• Tidak ada hasil yang ditemukan

THERMOHYGROMETER BERBASIS ATMega 16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "THERMOHYGROMETER BERBASIS ATMega 16"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun oleh :

INTAN SURYA SAPUTRI

NIM. 2013 301 0013

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROMEDIK

PRPGRAM VOKASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

Ditunjukan Kepada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Program Studi Teknik Elektromedik Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Diploma 3 (D3)

Disusun oleh :

INTAN SURYA SAPUTRI

NIM. 2013 301 0013

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROMEDIK

PROGRAM VOKASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(3)

Nama : Intan Surya Saputri

NIM : 2013 301 0013

Program Studi : D3/Teknik Elektromedik

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Menyatakan dengan sesungguhnya Tugas Akhir saya yang berjudul

THERMOHYGROMETER BERBASIS ATMega 16” adalah hasil karya atau penelitian saya. Sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat

yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan

mengikuti tata penulisan karya tulis ilmiah yang lazim.

Yogyakarta, November 2016

Yang menyatakan

Intan Surya Saputri

(4)

menciptakan.

2.

Percaya diri tapi jangan takabur.

3.

Berdoa, tawakal, usaha insyaallah allah

bersamamu.

4.

Tidak harus tidak pulang untuk menjadi sukses.

5.

Merepotkan orang lain tidak masalah, asalkan

yang di repotkan ikhlas.

(5)

dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “THERMOHYGROMETER BERBASIS ATMega16”. Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat untuk

mendapatkan kelulusan dengan gelar Ahli Madya (A.Md).

Shalawat serta salam semoga senantiasa kita panjatkan kepada nabi besar kita

Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang telah menunjukan jalan kebenaran

berupa keislaman serta yang menuntun kita dari alam kebodohan menuju alam

yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang seperti kita rasakan saat ini. Semoga

beliau selalu menjadi suri tauladan dan sumber inspirasi bagi kita semua.

Dalam melakukan penelitian dan penyusunan laporan tugas akhir ini penulis

mendapat banyak bantuan dalam bentuk saran, dorongan, dan bimbingan dari

banyak pihak. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati

perkenankan penulis mengucap banyak terimakasih kepada :

1. Keluarga, terutama orang tua yaitu Bapak, Ibu dan Bunda atas kasih sayang,

do’a, dukungan, dan bimbingan yang tidak pernah ada kata lelah dan bosan. “Terimakasih telah menjadi panutan, menjadi guru, merawat tanpa pamrih dari penulis lahir sampai waktu sekarang ini”.

2. Bapak Dr. Sukamta, S.T., M.T., selaku Direktur Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk belajar dan

mencari ilmu sebanyak-banyaknya di Program Studi Teknik Elektromedik

(6)

4. Bapak Susilo Ari Wibowo , S.T., selaku dosen pembimbing dari rumah sakit

yang telah memberikan bimbingan terbaik untuk penulis baik itu dalam

bidang materi maupun moril.

5. Bapak/Ibu dosen penguji, yang telah berkenan menguji hasil penelitian dari

penulis, dan memberikan hal-hal terbaik bagi penulis, kritik, saran dan

masukan agar penulis menjadi lebih baik untuk kedepanya.

6. Seluruh staff, karyawan dan dosen-dosen pembantu di Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, terutama Prodi Teknik Elektromedik yang

selalu memberikan bantuan dikala penulis menemui kesulitan tentang

perkuliahan, dan telah memberikan dorongan semangat untuk kuliah.

7. Bapak Darojat, Mas Royan, Mas hasan dan Mas bowo yang tak lelah

membantu penulis saat proses pembuatan Tugas Akhir.

8. Teruntuk teman-teman kelas Tem-A yang telah bayak membantu penulis dan

memberi motivasi yang tiada habisnya.

9. Seluruh Teman-teman angkatan 2013 Teknik Elektromedik Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta yang banyak memberikan masukan-masukan

dan semangat serta dorongan kepada penulis “SEMOGA KITA TETAP SOLIT.

10. Adik-adik tingkat Teknik Elektromedik yang sedang berjuang untuk

(7)

sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik serta saran yang membangun sehingga laporan yang penulis

susun dapat lebih baik lagi. Akhir kata semoga laporan ini memberikan manfaat

kepada kita semua. Amin.

Yogyakarta, November 2016

(8)

memberikanku ilmu dan kekuatan. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau

berikan akhirnya Tugas Akhir yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat

dan salam selalu tercurah kepada nabi agung kita Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kuhormati dan

kusayangi.

Bapak, Mamak dan Bunda Tercinta

Sebagai tanda hormat, dan rasa terima kasih yang tiada tara kupersembahkan

karya kecil ini kepada Bapak, mamak dan Bunda yang telah memberikan kasih

sayang yang sangat besar, segala dukungan, do’a yang tiada henti dan cinta kasih yang tak terhingga yang tidak mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar

kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini bisa membuat mu

bangga dan menjadi titik awal kebahagian yang akan ku berikaan untuk mu.

Trimakasi sudah menjadi panutan yang baik untuk ku, yang selalu memberi

motivasi dan selalu sabar membimbingku.

Terima Kasih Bapak... Terima Kasih Mamak … Trimakasi Bunda...I LOVE YOU ALL!!

Kakak dan Adikku

Untuk kakak dan adik, tiada yang paling membahagiakan saat kumpul bersama

kalian, meskipun hanya setahun sekali berkumpul dan sering bertengkar dan

(9)

Saudara perantauan “Desma Kurnia Putri, Siwi Sugiarti, Ika Nuryani, Gity

Maulida Yolanda”

Tidak ada kata lebih indah dari Alhamdullilah untuk bersyukur, dan

Alhamdullilah allah telah mempertemukan penulis dengan kalian, saudara yang

tidak pernah lelah dan bosan untuk saling menyayangi, saling memberi dan saling

mengerti, diposisi yang sama-sama jauh dari keluarga tercinta, sama-sama

merantau untuk menuntut ilmu dari negri melayu. Semoga persaudarran ini tidak

akan putus.

Sahabat setara saudaraku “Hasti Ningsih, Amalia Firnanda Putri, Anggit

Banuwati, Diah Ayu Milyarningtias, Neli Kurniasari dan Rizky Wulandary”

Sebagai tanda sayang untuk kalian penelis mempersembahkan hal yang kecil ini

untuk kalian semua. Terimakasi telah bersama-sama berjuang untuk

menyelesaikan tugas akhir ini. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian,

dorongan, kesabaran, dukungan dan bantuan yang telah memberikanku semangat

dan inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, sehingga Tugas Akhir ini

cepat selesai. Semoga persahabatan ini akan selamanya. Terkusus untuk amel,

cepat nyusul kita wisuda mel. Amin...

Teman-teman Teknik Elektromedik Angkatan 2013

Buat teman-teman jurusan Teknik Elektromedik 2013 terima kasih atas bantuan,

(10)

Semoga sampai zaman ini berakhir persaudaraan, hubungan, komunikasi, dan

silahturahmi kita tetap terjalin dengan baik. Amin...

Dosen Pembimbing Tugas Akhirku...

Bapak Susilo Ari Wibowo, S.T. dan Bapak Tatiya Padang tunggal, S.T selaku

dosen pembimbing tugas akhir saya, terima kasih banyak atas segala bantuanya

selama ini, atas nasehat-nasehat, atas segala ilmu yang telah diberikan kepada

penulis, sehingga tugas akhir ini dapat selesai dengan maksimal, saya tidak akan

lupa atas bantuan dan kesabaran dari bapak.

Kepada Staff Elektromedis Rumah sakit Roemani Semarang :

Trimakasi untuk Bapak Darojat, Mas Royan, Mas Hasan dan Mas Bowo yang

sudah meberi tempat dan membantuku disaat proses pembuatan Tugas Akhir.

