• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paramita Dewi Aryani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Paramita Dewi Aryani"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

PEMANFAATAN PRESS CLIPING SEBAGAI

SUMBER INFORMASI PT. TELKOM KANDATEL

SOLO

Disusun Oleh :

PARAMITA DEWI ARYANI

NIM. D1606096

JURUSAN PUBLIC RELATIONS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

PERSETUJUAN

Tugas Akhir Kuliah Kerja Media Berjudul :

PEMANFAATAN PRESS CLIPING SEBAGAI SUMBER

INFORMASI PT. TELKOM KANDATEL SOLO

Karya :

Nama : Paramita Dewi Aryani

NIM : D1606096

Konsentrasi : Public Relations

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Surakarta, Juni 2009 Menyetujui, Dosen Pembimbing

(3)

PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diajukan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari : ……….

Tanggal : ……….

Panitia Ujian Tugas Akhir :

1. Prof. Drs. Totok Sarsito, SU, MA. ( ……… ) Ketua

2. Drs. Hamid Arifin, M.Si ( ……… )

Anggota

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta Dekan,

(4)

MOTTO

´ra. Indah Budi Rahayu, M.Si ´ ² ´

´w

+“ ´

"niversitas Sebelas Maret ´ ´s XN Vlpg 6D ‘£Ä

IP. 130 936 616 ´ ´

(5)

PERSEMBAHAN

1. Setiap kata yang terukir dalam karya ini kupersembahkan untukmu Bapak dan Ibu, Kakakku dan Adikku.

2. Jarod Tawanggono, masa depan dan harapanku dengan kesetiaannya menghapus setiap peluh dan air mata putus asa yang mewarnai pembuatan karya ini.

3. Teman-temanku terkasih terima kasih atas pengertiannya.

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat memenuhi kewajiban untuk melaksanakan

Kuliah Kerja Media sesuai dengan konsentrasi penulis serta menyelesaikan Tugas

Akhir ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Tugas Akhir dengan judul “PEMANFAATAN PRESS CLIPING SEBAGAI

SUMBER INFORMASI PT. TELKOM KANDATEL SOLO“, disusun guna

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Jurusan Public

Relations Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis pun merasa beruntung mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam

kegiatan Public Relations, bekerja sama dengan karyawan yang profesional dan

berkualitas dan, belajar secara langsung dari karyawan tersebut.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Media dan penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari

pengarahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tentu saja memiliki

peran besar dan sangat berarti bagi penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak dan Ibu tercinta yang penulis hormati dan banggakan atas kasih sayang

dan ketulusannya memberikan doa dan dukungan, serta telah bekerja keras untuk

membiayai penulis dalam meraih cita-cita dan kesuksesan.

2. Bapak Drs. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UNS.

3. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku Ketua Program Diploma III

(7)

4. Bapak Dr. Widodo Mukti, SE, M.Comm selaku Penguji yang telah berkenan

meluangkan waktu dan memberikan arahan kepada penulis dalam penyusunan

tugas akhir ini

5. Bapak Dra. Indah Budi Rahayu, SE, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang

telah berkenan meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar program DIII Komunikasi Terapan.

7. Bapak Drs. Eko Rachmat Sujito selaku PRO dengan kepemimpinannya yang

telah menginsipirasi isi dari Tugas Akhir ini.

8. Bapak Ir. Dwi Heriyanto B.MT selaku General Manager Kandatel Solo

9. Bapak Soeprijadi, Ibu Siti Mutmainah, Ibu Murniningsih selaku Kandatel

Secretary Solo

10.Teman-teman di FISIP, Public Relations untuk solidaritas, kebersamaan dan

kerjasamanya selama tiga tahun menjalani kuliah, yang telah banyak memberikan

kesan dan kenangan

11.Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas

Akhir ini, kritik dan saran sangat penulis harapkan, dan penulis berharap semoga

Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan maha siswa

Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta pada khususnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juni 2009

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 3

1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4

A. Komunikasi ... 4

B. Public Relations ... 5

1. Definisi Public Relations... 5

2. Tugas Utama Public Relations ... 7

3. Proses Public Relations ... 8

C. Stakeholder dan Publik ... 11

D. Dokumentasi Kliping ... 14

1. Pengertian ... 14

(9)

E. Media Surat Kabar ... 15

1. Pengertian Surat Kabar... 16

2. Fungsi Surat Kabar... 16

F. LINGKUP TUGAS KLIPING ... 17

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 22

A. Sejarah Umum PT. Telkom ... 22

B. Tentang Telkom ... 28

1. Visi dan Misi Telkom ... 28

2. Logo Telkom ... 29

3. Kredo Telkom ... 30

4. Maskot Telkom ... 31

5. Budaya Perusahaan ... 32

6. Struktur Organisasi ... 34

7. Produk-Produk Perusahaan ... 39

BAB V PELAKSANAAN MAGANG ... 44

A. Kegiatan Selama Magang ... 44

B. Pemanfaatan Press Cliping sebagai Sumber Informasi bagi PT. Telkom... 47

BAB VI PENUTUP... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Memasuki era globalisasi seperti saat ini, dunia informasi dan

telekomunikasi berkembang semakin pesat. Kebutuhan akan sarana komunikasi

semakin meningkat seiring dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi.

Berbagai macam sarana komunikasi dengan teknologi yang kian canggih dan

beragam ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Akibatnya timbul

persaingan di dunia bisnis telekomunikasi, hal ini dibuktikan bertambah

banyaknya perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi yang tumbuh dan

berkembang pesat. Bisnis telekomunikasi menjadi lahan yang menggiurkan

mengingat banyaknya konsumen yang menggunakannya.

Saat ini PT. Telkom yang berdiri sejak tahun 1906 bukan lagi menjadi

satu-satunya pemain dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi. Struktur pasar

jasa telekomunikasi bergeser ke arah struktur yang kompetitif. Di sisi lain,

terbukanya pilihan membuat tawar pelanggan semakin kuat. Konsekuensinya,

PT. Telkom harus merubah paradigmanya dalam melihat dan melayani pelanggan

yang semakin menghendaki kemampuan operator dalam menyajikan solusi

menyeluruh atas berbagai persoalan telekomunikasi yang mereka hadapi.

Secara keseluruhan, strategi maupun program kcrja yang dilakukan PT.

Telkom khususnya PT. Telkom Kandatel Solo telah menunjukkan peningkatan

(11)

membuat PT. Telkom berhenti berinovasi, pemantauan dan evaluasi atas program

kerja harus terus dilakukan. Maka disinilah letak penting manajemen kliping,

salah satu program kerja Public relations Telkom Kandatel Solo. Manajemen

kliping adalah sarana informasi data untuk memantau dan mengevaluasi posisi

dan perkembangan PT. Telkom ditengah persaingan bisnis jasa telekomunikasi di

Indonesia, yang bersumber dari media dan surat kabar. Media cetak/ surat kabar

sebagai lembaga independen yang mengutamakan kebenaran dan kejujuran

dalam penulisan berita, menjadi sumber informasi bagi PT. Telkom dalam

mengevaluasi isu yang berkembang di masyarakat dan memantau gerak pesaing/

kompetitior.

Sesuai dengan peran Public Relations yakni memberikan masukan bagi

manajemen dalam pembuatan suatu kebijakan, peran Unit Kerja Public Relation

Kandatel Solo dalam manajemen kliping adalah memberikan gambaran tentang

sisi publik yang berkembang di masyarakat berdasarkan evaluasi yang bersumber

dari media. Kliping yang dikelola setiap hari, ditujukan kepada Kepala Divisi

Kandatel Solo (Kadivre), dan para Deputy Kadivre agar kemudian dapat diambil

kebijakan tepat sebagai tindaklanjut atas informasi yang diterima. Tugas Public

relations Kandatel Solo selanjutnya adalah menyampaikan disposisi (kebijakan

dari Kadivre) kepada bagian-bagian yang bersangkutan agar dapat direalisasikan

menjadi program kerja. Prinsip kerja manajemen kliping adalah membuka

komunikasi dan informasi dari luar perusahaan (eksternal) kepada pihak internal

PT. Telkom yang bertujuan sebagai evaluasi berkesinambungan agar tercipta

iklim kerja yang menjamin kebutuhan dan kepuasan pengguna jasa

(12)

B. TUJUAN

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

a. Penulis ingin memahami posisi PT. Telkom, khususnya Kandatel Solo

dalam pasar jasa telekomunikasi di Indonesia.

b. Penulis ingin mengetahui aktivitas dan kegiatan Public relations di PT.

