• Tidak ada hasil yang ditemukan

Algorithms for The Layout Problem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Algorithms for The Layout Problem"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Algorithms for

The Layout Problem

- Perancangan Algoritma Layout -

Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri, Universitas Brawijaya

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Facility Layout Process

Combination of art and

engineering

Many techniques available

•  Muther’s SLP Approach

(1973)

•  Optimization based

approaches

(8)
(9)
(10)

10

SLP

(11)

Systematic Layout Planning

11

•  Determination of

the location of the area where departments are to be laid out Phase I •  Establishing the general overall layout Phase II •  Establishing detailed layout plans Phase III •  Installing the selected layout Phase IV

(12)

PHASE 1

Tentukan Lokasi/Posisi Pembangunan Fasilitas

•  Phase ini merupakan phase termudah didalam 4 phase

Systematic Layout Planning (SLP) yaitu menentukan dimana bangunan akan didirikan.

•  Tentukanlah fasilitas yang diperlukan didalam bangunan.

•  Tentukan luas ruang yang diperlukan tiap fasilitas

tersebut dengan ukuran skala tertentu.

•  Alternatif metode yang digunakan:

•  Kualitatif – Rangking procedure

•  Kuantitatif – Pusat grafitasi, Transportasi programa linier

•  Mix – Brown Gibson

(13)

•  Layout Umum merupakan susunan dari beberapa ruang besar

(Departemen) seperti : Lantai produksi, Kantor, Gudang Bahan Baku/ Produk Jadi, Area Parkir, dll.

•  Phase ini merupakan tahapan yang sangat penting dalam menentukan

ruang-ruang besar bangunan dan sangat berpengaruh terhadap baik buruknya tata letak bangunan secara keseluruhan

•  Pada phase ini diperlukan adalah analisa :

1.  Penentuan aliran bahan / material yang melewati antar fasilitas

2.  Evaluasi mengenai kedekatan/keterkaitan antar fasilitas

3.  Perhitungan luas yang dibutuhkan oleh tiap fasilitas

4.  Menyeimbangkan lintasan sesuai dengan total luas tersedia

5.  Penyesuaian perencanaan anggaran (budget) terhadap aktual

pelaksanaan

6.  Menentukan alternatif-alternatif perencanaan layout.

PHASE 2

(14)

PH

AS

E II

GE

NE

RA

L OVE

RA

LL L

AYOUT

Aliran Material Activity Relationship Chart

Relationship Diagram

Analisa Kebutuhan Ruang

Luas ruang yang tersedia

Space Relationship Diagram

Perancangan Alternatif Tata Letak

EVALUASI

Data input dan aktvitas produksi

P,Q,R,S,T,Aktivitas

Pertimbangan

Modifikasi Batasan Praktis

PLAN X PLAN Y PLAN Z

(15)

Detail Layout merupakan susunan secara lebih

mendetail dari ruang-ruang besar, seperti : Detail

Ruang dan fasilitas yang terdapat didalam

Kantor, Detail susunan mesin dan peralatannya

yang terdapat di Lantai Produksi.

Prosedur perancangan detail layout pada phase

ini sama dengan prosedur phase II.

Phase ini merupakan phase yang sangat

menentukan baik buruknya layout

.

PHASE 3

(16)

Data input dan aktvitas produksi

P,Q,R,S,T,Aktivitas

LABORATORIUM

Data input dan aktvitas produksi

P,Q,R,S,T,Aktivitas

GUDANG

Data input dan aktvitas produksi

P,Q,R,S,T,Aktivitas

PABRIK

Aliran Material Activity Relationship Chart

Relationship Diagram Analisa Kebutuhan

Ruang

Luas ruang yang tersedia

Space Relationship Diagram

Perancangan Alternatif Tata Letak

EVALUASI

Data input dan aktvitas produksi

P,Q,R,S,T,Aktivitas

Pertimbangan

Modifikasi Batasan Praktis

PLAN X PLAN Y PLAN Z

PEMILIHAN DETAIL LAYOUT KANTOR KANTOR

PH

AS

E II

I

DE

TA

ILE

D L

AY

OU

T PL

AN

16

(17)

PHASE 4

Instalasi Layout yang terpilih

•  Detail layout yang terbentuk sebaiknya

mempertimbangkan usulan/masukan dari persetujuan/ pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait.