(11)

LEMBAR PERSEMBAHAN ………..………... viii

MOTTO ………...…….….….…………..………... xi

DAFTAR ISI …………..………..….………... xii

DAFTAR TABEL ………....……… xv

DAFTAR GAMBAR ……… xvi

ABSTRAK ……… xvii

ABSTRACT ………...……….. xviii

BAB I PENDAHULUAN……….………. 1

1.1. Latar Belakang ………..…………... 1

1.2. Batasan Masalah ………..……… 4

1.3. Rumusan Masalah ………..………. 4

1.4. Tujuan ………..…………..………….. 5

1.5. Manfaat ………..…………...………... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 6

2.1. Kajian Pustaka……….. 2.2. Teori Dasar………... 2.2.1. Suhu ……….. 2.2.2. Kelembaban………... 6 7 7 7 2.2.3. Thermometer …..……….. 9

(12)

………

2.2.8. Prinsip kerja sensor LM35 ………... 19

2.2.9. Liquid Crystal Display (LCD) 2x16 ………. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..………....…… 24

3.1. Perancangan Perangkat Keras... 3.1.1. Alat dan Bahan………. 24 25 3.1.2. Diagram Blok…………..………... 25

3.1.3. Disain Casing……….…….……... 26

3.1.4. Pembuatan Layout……….…………..……….. 27

3.2. Perancangan Perangkat Lunak ……… 29

3.2.1. Diagram Alir ……… 3.2.2. Pembuatan Program ………. 29 30 3.3. Perancangan pengujian…...….……….……… 31

3.3.1. Jenis Pengujian…………..……… 31

3.3.2. Rumus Statistik……….. 32

BAB IV PEMBAHASAN dan HASIL ………..…………...………….. 34

4.1. Pembahasan …………...……… 34

4.2. Spesifikasi Alat………... 4.3. Cara Kerja Alat ………...……..……….. 36 37 4.4. Tabel dan gambar hasil penelitian…….….……… 38

(13)

4.7. Hasil dari pengukuran ……… 44

BAB V PENUTUP……….……. 49

5.1. Kesimpulan …………...……….…...………... 49

5.2. Saran ……...………. 49 DAFTAR PUSTAKA

(14)

Gambar 2.3. Pin -pin ATmega16 kemasan 40 –pin... 16

Gambar 2.4. Sensor suhu dan kelembaban DHT11……… 18

Gambar 2.5. Sensor LM35………... 19

Gambar 2.6. Rangkaian Sensor LM3 ……….. 20

Gambar 2.7. Skematik LCD 2X16………..……....………… 21

Gambar 3.1. Diagram Blok ……….………...………… 25

Gambar 3.2. Desain Casing………... 26

Gambar 3.3. Rangkaian minimumsistem di proteus…………... 27

Gambar 3.4. LayOut Minimum Sistem ATEMega16………. 28

Gambar 3.5. Diagram Alir………..………. 39

(15)

Tabel 2.2. Pedoman untuk parameter spesifik fisik udara

dalam ruang………. 13

Tabel 2.3. Pin LCD 2 x 16……….………....……... 22 Tabel 4.1.

Tabel 4.2.

Tabel 4.3.

Tabel data hasil pengukuran suhu dan kelembaban…. Tabel data hasil pengukuran suhu dan kelembaban…. Tabel data hasil pengukuran suhu dan kelembaban….

38

40

(16)
(17)
(18)

xvii

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Email: suryasaputri@gmail.com

ABSTRAK

Thermohygrometer adalah alat yang tergolong kedalam alat penunjang kesehatan yang dipakai sebagai pengukur suhu dan kelembaban. Alat ini merupakan penggabungan dari dua fungsi yaitu fungsi thermometer dengan fungsi hygrometer. Thermohygrometer dirumah sakit sangatlah penting digunakan untuk memonitoring suhu dan kelembaban suatu ruangan atau alat tertentu yang memiliki standar tertentu, karena dilihat dari pentingnya alat tersebut maka penulis bertujuan untuk membuat suatu alat beserta modul yang dinamakan“THERMOHYGROMETER”.

Konsep utama yang dipakai penulis untuk menulis modul dan membuat alat thermohygrometer adalah sensor DHT11 yang berfungsi mendeteksi suhu dan kelembaban dan sensor lm35 dalam satu waktu Kemudian yang dilakukan penulis didalam pengambilan data adalah melakukan kalibrasi modul TA Thermohygrometer ini dengan alat kalibrator DPM4 dalam jangka waktu 1 jam, dengan jangka waktu pengukuran 5 menit sekal.

Sensor DHT11 merupakan sensor yang telah teruji keakuratannya dalam pengukuran suhu dan kelembaban udara. Sensor DHT11 memiliki perbedaan dari sensor-sensor yang lain antara lain dapat mengukur dua faktor sekaligus dalam satu sensor yaitu suhu dan kelembaban, serta harganya yang terjangkau

Sensor suhu IC LM35 merupakan chip IC produksi Nasional. Semi konduktor yang berfungsi untuk mengetahui temperatur suatu objek atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan temperatur yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35 dapat mengubah perubahan temperatur menjadi perubahan tegangan pada bagian outputnya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan konsumsi arus DC sebesar 60 µA dalam beroperasi.

(19)

xviii

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Email: suryasaputri@gmail.com

ABSTRACT

Thermohygrometer is a tool that is classified into medical devices that are used as a measure of temperature and humidity. This tool is a multi of the two functions, namely the function of the thermometer with hygrometer function. Thermohygrometer in the hospital is important to use for monitoring temperature and humidity of a room or a particular tool that has a certain standard, as seen from the importance of these tools, the authors aimed to create a tool along with a module called "THERMOHYGROMETER".

The main concept that the author used to write the module and making tools Thermohygrometer is a sensor DHT11 which serves to detect the temperature and humidity and sensor LM35 in one time then the author in the data collection is to perform calibration module TA Thermohygrometer with the tool calibrator DPM4 within 1 hour , with a period of 5 minutes caecal measurement.

Sensor DHT11 is a sensor that has been tested for accuracy in measurement suu and air humidity. Sensor DHT11 differ from other sensors, among others, can measure two factors together in one sensor such as temperature and humidity, and affordable prices

LM35 temperature sensor IC is an IC chip production National. Semi conductor which serves to determine the temperature of an object or a room in the form of electrical quantities, or can also be defined as an electronic component that serves to change the temperature change received in the amount of electric changes. LM35 temperature sensor IC can turn into a temperature change in the output voltage changes. LM35 temperature sensor IC requires a DC voltage source and a +5 volt DC current consumption of 60 uA in operation

(20)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini, banyak sekali alat-alat yang bermunculan

dalam berbagai bidang yang modern didalam penggunaannya. Salah satu contoh bentuk dari kemajuan itu adalah adanya alat untuk pengukuran suhu

dan kelembaban, yaitu penggabungan antara alat thermometer dengan

hygrometer yang dinamakan thermohygrometer.

Definisi dari masing-masing alat yang pertama thermometer merupakan alat yang dipakai untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan

suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin yaitu thermo yang berarti

panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Didalam kehidupan kita satuan yang dipakai untuk pengukuran termometer yang paling sering

dijumpai adalah derajat Celcius (C). Kemudian hygrometer merupakan alat yang dipakai untuk menghitung presentase uap air (embun) yang berada di udara, atau lebih mudahnya alat untuk mengukur tingkat kelembaban udara.

Satuan yang dipakai dalam pengukuran untuk hygrometer adalah persentase

(%). Semakin besar angka persentase nya maka kelembabannya semakin

tinggi, begitu juga sebaliknya.

Pada umumnya kita lebih familiar dengan istilah thermometer dari pada

hygrometer, karena fungsi dari thermometer sering dipakai dalam pengukur suhu contohnya pengukuran suhu tubuh manusia atau pun hewan yang sering

(21)

mengukur kelembaban udara baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

Alat thermohygrometer sendiri mempunyai 2 fungsi sekaligus dalam penggunaanya, yaitu dapat dipakai untuk mengukur suhu udara dan

kelembaban baik di ruang tertutup maupun diluar ruangan. Di dalam lingkup

kesehatan terutama di rumah sakit, thermohygrometer dipakai untuk

mengukur tingkat kelembaban dan suhu suatu ruangan atau alat yang

mempunyai standar tertentu, pastinya yang memiliki kondisi suhu dan

kelembaban sebagai standar kelayakan ruang dan alat.

