• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat Monitoring Kondisi Gunung Berapi Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 16.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Alat Monitoring Kondisi Gunung Berapi Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 16."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

i

ALAT MONITORING KONDISI GUNUNG BERAPI NIRKABEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

Disusun Oleh :

Nama : Jaka Rahmana Triadi Idrus Nrp : 0522026

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha,

Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia.

Email : me.jcotz@yahoo.com

ABSTRAK

Pada tugas akhir ini, dirancang satu simulasi aplikasi teknologi wireless untuk memonitoring kondisi gunung berapi. Pada dasarnya sistem ini terdiri dari dua bagian utama yaitu perangkat pengirim dan penerima. Sistem pada pengukuran yang dirancang terdiri dari 4 sensor yang terdiri dari sensor suhu, kelembaban, getaran dan tekanan. Sensor suhu dan kelembaban yang digunakan adalah SHT11 yang mempunyai kemampuan sebagai alat pengindra suhu serta kelembaban pada saat bersamaan. Sensor getar terdiri dari sebuah piezoeletric yang digunakan untuk mendeteksi datangnya sebuah getaran berdasarkan getaran yang ditimbulkan oleh gunung berapi. Sensor tekanan menggunakan modul DT-SENSE Barometric yang dihubungkan melalui jalur komunikasi serial I2C. Tiap sensor akan mengirimkan data ke mikrokontroler Atmega16, sedangkan data diolah oleh mikrokontroler dan dilakukan encoding, setelah itu di kirimkan secara wireless yang ditransmisikan menggunakan gelombang radio 315Mhz dengan modulasi ASK (Amplitude Shift Keying). Pada sisi receiver data dilakukan decoding kembali, kemudian pada layar monitor komputer ditampilkan hasil pengukuran suhu, kelembaban dan tekanan tersebut, setiap interval waktu tertentu data akan di simpan. Untuk data getaran nilainya dalam bentuk grafik dan nilai angka untuk kemudian secara real time data di simpan ke database getar.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, perangkat sistem yang dirancang berhasil direalisasikan dengan persentase keberhasilan 100% selama sistem masih berada di dalam batas jangkauan (max 20m).

(2)

ii

WIRELESS VOLCANO STATUS MONITORING DEVICE WITH ATMEGA16 MICROCONTROLLER

Composed by :

Name : Jaka Rahmana Triadi Idrus Nrp : 0522026

Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Kristen Maranatha University,

Prof. drg. Suria Sumantri, MPH Street, No. 65th, Bandung, Indonesia.

Email : me,jcotz@yahoo.com temperature and humidity sensors is using the SHT11 which capable to record the temperature and humidity at the same time. The vibration sensor is using the Pieszoelectric which can detect the arrival of vibration that caused by the volcano. The Pressure sensor is using the DT-SENSE Barometric module which connected via I2C communication serial lines. Each sensors will send the data to the ATMega16 microcontroller, where data will be processed and then encode, then it will send via wireless which transmitted using 315Mhz radio waves with ASK (Amplitude Shift Keying) modulation. After the data is received it will decode again, then the computer screen will displayed the measurement result of the temperature, humidity and pressure, and each data of time interval will be recorded. As for the vibration, the result will shown in the graph form and numerical value which will be saved into the vibration database in real-time.

Based on the experiments that conducted, the wireless device will working perfectly with 100% success rate, as long as the system is still in the range limit (max 20m).

(3)

v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

(4)

