T.LUKTUASI
INTENSITAS
RADIASI trI{ATAHARI
PAI}A
KA1VASAN PAITAT
POLU$
NAN
IIIJAU
KOTA SOLOK
TESIS
Oleh:
YOI{ELITA JOHAN
06214{}{4TROGRAM
N
UF{IYERSITAS
AITTDALAS
'
2{X}E
--*@E*ew*
u F
r
F'=naFS?T.AryS*fj
i'nrve
nnrTs
s
Alql.L#.
'':-
rw.wryE
T,INGGAL
t
/
ABSTRAK
Tujuan
dari
penelitian
ini
adalahuntuk
mengetahuifluktuasi
intensitasradiasi
matahari
pada
kawasan padat
polusi
dan
hijau kota
Solok,
dengan menggunakan metode aktinometri uranil oksalat.Penggunaan metode
ini
bertujuan
untuk
mengetahui intensitas
radiasi matahari sebagaipartikel
(iumlah foton) dan bukan sebagai gelombang.Dari hasil
penelitian dapatdiketahui : (1).
intensitas radiasi mataharidi
kawasan kota Solok berkisar antara 9,7 J015 foton-ml-l.s-l sampai 18,12-l0ls. foton.ml-l.s-1, pada rentangsuhu
antara
29"C
-
36"C.
(2).
Intensitasradiasi
matahari pada kawasan hijaulebih tinggi
dari pada kawasan padat polusi(baik
padawaktu
pagi,siang
dan
sorehari).
Perbedaanini
disebabkanoleh karena
adanya pengaruhFncemaran udara yang dapat
mengurangi intensitas
radiasi
matahari
yangmencapai
pusatkota
(3). Perbedaan intensitas radiasi matahari antarakawasan padat
polusi
dan kawasan hijaurelatif tidak
begitutinggi.
Berarti, tingkatpolusi
di
kotaSolok juga
tidak
begrtutinggi
dan
diperkirakan masih beradadi
bawatr ambang batas tingkat
polusi
udaraBAB
I
PENDAHULUAN
l.L
Latar
belakang
Matahari mempunyai firngsi yang sangat p€nting bagi bumi. Energi radiasi
matahari telah membuat
bumi
tetap hangatbagi
kehidupan, membuat udara danair
di
bumi
bersirkulasi
dan
tumbuhan
bisa
berfotosintesis.
Energi
yangterkandung dalam batu bara dan
minyak bumipun
sebenarnyajuga
berasal darimatahari.
Matahari
juga
mengontrol stabilitas
peredaranbumi
yang
berarti mengonholterjadinya
siang dan malam,tahun
serta mengontrolplanet
lainnya
Tanpa matahari, sulit membayangkan adanya kehidupan dimuka bumi
ini.
Saat
ini
energi matatrari dianggap
sebagaisalah
satu sumber
energialternatif yang cukup
menjanjikan dan
tidak
menimbulkan
plusi.
Walaupun energi matahari yang diterima perrnukaanbumi
hanya sebesar 47,3 yodari
totalenergi
yang
dipancarkanmatahari (Zainuddin,l989),
tetapi
intensitasnya sama dengan 10.000kali
konsumsi energidi
seluruh dunia saatini.
Sementarateknologi energi surya telah mampu mengubahl0
-
20o/o pancaran sinar matahari tersebutmenjadi
energi listrik.Sebagai
negaratropis,
sudahpasti
Indonesiamemiliki
potensi energi matahari yang cukup besar. Berdasarkan data penyinaran matahariyang dihimpun
dari
18 lokasi
di
lndonesia,
intensitasradiasi matahari
dapatdiklasifikasikan
sebagaiberikut
:
1). unhrk
distribusi
penyinaranmatahari
di kawasan baratIndonesia
sekitar4,5
kWb/mzhai
dengan variasi bulanan sekitar rco6,2).
sedangkan distribusi penyinarandi
kawasantimur
Indonesia sekitar 5,1jam
08.00
-
16.00WTB
berkisarantara
429-
l2S9
W/r*,
dimana
intensitastertinggi
terjadi
padasiang
hari
jam
12.00wIB
dan
terendah padapagr hari
(Jurnal Fakultas Tekhnik Universitas Brawijaya,2006).
Dalam
kenyataanny4 intensitas
radiasi
matahari bervariasi
dan
tidak
tersebar secara merata
di
seluruh permukaanbumi.