Telkom Kandatel Solo secara langsung.

c. Penulis ingin menambah ilmu, keterampilan dan pengalaman yang

berhubungan dengan bidang komunikasi terapan, khususnya Public

relations di PT. Telkom Divisi Regional IV Solo

d. Membandingkan serta menerapkan ilmu yang telah

diperoleh dan dipelajari selama masa kuliah ke dalam dunia kerja, sebagai

bekal pengalaman jika suatu saat terjun dalam dunia kerja

e. Untuk memenuhi kewajiban sebagai mahasiswi

Diploma III Komunikasi Terapan dengan minat utama Public Relations

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta dalam memperoleh gelar Profesional Ahli Madya pada bidang

Public Relations.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis ingin menambah pengalaman dan wawasan pengetahuan tentang

press cliping baik manual dan cliping online

b. Penulis ingin mengetahui pemanfaatan press cliping sebagai sumber

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KOMUNIKASI

Sejalan dengan perkembangan sosial, realitas komunikasi pun menjadi

semakin kompleks. Komunikasi tidak lagi merupakan tindakan linear berupa

pengiriman pesan dari komunikator kepada komunikan dan menimbulkan efek

pada komunikan. Pesan komunikasi tidak lagi dipandang sebagai satu-satunya

faktor yang menentukan efektifitas komunikasi. Kemampuan berkomunikasi

menunjukkan keberhasilan seseorang dalam mengirim pesan-pesan yang

dikirimkan secara efektif. Praktik komunikasi dan praktik Public Relations

memiliki keterkaitan yang begitu erat. Oxle(1987 : 14) menyatakan "Public

relations yang efektif merupakan komunikasi yang efektif. Karena memang

kegiatan Public relations merupakan kegiatan komunikasi yang terencana.

Dengan mengingat Public relations yang efektif adalah komunikasi yang

efektif, maka mengetahui bagaimana komunikasi bekerja sehingga komunikasi

tersebut berjalan lancar dan baik menjadi sangat penting. Menurut Wilbur

Schramm (dalam Onong Uchjana Effendy, 1986:41), agar komunikasi dapat

berhasil perlu melakukan beberapa upaya, antara lain :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat

menarik perhatian sasaran yang dimaksud.

2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju pada pengalaman yang

(14)

dimengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan

menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.

4. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan yang

layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada, pada saat ia

digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

B. PUBLIC RELATIONS 1. Definisi Public Relations

Istilah humas merupakan terjemahan dari istilah Public Relations

yang biasa disingkat PR. Public Relations telah dikenal luas dan sudah

dipergunakan oleh lembaga-lembaga resmi maka sukar untuk diganti dengan

istilah yang baru meskipun lebih tepat (Uchana, 1998:p.8).

Pengertian Public Relations menurut The International Public

Relations Asociation (IPRA):

“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan

mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam

menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etnis sebagai sarana utama” (Ruslan, 2002: 16)

Public Relations menurut Cutlip dan Center (S.M. Cutlip & A.H.

(15)

“Public Relations adalah suatu usaha yang terencana untuk mempengaruhi pendapat dan kegiatan melalui pelaksanaan yang bertanggung jawab dalam masyarakat berdasarkan komunikasi dua arah yang saling memuaskan.”

Public Relations harus dapat memberikan identitas pada organisasinya

dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikan sehingga publik

menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar

terhadap organisasi tersebut. Dengan demikian pihak lain mau dan tertarik

dengan senang hati, serta merasa puas membangun relasi maupun

menggunakan produk ataupun jasanya (Soleh Soemirat, 2005 : 13).

Dari berbagai batasan Public relations diatas dapat ditarik konsep

bahwa dalam kegiatannya Public relations memberi masukan dan nasihat

terhadap berbagai kebijakan manajemen berdasarkan opini publik dan isu

publik yang tengah berkembang. Namun pada kenyataannya masih banyak

masyarakat yang belum memahami fungsi Public Relations yang

sesungguhnya. Peranan Public Relations dianggap hanya sekedar cover muka

sebuah perusahaan dimana ruang lingkup kegiatannya berada jauh dari

lingkungan manajemen dan hanya menonjolkan sisi indah perusahaan (Soleh

Soemirat, 2005 : 14)

Soleh Soemirat (2005 : 14), Jika diperhatikan definisi Public

Relations diatas terdapat beberapa unsur utama, yaitu :

a. Fungsi manajemen yang melekat menggunakan penelitian dan

perencanaan yang mengikuti standar etis.

b. Analisis dan evaluasi melalui penelitian terhadap sikap, opini, dan

(16)

c. Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijakan, tatacara

kegiatan dapat dipertanggungjawabkan demi kepentingan bersama.

d. Pelaksanaan atau menindaklanjuti program aktivitas terencana,

mengkomunikasikan, dan mengevaluasi.

e. Perencanaan dengan itikad baik, dan penerimaan publik (internal dan

eksternal) sebagai hasil akhir aktivitas Public Relations.

Kesimpulan tersebut menunjukkan pula bahwa Public Relations

adalah fungsi manajemen, yakni lebih pada pendekatan Public Relations

kepada manajemen dan stakeholders, Public Relations sebagai fungsi

manajemen dapat diartikan sebagai peran yang dijalankan untuk memberi

manfaat bagi orang-orang yang berada dalam manajemen dengan memberi

masukan dalam pembuatan kebijakan melalui orang-orang diluar manajemen

yang dilayaninya (Oxley,1987:12)

2. Tugas Utama Public Relations Menurut Rumanti ( 2002,:p.39-42)

a. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi

secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya

publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau

perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.

b. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum

masyarakat. Contoh : kritik atau saran masyarakat di surat kabar yang

perlu ditindak lanjuti untuk dapat membentuk dan mempertahankan citra

(17)

c. Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations menyadari citra yang

baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi, tetapi

terletak pada bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang

dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara

berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi

d. Tanggung jawab sosial Public Relations merupakan instrumen perusahaan

untuk memberikan pertanggung jawaban secara jujur dan terbuka kepada

publik maupun pers mengenai informasi yang telah disampaikan.

e. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang

khusus yaitu komunikasi timbal balik yang mengharapkan adanya respon

atau tanggapan dari publik.

Menurut Soleh Soemirat (2005 :15) Public relations sebagai fungsi

manajemen memampukan organisasi untuk mencapai hubungan yang efektif

dengan berbagai publik dengan melaksanakan fungsi utama yakni menjadi

"mata", "telinga" dan "tangan kanan" bagi manajemen dari sebuah

perusahaan, yang ruang lingkup tugasnya meliputi aktivitas membina

hubungan kedalam (internal) dan hubungan keluar (eksternal).

3. Proses Public Relations

Menurut Rumanti (2002 : 45) Dalam menanggapi dinamika

lingkungan baik internal maupun eksternal yang terkadang bergerak secara

dinamis, tentu saja diperlukan kegiatan Public Relations yang dinamis pula.

Pengawasan secara menyeluruh atas opini publik, kegiatan pasar, dan ruang

(18)

dengan evaluasi. Itu semua membuat kegiatan Public relations yang

dijalankan satu organisasi akan berlangsung sepanjang organisasi itu ada.

Tahapan-Tahapan Proses Public Relations

Sumber : Diolah dari Lesly (1991 : 11-12)

Penjelasan tahapan-tahapan diatas adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis iklim umum sikap dan relasi organisasi dengan

(19)

Setiap institusi berfungsi dalam sebuah sistem, dan institusi

tersebut bergantung pada segala sesuatu yang berlangsung di dalamnya

dan bagaimana organisasi akan dipengaruhi oleh

kecenderungan-kecenderungan tersebut. Termasuk didalamnya mengenai sikap terhadap

organisasi dan terhadap bidang tempat organisasi berada, diantara

berbagai publik yang berhubungan dengan organisasi.

b. Menentukan sikap setiap kelompok terhadap organisasi.

Kelompok-kelompok tersebut bisa karyawan, pemegang saham,

customer, atau bagian lain dari publik. Bila sikap kelompok-kelompok

tersebut diketahui, maka kita bisa melihat apakah ada kesalahpahaman

terhadap organisasi dan dimana kebijakan apakah ada kesalahpahaman

terhadap organisasi dan dimana kebijakan dan tindakan organisasi yang

menimbulkan opini.

c. Menganalisis kondisi opini

Pengkajian ini bisa saja mengungkapkan ketidaksenangan di kalangan

kelompok-kelompok tersebut. Analisis akan membantu penyusunan

rencana untuk memperbaiki opini yang berkembang pada berbagai

kelompok yang menjadi kepedulian perusahaan.

d. Mengantisipasi masalah-masalah potensial, kebutuhan, atau peluang.

