• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinggi dalam lahan terbatas (hemat lahan) di kawasan marginal dan hemat air.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "tinggi dalam lahan terbatas (hemat lahan) di kawasan marginal dan hemat air."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Pemberian

Vitamin

C dalam Pakan Untuk Meningkatkan Kelangsungan Hidup Benih lele Dumbo (Clarias gariepinus)

Oleh

:Nuning

Setyaningrum, Sugiharto, Sri Sukmaningrum Fakultas

Biologi

Unsoed

Email : nunings etyaningrum@,)tmail. com I.Pendahuluan

Ikan lele

merupakan salah satu

jenis ikan

air

tawar yang

sangat

digemari

oleh masyarakat.

Ikan lele

merupakan

komoditas

yang

dapat

dipelihara

dengan padat tebar

tinggi

dalam lahan

terbatas

(hemat

lahan)

di

kawasan

marginal

dan

hemat

air. Pengembangan usaha

lele

dapat dilakukan

mulai

dari usaha benih sampai dengan ukuran konsumsi yang dapat menguntungkan pada setiap segmennya

Lele

yang

memiliki

nama

ilmiah

Clarias

gariepinus

ini

perkembangan produksinya secara nasional sangat

baik.

Selama

lima

tahun

terakhir produksi

lele

terus meningkat.

Pada tahun 2005 produksi nasional ikan lele sebesar 69,386 ton, tahun 2006 sebesar 77,332 ton, tahun 2007 sebesar

9l,735lalu

tahun 2008 meningkat menjadi

ll4,37I

ton

dan pada

tahun 2009 terus

meningkat

menjadi

144,755,

Tahun 2010,

angka

sementara yang dipublikasikan

produksi

ikan lele

dari hasil

budidaya sebesar 273.554

ton

(Mahyuddin, 20oe).

Dalam budidaya perikanan, pakan (makanan) merupakan faktor penting dikarenakan beberapa

hal.

Salah satunya adalah fi.rngsi pakan

untuk

memacu pertumbuhan organisme budidaya dengan pemberian pakan yang

bergizi,

tepat waktu dan dosis yang cukup. Pakan merupakan komponen biaya produksi terbesar dalam budidaya

ikan

lele

secara intensif. Kebutuhan pakan mutlak mengandalkan pakan buatan

pabrik

(pelet). Pakan buatan pabrik

lebih

terjamin

kualitasnya

serta

kandungan

nutrisinya lengkap.

Hal

yang

perlu dipertimbangkan

dalam

pengguman

pelet

sebagai

pakan

adalah harganya

yang

relatif

tinggi.

Penyebabnya adalah

bahan utama

pelet,

seperti

tepung ikan, masih

diimpor

meskipun sudah bisa diproduksi dalam negeri.

Manajemen (pengelolaan) pakan sangat penting dalam budidaya

ikan

lele, karena merupakan

bagian

dari

sistem

produksi yang

memerlukan

biaya

terbesar

dan

sangat berpengaruh terhadap

kualitas

air

dan lingkungan

sekitamya. Pengelolaan

pakan

yang

Makalah disampaikan pada penyuluhan tgl 3 Juni 2015 di Desa Candiwulan Kecamatan

(2)

Manajemen Pemberian

Vitamin

C dalam Pakan Untuk Meningkatkan Kelangsungan Hidup Benih lele Dumbo (Clarias gariepinus)

Oleh:

Nuning Setyaningrum, Sugiharto, Sri Sukmaningrum Fakultas

Biologi

Unsoed

Email:nunin@

I.Pendahuluan

Ikan lele

merupakan

salah

satu

jenis ikan

air

tawar yang

sangat

digemari

oleh masyarakat.

Ikan lele

merupakan komoditas

yang

dapat

dipelihara

dengan padat tebar

tinggi

dalam lahan

terbatas

(hemat

lahan)

di

kawasan

marginal

dan

hemat

afu.

Pengembangan usaha

lele

dapat dilakukan

mulai

dari usaha benih sampai dengan ukuran konsumsi yang dapat menguntungkan pada setiap segmennya

Lele

yang

memiliki

nama

ilmiah

Clarias

gariepinus

ini

perkembangan produksinya secara nasional sangat

baik.

Selama

lima

tahun

terakhir produksi

lele

terus meningkat.

Pada tahun 2005 produksi nasional ikan lele sebesar 69,386 ton, tahun 2006 sebesar 77,332 ton, tahun 2007 sebesar

9I,735lalu

tahun 2008 meningkat menjadi

LI4,37l

ton

dan pada

tahun 2009 terus

meningkat

menjadi

144,755.

Tahun 2AI0, angka

sementara yang dipublikasikan

produksi

ikan lele

dari hasil

budidaya sebesar 273.554

ton

(Mahyuddin, 2009).