•  Gambarkan detail layout dan harus dapat

menggambarkan juga aliran material didalam pabrik.

•  Pada tahap ini dilakukan pemindahan dan instalasi

fasilitas di dalam bangunan.

(18)

PHASE 2 (LANJUTAN)

Systematic Layout Planning

(19)

5 KUNCI INPUT SLP

•  PRODUK ( P )

! Tipe produk yang akan diproduksi

•  QUANTITY ( Q )

! Volume produksi dari tiap tipe produk yang akan diproduksi

•  ROUTING ( R )

! Urutan operasi/Proses untuk setiap tipe produk

•  SERVICES (S)

! Fasilitas pendukung, ruang ganti, stasiun pemeriksaan, dll

•  TIMING (T)

! Kapan dimulai berproduksi? Mesin apa saja yang

dipergunakan dalam berproduksi?

(20)

Systematic Layout Planning

Input Data and Activities

1. Flow of materials 2. Activity Relationships

6. Space Relationship Diagram 5. Space Available 4. Space Requirements 3. Relationship Chart 8. Practical Limitations 7. Modifying Considerations 9. Develop Layout Alternatives 10. Evaluation AN AL Y Z E S EARCH S EL ECT 20

(21)

Data awal (P, Q, R, S, T, aktivitas) dapat berupa: 1.  Data desain produk:

a.  Gambar

b.  Assembly chart c.  Part list

d.  BOM

e.  Prototype

2.  Data desain proses: a.  Route sheet

b.  Operation process chart

3.  Data penjadwalan kerja (schedule)

(22)

1. Data /

Input SLP

(23)
(24)
(25)

"  Pengukuran kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan material antar departemen / aktifitas operasional.

"  Penentuan pola aliran, pola aliran horizontal atau pola aliran vertikal

"  Product or Process Layout?

(26)

2. Analisa Aliran Material

"  Beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan pola

aliran:

1.  Fasilitas transportasi luar

2.  Jumlah dan jenis komponen

3.  Jumlah dan jenis operasi

4.  Besar dan bentuk space yang tersedia

5.  Karakteristik operasional tiap proses kerja

6.  Lokasi service, departemen produksi, gudang (bahan baku dan

jadi), ruang perkantoran

7.  Macam pola aliran sesuai bentuk ruang

8.  Macam tipe layout sesuai aliran produk/proses

9.  Model dan bentuk bangunan

(27)

2. Analisa Aliran Material

27

"  Beberapa alternatif metoda analisa aliran material: 1.  Flow Process Chart

2.  Flow Diagram

3.  Multiproduct Process Chart 4.  Assembly Chart

5.  From to Chart

6.  Trianguar Flow Diagram

analisa material handling dalam pabrik

merancang layout (process/combination)

(28)

3. Analisa Activity Relationship

" Pengukuran kualitatif

untuk mengetahui

derajat kedekatan antar departemen. " Umumnya menggunakan metode Activity Relationship Chart. 28 Customer service (CS) Mortgage processing (MP) Credit check (CC) Closing/underwriting (C/U) Top Management (TM) E E I I O I E O I Operations/audit (O/A) Copying/printing (C/P) Files storage (FS) Customer waiting (CW) Conference room (CR) I A U U A A O U I

Employee break room (EBR) Rest rooms (RR) O X I I U X X I I O U A O E U U O I X U U U U O I I U I I X X U U I I U U U A U U I A U O O O A

(29)

4. Analisa Relationship Diagram

" Menggunakan

Activity Relationship Diagram jika faktor pokok adalah

kualitatif, yaitu derajat hubungan aktivitas.

"  Menggunakan Flow

Diagram jika faktor kuantitatif lebih utama, yaitu aliran material.

29 MP CS CR RR CC C/U TM CW O/A FS C/P EBR

Activity relationship diagram for MortAmerica, Inc.

(30)

5. Kebutuhan Luas Area

Prosedur penentuan kebutuhan luas area:

30

a.  Production center method

Kebutuhan luas area berdasar jumlah production center.

Sebuah Production center terdiri dari:

1. Mesin dan tools

2. Area pengoprasian mesin 3. Keleluasaan operator 4. Area maintenance

5. Tempat penyimpanan sementara, dll

b.  Converting method

Digunakan untuk kebutuhan area departemen penunjang, gudang, dll.

c.  Roughed-out layout method

Menggunakan model template mesin atau fasilitas dan dievaluasi kebutuhan areanya.

d.  Space standard method

(31)

6. Perancangan Layout

31

Penggambaran alternatif layout berdasar hasil analisa: •  aliran material,

•  hubungan derajat aktivitas antar departemen,

•  kebutuhan luas area

Space Relationship Diagram: gabungan antara activity relationship

diagram dan kebutuhan luas area.

