ABSTRAK
Kualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Bagi perusahaaan, kualitas berarti kesesuaian terhadapstandar, sehingga perusahaan yang dapat menjamin bahwa produknya dihasilkan sesuai standar, berarti dapat mempertahankan kualitasnya.
CV. Bentang Sagara adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang tenda. Adapun jenis produk yang diproduksi adalah tenda terpal. Dalam melakukan produksinya perusahaan membutuhkan pengendalian kualitas yang baik.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memberi gambaran pengendalian kualitas yang selama ini dilakukan oleh perusahaan, serta memberi gambaran mengenai pengendalian kualitas yang dapat digunakan untuk mengurangi produk cacat dalam produksi.
Pengendalian kualitas yang selama ini dilakukan oleh perusahaan adalah inspeksi, yaitu pengendalian kualitas secara langsung melihat objek yang diteliti, meliputi pengendalian pada pemilihan bahan baku dan pemeriksaan sebelum pembungkusan..Sedangkan metode yang diusulkan untuk menyelesaikan permasalahan pengendalian persediaan di CV Bentang Sagara adalah metode peta kendali C, pareto diagram, dan fishbone diagram.
DAFTAR ISI
Abstrak
Kata Pengantar ………..………...……i
Daftar isi ……….………….………...iv
Daftar Gambar ………..………....vii
Daftar Tabel ………..vii
BAB I: PENDAHULUAN ……….………..…...1
1.1 Latar Belakang Penelitian ……….……...………...1
1.2 Identifikasi Msalah ……...…………....…….………..3
1.3 Tujuan Penelitian ………...5
1.4 Kegunaan Penelitian ……….………..…………5
1.5 Sistematika Penulisan .…….………...……...…………...7
BAB II: LANDASAN TEORI ....………..………...8
2.1 Pengertian Manajemen Operasi ……….…………...…..8
2.2 Pengertian Dan Tujuan Pengendalian Kualitas……….. ……...9
2.2.1 Pengertian Kualitas………...……….9
2.2.2 Pengertian Pengendalian Kualitas………….………..….10
2.2.3 Pengertian Spoilage, Rework, Scrap ……...………10
2.7 Alat -Alat Pengendalian Kualitas ……….……...……..16
2.8 Biaya - Biaya Kualitas………...29
2.9 Kerangka Pemikiran………..32
BAB III: METODE PENELITIAN ………...…………...….36
3.1 Metode Penelitian ………...………..37
3.1.1 Sumber Data………...………38
3.1.2 Teknik Pengumpulan Data ….………...……….……….38
3.1.3Waktu Pengumpulan Data …….………..……….……40
BAB IV: HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN ………..………..41
4.1 Profil Perusahaan………. ………..………....41
4.1.1 Sejarah Singkat Dan Perkembangan Perusahaan……...……..41
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan…… ………...…42
4.2 Proses Produksi Tenda Terpal……….………..45
4.3 Kegiatan Pengndalian Kualitas Di CV Bentang Sagara ....………...48
4.4 Faktor yang Dipertimbangkan Dalam Pengendalian Kualitas… …..49
4.6 Pembuatan Peta Kendali C……….52
4.7 Uji keseragaman Data………56
4.8 Analisis Menggunakan Diagram Pareto………61
4.9 Analisis Menggunakan Diagram Sebab Akibat………66
BAB V: SIMPULAN dan SARAN ………...75
5.1 Simpulan ………....75
5.2 Saran ………..76
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Produk Cacat Tenda Terpal ………...……3
Tabel 3.1 Data mentah Untuk Analisis Pareto ……….……....31
Tabel 2.2 Data Diorganisasi Untuk Analisis Pareto ……….32
Tabel 4.1 Jumlah Cacat Tenda Terpal CV. Bentang Sagara……...………...55
Tabel 4.2 Perhitungan Peta Kendali C ………..58
Tabel 4.3 Jumlah Cacat Tenda Terpal Revisi CV. Bentang Sagara………..60
Tabel 4.4 Perhitungan Peta Kendali C Revisi………62
Tabel 4.5 Jenis dan Jumlah Cacat Tenta Terpal……….66
Tabel 4.6 Jenis, Jumlah, Frekuesi Kumulatif dan Persentase Kumulatif………...67
Tabel 4.7 Faktor Penyebab Potongan Kain Tidak Sesuai………..70
Tabel 4.8 Faktor Penyebab Ketidakrapihan Jahitan………...72
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus PDSA………..………..……18
Gambar 2.2 chech sheets……… ………..………..……21
Gambar 2.3 run chart...………...23
Gambar 2.4 Control Chart……….………26
Gambar 2.5 Fishbone Chart………..29
Gambar 2.6 Pareto Diagram……….……….……….32
Gambar 2.7 Bagan Kerangka Pemikiran……….………..35
Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Bentang Sagara………...……47
Gambar 3.2 Proses Produksin Tenda Terpal……….51
Gambar 4.1 Peta Kendali C Untuk Produk Cacat………...………..59
Gambar 4.2 Peta Kendali C Revisi Untuk Produk Cacat………..…63
Gambar 4.3 Diagram Pareto………..…….68
Gambar 4.4 Diagram Sebab Akibat untuk Potongan Kain ………..69
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG“Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari metode - metode planning, organizing,
actuating dan controlling dimana pada masing-masing metode digunakan baik ilmu pengetahuan
maupun keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang
telah ditetapkan semula.” Suatu perusahaan produksi barang maupun jasa memerlukan
manajemen yang baik (George R. Terry (http://organisasi.org, 2003).