Analisis dan survey yang dilakukan bisa membuat organisasi

memperkirakan apa yang akan berkembang dari sikap berbagai kelompok

tadi. Karena itu, bisa direkomendasikan tindakan yang sesuai untuk

(20)

e. Merumuskan kebijakan.

Analisis juga bisa saja menunjukkan kebijakan organisasi yang mana

perlu diubah untuk memperbaiki sikap kelompok-kelompok tersebut

terhadap perusahaan.

f. Merencanakan sarana untuk memperbaiki sikap satu kelompck.

Dengan memahami apa yang dipikirkan publik terhadap organisasi dan

klarifikasi kebijakan organisasi yang mempengaruhi opini publik, maka

landasan untuk tindakan pun tersedia.

g. Menjalankan kegiatan terencana.

Pada tahap ini, perangkat-perangkat Public relations seperti kegiatan

karyawan mulai dijalankan.

h. Umpan balik, evaluasi, dan penyesuaian.

Kondisi akan terus berubah dan Public relations berfungsimemberi

sumbangan sekaligus dipengaruhi perubahan, sehingga menjadi penting

untuk terus mengkaji publik.

C. Stakeholder dan Publik

Peran Public relations tak lepas dari keberadaan stakeholder. Stakeholders

memiliki kepentingan satu sama lain dan Public relations berperan untuk

menjembatani kepentingan-kepentingan tersebut. Dalam hal ini pasar dan

stakeholder sebagai pelaku adalah sasaran analisis dan evaluasi bagi Public

relations dalam kegiatannya menjadi tangan kanan manajemen agar dapat

(21)

Wheelen dan Hunger (1995:61) adalah kelompok-kelompok yang memiliki

kepentingan dengan aktivitas organisasi, dan memiliki kepentingan, maka

kelompok-kelompok tersebut mempengaruhi atau dipengaruhi olch pencapaian

tujuan pcrusahaan.

Stakeholders dibagi menjadi dua golongan; stakeholders internal dan

stakeholders eksternal. Termasuk ke dalam stakeholders internal adalah para

pemegang saham ( shareholder ), manajemen puncak, karyawan, dan keluarga

karyawan. Sedangkan stakeholders eksternal mencakup konsumen, penyalur,

pemasok, bank, pemerintah, kompetitor, komunitas, dan pers.

Keterkaitan masing-masing stakeholder tersebut terhadap perusahaan

dapat dilihat pada peta stakeholder berikut :

Rhenald Kesali (1994:11) ada garis tipis vang membedakan antara publik

dan stakeholders khususnya manakala menjalankan kegiatan Public relations

menjadi berikut ini:

1. Publik internal dan publik eksternal.

Publik internal adalah publik yang berada di dalam organisasi, seperti

karyawan, manajer, dan pemegang saham. Publik eksternal adalah publik

yang berada di luar organisasi, seperti bank atau pemasok.

2. Publik primer, sekunder, dan marjinal.

Dalam menjalankan kampanye Public relations tentunya tidak semua

stakeholder akan diterpa oleh pesan-pesan yang disampaikan, sehingga

(22)

primer yang merupakan publik yang paling penting, publik kurang penting

atau publik sekunder, dan publik yang bisa diabaikan.yakni publik marjinal.

3. Publik tradisional dan publik masa depan.

Publik tradisional adalah publik yang ada pada saat sekarang sudah

berhubungan dengan organisasi seperti karyawan dan pelanggan. Sedangkan

publik masa depan adalah publik yang pada masa depan diperkirakan akan

memberikan pengaruhnya pada organisasi, seperti para mahasiswa, peneliti,

dan konsumen potensial.

4. Proponents, opponents, dan uncommitted.

Diantara publik-publik itu, tentu ada publik yang menentang organisasi

(opponents), yang berpihak pada organisasi dan publik yang tak perduli

(uncommitted).

5. Silent majority dan vocal majority.

Dari kalangan yang publik yang menentang atau memihak organisasi tentu

ada yang menyatakan penentangan atau dukungan secara vokal, namun ada

pula yang menyatakannya secara pasif (silent)

Melvin Sharpe (1998 : 85) mengajukan lima prinsip proses harmonis

dalam hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan publiknya.

Konsep-konsep tersebut terdiri dari:

1. Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas.

2. Keterbukaan dan konsistens tcrhadap tindakan dan kepercayaan.

3. Tindakan yang jujur untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan goodwill.

(23)

mencegah alienasi (pengucilan)

5. Evaluasi penelitian lingkungan untuk menentukan tindakan dan penyesuaian

yang diperlukan bagi hubungan sosial yang harmonis.

D. DOKUMENTASI KL1P1NG 1. Pengertian

Dokumentasi kliping merupakan salah satu kegiatan Public Relations

yang berkaitan dengan mengamati, menganalisa, dan kemudian mengevaluasi

perkembangan perusahaan, aktivitas dan program kerja tertentu baik bersifat

komersial maupun non komersial yang telah dimuat dan dipublikasikan di

media massa, kemudian dijadikan sumber informasi yang diperlukan sebagai

dasar dalam pembuatan kebijakan dan rencana program kerja berikutnya.

Pengertian kliping dalam arti luas adalah kegiatan menghimpun,

mengolah menyeleksi, mcnganalisa, dan kemudian mengevaluasi seluruh

data/ informasi tentang suatu kegiatan, peristiwa atau program kerja tertentu

yang dipublikasikan di media massa. Proses kliping berita (news clipping)

merupakan kegiatan menyeleksi, menyimpan, kemudian memperbanyak

suatu berita (news), karangan (artikel), foto berita (press photo), dan iklan

(advertise) (http://kliping.rosyidi.com/)

2. Fungsi Kliping

Fungsi kliping dalam perusahaan antara lain :

a. Sebagai bahan informasi terkini yang dapat diedarkan ke bagian lain yang

(24)

b. Sebagai bahan referensi tertentu sebagai data atau infomasi penunjang,

misalnya PR house journal dan sebagainya.

c. Sebagai pedoman atau acuan untuk mengantisipasi langkah-langkah suatu

kejadian (event) tertentu yang tengah atau yang akan terjadi di masa yang

akan datang.

d. Untuk perbaikan dan pengembangan langkah-langkah perusahaan dimasa

mendatang.

e. Sebagai sumbcr informasi dan data untuk memantau kegiatan pihak

pesaing (kompetitor).

f. Sebagai tolok ukur sejauh mana keberhasilan prestasi dan reputasi yang

dicapai, mengenai persepsi, keluhan hingga isu publik dalam masyarakat.

g. Sebagai media komunikasi internal dan juga sebagai kegiatan

dokumentasi perusahaan (http://kliping.rosyidi.com/)

E. MEDIA SURAT KABAR

Menurut Rumanti (2002, 125) Surat kabar merupakan salah satu media

massa yang menjadi acuan dalam proses pembuatan kliping, mengingat beberapa

faktor yang sangat menunjang antara lain :

1. Surat kabar diterbitkan setiap hari, sehingga pemantauan dapat dilakukan

secara kontinyu sehingga perusahaan dapat mengambil langkah bijak jika

terjadi perubahan atas apa yang terjadi di luar perusahaan.

2. Daya jangkau surat kabar sangat luas, dari masayarakat akar rumput hingga

(25)

3. Selain berita, surat kabar juga menampilkan karangan (artikel), foto berita

(press photo}, opini publik, dan surat pembaca yang sangat bermanfaat bagi

proses pembuatan kliping.

1. Pengertian Surat Kabar

Pengertian surat kabar menurut Robert Mc Cormick dalam sebuah

kumpulan karangan berjudul "Journalisiic Writing menyebutkan bahwa surat

kabar adalah sebuah lembaga yang dikembangkan oleh peradaban modern

untuk menyiarkan berita sehari-hari, memajukan perdagangan dan industri

yang disiarkan secara luas, memberikan informasi otentik kepada publik,

memimpin pendapat umum, mengadakan hak jawab dan mengadakan

pemeriksaan (koreksi) terhadap lembaga.

2. Fungsi Surat Kabar

Fungsi surat kabar dalam Undang-undang Pokok Pers No. 11/1966

menyebutkan, bahwa pers sebagai suatu lembaga kemasyarakatan (a social

force) mengingat fungsinya yang penting sebagai media komunikasi.