Dalam budidaya perikanan, pakan (makanan) merupakan faktor penting dikarenakan beberapa

hal.

Salah satunya adalah fungsi pakan

untuk

memacu pertumbuhan organisme budidaya dengan pemberian pakan yang

bergizi,

tepat waktu dan dosis yang cukup. Pakan merupakan komponen biaya

produksi

terbesar dalam budidaya

ikan

lele

secara intensif. Kebutuhan pakan mutlak mengandalkan pakan buatan pabrik (pelet). Pakan buatan pabrik

lebih

terjamin kualitasnya serta

kandungan

nutrisinya lengkap.

Hal

yang

perlu dipertimbangkan

dalam

penggunaan

pelet

sebagai

pakan

adalah harganya

yang

relatif

tinggi.

Penyebabnya

adalah bahan utama

pelet,

seperti tepung

ikan, masih

diimpor

meskipun sudah bisa diproduksi dalam negeri.

Manajemen (pengelolaan) pakao sangat penting dalam budidaya

ikan

lele, karena merupakan

bagian

dari

sistem produksi

yang

memerlukan

biaya

terbesar

dan

sangat berpengaruh terhadap

kualitas

air

dan lingkungan

sekitamya. Pengelolaan pakan yang

lType text]

Makalah disampaiknn pada penyuluhan tgl 3 Juni 2Al5 di Desa Candiwulan Kecamatan

(3)

tidak

tepat dapat menyebabkan usaha

tidak

ekonomis bahkan cenderung

rugi

sehingga

perlu

manajemen terhadap pakan tersebut dengan

baik.

Manajemen pakan

terdiri

dari

memilih

merek atau membuat pakan yang akan digunakan, mengadakan, menyimpan

serta prosedur pemberiannya

yang

benar kepada

biota budidaya

pada

waktu

yang tepat

dan takaran yang benar.

II.

Kebiasaan Pakan Ikan lele

Lele

mempunyai kebiasaan makan

di

dasar perairan atau

kolam

(bottom feeder). Berdasarkan

jenis

pakannya,

lele

digolongkan

sebagai

ikan

yang bersifat

karnivora (pemakan daging).

Di

habitat aslinya,

lele

memakan

cacing, siput

air,

belatung, laron,

jentik-jentik

serangga,

kutu air,

dan

larva

serangga air. Karena bersifat karnivora,

pakan tambahan

yang

baik untuk lele

adalah

yang

banyak mengandung

protein

hewani. Jika pakan yang diberikan banyak protein nabati, pertumbuhannya lambat.

Lele

bersifat

kanibalisme,

yaitu sifat

suka

memangsa

jenisnya sendiri.

Jika kekurangan pakan,

lele

tidak

segan-segan memangsa kawannya

sendiri

yang berukuran

lebih

kecil.

Oleh

karena

itu,

jangan sampai terlambat

memberinya

makan.

Sifat kanibalisme

juga

ditimbulkan

oleh adanya perbedaan ukuran.

Lele

yang berukuran besar akan memangsa ikan lele yang berukuran kecil.

III.

Cara Pemberian

Vitamin

C Dalam pakan

Vitamin C

merupakan

nutrien

yang sangat dibutuhkan oleh

tubuh.

Secara umum

vitamin

C

memiliki

berbagai peranan diantwanyayaitu untuk meningkatkan pertumbuhan normal, mencegah kelainan bentuk tulang untuk kesehatan benih atau mengurangi stress, mempercepat penyembuhan

luka

dan

meningkatkan pertahanan

atau

kekebalan

tubuh melawan

infeksi

bakteri (Sunarto et

al,

2008).

Vitamin

C

termasuk golongan antioksidan

karena

sangat

mudah

teroksidasi

oleh panas,

cahaya,

dan logam, oleh karena ifu

pengguna€m

vitamin C

sebagai antioksidan sangat sering

dijumpai.

Vitamin C

memiliki

banyak

peranan,

salah

satunya sebagai imunostimulan. Imunostimulan

merupakan

sekelompok senyawa

biologi

dan sintetis yang dapat meningkatkan tanggap kebal spesifik dan non-spesifik (Johnny et

al.,

20AD. Beberapa penelitian sebelumnya

juga

menyebutkan bahwa

vitamin

C

merupakan salah satu bahan imunostimulan yang telah

terbukti

secara

positif

berpengaruh terhadap respon

non

spesifik pada sistem

imun

beberapa

jenis

ikan

[Type text]

Makalah disampailmn pada penyuluhan tgt 3 Juni 2015 di Desa Candiwulan Kecamatan

(4)

(Widiyati et al,20}2). Vitamin

C

dapat meningkatkan ketahanan tubuh ikan dengan cara membantu memelihara

fungsi

sel-sel

fagosit

melalui

peningkatan kegiatan kemotaktik

neutrofil

dan makrofag

serta

mobilitas fagosit

dimana kegiatan

tersebut berpengaruh langsung terhadap pembentukan sel-sel fagosit. Selain

itu

vitamin

C

juga

berperan dalam sintesa protein yang diperlukan dalam pembentukan respon imun (Nuranto, 1991).