Ada suatu standar pada setiap bagian sistem yang harus menunjang

kelayakan untuk dipakai atau diperoleh oleh kehidupan masyarakat, salah

satunya sistem suhu dan kelembaban pada rumah sakit yang bertujuan agar

dapat menunjang pelayanan kesehatan dalam masyarakat yang benar dan

maksimal, yaitu sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

(22)

Menteri Kesehatan RI Nomor1204/MENKES/SK/X2004

No. Ruang atau Unit Suhu (0C)

Kelembaban (%)

Tekanan

1. Bersalin 24-26 45-60 Positif

2. Pemulihan/

perawatan

22-24 45-60 Seimbang

3. Observasi bayi 21-24 45-60 Seimbang

4. Perawatan bayi 22-26 35-60 Seimbang

5. Perawatan

premature

24-26 35-60 Positif

6. ICU 22-23 35-60 Positif

7. Jenazah/Autopsi 21-24 - Negatif

8. Laboratorium 22-26 35-60 Negatif

9. Radiologi 22-26 45-60 Seimbang

10. Sterilisasi 22-30 35-60 Negatif

11. Dapur 22-30 35-60 Seimbang

12. Administrasi/ pertemuan

21-24 - Seimbang

Diatas merupakan salah satu standar suatu suhu dan kelembaban pada

ruangan di rumah sakit. Dalam arti alat maupun ruangan yang tidak di

kondisikan sesuai dengan standar akan mengakibatkan resiko yang tinggi

dalam penanganan pasien dan juga berbahaya terhadap lingkungan sekitar.

Contohnya kejadian yang telah fatal terjadi yaitu bayi terbakar pada baby

incubator yang disebabkan pada kesalahan diagnosis di laboratorium karena suhu dan kelembaban yang tidak sesuai standar.

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas dan menyimpulkan akan

pentingnya kelembaban dan suhu pada setiap alat dan ruangan di rumah sakit,

(23)

MIKROKONTROLLER ATMega 16”.

1.2.Batasan Masalah

Didalam penyusunan karya tulis ini, penulis membuat beberapa batasan

masalah sebagai berikut :

1. Penampilan hasil pengukuran suhu dan kelembaban pada display LCD

karakter 2 x 16.

2. Untuk suhu, menggunakan tampilan tiga digit (satuan, puluhan dan satu

angka di belakang koma) dalam derajat celcius, dengan range 10-40°C.

3. Untuk kelembaban, menggunakan tampilan dua digit (satuan, puluhan)

dalam persen, dengan range 40-60%.

4. Sensor suhu yang ada pada sensor DHT11 dapat digunakan apabila direset

menggunakan program baru.

5. Rangkaian mengggunakan dua sensor suhu dan satu sensor kelembaban.

6. Rangkaian minimum sistem menggunakan sistem ATMega 16.

7. Alat ini dilengkapi dengan tombol on/off.

1.3.Rumusan Masalah

Dengan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis

membuat rumusan masalah, yaitu “Bagaimana dirancang suatu alat pengukur

suhu dan kelembaban yang menggunakan dua sensor berbeda pada ruangan

(24)

1. Tujuan Umum

Membuat alat pengukur suhu dan kelembaban suatu ruangan atau alat

Thermohygrometer.

2. Tujuan Khusus

Setelah menganalisa permasalahan yang ada, tujuan khusus

pembuatan alat ini antara lain :

1) Membuat rangkaian minimum sistem.

2) Merakit sensor suhu dan sensor kelembaban.

3) Membuat software program menggunakan Bascom AVR.

4) Membuat rangkaian microcontroller ATMega 16.

5) Merancang box alat.

1.5. Manfaat

Manfaat dari pembuatan alat ini adalah untuk mempermudah petugas untuk

(25)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tujuan Pustaka

Alat pemantau suhu ruangan melalui web berbasis microcontroller

AT89S51 yang dirancang oleh Robby Candra, dari Jurusan Sistem Komputer

Universitas Gunadarma, dibangun dengan sensor LM35 untuk penyensoran

suhunya. Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai metodologi pada

penulisan ini yaitu penelitian alat. Berdasarkan hasil uji coba yang sudah

dilakukan. Alat tersebut dirancang dengan menambahkan tampilan berupa

displayLCD dan dilengkapi dengan web.

Perancangan dan implementasi pengontrol suhu ruangan berbasis

Microcontroller arduino uno yang dirancang oleh Dias Prihatmoko, dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara.

Dibangun menggunakan sistem kontrol arduino uno dan ditampilkan dengan

displayLCD, pada alat ini dibuat apabila suhu ruangan mulai memasuki suhu maksimum maka alat akan mengaktifkan pendingin secara otomatis. Hanya

saja alat ini masih dalam proses rancang bangun.(2016)

Alat pendeteksi suhu dan kelembaban dengan menggunakan sistem

arduido yang dilengkapi dengan bazzer alarem yang di rancang oleh Anggita Dwi Prasetyo, dari jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Muhammadiyah

(26)

kontrol Arduino yang di lengkapi display LCD dan alarem yang berfungsi

untuk indikator bila suhu melebih batas range. (2016)

2.2. Teori dasar

2.2.1. Suhu

Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata–rata dari pergerakan

molekul – molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan

kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke

benda – benda lain atau menerima panas dari benda – benda lain

tersebut. Panas adalah energi yang dipindahkan dari suatu obyek ke

obyek lainnya karena adanya perbedaan suhu. Dalam sistem dua

benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu

lebih tinggi. Macam-macam perpindahan panas, yaitu :

1. Konduksi > Perpindahan panas dari suatu molekul ke molekul lain di sekitarnya.

2. Konveksi > Perpindahan panas yang disebabkan gerakan molekul yang mempunyai energi lebih tinggi.

3. Radiasi > Perpindahan panas oleh gelombang elektromagnetik.

Suhu pada umumnya diartikan sebagai besaran yang menyatakan

derajat panas dinginnya suatu benda.

2.2.2. Kelembaban

Kelembaban udara (humidity gauge) adalah jumlah uap air

(27)

kelembaban spesifik atau kelembaban relatif. Alat yang digunakan

untuk mengukur kelembaban disebut dengan hygrometer.

Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembaban udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawal lembab

(dehumidifier).

Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam

udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air

dalam udara hangat lebih banyak dari pada kandungan uap air dalam

udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan

maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air

sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan

mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara

jenuh. Dapat dianalogikan dengan sebuah thermometer dan termostat

untuk suhu udara. Perubahan tekanan sebagian uap air di udara

berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada

tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan

tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F). Ada dua istilah kelembaban

udara yaitu kelembaban tinggi dan kelembaban rendah. Kelembaban

tinggi adalah jumlah uap air yang banyak diudara, sedangkan

kelembaban rendah adalah jumlah uap air yang sedikit diudara.

Kelembaban udara dapat dinyatakan sebagai kelembaban udara

(28)

dengan massa uap air atau tekanannya per satuan volume (kg/m3).

Kelembaban nisbi (relatif) adalah perbandingan kandungan (tekanan)

uap air actual dengan keadaan jenuhnya (g/kg). Defisit tekanan uap air

adalah selisih antara tekanan uap jenuh dengan tekanan uap aktual.

2.2.3. Thermometer

Thermometer adalah alat kesehatan yang digunakan dalam bagian pengukuran dengan kompleks untuk mengukur suhu, ataupun

perubahan suhu. Istilah thermometer berasal dari bahasa latin thermo

yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip

kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum

digunakan adalah termometer air raksa. Berbagai jenis dari

Thermometer ditunjukkan oleh tabel berikut:

Tabel 2.1. Berbagai Macam Jenis-jenis Thermometer.

No Thermometer menurut

isi

Thermometer menurut penggunaanya

1. Thermometer Cair Thermometer Klinis

2. Thermometer Padat Thermometer Laboratorium

3. Thermometer Digital Thermometer Ruangan

4. - Thermometer Digital

5. - Termokopel

Pada saat pengukuran temperatur dengan menggunakan

(29)

pasti keempat skala tersebut memiliki parameter pengukuran suhu

yang berbeda-beda. Berikut penjelasan mengenai rentang temperatur

yang dimiliki setiap skala.

1. Thermometer skala Celsius

Mempunyai spesifikasi titik didih air 100 °C dan titik bekunya

0 °C. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0 °C – 100

°C dan dibagi dalam 100 skala.

2. Themometer skala Reamur

Mempunyai spesifikasi titik didih air 80 °R dan titik bekunya 0

°R. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0 °R – 80 °R

dan dibagi dalam 80 skala.