Block plan: representasi bangunan dan dinding/penyekat antar

ruangan/blok.

(32)
(33)
(34)

Special Considerations in

Office Layout

Minimizing distance traveled by employees

Permitting flexibility so that the current layout can be changed, expanded or downsized easily

Providing a safe and pleasant atmosphere for people to work in

(35)
(36)
(37)

PEMBUATAN DETAIL

RANCANGAN LAYOUT

(38)

38

Rancangan Layout

Drafting/

Sketching

(39)

1. Drafting/Sketching

Kelebihan

•  Relatif mudah dan murah

Kekurangan

•  Kesulitan dalam

memberikan gambar yang jelas dan detail

•  Kerugian dari segi biaya

dan waktu yg dibutuhkan untuk mengudakan

perubahan alternatif

layout

(40)

Templates

Kelebihan

•  Memudahkan didalam

melakukan perubahan pengaturan tata letak

•  Memudahkan dalam

analisa dan pengamatan

Kekurangan

•  Harus dibentuk template

standardnya

•  Bahan lebih mahal

•  Bermacam-macam

(41)

Models

Kelebihan

•  Memudahkan dalam pengamatan •  Memudahkan didalam melakukan perubahan pengaturan tata letak

Kekurangan

•  Sulit dalam proses

analisis layout yang ada, karena kekeliruan

menafsirkan obyek

•  Biaya pembuatan yang

lebih mahal

(42)

LAYOUT DENGAN MS VISIO

Contoh - Contoh Gambar

(43)

Level 0 (Overall Layout)

PLANT KANTOR DIRECTOR ROOM MEETING ROOM INSPECTION STAFF & OPERATOR OF PRODUCTION

ENGINEER, OPERATOR AND STAFF OF MAINTENANCE’S 6 SECRETARY R E C E P T IO N IS T down PRIA MARKETING MANAGER PRODUCTION MANAGER R & D MANAGER HRD MANAGER ADMINISTRATION AND FINANCE MANAGER LOGISTICS WANITA MUSHOLLA TEMPAT WUDHU S T A F M A R K E T IN G S T A F O F A D M IN IS T R A T IO N A N D F IN A N C E TEMPAT WUDHU KM ( PRIA) KM ( WANITA) 5 6 1 6 7 5 1 8 6 4 4 6 1 1 4 4 5 4 3 9 5 4 2,5 3 1 Lantai 2 : Office Room

Jalan Office Office Office C ut tin g m ac hi ne x y x y x y x y x y x y x y x y x y Injection molding Grinding machine Rolling machine Welding machine F or m in g m ac hi ne 2 Power Entry 2 2Tool Cabinet R a k Rak PUNCH 25 TON MQC Packaging Ruang Assembly MQC P P P P P P Press machine Ruang Supply Mesin

Ruang Perkakas

MQC

Raw Material Storage

Warehouse Up Elevator FP FP FP FP FP FP Ruang Kesehatan

Ruang Ganti Wanita Ruang Ganti Pria

L P

Toilet Pria Toilet Wanita

T. Wudhu Pria

T. Wudhu Wanita

Mushollah Pria Mushollah Wanita

1.0e-2 m. x 1.0e-2 m. 1.0e-2 m. x 1.0e-2 m. 1.0e-2 m. x 1.0e-2 m. Kantin Ruang Receptionist Pos Satpam Jalan Jalan 1.0e-2 m. x 1.0e-2 m. Parkir Mobil Parkir Sepeda Motor B B A D D A A R E ST A RE A

Jalan Raya Rungkut Industri

18 m 24 m 4 m Receiving Area Delivering Area 14 m 3 m 3 m 4 m 4 m 3 m 3 m 3 m 2.5 m 2.5 m 2 m 6 m 2 m 4 m 3 m 2 m 4.5 m 4.5 m 6 m 8 m 6 m Daerah Penerimaan Daerah Pengiriman PARKIR 43

(44)

DIRECTOR ROOM

MEETING ROOM

INSPECTION STAFF & OPERATOR OF PRODUCTION

ENGINEER, OPERATOR AND STAFF OF MAINTENANCE’S 6 SECRETARY R E C E P TI O N IS T down PRIA MARKETING MANAGER PRODUCTION MANAGER R & D MANAGER HRD MANAGER ADMINISTRATION AND FINANCE MANAGER LOGISTICS WANITA MUSHOLLA TEMPAT WUDHU S TA F M A R K E TI N G S TA F O F A D M IN IS TR A TI O N A N D FI N A N C E TEMPAT WUDHU KM ( PRIA) KM ( WANITA) 5 6 1 6 7 5 1 8 6 4 4 6 1 1 4 4 5 4 3 9 5 4 2,5 3 1

Lantai 2 : Office Room

(45)

Jalan Office Office Office C ut tin g m ac hi ne x y x y x y x y x y x y x y x y x y Injection molding Grinding machine Rolling machine Welding machine F or m in g m ac hi ne 2 Power Entry 2 2Tool Cabinet R a k Rak PUNCH 25 TON MQC Packaging Ruang Assembly MQC P P P P P P Press machine

Ruang Supply Mesin

Ruang Perkakas

MQC

Raw Material Storage

Warehouse Up Elevator FP FP FP FP FP FP Ruang Kesehatan

Ruang Ganti Wanita Ruang Ganti Pria

L P

Toilet Pria Toilet Wanita

T. Wudhu Pria

T. Wudhu Wanita

Mushollah Pria Mushollah Wanita

1.0e-2 m. x 1.0e-2 m. 1.0e-2 m. x 1.0e-2 m. 1.0e-2 m. x 1.0e-2 m. Kantin Ruang Receptionist Pos Satpam Jalan Jalan 1.0e-2 m. x 1.0e-2 m. Parkir Mobil Parkir Sepeda Motor B B A D D A A R E S T A R E A

Jalan Raya Rungkut Industri

18 m 24 m 4 m Receiving Area Delivering Area 14 m 3 m 3 m 4 m 4 m 3 m 3 m 3 m 2.5 m 2.5 m 2 m 6 m 2 m 4 m 3 m 2 m 4.5 m 4.5 m 6 m 8 m 6 m Daerah Penerimaan Daerah Pengiriman

(46)

Level 2

Detail Layout

ST AF O F AD M IN IS TR AT IO N AN D FI NA NC E 7 S TA F M A R K E TI N G 6 5 46

(47)

Level 2

Detail Layout

R E C E P T IO N IS T 5 6 1 EN G IN EE R, O PE RA TO R AN D ST AF F O F M AI NT EN AN CE ’S 6 4 47

(48)

Level 2

Detail Layout

TEMPAT WUDHU TEMPAT WUDHU 4 4 KM PRIA KM WANITA PRIA WANITA MUSHOLLA 5 4 MEETING ROOM 6 4 0,52 S T A F F & O P E R A T O R O F P R O D U C T IO N 6 6 48

(49)

REFERENCES

•  Heragu, S. (2008). Facilities Design (3rd Ed.). CRC

Press.

•  Tompkins, White, Bozer and Tanchoco. (2010). Facilities

Planning (4th Ed.). New York: Wiley.

•  Wignjosoebroto, S. (1996). Tata Letak Pabrik dan

(50)

Membaca Mandiri

•  Construction algorithms

•  Improvement algorithms

•  Hybrid (composite) algorithms

•  Pairwise Exchange Method

•  Graph-based Method

•  CRAFT

•  BLOCPLAN

•  LOGIC

Gambar

Diagram jika faktor  kuantitatif lebih utama,  yaitu aliran material.

Referensi

Dokumen terkait

3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan

Sistem harga pokok taksiran adalah salah satu sistem harga pokok yang ditentukan di muka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan jalan menentukan besarnya biaya bahan baku

13 Berdasarkan matrik hubungan antara kualitas air, tingkat kesuburan dan hasil tangkapan ikan (Tabel 6, 7, dan 8), menunjukkan bahwa walaupun kondisi perairan

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi ini akhhirnya dapat diselesaikan untuk

[r]

Penerapan Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Preparing a lesson Plan: Writing a mini scripted lesson 1 Review of Basic English Sentences: Making Questions 3. 10 Preparing a lesson Plan: Writing a mini scripted

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan agregat kasar beton ringan dari limbah plastik PET, kekuatan beton ringan struktural yang menggunakan