Adapun bidang manajemen yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Manajemen Operasi.
Agar perusahaan memperoleh keunggulan bersaing, tentu pihak manajemen perusahaan dituntut
untuk mampu memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan efektif dan efisien. Salah satu
kegiatan perencanaa dan pengendalian yang dikelola dalam manajemen operasi adalah
pengendalian kualitas. Dengan mengendalikan kualitas dan mengoptimalkan tingkat efisiensi,
perusahaan akan mampu menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya lebih rendah dan
dapat menurunkan waktu produksinya. Dalam masalah produksi, pihak perusahaan dituntut
untuk dapat memenuhi permintaan konsumen baik dari segi kualitas, kuantitas, dan ketepatan
waktu produksinya. (Heizer & Render. 2010) Faktor-faktor tersebut dinilai dapat memberikan
kepuasan bagi konsumen secara umum.
Kepuasan yang diberikan konsumen akan memberikan nilai positif bagi perusahaan seperti
memberikan citra yang baik terhadap produknya. Kualitas merupakan faktor kunci bagi
perusahaan untuk membangun image yang baik. Sebaliknya kegagalan produk akan memberikan
sebaiknya melakukan pengendalian kualitas agar kegagalan produksi dapat dikurangi. Dengan
melakukan pengendalian kualitas ini perusahaan akan diberikan keuntungan lebih seperti, waktu
produksi menjadi lebih cepat, mengurangi kerugian pengerjaan ulang, meningkatkan sumber
daya manusia yang lebih kompeten, dan proses produksi menjadi lebih efisien. (Heizer dan
Render. 2010)
Perusahaan yang akan menjadi objek penelitan adalah CV Bentang Sagara, merupakan
salah satu perusahaan di Bandung yang menghasikan tenda terpal yang terus melakukan
peningkaan kualitas produknya melewati berbagai tahapan perkembangan dengan peluang dan
tantangan agar produknya memuaskan konsumen.
Dengan apa yang dikatakan di atas pentingnya memiliki keunggulan kompetitif dalam suatu
perusahaan maka perusahaan ini pun memerlukan keunggulan kompetitif yang dapat diambil
dari penerapan pengendalian sebuah kualitas. Pelanggan akan puas dengan apa yang dihasilkan
perusahaan ini, karena pengendalian kualitas mempunyai pandangan untuk menciptakan sebuah
produk atau jasa, manajer operasi harus dapat menetapkan apa yang diharapkan oleh pelanggan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan ini, maka penulis tertarik untuk
melakukan penilitian yang hasilnya dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul:
“Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Proses Produksi Di CV
1.2.
IDENTIFIKASI MASALAHSetelah dilakukan survei lapangan dan diambil sampel sebanyak 25 kali pencatatan
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data Produk Cacat Tenda Terpal.