3. Thermometer skala Fahrenheit

Mempunyai spesifikasi titik didih air 212 °F dan titik bekunya

32 °F. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 32 °F – 212

°F dan dibagi dalam 180 skala.

4. Thermometer skala Kelvin

Mempunyai spesifikasi titik didih air 373,15 K dan titik

bekunya 273,15 K. Rentang temperaturnya berada pada temperatur

273,15 K – 373,15 K dan dibagi dalam 100 skala. (Saripudin, A.,

D. Rustiawan K., dan A. Suganda : 2009).

Kemudian dari penjelasan diatas dapat sedikit disimpulkan

tentang keterkaitan antar skala, yaitu satu skala dalam derajat celsius

(30)

celsius kurang dari satu skala reamur dan satu skala celsius lebih dari satu skala fahrenheit. Secara rumus konversi suhu sebagai berikut

[image:30.595.174.495.164.472.2]

……….(2-1)

Gambar 2.1. Perbandingan Empat Skala Thermometer.

2.2.4. Hygrometer

Hygrometer adalah alat yang dipakai dalam pengukur kelembaban relatif udara, atau jumlah uap air tak terlihat dalam suatu lingkungan

tertentu. Untuk prinsip kerja dari alat hygrometer yaitu dengan

menggunakan dua thermometer, yang pertama thermometer digunakan untuk mengukur suhu udara biasa dan yang kedua digunakan untuk

mengukur suhu udara jenuh/lembab (bagian bawah thermometer

(31)

1. Thermometer bola kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.

2. Thermometer bola basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu: suhu yang diperlukan

agar uap air dapat berkondensasi.

Pada kehidupan sehari-hari biasanya alat ini dapat juga dipakai

untuk ditempatkan di dalam bekas penyimpanan barang (countainer)

yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry

box penyimpanan kamera. Itu bertujuan untuk menjaga kondisi kelembaban agar rendah, karena suhu lembab yang rendah akan

mencegah pertumbuhan dari jamur yang mungkin akan merusak alat

tersebut. Tidak juga hanya pada countainer atau dry box, hygrometer

juga banyak dipakai di ruangan pengukuran dan instrumentasi untuk

menjaga kelembaban udara yang berpengaruh terhadap keakuratan

alat-alat pengukuran, kemudian untuk pemanfaatan yang lain dari alat-alat ini

yaitu untuk mengukur kelembaban ruangan pada budidaya jamur,

kandang reptil, sarang burung walet maupun untuk pengukuran

kelembaban pada penetasan telur dan lain sebagainya.

2.2.5. Thermohygrometer

Thermohygrometer adalah merupakan alat yang menggabungkan antara fungsi thermometer dengan hygrometer. Untuk ukurannya sangat

beragam, ada yang sedikit lebih besar dari korek gas, ada pula yang

(32)

Pada umumnya yang telah orang-orang ketahui, mereka lebih

mengenal thermometer dari pada hygrometer, dikarenakan fungsinya

sebagai pengukur suhu seperti suhu tubuh manusia maupun hewan lebih

sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk istilah

alat hygrometer pada umumnya sangat jarang terdengar untuk orang-orang awam karena alat tersebut hanya berguna untuk mengukur

kelembaban udara baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

Alat yang akan penulis rancang yaitu thermohygrometer ini memiliki 2 kemampuan atau kelebihan yaitu alat dapat dipakai

sekaligus untuk mengukur suhu udara dan kelembaban di ruangan

tertutup. Sistem suhu dan kelembaban didalam pemakaian demi

melakukan pelayanan yang standar dan maksimal harus memiliki batas

standar yang menyatakan bahwa alat atau ruangan yang dipakai itu

layak digunakan. Pedoman untuk parameter spesifik udara dalam ruang

[image:32.595.158.506.565.718.2]

ditunjukkan oleh tabel berikut:

Tabel 2.2. Pedoman Untuk Parameter Spesifik Fisik Udara Dalam Ruang

Parameter Rentang kualitas udara ruang yang dapat diterima

Satuan

Suhu udara 22,5- 25,5 °C

Kelembaban udara

≤ 70 %

Gerakan udara pada ruangan

≤ 0,25 m/ det

(33)

2.2.6. Microcontroller AVR ATMega 16

AVR merupakan seri microcontroller CMOS 8-bit buatan Atmel,

berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang ditingkatkan. Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus

clock. AVR mempunyai 32 register general purpose, timer/counter

fleksibel dengan modecompare, interrupt internal dan eksternal, serial

UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving. Mempunyai ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System

Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI.

ATMega16 adalah microcontroller CMOS 8-bit daya-rendah berbasis

arsitektur RISC yang ditingkatkan. Untuk lebih jelas tentang arsitektur dari ATMega16 ditunjukan pada gambar 1.1 ATMega16 mempunyai

throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi komsumsi daya versus kecepatan proses.

Beberapa keistimewaan dari AVR ATMega16 antara lain:

1. Keuntungan arsitektur RISC

1) 130 instruksi yang hebat kebanyakan satu detak untuk satu

instruksi.

2) 32 x 8 general purpose fully static operation.

3) Up to 16 MIPS throughput at 16 MHz.

4) On-chip 2-cycle multiplier.

(34)

1) 8K Bytes of in-system self-programmable flash.

2) Optional boot code section with independent lock bits.

3) 512 Bytes EEPROM. 4) 512 Bytes internal SRAM.

5) Programming lock for software security.

3. Operating Voltages

ATMega16 bekerja pada tegangan 4,5Volt sampai dengan 5,5 Volt. Berbeda dengan ATMega16L yang bekerja pada tegangan negatif

-5,5Volt.

Gambar 2.2. Arsitektur AVR ATMega 16

4. Konfigurasi PIN AVR ATMega 16

Pin-pin pada ATMega16 dengan kemasan 40-pin DIP (dual

inline package) ditunjukkan oleh Gambar 1.2 Kemasan pin tersebut terdiri dari 4 Port yaitu Port A, Port B, Port C,Port D yang masing

masing Port terdiri dari 8 buah pin. Selain itu juga terdapat RESET,

(35)
[image:35.595.206.416.118.345.2]

Gambar 2.3. Pin -pin ATmega16 Kemasan 40 –pin.

1. Struktur Memori

Untuk memaksimalkan performa dan paralelisme, AVR menggunakan arsitektur Harvard (dengan memori dan bus terpisah

untuk program dan data). Instruksi pada memori program

dieksekusi dengan pipelining single level. Selagi sebuah instruksi sedang dikerjakan, instruksi berikutnya diambil dari memori

program.

2. Flash Memori

ATMega16 memiliki 16K byte flash memori dengan lebar 16 atau 32 bit. Kapasitas memori itu sendiri terbagi manjadi dua

bagian yaitu bagian boot program dan bagian aplikasi program.

Flash memori memiliki kemampuan mencapai 10.000 write dan

(36)

3. Memori SRAM

Penempatan memori data yang lebih rendah dari 1120

menunjukkan register, I/O memori, dan data internal SRAM. 96 alamat memori pertama untuk file register dan memori I/O, dan

1024 alamat memori berikutnya untuk data internal SRAM. Lima

mode pengalamatan yang berbeda pada data memori yaitu direct, indirect, indirect dis-placement, indirect pre-decreament dan

indirect post-increament .Pada file register, mode indirect mulai dari register R26-R31.

Pengalamatan mode direct mencapai keseluruhan kapasitas data. Pengalamatan mode indirect displacement mencapai 63

alamat memori dari register X atau Y. Ketika meggunakan mode

pengalamatan indirect dengan predecrement dan post increment

register X, Y, dan Z akan didicrement-kan atau di-increment-kan. Pada ATMega16 memiliki 32 register, 64 register I/O dan 1024 data internal SRAM yang dapat mengakses semua mode-mode

pengalamatan.

4. Memori EEPROM

Pada EEPROM ATMega16 memiliki memori. Memori yang

(37)

2.2.7. Sensor DHT11

DHT11 merupakan sensor yang telah teruji keakuratannya

dalam pengukuran suhu dan kelembaban suatu udara. DHT11

memiliki perbedaan dari sensor-sensor yang lain antara lain dapat

mengukur dua faktor sekaligus dalam satu sensor yaitu suhu dan

kelembaban, serta harganya yang terjangkau.