vi

2.7.1. Spesifikasi piezoelektrisitas... 15

2.7.2. Penggunaan piezoelektrik ... .. 16

2.8. Mikrokontroler AVR ATMEGA16 ... 17

2.8.1. Uraian-uraian Pin... 18

2.8.2. Pilihan-pilihan Clock (Clock)... 22

2.8.3. Timer/Counters... 23

2.8.4. ADC ATMEGA16... 26

2.9. Konverter TTL ke RS232 atau Sebaliknya ... 28

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1. Diagram Blok ... 29

3.2. Modul Pengirim dan Penerima ... 31

3.2.1. Perancangan Rangkaian Sensor Suhu dan Kelembaban ... 33

3.2.2. Rangkaian Sensor Getar ... 34

3.2.3. Rangkaian Sensor Barometer ... 35

3.2.4. Rangkaian konverter RS232 ... 35

3.2.5. Perancangan Catu Daya ... 36

3.3. Perancangan Perangkat Lunak ... 37

3.3.1. Diagram alir Pengirim sensor Mikrokontroler ... 38

3.3.1.1. Script inisialisasi komunikasi ... ... 39

3.3.1.2. Script sub pembacaan data sensor suhu ... ... 39

3.3.1.3. Script sub pembacaan data sensor kelembaban ...40

3.3.1.4. Script sub pembacaan data sensor tekanan udara. ... 40

3.3.1.5. Script sub pembacaan data sensor getar. ... 41

3.3.1.6. Script sub pengiriman data via wireless. ... 41

(5)

vii

3.3.2.1. Script sub inisialisasi komunikasi penerima ... ... 42

3.3.2.2. Script sub penerimaan data ... 43

3.3.2.3. Script sub pengiriman data kekomputer ... ... 43

3.3.3. Perancangan program interface computer/delphi ... 44

3.3.3.1. Tempat penyimpanan Data /Database ... 46

3.3.4. Diagram alir Penerima Mikrokontroler ... 47

3.3.4.1. Script sub pengaktifan komunikasi computer ... ... 48

3.3.4.2. Script sub menunggu data COM ... 48

3.3.4.3. Script sub menampilkan data ke display ... .. 48

3.3.4.4. Script penyimpanan data kedatabase ... ... 49

3.3.4.5. Script penghitung waktu 5 menit ... ... 49

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS 4.1. Pengujian Sensor SHT11 Dan Sensor Tekanan Udara/Barometric .... 50

4.1.1. Peralatan yang digunakan ... 51

4.1.2. Prosedur pengujian ... 51

4.1.2.1. Prosedur pengujian Sensor SHT 11 ... ... 51

4.1.2.2. Prosedur pengujian Sensor Tekanan udara/Barometric . 51 4.1.3. Hasil pengujian ... 51

4.2. Pengujian rangkaian Sensor Getar Piezoelectric ... 54

4.2.1. Peralatan yang digunakan ... 54

4.2.2. Prosedur pengujian ... 54

4.2.3. Hasil pengujian ... 54

4.2.3.1. Pengujian simulasi getaran menggunakan motor Vibra. 54 4.2.3.2. Pengujian Kalibrasi simulasi gempa ... 56

4.3. Pengujian jarak jangkauan ... 59

4.4. Pengujian keseluruhan Sistem ... ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 64

(6)

viii DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN A FOTO ALAT MONITORING KONDISI GUNUNG BERAPI

NIRKABEL

LAMPIRAN B SKEMATIK MODUL PENGIRIM DAN PENERIMA

LAMPIRAN C PROGRAM PADA PENGONTROL MIKRO ATMEGA16

LAMPIRAN D PROGRAM INTERFACING DELPHI

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Komponen dan Properti ... 44

Tabel 3.2 Database Gunung.dbf ... 46

Tabel 3.3 Database Gunung_gtr.dbf ... 46

Tabel 4.1 Hasil perbandingan Sensor SHT11 di lab fisika instrumentasi .. 52

Tabel 4.2 Hasil perbandingan Sensor Barometric di lab fisika instrumentasi... 52

Tabel 4.3 Hasil pengukuran SHT11 dan pengukuran tekanan udara ... 54

Tabel 4.4 Hasil pengukuran dengan frekuensi getaran berbeda ... 59

(8)

x

Gambar 2.7 Bentuk sensor dan skema pengambilan data sensor SHT1x . 13 Gambar 2.8 Bentuk Sensor barometer ... 14

