• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perubahan Laba Kotor dalam Menilai Efisiensi dan Kefektifan Bagian Produksi dan Bagian Penjualan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perubahan Laba Kotor dalam Menilai Efisiensi dan Kefektifan Bagian Produksi dan Bagian Penjualan."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Gross profit analysis is analysis carried out to find out the cause of gross profit change also to conduct assessment against efficiency and effectiveness of the production and the sales division. The author is use exploratory qualitative research method also using the techniques of data collection in the form of direct observation, interviews and study of documents. The result showed that the production has been working with efficient but at the same time more ineffective during the period November. While for the period October and December worked ineffectively and inefficiently. The assessment of the performance from sales gross profit analysis that has been done shows that the sales has been working effectively during the period of October and December, but not work effectively in November period.

(2)

Universitas Kristen Maranatha viii

ABSTRAK

Analisis laba kotor merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan laba kotor serta untuk melakukan penilaian terhadap efisiensi dan efektifitas bagian produksi dan bagian penjualan. Metode penelitian yang penulis gunakan ialah pendekatan kualitatif yang bersifat eksploratif (menjelajah) serta menggunakan teknik pengumpulan data berupa pengamatan langsung, wawancara, dan pengkajian dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian produksi telah bekerja dengan efisien tetapi sekaligus lebih tidak efektif pada periode November. Sedangkan untuk periode Oktober dan Desember bekerja secara tidak efisien dan tidak efektif. Sedangkan penilaian atas kinerja bagian penjualan yang didapatkan dari analisis laba kotor yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bagian penjualan telah bekerja efektif pada periode Oktober dan Desember Namun tidak bekerja secara efektif pada periode November.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Akuntansi Biaya ... 6

2.1.1 Pengertian Akuntansi ... 6

2.1.2 Pengertian Biaya ... 7

2.1.2.1 Klasifikasi Biaya ... 8

(4)

Universitas Kristen Maranatha x

2.1.4 Pengertian dan Manfaat Penyusunan Anggaran ... 10

2.1.4.1 Pengertian Anggaran ... 10

2.1.4.2 Manfaat PenyusunanAnggaran Bagi Perusahaan ... 11

2.1.4.3 Keterbatasan Anggaran ... 12

2.1.6.2 Pengertian Harga Pokok Produk yang Dijual. ... . 15

2.1.6.2.1 Biaya Bahan Baku Langsung . ... 16

2.1.6.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung ... . 16

2.1.6.2.3 Biaya Overhead Pabrik ... . 16

2.1.6.3 Pengertian Laba Kotor. ... 17

2.1.7 Analisis perubahan laba kotor ... . 17

2.1.7.1 Pengertian Analisis Perubahan Laba Kotor ... . 17

2.1.7.2 Manfaat Analisis Perubahan Laba Kotor ... . 18

2.1.7.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan LabaKotor……… ... 19

2.1.7.4 Prosedur Analisis Perubahan Laba Kotor. ... 23

2.1.8 Penilaian Kinerja manajemen. ... 25

2.1.8.1 Pengertian Efisiensi dan Keefektifan ... . 27

2.1.8.1.1 Pengertian Efisiensi ... . 27

2.1.8.1.2 Pengertian Keefektifan… ... 28

2.1.8.2 Efisiensi dan Keefektifan Manajemen ... . 29

(5)

3.2.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data. ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian. ... 39

4.1.1 Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. ... 39

4.1.2 Uraian Tugas dan Jabatan ... . 40

4.2 Pembahasan ... . 43

4.2.1 Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Laba Kotor ... . 45

4.2.2 Selisih Laba Kotor. ... 46

4.2.2.1 Selisih Penjualan ... . 46

4.2.2.2 Selisih Harga Pokok Penjualan ... . 47

4.2.3 Analisa Laba kotor ... . 48

4.2.3.1 Analisa Selisih Penjualan ... . 48

4.2.3.1.1 Analisa Selisih Harga Jual ... . 48

4.2.3.1.2 Analisa Selisih Volume Penjualan. ... 49

4.2.3.2 Analisa Selisih Harga Pokok Penjual. ... 50

4.2.3.2.1 Analisa Selisih Harga Pokok Produk Yang dijual ... . 51

4.2.3.2.2 Analisa Selisih Volume Harga Pokok Produk yang dijual. ... 52

4.2.3.3 Selisih Volume Bersih. ... 53

(6)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Data Penjualan, Harga Pokok Produk yang dijual (Cost of

Good Sold) dan Laba Kotor Periode September dan Oktober

Tahun 2011 ... 43 Tabel II Data Harga Jual, dan Harga Pokok Produk per-unit Periode