Sensor DHT11 memerlukan resistor 10K pada kaki VCC dan

data untuk menghindari arus langsung yang masuk ke sensor sebelum

masuk ke Microcontroller. Berikut adalah gambar dari alat pendeteksi

[image:37.595.180.453.406.571.2]

suhu dan kelembaban DHT11:

Gambar 2.4. Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11.

Spesifikasi dari sensor suhu dan kelembaban DHT11 sebagai berikut :

1. Pasokan voltage: 5 Volt

2. Rentang temperatur :0-50 ° C kesalahan ± 2 ° C 3. Kelembaban :20-90% RH ± 5% RH error

(38)

2.2.8. Prinsip Kerja Sensor LM35

Sensor suhu IC LM35 merupakan chip IC produksi Nasional.

Semi konduktor yang berfungsi untuk mengetahui temperatur suatu

objek atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di

definisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk

mengubah perubahan temperatur yang diterima dalam perubahan

besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35 dapat mengubah perubahan temperatur menjadi perubahan tegangan pada bagian outputnya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan

konsumsi arus DC sebesar 60 µA dalam beroperasi. Bentuk fisik sensor suhu LM35 merupakan chip IC dengan kemasan yang

bervariasi, pada umumnya kemasan sensor suhu LM35 adalah

kemasan TO-92 seperti terlihat pada gambar dibawah :

[image:38.595.169.484.474.699.2]

(39)
[image:39.595.248.420.117.299.2]

Gambar 2.6. Rangkaian Sensor LM35

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sensor suhu IC LM35

pada dasarnya memiliki 3 pin yang berfungsi sebagai sumber supply

tegangan DC +5 volt, sebagai pin output hasil penginderaan dalam

bentuk perubahan tegangan DC pada Vout dan pin untuk Ground. Karakteristik sensor suhu IC LM35 adalah:

1. Memiliki sensitifitas suhu, dengan faktor skala linier antara

tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celsius.

2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25

ºC.

3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai

+150 ºC.

(40)

5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA. Memiliki

pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1

ºC pada udara diam.

6. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban

1 mA. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.(elektronika

dasar, 2013

2.2.9. Liquid Crystal Display (LCD) 2x16

LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama pada setiap rangkaian elektronika saat ini, seperti komputer, kalkulator, dll. LCD kependekan dari

Liquid Crystal Display. Pada kali ini penulis menggunakan LCD seri 2x16, maka pada tampilan yang muncul sebanyak 16 karakter dan 2

baris. Susunan dari titik-titik inilah yang nantinya dapat menampilkan

karakter yang beraneka ragam. Dibawah ini data dari pin LCD 2x16. Dibawah ini merupakan tampilan dari LCD 2x16.

Gambar 2.7. Skematik LCD 2x16

(41)
[image:41.595.166.512.140.642.2]

Tabel 2.4. Pin LCD 2 x 16

PIN Name Function

1 Vss Ground voltage

2 Vcc +5V

3 Vee Contras voltage

4 RS Register select, 0 = Instruction Register, I = Data Register

5 R/W Read/Write, to choose write or read mode, 0 = write mode I = read mode

6 E Enable, 0 = start to lacht data to LCD character I = disable

7 DB0 I.SB

8 DB1 -

9 DB2 -

10 DB3 -

11 DB4 -

12 DB5 -

13 DB6 -

14 DB7 MSB

15 BPL Back Plane Light

16 GND Ground Voltage

(42)

Penjelasan mengenai EN, RS, RW, yaitu untuk jalur EN

dinamakan enable. Jalur ini difungsikan untuk memberitahu LCD

bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan

data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low “0”

dan set pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Ketika dua jalur yang lain telah siap, set EN dengan logika “1” dan tunggu untuk

sejumlah waktu tertentu (sesuai dengan datasheet dari LCD tersebut ) dan berikutnya set EN ke logika low “0” lagi. Kemudian untuk jalur RS adalah jalur register select. Ketika RS berlogika low “0”, data

akan dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti

clear screen, posisi kursor, dll). Ketika RS berlogika high “1”, data

yang dikirim adalah data text yang akan ditampilkan pada display

LCD. Sebagai contoh, untuk menampilkan huruf “T” pada layar LCD

maka RS harus diset logika high“1”.

Selanjutnya yang terakhir jalur RW adalah jalur kontrol read/

write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka

(43)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Perancangan Perangkat Keras

3.1.1. Alat dan Bahan

1. Alat

1) Solder listrik.

2) Gergaji.

3) Tool set.

4) Bor PCB. 5) Multimeter.

6) Downloader.

2. Bahan

1) Sensor lm535 digunakan untuk mendeteksi suhu

2) Sensor relative humidity DHT11 digunakan untuk mendeteksi kelembaban.

3) LCD 2x16 digunakan untuk menampilkan nilai sihi dan kelembaban yang terukur.

4) IC ATMega 16 dimanfaatkan sebagai otak dari

thermohigrometer.

5) Resistor 10k di manfaatkan untuk mencegahan arus langsung

pada sensor.

(44)

7) Multitone digunakan untuk mengatur entensitas cahaya pada

LCD.

3.1.2. Diagram Blok

[image:44.595.148.508.223.493.2]

Gambar 3.1. Diagram Blok Thermohygrometer

Cara kerja alat thermohygrometer dimulai saat power bank

sudah terpasang sebagai supply tegangan, kemudian tekan tombol

power on maka seluruh rangkaian akan mendapat tegangan dan alat akan standby. Dan sensor suhu dan sensor kelembaban langsung akan mulai mendeteksi suhu dan kelembaban ruangan. yang akan diubah

menjadi tegangan agar bisa diolah oleh microcontroller. Dalam

microcontroller tegangan tersebut akan diubah dan ditampilkan di

LCD agar dapat di baca oleh petugas.

Program

MIKRO ATMega16 Suhu dan

Kelembaban Ruangan

Sensor suhu

Sensor Kelembaban

Read

(45)
[image:45.595.212.461.153.397.2]

3.1.3. Desain Casing

Gambar 3.2. Desain Casing Thermohygrometer

Keterangan :

A. Tampilan untuk suhu.

B.Tampilan untuk kelembaban.

C.Sensor DHT11.

D.Sensor LM35.

E. Charger power bank.

F. Tombol On/Off.

Dimensi alat :

Panjang : 14 cm

Lebar : 9,5 cm

(46)

3.1.4. Pembuatan layout

Program aplikasi yang di gunakan untuk mendesain layout

rangkaian tersebut adalah proteus, aplikasi proteus tersebut digunakan karena dalam pengoperasianya mudah dan tidak sulit untuk dipahami

[image:46.595.181.507.249.495.2]

dan dimengerti. Berikut ini adalah hasil dari desain tersebut :

(47)
[image:47.595.199.512.111.365.2]
(48)

3.2. Perancangan Perangkat Lunak

[image:48.595.262.424.193.675.2]

3.2.1. Diagram Alir

Gambar 3.5. Diagram Alir Thermohygrometer

Mulai

Tampil Suhu dan Kelembaban

Selesai

Mengukur Suhu dan Kelembaban

Proses Data Suhu dan Kelembaban Inisialisasi Lcd

(49)

Start kemudian terjadi inisialisasi dari penginisialisasian input

-output mikrokontroler dan antar muka LCD 2 X 16. Kemudian

setelah selesai proses inisialisasi, maka LCD akan menampilkan nilai pembacaan suhu dan kelembaban awal. Selanjutnya proses

pengambilan data suhu dan kelembaban yang terdeteksi oleh sensor

yang akan ditampilkan pada displayLCD, selesai.