Teknik pencampuran vitamin C dalam pakan dapat dilakukan dengan

2

carayaitu:

I'

Pencampuran

vitamin

C dalam air yang fungsinya untuk memelihara kualitas

air

agar tetap baik.

2.

Pencampuran vitamin C dalam pakan dengan dosis 750

mg&g

pakan.

Vitamin

C

di

larutkan

dalam

air

secukupnya kemudian disemprotkan dalam pakan yang sudah dicampur dengan tepung kanji terlebih dahulu. Kemudian pellet

di

campur sampai

merata

selanjutnya

dikeringkan

dengan

cara

dijemur

dibawah

sinar matahari.

Fungsi tepung

kanji

adalah

untuk

menempelkan

vitamin

C

dalam pakan.

Diharapkan dengan pemberian

pakan bervitamin

C

benih

ikan lele

mengalami

Pertumbuhan

menjadi

lebih

cepat, nafsu makan yang meningkat dan penyerapan pakan bisa lebih maksimal, menekan tingkat kematian, membuat ikan

jadi

gemuk dan padat. pada

air

kolam

baik

untuk

pemeliharaan kualitas

air

kolam

sehingga

air

kolam tidak

berbau akibat sisa pakan dan feces.

IV.

Penutup

Teknik

pemberian

vitamin C

dalam pakan dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar agar dapat menempel dalam pakan dan dapat efisien untuk dimanfuatkan oleh ikan.

DAFTAR PUSTAKA

Johnny, F.,

K.Mahardik4 LN.A. Giri

dan

D.

Roza. 2007. Penambahan

Vitamin C

dalam

Pakan

untuk

meningkatkan

Imunitas Benih

Ikan

Kerapu Macan,

Epinephelus fuscoguttatus terhadap

Infeksi

Viral

Nervous Necrosis.

Jurnal

Alcuakultur Indonesia 6(1)

:43-53.

Kordi,

M.

Ghufran.

2010.

Budidaya

Ikan Lele

di

Kolam

Terpal.

Lily

publisher. Yogyakarta.

Mahluddin, K.

2009. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.

[Type text]

Makalah disampaikan pada penyuluhan tgt 3

Jmi

2Al5 di Desa Candiwulan Kecamatan

(5)

Nuranto. 1gg1. pengaruh

vitamin

c

rerhadap pertumbuhan Ikan Lere

(crarias

batrachus). Tesis. PPs. Institut Pertanian

Bogor'

73hal

Widiyati,

A

dan O.Praseno.

zll2.Warta

Penelitian Perikanan Indonesia

Volume

8

Nomor

1. Balai Penelitian dan Perikanan

Air

Tawar' Sukamandi'

lType textl

Makalah disampaikan pada penyuluhan tgl 3 Juni 2015 di Desa candiwulan Kecamatan

Referensi

Dokumen terkait

Pembinaan petani dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain: pelatihan penyuluh swakarsa dan pengelolaan klinik teknologi pertanian, pembuatan

Dari data yang telah didapat dan diasumsikan agar data tersebut bisa diolah, maka data tersebut perlu diubah menjadi data yang dapat dibaca pada grafik untuk

Pada wanita, kelainan organ reproduksi yang terjadi bersamaan dengan agenesis ginjal adalah uterus bikornua atau unikornua, hipoplasia atau tidak adanya tuba atau

pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Pelayanan upaya kesehatan meliputi kesejahteraan ibu dan anak, KB, perbaikan Gizi,

Setiap mineral akan mempunyai sifat bentuk kristalnya khas, yang merupakan perwujudan kenampakan luar, yang terjadi sebagai akibat dari

3DGD VDDW NLWD WHODK PHQJHWDKXL SHUDQJNDW SHQGXNXQJ XQWXN PHPEDQJXQ VHEXDK MDULQJDQ PDND ODQJNDKVHODQMXWQ\DDGDODKPHQGHVDLQMDULQJDQVHVXDL\DQJ NLWDSHUOXNDQ$SDNDKMDULQJDQ\DQJ DNDQ

Berdasarkan hasil klasifikasi akhir pada observasi awal tentang kemampuan gerak dasar lompat jauh dengan berdasar pada empat indikator pengamatan dari 20 siswa

Kandungan zat kimia dalam air juga mempengaruhi daya tetas telur Aedes aegypti, sebuah penelitian menemukan bahwa kaporit pada media air dapat mengganggu proses