September dan Oktober Tahun 2011 ... 44 Tabel III Data Penjualan, Harga Pokok Produk yang dijual (Cost of

Good Sold) dan Laba Kotor Periode Oktober dan November

Tahun 2011 ... 44 Tabel IV Data Harga Jual, dan Harga Pokok Produk per-unit Periode

Oktober dan November Tahun 2011 ... 44 Tabel V Data Penjualan, Harga Pokok Produk yang dijual (Cost of

Good Sold) dan Laba Kotor Periode November dan

Desember Tahun 2011 ... 44 Tabel VI Data Harga Jual, dan Harga Pokok Produk per-unit Periode

November dan Desember Tahun 2011 ... 45 Tabel VII Kenaikan / Penurunan Laba Kotor Periode September –

Desember 2011. ... 46 Tabel VIII Kenaikan/Penurunan Penjualan Periode September –

Desember 2011. ... 46 Tabel IX Kenaikan/Penurunan Harga Pokok Penjualan Periode

September – Desember 2011... 47 Tabel X Selisih Harga Jual Periode September – Desember 2011. ... 48 Tabel XI Selisih Volume Penjualan Periode September – Desember

2011 ... . 49 Tabel XII Selisih Harga Pokok Produk Yang Dijual Periode September

– Desember 2011. ... 51

Tabel XIII Selisih Volume Harga Pokok Produk Yang Dijual Periode

September – Desember 2011... 52 Tabel XIV Penilaian efektifitas dan efisiensi Bagian Penjualan Dan

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini, tingkat kemajuan diberbagai bidang perekonomian dan semakin pesatnya perkembangan ilmu serta teknologi, berdampak kepada semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha, baik dalam sektor jasa, industri maupun perdagangan. Salah satunya ialah industri makanan. Untuk menjaga kesinambungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, diperlukan penanganan dan pengelolaan yang baik. Penanganan dan pengelolaan yang baik tersebut hanya dapat dilakukan oleh manajemen yang baik pula. Manajemen selain dituntut untuk dapat mengkoordinasikan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efisien dan efektif, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan serta mempercepat perkembangan perusahaan.

(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Untuk dapat melaksanakan hal-hal tersebut diatas, manajemen memerlukan suatu pedoman yang akan mengarahkan setiap keputusan terhadap pencapaian tujuan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Pihak manajemen harus dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan perencanaan dengan hati–hati serta memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat tercapai, salah satunya dengan menganalisis perubahan laba kotor yang akan mempengaruhi laba perusahaan. Dimana laba tersebut dapat diperoleh antara lain dengan memastikan bahwa kegiatan perusahaan telah dilakukan secara efektif dan efisien antara lain pada bagian penjualan dan bagian produksi.

Laba kotor dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menunjukkan apakah bagian produksi dan bagian penjualan telah menjalankan kegiatannya secara efektif dan efisien, dimana manajemen dapat melakukan tindakan secara tepat, apabila ada kelemahan baik dari salah satu maupun kedua bagian tersebut dalam menjalankan aktivitasnya.

Perusahaan “Y’ merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak

(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha perusahaan dapat memasarkan, melaksanakan produksinya, dan menjaga kualitas barang yang diproduksinya dengan baik.

Banyak industri-industri yang bergerak dalam bidang sejenis sehingga mendorong timbulnya persaingan yang semakin ketat. Untuk itu suatu perusahaan yang memproduksi makanan, harus memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen sehingga dapat memberikan kepuasan dan dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Dengan demikian laba yang yang diperoleh akan dapat dipertahankan sehingga dapat menjamin kontinuitas perusahaan. Hal ini juga didukung oleh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk atau memberikan jasa pada tingkatan mutu dan nilai yang baik dalam volume, waktu, biaya, dan harga tertentu sehingga dalam jangka panjang dapat menjamin adanya laba, disamping mengundang kerjasama dari karyawan, dan memenuhi tanggung jawab sosial.

(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

dibuat maupun dengan aktivitas perusahaan dari dua periode. Dari analisis ini dapat diketahui penyebab terjadinya perbedaan antara laba kotor yang diperoleh dengan laba kotor yang dianggarkan, maupun penyebab dari perbedaan antara laba kotor tahun berjalan dengan laba kotor dari tahun sebelumnya. sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan seperti kenaikan biaya produksi dan kenaikan harga pokok penjualan sehingga manajemen dapat melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerjanya.