Hal
ini
disebabkan oleh beberapafaktor,
sepertijarak
kawasandari
aquator, pergantianmusim, kondisi
alam, cuaca
dan
keadaanatmosfir
di
kawasan tersebut(Alif
dan
Aaz,
1993).Disamping
itu
menurut para
ahli,
juga
telah
terjadi
fenomena
penyusutan intensitas radiasimakhari
yang diterima permukaan burlri (globaldimming) yang
diperkirakan
penyebabnya adalahakibat
terjadinya pemanasal
global
(global
warmtng). Sehubungan dengan itu, intensitas radiasi matahari pada suatu kawasan
perlu diketahui,
terutamauntuk
kawasan-
kawasanyang cukup
potensial darisegi energi matahari.
Sebagai daerah
tropis,
kota
Solok
merupakan kawasan
yang
cukup potensialdari
segi energi matahari. Sehubungan denganitq
data atau informasi mengenai besarnyaintensitas
radiasi
matahari
di
kawasankota
Solok
perlu
diketahui. Mengingat selama
ini,
belum pemahdilahkan
penelitianilmiah
yang bertujuanuntuk
mengetahui intensitas radiasi mataharidi
kota Solok baik
padakawasan padat polusi maupun di kawasan hijau
pinggir
kotq.
maka penelitianini
dirasa penting untuk dilaksanakan.
Metode
yang digunakan dalam penelitianini
adalah metode aktinometri uranil oksalat. Alasanpeneliti
menggunakan metodeini
adalah :l"
Peneliti
akanmengukur
intensitasradiasi
matahari sebagaipartikel
danfoton yang terkandung dalam radiasi matahari yang sampai ke permukaan
kawasan
yang
diteliti.
Sedangkan satuan yang digunakan dalam metode aktinornetri uranil oksalat adalahfotoddetildml,.
2-
Mengukur
intensitas radiasi matahari sebagaipartikel
(denganjumlah
foton),
masih merupakan bagian dari fisika kuantum.3"
Biaya penelitian
relatif
rendah,jika
dibandingkan dengan menggunakanalat quantum meter yang bersifat digital.
1.2.
Perumusan Masalah
dan PertanyaanPenelitian
Berdasarkan
latar
belakang, maka
permasalahandalam penelitian ini
adalah :
"
Berapa fluktuasi intensitas radiasimatahari
pada kawasan padatpolusi
dan
hijau
KotaSolok
berdasarkansuhq
kelembaban udara dan tingkat kecerahan tertenfu ?*.
1.3.
Tujuan
Penelitian
Bertitik
tolak
dari
perumusan masalahdiatas,
maka tujuan dilalukan
penelitianini
adalah untuk :a.
Mengetahui
besarnyafluktuasi
intensitas
radiasi
matahari
di
kawasanpadat polusi dan hijau kota Solok berdasarkan suhu, kelembaban udara dan
tingkat kecerahan tertentu.
b.
Mengetahui
apakahada
perbedaanfluktuasi
intensitasradiasi
matahariantara kawasan padat
polusi
dengan kawasan hijaukota
Solok berdasarkan4
1.4
Manfaat
Penelitian
Diharapkan hasil penelitian
ini
akan bermanfaat :a-
Sebagai
sumberdata
atau
inforrnasi
ilmiah
bagi
perkembanganihnu
pengetahuan fisika
kimia
padaumunnya.
b.
Sebagai data atauinformasi bagi
penelitian-penelitianterkait
lainnya dandapat
dipertimbangkan kelayakannya
terhadap proyek-proyek
yangberhubungan dengan energi matahari.
BAB V
KESIMPT]LAN DAN
SARAI\I
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian
sebagaimana dijelaskan pada babIV,
dapat disimpulkan sebagai berikut :l.
Fluktuasi intensitas radiasi mataharidi
kawasankota
Solok,
ditunjukkandengan adanya perbedaan intensitas
radiasi
antara kawasan padatpolusi
dan kawasan
hijarl
baik pada waktu pagi, siang maupun sore hari.Intensitas radiasi matahari pada
kawasanhijau
lebih
tinggi dari
padakawasan
padat polusi
(baik
pada
waktu
pagi, siang dan sore
hari). Sedang!<an keadaan suhu antara kedua kawasan, dapat dikatakan hampirsama.