Pada pasal 2 ayal 1 Undang-Undang Pokok Pers disebutkan, bahwa

pers nasional adalah alat revolusi dan merupakan media massa yang bersifat

aktif, dinamis, kreatif, edukatif, informatif dan mempunyai fungsi

kemasyarakatan, pendorong dan pemupuk daya pikir kreatif dan progressif

meliputi segala perwujudan kehidupan masyarakat Indonesia.

F. Fraser Bond dalam bukunya "'An Introduction to Journalism"

mengemukakan fungsi pers sebagai berikut:

(26)

b. To enterpret (mengulas atau menafsirkan)

c. To guide (memberikan bimbingan)

d. To entertaint (memberikan hiburan)

F. LINGKUP TUGAS KLIPING (http://kliping.rosyidi.com/kliping/) 1. Deskripsi

Kliping Berita adalah kumpulan informasi yang berupa berita tertulis

atau gambar berita mengenai PT. Telkom, dan perusahaan afiliasi serat

perusahaan pesaing yang relevan dari surat kabar, majalah, atau media

lainnya, yang diproses oleh manajemen Public Relations dan diterbitkan

setiap hari.

2. Tujuan

Mendistribusikan informasi dari media yang terseleksi oleh unit kerja

pembuat kliping berita kepada Kepala Divisi Regional dan Deputy Kadivre.

Apabila memungkinkan disertai dengan resume atau ringkasan berita yang

terbit pada hari itu agar dapat diketahui oleh pihak-pihak dalam manajemen.

3. Manfaat

a. Memberi masukan informasi berupa berita dan data yang didokumentasi

kepada manajemen agar dapat dijadikan sebagai saluh satu acuan dalam

menentukan arah kebijakan/ keputusan strategis dalam perusahaan.

b. Sebagai sumber dan bahan informasi terkini bagi manajemen dan publik

internal dan dapat diedarkan ke bagian lain yang dianggap mempunyai

(27)

c. Sebagai bahan referensi tertentu sebagai data atau infornasi penunjang

kegiatan atau program kerja Kandatel Solo

d. Sebagai pedoman untuk mengantisipasi langkah-langkah suatu kejadian

tertentu yang tengah atau yang akan terjadi di masa yang akan datang

e. Sebagai langkah perbaikan, pengembangan, dan evaluasi bagi kegiatan

program kerja PT. Telkom Kandatel Solo dimasa mendatang.

4. Proses

a. Penyeleksian berita.

Mengumpulkan berita yang berkaitan dengan bisnis PT. Telkom dengan

perusahaan afiliasinya, kompetitor dan sisipan wacana, mencangkup :

sumber berita/ penerbitan, edisi dan halamannya.

b. Pengkoloman berita.

Dengan cara merekatkan berita pada lembar blangko kliping yang telah

tersedia sesuai dengan media asal berita.

c. Pen-toning-an berita,

Membubuhkan tanda centang (Ö) pada kolom yang tersedia serta menulis

sumber /jurnalis, isi dan tanggal terbit sesuai dengan identitas berita

d. Pengelompokkan berita,

Menyusun berita sesuai dengan standarisasi unit Public relations

Kandatel Solo secara urut, meliputi:

1) Kelompok Kandatel

a) Surat Pembaca

(28)

2) Kelompok Regulasi/ kompetitor

Urutan :

a) Indosat

b) Satelindo

c) Ratelindo

d) Excelcom

e) Kompetitor lainnya

3) Kelompok Telkom groups

Urutan :

a) Telkom

b) Telkomsel

c) Anak-anak perusahaan lainnya

4) Kelompok Wacana

Artikel, tulisan umum tentang telekomunikasi, regulasi. dan kompetisi

bisnis telekomunikasi.

e. Pendataan.

Memasukkan data berita yang telah tersusun ke dalam komputer yang

kemudian dicetak menjadi sampul (cover) kliping.

f. Membuat resume keseluruhan berita untuk mengisi halaman depan

kliping.

5. Pengelolaan

a. Petugas mengumpulkan seluruh berita tentang perusahaan di media yang

(29)

halaman berita yang bersangkutan.

b. Seluruh berita yang masuk diresumekan untuk mengisi halaman depan

kliping, termasuk tiras dari setiap media.

c. Berita yang terlambat pada hari itu dimasukkan pada hari berikutnya

setidaknya dua hari setelah keterlambatan.

d. Proses pengklipingan pada hari libur (misalnya hari Sabtu dan Minggu)

dilakukan pada keesokan harinya.

e. Format kliping dibuat dan disusun dalam model house style clipping

6. Pelaporan

a. Kegiatan kliping berita harus didokumentasikan, bisa dalam bentuk

mingguan ataupun bulanan, sesuai kebutuhan.

b. Kliping harian harus ditandatangani oleh petugas yang diberi

kewenangan.

7. Media ( Sumber Kliping ) a. Lokal

1) Solo Pos

2) Joglosemar

b. Nasional

1) Suara Merdeka

2) Seputar Indonesia

3) Bisnis Indonesia

4) Kompas

(30)

6) Koran Tempo

7) Kedaulatan Rakyat

8) Saudagar

9) Jawa Pos

c. Internet 1) Detik.com

(31)

44 BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Umum PT TELKOM

PT. Telkom merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa

telekomunikasi. Berikut akan penulis jelaskan secara singkat mengenai sejarah

berdirinya PT. Telkom, struktur organisasi serta strategi pemasaran yang

digunakan perusahaan. Adapun data diperoleh dari buku Standar Public Relation

Excellent PT. Telkom Tahun 2002.

Keberadaan PT. TELKOM tidak terlepas dari sejarah panjang

pertelekomunikasian Indonesia yang dimulai dari badan usaha yang bernama Post

en Telegraafdienst yang didirikan dengan Staatsblad No. 52 Tahun 1884.

Penyelenggaraan telekomunikasi di Hindia Belanda pada waktu itu

diselenggarakan oleh swasta. Bahkan sampai tahun 1905 tercatat ada 38

perusahaan telekomunikasi. Pada tahun 1906 semua perusahaan tersebut diambil

alih oleh Pemerintah Hindia Belanda berdasarkan Staatsblad No. 395 tahun 1906.

sejak saat itu berdirilah P ost Telegraf en Telefoodienst atau disebut PTT-Dienst.

PTT-Dienst ditetapkan sebagai perusahaan negara berdasarkan Staatsbald No. 419

tahun 1927tentang Indonesische Bedrijven Wet (J.B.W atau Undang-Undang

Perusahaan Negara).

Jawatan PTT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-undang No. 19 tahun 1960 oleh pemerintah Republik

(32)

45

tetap menjadi suatu Perusahaan Negara (PN). Kemudian berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 240 tahun 1961 tentang pendirian Perusahaan Negara Pos dan

Telekomunikasi disebutkan bahwa perusahaan memacu pembangunan sektor

lainnya. Selain hal tersebut, penyelenggara telekomunikasi membutuhkan

manajemen yang lebih profesional.

Oleh karena itu, perlu meningkatkan bentuk perusahaan. Sehingga

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, maka bentuk perusahaan

(PERUM) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1969. Sejak itulah berdiri

Perusahaan Perseroan (PERSERO) Telekomunikasi Indonesia atau PT TELKOM.

Dalam rangka mengantisipasi era persaingan bebas yang ditandai dengan

mulai berlakunya perdagangan bebas yang dipelopori oleh WTO (World Trade

Organization), PT. TELKOM berusaha menjadi aktor persaingan bebas tersebut

dengan menjadi perusahaan telekomunikasi yang tergolong World Class

Operator. Maka pada tahun 1995 PT TELKOM melakukan beberapa rencana

strategis manajemen, yaitu :

1. Restrukturisasi Internal

Pada saat awal perubahan dari Perumtel ke PT TELKOM organisasi

TELKOM bersifat sentralisasi dan tidak dinamis. Pada saat itu TELKOM

terbagi atas Kantor Pusat sebagai pengendali operasi dan 12 Wilayah

Telekomunikasi (WITEL) sebagai unit strategis.

Mengingat PT TELKOM dihadapkan kepada persaingan global yang

(33)

46

perlu untuk diadakan restrukturisasi internal. Dari bentuk lama kemudian

dipecah-pecah menjadi unit yang lebih kecil tetapi solid, terdiridari:

a. Divisi Bisnis Utama, meliputi penyelenggaraan jasa telepon lokal dan

jarak. Jauh dalam negeri (terdiri atas Divisi Network, Divisi Multimedia

dan tujuh Divisi Regional)

b. Divisi pengembangan bisnis (Sistem Telepon Bergerak Selular (STBS),

sirkit langganan, teleks, penyewaan transponder satelit, VSAT dan jasa

nilai tambah tertentu (Divisi Risti/Riset dan Teknologi).