3.2.2. Pembuatan Program

Dalam pembuatan program penulis menggunakan bahasa

bascom, berikut adalah isi program yang di buat untuk mengisi mikrokontroler ATMega 16

$regfile = "m16def.dat" $crystal = 16000000 Dat Alias Pinc.1

Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc Config Lcdpin = Pin , Rs = Portc.0 , E = Portc.2 , Db4 = Portc.4 , Config Lcdpin = Pin , Db5 = Portc.5 , Db6 = Portc.6 , Db7 = Portc.7 Config Lcd = 16 * 2

Dim T As Single Dim S As String * 16

Dim Suhu As Byte Cls

Start Adc Cls

Dim H As Byte , ComAs Byte , Hr As Byte , R As Byte , K As Byte Do

Suhu = Getadc(0) T = Suhu * 5 Hr = K * R Waitms 20 Locate 1 , 3

Lcd "SUHU :" ; S ; Chr(&Hdf) ; "C" ; " "

Locate 2 , 6

(50)

Portc.1 = 0 H = Dat R = 2 Com_ = 58

If Com_ < 58 Then Com_ = 58 If T < 35 Then K = 28

If T < 28 Then K = 24

[image:50.595.168.516.109.271.2]

Wait 5 Loop

Gambar 3.6. Program Bascom

3.3. Perancangan Pengujian

Pada perancangan pengujian ada beberapa parameter yang akan diujikan

sehingga, mengetahui kondisi modul sesuai dengan diinginkan atau belum.

Berikut merupakan parameter dari modul thermohygrometer yang akan diujikan, diantaranya:

3.3.1. Jenis Pengujian

1. Pengukuran suhu menggunakan pembanding DPM4 IG

Sensor LM35 berfungsi sebagai pengubah besaran fisis dari

suhu menjadi besaran elektris tegangan sehingga, setiap kenaikan

1˚C sama dengan 10mV. Pengukuran suhu bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar error dan standard deviasi yang didapat dari setiap perubahan suhu yang terjadi.

Pengukuran dilakukan dengan cara membanding suhu

tampilan LCD dengan suhu pada DPM4 yang dilakukan sebanyak 12 pengujian selama 1 jam dengan range 5 menit sekali.

(51)

DHT11 berfungsi sebagai pendeteksi kelembaban ruang yang

akan diukur. Pegukuran bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

error yang didapat dari setiap perubahan kelembaban yang terjadi di ruangan.

3.3.2. Rumus Statistik

Pengukuran untuk kalibrasi dilakukan sebanyak 20 kali dalam

percobaan dengan dengan menggunakan alat kalibrator yang sudah

terkalibrasi oleh Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan, angka

ketidak pastian dan juga error dengan rumus sebagai berikut:

1. Rata – rata

Adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang

diambil atau diukur dengan banyaknya pengambilan data atau

banyaknya pengukuran dan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Rata – Rata (

X

) =

n Xi

……… (3.1.)

Keterangan:

X

= rata-rata

∑Xi = Jumlah nilai data

N = Banyak data ( 1,2,3,…,n )

Mean (

X

) =

n Xi

Dimana :

X

= rata – rata
(52)

2. (%) Error

Adalah selisih antara mean terhadap masing-masing data, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

Error % = x100%

ur Dataalatuk

khir datatugasa ur

dataalatuk

   

  …….. (3.2.)

Keterangan:

Data alat ukur = nilai simpangan dari DPM4

Data tugas akhir = nilai simpangan dari Tugas

(53)

34 BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1. Pembahasan

Pembuatan proyek akhir ini bertujuan untuk merealisasikan perangkat

keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

suhu dan kelembaban untuk fermentasi tempe secara digital yang telah di

rancang oleh Rudhi Hermanto dan Dessy Irmawati, MT . Perangkat ini

dikendalikan oleh sebuah IC Mikrokontroler ATMega16, yang akan

membaca suatu besaran suhu dan kelembaban di dalam inkubator yaitu

menggunakan sensor SHT11. Metode perancangan proyek akhir ini

menggunakan metode rancang bangun yang terdiri dari :

1. Identifikasi kebutuhan

2. Analisis kebutuhan

3. Perancangan alat,

4. Pembuatan alat

5. Pengujian.

Alat ini terdapat penampil hasil pembacaan sensor SHT11 dan nilai

setting point yang ditampilkan pada LCD 20x4. Tombol setting point

menggunakan 8 buah push button. Rancang bangun proyek akhir terdiri dari bagian pokok, yaitu :

(54)

2. Rangkaian sensor SHT11.

3. Rangkaian sistem minimum Mikrokontroler ATMega16. 4. Rangkaian LCD 20x4.

5. Rangkaian relay.

Hasil pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa unjuk kerja

Prototipe Alat Kontrol Suhu dan Kelembaban untuk Fermentasi Tempe Berbasis Mikrokontroler ATMega16 dengan hasil pengujian keseluruhan berhasil dengan presentase keberhasilan 100%. Unjuk kerja alat ini secara

keseluruhan telah sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan, yaitu

menjalankan program dengan membaca suhu dan kelembaban di dalam

inkubator dan ditampilkan di LCD. Hasil pembacaan sensor yang dibaca pada

alat ini ternyata juga memiliki error pembacaan sensor SHT11 dengan

Thermo-Hygrometer didapat error pembacaan sekitar 0,87 % untuk suhu, dan 2,62 % untuk kelembaban.

Suhu dan kelembaban udara merupakan dua parameter yang sering digunakan

sebagai tolak ukur pada berbagai aplikasi. Dalam perkembangannya, terdapat

berbagai perangkat dengan beragam fitur untuk mengukur keduanya. Kendati

demikian, jarang ditemukan perangkat yang mampu mengukur suhu dan

kelembaban juga menyediakan kemampuan pengiriman data ke PC melalui protokol yang terbuka dengan aplikasi yang dapat dikembangkan secara

mandiri oleh pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan

(55)

protokol terbuka yang di rancang oleh Arief Hendra Saptadi dan Danny

Kurnianto, Suyani. Perangkat ukur menggunakan sistem microcontroller

pengendali Arduino, sensor DHT22 dan modul FTDI232RL. Dari hasil

pengujian diperoleh nilai rata-rata alat pengukuran untuk suhu dan

kelembaban, masing-masing sebesar 6% dan 19%. Rata-rata selisih

pengukuran antara thermohygrometer digital dengan thermohygrometer

acuan untuk suhu adalah 1,7ᵒC dan kelembaban 10,2%. Komunikasi serial

(USART) dengan PC menggunakan bitrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa paritas dan hasil pengukuran ditampilkan ke LCD. Perangkat telah

dapat mengukur, menampilkan dan mengirimkan data ke PC melalui komunikasi serial. Namun alat pengukuran dan selisih nilai yang dihasilkan

masih terlalu besar sehingga sensor DHT22 perlu dikalibrasi ulang. Perangkat

dapat dikembangkan untuk tidak hanya mengirimkan data ke PC melainkan

juga memfasilitasi pengendalian dari PC.

4.2. Spesifikasi Alat

1. Nama : Thermohygrometer

2. Jenis : Thermohygrometer Digital

3. Humidity : Range 40 - 60 % RH, ketepatan (akurasi)

pengukuran kelembaban relatif hingga 4,5%RH.

4. Temperature : Range 10 – 40 °C, ketepatan (akurasi) pengukuran suhu hingga 0,5oC.

(56)

7. Dimensi : Panjang: 14,5 cm, Lebar : 9,2 cm, Tinggi : 5 cm.

8. Daya : 10 Watt.

9. Sensor : LM35 dan DHT11

4.3. Cara Kerja Alat

Pasang sensor pasang sensor DHT11 dan sensor LM35 pada alat

thermohygrometer, tempatkan ujung sensor di luar, kemudian tekan tombol

power pada posisi ON, maka akan muncul di layar LCD kalimat pembuka , dan sensor akan bekerja untuk mendeteksi suhu dan kelembaban di ruang

tersebut. Berikutnya suhu dan kelembaban yang terbaca oleh sensor akan

(57)

4.4. Tabel Hasil Pengukuran.

Tabel 4.1. Tabel Data Hasil Pengukuran di Ruang Elektromedis PKU II

Gamping pada pukul 12.00-13.40 WIB dan Tabel Data Hasil

Pengukuran di Ruang Lab Microcontroller pada pukul 09.40-

11.20 WIB.

NO

HASIL PENGUKURAN SUHU

HASIL PENGUKURAN KELEMBABAN

Modul TA DPM4 IG Modul TA DPM4 IG

1 27.8 27 58 69.9

2 27.4 26.6 58 69.8

3 27.7 27 58 68.6

4 27.7 27.1 58 68.3

5 27.6 26.9 58 67.8

6 28.3 28.9 58 67.5

7 28.8 28.3 58 67.1

8 27.8 26.5 58 65.8

9 27.5 27.9 58 65.4

10 28 28.9 54 64.7

11 28.7 27.9 54 63.5

12 27.7 26.9 54 62.7

13 26.5 27.3 54 62.2

14 28.8 27.7 54 61.8

15 26 27.6 54 58.8

16 27 28.5 48 57.9

17 28.4 27.8 48 56.9

18 27.7 28 48 56.5

19 27.4 28 48 56.3

20 27.7 27.5 48 55. 9

Rata-rata 27.725 27.615 54.3 60.574

Error 0.40% 10.35%

Pengukuran penulis lakukan di ruang Elektromedis PKU II Gamping

pada pukul 12.00-13.40 WIB, dengan pengambilan data per 5 menit.