No Pengamatan
Perusahaan membuat tenda terpal yang sama bentuknya yaitu berukuran panjang 14 meter,
lebar 6 meter dan tinggi 3 meter. Perusahaan ini harus mempunyai kualitas yang baik pada
produknya, agar tidak menimbulkan biaya tambahan pada proses produksi serta harga jual
produknya. Dilihat dari data yang telah diamati pada proses produksi perusahaan ini, ada kalanya
cacat yang terjadi pada setiap proses produksi berfluktuasi tajam seperti yang dapat dilihat pada
sampel no 10 & 15. Hal ini menunjukan bahwa diperlukan adanya pengendalian kualitas yang
baik agar terjadi kestabilan dalam proses produksi diperusahaan.
Berdasarkan data di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
• Bagaimana proses pelaksanaan pengendalian kualitas pada produksi tenda terpal yang
dilakukan CV. Bentang Sagara?
• Bagaimana pengendalian kualitas yang sesuai diterapkan di CV Bentang Sagara?
• Jenis cacat apa saja yang dihadapi CV. Bentang Sagara dalam proses produksi tenda
terpal?
• Bagaimana peranan pengendalian kualitas di CV. Bentang Sagara dalam mengurangi
1.3.
TUJUAN PENELITIANTujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan proses pelaksanaan pengendalian kualitas produk tenda terpal yang
dilakukan CV. Bentang Sagara.
2. Menjelaskan pengendalian kualitas yang sesuai diterapkan di CV Bentang Sagara
3. Mendeskripsikan jenis cacat apa saja yang dihadapi CV. Bentang Sagara dalam
proses produksi tenda terpal
4. Menjelaskan peran pengendalian kualitas di CV. Bentang Sagara dalam mengurangi
produk cacat
1.4.
KEGUNAAN PENELITIANKegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, dapat mengetahui bagaimana penerapan Manajemen Operasi dalam
praktek bisnis, terutama dalam hal pengendalian kualitasnya dan juga penulis dapat
mengetahui bagaimana proses produksi pada perusahaan ini.
2. Bagi perusahaan, perusahaan dapat mengimplementasikan penelitian ini guna
mengurangi kegagalan pada proses produksi, sehingga kepuasaan pelanggan akan
terpenuhi.
3. Bagi pihak Fakultas, untuk menambah dan melengkapi literatur di perpustakaan
4. Pihak-pihak lain, penelitian ini berguna sebagai informasi tambahan untuk penelitian
lebih lanjut mengenai masalah pengendalian persediaan dan dapat dijadikan sebagai
bahan perbandingan oleh pihak lain khususnya para mahasiswa dalam pembuatan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dan untuk menjawab
identifikasi masalah yang ada, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kegiatan pengendalian kualitas (Quality Control) produk tenda terpal yang telah
dilakukan oleh CV. Bentang Sagara selama ini dilakukan dengan cara inspeksi, yaitu
pengendalian kualitas secara langsung melihat objek yang diteliti, meliputi pengendalian
pada pemilihan bahan baku dan pemeriksaan sebelum pembungkusan.
2. Dengan menggunakan peta kendali c, ditemukan adanya penyimpangan pada peta kendali
berupa Berdasarkan gambar 4.2, ke 6 titik yaitu sampel 8 - 14 yang terdapat pada peta
kendali C berada di bawah garis CL sehingga adanya pola yang Out of
Control pada special Cause yang menunjukan bahwa proses belum stabil (Uncontrolled)
maka penelitian perlu dilanjutkan menggunakan pareto diagram.
a. Dengan menggunakan Diagram Pareto dapat diketahui jenis cacat yang sering terjadi adalah sebagai berikut :
• Potongan Pada Kain Tidak Sesuai Dengan Standar (40%)
• Ketidak-rapihan Jahitan (36,92%)
• Robek (16,15%)
• Kelengkapan (6,93%)
Jenis cacat yang palin utama adalah potongan kain tidak sesuai dengan standar,
b. Dengan menggunakan Diagram Sebab-Akibat (Cause-and Effect Diagram) dapat
diketahui faktor-faktor utama yang menyebabkan kecacatan pada produk yaitu :
• Faktor manusia seperti kurang teliti, kurang terampil dan dari segi
pengalaman juga sangat mempengaruhi dari hasil pekerjaan.
• Faktor mesin seperti mesin yang mudah macet karena kurang perawatan
pada mesin.
• Faktor metode kerja dikarenakan penyampaian metode kerja yang kurang
jelas.
• Faktor material seperti bahan baku dan bahan pembantu yang kualitasnya
kurang baik untuk digunakan.