Dalam bidang usaha ini ada yang diselenggarakan TELKOM dan ada

juga yang bekerja sama dengan pihak ketiga (perusahaan patungan).

c. Divisi Pendukung, bidang usaha yang tidak langsung berhubungan

dengan pelayanan jasa telekomunikasi. Namun, keberadaannya

mendukung kelancaran bidang utama dan bidang terkait. Yang termasuk

dalam bidang usaha ini adalah pelatihan sistem informasi, atelir, properti,

riset teknologi informasi (Divisi Pelatihan, Divisi Kesehatan dan Divisi

Atelir)

Sementara itu di tingkat Direksi terdapat satu Direktur Utama dan

empat direktur, yaitu Direktur Operasi dan Pemasaran (Diropsar), Direktur

Keuangan (Dirkeu), Direktur Perencanaan Teknologi (Dirprantek) dan

Direktur SDM. Masing-masing direktur membawahi divisi sebagai berikut :

a. Diropsar membawahi Divisi Bisnis Utama

b. Dirprantek membawahi Pengembangan Bilros

(34)

47

Dalam penempatan bidang usaha-usaha tersebut, mulai 1 Juli 1995

TELKOM telah menghapus struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi

(WITEL) dan secara de facto meresmikan berdirinya divisi yang terbagi

dalam tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network. Divisi Regional

menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayahnya masing-masing,

sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh

dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.

Divisi Regional PT TELKOM mencakup wilayah-wilayah sebagai

berikut :

a. Divisi Regional I (Divre I), beroperasi di wilayah Sumatera,

b. Divisi Regional II (Divre II), beroperasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya

(Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi)

c. Divisi Regional III (Divre III), beroperasi di wilayah Jawa Barat

d. Divisi Regional IV (Divre IV), beroperasi di wilayah Jawa Tengah dan

Daerah Istimewa Yogyakarta

e. Divisi Regional V (Divre V), beroperasi di wilayah Jawa Timur

f. Divisi Regional VI (Divre VI), beroperasi di wilayah Kalimantan

g. Divisi Regional VII (Divre VII), beroperasi di wilayah Kawasan

Indonesia Timur yang meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku,

dan Papua.

Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang

terpisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat

(35)

48

lainnya) serta mempunyai laporan keuangan internal yang terpisah.

Sedangkan divisi-divisi pendukung meliputi divisi properti, divisi pelatihan,

divisi sisiem informasi, divisi atelir dan divisi riset teknologi informasi.

Beralihnya kebijakan sentralisasi, kebijakan dekonsentrasi dan

desentralisasi kewenangan, maka struktur dan fungsi kantor pusat juga

mengalami perubahan. Berdasarkan organisasi divisional ini, maka kantor

pusat diubah menjadi kantor perusahaan, dan yang semula sebagai pusat

investasi disederhanakan menjadi pusat biaya {cost centre). Berlakunya

kebijakan dekonsentrasi menjadikan jumlah sumber daya manusia kantor

perusahaan juga lebih sedikit.

Kantor perusahaan PT. TELKOM berdasarkan akte perusahaan yang

terakhir berkedudukan di Jalan Japati No. 1 Bandung, bertanggung jawab atas

penyampaian sasaran pengelolaan perusahaan melalui kegiatan unit kerja

perusahaan secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan divisi, kantor

perusahaan hanyalah menetapkan hal-hal yang strategis, sedangkan

penjabaran rasionalnya dilaksanakan oleh masing-masing divisi.

2. Kerjasama Operasi (KSO)

Diadakannya Kerja Sama Operasi (KSO) ini merupakan salah satu

perwujudan dari program T-2001. Memasuki abad 20, telekomunikasi

menjadi kebutuhan masyarakat. Untuk meningkatkan Satuan Sambungan

Telepon (SST) di seluruh Indonesia, pemerintah Indonesia menyadari bahwa

(36)

49

Hal itulah yang mendorong terciptanya deregulasi dalam sektor

telekomunikasi Indonesia dengan memperkenalkan modus KSO antara

PT TELKOM dan beberapa perusahaan. Maka pada bulan Januari 1996,

PT TELKOM mengalihkan pengoperasian lima dari tujuh divisi regionalnya

ke unit-unit KSO. Kelima divisi tersebut adalah DIVRE I Sumatera, D1VRE

III Jawa Barat, DIVRE IV Jateng dan DIY, DIVRE VI Kalimantan dan

DIVRE VII Kawasan Timur Indonesia.

KSO adalah suatu organisasi kemitraan yang tidak membentuk suatu

badan hukum. Namun tetap sebagai divisi dari PT TELKOM. Divisi KSO

dikelola oleh mitra KSO yang merupakan konsorsium dari berbagai

perusahaan dalam dan luar negeri.

Adapun maksud dan tujuan KSO adalah:

a. Mempercepat pembangunan telekomunikasi untuk kurun waktu

REPELITA VI, karena pendanaan disediakan oleh mitra KSO.

b. Memperoleh alih teknologi dari operator kelas dunia yang tergabung

dalam mitra KSO.

c. Meningkatkan kemampuan berkompetisi dalam era pasar bebas.

3. Go Public atau Internasional (Initial Public Offering)

Disamping KSO, PT. TELKOM juga menghimpun dana dari

masyarakat melalui pasar modal, baik di dalam maupun di luar negeri dengan

cara menjual sahamnya (go public) tertera dalam Akte Berita Acara No. 52

tanggal 17 Juli 1995. Saham-saham PT TELKOM telah tercatat pada Bursa

(37)

50

Kepemilikan saham juga diperuntukkan bagi karyawan PT TELKOM

yaitu sebesar 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran

umumdi Indonesia. Program kepemilikan saham oleh karyawan atau

Employee Stock OwnershipPlan (ESOP), mengharuskaa karyawan tidak

menjual dalam jangka waktu 1 tahun setelah pencatatan saham pada Bursa

Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Penerimaan bersih dari emisi saham baru akan digunakan untuk

membiayai program investasi perusahaan. Sekitar 39,22 %digunakan untuk

perluasan kapasitas transmisi dan sentral, penambahan kapasitas dan

pengembangan jaringan kabel melalui penggantian kabel tembaga dengan

kabel serat optik serta pengadaan Wireless Local Loop (WLL). Selain itu

39,51 % akan digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan 21,27 %

dipersiapkan untuk pengembangan sistem teknologi baru serta peningkatan

sumber daya manusia.

Semua usaha tersebut dilakukan untuk mengantisipasi

dilaksanakannya perdagangan bebas baik regional maupun internasional.

Peningkatan kemampuan kompetitif ini diharapkan dapat menjadikan PT

TELKOM menjadi salah satu kelas dunia (World Class Operator).

B. Tentang TELKOM

(38)

51

To Become a Leading Infocom Player in The Region”, Menunjukkan

suatu tekad bahwa TELKOM untuk menjadi penyelenggara jasa

informasi dan komunikasi yang handal di level Regional.

b. Misi TELKOM

1) To Provide One Stop Services With Excellent Quality And

Competitive Price.

2) Managing business through best practise, optimizing superior

human resources, competitive technology, and synergizing business

partners.

To Provide One Stop Services With Excellent Quality And

Competitive Price, artinya TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan

mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, kualitas produk,

kualitas jaringan, dengan harga yang kompetitif. Managing business

through best practices, optimizing superior human resources, competitive

technology and synergizing business partners, artinya TELKOM akan

mengelola bisnis melalui praktik-praktik terbaik dengan mengoptimalkan

SDM yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta

membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbal balik dan

saling mendukung secara sinergis.