Gambar 2.9 Piezoelectric ... 16

Gambar 2.10 Diagram Blok ATMEGA16 ... 20

Gambar 2.11 Konfigurasi Pin ATMEGA16 ... 21

Gambar 2.12 Clock Eksternal... 22

Gambar 2.13 Diagram Blok Timer/Counter0... 25

Gambar 2.14 Diagram Blok Timer/Counter1... 27

Gambar 2.15 Diagram Blok Analog-to-Digital Converter ... 27

Gambar 2.16 Konfigurasi pin ICL232 ... 28

Gambar 3.6 Rangkaian Modul Sensor Barometer ... 35

Gambar 3.7 Konverter RS232 ... 36

Gambar 3.8 Catu Daya ... 37

Gambar 3.9 Diagram alir pengirim sensor ... 38

Gambar 3.10 Diagram alir penerima mikrokontroler ... 42

(9)

xi

Gambar 3.12 Diagram alir program Delphi... ... 47

Gambar 4.1 Hasil Pengukuran SHT11 dan sensor barometric di Lab Fisika ... 51

Gambar 4.2 Hasil Pengukuran Tekanan Udara di Gunung Tangkuban perahu 53 Gambar 4.3 Hasil pengukuran Tekanan Udara setelah 6 menit ... 53

Gambar 4.4 Gunung Tangkuban Perahu ... 53

Gambar 4.5 Data getaran motor vibra ... 55

Gambar 4.6 Pengujian dengan 2 buah korek api ... 55

Gambar 4.7 Hasil pengukuran untuk pengujian 2 buah korek api ... 55

Gambar 4.8 Hasil pengukuran getaran 2 buah motor vibra ... ... 56

Gambar 4.9 Data hasil pengujian dengan 3 frekuensi berbeda .. ... 57

Gambar 4.10 Hasil pengukuran earthquake simulator frekuensi 10Hz... 57

Gambar 4.11 Hasil pengukuran earthquake simulator frekuensi 15Hz ... 58

Gambar 4.12 Hasil pengukuran earthquake simulator frekuensi 20Hz... 58

Gambar 4.13 Hasil pengujian data eror/lost data untuk suhu, kelembaban dan tekanan pada jarak 25m... ... 60

Gambar 4.14 Hasil pengujian data eror/lost data untuk suhu, kelembaban dan tekanan pada jarak 25m setelah 10 menit... 60

Gambar 4.15 Hasil pengujian data eror/lost data untuk getaran... 61

Gambar 4.16 Tampilan program monitor gunung... ... 62

(10)

LAMPIRAN A

FOTO ALAT MONITORING KONDISI GUNUNG

(11)
(12)

LAMPIRAN B

(13)

B-1

(14)

B-2

(15)

LAMPIRAN C

PROGRAM PADA PENGONTROL MIKRO

(16)

C-1

Program Mikrokontroler Pengirim

' Program Pembaca Suhu, Kelembaban, Tekanan dan Getaran ' Kirim via Wireles

$regfile = "m16def.dat" $crystal = 4000000 $baud = 1200

Config Adc = Single , Prescaler = Auto

Dim Hasil As Single Dim Hasilsuhu As Single Dim Suhu As Single Dim X As Single Dim Ctr As Byte Dim Dataword As Word Dim Command As Byte Dim Dis As String * 20

Dim Suhustring As String * 6

Dim Kelembabanstring As String * 5 Dim Tekananstring As String * 6 Dim Calc As Single

Dim Calc2 As Single Dim Rhlinear As Single Dim Rhlintemp As Single Dim Tempc As Single Dim Tempf As Single Dim D_msb As Byte Dim D_lsb As Byte Dim Tekanan As Single Dim Datagetaran As Word

Dim Sdatagetaran As String * 5 Dim Datakirim As String * 26 Dim Sgetaran As String * 1

(17)

C-2

Config Scl = Portc.0 Config Sda = Portc.1 'Config Clock = User

Set Dataout ' Pengambilan Suhu SHT11

'---

(18)

C-3 '--- ' Pengambilan Kelembaban SHT11 '---

Kelembabanstring = Fusing(rhlintemp , "##.#")

'--- ' Pengambilan Data Tekanan dari sensor Barometric '---

Tekananstring = Fusing(tekanan , "####.#")

'--- ' Pengambilan Data Getaran Melalui ADC kanal 1 '--- Datagetaran = Getadc(1)

(19)

C-4 '--- ' Pengiriman seluruh data

' Suhu, kelembaban, tekanan, getaran '---

Datakirim = " S" + Suhustring + "K" + Kelembabanstring + "T" + Tekananstring + "G" + Sgetaran + "A"

Print &HAA ; Datakirim ; Datagetaran ; "L"

Waitms 300 Loop

End

'--- 'Sub rutin pengambilan data Suhu dan kelembaban SHT11 '--- Sub Getit()

Local Datavalue As Word Local Databyte As Byte

(20)

C-5

Datavalue = Datavalue Or Databyte

(21)

C-6

Input A ' Tunggu data dari Pengukur

Print A 'Kirim kekomputer data tsb

Loop

(22)

LAMPIRAN D

(23)

D-1 unit Unit1;

interface

uses

Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,

Dialogs, ExtCtrls, QCCom32, StdCtrls, Buttons, TeEngine, Series, TeeProcs, Chart, Gauges, DB, DBTables, Grids, DBGrids;

type

DataSource1: TDataSource; Table1: TTable;

Chart2: TChart;

Series2: TFastLineSeries; DataSource2: TDataSource; Table2: TTable;

procedure Timer1Timer(Sender: TObject); procedure FormCreate(Sender: TObject); procedure Button1Click(Sender: TObject); procedure BTNsimpanClick(Sender: TObject); procedure BTNBerhentiClick(Sender: TObject); procedure BitBtn2Click(Sender: TObject);

procedure BitBtn4Click(Sender: TObject); private

(24)

D-2

table1.FieldByName('TANGGAL').asstring:=ptanggal.caption; table1.FieldByName('JAM').asstring:=pjam.caption;

table1.FieldByName('SUHU').asstring:=psuhu.caption;

table1.FieldByName('KELEMBABAN').asstring:=pkelembaban.caption; table1.FieldByName('TEKANAN').asstring:=ptekanan.Caption;

table1.Post;

end;

if menitlama<>copy(pjam.caption,5,1) then begin

(25)

D-3 posB:=pos('L',datars232);

if (posS<>0) and (posK<>0) and (posT<>0)

and (posG<>0) and (posA<>0) and (posB<>0) then begin

Bsgetaran:=copy(datars232,posA+1,posB-posA-1);

val(Bsgetaran,Bgetaran,kode); if bgetaran<>0 then

psuhu.caption:=copy(datars232,posS+1,4);

pkelembaban.caption:=copy(datars232,posK+1,4);

ptekanan.caption:=copy(datars232,posT+1,posg-posT-1); x:=x+1;

Chart2.Series[0].Add(besargetaran, inttostr(x), clTeeColor);

(26)

D-4

while not table2.eof do begin

(27)

LAMPIRAN E

DATASHEET

---

SHT1x/SHT7x ... E-1

DT-SENSE BAROMETRIC PRESSURE ... E-9

ATMEL ATMEGA16/ATMEGA16L ... E-19

IC 4069UB (INVERTER) ... E-23

MODUL RF TLP-RLP 315 ... E-27

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)

Bab I Pendahuluan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan yang sebagian besar daerahnya diliputi

oleh rangkaian gunung berapi. Pengukuran suhu, getar, tekanan dan kelembaban

kebanyakan dilakukan secara jarak jauh, hal ini dikarenakan kondisi alam dan

medan yang tidak memunginkan manusia untuk melakukan pengukuran secara

langsung. Telemetri berasal dari kata “Tele” yang berarti jauh dan “Metri” yang

berarti pengukuran, Dengan demikian telemetri adalah suatu sistem komunikasi

untuk transfer data pengukuran pada jarak jauh yang menggunakan media

transmisi sebagai Carrier data tersebut.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam telemetri adalah teknik

modulasi dan saluran transmisi. Modulasi merupakan proses konversi sinyal

informasi menjadi suatu gelombang sinus, atau penumpangan suatu sinyal (sinyal

informasi) ke sinyal pembawa (carrier). Ada beberapa macam teknik modulasi

yang biasa digunakan,Tergantung pada parameter yang dimodulasi. Untuk

melakukan pengukuran jarak jauh dibutuhkan sebuah perangkat yang handal dan

dapat melakukan pengukuran jarak jauh.