(58)

kalibrator. Didalam pengambilan data penulis memakai alat DPM4 agar data

yang dihasilkan dari Modul Tugas Akhir dapat dipantau keakurasianyamaka

dilakukan kalibrasi dengan alat DPM4. Untuk hasil yang didapat pada

rata-rata alat adalah Modul Tugas Akhir untuk suhu : 27.725.°C, alat pembanding

untuk suhu : 27.615°C.

Pengukuran penulis lakukan di ruang lab microcontroller pada pukul

09.40-11.20 WIB, dengan pengambilan data per 5 menit. Pencatatan untuk

kelembaban dari Modul Tugas Akhir dan kelembaban untuk alat kalibrator.

Didalam pengambilan data penulis memakai alat DPM4 IG agar data yang

dihasilkan dari Modul Tugas Akhir dapat dipantau keakurasianya maka

dilakukan kalibrasi dengan alat DPM4 IG. Untuk hasil yang didapat pada

rata-rata alat adalah Modul Tugas Akhir untuk kelembaban : 54,3% dan alat

(59)
[image:59.595.142.510.189.488.2]

Tabel 4.2. Tabel Data Hasil Pengukuran di Ruang Elektromedis RSI Klaten

pada jam 13.01-14.06 WIB dan Tabel Data Hasil Pengukuran di

Ruang Elektromedis RSI Klaten pada jam 13.10-13.10 WIB.

NO

HASIL PENGUKURAN SUHU

HASIL PENGUKURAN KELEMBABAN

Modul TA DPM4 IG Modul TA DPM4 IG

1 27 27 45 44.7

2 27 26.5 46 46.6

3 27.5 27.1 45 44.8

4 27 27.1 46 46.7

5 27 26.7 46 44.5

6 28.5 28.3 46 45.5

7 28 28.4 45 44.8

8 25.5 26.1 46 46.1

9 28.5 27.7 46 45.6

10 29 28.7 46 46.3

11 27.7 27.3 46 46.1

12 27 26.3 46 46.5

Rata-rata 27.47 27.26 45.91 45.68

error 0.77% 0,1926%

Pengukuran penulis lakukan di ruang Elektromedis RSI Klaten pada jam

13.01 - 14.06 WIB, dengan pengambilan data per 5 menit pencatatan untuk

suhu dan kelembaban dari Modul Tugas Akhir dan juga suhu dan

kelembaban untuk alat kalibrator. Didalam pengambilan data saya memakai

alat DPM4 agar data yang dihasilkan dari Modul Tugas Akhir dapat dipantau

keakurasianya maka dilakukan kalibrasi dengan alat DPM4. Untuk hasil

yang didapat pada rata-rata alat adalah Modul TA untuk suhu : 27.47°C, alat

(60)

Pengukuran penulis lakukan di ruang Elektromedis RSI Klaten pada

jam 12.10 - 13.10 WIB, dengan pengambilan data per 5 menit pencatatan

untuk suhu dan kelembaban dari Modul Tugas Akhir dan juga suhu dan

kelembaban untuk alat kalibrator. Didalam pengambilan data saya memakai

alat DPM4 agar data yang dihasilkan dari Modul Tugas Akhir dapat dipantau

keakurasianya maka dilakukan kalibrasi dengan alat DPM4. Untuk hasil yang

didapat pada rata-rata alat adalah Modul Tugas Akhir untuk kelembaban :

45,91% dan alat pembanding untuk kelembaban : 45,68%.

Tabel 4.5. Tabel Data Hasil Pengukuran di Ruang Elektromedis PKU

Muhammadiyah Kota pada jam 11.01-12.06 WIB dan Tabel Data

Hasil Pengukuran di Ruang Elektromedis RSI Klaten pada jam

12.10-13.10 WIB.

NO

HASIL PENGUKURAN SUHU

HASIL PENGUKURAN KELEMBABAN Modul TA DPM4 IG Modul TA DPM4 IG

1 28.8 28.2 48 45.7

2 29.3 28.7 46 45.6

3 28.5 29.4 46 46.3

4 27.8 28.1 48 46.7

5 27.2 27.7 46 45.5

6 28.8 28.3 46 44.5

7 28.2 29.0 54 45.8

8 27.5 28.1 48 46.3

9 27.2 27.8 48 46.6

10 28.0 28.2 46 46.3

11 27.6 27.7 46 45.1

12 27.8 27.3 48 46.3

Rata-rata 28.05 28.20 47.5 42.18

(61)

Pengukuran penulis lakukan di ruang Elektromedis PKU

Muhammadiyah Kota pada jam 11.40 -12.40 WIB, dengan pengambilan

data per 5 menit pencatatan untuk suhu dan kelembaban dari Modul Tugas

Akhir dan juga suhu dan kelembaban untuk alat kalibrator. Didalam

pengambilan data saya memakai alat DPM4 agar data yang dihasilkan dari

Modul Tugas Akhir dapat dipantau keakurasianya maka dilakukan kalibrasi

dengan alat DPM4. Untuk hasil yang didapat pada rata-rata alat adalah

Modul Tugas Akhir untuk suhu : 28.05°C, alat pembanding untuk suhu :

28.20°C

Pengukuran penulis lakukan di ruang Elektromedis RSI Kelaten pada jam

12.10 - 13.10 WIB, dengan pengambilan data per 5 menit pencatatan untuk

suhu dan kelembaban dari Modul Tugas Akhir dan juga suhu dan kelembaban

untuk alat kalibrator. Didalam pengambilan data saya memakai alat DPM4

agar data yang dihasilkan dari Modul Tugas Akhir dapat dipantau

keakurasianya maka dilakukan kalibrasi dengan alat DPM4. Untuk hasil yang

didapat pada rata-rata alat adalah Modul Tugas Akhir untuk kelembaban :

47.5% dan alat pembanding untuk kelembaban : 42,18%.

4.5. Pembahasan Kinerja Sistem Keseluruhan

Cara kerja modul Tugas Akhir Thermohygrometer ini, yaitu ketika power

ON/OFF dalam posisi ON maka seluruh rangkaian akan mendapatkan tegangan dari baterai (power bank) sebesar +5V DC. Kemudian, sensor akan

mendeteksi suhu dan kelembaban yang akan masuk dan diolah datanya oleh

(62)

akan ditampilkan pada LCD 16x2, dengan ketentuan terdapat empat digit

angka (puluhan, satuan, dan satu angka dibelakang koma untuk suhu dan

puluhan, satuan untuk kelembaban).

1. Kelebihan modul TA thermohygrometer

1) Alat mampu mendeteksi suhu Sensor LM35 ini akurat.

2) Jika sensor LM35 rusak, alat masih bisa di gunakan dengan

memanfaatkan sensor DHT11.

3) Menggunakan baterai (power bank) yang dapat dicharger. 4) Alat dapat di gunakan dengan muda karna fleksibel dan praktis.

2. Kekurangan modul TA thermohygrometer

1) Menggunakan dua Sensor.

2) Alat belum memiliki fungsi penyimpanan data.

3) Modul sensor dalam pembacaan data sedikit mengalami respon lambat.

4) Alat belum Memiliki range untuk tampilan suhu dan kelembaban yang terbaca.

5) Baterai belum menggunakan indikator pada saat baterai dalam kondisi

high, medium, dan low.