• Faktor lingkungan karena suhu yang kurang nyaman atau panas. Tidak
adanya fasilitas air conditoner, dan kurangnya ventiliasi udara pada
ruangan.
5.2. Saran
Dari hasil analisis pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, berikut
adalah saran yang dapat diberikan oleh penulis :
1. Dilihat dari hasil penelitian maka penulis memberikan pemecahan masalah dari
timbulnya masalah-masalah cacat pada produk yang terjadi di CV. Bentang Sagara
untuk melakukan pengendalian kualitas tidak hanya pada bahan baku dan produk jadi
saja, akan tetapi dilakukan pengendalian kualitas terhadap proses produksi juga, agar
dan lingkungan kerja agar lebih diperhatikan sehingga dapat membantu dalam
meminimalkan produk cacat.
2. Sebaiknya CV. Bentang Sagara dalam melakukan proses inspeksi tidak hanya pada bahan baku dan produk jadi saja. Karena cara inpeksi seperti ini masih ditemukan
penyimpangan-penyimpangan pada proses produksinya yang akan berpengaruh
secara langsung terhadap kualitas. Dengan dilakukannya inspeksi pada bahan baku,
proses produksi dan produk jadi, diharapkan dapat mengurangi penyimpangan
sehingga produk cacat dapat diminimalkan.
3. Dalam upaya mengurangi kecacatan pada tenda terpal seperti; Potongan Pada Kain Tidak Sesuai Dengan Standar, Ketidak-rapihan Jahitan, robek dan kelengkapan
dengan meninjau faktor manusia, mesin, material, metode kerja dan lingkungan,
maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
• Manusia merupakan faktor dominan yang sangat mempengaruhi proses produksi
dan output yang dihasilkan, maka dari itu perlu dilakukan pelatihan-pelatihan
kepada karyawan dengan tujuan agar karyawan dapat bekerja dengan lebih teliti
dan untuk menambah kemampuan karyawan dalam melaksanakan proses
produksi.
• Pada faktor mesin seperti mesin yang mudah macet karena kurang perawatan
pada mesin, maka perlu dilakukan perawatan secara berkala untuk menghindari
kerusakan pada mesin yang dapat menghentikan jalannya produksi.
• Pengawasan dan pemeriksaan pada bahan baku dari supplier, seperti pemeriksaan
• Agar kesalahan-kesalahan pada metode kerja dapat diminimalkan, disarankan
perusahaan untuk memberikan petunjuk kerja tertulis mengenai metode kerja
yang benar.
• Lingkungan kerja yang bersih dan nyaman dapat mempengaruhi hasil produksi,
maka perusahaan sebaiknya memperhatikan kondisi kebersihan, penerangan dan
sirkulasi udara.
DAFTAR PUSTAKA
Besterfield, Dale.H., 1998 Quality Control, 4th edition. New Jersey; Prentice Hall Inc
Fry man, Mark A, 2002. Quality and Process Improvement , USA; Dehmar Thomson Learning INC
George R. Terry (http://organisasi.org, 2003), Manajemen PDCA (Plan - Do - Check - Action)
Heizer, Jay & Barry Render. 2004. Operation Manajemen. New Jersey; Prentice Hall Inc
http://sixsigmaindonesia.com/blog/?p=56
http://www.envisionsoftware.com/Management/Fishbone_Diagram.html
Charles T. Horngren, George Foster, 2003 Srikant M. Datar, Howard D. Teall, Cost accounting , Pearson Education, Limited.
Hubert K. Rampersad & K. Narasimhan. 2005 Managing Total Quality: Enhancing
Personal and Company Value. (New Delhi: Tata MCGraw-Hil Publishing Company).
Katsuya Hosotani, 1992 The QC Problem Solving Approach Solving Workplace Problems the Japanese way;; 3A Corporation.
Krdjek SW,L. ee, Larry P. Ritzman, 2005 Operations Manajement: Pocesses and Value Chain, Prentice Hall New Jersey.
M. Iqbal Hasan, 2002 Pokok pokok Matetri Metodologi Penelitian & Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Schoroder Roger 6, 2007. Operation Manajemen: Contempory Concept and Cases., third edition. --; Mc Graw – Hill Book Co.
Steveson Williams., 2005. Operations Manajemen: 8th edition Singapore; Mc Graw – Hill Book Co
Suliyanto. 2005 Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta.