah.

b. Guru mengaitkan dengan pembelajaran sebelumnya yakni sistem pernafasan hewan.

c. Siswa dapat merancang atau menentukan langkah-langkah percobaan dengan metode demonstrasi.

d. Siswa melakukan percobaan atau peragaan untuk memperoleh pengalaman

(36)

f. Kegiatan evaluasi (post test) dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Setelah melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dalam materi sistem pernapasan pada mata pelajaran IPA di kelas 5 SDN Mekarsari 3. Dengan melakukan demonstrasi yaitu menarik perhatian siswa, mengingat pokok-pokok materi yang akan di demonstrasikan agar mencapai sasaran, memperhatikan kedaan siswa, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik, memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif, menghindari ketegangan dan evaluasi yang dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut, baik di sekolah ataupun di rumah. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan berdasarkan tahap-tahap pada langkah metode demonstrasi.

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa dalam proses pembelajaran.

3. Hasil Belajar

(37)

siklus II mengalami peningkatan dengan memperoleh rata-rata nilai 80,08.Pelaksanaan siklus I baru mencapai ketuntasan sebanyak 19 siswa atau 63,33%. Jumlah siswa yang telah memenuhi KKM pada siklus II ada 26 siswa, atau 86,7%, sementara yang belum memenuhi KKM ada 4 siswa atau 13,3%. Ini berarti pelaksanaan tindakan pembelajaran sudah berhasil, karena 86,7% siswa sudah berada di atas nilai KKM. Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 70.

Melihat hasil penelitian diatas, maka proses pembelajaran IPA materi sistem pernapasan di kelas 5 dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran siswa.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dilakukan ada beberapa rekomendasi yang penulis ajukan demi peningkatan hasil pembelajaran IPA di sekolah Dasar Mekarsari 3, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagi Guru

(38)

2. Bagi Siswa

Siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran, siswa diharapkan lebih aktif, kreatif, mendapat pengalaman yang berharga setelah melakukan peragaan dalam proses pembelajaran.

3. Bagi Kepala Sekolah

Hendaknya kepala sekolah memotivasi guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan berbaagai macam metode yang sesuai dengan pembelajaran. Kepala sekolah juga diharapkan menyediakan fasilitas pembelajaran IPA. Selain itu, kepala sekolah bekerjasama dengan pihak-pihak dinas yang terkait dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, seminar-seminar demi pengembangan profesional guru.

4. Bagi Peneliti

(39)

71

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara. 2006

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara, 2003

http:// penerapan metode demonstrasi.www.google.com

Depdiknas 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Ismail, 2003. Media Pembelajaran (Model-Model Pembelajaran). Jakarta Direktorat Pendidikan Nasional

Mustaqim Burhan , Ayo Belajar IPA Untuk SD Kelas V Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suciati. Irawan Prasetya. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta : pau-ppai, Universitas Terbuka. 2001

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya. 2001

Sukadi, Arief. Sudjarwo. Pengembangan sumber belajar. Jakarta : PT. Mediyatama sarana perkasa. 1989

Sumarna. Sudarmana. Bimbingan Pembelajaran Sains 5 Untuk Sekolah

Dasar, Surakarta : CV. Mediatama. 2005

Universitas Pendidikan Indonesia. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung 2012

Waluyo, HY dkk. Penilaian Pencapaian hasil Belajar Jakarta : Universitas terbuka. 1987

Gambar

Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Taggart
Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas
gambar yang menunjukkan efektivitas belajar sebagai hasil penelitian
Tabel 3.1 Kriteria Nilai Hasil Belajar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan metode demontrasi pada pembelajran IPA.Untuk mengetahui

Pada tindakan siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 95,45% dan daya serap klasikal 82,95% Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah penggunaan metode demonstrasi dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran pada materi gaya magnet

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Lariang. Kelas yang dijadikan objek penelitian yaitu kelas IV. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dua siklus secara

Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus II setelah dianalisis diperoleh data sebagai berikut : Hasil evaluasi yang diperoleh pada siklus II ini mencapai tingkat 93,3%

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dianalisis, penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA khususnya

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Lariang. Kelas yang dijadikan objek penelitian yaitu kelas IV. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dua siklus secara

Berdasarkan hasil penelitian yang didiskripsikan pada bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut; (1) Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di