4.6. Langkah-langkah penggunaan alat atau SOP

1. Pastikan baterai terpasang dan ada tegangannya.

2. Pasang sensor LM35 dan DHT11 pada alat thermohygrometer.

3. Keluarkan ujung sensor LM35 dan DHT11 pada ruangan.

4. Tekan tombol power pada posisi ON.

(63)

6. Pengukuran suhu dan kelembaban dimulai, data akan secara langsung

muncul pada layar LCD sesuai data yang terbaca oleh sensor LM35 dan DHT11.

7. Jika alat sudah tidak digunakan maka matikan dengan tekan power off.

4.7. Hasil dari pengukuran

1.

Rata-rata (Mean)

Mean (

X

) =

n Xi

Dimana :

X

= rata – rata

∑Xi = Jumlah nilai data

n = Banyak data

1) Perhitungan rata-rata suhu pada beberapa ruangan

menggunakan modul tugas akhir thermohygrometer.

X = 27.8+27.4+27.7+27.7+27.6+28.3+28.8+27.8+27.5+28.0

+28.7+27.7+26.5+28.8+26.0+27.0+28.4+27.7+27.4+27.7

20

= 27.725 °C

X = 27.0+27,0+27,5+27,0+27,0+28,5+28,0+25,5+28,5+29,0

+27,7+27,0

12

(64)

X = 28.8+29.3+28.5+27.8+27.2+28.8+28.2+27.5+27.2+28.0+

27.6+27.8

12

= 28.05 °C

2) Perhitungan rata-rata kelembaban pada beberapa ruangan

menggunakan modul tugas akhir thermohygrometer.

X = 58+58+58+58+58+58+58+58+58+54+54+54+54+54+54

+48+48+48+48+48

20

= 54.3%

X

= 45+46+45+46+46+46+45+46+46+46+46+46

12

= 45,91%

X

= 48+46+46+48+46+46+54+48+48+46+46+48

12

= 47.5%

2.

Simpangan

Simpangan = Y –

Dimana :

Y = suhu setting

= rerata

X

(65)

1) Perhitungan simpangan suhu pada beberapa ruangan

menggunakan modul tugas akhir thermohygrometer.

 Rata-rata Alat Ukur = 27.615

Simpangan = 27.615 - 27.725

= - 0.11 °C

 Rata-rata Alat Ukur = 27.26

Simpangan = 27.26 – 27.47

= - 0.21 °C

 Rata-rata Alat Ukur = 28.20

Simpangan = 28.05 – 28.20

= - 0.15 °C

2) Perhitungan simpangan kelembaban pada beberapa ruangan

menggunakan modul tugas akhir thermohygrometer.

 Rata-rata Alat Ukur = 60.574

Simpangan = 60.574 – 54.3

= 6.274 %

 Rata-rata Alat Ukur = 45.68

Simpangan = 45.68 – 45.91

= 0.088 %

 Rata-rata Alat Ukur = 42.18

Simpangan = 42.18 – 47.5

(66)

3.

Error (%)

Error% 100%

4 4

x DataDPM

datatTA dataDPM

   

 

Error% =

x 100%

1) Perhitungan error suhu pada beberapa ruangan

menggunakan modul tugas akhir thermohygrometer.

 Rata – Rata Alat Ukur = 27.615

Simpangan = - 0.11 °C

Error =

x 100%

= 0.4035 %

 Rata – Rata Alat Ukur = 27.26

Simpangan = -0.21

Error =

x 100%

= 0.7703 %

 Rata – Rata Alat Ukur = 28.20

Simpangan = -0.15

Error =

x 100%

= 0.5319 %

2) Perhitungan error kelembaban pada beberapa ruangan

menggunakan modul tugas akhir thermohygrometer.

 Rata – Rata Alat Ukur = 60.572

(67)

Error =

x 100%

= 10.35%

 Rata – Rata Alat Ukur = 45,68

Simpangan= 0.088

Error =

x 100%

= 0,1926%

 Rata – Rata Alat Ukur = 42.18

Simpangan= -5.32

Error =

x 100%

(68)

49

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Dari penelitian yang sudah di lakukan menggunakan modul tugas

akhir dan kalibrator sebagai acuan, diperoleh error untuk suhu yang dilakukan sebanyak 20 kali percobaan sebesar 0.4035%, dan untuk

kelembaban sebesar 10.35%.

2. Rangkaian sensor suhu LM35 dan sensor kelembaban DHT11 yang

telah dibuat dapat digunakan untuk mendeteksi suhu dan

kelembaban ruangan yang telah diuji.

3. Rangkaian minimum sistem dari alat dapat berfungsi sebagai kontrol

alat dan menampilkan hasil pengukuran suhu dan kelembaban

ruangan.

5.2. Saran

Pengembangan penelitian ini dapat dilakukan pada:

1. Dapat mendisain alat lebih minimalis dan simple.

2. Mengunakan sensor yang lebih sensitive.

3. Menambakan LED atau bazzer ketika suhu dan kelembaban ruang tidak sesuai dengan ketentuan.

4. Penambahan fungsi penyimpanan data agar user dapat mengetahui

(69)

5. Penampilan untuk indikator kapasitas baterai pada saat High,

Medium, dan Low.

6. Dapat menggunakan batrai yang mudah di cari di pasaran dan

dengan bentuk fisik yang lebih minimalis.

7. Menggunakan sensor kelembaban yang lebih akurat dibanding

DHT11 karena seperti perhitungan yang telah dilakukan dari hasil

pengukuran yang telah dibuat, sensor kelembaban DHT11 memiliki

(70)

Albert Paul Malvino, Elektronika Computer Digital, 1994

Iswanto,Nia Maharani Raharja.Mikrokontroller.Teori Dan Praktek ATMEGA 16 Dengan Bahasa C.2012

Prihono, S.T, M.T, Dkk, Jago Elektronika Secara Otodidak, 2009

Yogi Dasatrio. Dasar-Dasar Teknik Elektronika. Jogjakarta : JAVALITERA. 2013.

Anindya D. Widiandani. Thermohygrometer. Tugas Akhir tidak diterbitkan,Prodi D-3 Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Surabaya, 2015.

Abdul Kadir. 2013. Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino. Yogyakarta : C.V Andi Offset

Anggita Dwi Prasetyo. 2016. Thermohygrometer Berbasis Arduino Dilengkapi Dengan Buzzer Alarem, Tugas Akhir, Program Study Teknik Elektromedik, Vokasi, Politeknik Muhammadiyah Yogyakarta, 2016

Awan Suck T. Hygrometer Sebagai Sensor ThermalPendeteksi Kelembaban.

2014.

http://awambelajar.wordpress.com/2014/03/23/hygrometer-sebagai-sensor-thermal-pendeteksi-kelembaban / (20.00 WIB – 22-mie-2016)

Agusra. Kelembaban. 2011.

http://artikeldanmakalahagusra.blogspot.co.id/2011/06/kelemb

Gambar

Gambar 2.1. Perbandingan Empat Skala Thermometer.
Tabel 2.2. Pedoman Untuk Parameter Spesifik Fisik Udara Dalam    Ruang
Gambar 2.3. Pin -pin ATmega16 Kemasan 40 –pin.
Gambar 2.4. Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun parameter-parameter yang dikalibrasi ditentukan berdasarkan ketentuan Tabel 3 dan hasil simulasi yang dilakukan dengan nilai awal parameter dari IFAS

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosial budaya perawatan kehamilan yang masih dipercaya dan dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat suku Makassar di Kecamatan Turatea

Penelitian ini bertujuan untuk meringkas multi berita menggunakan metode pembobotan berdasarkan Trending Issue dengan tetap mempertimbangkan fitur penting berita,

Hasil penelitian terhadap benih ikan nila yang dibeli dari pembudidaya dan benih nila BEST, menunjukkan bahwa pada perlakuan B memberikan pertambahan bobot yang

Pelayanan medik hiperbarik merupakan pengobatan oksigen hiperbarik yang dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan dengan mengunakan Ruang Udara Bertekanan Tinggi

pendidikan formal dan non formal yang telah dimiliki terkait jabatan tersebut sehingga terkadang penempatan seseorang tidak sesuai dengan kapasitas yang dimiliki

Kepada anaknya AN dan suaminya (ND) juga sudah memberikan pendidikan membaca Alquran dengan menyuruh dan menyekolahkan anaknya ke TPA untuk belajar membaca Alquran,

tempat kerja yang aman, bersih dan sehat Sebagian besar Rumah Sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat Preventif dan Promotif Isu