Pada tugas akhir ini dibuat suatu sistem yang dapat memonitor kondisi

gunung berapi secara nirkabel, teknik pengiriman informasi dilakukan secara

wireless dan merupakan salah satu faktor penting untuk penyampaian informasi

(56)

Bab I Pendahuluan 2

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasar latar belakang di atas, masalah utama yang akan diangkat pada

Tugas Akhir ini adalah mengenai pengukuran suhu, getaran, tekanan dan

kelembaban pada kondisi gunung berapi.

1.3 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini meliputi:

1. Bagaimana membuat perangkat telemetri suhu, getaran, tekanan dan

kelembaban untuk memonitoring kondisi gunung berapi?

2. Bagaimana proses hasil pengiriman data oleh pengukuran secara

nirkabel yg dilakukan oleh masing-masing parameter?

1.4 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam pengerjaan Tugas Akhir ini

adalah:

1. Mendesain perangkat telemetri suhu, getaran, tekanan dan kelembaban

untuk memonitoring kondisi gunung berapi.

2. Mendapatkan hasil pengiriman data pengukuran secara nirkabel dari

simulasi yang diujikan pada perangkat keras telemetri yang dibuat.

1.5 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada Tugas Akhir ini meliputi:

1. Kondisi gunung berapi dalam bentuk simulasi.

2. Parameter yang diukur adalah suhu, getaran, kelembaban dan tekanan.

3. Alat yang dibuat adalah prototipe dan diuji secara simulasi pada

aktifitas gunung berapi.

4. Khusus parameter getaran hanya ditampilkan simpangan amplituda

getarannya dan keluaran tegangannya.

5. Wireless yang ditransmisikan menggunakan gelombang radio 315Mhz

(57)

Bab I Pendahuluan 3

1.6 Spesifikasi Alat Yang Digunakan

Alat yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut :

a. Mikrokontroler yang digunakan sebagai pusat pengolah yaitu

mikrokontroler ATMEGA16

b. Menggunakan Sensor Suhu dan Kelembaban SHT-11

c. Menggunakan Sensor Barometer DT-SENSE BAROMETRIC PRESSURE

& TEMPERATURE.

d. Menggunakan Piezoelectric sebagai sensor getar

e. Menggunakan TLP/RLP315Mhz sebagai Media Transmisi Data

f. Catu daya sebagai sumber tegangan menggunakan tegangan sebesar 5V.

g. Bahasa pemograman menggunakan BASCOM (Basic Compiler).

h. Menggunakan software Delphi untuk menampilkan data pada komputer

dan disimpan pada database.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang permasalahan,

perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penyelesaian

masalah serta sistematika penulisan pada Tugas Akhir ini.

BAB II : DASAR TEORI

Bab ini membahas mengenai telemetri, rangkaian modul RF

untuk transmitter dan receiver, rangkaian pengodean untuk

decoder dan encoder,

BAB III : PERANCANGAN DAN REALISASI

Bab ini membahas bagaimana proses pengukuran suhu,

kelembaban, getaran, tekanan yang dilakukan dari jarak jauh

untuk memonitor kondisi gunung berapi secara simulasi.

BAB IV : DATA PENGAMATAN DAN ANALISA

Bab ini menguraikan hasil dan analisa dari simulasi yang

telah dibuat.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari analisa yang telah dilakukan

(58)

Bab V K esimpulan Dan Saran

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis mendapatkan beberapa

kesimpulan, antara lain:

1. Sistem Wireless menggunakan gelombang radio 315Mhz dengan modulasi

ASK (Amplitude Shift Keying) berhasil dirancang, direalisasikan, dan

berfungsi dengan baik dengan jarak jangkauan 20m di ruang terbuka.