Berdasarkan uraian diatas mengenai pentingnya efisiensi dan efektivitas bagi perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai: “Analisis Perubahan Laba Kotor Terhadap Penilaian Efisiensi dan Efektivitas Bagian Produksi dan Penjualan.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasakan uraian diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan laba kotor?

2. Bagaimana analisis perubahan laba kotor dalam menilai efisiensi dan efektivitas bagian produksi dan bagian penjualan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan tujuan sebagai berikut:

(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk menganalisis perubahan laba kotor terhadap penilaian efisiensi dan

efektivitas bagian produksi dan bagian penjualan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

1. Perusahaan

Diharapkan penelitian ini bisa menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan “Y” sebagai bahan informasi dan pertimbangan untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan laba kotor perusahaan, serta menilai hubungannya dengan kinerja bagian produksi dan bagian penjualan dalam mencapai tujuan perusahaan.

2. Bagi masyarakat dan peneliti lainnya

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan sumbangan yang berarti bagi masyarakat mengenai faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perubahan laba kotor perusahaan dan bagaimana perubahan laba kotor dalam menilai efisiensi dan efektivitas perusahaan. Serta sebagai tambahan informasi bagi para peneliti berikutnya.

3. Bagi peneliti lainnya

(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada perusahaan “Y’ mengenai peranan analisis laba kotor terhadap penilaian efisiensi dan efektifitas bagian produksi dan penjualan, penulis mencoba memuat simpulan dan saran seperti yang diuraikan dibawah ini.

5.1 Simpulan

Ada beberapa Simpulan yang dapat penulis uraikan berkenaan dengan penelitian ini, yaitu:

1. Hal-hal yang menyebabkan adanya perubahan laba kotor disebabkan oleh karena adanya peningkatan atau penurunan dari komponen penjualan dan komponen harga pokok penjualan. Pada periode September & Oktober serta November &

Desember perusahaan mengalami kenaikan laba kotor masing – masing sebesar Rp 56.851.512 (Favorable) dan Rp 22.767.414 (Favorable) artinya bahwa

perusahaan mengalami selisih yang menguntungkan, sedangkan yang terjadi pada periode Oktober & November perusahaan mengalami penurunan laba kotor sebesar Rp 12.888.345 (Unfavorable) dimana perusahaan mengalami selisih yang tidak menguntungkan.

(14)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 58

Universitas Kristen Maranatha terjadi kenaikan penjualan sebesar Rp 24.580.500 (Favorable) artinya bahwa perusahaan mengalami selisih yang menguntungkan. Sedangkan untuk periode Oktober & November terjadi penurunan penjualan sebesar Rp 32.821.950 (Unfavorable) artinya perusahaan mengalamai selisih yang merugikan.

Terjadinya peningkatan dan penurunan Harga Pokok Penjualan terjadi pada periode September & Oktober, sebesar Rp 56.408.838 (Favorable) dan periode November & Desember sebesar Rp 1.813.086 (Favorable) dimana perusahaan mengalami selisih harga pokok penjualan yang menguntungkan, sedangkan pada periode Oktober & November perusahaan mengalami kenaikan Harga Pokok Penjualan dimana perusahaan mengalami selisih penjualan yang tidak menguntungkan atau unfavorable variance sebesar Rp 1.813.086 (Unfavorable). 2. Analisis perubahan laba kotor dalam menilai efisiensi dan efektivitas bagian produksi dan bagian penjualan. Pada bagian produksi, dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan efisiensi pada periode November dibandingkan Oktober yang ditunjukkan dengan angka selisih hpp yang menunjukkan selisih yang tidak menguntungkan (unfavorable) sebesar Rp 19.933.605. Serta terjadi penurunan efisiensi pada periode Oktober dibandingkan September dan Desember yang ditunjukkan dengan angka selisih harga hpp yang menunjukkan selisih yang

menguntungkan (favorable) berturut-turut sebesar Rp 56.408.838 dan Rp 1.813.086. Sedangkan untuk penilaian efektifitas bagian produksi,