(39)

52

Gambar 3.1 Logo TELKOM

a. Bentuk bulatan dari logo melambangkan : Keutuhan Wawasan Nusantara; Ruang gerak TELKOM secara nasional dan internasional

b. TELKOM yang mantap, modern, luwes, dan sederhana

c. Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan teknologi telekomunikasi tinggi/canggih yang terus berkembang dalam suasana

masa depan yang gemilang

d. Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang beraturan menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis

e. Tulisan INDONESIA dengan huruf Futura Bold Italic, menggambarkan kedudukan perusahaan; TELKOM sebagai Pandu

Bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesian Telecommunication Flag

Carrier)

3. Kredo TELKOM

(40)

53

b. Kami selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang

tinggi serta harga yang kompetitif

c. Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik

(Best Practices)

d. Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam

peningkatan produktivitas dan kontribusi kerja

e. Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik

4. Maskot TELKOM

Maskot Be Bee

a. Antena Lebah Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan.

b. Mahkota kemenangan

c. Mata yang tajam dan cerdas

d. Sayap Lincah dan Praktis

e. Tangan Kuning Memberikan Karya yang terbaik

Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee Gambar 3.3

(41)

54

Lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja

keras yang mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional dan

fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi

berbagai pihak. Di habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda

keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi

koloninya, maka akan menyerang bersama bila diganggu. Lebah memiliki

potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liat dan kuat sehingga bisa

bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah

berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan

efisien, berproduksi, berkembang biak, dan menyiapkan persediaan makanan

bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan

penggambaran insan TELKOM Indonesia.

5. Budaya Perusahaan

THE TELKOM WAY 135 sebagai budaya korporasi yang dikembangkan TELKOM merupakan bagian terpenting dari upaya

perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran, dan menyerasikan

langkah semua Insan TELKOM dalam menghadapi persaingan bisnis

InfoCom.

Di dalamnya terkandung beberapa unsur, yang secara integral harus

menjiwai insan TELKOM yakni :

a. 1 (satu) asumsi dasar yang disebut

Asumsi dasar dan keyakinan yang senantiasa harus diteguhkan oleh setiap

(42)

55

memberikan yang terbaik kepada stakeholder-lah, perusahaan bisa

mempertahankan keberadaan dan kelangsungan hidupnya.

b. 3 (tiga) nilai inti, mencakup :

1) Customer Value, customer harus dijadikan sebagai acuan, perhatian,

maupun kepedulian yang utama dan pertama dari setiap insan

TELKOM di dalam mereka menjalankan pengelolaan perusahaan.

2) Excellent Service, mengedepankan pelayanan dengan mutu yang

melebihi harapan pelanggan.

3) Competent People, perusahaan menghargai tinggi setiap insan

TELKOM yang memiliki kemampuan untuk memenuhi dengan cakap

segala tuntutan pelayanan dalam bisnis telekomunikasi yang

kompetitif.

c. 5 (lima) langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri

dari:

1) Stretch The Goals., komitmen pada suatu tujuan yang berada di luar

jangkauan sumber daya dan dukungan kapabilitas yang tersedia

sekarang.

2) Simplify, langkah debirokratisasi TELKOM yang dimaksudkan

supaya ada respon yang cepat terhadap tuntutan pasar kompetitif.

3) Involve Everyone, kesadaran yang harus ada dalam setiap insan

TELKOM mengingat untuk berhasilnya usaha membutuhkan banyak

(43)

56

4) Quality is My Job, menjadikan kualitas sebagai pekerjaan semua insan

TELKOM.

5) Reward the Winners, mereka yang diberi imbalan, adalah mereka dari

para insan TELKOM yang hidup dengan kemampuan dan prestasi,dan

karena itu patut diperhitungkan.

Maka, dengan unsur satu hati (asumsi dasar); tiga pikiran (nilai-nilai

inti); dan lima langkah perilaku tersebut, THE TELKOM WAY 135

mengandung maksud untuk "meneguhkan hati, merajut pikiran, dan

menyerasikan langkah" semua insan TELKOM dalam berkiprah untuk

memenangkan persaingan bisnis di Info-Com.

6. Struktur Organisasi

Kantor Daerah Pelayanan Telekomunikasi (Kandatel) Solo

merupakan salah satu unit bisnis di bawah Divisi Regional IV, yang meliputi

daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kandatel Solo

membawahi Kantor Cabang Telekomunikasi (Kancatel) di wilayah Solo,

Sukoharjo, Boyolali, Blora, Jepara, Klaten, Delanggu, Pati, Rembang,

Sragen, Karanganyar, Tawangmangu, dan Wonogiri.

Dalam operasional kerja sehari-hari, PT Telkom mempunyai struktur

organisasi yang mengatur kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab

dari masing-masing bagian yang ada. Adapun Struktur Organisasi PT Telkom

Kandatel Solo (terlampir).

PT Telkom Kandatel Solo dipimpin oleh seorang manager yang

(44)

57

Dalam melaksanakan tugas harian GM PT Kandatel Solo, yang merupakan

pimpinan dan betanggung jawab penuh terhadap seluruh aktivitas

penyelenggaraan layanan jasa PT Telkom, dan untuk mencapai efektivitas

serta mengkoordinasikan operasional bisnis. Dalam menjalankan

peranannya, GM Kandatel Solo dibantu oleh beberapa Manager.

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada

dalam struktur organisasi dari PT Telkom Kandatel Solo adalah sebagai

berikut:

a. General Manager (GM) Kandatel

Manager umum yang mengepalai sebuah kantor daerah pelayanan

telekomunikasi. Tugas pokoknya adalah mengawasi kelancaran seluruh

kegiatan operasional jas telekomunikasi yang berada di wilayah kerjanya.

Bertanggung jawab atas:

1) Penyelenggaraan layanan jasa POST, Fixed Wireless dan lainnya

untuk segmen Personal (Retail) diareanya.

2) Pengoperasian, pemeliharaan, dan penanganan gangguan jaringan

akses untuk segmen personal maupun corporate.

3) Perencanaan dan pengembangan bisnis-bisnis Telkom di areanya.

4) Pengelolaan sumber daya perusahaan yang menjadi tanggung

jawabnya.

(45)

58

Manager yang mengepalai Unit Layanan Pelanggan. Tugas pokoknya

adalah Penyelenggara delivery shannel untuk operasi layanan jasa-jasa

kepada pelanggan segmen personal sesuai dengan area bisnisnya.

c. Manager Jaringan Akses

Manager yang mengepalai Unit Jaringan Akses. Tugas pokoknya adalah

mengoperasikan, memelihara, dan menangani gangguan Jaringan akses

untuk segmen corporate dan OLO (Outside Line Operator).

d. Manager Perencanaan dan Pengendalian

Manager yang mengepalai Unit Perencanaan dan Pengendalian.

Mempunyai tugas pokok, yaitu merencanakan, mengendalikan serta

mengembangkan bisnis-bisnis Telkom di areanya.

e. Manager Keuangan dan SDM

Manager yang mengepalai Unit Keuangan dan SDM. Mempunyai tugas

pokok sebagai berikut:

1) Penyusunan dan pengalokasian anggaran pendapatan dan biaya

2) Evaluasi dan pengendalian anggaran pendapatan dan biaya

3) Penyelenggaraan administrsi layanan advisory SDM, kesejahteaan

SDM dan database SDM

4) Penyusunan rencana kebutuhan pelatihan dan mengelola

f. Manager Dukungan Managemen

Manager yang mengepalai Unit Dukungan Manajemen. Tugas pokoknya

(46)

59

pengelolaan Asset dan pengelolaan logistic serta Security and Safety

Kandatel.

g. Asisten Manager (Asman)

Wakil Manager yang tugas pokoknya adalah membantu pelaksanaan

tugas sehari-hari manager sesuai dengan bidang masing-masing.

h. Senior Supervisor, Supervisor, Officer dan Staf

Merupakan jabatan yang tidak terstruktur, namun mempunyai

peran dan tanggung jawab yang sama, yaitu membantu tugas sehari-hari

(47)

60

i. Personalia

1) Jumlah Karyawan

Jumlah karyawan PT Telkom Kandatel Solo pada saat mahasiswa

melaksanakan Kuliah Kerja Media adalah 203 karyawan.

2) Jam Kerja

Waktu dan jam kerja yang berlaku di PT Telkom Kandatel Solo

secara umum diatur sesuai dengan kebutuhan dan peraturan

perundangan yang berlaku, yaitu 7 Jam atau 8 jam sehari atau 40 jam

seminggu. Jumlah jam kerja tersebut dalam pelaksanaannya diatur

sebagai berikut:

a) Senin-Kamis : 07.30-17.00, termasuk istirahat 1 jam

b) Jum'at : 08.00-16.00, termasuk istirahat 1 jam

c) Sabtu : 08.00-12.00, khusus Yantel

d) Minggu : libur

3) Rekrutmen Karyawan

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja PT Telkom Kandatel Solo

baik secara kualitatif dan kuantitatif secara berdayaguna dalam

mencapai tujuan perusahaan, PT Telkom mengadakan rekrutmen dan

seleksi bagi karyawan lama maupun baru. Proses rekrutmen

dilaksanakan oleh pihak PT Telkom atau oleh pihak yang ditunjuk

berdasarkan keputusan Direksi Nomor : KB 2623/KP02/PEG-03/90

tanggal 27 Februari 1990 dan KD 6947/KP02/PEG-32/91 tanggal 11

(48)

61

Adapun asas yang digunakan sebagai acuan dalam mengadakan

rekrutmen dan seleksi karyawan pada PT Telkom adalah sebagai

berikut:

a) Terbuka, artinya dibuka untuk umum.

b) Objektif, artinya sesuai dengan kemampuan.

c) Melalui tahap rekrutmen dan seleksi.

d) Memperhatikan kebutuhan perusahaan berdasarkan posisi dan

e) formasi yang tersedia.