Bahkan
kelembabanudara
antara kedua kawasan, perbedaannyatidak
terlalu
signifftan.
lni
berarti,
keadaan suhudan
kelembaban udaratidak
begitu berpengaruh terhadap intensitas radiasi matahari.Terbukti
adanya hubungan antara intensitas radiasi dengan suhu, dimanasemakin
tinggi
intensitas radiasi matahari, semakintinggi
pula suhu udara.Dengan
kata lain,
intensitas radiasi matahari
berbandinglurus
dengan suhu.Adanya perbedaan intensitas radiasi antara pagi, siang dan sore
hari
padamasing-masing kawasan, disebabkan
oleh
faktor
perbedaan sudut datang radiasi (sudut zenit). Terlihat bahwa intensitas maksimum radiasi padatiap
kawasan
terjadi
padasaat
cahayamataharijatuh tegak
lurus,yakni
padaa J.
4t
waktu tengah hari. Sedangkan intensitas radiasi terendah
terjadi
padapagi
hari-lntensitas radiasi matahari
di
kawasankota
Solokberkisar
arfiara9,7.l}ts
foton.ml-l.s-l
sampai 18,12.1015. foton.ml-l.s-1, pada rentang suhu antara29"C - 36"C.
Perbedaan intensitas
radiasi matatrari
antara kawasanpadat
polusi
dankawasan
hijau
terlihat relatif
tidak
begitu
tinggi.
Kondisi
ini
cukup menjelaskan bahwatingkat
polusi
atau pencemaran udaradi
pusat kota Soloktidak
begitutinggr
dan diperkirakan masih berada di bawah ambangbatas tingkat polusi udara.
5.2.
SaranMengingat
penelitianini
dilalrukan padawakhr tingkat
kecerahan cukuptinggi,
maka disarankan agardilahrkan
penelitian lanjutan yangdilalcuk*
puaurvaktu
tingkat
kecerahan rendah atau pada berbagaikondisi
cuaca dalam rentangwaktu satu tahun.
Dengan demikian
akan
dapatdiperoleh data
intensitas rata-rata radiasi maataharidi
kawasan kota Solok dalam setahun.DAFTAR PUSTAKA
Alif
H
dan
H. Aziz,
PengukuranFluktuasi
Intensitas
Radiasi Matahari
diKawasan
Limau
Manis Padang, Proyek SPP-DPP Unand.1993
Bunawas
(1999), Radiasi
Ultraviolet
dari Matahari
danResiko
Kanker
Kulit,
Pusat Standarisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi,BATAN,
Jakart41999
Handoko.
lggs,Klimatologi
umumITB
BandungHerizal, Nasrullah dan Agus. 1999, Pengukuran Radiasi
Ultraviolet
diBukit
Koto
Tabang, BuletinBMG
K.Nojima A.
Kawaguchi, Chem Pharm.Bull,3l(3),lA47
-
l05l
(1933) Lakitan Benyamin, Dasat-DasarKlimatologi,
PT RajaGrafindo persad4 2002Landsberg, H.8.1981. The
urban
Climate National Academy press, Newyork
275pp.Li
Q, et a1.2004 Urban heat islandeffect
on annual mean temperatureduring
thelast
50
yearsin
China.
TheoreticalApplied
Climatology
79
:165
-
174Leuenberger C, Chemosphere,
l7
No.3, 511-
515.Rabek,
J.
F,
Experimental Methodsin
Photochemistry andphotophysics,
part 2, John wiley&
SonsLtd. Stockolm,
1982,hal
854-
662.Rippen G, Enviromental Technology Letter.
Vol.8
pp.475-
482 (1987)Sabri
P.W
2003 Penentuan intensitas radiasi berdasarkan data radiasiglobal
dan Baur (Skripisi), UNPPADANG
Satri4
Miko.
2008, Pengaruh Pemasangan Isolator Terhadap PeningkatanKinerja
Solar
GeneratorWind
Tower,
Tesis, JurusanTeknik
Mesin
Universitas Anadalas PadangSolfarina.. 200A, Laporan Program Orientasi Karya
Siswa
UNAND
Strehlow.
H,
I.
wagner, Zeitschriftfrr
pyisikalische chimed Nene Folge,Bd.l32,
s.
151-160.1982
Supamo,
Asiati,
Hidayati,
Hamdi
dan
Pariyatrno.
lgg9,
Analisis
RadiasiUltraviolet
di
Indonesia 1979-2A04, LAPAN,
Bandung.Susanta,
Gatut
dan
Sutjahjo
Hari,
Akankah Indonesia
Tenggelam Akibat