(15)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 59

sebelumnya bila dikaitkan dengan adanya kenaikan harga pokok produk, sedangkan unit yang diproduksi untuk periode November semakin kecil dibandingkan bulan sebelumnya bila dikaitkan dengan adanya penurun harga pokok produk. Hal ini juga ditunjukkan dengan adanya selisih volume Hpp yang menguntungkan pada periode Oktober dan Desember masing-masing sebesar Rp 65.790.900 dan Rp 5.321.955 serta menunjukkan selisih volume Hpp yang

tidak menguntungkan pada periode November yaitu sebesar Rp 31.307.528.Untuk bagian penjualan, tolak ukur yang digunakan untuk

menilai efektifitasnya berdasarkan analisis laba kotor adalah dengan menggunakan selisih volume penjualan. Berdasarkan selisih volume penjualan, didapatkan bahwa bagian penjualan telah bekerja dengan lebih efektif atau terjadi peningkatan efektifitas pada bulan Oktober dan Desember, yang ditunjukkan oleh selisih volume penjualan yang menunjukkan selisih yang menguntungkan (favorable) berturut turut sebesar Rp 94.721.550 dan Rp 8.421.750. Namun bekerja dengan tidak lebih efektif atau terjadi penurunan efektifitas pada periode November, yang ditunjukkan oleh selisih volume penjualan yang menunjukkan selisih yang tidak menguntungkan (unfavorable) sebesar Rp 49.720.464. Untuk penilaian atas efisiensi bagian penjualan, tidak akan dilakukan dalam penelitian ini karena penialian efisiensi bagian penjualan akan melibatkan biaya penjualan yang tidak termasuk dalam perhitungan laba kotor ini.

5.2 Saran

(16)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 60

Universitas Kristen Maranatha 1. Perusahaan sebaiknya menggunakan analisis perubahan laba kotor dalam menilai kinerja produksi dan penjualan, sehingga pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang terjadi di dalam perusahaan sehingga dapat segera dilakukan perbaikan atau tindakan – tindakan di masa yang akan dating.

2. Perusahaan sebaiknya menganalisis hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi laba kotor sehingga dapat dilakukan tindakan mengenai hal apa saja yang harus ditingkatkan, serta hal apa saja yang harus diturunkan dalam meningkatkan laba kotor.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, R.N, and Govindarajan.2007. Management Control System. 12thEdition. Kurniawan.USA: Richard D Irwin,Inc.

Bustami Bastian, Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya Tingkat Lanjut. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Carter, William. K. (2009). Cost Accounting. 14th Edition. Crista. Jakarta : Salemba Empat.

Horngren, Charles T., George Foster, Srikant M. Datar. 2000. Cost Accounting:Manajerial Emphasis. 10th Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Horngren, Charles. T., Srikant, M. Datar. dan George Foster. (2008). Cost Accounting Managerial Emphasis. 11th Edition. Desi Adhariani. PT Indeks: Jakarta.

Matz, Adolph and Milton F.Usry. 1984. Cost Accounting: Planning and Control. 8th Edition. Cincinnati : South Western Publishing Co.

Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Jakarta : Salemba Empat. Yogyakarta: Penerbit STIE YKPN.

Munandar. 2007. Budgeting. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE.

Reider, H.R. 2002. Operation Review Maximum Result as Efficient Costs. 3th Edition. Newyork: John Willeys Sons.

Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach,4th Edition. John Willey and Sons, Inc. United States of America.

Siegel Joel, Jaek Shim. 1987. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta : Gramedia.

(18)

Universitas Kristen Maranatha

62

Supriyono, R.A. 1990. Pemeriksaan Management dan pengawasan Pemerintah Indonesia. Penerbit: BPFE.

Usry, Hammer, and Matz, 1990, Cost Accounting, Planning and Control. Nineth Edition. Cincinnathi Ohio : South Western, Publishing Company USA. Warren S. Carl, Reeve M. James, dkk. 2005. Accounting. International Edition.

Referensi

Dokumen terkait

Penegakan hukum HKI di Indonesia terbukti belum efektif yang terlihat dengan beberapa indikator yaitu: (1) masih maraknya peredaran produk bajakan di sekitar kita;

Sehubungan dengan telah dilakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga, maka sesuai dengan jadwal LPSE akan dilakukan pembuktian kualifikasi atas dokumen Penawaran

As one experiences this feeling of awareness, this feeling of direct knowingness one knows through ones feelings the beingness of Being itself5. In this way the transparency

Ciri-ciri yang merupakan hakikat bahasa itu, antara lain, adalah bahwa bahasa itu sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan

Dari sisi obyek, yang dimaksud dengan keuangan negara meliputi semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan

5.1.1 Prosedur pengembangan prototipe sosiodrama “Menghilangnya Sepiring Nasi” menggunakan enam langkah penelitian pengembangan menurut Borg & Gall yaitu: 1)

dapat dilihat pada lampiran 3 tabel 2, yang menunjukkan adanya pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim protease dari Trichoderma sp.. hal tersebut ditunjukkan adaya

Ekstraksi ciri dilakukan pada citra penyakit dalam bentuk citra biner yang telah di beri label pada daerah piksel yang saling berhubungan dimana proses pelabelan piksel bernilai