4) Kesejahteraan

Sebagai bentuk kepedulian/ perhatian dan tanggung jawab manajemen

serta untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan karyawan maka

PT Telkom Kandatel Solo telah memberikan sarana yang menyangkut

tentang kesejahteraan karyawan, diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Tersedianya sarana kesehatan, dokter kontrak dan rumah sakit

yang ditunjuk khusus oleh perusahaan dengan Perjanjian Kerja

Sama.

b) Tersedianya sarana peribadatan bagi seluruh karyawan.

c) Adanya penghargaan berupa kenaikan pangkat dan bonus kepada

karyawan-karyawan yang berprestasi.

(49)

62

7. Produk-Produk Perusahaan a. TELKOMPhone

TELKOMPhone atau sambungan telepon pelanggan adalah

fasilitas komumkasi (telepon atau faximile) yang ada di tempat pelanggan.

Dalam hal ini pelanggan adalah badan hukum atau perorangan yang telah

menandatangani perikatan atau kontrak dengan PT TELKOM, Tbk. untuk

berlangganan sambungan telekomunikasi dan bertanggung jawab atas

segala akibat yang timbul dari padanya.

b. TELKOMLokal

TELKOMLokal adalah jasa panggilan antar pelanggan telepon dalam

jarak dibawah 30 km atau di dalam satu wilayah (boundary) lokal. Pada

umumnya nomor pemanggil dan yang dipanggil masih dalam satu kode

area. Panggilan TELKOMPhone ke nomor seluler dalam satu kota tidak

termasuk TELKOMLokal walaupun besaran tarifhya sama dengan

TELKOMLokal. Pada saat ini teknologi penyaluran suara pada

TELKOMLokjal adalah circuit switch melalui PSTN (Public Switch

Telepon Network) sehingga kualitas suara sangat jernih.

c. TELKOMSLJJ

TELKOMSLJJ adalah panggilan telepon jarak jauh dimana nomor

lelepon yang memanggil dan yang dipanggil masih dalam satu wilayah

negara. Pada umumnya nomor telepon pemanggil dengan yang dipanggil

berbeda kode area. Dalam melakukan panggilan SLJJ, pemanggil harus

(50)

63

d. TELKOMSLI

TELKOMSLI adalah panggilan telepon, internasional direct dialing

(IDD) dengan nomor telepon pemanggil dan nomor telepon yang

dipanggil berbeda wilayah negara. Untuk melakukan sambungan

internasional, pemanggil harus menekan kode negara.

e. TELKOM CallingCard

Kartu yang diberi nomor identitas tertentu yang berisikan sejumlah

deposit atau yang dihubungkan dengan account tertentu yang digunakan

untuk telekomunikasi dengan sistem pembayaran pra bayar maupun pasca

bayar. TELKOMCalling Card menggunakan teknologi circuit switch

(bukan VoIP). Dalam perkembangannya layanan TELKOMCalling Card

akan dikelola oleh anak perusahaan PT TELKOM, Tbk. Termasuk dalam

kelompok produk TELKOMCalling Card adalah Kartu Panggil

“MERDEKA”, Kartu Panggil "BEBAS", Kartu Panggil Co-Branding,

Telepon Umum Kartu Kredit.

f. TELKOMLink ASTINet

TELKOMLink ASTINet menyediakan layanan akses internet dedicated

dengan kecepatan bervariasi dari 64 Kbataus sampai dengan 2 Mbataus

untuk akses internet secara terus menerns selama 1 x 24 jam melalui

beragam fasilitas saluran dedicated yang tersedia dengan reabilitas yang

handal dan performansi akses yang baik yang ditunjang dengan

(51)

64

g. TELKOMNet Instan

TELKOMNet Instan merupakan layanan produk akses internet dial up

termudah tanpa berlangganan dengan jangkauan terluas. Pelanggan

dikenakan tagihan sesuai pemakaian, tanpa biaya abonemen. Akses ke

Internet dapat langsung dilakukan dalam hitungan menit, jika perangkat

telah tersedia dan tersambung ke saluran telepon.

h. TELKOMVision

TELKOMVision adalah layanan produk TELKOM berbasis teknologi

CaTV (TV Kabel). Dalam menyelenggarakan layanan ini, TELKOM

bekerjasama dengan PT Indonusa sebagai anak perusahaan PT.

TELKOM, Tbk.

i. TELKOMSEL

TELKOMSEL adalah anak perusahaan PT. TELKOM, Tbk yang

menyelenggarakan layanan telepon bergerak selular (Celular Mobil

Phone) dengan teknologi GSM. Layanan yang diberikan TELKOMSEL

secara umum dibedakan dalam dua kategori :

1) Postpaid GSM Card dengan brand name Kartu HALO.

2) Prepaid GSM Card dengan brand name simPATI dan kartu AS.

j. TELKOMInter Carrier

TELKOMInter Carrier atau produk interkoneksi adalah layanan yang

disediakan PT TELKOM, Tbk untuk penyelenggara jasa atau

penyelenggara jaringan(other licenced operator) baik yang bersifat

(52)

65

dalam kelompok produk TELKOMInter Carrier adalahproduk :

Interkoneksi jaringan, Interkoneksi Jasa, dan Sewa Jaringan.

k. TELKOM Satelite

TELKOM Satelite adalah semua produk PT TELKOM, Tbk yang

berbasis teknologi satelit. Termasuk dalam kelompok produk

TELKOMSatelite adalah produk : Sewa transponder (Standard C Band

maupun Extended C Band), TV Transmission (Fixed atau Mobil TV

Transmission) Teleprogram, Audio Distribution, Network, dan Satelite

Data Communication (VSAT, IDR).

l. e-TELKOM

e-TELKOM adalah layanan e-commerce business to business yang

lengkap mulai dari otoritas sertifikasi, transaksi settlement, hosting

collocation, sampai on-line dialing. Layanan e-TELKOM dimaksudkan

untuk memberikan mlai maksimal kepada pelanggan, perusahaan,

masyarakat luas melalui penyediaan layanan e-business yang luwes dan

nyaman. Termasuk dalam kelompok layanan e-TELKOM adalah layanan :

Certificate authorithy (I-trust), I-manage, 1-deal, 1-settle, 1-exchange.

m. TELKOM Web

TELKOM Web adalah layanan PT TELKOM, Tbk berupa situs web, baik

yang berupa situs informasi PT. TELKOM, Tbk dan situs-situs lain yang

(53)

66

n. TELKOMGlobal 107

TELKOMGlobal 107untuk akses internasional dengan kualitas Premium

dengan 1 stage dial 017. Produk ini merupakan solusi komunikasi global

yang hemat dengan kualitas yang tidak kalah dengan Sambungan

Langsung Internasional (SLI) yang berbasis PSTN.

o. TELKOMFlexi

TELKOMFlexi adalah produk terbaru yang memberikan layanan jasa

telekomunikasi suara dan data berbasis akses fixed wireless dengan

teknologi CDMA, GSM dan PHS. TELKOMFlexi bersifat mobile

terbatas. Manfaat TELKOMFlexi adalah memiliki kemampuan

fleksibilitas untuk dapat melakukan panggilan dan dipanggil dalam satu

kode area, memiliki fitur-fitur yang terdapat pada telepon seluler,

memiliki layanan komunikasi data seperti SMS, MMS, Web Service,

Data Transfer dan Video Streaming (musik, film, dan sebagainya).

p. TELKOMSpeedy

TELKOMSpeedy adalah produk Layanan internet access end-to-end dan

PT TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line

(ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui

satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai

dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sampai BRAS

(54)

67

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN KKM

Semester terakhir dalam perkuliahan DIII Public Relations adalah semester

keenam. Dan untuk menyusun Tugas Akhir, mahasiswa melaksanakan KKM (Kuliah

Kerja Media). Dimana nantinya disusun berdasarkan apa yang telah didapat dalam

tugas-tugas selama KKM. Segala ilmu yang telah diajarkan dibangku perkuliahan

direalisasikan / dikerjanyatakan dalam kegiatan Kuliah Kerja Media. Salah satu dari

tujuan KKM ini adalah agar mahasiswa mengetahui dunia kerja yang sebenarnya

sehingga dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan kerja yang

sebenarnya kelak.