2. Rata-rata Persentase kesalahan yang didapat dari perbandingan lima hasil

pengujian sensor SHT11 dan sensor Barometric dengan CONSTANT HT100

pada lab fisika instrumentasi :

Sensor Suhu = 1.23 %

Sensor kelembaban = 0.9 %

Sensor Tekanan = 0.848 %

3. Kalibrasi sensor getaran piezoelectric dengan sensor getaran akselerometer

yang dilakukan dengan Earthquake simulator pada rentang frekuensi 10Hz

-20Hz mendapatkan hasil perbandingan yang dilihat dari kedua sensor tersebut

adalah perbedaan satuan yang dipakai dalam simulasi getaran dan dapat

disimpulkan bahwa sensor getaran piezo yang dibuat dapat merespon getaran

pada frekuensi yang berbeda dengan mengeluarkan output tegangan semakin

tinggi jika frekuensi semakin tinggi.

5.2 Saran

Berikut adalah saran-saran penulis untuk siapa saja yang ingin merevisi

dan mengembangkan sistem ini.

1. Dapat dikembangkan agar sistem monitoring gunung berapi memiliki tingkat

keamanan dalam pengiriman data yang lebih baik dan lebih akurat dalam

(59)

Bab V K esimpulan Dan Saran 65

2. Sensor getaran dikembangkan agar dapat langsung menunjukan dalam satuan

skala richter.

3. Untuk meningkatkan jarak jangkauan antara pemantau dengan penerima,

maka lebih baik menggunakan modul wireless yang lebih baik lagi, baik dari

(60)

DAFTAR PUSTAKA

1. Arif Widodo. Mikrokontroler AVR ATmega 8/32/16/8535 dan

pemrogramannya. Informatika, Bandung, 2008.

2. Cooper, Wiliam D. 1993. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran.

Edisi Kedua. Terjemahan S. Pakpahan. Jakarta : Penerbit Erlangga

3. Datasheet “DT-SENSE BAROMETRIC PRESSURE & TEMPERATURE

SENSOR”, Innovative Electronic

4. Datasheet “HEX INVERTER HCC/HCF4069UB”, SGS-THOMSON, 1994.

5. Datasheet “MAXIM +5V-Powered, Multichannel RS-232 Drivers/Receivers”,

MAXIM, 2003.

6. Datasheet “RF ASK Hybrid Modules for Radio Control”, LAIPAC TECH.

7. Datasheet “SHT1/SHT7x Humidity and Temperature Sensor”, Sensirion

8. Datasheet “8-bit AVR Microcontroller with 16K Bytes In-System

Programmable Flash ATmega16-ATmega16L”, ATMEL, 2007.

9. Widodo Budiharto. 2005. Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler :

PT.Elex Media Komputindo

10. http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Richter

11. http://id.wikipedia.org/wiki/Telemetri

12. http://www.scribd.com/doc/44045129/TELEMETRI-SUHU1

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat pada Berbagai Media Tumbuh dengan Interval Penyiraman Air Kelapa yang Berbeda. Role of Plant Growth Regulators in Abiotic Stress

Untuk meminimalisir pelanggaran terhadap rambu lalu lintas dan meningkatkan pemahaman tentang rambu-rambu lalu lintas, bagi pemuda mulai dari usia dini yang

Perlu penguatan komitmen bersama baik itu dari atasan dan pegawai dalam menciptakan budaya organisasi yang kuat dengan cara : pimpinan RSUD Mukomuko perlu

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

Berdasarkan data pada tabel juga terlihat bahwa semakin tinggi penggunaan TLU olahan sebagai pengganti protein tepung ikan dalam ransum menyebabkan makin menurun pertambahan bobot

Wilayah DIY beserta pembagian Kab/Kota di lingkungannya tahun 1957 Demi kelancaran tata pemerintahan, sesuai dengan mosi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor

Penyakit bronkitis kronik juga diawali dengan kebiasaan merokok, sehingga pekerja pekerja yang merokok lebih berisiko terkena penyakit bronkitis kronik dibandingkan dengan pekerja

Dari hasil analisa dengan MATLAB, bahwa metode backpropagasi bisa digunakan untuk memprediksi beban listrik Pulau Bali sampai tahun 2035 yang akan mempunyai beban