Kegiatan Kuliah Kerja Media dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Januari 2009

sampai dengan Hari Jumat, 27 Februari 2009 Kegiatan KKM dilaksanakan di PT.

Telkom Kandatel Solo, dimana seorang Public Relations Officer berada.

A. Kegiatan Kuliah Kerja Media

Berikut ini uraian tentang tugas yang dilakukan selama kegiatan KKM,

sebagai ringkasan dari laporan periodik / laporan mingguan adalah sebagai

berikut :

1. Tugas-Tugas yang dilakukan

Tugas-Tugas yang dilakukan selama Kuliah Kerja Media (KKM) di

PT. Telkom Kandatel Solo adalah sebagai berikut :

a. Membuat kliping / monitoring media. Setiap hari di media cetak, berbagai

(55)

68

dari produk jasa komunikasi, mengiklankan produk masing-masing dan

juga press release dibuat untuk lebih memberikan keyakinan kepada

publiknya, dan menarik masyarakat untuk menjadi publiknya dengan

berita yang memikat. Press release yang mereka buat adalah informasi

dan data akurat dari unit yang bersangkutan, oleh karena itu menjadikan

suatu kewajiban bagi seorang Public Relation Kandatel Solo, melakukan

monitoring media untuk mengetahui keadaan para competitor yang dapat

dijadikan tolok ukur sebagai sarana perbaikan. Dapat terlihat bahwa

persaingan dalam bidang usaha informasi dan telekomunikasi saat ini

tidak dihitung berdasarkan hari namun berdasarkan detik, setiap pihak

selalu berusaha inovasi terus menerus guna mempertahankan

keberadaannya melalui media. Begitu juga dengan PT. Telekomunikasi

Indonesia melalui press release dan iklan-iklan memberitakan kepada

para publiknya dan masyarakat luas mengenai seluk beluk perusahaan dan

keunggulan produk-produknya

b. Announcer berita, informasi dan pengumuman. Yang ditujukan bagi

internal PT. Telkom Kandatel Solo dapat dihitung dalam waktu satu

minggu pengumuman dan berita yang disiarkan lewat radio internal

Kandatel Solo ini mencapai 7 macam dan disiarkan lebih dari dua kali

setiap item. Dalam hal ini, penulis diharuskan membaca berita, informasi

maupun pengumuman layaknya para penyiar menyiarkan berita di radio,

dikarenakan dituntut dapat berkomunikasi dengan baik kepada seluruh

(56)

69

merupakan kesalahan yang sangat nampak dan pegawai yang

mendengarkan di unit yang lain pun turut serta memberikan koreksi.

Radio internal ini sebagai media komunikasi internal Kandatel Solo. Nada

suara yang harmonis, pemenggalan kata yang tepat dan vokal yang tegas

dan bulat merupakan hal yang harus disajikan, dengan bekal sedikit

pemahaman tentang media radio, penulis dapat melaksanakan tugas

sebagai Announcer.

c. Mengikuti dan menyimak program Halo Surakarta. Dimana dalam waktu

satu jam dari pukul 12.00 s/d pukul 13.00 WIB, terdapat kurang lebih 12

penelpon yang 80% meminta penjelasan tentang problem yang dihadapi

pada produk Telkom yang digunakan, dan 20% adalah ungkapan rasa

terima kasih atas keberadaan PT. Telkom Kandatel Solo dalam

memberikan pelayanan bagi para pelanggan

d. Membantu bu Main meneliti perjanjian kerjasama antara Deputi PT.

Telkom dan Perpustakaan Umum Kabupaten Blora tentang Permasalahan

Layanan Hotspot.

e. Menerima telepone baik dari pegawai yang lain, instansi mitra, para

pelanggan telkom maupun para mahasiswa yang akan melakukan kerja

praktek serta mengakomodasi pesan komando, pengumuman,

permohonan, komplain pelanggan

f. Menangani segala surat masuk baik kepada GM Ir. Dwi Heryanto B/MT

(57)

70

g. Membantu Bu Ma’in mempersiapkan konsumsi untuk acara workshop di

Aula PT. Telkom Kandatel Solo

h. Diberi pengetahuan tentang cara mengup-load berita PT. Telkom ke

Internet.

i. Menerima Fax dan mengantar ke pos satpam atau ke pegawai lain

2. Kesulitan yang Dihadapi

a. Belum mampu beradaptasi kepada pegawai dan lingkungan

b. Belum bisa menerima tata cara menerima atau menelpon dengan baik dan

benar.

c. Belum mengetahui cara mengup-load berita ke internat dengan baik

3. Cara Mengatasi Kesulitan

a. Berusaha untuk bisa beradaptasi dengan baik

b. Belajar menerima telepon dengan baik

c. Belajar dan terus mencoba mengupload berita keinternet dengan baik

B. Pemanfaatan Press Cliping sebagai sumber informasi bagi PT. Telkom

1. Press Clipping

Terbitan berkala seperti jurnal, majalah, dan surat kabar memiliki

peran penting dalam penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Sebab terbitan ini mampu menampung berbagai ide dan menyebarkannya ke

masyarakat yang lebih luas. Kemudian dalam penyampaian informasi,

(58)

71

dapat diakses berulang kali bila dibanding dengan informasi yang

disampaiakn media pandang dengar atau tatap muka.

Terbitan berkala yang berisi kekayaan intelektual manusia ini akan

selalu menarik dan diperlukan oleh mayarakat terutama masyarakat ilmiah.

Melalui media ini, mereka mampu menyebarkan pemikiran, ide, teori, dan

hasil-hasil penelitian mereka. Disamping itu, mereka juga bisa mengakses

informasi ilmiah yang mutakhir.

Informasi ini selalu diperlukan mayarakat untuk meningkatkan

kehidupan dan hidup mereka yang lebih dinamis, baik kehidupan individu,

bermasyarakat, dan berbangsa. Dengan langkah-langkah ini akan mampu

meningkatkan eksistensi bangsa itu diantara bangsa-bangsa lain. Mengingat

pentingnya peran dan fungsi terbitan berkala, maka perlu adanya

langkah-langkah penyimpanan, pengawetan, perawatan, dan pelestarian terbitan itu.

Upaya ini dapat dilakukan antara lain berupa kliping, reproduksi.

Kliping merupakan kegiatan pengguntingan atau pemotongan

bagian-bagian surat kabar maupun majalah, kemudian disusun dengan sistem tertentu

dalam berbagai bidang. Bidang yang dikliping ini sebaiknya sesuai dengan

minat dan bidang pemakai perpustakaan masing-masing. Maka tidak perlu

semua artikel atau berita harus dikliping. Adapun tujuan kliping antara lain :

a. Menyimpan dan melestarikan kekayaan intelektual manusia

Hasil pemikiran, budaya, penelitian, dan pengalaman manusia perlu

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini sumber data sekunder ialah sejumlah data yang diperoleh dari buku-buku literatur, artikel, dokumen, putusan hakim Pengadilan Negeri Surakarta

Bagi peserta yang telah memasukkan penawaran agar dapat memasukkan penawaran kembali dengan memperhatikan jadwal perubahan dan addendum ke 2 dokumen pengadaan.

Nah dari diskusi dan pemutaran film kemarin kan sudah cukup digambarkan bagaimana dampak dari pembangunan yang masif pasti berdampak pada lingkungan sekitarnya, lalu

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif evaluatif, yaitu terhadap suatu kegiatan yang sudah berjalan ( Ex Post Program Evaluation ) untuk mengetahui

pekerjaan konstruksi dengan kualifikasi kecil yang terdiri dari Gred 1. (menangani satu paket pekerjaan dengan nilai pekerjaan

Semen merupakan bahan ikat yang penting dalam campuran adukan beton, karena berfungsi untuk mengikat agregat kasar dan agregat halus sehingga menyatu dan mengeras

Keberadaan seorang praktisi public relations dalam sebuah perusahaan dirasa mampu mengemban tanggung jawab yang berkaitan dengan kemajuan dan.. perkembangan

dan work engagement terhadap komitmen organisasi pada karyawan Credit Union.. Kasih